Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis yang dapat diteliti
kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi, eksperimen dan pemikiran.
Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan imajinasi. Oleh karena itu, untuk
mengembangkan ilmu dan agar diperoleh inforomasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka
diperlukan suatu penelitian.
Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan dalam
pengetahuan. Cara untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang memerlukan banyak
peralatan laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan penelitian tidak dilakukan dengan
cara yang lazim, maka pekerjaan tersebut hanya dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer
atau berita saja.
Pada dasarnya titik awal penelitian diawali dengan timbulnya suatu pertanyaan dalam diri
kita mengenai keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita. Keinginan untuk lebih
mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu, mendorong kita untuk melakukan suatu
penelitian. Buku-buku dalam perpustakaan dan laboratorium yang baik merupakan pembantu
yang mutlak dalam melakukan penelitian.
Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui
langkah-langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, melakukan verifikasi data, dan
menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat, dan lengkap.
Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut menjadi informasi karena
tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu untuk memperoleh
data diperlukan metode atau pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian. Selain itu data
yang diperoleh juga harus diolah agar dapat di sajikan. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan
pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik Pengumpulan Data?
2. Bagaimana Teknik Pengolahan Data?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Teknik Pengumpulan Data.
2. Untuk mengetahui Teknik Pengolahan Data.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Pengumpulan Data


1. Pengertian Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data diartikan sebagai teknik untuk mendapatkan data secara
fisik untuk dianalisis dalam suatu studi penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting) pada laboratorium dengan metode
eksperimen di rumah dengan berbagai responden pada datanya. Maka pengumpulam data
dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data.
2. Macam-macam Teknik Pengumpulan Data
Penelitian disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik
dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang
tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Di bawah ini akan diuraikan teknik
penelitian sebagai cara yang dapat di tempuh untuk mengumpulkan data.
a. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Observasi
sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan
teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-
objek alam yang lain. Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.
 Macam-macam Observasi
a) Dari segi pelaksanaan pengumpulan data
1. Observasi Berperan Serta ( participant observation)

3
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan
ikut merasakan suka dukanya. Dengan partisipan ini, maka data yang diperoleh
akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak.
2. Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang
yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan
hanya sebagai pengamat independen.

b) Dari segi instrumentasi yang digunakan


1. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi
terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variable apa
yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan
instrument penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
2. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang telah diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti
tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan peneliti tidak menggunakan pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi:


1. Pemilikan pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan diobservasi
2. Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang dilaksanakannya.
3. Penentuan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data.
4. Penentuan kategori pendapatan gejala yang diamati, apakah dengan
mempergunakan skala tertentu atau sekedar mencatat frekuensi munculnya gejala
tanpa klasifikasi tingkatannya.

4
5. Pengamatan dan pencatatan harus dilakukan secara cermat dan kritis, maksudnya
diusahakan agar tidak ada satupun gejala yang lepas dari pengamatan.

 Keuntungan menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data:


1. Observasi dapat meringankan beban subjek penelitian (yang diobservasi), karena
mereka tidak harus mengerjakan apa-apa. Observant (yang diobservasi) dapat
melakukan seperti yang ia kerjakan sehari-hari tanpa harus dibuat-buat, dan
observer mengamati serta mencatatnya pada alat observasi.
2. Dengan observasi, observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai alat utama
pengumpul data, melainkan alat lain yang lebih praktis yang efisien, bandingkan
dengan wawancara yang menuntut kemampuan peneliti untuk mengungkap
pendapat atau opini subjek penelitian
3. Data yang diperoleh melalui observasi akan lebih akurat dan objektif sebab subjek
penelitian akan melakukan dan bekerja apa adanya.
4. Observasi dapat digunakan untukmengecek kebenaran data yang diperoleh dengan
teknik lain seperti wawancara dan angket.

 Kelemahan menggunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data:


1. Banyak hal atau gejala-gejala tingkahlaku yang tidak dapat diungkap dengan
observasi (tidak dapat diamati), terutama hal-hal yang bersifat pribadi dan bersifat
rahasia.
2. Bagi observant (yang diobservasi) yang mengetahui bahwa dirinya sedang diamati
(diobservasi), ada kecenderungan melakukan kegiatan yang dibuat-buat dan
berpura-pura sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
3. Apabila yang diamati mengenai gejala-gejala tingkah laku, maka akan sulit bagi
observant untuk bertindak secara objektif.

b. Teknik Wawancara (Interview)


Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog,
baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui siaran media tertentu antara
pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.
 Macam-macam teknik wawancara (Interview)

5
1. Interview berstruktur
Dalam interview ini, pertanyaan dan alternative jawaban yang diberikan interviewer
telah ditetapkan terlebih dahulu.
2. Interview tidak berstruktur
Interview ini lebih bersifat informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan
hidup, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan
secara bebas kepada subjek.
Syarat dalam mengemukakan pokok-pokok yang akan digunakan sebagai bahan
pertanyaan wawancara sebagai berikut :
1. Menghindari kata-kata yang bermakna ganda
2. Menghindari pertanyaan panjang
3. Mengajukan pertanyaan sekonkret mungkin
4. Mengajukan pertanyaan dalam pengalaman konkret interview
5. Menyebut semua alternative jawaban
6. Menghindari kata-kata canggung ysng membuat rasa malu interview
7. Menetralkan gaya bahasa bicara
8. Memproyeksikan gaya pertanyaan yang menyangkut interview
9. Menanyakan hal-hal positif dan negative dalam menilai orang ketiga. 8

 Keuntungan-keuntungan menggunakan teknik wawancara (interview):


1. Wawancara dapat digunakan untuk mengecek kebenaran data/informasi yang
digunakan dengan teknik lain seperti angket
2. Wawancara dapat mengumpulkan data yang lebih luas dan akurat, bahkan dapat
memunculkan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya
3. Melalui tatap muka secara langsung,memungkinkan pewawancara dapat
menjelaskan pertanyaan yang kurang dipahami oleh subjek penelitian sebagai
sumber data
4. Wawancara dapat dilakukan kepada setiap individu yang tidak mengenal batasan
usia, dan kemampuan, berbeda dengan angket yang hanya bisa digunakan pada
responden yang hanya bisa membaca dan menulis saja.

6
 Kelemahan menggunakan teknik wawancara (interview):
1. Kadang-kadang pelaksanaan wawancara memerlukan waktu dan tempat.
2. Wawancara menuntut ketrampilan khusus dari pewawancara dalam mengungkap
data dan keterangan yang akurat.
3. Sulit menghilangkan pengaruh-pengaruh subjektif pewawancara yang dapat
mempengaruhi hasil wawancara.

c. Teknik Angket (Kuesioner)


Angket adalah instrument penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara
tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk
pengisiannya.8
 Macam-macam angket (kuesioner):
1. Kuesioner berstruktur
Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah jawaban yang
disediakan.
2. Kuesioner tak berstruktur
Kuesioner ini disebut juga kuesioner terbuka, dimana jawaban responden terhadap
setiap pertanyaan kuesioner bentuk ini dapat diberikan secara bebas menurut
pendapat sendiri.
3. Kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur
Kuesioner ini sesuai dengan namanya, maka pertanyaan ini di satu pihak member
alternative jawaban yang harus dipilih, di lain pihak member kebebasan kepada
responden untuk menjawab secara bebas lanjutan dari jawaban sebelumnya.
4. Kuesioner semi terbuka
Kuesioner yang member kebebasan kemungkinan menjawab selain dari alternative
jawaban yang sudah ada.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kuesioner:
1. Menyiapkan surat pengantar, terutama bagi kuesioner yang dikirim melalui pos atau
cara-cara lain, agar terjalin hubungan baik
2. Menyertakan petunjuk pengisian kuesioner yang menjelaskan tentang cara
menjawab pertanyaan.
3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan.9

7
 Kelebihan-kelebihan menggunakan teknik kuesioner (angket):
1. Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden atau
sumber data yang jumlahnya cukup besar.
2. Data yang terkumpul melalui angket akan mudah dianalisis, sebab setiap responden
akan mendapatkan pertanyaan yang sama
3. Responden akan memiliki kebebasan untuk menjawab setiap pertanyaan sesuai
dengan keyakinannya.
4. Responden tidak akan terburu-buru menjawab setiap pertanyaan, karena
pengisiannya tidak terlalu terikat oleh waktu.
 Kelemahan-kelemahan menggunakan teknik kuesioner (angket):
1. Dengan menggunakan angket belum menjamin responden akan memberikan
jawaban yang tepat sesuai dengan keyakinannya
2. Angket hanya dapat menggali masalah yang terbatas.
3. Kadang-kadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi angket karena
alasan kesibukan dan, atau alasan pribadi lainnya.
4. Kurang luwes karena tidak ada pewawancara
5. Tingkat pengembalian kuesioner rendah
6. Tidak dapat mengamati reaksi responden ketika menjawab pertanyaan
7. Suasana dan kondisi lingkungan responden ketika mengisi kuesioner tidak
terkontrol
8. Sulit mengontrol responden agar sesuai dengan urutan pertanyaan
9. Tidak dapat menggunakan format kuesioner yang kompleks.

d. Studi Dokumen
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berbagai macam, tidak hanya
dokumen resmi, bisa berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan
kasus (case records) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya.

8
B. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data atau disebut proses pra-analisis mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing data
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan,
konsistensi dan kelengkapan data yang terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut pemberian
penjelasan mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah
konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisis data. Dengan adanya klarifikasi
ini diharapkan diharapkan masalah teknis atau konseptual tidak mengganggu proses analisis
sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisis. Keterbacaan berkaitan dengan
apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan untuk justifiksi penafsiran
terhadap hasil analisis.konsistensi mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala
pengukuran yang akan digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulnya data secara
lengkap sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam
penelitian tersebut.
Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalah-kesalahan yang terdapat pada
pencatatan yang ada dilapangan dan bersifat korektif. Setelah melakukan tugas lapanangan,
maka berkas-berkas catatan informasi atau data siap untuk diolah. Dalam editing ini akan
diteliti lagi hal-hal sebagai berikut:
1. Kelengkapan pengisian
2. Keterbatasan tulisan
3. Kejelasan makna jawaban
4. Keajegan dan kesesuaian jawban satu sama lain
5. Relevansi jawaban
6. Keseragaman satuan data

2. Pengembangan Variabel
Yaitu spesifikasi semua variabel yang diperlukan oleh peneliti yang mencakup dalam
data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua variabel yang diperlukan
sudah termasuk dalam data. Jika belum berarti data yang terkumpul belum lengkap atau
belum mencakup semua variabel yang diteliti.

9
3. Pengkodean Data(Coding)
Coding yaitu pemberian atau pembuatan kode pada tiap-tiap data yang termasuk kedalam
kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka, atau huruf
yang memberikan petunjuk, identitas pada suatu informasi atau data yang akan
dianalisis.Tujuannya yaitu agar data dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan,
misalnya komputer dan analisis berikutnya. Dengan data yang sudah diubah dalam bentuk
angka maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program
perangkat lunak yang sesuai dengan data yang digunakan sebagai sarana analisis12 Contoh
pemberian kode misalnya, pertanyaan dibawah ini yang menggunakan jawaban “Ya” dan
“Tidak” dapat diberi kode 1 untuk Ya dan dua untuk Tidak Pertanyaan : Apakah saudari
menyukai pekerjaan saat ini? Jawaban : Ya atau Tidak

4. Cek Kesalahan
Peneliti melakukan pengecekan kesalahan pada data sebelum dimasukkan kedalam
komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah diselesaikan tanpa
kesalahan yang serius.

5. Membuat Struktur Data


Penelititi membuat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan untuk
analisis kemudian dipindahkan kedalam komputer.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknik Pengumpulan Data antara lain:
a. Teknik observasi
b. Teknik wawancara (interview)
c. Teknik angket
d. Studi dokumen
2. Teknik Pengolahan Data antara lain:
a. Editing data
b. Pengembang variable
c. Pengkodean data
d. Cek kesalahan
e. Membuat struktur data.

B. Saran
Kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih ada banyak kekurangan dan kesalahan
oleh karena itu saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

11

Anda mungkin juga menyukai