Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus


atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang
disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari
defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya, defisiensi
transporter glukosa atau keduanya.

Diabetes millitus juga disebabkan menurunnya hormon yang diproduksi


oleh kelenjar pankreas. Penurunan hormon ini mengakibatkan seluruh gula
(glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara sempurna,
sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi
polisakarida, digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakansumber
tenaga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan
diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin tersebut karena penderita diabetes
mellitus biasanya akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering
buang air kecil, dan pengelihatan menjadi kabur, gejala lain akibat adanya kadar
glukosa yang terlalu tinggi akan terjadi ateroma sebagai penyebab awal penyakit
jantung koroner.(Utami, Prapti.2003)

Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh dunia, tidak
hanya Negara-negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi
negara-negara berkembang pun sekarang nampaknya sudah mulai memiliki
probilitas terserang penyakit ini, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO),
Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah

6
penderita DM terbanyak setelah India, China, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil.
Tercatat pada tahun 1995 jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 5 juta,
Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang
mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita
diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 %
yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 % yang datang
berobat teratur, Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak
menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau
kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat
tentang diabetes terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.( Soegondo,
Sidartawan. 2006.www. Medicastore.com).

Mahalnya harga obat diabetes mellitus yang diproduksi di pabrik dan


beredar di pasaran nampaknya cukup berdampak pada daya beli masyarakat yang
kurang, terlebih lagi bagi masyarakat yang terkategori dalam masyarakat
menengah kebawah, sehingga hal ini menyebabkan penderita enggan membeli
obat dan pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus yang
dideritanya semakin parah bahkan bisa menimbulkan kematian. Tanaman pare
merupakan salah satu alternatif dalam penyembuhan diabetes mellitus, karena
tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat),
serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin yang dapat menurunkan
gula darah.(Anoymous. 2007)

Oleh karena itu, untuk mengurangi banyaknya penderita diabetes mellitus


serta upaya untuk mengobatinya harus segera dilakukan baik dengan obat-obatan
non herbal maupun obat-obatan alami. Salah satunya dengan penggunaan tanaman
pare.

7
1.2 Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara memanfaatan pare menjadi obat diabetes mellitus?
2. Apa sajakah kandungan yang terdapat dalam buah pare ?
3. Apa saja jenis buah pare yang dapat dijadikan sebagai obat diabetes
mellitus ?
4. Bagaimana cara menghilangkan rasa pahit pada buah pare agar tetap
dapat digemari masyarakat ?
5. Apa saja khasiat yang terkandung dalam buah pare selain sebagai obat
diabetes mellitus?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari karya ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara memanfaatan pare menjadi obat diabetes
mellitus.
2. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam buah pare
3. Untuk mengetahui jenis tanaman pare yang dapat dijadikan sebagai obat
diabetes mellitus.
4. Untuk mengetahui cara menghilangkan rasa pahit pada buah pare agar
tetap dapat digemari masyarakat.
5. Untuk mengetahui khasiat yang terkandung dalam buah pare selain
sebagai obat diabetes mellitus.

1.4 Manfaat Penulisan


Setiap penelitian diharapkan mempunyai manfaat bagi peneliti sendiri
maupun bagi masyarakat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:
1. Sebagai sumber pengetahuan tambahan bagi peneliti.
2. Memberikan nilai lebih terhadap buah pare dalam bidang kesehatan
terutama dalam hal obat-obatan alami.

8
3. Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat bahwa buah pare
dapat digunakan sebagai obat alami diabetes mellitus.
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat bagaimana cara
menghilangkan rasa pahit pada buah pare.
5. Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat bahwa buah pare
mempunyai banyak khasiat lainnya selain obat diabetes mellitus.

9
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tanaman Pare (Momordica Charantia L.)


Pare (Momordica charantia L.)atau dalam bahasa mandarin”Khu
khu”Khu=pahit,adalah salah satu jenis sayuran tanaman herba berumur satu tahun
atau lebih.pare adalah tergolong tanaman semak semusim. Hidupnya menjalar
atau merambat dengan sulur berbentuk spiral.Daunnya berbentuk menjari dengan
bunga yang berwarna kuning, bertangkai sepanjang 10 cm dan batangnya yang
berbulu agak kasar. ketika masih muda namun akan menggundul setelah tua.
Buahnya berbentuk bulat telur memanjang bergerigi, runcing ujungnya, berwarna
hijau, kuning, sampai jingga.
Permukaan buahnya yang berbintik-bintik dan rasa buahnya yang pahit.
Tanaman pare ini sangat mudah dibudidayakan dan tumbuhnya tidak tergantung
pada musim.Tanaman ini hidup ditempat yang berhawa panas,seperti Asia,Afrika
timur,Amerika selatan,dan kepulauan Karibia. Tanaman pare berasal dari kawasan
Asia Tropis, namun belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke
Indonesia.
Tanaman pare tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh
liar di tanah terlantar, tegalan, serta dibudidayakan atau ditanam di pekarangan
dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak
memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-
tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat atau memanjat dengan
alat pembelit atau sulur dengan karakteristik umum berbentuk spiral, banyak
bercabang, dan berbau tidak enak. Tanaman pare mempunyai biji banyak, coklat
kekuningan, bentuknya.
Dibeberapa Negara terutama jepang,korea dan china.Selain sebagai
makanan,pare juga dimanfaatkan untuk pengobatan.Kadar kalsium didalam pare
tergolong tinggi,sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pancreas
untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi, mungkin kadar

10
glukosa membanjir dapat dicegah,sehingga kadar glukosa dalam darah akan
menjadi normal atau menjadi terkontrol.

2.1.1 Taksonomi tanaman pare


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia L.

2.1.2 Morfologi

Batang Batang berusuk lima, panjang 2-5 m, yang muda


berambut rapat. Bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3
cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan
panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7,
pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua, yang
muda berambut cukup rapat.
Daun Daun tunggal dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm,
berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, garis
tengah 4-17cm berbintik-bintik tembus cahaya, taju
bergigi kasar hingga berlekuk menyirip, warnanya
hijau tua. Daun pare yang tumbuh liar disebut daun
tundung yang lebih berkhasiat sebagai obat.
Bunga Tangkai bunga 5-15cm dekat pangkalnya dengan
daun pelindung berbentuk jantung hingga ginjal,
kelompok bentuk lonceng, dengan banyak rusuk atau
tulang membujur, yang berakhir pada 2-3 sisik yang

11
melengkung ke bawah. Mahkota berbentuk roda, taju
berbentuk memanjang hingga bulat telur terbalik,
bertulang 1,5-2 kali 1,3cm bunga jantan benang sari
3, kepala sari orange, semula bergandengan satu
dengan lainnya, kemudian lepas, bakal buah berparuh
panjang, berduri temple halus dan berambut panjang,
putik 3, berlekuk 2 dalam atau 1 diantaranya utuh.
Buah Buah bulat memanjang berbentuk seperti cylindris,
permukaan buahnya bintil-bintil tidak beraturan
dengan panjang 8-30 cm. Warna buah hijau dan jika
sudah masak jika dipecah akan berwarna orange
dengan 3 katup.
Biji Biji banyak, berwarna coklat kekuningan pucat,
bentuknya pipih memanjang dan keras. Jika buah
masih mentah maka biji akan berwarna putih.
Akar Akar tunjang, sisi berserabut yang berkembang luas
di kawasan sekeliling. Tumbuh atau memanjat
dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral,
banyak bercabang.

2.1.3 Kandungan Kimia


Buah pare mengandung albuminoid, karbohidrat, zat warna, karantin,
hydroxytryptamine, vitamin A, B dan C.
Kandungan gizi tiap 100 gram daun dan buah pare
Air 91,2 gram 80 gram
Kalori 29 gram 44 gram
Protein 1,1 gram 5,6 gram
Lemak 1,1 gram 0,4 gram
Karbohidrat 0,5 gram 12 gram
Kalsium 45 mg 264 mg

12
Zat Besi 1,4 mg 5 gram
Fosfor 64 mg 666 mg
Vitamin A 18 SI 5,1 mg
Vitamin B 0,08 mg 0,05 mg
Vitamin C 52 mg 170 mg
Folasin - 88 mg

Selain itu juga mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid,


triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam
palmitat,asam linoleat, dan asam stearat. Daun pare mengandung momordisina,
momordina,karantina, resin, asam trikosanik, asam resinat, saponin, vitamin A,
dan C serta minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat
dan L.oleostearat..Biji pare mengandung saponin, alkanoid, triterpenoid, asam
momordial dan momordisin. Sedangkan akar pare mengandung asam momordial
dan asam oleanolat.

2.1.4. Khasiat
Ternyata dibalik rasanya yang pahit, pare menimpan sejuta manfaat untuk
kesehatan tubuh manusia.Buahnya yang mengandung Albiminoid,karbohidrat dan
zat warna.Daunnya mengandung zat pahit,minyak lemak,asam
dammar,protein,besi,kalsium,fosfor,vitamin A,B1 dan C yang terkandung dalam
pare,berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit.Yaitu menjaga kerusakan kulit
yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet.Ini berarti pare dapat mencegah
munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah.Sementara akarnya mengandung
asam momordial dan asam aleonolat.Sedangkan bijinya mengandung
saponin,alkaloid,triterprenoid,dan asam momordial.
Kandungan senyawa fitokimia, lutein dan likopen pada Pare berkhasiat
sebagai anti kanker, dan anti virus, manfaat ini tidak hanya bagi orang yang sudah
terkena kanker tetapi bagi yang sehat pun dengan mengkonsumsi pare dapat
mencegah kanker. Selain itu Senyawa fitokimia berkhasiat sebagai

13
antibiotika,antivirus,perangsang produksi insulin,penyeimbang tekanan darah dan
kadar gula darah,perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.
Dibanding brokoli, pare mengandung kadar beta karoten dua kali lipat
lebih banyak. Beta karoten sangat baik untuk membasmi sel kanker, juga
menghambat serangan jantung. Kalium yang terdapat pada pare untuk mengatasi
konsumsi Natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah
tinggi.
Kadar Kalsium pada Pare tergolong sangat tinggi sehingga mampu
menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila
insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa yang tinggi
dapat dicegah sehingga kadar gula darah menjadi normal/terkontrol. Dengan
demikian Pare sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Vitamin C yang
terkandung dalam Pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada
wajah sehingga dapat menjaga kecantikan kulit.
Meskipun Pare bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan bergizi tinggi
sebaiknya jangan diberikan pada anak dan wanita hamil karena anak masih rentan
dikhawatirkan kadar gula anak akan turun. Sedangkan wanita hamil tidak
dianjurkan karena mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.

2.1.5 Jenis-jenis Pare


Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan.
Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya besar
dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek,
rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan
rasanya pahit. Buah pare yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis pare
gajih.Untuk memperoleh buah yang panjang dan lurus, biasanya pada ujung buah
yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan
daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila digunakan untuk
pengobatan.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Tanaman pare sebagai tanaman yang mempunyai banyak khasiat bagi
kesehatan manusia. Salah satunya adalah penyakit diabetes mellitus.

5.3 Variabel
3.2.1 Tanaman pare
3.2.2 Upaya untuk memanfaatkan tanaman pare menjadi obat penyakit
diabetes mellitus.

5.4 Metode Penelitian


5.4.1 Deskriptif
Metode ini digunakan dengan tujuan untuk membuat
pencandraan secara sistemetis, faktual dan akurat. Dalam hal ini
penulisan dibuat dengan cara mencari informasi tentang gejala yang
ada, mendefinisikan dengan jelas tujuan yang akan dicapai.

15
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Cara Memanfaatkan Pare


Cara pemanfaatan pare untuk mengatasi Diabetes Mellitus, yaitu dengan
cara Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air
bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2
minggu. Untuk penggunaan biji pare, yaitu dengan cara sediakan 200 gram biji
pare, kemudian biji pare disangrai sampai kering dan ditumbuk halus. Setelah
dingin disimpan dalam toples. Cara pemakaiannya seduh 10 gram bubuk biji pare
dengan air matang untuk diminum 3 kali sehari. (Anonimous. 2007)

Selain itu, ada beberapa cara untuk memanfaatkan pare menjadi obat
berbagai penyakit, antara lain :

1. Cacingan
Seduh 7 gram daun pare dengan air panas,dinginkan lalu saring air
rebusannya.Tambahkan satu sendok the madu,minum sebelum sarapan.

2. Demam
Ambil 3 lembar daun pare segar,cuci bersih,dan lumatkan.tambahkan
segelas air dan sedikit garam lalu seduh.Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari
sebanyak setengah gelas.

3. Bisul
Ambil segenggam daun pare,cuci lalu rebus bersama 3 gelas air hingga
tersisa satu gelas.Dinginkan,minum hingga sembuh.

16
4. Disentri Amuba
Rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong.
Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.lalu minum.Tambahkan
sedikit gula bila perlu.

5. Wasir
Lumatkan akar pare yang telah dicuci bersih sampai halus, oleskan ramuan
ini pada wasir.

6. Bronkhitis
Sediakan dua buah pare,lalu ambil sarinya.Tambahkan satu sendok makan
madu.minum sekali sehari.lakukan selama tiga bulan.Ramuan ini juga baik untuk
menyembuhkan anemia,radang perut,sakit pada hati,nyeri haid,reumatik dan
melangsingkan tubuh.

4.2 Kandungan Tanaman Pare


Ternyata dibalik rasanya yang pahit, pare menimpan sejuta manfaat untuk
kesehatan tubuh manusia.Buahnya yang mengandung Albiminoid,karbohidrat dan
zat warna.Daunnya mengandung zat pahit,minyak lemak,asam
dammar,protein,besi,kalsium,fosfor,vitamin A,B1 dan C yang terkandung dalam
pare,berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit.Yaitu menjaga kerusakan kulit
yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet.Ini berarti pare dapat mencegah
munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah.Sementara akarnya mengandung
asam momordial dan asam aleonolat.Sedangkan bijinya mengandung
saponin,alkaloid,triterprenoid,dan asam momordial.
Dibeberapa Negara terutama jepang,korea dan china.Selain sebagai
makanan,pare juga dimanfaatkan untuk pengobatan.Kadar kalsium didalam pare
tergolong tinggi,sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pancreas
untuk menghasilkan insulin.Bila insulin dalam tubuh mencukupi,mungkin kadar
glukosa membanjir dapar dicegah,sehingga kadar glukosa dalam darah akan
menjadi normal atau menjadi terkontrol.Senyawa fitokimia lutein dan likopen

17
didalam pare berkasiat sebagai anti kanker,antibiotika,antivirus,perangsang
produksi insulin,penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah,perangsang
nafsu makan dan pembasmi cacing usus. Belum lama ini, prof Lee-Huang dari
Universitas New York juga menemukan zat yang luar biasa pada pare,yakni
senyawa anti HIV-AIDS. Zat ini dinamakan alpha-momorchorin,beta-
momorchorin dan MAP 30 (Momordica antiviral protein 30).Zat berkhasiat ini
banyak terdapat pada biji pare tua.Di amerika sendiri,kapsul berisi bubuk biji pare
sudah lazim dipasarkan.Obat tersebut diakui dapat menahan laju perkembangan
virus HIV-AIDS.Berkat terapi pare,para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan
Amerika serikat secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya
meningkat.Tak berlebihan kiranya,jika para ahli di dunia medis optimis dalam 10
tahun kedepan,bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS.

4.3 Jenis Tanaman Pare


Beberapa jenis pare yang ada dan sering dibudidayakan antara lain:

1. Pare Gajih
Pare ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini biasa
disebut pare putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30
- 50 cm diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah. Pare ini
berasal dari India, Africa.

2. Pare Hijau
Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil
agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok,
pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam
adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 - 20 cm. Sedangkan
pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging
buahnya tipis. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau
para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik.

18
3. Pare Import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan. Benih Pare ini merupakan hybrida yang
final stock sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Jika
dipaksakan jugaakan menghasilkan produksi yang jelek dan menyimpang dari
asalnya. Di Indonesia terdapat tiga varietas yang telah beredar yaitu Known-you
green, Known-you no. 2, dan Moonshine. Perbedaan ketiga jenis pare import ini
adalah mengenai permukaan kulit, kecepatan tumbuh, kekuatan penampilan,
bentuk buah, ukuran buah.

4. Pare Belut
Jenis Pare ini memang kurang populer. Bentuknya memanjang seperti
belut panjangnya antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini
tidak termasuk Momordica sp, melainkan tergolong jenis Trichosanthus
anguina L. Meskipun demikian orang lebih terbiasa memasukkan pare belut
ini masuk kedalam jenis pare.

4.4 Cara Menghilangkan Rasa Pahit Pada Pare

Pare merupakan salah satu makanan yang juga memiliki kandungan gizi
yang lumayan baik. Namun sebagian orang tidak menyukai karena rasa pahit
yang ditimbulkanya. Namun anda tak perlu khawatir seperti halnya daun pepaya,
rasa pahit pada pare ini pun bisa diatasi. Berikut ini adalah beberapa cara untuk
menghilangkan rasa pahitnya.

1. Menggunakan garam
Belah pare manjadi dua bagian kemudian bersihkan selaput putih yang ada
didalamnya. Iris tipis-tipis dan remas pare yang sudah menjadi irisan tadi
menggunakan garam. diamkan sampai pare ini menjadi lunak kemudian cucilah
menggunakan air panas. Pare siap untuk dimasak.

19
2. Direbus dengan air garam
Cara lain untuk mengurangi rasa pahit pare ini adalah dengan merebusnya
dengan menggunakan air garam selama beberapa menit sampai pare menjadi
sedikit empuk.

3. Menggunakan gula pasir


Caranya hampir sama dengan menggunakan garam, yaitu bersihkan
terlebih dahulu pare yang akan dimasak. Kemudia iris menjadi tipis-tipis dan
remas menggunakan campuran gula pasir dan garam sampai lemas. Diamkan
sampai pare mengeluarkan air. Cuci hingga bersih dan pare siap untuk dimasak.

4.5 Khasiat Tanaman Pare


Untuk lebih jelasnya manfaat pare bagi kesehatan manusia adalah
sebagai berikut :

1. Melawan sel kanker (Mencegah kanker Payudara)


Pare memiliki khasiat melawan sel kanker. Penelitian yang dilakukan di
Jepang dan dimuat dalam majalah Kenko edisi September 2003, menggunakan
tikus sebagai binatang percobaan.
Tikus-tikus yang telah diinjeksi sel kanker di dalam perutnya, diberi
ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan sel kanker. Hasilnya, ternyata sel
kanker yang terdapat di dalam perut tikus berhenti berkembang. Khasiat ini
diperoleh dari salah satu kandungan zat dalam pare, yaitu acoelesichine dan zat
lain yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja kekebalan yang berfungsi untuk
melawan sel kanker. Khasiat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena
kanker. Bagi orang yang sehat pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah
terkena kanker.

2. Menurunkan kadar gula


Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus yang diberi pemicu
diabetes. Setelah itu, tikus-tikus diberi ekstrak pare lalu diukur gula darahnya.

20
Hasilnya, kadar gula darah pada tikus-tikus itu turun secara bertahap. Penurunan
kadar gula ini didapat karena hasil kerja dari zat yang memiliki kesamaan dengan
insulin yang terkandung di dalam biji pare.
Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga berperan
dalam penurunan kadar gula dalam darah tersebut. Zat-zat yang terkandung di
dalam daging dan biji pare mempercepat pembongkaran glukosa dan mengubah
glukosa yang berlebih menjadi energi.

3. Mengandung Serat, vitamin C, karotin, dan kalium


Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk
mengatasi sembelit. Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan mata, karena dapat
meningkatkan aktivitas mata dan mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun
senja. Sedangkan kalium berfungsi untuk mengatasi pengonsumsian natrium
berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

4. Menjaga kecantikan kulit


Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120 ml.
Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah
kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet. Itu berarti pare dapat
mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare juga
dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas
sehingga pare sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.
Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga diketahui bahwa biji
pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan bekerja untuk
melawan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan luka pada sel dan
menyebabkan pengasam, memicu pembentukan sel kanker, mempercepat
penuaan, penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung dan lain-lain.

5. Dapat merangsang nafsu makan


6. Dapat menyembuhkan penyakit kuning
7. Memperlancar pencernaan

21
8. Sebagai obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga mempunyai manfaat yang
tidak kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
1. Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
2. Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
3. Dapat menurunkan panas
4. Dapat mengeluarkan cacing kremi
5. Dapat menyembuhkan batuk

Selain dari semua yang ada diatas, ada penelitian yang pernah dilakukan
membuktikan bahwa tanaman pare dapat membuat turunnya jumlah sperma pada
tikus putih jantan, sehingga pare dapat dikatakan dapat menjadi sebagai obat KB
alami bagi pria karena mengandung zat antifertilitas.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dalam karya tulis ini yaitu :

1. Tanaman pare banyak terdapat di sekitar lingkungan kita. Tanaman pare


tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal termasuk dalam hal pengobatan
penyakit diabetes mellitus. Yaitu dengan cara Ambil 2 buah pare, cuci dan
lumatkan lalu tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari
sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.

2. Ada barbagai kandungan yang terdapat pada tanaman pare yang sangat
berkhasiat untuk kesehatan manusia.

3. Tanaman pare mempunyai banyak jenis. Diantaranya yaitu pare Belut, Pare
Import, Pare Hijau,dan Pare Gajih.

4. Ada banyak cara untuk menghilangkan rasa pahit pada pare. Hendaknya
masyarakat mengetahuinya sehingga masyarakat tidak lagi enggan untuk
mengolah pare menjadi sesuatu yang berguna misalnya untuk bahan makanan
maupun obat-obatan.

5. Pare mempunyai banyak khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. Sehingga
diharapkan masyarakatmenegetahui manfaat pare tersebut.

5.2 Saran
Agar tanaman pare dapat dimanfaatkan sebaik mungkin seharusnya
pemerintah menginformasi kepada masyarakat tentang tanaman-tanaman herbal
yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Misalnya melalui

23
sosialisasi. Tidak hanya itu, masyarakat seharusnya memanfaatkan teknologi yang
sudah ada misalnya internet untuk mencari informasi dan menambah berbagai
wawasan agar semua hal yang ada disekitar kita dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://www.luziansya.com/paremanfaat-nilai-gizi-yang-luar-biasa-dan
penghambatvirus-hiv/

http://khasiatbuah.com/pare.htm

http://fuzoneku.blogspot.com/2011/12/manfaat-pare-bagi-kesehatan.html

http://massaidi.blogspot.com/2011/06/manfaat-pare-untuk-kesehatan.html

http://www.metro.polri.go.id/kejadian/978-tips-sehat-manfaat-pare-untuk-
kesehatan

http://holichaxor.com/serba-serbi/kasiat-buah-pare

http://frendli.multiply.com/journal/item/61/PARE_dan_Manfaatnya?&show_inter
stitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://humaspoldametrojaya.blogspot.com/2011/05/manfaat-buah-pare-turunkan-
kadargula.html

http://www.shintiahotono.com/buah-pare-atasi-beragam-penyakit.html

http://blog.sedapur.com/2011/11/tips-menghilangkan-rasa-pahit-pare/

Anonimous. 2007. Melawan Wabah Diabetes Dunia dengan Buah Pare.


(online).

http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?f=13

Anonimous. 2007. Khasiat Buah Pare. (online).

http://www.nusaku.com/forum/showthread.php?t=5931

Anonimous. 2007. Pare. (online) http://dapurmlandhing.dagdigdug.com

Soegondo, Sidartawan. 2006. Jumlah Diabetes Mellitus. (online).


www.Medicastore.com.

Utami, Prapti dan Tim Lentera. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes
Mellitus. Jakarta : Agro Media Pustaka.

http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/18/pemanfaatan-pare-momordica-charantia-
lsebagai-obat-alternatif-diabetes-mellitus/

25

Anda mungkin juga menyukai