Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di ruangan perkuliahan G.11
yang sangat-sangat kita cintai ini dan tak lupa salawat beriring salam kita ucapkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Bahasa Indonesia ini tepat waktu.
Makalah yang akan kami sampaikan dengan judul “Hakikat, Fungsi, dan Ragam Bahasa” ini
kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh ibuk
Lilimiwirdi, S.S., M.Hum.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Lilimiwirdi, selaku dosen Bahasa
Indonesia, terima kasih kepada anggota kelompok II, serta pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati,
kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian amin ya robbal
‘alamin.

Padang, 8 Agustus 2017


Tim Penyusun,

Kelompok II
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………...... i

KATA PENGANTAR………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………..… iii

BAB I PENDAHULUAN
I . 1 PENDAHULUAN ………………………………..………………. 1

BAB II MATERI
II . 1 HAKIKAT BAHASA ………….......……………………………. 2
II . 2 FUNGSI BAHASA …………………………………………...… 4
II . 3 RAGAM BAHASA ……………………………………………... 6

BAB III PENUTUP


III . 1 KESIMPULAN ………………………………………….……... 9
III . 2 SARAN ........................………………………………………..... 9
III . 3 DAFTAR PUSTAKA ……………………………....................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga hal nya dengan bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki banyak dialek yang disebabkan oleh banyaknya latar
belakang etnis, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda. Bahasa dapat digunakan sebagai alat
komunikasi oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengekspresikan diri.

Istilah bahasa tentu bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Istilah tersebut setiap saat
selalu kita dengar,baca,atau bahkan gunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
bukan hanya itu,hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari,kita menggunakan bahasa.
begitu seringnya kita menggunakan istilah bahasa atau menggunakan bahasa maka terkadang
kita lupa untuk memahami apa sesungguhnya hakikat dan fungsi bahasa itu.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian atau hakikat bahasa menurut para ahli ?


2. Apa Fungsi bahasa ?
3. Apa Pengertian ragam bahasa?
4. Apa saja macam-macam ragam bahasa ?

C. TUJUAN
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hakikat,fungsi dan ragam bahasa.
Pembahasan masalah ini sebagai upaya untuk mengimbangi dan meningkatkan ilmu pengetahuan
mahasiswa atau masyarakat umum. Disisi lain penyusunan makalah ini bertujuan untuk
menyelesaikan tugas atau kewajiban sebagai mahasiswa.

D. MANFAAT
Manfaat makalah ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud dengan hakikat, fungsi, dan ragam bahasa.
2. Dapat menambah pegetahuan mahasiswa khususnya tetang hakikat, fungsi, dan ragam bahasa.
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam ragam bahasa yang sering digunakan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa
diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis,
beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang
berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi,
setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap
lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi”
melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok’.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan
alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai
makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang
diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut
urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.
Berikut ini beberapa pengertian bahasa menurut para ahli :

1. Harimurti Kridalaksana (1985:12)


Menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk
komunikasi oleh kelompok manusia.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88)
Bahasa adalah sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
3. Finoechiaro (1964:8)
Bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang
dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu,
berkomunikasi atau berinteraksi.
4. Carol (1961:10)
Bahasa merupakan sistem bunyi atau urutan bunyi vokal yang terstruktur yang digunakan
atau dapat digunakan dalam komunikasi internasional oleh kelompok manusia dan secara
lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar
manusia.
5. I.G.N. Oka dan Suparno (1994:3)
/8 Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang arbitrer yang digunakan oleh sekelompok
manusia (masyarakat) sebagai alat komunikasi.
6. Kamus Linguistik (2001:21)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk kerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.

7. Gorys Keraf (1984:1 dan 1991:2)


Bahasa adalah komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
8. D.P. Tambulan (1994:3)
Bahasa adalah untuk memahami pikiran dan perasaan, serta menyatakan pikiran dan
perasaan.
9. H.G. Brown (1987:4)
Bahasa adalah suatu sistem komunikasi menggunakan bunyi yang diucapkan melalui
organ-organ ujaran dan didengar di antara anggota-anggota masyarakat, serta menggunakan
pemrosesan simbol-simbol vokal dengan makna konvensional secara arbitrer.

Perkembangan bahasa Indonesia

Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai
terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904
Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi
ejaan Wilkinson.Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan kitab logat melayu (dimulai tahun
1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de
Volkslectuur (“Komisi Bacaan Rakyat” – KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi
Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A.Rinkes, melancarkan
program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi
dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua
tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai
“bahasa persatuan bangsa” pada saat sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 1928. Penggunaan
bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus,
sastrawan, dan ahli sejarah.
B. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa selain sebagai sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan
informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan.

Berikut merupakan fungsi bahasa secara umum:

1) Sebagai sarana komunikasi

Digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam,
misalnya, komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial.
Manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai
lingkungan ditempat mereka.

2) sebagai sarana integrasi dan adaptasi

Bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara merupakan
fungsi integratif. Dengan bahasa, orang dapat menyatakan hidup bersama, bahkan bahasa
menimbulkan suatu kekuatan yang merupakan sinergi dengan orang lain. Misalnya :
Seseorang tidak akan menggunakan bahasa ilmiah ketika berbelanja, seorang ibu tidak
akan menggunakan bahasa bisnis ketika menasehati anaknya.

3) Sebagai kontrol sosial

Berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi
dapat saling memahami. Dalam kehidupan sehari-hari dapat berbentuk komunikasi timbal
balik, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, masing-masing dapat
mengendalikan komunikasi dan memberi saran, kritik dll.

4) Sebagai sarana memahami diri

Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi


kondisi dirinya terlebih dahulu.Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik,
emosi,kecerdasan dll.

5) Sebagai sarana ekspresi diri

Dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat yang
kompleks. Ekspresi paling sederhana misalnya untuk menyatakan cinta, lapar, krecewa..
Tingkat kompleks misalnya berupa pernyataan kemapuan mengerjakan proyek besar dalam
bentuk proposal yang sulit dan rumit, menulis laporan, desain produk, dll.

6) Sebagai sarana memahami orang lain

Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal
mencakup kondisi pribadinya. Melalui pemahaman ini seseorang akan memperoleh
wawasan yang luas dan bermanfaat serta memperoleh kemampuan berfikir sinergis dengan
memadukan pengalaman orang lain bersama dengan potensi dirinya.

7) Sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar

Keberhasilan seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya


memanfaatkan situasi lingkungannya sehingga memperoleh berbagai kreatifitas baru yang
dapat memberikan berbagai keuntungan bagi dirinya dan masyarakat. Misalnya, Apa yang
melatarbelakangi pengamatan, bagaimana masalahnya, bagaimana cara mengamati,
tujuannya, hasilnya, kesimpulan.

8) Sebagai sarana berfikir logis

Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus
dilakukan. Selain itu, perlu disadari bahwa bahasa bukan hanya sarana proses berpikir
melainkan juga penghasil pemikiran, konsep, atau ide.

9) Mengembangkan kecerdasan ganda

Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan


sekaligus. Selain itu orang yang tekun mendalami bidang studinya secara seriu
dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misal seorang ahli pemograman yang
mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, mesin penerjemaah, dll.

10) Membangun karakter

Kecerdasan merupakan bagian karakter dari manusia. Kecerdasan berbahasa


memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus :

1) Bahasa Nasional
Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut :

 Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.


Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya
sebagai berikut :
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia Kami poetera
dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”
 Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain
yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya.
Contohnya saja India, Malaysia dan lain – lain yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
 Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan
digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku,
Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang
memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal
ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan
Budaya.
 Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras,
adat istiadat dan Budaya.

2) Bahasa Negara
Bahasa Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara lisan
maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam pemerintahan secara
resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah bukti
tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI di hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato
kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan,
bahasa Negara mempunyai empat fungsi, yaitu:

 Bahasa resmi kenegaraan


 Bahasa pengantar resmi di sekolah dan universitas,
 Bahasa resmi tingkat nasional dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Indonesia,
 bahasa resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan, ilmu, teknologi dan
komunikasi di Indonesia.

C. Pengertian Ragam Bahasa dan Macam-macamya

Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan,
2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain, ragam bahasa
adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat
dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang
budaya daerah, dan sebagainya.
Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai
ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa.
Pertama, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan
istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada
saat berbahasa tertentu.
Kedua, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah
tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek
Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta.
Ketiga, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari
golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum
ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.
Keempat, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti
kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya
ragam bahasa sastra dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan
ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.
Kelima, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi.
Biasa disebut dengan istilah bahasa baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar
adalah ragam bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku
biasanya dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan
rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi,
wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di
luar itu biasanya dipakai ragam tak baku.
Keenam, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi
yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-
kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.
Ketujuh, ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan.
Bahasa lisan sering dibantu dengan mimik, gerak anggota tubuh, dan intonasi. Sedangkan
lawannya, ragam bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan hal-hal di atas. Oleh karena itu, dalam
ragam bahasa tulis harus diupayakan sedemikian rupa agar pembaca dapat menangkap dengan
baik bahasa tulis tersebut.
Selain itu, Moeliono (1988, dalam Abidin, 2010:1) juga membagi ragam bahasa menurut
sarananya menjadi ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan yaitu ragam bahasa yang
diungkapkan melalui media lisan yang terikat oleh kondisi, ruang dan waktu sehingga situasi saat
pengungkapan dapat membantu pemahaman pendengar. Sedangkan ragam tulis adalah ragam
bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Penggunaan kedua ragam bahasa ini juga umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa
lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena ragam bahasa lisan digunakan dengan hadirnya lawan
bicara, serta sering dibantu dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan.
Sedangkan dalam bahasa tulis, mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak mungkin
diwujudkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Dalam
konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan orang lain. Mereka perlu
berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada. Bahasa menunjukkan
perbedaan antara suatu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat
kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga bahasa memungkinkan tiap individu untuk
menyesuaikan dirinya dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa
juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan
bahkan dapat melambangkan tingkalah laku seseorang.
Ragam bahasa secara garis besar terbagi atas ragam bahasa lisan dan tulisan. Keduanya
mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Ragam bahasa lisan ditandai dengan penggunaan lafas
atau pengucapan, intonasi, kosakata, dan penyusunan kalimat yang agak longgar. Ragam tulisan
sangat terikat dengan tanda baca dan pemakaian kata baku.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD),
sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan
memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum dapat dikategorikan sebagai
bahasa jika tidak terkandung makna di dalamnya. Di dalam suatu masyarakat bahasa terhimpun
bermacam-macam sususnan bunyi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya karena
memiliki suatu makna tertentu.

B. Saran
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu dilestarikan karena bahasa
Indonesia adalah bahasa nasional. Kemajuan zaman pun memudarkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja khususnya. Ada baiknya pemahaman akan
bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan hanya di dalam lingkungan pendidikan tetapi juga
dimulai dari lingkungan rumah dan teman sebaya agar penggunaan bahasa Indonesa yang baik
dan benar tetap menjadi ciri bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Riva, Nidi Annisa. 2014. “Arti Fungsi dan Ragam Bahasa” (online).
https://nidiariva.wordpress.com/2014/11/07/tugas-bahasa-indonesia-tentang-pengertian-jenis-
dan-contoh-contoh-paragraf/. Diakses 7 November 2014.

Belimbing, Dharma. 2013. “Arti Fungsi dan Ragam Bahasa” (Online).


http://dharmabelimbing.blogspot.com/2013/11/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa.html. Diakses 20
Agustus 2014.

Rizardian, 2012. “Pengertian Ragam Bahasa dan Jenis-Jenisnya” (Online).


http://rizardian.blogspot.co.id/2012/10/ragam-bahasa-indonesia.html
HAKIKAT FUNGSI DAN RAGAM BAHASA

Disusun oleh :
Adzkia Pinta Dano
Feny Angraini Fitri
Putri Annelydia
Tika Nelsya Putri
Wulandari Astagina

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017

Anda mungkin juga menyukai