Anda di halaman 1dari 76

Laporan Kinerja 2015

Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Laporan Kinerja Tahunan sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu
etintas akuntabilitas kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang
menyelenggarakan tugas pembantuan pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset daerah atas penggunaan anggaran belanja daerah yang telah dialokasikan. Penyusunan
laporan kinerja ini sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman
kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun
2015 sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan melalui
pengukuran atas pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kinerja sebagai wujud komitmen kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan
kinerja dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
dengan mencantum target kinerja dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan
Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul
Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul
Tahun 2011-2015. Selain itu Laporan Kinerja tahun 2015 juga sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan sebagai bagian dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good
governance) di Indonesia. Laporan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Tahun 2015 diharapkan dapat memberi informasi yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai bahan evaluasi berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
2. Menginformasikan atas pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam penetapan kinerja kepada pemberi mandat dalam hal ini adalah Bupati Bantul.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1


Laporan Kinerja 2015

1.2 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama


Setelah dilakukan analisa tentang gambaran pelayanan, kajian atas hasil evaluasi pelaksanaan
tugas, pokok dan tata kerja serta kajian atas pencapaian sasaran strategis Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset daerah terdapat beberapa isu penting dalam penyelenggaran tugas, pokok dan tatakerja.
Perumusan isu-isu penting tersebut memiliki maksud untuk menentukan permasalahan,
hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya, serta capaian kinerja
Renstra SKPD. Adapun isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok dan tatakerja Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah masih rendah atau
sebaliknya sumber pendapatan daerah Kabupaten Bantul masih banyak tergantung
pada sumber pendapatan dari Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana
Perimbangan;
2. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah;
3. Rendahnya kapasitas fiskal;
4. Porsi belanja pegawai terhadap belanja daerah masih tinggi;
5. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi dalam pengelolaan keuangan
daerah:
6. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Bantul masih ditemukan penjelasan antara lain tentang pengelolaan aset
daerah yaitu adanya selisih nilai aset hasil inventarisasi, aset tetap belum seluruhnya
disajikan dengan informasi yang jelas dan lengkap. Hal tersebut mengindikasikan
belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib administrasi dari perencanaan
sampai dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah kurang
akurat;
7. Masih terdapat SKPD yang tidak konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan
rencana yang telah dituangkan dalam DPA SKPD, sehingga penyerapan dana
sebagian besar di akhir tahun anggaran.
Rekomendasi dan catatan strategis atas isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok
dan tatakerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah nomor 1)
peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah atau sebaliknya
berkurangnya ketregantungan pendapatan daerah Kabupaten Bantul terhadap pendapatan dari
Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana Perimbangan, 2) betambahnya kontribusi
pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah dan 3) bertambahnya kapasitas fiskal
daerah, staregi yang diambil yaitu optimalisasi pendapatan asli daerah terutama dari
pendapatan pajak dan retribusi daerah. Optimalisasi pendapatan asli daerah dilaksanakan
dengan yaitu sebagai berikut

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2


Laporan Kinerja 2015
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah. Langkah-
langkah yang diambil dalam melaksanakan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli
daerah sebagai berikut:
a. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem perpajakan dan
retribusi daerah;
b. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak
dan retribusi daerah;
c. Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai kepada masyarakat
mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah;
d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaanpemungutan pendapatan
daerah;
e. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan kerja terkait; dan
f. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah.
2. Sedang ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dilaksanakan
memperkuat basis pajak dan retribusi daerah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Updating data basis pajak daerah serta optimalisasi pemanfaatan data
perpajakan yang bersangkutan;
b. Pengkajian ataspotensi dari jenis retribusi baru dan potensi pajak daerah
dilaksanakan dengan kerjasama pihak ke 3 (tiga);
c. Optimlisasi penyerapan pendapatan dari pajak daerah terutama dari PBB P2 dan
BPHTB yang telah menjadi pajak daerah.
3. Meningkatkan pendapatan asli daerah bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dengan meningkatkan kontribusi pendapatan bagian laba atas
penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD melalui upaya pengelolaan
BUMD secara efisien dan efektif yang dapat ditempuh dengan perbaikan manajemen,
peningkatan profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan melalui penyertaan
modal (investasi) pemerintah daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan
daerah.
4. Terwujudnya tertib administrasi dalam tata kelola aset daerah dari perencanaan sampai
dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah dapat disajikan
dengan akurat agar menjadi bagian dalam mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam rangka
meningkatkan keakuratan data barang milik daerah, strategi yang diambil optimalisasi
pengelolaan barang milik daerah. Kebijakan yang diambil adalah inventarisasi, klarifikasi
dan penataan barang milik daerah. Cara yang ditempuh untuk mendukung strategi dan
kebijakan yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan komitmen kepala SKPD/Unit Kerja selaku pengguna barang/kuasa
pengguna barang dalam mengelola barang daerah secara tertib administrasi
sesuai aturan berlaku;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 3


Laporan Kinerja 2015
b. Meningkatkan pemahaman pengelola barang milik daerah SKPD/Unit Kerja
tentang Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008 tentang Sistem dan
Prosedure Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul melalui kegiatan
forum komunikasi pengurus barang milik daerah;
c. Dipergunakan SIMDA BMD dalam pengelolaan barang milik daerah meliputi
perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan, dan akuntansi;
d. Melaksanakan klarifikasi dan inventarisasi barang milik daerah yang
dipergunakan SKPD/Unit Kerja sebagai tindak lanjut atas temuan BPK RI
terhadap Laporan Keuangan Daerah;
e. Meningkatkan pemahaman pengurus barang melalui bimbingan teknik dan
pendampingan pengurus barang dalam pengelolaan barang daerah dari
pencatatan aset daerah, barang yang berasal dari pengadaan, mutasi, hibah,
penghapusan dan optimalisasi aset untuk peningkatan PAD serta optimalisasi
aset bagi pengguna barang SKPD.
5. SKPD diharapkan konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan rencana yang dalam
DPA SKPD, sehingga penyerapan dana sebagian besar tidak terjadi di akhir tahun
anggaran. Strategis yang dilaksanakan sebagai berikut:
a. Meningkatkan displin anggaran bagi selurh SKPD agar kegitan-kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan alokasi dalam DPA/DPPA SKPD;
b. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh SKPD dalam rangka dilakukan evaluasi
penyerapan atas anggaran belanja seluruh SKPDserta di anggaran belanja pada
seluruh SKPD dapat dipertanggungjawaban sesuai dengan aturan yang berlaku;
dan
c. Melaksanakan pelatihan kepada seluruh pengelola keuangan SKPD tentang
implementasi SIMDA Keuangan Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah
melalui kerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bantul;

1.3 Organisasi DPPKAD

Dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah telah dibentuk organisasi perangkat
daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Sebagai
unsur pelaksana di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah yang merupakan gabungan dari Bagian Keuangan yang
membidangi pengelolaan keuangan daerah, Bagian Perlengkapan yang membidangi
pengelolaan aset/kekayaan daerah dan Dinas Pendapatan Daerah yang membidangi
pengelolaan pendapatan daerah. Dalam perkembangan kebutuhan, karakteristik, kemampuan
dan potensi daerah guna mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan
didaerah maka telah dilaksanakan penataan kelembagaan dengan ditetapkan Peraturan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 4


Laporan Kinerja 2015
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul tertanggal 29 Desember 2011,
nomenklatur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diubah atau diganti menjadi
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan struktur organisasi
sebagai berikut:

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 5


Laporan Kinerja 2015
Gambar 1.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kepala Dinas
(Perda Kab. Bantul No 17 Tahun 2011) Drs. Didik Warsito, Msi
NIP 19630915 199003 1 008
Sekretariat
Joko Sigit Pramono, SE, MM
NIP. 19591004 199103 1 003

Kelompok
Jabatan Fungsional
Sub Bag Umum Sub Bag Program Sub Bag Keuangan & Aset
Mulyatmi,SE Indrijati, SE Ani Suryani, SE
NIP 19640731 198607 2 001 NIP. 19680122 199703 2 003 NIP. 19700302 199603 2 002

Bidang Pendafataran & Bidang Penagihan Bidang Anggaran Bidang Perbendaharaan Bidang Akuntansi
Suyono, SE Bidang Aset
Penetapan Drs. Trisna Manurung, Dian Mutiara Sri M. Anas Jauhari, SE
Drs. R. Moelyosubagio, M.Si M.Si NIP 19661120 199403 1 Rahmawati, SH, MM Sri Supriatini, SH, M.Hum
008 NIP 19720212 199803 1 011 NIP 19720726 199803 2 007
NIP 19620730 199603 1 002 NIP 19711230 199603 1 002 NIP 19691112 199603 2 003

Seksi Perencanaan
Seksi Pendataan, Seksi Penagihan dan Anggaran Seksi Belanja Tidak
Pendaftaran & Pelayanan Piutang Langsung Seksi Pembukuan Seksi Inventarisasi dan
Surana N, SE Nurhidayati, SE Penghapusan
Ramiyana, S.IP M. Baried, S.Sos. MM NIP 19690329 199303 Yunis Marlina Nasution,
NIP 19680208 199203 1 008 NIP 19691031 199102 1 1004 SE, M.Ec.Dev
19700306 199503 2 002 Mundakir, SE
001 NIP 19740314 199903 2 005 NIP 19720329 199203 1 004

Seksi Keberatan Seksi Pengendalian


Seksi Verifikasi dan Jonet Rohmanyu, Anggaran Seksi Pengolahan Data Seksi Penilaian dan
Informasi Pendapatan Seksi Belanja Langsung dan Laporan Optimalisasi
SE,MSE Jugo N.S, Y. Apriani M, SE, MM
Sugeng Prihatin, S.H. NIP 19690616 199402 1 001 SE,M.Ec.Dev Sri Ambarwati, SE Andus Sarwana, SE
NIP 19621217 199003 1 009 NIP 19690406 199603 2 005 NIP 19701005 199203 2 011 NIP 19670314 199403 1 009
NIP 19730826 199903 1
005

Seksi Pengendalian Operasional, Seksi Pengolahan Data


Seksi Penetapan Pemeriksaan dan Penindakan UPT-UPT dan Pengendalian
Ambar Sutadi,S.H Anggit Nur H, SH M.AP Niken Iriani, S.IP
NIP 19730731 199402 1 002 NIP 19780918 199803 1004 NIP 19600527 198603 2 007

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 6


Laporan Kinerja 2015
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai organisasi perangkat daerah melaksanakan
urusan otonomi daerah pada bidang administrasi keuangan daerah mempunyai tugas
melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, terdapat tiga fungsi yang melekat pada
kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai Kepala
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah, Pembantu pengelola barang daerah (Sekretaris Daerah sebagai Pengelola Barang
Daerah), dan selaku Pengguna anggaran/pengguna barang daerah. Ke-tiga fungsi tersebut
diatas menunjukkan adanya pelimpahan wewenang dari Bupati Bantul selaku pemegang
kekuasaan pengelolaan keuangan dan barang daerah kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah untuk mengelola pendapatan, keuangan dan barang daerah.
Pelimpahan wewenang tersebut ditetapkan dengan keputusan Bupati Bantul berdasarkan
prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima
atau mengeluarkan uang.
Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul, memiliki
ketugasan yaitu melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas
pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset;
2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan
keuangan dan aset;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan aset;
4. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

1.4 Landasan Hukum


Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 7


Laporan Kinerja 2015
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Penyusunan
Kiuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/20/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul
Tahun 2011-2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan
Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;
17. Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Bantul;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 8


Laporan Kinerja 2015
18. Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedure
Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul;
19. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;
20. Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015;
21. Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015;
22. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
Nomor 914/07/DPPKAD/2015.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 9


Laporan Kinerja 2015

Bab 2
Perencanaan Kinerja

2.1 Rencana Strategis


Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas,
pokok dan tata kerja dijiwai dengan semangat dan komitmen melakukan pengelolaan
keuangan dan aset daerah di Pemerintah Kabupaten Bantul secara akuntabel, transparan,
profesional dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan good and clean goverment.
Berlandaskan atas semangat dan komitmen tersebut Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah berupaya mewujudkan sebagai berikut:
1. Terlaksananya pengelolaan keuangan daerah berdasarkan azas secara tertib, taat
pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat; dan
2. Terlaksananya pengelolaan barang milik daerah berdasarkan azas fungsional,
kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian
nilai.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas telah ditetapkan visi dan misi Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai pedoman seluruh jajaran Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas, pokok dan
tata kerja untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan seperti yang tertuang dalam
Perubahan atas Rencana Stratejik tahun 2011-2015. Visi, misi dan tujuan tersebut telah
disesuaikan dengan sasaran daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2011-2015. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
tersebut terdapat 48 sasaran Pemerintah Kabupaten Bantul, Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah bertanggungjawab atas terwujudnya sasaran ke-tiga dari tujuan
dan misi pertama yaitu “Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola
pemerintahan yang empatik” dengan arah kebijakan inventarisasi, klarifikasi dan penataan aset
daerah dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Adapun sasaran ke-tiga
Kabupaten Bantul adalah meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan
daerah dengan indikator kinerja adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Keuangan Daerah.
Perubahan atas perencanaan stratejik yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan
sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Bantul selama periode 5 tahun khususnya tahun 2014-2015, yang
harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan yang

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 10


Laporan Kinerja 2015
diselaraskan dan diarahkan kebijakan pembangunan khususnya pada bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan.
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

Keterkaitan
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran DPPKAD

Visi
Menjadi institusi yang
terpercaya dan handal
dalam tata kelola
keuangan dan aset daerah

Misi Tujuan
 Mewujudkan Sasaran
pengelolaan  Terwujudnya pengelolaan
keuangan dan aset keuangan dan aset daerah  Meningkatkan
daerah yang yang akuntabel, transparan, kualitas
profesional, efisien, efektif dan taat pada pengelolaan
akuntabel, aturan yang berlaku dalam keuangan daerah
transparan dan taat rangka mewujudkan clean yang transparan
pada aturan yang
and good government; dan akuntabel;
berlaku;
 Terlaksananya optimalisasi
sumber-sumber
 Meningkatkan pendapatan asli daerah
pendapatan asli dalam rangka  Meningkatkan
daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan kemampuan
memperkuat sumber- keuangan daerah. keuangan daerah
sumber pendanaan
belanja daerah

Sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran strategis yaitu dengan ditetapkan Indikator Kinerja Utama
(IKU). IKU (key performance indikator) memiliki peran dalam merubah sesuatu yang bersifat
normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realitis. Berdasarkan Peraturan Bupati
Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor
16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun
2011-2015 dalam lampiran II huruj J ditetapkan IKU Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah. Berikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 2.1)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 11


Laporan Kinerja 2015

Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama DPPKAD

Sasaran Indikator Kinerja Rumus

Opini Pemeriksaan yang dilakukan oleh


1 Opini BPK
BPK
Meningkatkan
Prosentase penyerapan
kualitas pengelolaan (Realisasi belanja daerah per triwulan
anggaran belanja daerah
keuangan daerah 2 dibagi dengan alokasi belanja daerah per
sesuai dengan alokasi per
yang transparan dan triwulan)X100%
triwulan
akuntabel
Prosentase SKPD yang telah
(Jumlah SKPD telah menerapkan SAP
3 menerapkan Standar
dibagi jumlah SKPD)X100%
Akuntansi Pemerintah (SAP)
(Jumlahaset yang
Prosentase keakuratan data
4 terinventarisirdibagijumlahasetkeseluruhan)
barang milik daerah
x 100%
((Pendapatan daerah tahun t dikurangi
Prosentase pertumbuhan
1 pendapatan daerah tahun t-1) dibagi
pendapatan daerah
Meningkatkan pendapatan daerah tahun t-1))X100%
kemampuan (Pendapatan asli daerah dibagi
keuangan daerah 2 Derajat desentralisasi
pendapatan daerah)X100%

Prosentase kemampuan (Pendapatan asli daerah dibagi belanja


3
keuangan daerah daerah)X100%

Capain atas Indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis pada kondisi awal (tahun
2013) yaitu pada saat dilakukan perubahan atas Rencana Strategis Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan target kondisi akhir dari rencana strategis
(tahun 2015) adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.2)

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Sasaran Strategis DPPKAD

Kondisi Target
Awal Akhir
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan (Tahun (Tahun
2011) 2015)

WTP:1
1 Opini BPK 2 1
WDP:2
Meningkatkan
kualitas pengelolaan Prosentase penyerapan anggaran belanja
keuangan daerah 2 % 85 85
daerah sesuai dengan alokasi per triwulan
yang transparan dan
akuntabel
Prosentase SKPD yang telah menerapkan
3 % 60 70
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Prosentase keakuratan data barang milik


4 % 70 75
daerah

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 12


Laporan Kinerja 2015

Kondisi Target
Awal Akhir
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan (Tahun (Tahun
2011) 2015)

Prosentase pertumbuhan pendapatan


1 % 11,87 12,79
Meningkatkan daerah
kemampuan
keuangan daerah 2 Derajat desentralisasi % 8,27 16,88

3 Prosentase kemampuan keuangan daerah % 8,06 35,65

2.2 Penetapan Kinerja


Dokumen penetapan kinerja (PK) merupakan suatu dokumen dokumen pernyataan kinerja
/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi/satuan
organiasi dalam periode waktu satu tahun. Dokumen penetapan kinerja yang telah disusun
merupakan komitmen Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun sebagaimana yang telah tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara
Kepala DPPKAD sebagai pihak pertama sebagai penerima amanah dengan Bupati Bantul
sebagai pihak ke-dua selaku pemberi amanah yang telah ditandatangani oleh kedua pihak
pada tanggal 29 Januari 2015.

Gambar 2.2 Dokumen Perjanjian Kerja DPPKAD Tahun 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 13


Laporan Kinerja 2015
Dalam dokumen penetapan kinerja tersebut memuat pernyataan penetapan kinerja aparatur,
sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama serta target kinerja yang ingin dicapai juga
memuat anggaran belanja langsung yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.
Penyusunan PK DPPKAD berdasarkan pada Perubahan Rencana Strategis DPPKAD,
Rencana Kinerja DPPKAD tahun 2015, IKU DPPKAD sebagaimana dalam pada lampiran J
pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015. Penetapan Kinerja tahun 2015
merupakan tahun terakhir Perubahan Rencana Strategis DPPKAD sehingga capaian kinerja
tahun 2015 tersebut mencerminkan capaian akhir Rencana Startegis DPPKAD tahun 2011-
2015. Penetapan Kinerja DPPKAD tahun 2015 sebagai berikut: (lihat Tabel 2.3)

Tabel 2.3 Penetapan Kinerja (PK) DPPKAD Tahun 2015

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

WTP=1
Opini BPK RI atas LKPD
1 WDP=2 1
Kabupaten Bantul Tahun 2014

Meningkatkan kualitas Prosentase penyerapan anggaran


pengelolaan keuangan 2 belanja daerah sesuai dengan Persen 85
daerah yang transparan alokasi per triwulan
1. dan akuntabel
Prosentase SKPD yang telah
3 menerapkan Standar Akuntansi Persen 80
Pemerintah (SAP)

Prosentase keakuratan data


4 Persen 90
barang milik daerah

Prosentase pertumbuhan
1 Persen 10,02
pendapatan daerah
Meningkatkan
kemampuan keuangan
2. daerah 2 Derajat desentralisasi Persen 16,82

Prosentase kemampuan keuangan


3 Persen 15,79
daerah

2.3 Program Untuk Pencapaian Sasaran


Dalam rangka mencapai target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja DPPKAD tahun 2015 membutuhkan anggaran belanja langsung semula
sebesar Rp10.438.587.540,00 setelah Perubahan APBD Kabupaten Bantul tahun 2015
menjadi sebesar Rp11.205.963.490,00. Anggaran tersebut dibutuh oleh DPPKAD untuk
melaksanakan program pokok/utama yang berjumlah enam program dengan 67 kegiatan.
Adapun rincian program dan kegiatan pokok/utama beserta pagu anggaran belanja langsung
per sasaran strategis dan per indikator kinerja adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.4)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 14


Laporan Kinerja 2015

Tabel 2.4 Pagu Anggaran Belanja Langsung per Sasaran dan per Indikator
Kinerja Tahun 2015

ANGGARAN
INDIKATOR
SASARAN
STRATEGIS
KINERJA PROGRAM
SASARAN Sebelum Setelah
Perubahan Perubahan

Program Peningkatan Kapasitas Sumber


50.405.000 43.405.000
Daya Aparatur
Meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan

Program Peningkatan dan


Pengembangan Pengelolaan Keuangan 2.188.036.320 2.245.522.320
Daerah
Opini Pemeriksaan
BPK Program pembinaan dan fasilitasi
59.039.000 63.039.000
pengelolaan keuangan kabupaten/kota
Program Penataan Peraturan
43.366.000 43.366.000
Perundang-Undangan
kekayaan daerah

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 2.340.846.320 2.395.332.320

Persentase Program peningkatan dan


penyerapan pengembangan pengelolaan keuangan 525.730.200 543.205.200
anggaran (belanja daerah
daerah) sesua
dengan alokasi Jumlah Anggaran Belanja Langsung 525.730.200 543.205.200

Program peningkatan dan


Persentase SKPD pengembangan pengelolaan keuangan 155.610.000 175.985.000
yang menerapkan daerah
Standar Akuntansi
Pemerintah Jumlah Anggaran Belanja Langsung 155.610.000 175.985.000

Persentase Program Pengelolaan Barang Daerah 1.979.386.550 2.061.886.550


keakuratan data
barang milik
daerah Jumlah Anggaran Belanja Langsung 1.979.386.550 2.061.886.550

Pagu Anggaran Belanja Langsung


5.001.573.070 5.176.409.070
Sasaran I
Program Peningkatan dan
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Prosentase Pengembangan Pengelolaan Keuangan 548.479.200 610.425.200


Pertumbuhan Daerah
Pendapatan
Daerah Jumlah Anggaran Belanja Langsung 548.479.200 610.425.200

Program Peningkatan dan


Pengembangan Pengelolaan Keuangan 4.279.787.700
3.632.655.750
Daerah
Derajat
Program Penataan Peraturan
Desentralisasi 45.196.450 45.196.450
Perundang-Undangan

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 3.677.852.200 4.324.984.150

Program pengembangan
82.862.500 82.862.500
data/informasi/statistik daerah
Persentase Program Peningkatan dan
Kemampuan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 1.127.820.570 1.011.282.570
Keuangan Daerah Daerah

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 1.210.683.070 1.094.145.070

Pagu Anggaran Belanja Langsung


5.437.014.470 6.029.554.420
Sasaran II
Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran I dan II
10.438.587.540 11.205.963.490

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 15


Laporan Kinerja 2015

Bab 3
Akuntabilitas Kinerja
Agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang diselenggarakan oleh Pemerintah saat ini
adalah perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen yang berfokus pada peningkatan
akuntabilitas serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Akuntabilitas
merupakan perwujudan kewajiban organisasi perangkat daerah (OPD) untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu OPD di lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang mengemban amanah melaksanakan tata kelola pada
bidang pendapatan, keuangan dan aset daerah berkewajiban mempertanggungjawabkan atas
anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk terlaksananya berbagai program dan kegiatan
sebagai upaya pencapaian target indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis yang
ditetapkan dalam dokumen Perubahan Rencana Strategis DPPKAD tahun 2011-2015 dan Rencana
Kinerja DPPKAD tahun 2015 dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja. Sebagai landasan
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan akuntabilitas kinerja memberi informasi tentang tingkat pencapaian target indikator dari
masing-masing sasaran yang telah disepakati oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah selaku penerima amanah dengan Bupati Bantul sebagai pemberi
amanah sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kinerja. Capaian kinerja diukur dengan
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen PK
DPPKAD dengan realisasi. Pengukuran atas capaian kinerja tersebut mempergunakan skala nilai
peringkat kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala Penilaian Realisasi Kinerja

Interval Nilai Kriteria Penilaian


No Kode
Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja

1 ≥ 90,1 Sangat Baik

2 75,1 ≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 16


Laporan Kinerja 2015

Interval Nilai Kriteria Penilaian


No Kode
Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Selama periode tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah
melaksanakan ketugasan pada urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas
pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang tercermin
dengan pencapaian atas indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja DPPKAD tahun 2015 dan lampiran J
pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015. Capain atas IKU DPPKAD adalah
sebagai berikut:

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) DPPKAD Tahun 2015

%
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Katagori
Capaian

WTP : 1
1 Opini BPK RI atas LKPD Kab. Bantul 1 1 100,00
WDP : 2

Persentase penyerapan anggaran


2 belanja daerah sesuai dengan % 85,00 85,75 100,89
alokasi per triwula
Persentase SKPD yang telah
3 menerapkan Standar Akuntansi % 90 90 100,00
Pemerintah (SAP)

Persentase kekakuratan data barang


4 % 80 80 100,00
daerah

Persentase pertumbuhan
5 % 10,43 7,20 69,00
pendapatan daerah

6 Derajat desentralisasi % 17,54 19,74 112,53

Persentase kemampuan keuangan


7 % 15,41 20,54 133,32
daerah

Sumber : DPPKAD, 2015, data diolah

Catatan:
 Capaian IKU nomor satu berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014 merupakan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 17


Laporan Kinerja 2015
capaian kinerja tahun 2014 yang memperoleh penilaian pada tahun 2015 sedangkan
realisasi atas IKU pada tahun 2015 baru dapat diperoleh pada tahun 2016.

Dari hasil pengukuran capaian atas


ke-tujuh indikator kinerja utama Sedang,
14.29
tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa enam indikator kinerja utama
Dinas Pendapatan Pengelolaan Sangat
Baik,
Keuangan dan Aset Daerah 85.71
menunjukkan katagori Sangat Baik
dengan persentase capaian diatas
90,01% dan hanya satu indikator
kinerja utama dengan katagori
realisasi capaian Sedang dengan nilai Gambar 3.3
Pencapaian IKU DPPKAD Tahun 2015
persentase sebesar 69,00%.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Meningkatkan kualitas pengelolaan


Sasaran 1 keuangan daerah yang transparan
dan akuntabel

Keberhasilan capaian dari sasaran I meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah


yang transparan dan akuntabel terukur dari empat indikator kinerja dengan katagori capaian
Sangat Baik yaitu sebagai berikut:

1. Opini BPK RI atas Laporan Keuangan


Pemerintah Kabupaten Bantul

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan produk akhir dari proses akuntansi
yang telah dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul 2014 yang memuat Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK) yang disusun berdasar Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). LKPD Kabupatan Bantul
tahun 2014 disusun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dimulai pada bulan Januari 2015 dengan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 18


Laporan Kinerja 2015
menggabungkan laporan-laporan keuangan seluruh SKPD dan laporan keuangan PPKD terdiri
LRA, neraca dan CALK. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul tahun 2014
disampaikan oleh
Sekretaris Daerah selaku koordinator
pengelolaan keuangan daerah
disampaikan kepada Bupati Bantul
selaku pemegang kekuasaan atas
keuangan daerah dalam rangka
memenuhi pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD. Paling lambat
tiga bulan atau pada tanggal 30
Maret 2015 LKPD Kabupaten Bantul
telah disampaikan oleh Bupati Bantul
kepada Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). Sebelum diserahkan ke BPK,
Gambar 3.4 Penyerahan LKPD Kab. Bantul tahun 2014 LKPD terlebih dahulu di reviuw oleh
Inpsektorat Kabupaten Bantul.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada tanggal 28 Mei 2015 BPK telah menerbitkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelas atas LKPD Kabupaten Bantul tahun
2014. Pemberian opini WTP tersebut sebagai bentuk apresiasi dari BPK RI atas hasil
pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul telah menyajikan
kewajaran informasi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, kecukupan pengungkapan,
kepatuhan terhadap peraturan perundangserta efektifitas sistem pengendalian intern.

Target dan Realisasi Indikator Kinerja


Tabel 3.7 Opini BPK RI atas LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul

Realisasi
Tahun 2015 Target
Capaian Capaian
Akhir
Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tahun RPJMD
RPJMD
2014 % (tahun
Target Realisasi s/d tahun
Realisasi 2015)
2015

Opini BPK RI atas LKPD Kab. Bantul


TA 2014 (WTP : 1 1 1 1 100 1 100
dan WDP : 2)
Sumber data : DPPKAD Tahun 2015

Selama periode tahun 2010 s/d tahun 2015 Badan Pemeriksa Keuangan telah menerbitkan hasil
pemeriksaan keuangan atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2009, LKPD Kabupaten Bantul
tahun 2010, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2011, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2012, LKPD
Kabupaten Bantul Tahun 2013 dan LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2014 sebagai berikut:

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 19


Laporan Kinerja 2015

Tabel 3.8 Opini BPK terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul


Tahun 2011 - 2015

Tahun Opini Penjelasan

2011 WDP

Perhatian khusus penggunaan langsung dana Jamkesos, Penatausahaan


2012 WDP dana bergulir, pemberdayaan ekonomi keluarga miskin (PEKM) dan adanya
selisih nilai aset tetap hasil inventarisasi yang tidak dapat dijelaskan

Penyajian Investasi Non Permanen (dan bergulir) dan penyajian belanja


2013 WTP
bantuan keuangan alokasi dana desa

Masih adanya dana alokasi desa yang belum dipertanggungjawabkan, belum


2014 WTP dilakukan verifikasi Piutang PBB dan aset tetap belum seluruhnya disajikan
dengan informasi yang lengkap dan jelas
Pengelolaan aset tetap yang belum memadai serta pencatatan dan
pelaporan aset yang belum ditunjang sistem pengendalian yang memadai,
pengembalian dana hibah Persiba belum memiliki dasar penerimaan yang
2015 WTP
sah, penggunaan ADD tahun 2012 belum ada laporan pertanggungjawaban
dan belum digunakan dana pengadaan tanah atau masih tersimpan dalam
SPD
Sumber data : DPPKAD tahun 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berkomitmen untuk mewujudkan
akuntabilitas dalam tata kelola keuangan daerah dari tahap perencanaan, penatausahaan dan
pelaporan keuangan daerah sebagai salah satu upaya mempertahankan opini WTP dengan
terlaksananya program-program sebagai berikut:
1. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan jumlah dua kegiatan;
2. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 24
kegiatan;
3. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah dengan satu
kegiatan; dan
4. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan satu kegiatan.
Upaya yang telah dilakukan oleh DPPKAD selama tahun 2015 dalam mempersiapkan LKPD
Kabupaten Bantul tahun 2015/tahun 2016 agar dapat memenuhi kriteria kesesuaian dengan
SAP, kecukupan pengungkapan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
antara lain sebagai berikut:
 Telah dilaksanakan penyusunan rancangan peraturan daerah/peraturan bupati tentang
APBD/Penjabaran APBD yang ditetapkan menjadi peraturan daerah/peraturan bupati
tentang APBD/Penjabaran APBD sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu paling lambat
tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. Peraturan daerah/peraturan bupati

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 20


Laporan Kinerja 2015
tentang APBD/perubahan APBD dipergunakan sebagai pedoman penerimaan dan
pengeluaran penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi
daerah dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat serta sebagai landasan
operasional SKPD dalam melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan, yaitu
sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016 dengan Lembaran
Daerah Nomor 17 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015;
2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun 2015 pada
Berita Daerah Nomor 96 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 dengan lembaran
daerah Nomor 13 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2015; dan
4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun
2015 ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2015.
 Sebagai pedoman SKPD dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang
tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul
tahun anggaran 2016 secara tertib administrasi telah disusun dan ditetapkan peraturan
bupati sebagai berikut:
1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2015 tentang Standarisasi Harga
Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul ditetapkan pada tanggal 18
Desember 2015 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016; dan
2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 93 Tahun 2015 tentang Kebijakan dan Pedoman
Pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016.
3. Telah disusun rancangan peraturan bupati Bantul tentang Tata Cara Pemberian
dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga, rancangan tersebut sudah
dikirim ke Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul untuk dilakukan
kajian. Rancangan tersebut disusun sebagai pengganti Peraturan Bupati Bantul
Nomor 8 Tahun 2011 perlu dilakukan perubahan dengan diberlakukannya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahaun 2006.
 Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul tahun
anggaran 2014, telah disusun rancangan peraturan daerah/peraturan bupati tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 yang ditetapkan menjadi
sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 Tahun 2015 tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada
tanggal 30 Juli 2015;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 21


Laporan Kinerja 2015
2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 63 Tahun 2015 tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada
tanggal 30 Juli 2015.
 Telah disampaikan informasi keuangan daerah (IKD) dalam bentuk hard dan soft copy ke
Kementerian Keuangan sebagai penyelenggaran SIKD (Sistem Informasi Keuangan
Daerah) dengan tepat waktu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 04/PMK.07/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah
yamg meliputi APBD, Perubahan APBD, Laporan Realisasi APBD Semester I, Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan.
 Pada tanggal 28 Desember 2015 telah diselenggarakan sosialisasi peraturan Bupati
Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul
bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya. Peserta acara sosialisasi ini
adalah seluruh pengelola keuangan SKPD dan sebagai narasumber adalah Kepala
Bidang Akuntansi yang menyampaikan materi tentang penerapan pengelolaan keuangan
daerah berbasis akrual berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015;
 Telah diselenggarakan
rapat koordinasi
penyusunan laporan
keuangan tahun 2015 dan
evaluasi terhadap laporan
keuangan tahun 2014
berbasis akrual yang
dihadiri seluruh pembuat
neraca SKPD pada
tanggal 11 Maret 2015
bertempat di gedung Induk
Lantai 3 Kabupaten Bantul Gambar 3.5 Rakor Penyusunan Laporan Keuangan Daerah,
tgl 11 Maret 2015
dengan pendampingan
BPKP Provinsi DIY;
 Standar Operating Prosedure (SOP) merupakan aspek yang penting dalan tata kelola
keuangan daerah, tahun 2015 telah dilaksanakan indentifikasi, perumusan, dan
penyusunan atas evaluasi pelaksanaan SOP DPPKAD yang ditetapkan dengan Keputusan
Bupati Bantul Nomor 900/536 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Keputusan Bupati
Bantul Nomor 2018 Tahun 2012 tentang Standar Operasinal Prosedur pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dengan jumlah
113 SOP terdiri sebagai berikut:
1. Pengelolaan keuangan daerah sebanyak 27 SOP;
2. Pengelolaan pendapatan daerah (pajak daerah) sebanyak 57 SOP;
3. Pengelolaan barang milik daerah sebanyak 9 SOP;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 22


Laporan Kinerja 2015
4. Administratif DPPKAD sebanyak 20 SOP.
 Penataan sistem penyelesaian kerugian daerah telah dilaksanakan kegiatan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR). Tahun 2015 telah disetorkan ke kas
daerah kerugian daerah sebesar Rp191.381.700,00 (data sementara per 31 Desember
2015, sebelum dilakukan audit oleh BPK RI). Selain itu kegiatan TP-TGR juga telah
menyusun dua laporan yaitu Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester II
Tahun 2014 dan Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester I Tahun
2015. Laporan ini disampaikan kepada Gubernur DIY dengan tembusan disampaikan
kepada BPK RI Perwakilan Provinsi DIY, Bupati Bantul, dan Anggota Majelis
Pertimbangan TP-TGR Kabupaten Bantul.
 Terlaksananya tata kelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul
yang terintegrasinya seluruh fungsi dari fungsi penganggaran, fungsi penatausahaan
keuangan daerah sampai dengan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan daerah
dengan mempergunakan
sistem informasi keuangan
daerah yaitu aplikasi Simda
Keuangan Daerah
(Simkeuda) dari BPKP
Perwakilan Provinsi DIY.
Tahun 2015 Simda
Keuangan Daerah yang
dipergunakan adalah versi
Gambar 3.6 Aplikasi Simda Keuangan Daerah Versi 2.7 2.7 release 3 merupakan
Simda Keuangan Daerah
yang telah berbasis akrual. Pada tanggal 17 Maret 2015 bertempat di Ruang Simda
Keuangan Daerah DPPKAD diikuti oleh seluruh admin simda keuangan daerah
didampingi oleh Perwakilan BPKP Propinsi DIY telah dilaksanakan proses mapping simda
akrual tahun 2015. Proses mapping tersebut dilakukan antara akun atau rekening
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011, dengan akun
yang diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor
64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standart
Akuntansi Pemerintahan
Berbasis
Gambar Akrual pada
3.7 Mapping Pemerintahan
Simda Akrual 2015,Daerah .
tgl 17 Maret 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 23


Laporan Kinerja 2015
Selain itu dalam rangka
meningkatan pemahaman
pelaksanaan akrual basis dalam
Simda Keuangan daerah
khususnya entry pendapatan telah
dilaksanakan pendampingan oleh
BPKP Perwakilan Propinsi DIY
pada tanggal 12 dan 13 Oktober
Gambar 3.8 Pendampingan dan peningkatan pemahaman
2015 bertempat di ruang rapat pelaksanaan akrual basis oleh BPKP
DPPKAD lantai 2 dengan peserta Perwakilan Provinsi DIY

seluruh SKPD penghasil.

 Telah disusun modul analisa standar belanja (ASB) sebagai instrumen bagi seluruh SKPD
dalam memberi penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk
melaksanakan suatu kegiatan. Sehingga SKPD dalam mengusulkan kegiatan merupakan
usulan yang paling ekonomis, efisien, dan efektif.
Penyusunan ASB dilaksanakan
dengan pendampingan dari Biro
Organisasi Provinsi DIY antara lain
telah dilaksanakan dua kali pelatihan
teknis penyusunan analisa standar
belanja yang diikuti oleh perwakilan
dari seluruh SKPD di lingkungan
Pmemerintah Kabupaten Bantul yaitu
pada tanggal 8 Mei 2015 dan 9 Juli
2015 bertempat di Gedung Induk
Gambar 3.9 Pendampingan Penyusunan ASB,
tgl 8 Mei 2015 Lantai 3 Sayap Barat Kompleks
Parasamya yang dihadiri oleh semua
pegawai di jajaran Bidang Anggaran
DPPKAD, perwakilan dari BAPPEDA,
Bagian Hukum dan Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Bantul. Melalui pelatihan
ini diharapkan SKPD dapat
menyusun ASB sebagai dasar dalam
menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) SKPD.
Gambar 3.10 Pelatihan Teknis Penyusunan ASB,
tgl 9 Juli 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 24


Laporan Kinerja 2015
ASB yang telah disusun tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3. 9)

Rekapitulasi Analisa Standar Belanja Umum


Tabel 3.9 Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015

No Modul ASB Tujuan

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi


Monitoring evaluasi program dan
1 SBU : 01 program pada setiap SKPD oleh SKPD yang
kegiatan
bersangkutan

Penyusunan laporan capaian


Untuk menyusun laporan kinerja SKPD (LAKIP,
2 SBU : 02 kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
Konsep LKPJ, Konsep LPPD)
SKPD

Untuk memberikan informasi kepada Publik bagi


3 SBU : 03 Penerbitan Majalah/Jurnal/Booklet SKPD yang memiliki tugas pokok dan fungsi
tersebut

Merupakan forum untuk memperoleh masukan,


4 SBU : 04 Workshop - Rapat Kerja rekomendasi dan solusi dari sebuah
permasalahan

Bimbingan teknis untuk masyarakat Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan


5 SBU : 05
(Pelajar/Mahasiswa/Masyarakat) bagi masyarakat umum dalam bidang tertentu

Menambah wawasan/pengetahuan dan bekal


Bimbingan teknis untuk PNS,
6 SBU : 06 ketrampilan terbatas untuk melaksanakan tugas
petugas atau yang disetarakan
tertentu, diklat ini dapat dilaksanakan oleh SKPD

Untuk melakukan promosi produk unggulan


7 SBU : 07 Pameran/Promosi
daerah dan bursa kerja

Melakukan penilaian terhadap kinerja pemangku


8 SBU : 08 Penilaian Angka Kredit
jabatan fungsional

Penyebarluasan informasi kepada


Penyebaran Informasi Melalui
9 SBU : 09 kalayak/kalangan tertentu maupun untuk
Media
masyarakat bersifat umum

10 SBU : 10 Penerapan SPM Terjadinya sinkronisasi SPM di SKPD

Sumber data : Bidang Anggaran DPPKAD, tahun 2015

 Tersajinya berbagai informasi tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagai
rencana aksi daerah tentang transparansi pengelolaan anggaran daerah sesuai dengan
Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan
Anggaran Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul berkewajiban menyampaikan
informasi keuangan Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Kewajiban tersebut telah
dilaksanakan melalui pengelolaan website resmi Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah yang menyajikan menu konten dengan nama “Transparansi
Pengelolaan Anggaran Daerah”. Tahun 2015 melalui menu konten tersebut telah
dipublikasikan data mutakhir keuangan daerah yang meliputi 12 jenis dokumen, yaitu

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 25


Laporan Kinerja 2015
Ringkasan RKA-SKPD; Ringkasan
RKA-PPKD; Rancangan Perda
tentang APBD; Perda tentang APBD;
Rancangan Perda tentang
Perubahan APBD; Peraturan Daerah
tentang Perubahan APBD;
Ringkasan DPA-SKPD; Ringkasan
DPA-PPKD; Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) seluruh SKPD;
Gambar 3.11 Website DPPKAD
Laporan Realisasi Anggaran Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (LRA-PPKD); Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD)
yang sudah audit; Opini atas Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD).
 Telah dilaksanakan pelatihan system informasi akuntansi bagi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) pada tanggal 13 s/d 17 April 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai III
Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul, peserta pelatihan adalah perwakilan dari seluruh
UPT (Unit Pelayanan Teknis) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantu l yang berjumlah 27
Puskesmas. Masing-masing
Puskesmas mengirim dua orang
sebagai pengelola keuangan untuk
mengikuti pelatihan yang
berlangsung selama lima hari
dengan pendampingan dari BPKP
Perwakilan Provinsi DIY
dilaksanakan sebagai upaya Gambar 3.12 Pelatihan Sistem Informasi
mendukung meningkatkan kualitas Akuntansi (SIA) BLUD

kinerja pelayanan publik di bidang kesehatan serta mewujudkan transparasi dan


akuntabilitas pengelolaan keuangan BLUD.
 Pengelola keuangan SKPD termasuk bendahara pengeluaran memiliki peranan yang
sangat penting dan strategis dalam pengelolaan keuangan SKPD, sehingga dipandang
perlu diberikan peningkatan kemampuan dalam administrasi pengelolaan keuangan
SKPD khususnya pengelolaan keuangan dengan mempergunakan Simda Keuangan
Daerah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola keuangan SKPD di
lingkungan Kabupaten Bantul telah dilaksanakan pembinaan secara rutin dalam bentuk
rapat koordinasi yang terselenggara sebagai berikut:
1. Tanggal 2 Februari 2015 bertempat di Gedung Induk lantai 3 Komplek
Parasamya yang dihadiri seluruh bendahara dinas/instansi di Kabupaten Bantul
dilaksanakan acara Sosialisasi Simda Keuangan Versi 2.7 (Penatausahaan
Keuangan Daerah). Materi yang disampaikan pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah berbasis akrual.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 26


Laporan Kinerja 2015
2. Tanggal 3 Desember 2015 bertempat ruang rapat bidang Perbendaharaan
DPPKAD telah dilaksanakan rapat koordinasi pembahasan format
penatausahaan keuangan dengan menggunakan simda keuangan daerah tahun
2016. Penatausahaan yang dimaksud adalah dalam hal format penomoran SPP
dan SPM. Adapun format penulisan penomoran SPP dan SPM tahun 2015 dan
tahun 2016
Selain itu juga telah melaksanakan rapat koordinasi bersama SKPD yang mengalami
permasalahan dalam mempertanggungjawabkan keuangan SKPD. Hasil yang telah
dicapai dari kegiatan fasilitasi dan pembinaan pengelola keuangan SKPD adalah
berkurangnya kesalahan SKPD dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan
anggaran belanja SKPD.
Upaya-upaya tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah untuk mewujudkan faktor pendukung dari aspek sumber daya manusia dan
kelembagaan, sistem informasi keuangan daerah, kelengkapan regulasi dan kepatuhan
sebagai upaya mempertahankan opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul sehingga
Pemerintah Kabupaten Bantul dapat meraih kembali opini WTP.

2. Penyerapan anggaran belanja daerah sesuai


dengan alokasi per triwulan

Anggaran kas ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai
perkiraan arus kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran
sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang telah
disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar. Selain itu anggaran kas juga berfungsi sebagai
alat kontrol dan pengendalian atas kinerja keuangan daerah dan manajemen kas dari mulai
perencanaan sampai dengan pelaporan tentang aliran kas. Penyerapan anggaran belanja
daerah perlu dilakukan pengontrolan melalui manajemen kas guna menghindari pembayaran
belanja daerah yang tidak tepat waktu sehingga pemanfaatan kas daerah dapat lebih optimal.
Berdasarkan anggaran kas penyerapan atas anggaran belanja daerah dengan ketersediaan
dana yang diatur setiap triwulan ditargetkan sebesar 85%.
Indikator ini menunjukkan baik tidaknya perencanaan yang dibuat oleh SKPD dalam
penyerapan anggaran belanja daerah khususnya penyerapan belanja langsung, karena
penyerapan belanja langsung oleh SKPD yang sesuai dengan dengan alokasi yang diatur
dalam anggaran kas menunjukkan perencanaan yang baik dimana kegiatan-kegiatan
dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan jadwal atau alokasi penarikan dana yang tercatum
dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Penyerapan belanja daerah setiap triwulan selama
tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat grafik 3.13 dan Tabel 3.10)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 27


Laporan Kinerja 2015
Melalui indikator tersebut
Grafik 3.13 Perbandingan Realisasi Belanja Daerah dengan
Ketersediaan Dana per Triwulan Tahun 2015 menunjukkan baik tidaknya
perencanaan yang dibuat oleh
SKPD dalam penyerapan anggaran
793,184
belanja daerah khususnya
666,575
penyerapan belanja langsung,
561,443 578,983
karena penyerapan belanja
438,238 426,025 386,393
langsung oleh SKPD yang sesuai
dengan dengan alokasi yang diatur
197,199
dalam anggaran kas menunjukkan
perencanaan yang baik dimana

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


kegiatan-kegiatan telah

Alokasi Realisasi
dilaksanakan oleh SKPD sesuai
dengan jadwal atau alokasi
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember
2015, data sementara belum diaudit BPK, diolah penarikan dana yang tercantum

dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Penyerapan belanja daerah setiap triwulan selama
tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat grafik 3.10 dan Tabel 3.9)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 28


Laporan Kinerja 2015

Pemerintah Kabupaten Bantul


Rencana dan Realisasi Penarikan Belanja Daerah per Triwulan
Tabel 3.10
Tahun 2015
Dalam Jutaan Rupiah

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahun 2015


Uraian
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

Belanja Tidak
27,18 236.046 164,78 408.949 394.879 96,56 201.585 188,71 1.329.907 1.167.923 87,82
Langsung 576.126 156.592 143.247 380.406

Belanja
18,71 189.979 64,40 152.494 184.104 120,73 184.808 154,85 849.350 700.859 82,52
Langsung 217.058 40.607 294.990 286.169

Jumlah 24,86 426.025 97,21 561.443 578.983 103,12 386.393 172,51 2.179.257 1.868.781 85,75
793.184 197.199 438.238 666.575

Sumber data : Simda Keuangan Daerah per Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 29


Laporan Kinerja 2015
Dari tabel sebagaimana tersebut diatas menunjukkan realisasi penyerapan anggaran belanja
daerah tahun 2015 sebesar 85,75% atau anggaran belanja daerah sebesar
Rp2.179.257.337.075,00 terserap sebesar Rp1.868.781.438.261,00 terdiri dari sebagai
berikut:
1. Penyerapan atas belanja langsung sebesar 82,52% atau sebesar
Rp700.858.906.490,00 dari total anggaran belanja langsung sebesar
Rp849.350.353.843,00; dan
2. Penyerapan atas belanja tidak langsung sebesar 87,82% atau sebesar
Rp1.329.906.983.232,00 dari total anggaran belanja tidak langsung sebesar
Rp1.167.922.531.771,00 .
Capaian atas kinerja persentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi
anggaran kas telah sesuai dengan target yang ditetapkan bahkan capaiannya melebihi 100%
yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.11)

Capaian Kinerja Indikator Persentase Penyerapan Anggaran


Tabel 3.11 Belanja Daerah sesuai dengan Alokasi Anggaran Kas

Tahun 2015 Realisasi


Target
Capaian
Capaian Akhir
Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tahun RPJMD
RPJMD
2014 % (tahun
Target Realisasi Realisa s/d tahun
2015)
si 2015

Prosentase penyerapan
anggaran belanja daerah sesuai 89,43 85,00 85,75 100,89 85 100,89
dengan alokasi anggaran kas
Sumber data : Simda Keuangan per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit BPK, diolah

Capaian atas indikator kinerja ini telah didukung dengan terlaksananya program peningkatan
dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan terselenggaranya tujuh kegiatan.
Selama tahun 2015 kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut:
 Telah dilaksanakan pencermatan dan penerbitan DPA/DPPA SKPD sebanyak 63 DPA
dan 63 DPPA SKPD. DPA/DPPA SKPD.
 Telah menyusun dua buku anggaran kas yaitu buku anggaran kas berdasarkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 dan buku anggaran kas berdasarkan
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015. Anggaran kas
ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai perkiraan arus
kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai
dengan rencana penarikan dana seperti yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang
telah disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 30


Laporan Kinerja 2015
 Telah diterbitkan sebanyak 652 SPD untuk 59 SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD) dengan jumlah dana yang disediakan sebesar Rp2,354.535.832.107,19.
Rincian SPD berserta dana yang telah disediakan untuk masing-masing kelompok belanja
daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.12.)

Rekapitulasi Penerbitan Surat Penyediaan Dana


Tabel 3.12 (SPD) Tahun 2015

Jumlah
No Uraian
SPD Rupiah

1 Belanja Tidak Langsung 177 796.123.115.955,00

2 Belanja Tidak Langsung Non Gaji 164 534.270.917.277,43

3 Belanja Langsung 237 835.325.165.843,00

4 Pembiayaan Daerah 74 188.816.633.031,76

Jumlah 652 2.354.535.832.107,19


Sumber Data : Bidang Anggaran per 31 Desember 2015

 Telah dilaksanakan atas pengujian dan penelitian kebenaran dan kelengkapan dokumen
berupa SPM dan kelengkatan lainnya yang telah diajukan oleh seluruh SKPD/Unit Kerja
dan PPKD dengan diterbitkan SP2D yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.13)

Rekapitulasi Penerbitan SP2D


Tabel 3.13 Tahun 2015

Nilai SP2D
No Uraian SP2D
(Rupiah)

1 SP2D UP 58 15.052.012.229

2 SP2D GU 753 123.997.753.379

3 SP2D TU 179 17.614.648.467

4 SP2D Nihil 237 29.590.863.341

5 SP2D LS B/J 2532 422.186.627.412

6 SP2D LS BTL dan Pembiayaan 5730 1.277.036.036.227

Jumlah 9489 1.885.477.941.055


Sumber data : Simda Keuangan Daerah, per 31 Desember 2015

 Telah dilaksanakan kegiatan fasilitasi penyaluran belanja tidak langsung yang


dianggarkan pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) kepada penerima
sebesar Rp197.514.108.280,00 dan menfasilitasi penyaluran pengeluaran pembiayaan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 31


Laporan Kinerja 2015
daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan daerah PPKD sebesar
Rp33.496.500.000,00. Rincian penyaluran belanja tidak langsung dan pengeluaran
pembiayaan daerah yang dianggarkan pada DPPKAD selaku PPKD selama tahun 2015
adalah sebagai berikut: (lihat tabel 3.14 dan tabel 3.15)

Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung PPKD


Tabel 3.14 Tahun 2015

Bertambah/(Berkurang)
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Rupiah %

Belanja Hibah 30.955.590.500,00 30.311.590.500,00 (644.000.000,00) 97,92

Belanja Bantuan Sosial 18.391.950.000,00 17.453.300.000,00 (938.650.000,00) 94,90

Belanja Bagi Hasil kepada


Provinsi/Kabupaten/Kota 11.177.432.740,00 11.177.422.633,00 (10.107,00) 100,00
dan Pemerintah Desa

Belanja Bantuan
Keuangan kepada
138.297.392.912,00 137.955.724.509,00 (341.668.403,00) 99,75
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa

Belanja Tidak Terduga 17.531.754.023,43 616.070.638,00 (16.915.683.385,43) 3,51

Jumlah 216.354.120.175,43 197.514.108.280,00 (18.840.011.895,43) 91,29

Sumber data : Simda Keuangan Daerah PPKD, data sementara per 31 Desember 2015
(sebelum diaudit BPK)

Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah


Tabel 3.15 Tahun 2015

Bertambah/(Berkurang)
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Rupiah %
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah 25.600.000.000,00 25.600.000.000,00 0,00 100,00
Daerah

Dana Bergulir 10.411.000.000,00 7.896.500.000,00 (2.514.500.000,00) 75,85

Jumlah 36.011.000.000,00 33.496.500.000,00 (2.514.500.000,00) 93,02

Sumber data : Simda Keuangan Daerah PPKD, data sementara per 31 Desember 2015
(sebelum diaudit BPK)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 32


Laporan Kinerja 2015
Selain itu juga telah dilaksanakan penyaluran belanja bantuan sosial yang diterima
dalam bentuk tunai oleh penerima dengan besaran dibawah Rp1.000.000,00 yaitu
antara lain sebagai berikut:

 Tanggal 7 Dsemeber 2015 bertempat di


Sekretariat DPPKAD telah disalurkan
bantuan sosial pembangunan MCK
sebesar Rp900.000,00 setiap kepala
keluarga dengan jumlah penerima
bantuan sebanyak 64 kepala keluarga dari
kecamatan Sanden, kecamatan
Banguntapan, kecamatan Jetis,
kecamatan Sewon, kecamatan Pleret,
Gambar 3.14 Penyaluran Bantuan Sosial kecamatan Pandak, kecamatan Imogiri
Pembangunan MCK
dan kecamatan Pajangan.
 Tanggal 8 Desember 2015
bertempat di ruang Sekeretariat
DPPKAD dilaksanakan
pencairan bantuan sosial
dengan peruntukkan
pembangunan lantai dengan
penerima bantuan sebanyak 32
kepala keluarga dengan
besaran bantuan sebesar
Rp750.000,00 setiap kepala Gambar 3.15 Penyaluran Bantuan Sosial
keluarga. Lantainisasi

 Tanggal 2 Desember 2015


bertempat di ruang pertemuan
lantai 2 Dinas Sosial Kompleks
Perkantoran Manding telah
dilaksanakan penyaluran
bantuan sosial bagi Wanita
Rawan Sosial Ekonomi peserta
Program Keluarga Harapan
(WRSE-PKH) dengan jumlah
penerima bantuan 140 wanita
Gambar 3.16 Penyaluran Bantuan WRSE-PKH
yang berstatus janda kategori
rawan secara sosial dan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 33


Laporan Kinerja 2015
ekonomi dengan besaran bantuan sebesar Rp1.000.000,00. Bantuan tersebut
diberikan untuk dipergunakan sebagai modal usaha sesuai dengan proposal yang
telah diajukan ke Bupati Bantul melalui Dinas Sosial.
 Rekonsiliasi belanja SKPD dilaksanakan dengan mencocokkan data belanja langsung dan
belanja tidak langsung dari masing-masing SKPD dengan data belanja langsung dan belanja
tidak langsung dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang
dilaksanakan setiap triwulan. Melalui rekonsiliasi ini telah tersaji data belanja langsung dan
belanja tidak langsung yang akurat dari masing-masing SKPD dari segi pertanggungjawaban
atas anggaran belanja, SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah
maupun laporan realisasi penyerapan. Selain itu kegiatan ini juga telah melaksanakan
pemantauan terhadap penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 dengan SKPD
pengelola DAK.
Berdasarkan manajemen kas dapat dipeoleh informasi keuangan daerah dengan menilai atas
penyerapan anggaran belanja daerah setiap triwulan dibandingkan dengan anggaran belanja
daerah yang telah ditetapkan dalam anggaran kas setiap triwulan. Sehingga capaian atas indikator
ini belum dapat menunjukkan kinerja yang baik atas penyerapan anggaran belanja daerah karena
penyerapan belanja langsung dan belanja tidak langsung tidak sesuai dengan alokasi yang diatur
dalam anggaran kas.

Tahun 2015 anggaran belanja


Penyerapan Belanja Daerah dengan Ketersediaan
Grafik 3.17 Dana per Triwulan Tahun 2015 daerah yang dialokasikan pada
triwulan I lebih besar/tinggi
793,184 daripada anggaran belanja
daerah yang dialokasikan pada
666,575
561,443 578,983 triwulan II, III dan triwulan IV,

438,238 386,393
sedang pada triwulan I
426,025
penyerapan atas belanja daerah

197,199
justru menunjukkan penyerapan
yang paling rendah daripada
penyerapan pada triwulan II, III
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
dan penyerapan belanja
Alokasi Realisasi
tertinggi justru pada triwulan IV

Kondisi alokasi dan penyerapan anggaran belanja daerah baik anggaran belanja tidak langsung
maupun anggaran belanja langsung setiap triwulan tahun 2015 disajikan pada grafik 3.17 diatas,
grafik 3.18 dan grafik 3.19 yaitu sebagai berikut:

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 34


Laporan Kinerja 2015

Penyerapan Anggaran Belanja Penyerapan Belanja Langsung


Grafik 3.18 Tabel 3.19
Tidak Lansung per Triwulan per Triwulan Tahun 2015
Tahun 2015

576,126

286,169
294,990

394,879
380,406
408,949 184,808
217,058
189,979
236,046 184,104
152,494
156,592 201,585

143,247
40,607

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Alokasi Anggaran Realisasi Alokasi Anggaran Realisasi

Grafik sebagaimana tersebut diatas memberi informasi selama tahun 2015 kinerja atas penyerapan
belanja daerah baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung tidak sesuai dengan alokasi
yang diatur dalam angggaran kas setiap triwulan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai
permasalahan-permasalahan.
Permasalahan:
1. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana anggaran kurang matang sehingga dalam
pelaksanaan anggarannya membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian
termasuk sering melakukan revisi atas dokumen pelaksanaan anggaran (DPA);
2. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana tidak seuai dengana
pelaksanaan jadwal pelakanaan kegiatan sehingga terdapat kebiasaan SKPD memiliki
kecenderungan pengalokasian terhadap penarikan dana pada triwulan I lebih besar
dibanding dengan triwulan berikutnya;
3. Adanya kehati-hatian dalam proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang
mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pengadaannya yang berpengaruh
terhadap penyerapan anggaran belanja langsung;
4. Lemahnya koordinasi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran terutama untuk
kegiatan pembangunan;
5. Keterlambatan penerimaan petunjuk teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang bersumber
dari dana alokasi khusus; dan
6. Penyerapan belanja tidak langsung (kecuali belanja pegawai) belum sesuai dengan rencana
penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA PPKD, dikarenakan penyaluran
belanja hibah kepada kelompok masyarakat dan penyaluran belanja bantuan sosial kepada
masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberkasan administrasi
sebagai salah satu persyaratan mengakibatkan penyerapan belanja hibah dan belanja
bantuan sosial dilaksanakan pada akhir tahun.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 35


Laporan Kinerja 2015
Solusi:
Solusi sebagai upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan menumpuknya
penyerapan belanja daerah pada akhir tahun yaitu sebagai berikut:
1. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana untuk satu tahun anggaran
dirinci untuk tiap bulan per jenis belanja sebagai alat untuk menantau pelaksanaan kegiatan;
2. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap SKPD/Unit Kerja yang memiliki
penyerapan anggaran dengan deviasi tinggi antara realisasi dengan alokasi anggaran setiap
triwulannya;
3. Kesesuaian penyerapan belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan telah
dipergunakan sebagai salah satu indikator untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bantul;
4. SKPD penanggungjawab teknis atas penyaluran belanja hibah dan belanja bantuan sosial
dalam melaksanakan pemberkasan persyaratan administrasi lebih awal dilaksanakan
sehingga pengajuan kepada DPPKAD selaku PPKD sesuai dengan alokasi yang diatur
dalam anggaran kas; dan

3. Persentase SKPD yang Telah Menerapkan


Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Penyusunan laporan keuangan daerah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,
realisasi anggaran, posisi arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat
bagi para kinerja keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber daya. Laporan keuangan daerah yang disusun tersebut dilaksanakan dengan cara
menggabungkan laporan-laporan keuangan yang disusun oleh seluruh etintas akuntansi atau
seluruh SKPD yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan
keuangan. Entitas akuntansi atau SKPD sebagai pengguna anggaran/barang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan
anggaran/barang yang dikelolanya kepada etintas pelaporan. Adapun laporan keuangan yang
dikirim setiap bulan oleh etintas akuntansi adalah neraca dan laporan SPJ (Surat
Pertanggungjawaban) fungsional. Neraca yang disusun oleh seluruh entitas akuntansi diteliti
kembali oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan pendampingan
dari perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan membandingkan antara neraca dengan data dari Simda Keuangan
Daerah dan data yang dibuat oleh pengurus barang.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 36


Laporan Kinerja 2015
Selama tahun 2015 terdapat 6 Laporan keuangan
yang disusun oleh
SKPD belum
etintas akuntansi dari 60 etintas dengan
akuntabel/benar, 6,
akuntansi yang menyusun 10%

laporan keuangan berupa


neraca belum benar.
Laporan keuangan
Prosentase SKPD telah yang disusun oleh
SKPD dengan
akuntabel/benar, 54,
menerapkan Standar Akuntansi 90%

Pemerintah (SAP)
sebagaimana gambar grafik
diatas (lihat gambar grafik
3.17).
Grafik 3.19 Penerapan SAP pada SKPD Tahun 2015

Capaian indikator kinerja persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) telah memenuhi target yang ditetapkan bahkan melebihi target dengan tingkat
capaian melebihi 100% katagori SANGAT BAIK, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.16)

Capaian Persentase SKPD yang Telah Menerapkan Standar


Tabel 3.16 Akuntansi Pemerintah (SAP)

Realisasi
Tahun 2015 Target
Capaian Capaian
Akhir
Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tahun RPJMD
RPJMD
2014 Targ Realisa % (tahun
s/d tahun
et si Realisasi 2015)
2015
Persentase SKPD yang telah
menerapkan Standar Akuntansi 90 90 90 100,00 90 100,00
Pemerintah (SAP)

Capaian atas indikator kinerja persentase SKPD yang telah menerapkan standar akuntansi
pemerintah didukung terlaksananya program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah dengan terselenggaranya dua kegiatan. Selama tahun 2015 upaya-upaya yang
telah dilaksanakan untuk mendukung tercapai atas indikator kinerja prosentase SKPD telah
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah, antara lain sebagai berikut:
 Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
tentang Penerapapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah
Daerah maka perlu dilaksanakan penyempurnaan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 72
Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul. Tahun 2015
telah ditetapkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul diundangkan di Bantul pada tanggal 21 Oktober
2015 sebagai pengganti Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 37


Laporan Kinerja 2015
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014
Nomor 72) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;
 Tanggal 28 Desember 2015 telah diselenggarakan sosialisasi peraturan Bupati Bantul
Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul
bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya. Peserta acara sosialisasi ini
adalah seluruh pengelola keuangan SKPD dan sebagai narasumber adalah Kepala
Bidang Akuntansi yang menyampaikan materi tentang penerapan pengelolaan keuangan
daerah berbasis akrual berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015.
Melalui acara sosialisasi ini diharapkan komponen laporan keuangan berbasis akrual
dapat berjalan dan laporan keuangan yang disusun dapat benar diperlukan adanya
kerjasama antara pembuat neraca, bendahara barang, bendahara penerima, bendahara
pengeluaran dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dalam menyajikan
kebenaran dari masing-masing laporan.
 Telah dilaksanakan
pendampingan (coaching
clinic) pembuatan laporan
keuangan berupa neraca
atau Laporan Realisasi
Anggaran (LRA)
Dinas/Instansi se
Kabupaten Bantul secara
rutin setiap bulannya
selama tahun 2015
dengan kerjasama dengan
Badan Pengawasan
Gambar 3.20 Pendampingan BPKP dalam Penyusunan
Keuangan dan Neraca Dinas/Instansi di Ruang Rapat
Pembangunan (BPKP) DPPKAD

Perwakilan Propinsi DIY. Melalui pendampingan ini telah tersusun laporan keuangan
berupa neraca dari seluruh SKPD dengan benar dan akuntabel sehingga
Permasalahan:
1. Masih terdapat beberapa SKPD dalam menyusun neraca SKPD dilakukan oleh bendahara
pengeluaran;
2. Kurang koordinasi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga data aset yang
disajikan dalam neraca tidak sama dengan data aset yang dilaporkan oleh pengurus
barang.
Solusi:
1. Pemisahan ketugasan antara penyusun neraca dan bendahara pengeluaran;
2. Meningkatkan koordinasi dalam entitas akuntansi antara penyusun neraca dan pengurus
barang sehingga ada kesamaan data aset yang disajikan dalam neraca dan laporan aset;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 38


Laporan Kinerja 2015
3. Petugas penyusun neraca dalam etintas akuntansi tidak hanya 1 (satu) penyusun neraca
diharapkan ke depan penyusunan neraca dilakukan oleh 2 (dua) petugas penyusun
neraca;
4. Pelaksanaan pendampingan penyusunan neraca dinas/instansi oleh Perwakilan BPKP
Provinsi DIY lebih intensif dilaksanakan.
5. Diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan standar akuntansi berbasis akrual.

4. Persentase Keakuratan Data Barang


Milik Daerah

Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam pasal 156
ayat (1) disebutkan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang
dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan
milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, dengan
demikian prosentase keakuratan data barang milik daerah merupakan salah satu indikator
kinerja dari sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan
akuntabel.
Sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab DPPKAD sebagai pembantu pengelola BMD
yaitu mengkoordinir pengelolaan BMD yang ada pada masing-masing SKPD dan membantu
pengelola BMD dalam melaksanakan kewenangannya maka dalam rangka mendapatkan data
aset daerah Kabupaten Bantul sesuai dengan kondisi riil telah dilaksanakan program
pengelolaan barang daerah yaitu dengan melaksanakan kegiatan penatausahaan aset daerah
yang meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi dan pelaporan aset daerah. Setiap SKPD atau
Unit Kerja selaku pengguna barang atau kuasa pengguna barang harus melakukan
penatausahaan aset atas aset daerah yang berada di bawah penguasaannya. Hasil dari proses
pembukuan dan inventarisasi oleh pengguna barang atau kuasa pengguna barang menyusun
pelaporan aset daerah dengan menyajikan informasi terkait aset daerah pada waktu tertentu
yaitu laporan semesteran dan laporan tahunan disampaikan kepada Bupati Bantul melalui
Pengelola Barang Daerah. Laporan-laporan barang daerah yang disusun oleh pengguna/kuasa
pengguna barang dihimpun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
selaku pembantu pengelola barang daerah menjadi Laporan Barang Milik Daerah Daerah yang
dipergunakan sebagai bahan penyusunan neraca Pemerintah Daerah. Wewenang dan
tanggungjawab DPPKAD sebagai pembantu pengelola BMD yaitu mengkoordinir pengelolaan
BMD yang ada pada masing-masing SKPD dan membantu pengelola BMD dalam melaksanakan
Pada saat laporan kinerja DPPKAD tahun 2015 disusun, laporan barang milik daerah Kabupaten
Bantul tahun 2015 sedang dalam proses penyusunan laporan BMD sebagai dasar penyusunan
neraca Pemerintah Kabupaten Bantul. Penyusunan laporan BMD dilakukan dengan
menggabungkan seluruh laporan aset dari seluruh SKPD/Unit Kerja berdasarkan Kartu

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 39


Laporan Kinerja 2015
Inventaris Barang (KIB) A-F dengan Buku Inventarisasi (BI). Pengukuran kinerja persentase
keakuratan barang milik daerah dilakukan dengan membandingkan data aset daerah setelah
daudit oleh BPK dengan data aset dari bidang Aset Daerah pada tahun 2014 yaitu sebagai
berikut: (lihat Tabel 3.17)

Barang Milik Daerah Berdasarkan Neraca Kab. Bantul


Tabel 3.17 dan Data dari Bidang Aset DPPKAD Tahun 2014

Data Aset Tetap Selisih


No Uraian
Neraca (setelah
Bidang Aset Rupiah %
audit)

1 Tanah -3,24
121.908.411.118 125.853.759.878 (3.945.348.760)

Peralatan dan
2 -6,95
Mesin 349.219.098.977 373.482.917.051 (24.263.818.074)

Gedung dan
3 -0,68
bangunan 1.065.637.462.080 1.072.854.175.756 (7.216.713.677)

Jalan, jaringan dan


4 0,05
irigrasi 1.507.407.780.931 1.506.658.775.052 749.005.880

5 Aset tetap lainnya 4,34


69.558.102.154 66.537.926.091 3.020.176.064

Jumlah -1,02
3.113.730.855.260 3.145.387.553.828 (31.656.698.568)
Sumber data : DPPKAD tahun 2015

Tahun 2014 data aset yang disajikan pada neraca setelah diaudit BPK RI pada tahun 2015
terdapat selisih lebih sebesar Rp31.656.698.568,00 atau 1,02% dari data aset yang dihimpun
oleh Bidang Aset DPPKAD. Selisih tersebut menginformasikan belum akuratnya data aset yang
telah disusun melalui pelaksanaan program pengelolaan barang milik daerah. Sehingga capaian
atas indikator kinerja akurasi data barang milik daerah adalah sebegai berikut: (lihat Tabel 3.18)

Tabel 3.18 Capaian Indikator Kinerja Akurasi Data BMD tahun 2015

Target Realisasi
Tahun 2015 Capaian
Capaian Akhir
Indikator Kinerja Kinerja
Tahun RPJMD RPJMD
Utama
2014 % (tahun s/d tahun
Target Realisasi
Realisasi 2015) 2015

Akurasi data barang


72,96 85,00 85,00 100,00 85,00 85,00
milik daerah

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 40


Laporan Kinerja 2015
Capaian indikator kinerja ini sudah sesuai dengan target, keberhasilan ini didukung
terlaksananya program pengelolaan barang daerah dengan sebelas kegiatan. Selama tahun
2015 dalam rangka mewujudkan capaian indikator kinerja ini telah dilaksanakan berbagai upaya
yaitu sebagai berikut:

 Telah dilaksanakan workshop pengurus barang guna meningkatkan


pemahaman/pengetahuan pengurus barang seluruh SKPD/Unit Kerja dalam mengelola
barang daerah sehingga diharapkan seluruh pengurus barang di semua SKPD dalam
melaksanakan ketugasan dapat lebih kapabel untuk menunjang keberhasilan pengelolaan
barang milik daerah secara tertib, efektif, efisien dan taat pada aturan yang berlaku.
Workshop tersebut diselenggarakan
pada tanggal 9 s/d 11 Juni 2015
dengan tema workshop Pengurus
Barang untuk mewujudkan laporan
barang milik daerah yang
akuntabel yang diselenggarakan di
Gedung Induk Lantai 3 Komplek
Parasamya Kabupaten Bantul
dengan peserta sebanyak 279
Gambar 3.21 Workshop Pengurus Barang Sekolah pengurus barang dari jajaran sekolah
Dasar, tgl 9-11 Juni 2015
dasar (SD) se Kabupaten Bantul.
Tujuan workshop tersebut adalah meningkatkan pemahaman pengurus barang Sekolah
Dasar dalam mengelola barang milik daerah yang ada di masing-masing sekolah dasar
secara tertib administrasi, tertib hukum dan tertib fisik. Acara workshop Pengurus Barang
ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul bapak Drs. Riyantono, M.Si.
Narasumber acara ini adalah Sekretaris DPPKAD yang menyampaikan materi tentang
manajemen barang milik daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan narasumber dari Inspektorat
Kabupaten Bantul menjelaskan tentang pengamanan barang milik daerah sebagai
kegiatan/tindakan pengendalian dan penertiban dalam upaya pengurusan barang milik
daerah secara fisik, administrasi dan tindakan hukum.
 Terwujudnya pengelolaan barang milik daerah secara akurat, cepat, efisien dan efektif
serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan barang milik daerah dengan
mempergunakan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal, yaitu
dengan mempergunakan Simda BMD yang dibuat oleh BPKP. Penggunaan aplikasi Simda
BMD dilaksanakan melalui kerjasama antara Pemerintah
Kabupaten Bantul dengan BPKP Perwakilan Propinsi DIY sejak tahun 2012. Tahun 2015
telah diperoleh database aset/barang milik daerah pada aplikasi Simda BMD berdasarkan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 41


Laporan Kinerja 2015
KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB
E dan KIB F yang merupakan
gabungan dari 281 sekolah dasar
dan 17 UPT, 60 SKPD, 28
Puskesmas, 47 SMP dan 34
SMA/SMK sehingga kedepan
akan memberi kemudahan dalam
pelaporan penatausahaan
barang milik daerah.
Gambar 3.22 Aplikasi Simda Barang Milik Daerah

 Dalam rangka meningkatan keakuratan data barang milik daerah, tahun 2015 Pemerintah
Kabupaten Bantul telah mnyelenggarakan kegiatan sensus barang milik daerah di semua
SKPD/Unit Kerja terdiri dari 60 SKPD, 28 Puskesmas, 47 SMP dan 34 SMA/SMK serta
melaksanakan sensus ulang atas barang milik daerah seluruh sekolah dasar dan UPT
PPD se Kabupaten Bantul yang berjumlah 281 sekolah dasar dan 17 UPT PPD.
Pelaksanaan sensus ulang terhadap sekolah dasar dan UPT dikarenakan sensus barang
milik daerah di seluruh jajaran SKPD/Unit Kerja termasuk sekolah dasar dan UPT PPD
harus dilaksanakan dalam satu waktu tertentu (dalam tahun yang sama), padahal pada
tahun 2014 telah dilaksanakan sensus barang milik daerah di seluruh sekolah dasar dan
seluruh UPT PPD. Sebagai pedoman pelaksanaan sensus adalah Peraturan Bupati
Bantul Nomor 37 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Sensus Barang
Milik Daerah. Sensus barang milik daerah tahun 2015 dilaksanakan secara serentak dari
tanggal 18 Agustus 2015 s/d minggu I (pertama) bulan November 2015.
Tim sensus barang milik daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul dibagi
menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok tim sensus BMD
terdiri 5-6 orang telah melaksanakan
sensus barang milik daerah di
SKPD/Unik Kerja sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan dengan
melakukan verifikasi atas laporan saldo

Gambar 3.23 Sensus BMD di Bagian Umum akhir Barang Milik Daerah per 31
Sekretariat Daerah Kab. Bantul
Desember 2014 dan Laporan
Mutasi Semester I (pertama) tahun 2015; mencermati dan membenahi laporan terkait
dengan temuan BPK pada tahun sebelumnya antara lain catatan BMD dalam KIB A-KIB F
yang belum disertai dengan kode barang, masih banyak tahun perolehan belum
dicantumkan; melaksanakan cek fisik atas keberadaan BMD yang tertulis dalam laporan
KIB A-F dan BI.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 42


Laporan Kinerja 2015
Data barang milik daerah yang telah disensus oleh Tim Sensus maka SKPD/Unit Kerja
melakukan koreksi terhadap laporan barang milik daerah yang dituangkan dalam berita
acara yang ditandatangai oleh pengguna/kuasa pengguna barang dengan diketahui oleh
Tim Sensus BMD. Berdasarkan berita acara hasil sensus tersebut ditemukan barang milik
daerah yang belum tercatat sebanyak Rp26.549.399.053,00 dan barang milik daerah yang
belum diketemukan sebesar Rp4.489.689.909,00 dengan rincian sebagai berikut: (lihat
Tabel 3.19)

Tabel 3.19
Jumlah Barang Milik Daerah yang Belum Tercatat dan
Diketemukan Hasil Sensus BMD Tahun 2015

Jumlah (Rupiah)
No Uraian
BMD belum dicatat BMD belum diketemukan

1 Kib A (Tanah) -
-

2 Kib B (Peralatan dan mesin) 944.701.141


14.565.479.188

3 Kib C (Gedung dan bangunan) 559.000.000


7.123.084.240

4 Kib D (Jalan, jaringan dan irigasi) 415.317.650


268.371.783

5 Kib E (Aset tetap laiinya) 2.570.671.119


3.489.033.842

6 Kib F (Kontruksi dalam pengerjaan) -


1.103.430.000

Jumlah 4.489.689.909
26.549.399.053
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

Sensus BMD menghasilkan data BMD dengan rincian disajikan pada tabel sebagai
berikut: (lihat Tabel 3.20)

Data BMD Hasil Sensus


Tabel 3.20 Tahun 2015

No Uraian Jumlah (Rupiah)

1 Kib A (Tanah)
122.181.717.333

2 Kib B (Peralatan dan mesin)


395.161.769.133
3 Kib C (Gedung dan bangunan)
1.011.945.561.798
4 Kib D (Jalan, jaringan dan irigasi)
1.506.956.225.985
5 Kib E (Aset tetap laiinya)
62.233.232.148
6 Kib F (Kontruksi dalam pengerjaan)
3.228.199.450
Jumlah
3.101.706.705.846
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 43


Laporan Kinerja 2015
 Telah disusun Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) tahun 2016, Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan BMD (RKPBMD) tahun 2016, Daftar Kebutuhan BMD (DKBMD) tahun
2015, Daftar Kebutuhan Pemeliharaan BMD (DKPBMD) tahun 2016, Laporan Mutasi
Semester II tahun 2014, Laporan Mutasi Semester I tahun 2015, dan Laporan BMD tahun
2014.

 Sebagai hasil inventarisasi barang milik daerah berdasarkan daftar rekapitulasi inventaris
yang dibuat dan dilaporkan dari seluruh SKPD (60 SKPD) dan unit kerja (120 unit kerja)
sebagai pengguna barang secara periodik yaitu semesteran dan tahunan dalam bentuk
laporan, telah tersusun daftar rekapitulasi barang milik daerahPemerintah Kabupaten
Bantul tahun 2014 dan daftar rekapitulasi barang milik daerah Pemerintah Kabupaten
Bantul Semester I Tahun 2015.

 Telah disusun daftar pengadaan barang milik daerah tahun 2014 yang disusun dengan
menggunakan laporan seluruh SKPD/unit kerja tentang pengadaan barang milik daerah
tahun 2014 dengan dana yang bersumber dari APBD maupun non APBD yang dilengkapi
dokumen pengadaan barang dari seluruh SKPD/unit kerja. Laporan atas hasil pengadaan
barang daerah dari masing-masing pengguna/kuasa pengguna barang selama tahun 2014
berdasarkan ketentuan dalam pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah maka status pengguna barang milik
daerah ditetapkan oleh Bupati yaitu dengan ditetapkan Keputusan Bupati Bantul Nomor
392 Tahun 2015 tentang Status Pengguna Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul Tahun
2014.

 Salah satu pengelolaan Aset daerah adalah penghapusan dan pemindahtanganan.


Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Daerah dari daftar barang dengan
menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang dari tanggung
jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Daerah sebagai tindak
lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan
sebagai modal Pemerintah. Untuk aset yang sudah lama dan tidak dapat digunakan
secara optimal lagi oleh pemerintah daerah, aset tersebut dapat dilakukan penghapusan,
selain itu secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus, karena
biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Selama
tahun 2015 telah diterbitkan 19 Surat Keputusan Bupati Bantul tentang penghapusan
barang milik daerah berupa bangunan gedung yang tidak memenuhi syarat
teknis/kebutuhan ruang untuk peningkatan pelayanan dan akan dibangun kembali dan
beberapa kendaraan dinas dan barang inventaris dari daftar barang milik daerah.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 44


Laporan Kinerja 2015

Gambar 3.24 Barang Milik Daerah yang


diusulkan penghapusan

Kegiatan penghapusan telah menyelenggarakan pemindahtangan melalui perantara


Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta dengan menjual
secara lelang di muka umum barang inventaris barang milik Pemerintah Kabupaten Bantul
berupa 10 unit kendaraan bermotor roda empat, 46 unit kendaraan roda dua dan 13 unit
kendaraan roda enam. Pendapatan asli daerah yang diperoleh dari hasil penjualan aset
daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp844.934.170,00 terdiri dari sebagai berikut:
1. Penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai sebesar
Rp31.150.000,00;
2. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp41.214.070,00;
3. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp473.096.100,00;
4. Penjualan bahan-bahan bekas bangunan sebesar Rp74.224.000,00;dan
5. Penjualan hasil peternakan sebesar Rp225.250.000,00
 Dari pentaan aset diperoleh data barang milik daerah yang telah dipinjampakaikan kepada
instansi vertikal tahun 2015 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.21)

Daftar BMD yang dipinjampakaikan


Tabel 3.18 s/d Tahun 2015

No Jenis Barang Milik Daerah Jumlah

1 Gedung dan Bangunan 4

2 Kendaraan dinas roda 4 10

3 Kendaraan dinas roda 2 15

4 Peralatan dan mesin 131

Jumlah 160
. Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015
Pada tahun 2015 telah disewakan barang milik daerah berupa tanah dan bangunan
kepada pihak ke-tiga dengan ditetapkan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 481 tahun
2014 tentang penyewaan tanah dan gedung eks Transito kepada PT Bantul Jaya dan
Keputusan Bupati Bantul Nomor 522 tahun 2015 tentang penyewaan sebagain tanah di

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 45


Laporan Kinerja 2015
Kompleks Perkantoran Manding Pemerintah Kabupaten Bantul kepada PT BPD DIY.
Sampai tahun 2015 barang milik daerah berupa tanah dan gedung yang disewakan
kepada pihak ke-tiga yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.22)

Daftar Tanah dan Gedung Pemda yang Disewakan


Tabel 3.22 s.d Tahun 2015

Jangka waktu
No Pemohon Tanah dan Bangunan Pemanfaatan
sewa

SMP Unggulan SMP Unggulan 15 Juni 2012 s/d 14


1 Gedung Eks Dikmenof Juni 2017
Aisyiah Bantul Aisyiah Bantul

PT Bantul Jaya Tanah dan gedung eks 2 April 2015 s/d 1


2 Mess Persiba April 2016
Utama Transito Kab. Bantul

14 Desember 2015
Tanah di kompleks Kantor Kas BPD
3 PT BPD DIY s/d 13 Desember
Perkantoran Manding DIY Cabang Bantul 2020
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015

Pemanfaatan barang milik daerah melalui penyewaan barang milik daerah atas tanah
dan/atau bangunan dengan pihak ke-tiga sebagaimana pada tabel diatas, tahun 2015
telah disetor biaya sewa ke Kas Daerah tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp8.550.000,00
dari PT Bantul Jaya Utama dan tanggal 11 Desember 2015 sebesar Rp15.000.000,00 dari
BPD DIY.

 Telah dilaksanakan pengamanan dokumen pemilikan barang milik daerah, sesuai dengan
ketugasan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai
pembantu pengelola barang milik daerah dan Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD)
dengan menyimpan seluruh bukti kepemilikan tanah dan/atau bangunan Pemerintah
Daerah dan bukti kepemilikan kendaraan dinas/operasional. Sebagai titik berat kegiatan
ini adalah penertiban/pengamanan secara fisik dan administratif sehingga barang milik
daerah dapat dipergunakan/dimanfaatkan secara optimal serta terhindar dari
penyerobotan, pengambil alihan atau klaim dari pihak lain. Tahun 2015 kegiatan ini telah
melakukan pengamanan atas bukti kepemilikan tanah sebanyak 249 sertifikat disimpan di
deposit box pada Bank Pembangunan daerah DIY Cabang Bantul. Sedang pengamanan
atas dokumen kepemilikan kendaraan dinas/operasional sampai dengan tahun 2015
sebanyak 1.671 BPKB telah disimpan oleh Bidang Aset DPPKAD, adapun rincian
kepemilikan kendaraan dinas adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.23.)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 46


Laporan Kinerja 2015

Daftar Dokumen Kepemilikan Kendaraan


Tabel 3.23 Dinas/Operasional s/d Tahun 2015

No Uraian Jumlah

1 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 6 46

2 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4 323

3 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 3 42

4 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 1260

Jumlah BPKB Kendaraan Dinas 1671

Sumber data : Bidang Aset DPPKAD tahun 2015

Permasalahan :
Opiini WTP atas LKPD yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Bantul selama tiga tahun
berturut-turut dengan paragraf penjelasan antara lain tentang tata kelola aset tetap yang belum
memadai. Penyebab belum memadai tata kelola aset tetap yaitu sebagai berikut:
1. Masih terdapat beberapa SKPD/Unit Kerja belum menganggap pengurusan barang milik
daerah sebagai hal penting dan menjadi prioritas;
2. Masih terdapat beberapa pengguna barang/kuasa pengguna barang yang kurang
memahami tentang pentingnya pengelolaan barang daerah dibawah kekuasaannya
secara tertib sesuai aturan yang berlaku, sehingga laporan aset yang disajikan kurang
akurat berdampak atas kekauratan laporan barang milik daerah sebagai dasar
penyusunan neraca Kabupaten Bantul;
3. Dokumen barang milik daerah sebagaian tidak ada;
4. Keterbatasan SDM pengelola barang milik daerah pada SKPD/Unit Kerja;
5. Belum dilaksanakan secara keseluruhan pengelolaan barang milik daerah dengan
memperggunakan Simda BMD, sehingga penatausahaan barang milik daerah masih
dilaksanakan secara manual yang memakan waktu yang lama dan menjadi tidak efisien;
6. Simda BMD belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Solusi :
1. Membangun komitem seluruh kepala SKPD/Unit Kerja sebagai pengguna/kuasa
pengguna barang daerah berserta seluruh jajarannya untuk melakukan tata kelola aset
daerah dibawah kekuasaan secara tertib adminsitrasi;
2. Ketepatan dan kebenaran laporan BMD telah dipergunakan sebagai salah satu
indikator kinerja untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 47


Laporan Kinerja 2015
3. Tata kelola aset daerah dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan
dan akuntansi barang daerah dilaksanakan dengan menggunakan Simda BMD;
4. Meningkatkan tunjangan pengurus barang milik daerah;
5. Memberikan sanksi bagi SKPD/Unit Kerja yang belum menyampaikan laporan BMD
semesteran/tahunan berupa penundaan pencairan uang persediaan (UP);
6. Melaksanakan inventarisasi dan sensus barang milik daerah secara mandiri di masing-
masing SKPD/Unit Kerja; dan
7. Dalam meningkatkan keterbatasan SDM pengelola BMD antara lain melaksanakan
secara rutin workshop pengurus barang.

Meningkatkan kemampuan
Sasaran II
keuangan daerah

Capain ke tiga indikator kinerja dari sasaran II menunjukkan dua indikator kinerja dengan katagori
capain SANGAT BAIK dan satu indikator kinerja dengan katagori capaian SEDANG. Capaian
atas ke tiga indikator kinerja dari sasaran meningkatkan kemampuan keuangan daerah adalah
sebagai berikut:

1. Persentase Pertumbuhan Pendapatan


Daerah

Indikator persentase pertumbuhan pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan


kinerja atas pendapatan daerah, tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah ditargetkan
memiliki pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 9,97% atau tahun 2015 pendapatan daerah
ditargetkan bertambah sebesar Rp180.812.298.588,89 dari target pendapatan daerah tahun
2014. Tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten
Bantul menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan persentase pertumbuhan pendapatan
daerah sebesar 7,20% atau pendapatan daerah yang telah dicapai tahun 2015 menunjukkan
adanya peningkatan atau bertambah sebesar Rp130.571.506.086,48 dari pendapatan daerah
yang telah dicapai tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan daerah baik target dan realisasi tahun
2015 disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.24)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 48


Laporan Kinerja 2015
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Tabel 3.24 Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015

Dalam jutaan Rupiah

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah


Uraian
Realis
Target Target Realisasi
Target Realisasi Target Realisasi %
asi
Rupiah Rupiah %

Pendapatan
288.038,73 357.411,06 335.797,05 383.889,90 47.758,32 16,58 26.478,84 7,41
Asli Daerah

Dana
1.042.578,60 1.036.632,90 1.054.209,87 1.041.842,46 11.631,27 1,12 5.209,56 0,50
Perimbangan

Lain-lain
Pendapatan
402.629,81 419.873,18 524.052,52 518.756,28 121.422,70 30,16 98.883,10 23,55
Daerah yang
Sah
Jumlah
Pendapatan 1.733.247,14 1.813.917,14 1.914.059,44 1.944.488,65 180.812,30 10,43 130.571,51 7,20
Daerah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per Januari 2015 (sebelum diaudit BPK RI)

Tabel sebagaimana tersebut diatas menunjukkan tahun 2015 sumber-sumber pendapatan daerah
baik target maupun realisasi memilki pertumbuhan yang positif. Dari ke-tiga sumber pandapatan
daerah tersebut, lain-lain pendapatan daerah yang sah menunjukkan pertumbuhan pendapatan
yang tertinggi dengan tingkat presentase sebesar 23,55%. Pertumbuhan pendapatan selanjutnya
dari pendapatan asli daerah dengan persentase pertumbuhan pendapatan sebesar 7,41%. Sedang
pertumbuhan pendapatan terendah dari dana perimbangan dengan persentase pertumbuhan
pendapatan sebesar 0,50%.
Capaian atas indikator kinerja persentase pertumbuhan pendapatan daerah sebagai berikut: (lihat
tabel 3.25)

Capaian Indikator
Tabel 3.25 Persentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2015

Target Realisasi
Tahun 2015 Capaian
Capaian Akhir
Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tahun RPJMD
RPJMD
2014 % (tahun
Target Realisasi s/d tahun
Realisasi 2015) 2015

Persentase pertumbuhan
19,43 10,43 7,20 69,00 10,43 69,00
pendapatan daerah

Capaian atas indikator kinerja ini sebesar 69% katagori SEDANG, tidak tercapainya target indikator
kinerja persentase pertumbuhan pendapatan daerah dipengaruhi oleh target bertambahnya

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 49


Laporan Kinerja 2015
pendapatan daerah tahun 2015 lebih besar daripada bertambahnya pendapatan daerah yang telah
dicapai tahun 2015. Selain itu juga dipengaruhi oleh sebagai berikut:
1. Tahun 2015 pendapatan asli daerah ditargetkan bertambah sebesar Rp47.758.321.988,20
atau meningkat sebesar 16,58% dari target tahun 2014, sedang realisasi pendapatan asli
daerah bertambah sebesar sebesar Rp26.478.841.427,66 atau meningkat 7,41% dari
realisasi tahun 2014. Pertumbuhan sumber-sumber pendapatan asli daerah disajikan
pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.26)

Pertumbuhan Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah


Tabel 3.26 Tahun 2015

dalam Jutaan Rupiah

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Uraian
Realisa
Target Target Realisasi
Target Realisasi Target Realisasi si
Rupiah % Rupiah
%

Pendapatan Pajak
20,31 23,80
Daerah 77.892 99.558 93.710 123.257 15.818 23.699

Hasil Retribusi Daerah -25,33 -12,17


26.470 26.005 19.765 22.840 (6.705) (3.164)

Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang 45,38 45,37
12.639 12.643 18.373 18.380 5.735 5.736
Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan
19,24 0,09
Asli Daerah yang Sah 171.038 219.204 203.949 219.413 32.911 208

Jumlah Pendapatan Asli


16,58 7,41
Daerah 288.039 357.411 335.797 383.890 47.758 26.479

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 sebelum diaudit BPK

Tabel tersebut diatas diperoleh informasi bahwa dari ke empat sumber pendapatan asli
daerah terdapat satu sumber pendapatan asli daerah yang dicapai tidak sesuai dengan
yang ditargetkan yaitu persentase pertumbuhan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
tahun 2015 ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 19,24% atau bertambah sebesar
Rp32.911.156.650,00 dari target tahun 2014, sedang pertumbuhan pendapatan dari lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah yang dicapai tahun 2015 mengalami peningkatan
hanya sebesar 0,09% atau hanya bertambah sebesar Rp208.141.430,00.
2. Tahun 2015 pendapatan dana perimbangan ditargetkan bertambah sebesar
Rp11.631.273.006,00 atau meningkat sebesar 1,12% dari target tahun 2014, sedang
realisasi pendapatan dana perimbangan bertambah sebesar sebesar Rp5.209.562.203,00
atau meningkat 0,50% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan dari sumber-
sumber dana perimbangan disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.27)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 50


Laporan Kinerja 2015

Pertumbuhan Sumber-sumber Pendapatan Dana


Tabel 3.27
Perimbangan Tahun 2015

dalam jutaan Rupiah

Tahun 2014 Tahun 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah

Uraian
Targe Realis Realis
Target
Target Realisasi Target Realisasi t asi asi
Rupiah
% Rupiah %

Bagi Hasli Pajak/Bagi


11,64 0,63
Hasil Bukan Pajak 32.412 26.466 36.186 26.632 3.774 166

Dana Alokasi Umum -0,67 -0,67


949.252 949.252 942.851 942.851 (6.401) (6.401)

Dana Alokasi Khusus 23,41 18,79


60.914 60.914 75.173 72.360 14.259 11.445

Jumlah Pendapatan
1,12 0,50
Dana Perimbangan 1.042.579 1.036.633 1.054.210 1.041.842 11.631 5.210

Sumber data : Simda Keuangan per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit

Ke tiga sumber pendapatan dana perimbangan menunjukkan target bertambahnya


masing-masing sumber-sumber dana perimbangan tidak tercapai dikarenakan
penerimaan dana perimbangan tergantung dengan alokasi pagu yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
3. Tahun 2015 lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan bertambah sebesar
Rp121.422.703.595,20 atau meningkat sebesar 30,16% dari target tahun 2014, sedang
realisasi pendapatan dana perimbangan bertambah sebesar sebesar
Rp98.883.102.456,35 atau meningkat 23,55% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan
pendapatan dari sumber-sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah disajikan pada
tabel sebagai: (lihat Tabel 3.28)

Pertumbuhan Sumber-sumber Lain-lain Pendapatan Daerah


Tabel 3.28
yang Sah Tahun 2015 (dalam Jutaan Rupiah)

Pertumbuhan Pendapatan
Tahun 2014 Tahun 2015
Daerah
Uraian
Realisa Realis
Target Target
Target Realisasi Target Realisasi si asi
Rupiah %
Rupiah %

Pendapatan Hibah 2,28 51,60


1.878 3.413 6.160 5.175 4.282 1.761

Dana Bagi Hasil Pajak dari


Provinsi dan Pemerintah 0,57 29,25
83.287 98.768 130.830 127.656 47.543 28.888
Daerah Lainnya

Dana Penyesuaian dan


0,24 23,91
Otonomi Khusus 285.847 285.847 354.195 354.195 68.348 68.348

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 51


Laporan Kinerja 2015

Pertumbuhan Pendapatan
Tahun 2014 Tahun 2015
Daerah
Uraian
Realisa Realis
Target Target
Target Realisasi Target Realisasi si asi
Rupiah %
Rupiah %

Bantuan Keuangan dari


Provinsi atau Pemerintah 0,04 -0,36
31.618 31.845 32.867 31.731 1.249 (114)
Daerah Lainnya
Jumlah Pendapatan lain-
lain pendapatan daerah 30,16 23,55
402.630 419.873 524.053 518.756 121.423 98.883
yang sah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit

Tidak tercapainya target pertumbuhan pendapatan daerah dari ke empat sumber lain-lain
pendapatan daerah yang sah yaitu penerimaan bantuan keuangan dari provinsi atau
pemerintah daerah lainnya tahun 2015 ditarget bertambah sebesar 0,04% atau sebesar
Rp1.249.137.200,00 dari target tahun 2014 dan realisasi penerimaan bantuan keuangan
dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya mengalami penurunan sebesar
Rp113.892.800,00 atau dengan persentase pertumbuhan yang negatif 0,36%.
Penerimaan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya tergantung
dari pagu alokasi penerimaan dari pemerintah Provinsi DIY.

Selama tahun 2015 untuk mendukung indikator kinerja ini telah dilaksanakan empat kegiatan dari
program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Adapaun upaya-upaya
yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
 Telah menfasilitasi penyusunan formulir 1721-A2 yang memuat penghasilan dan
perhitungan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 periode tahun 2014 masing-masing
PNS/CPNS se-Kabupaten Bantul sebanyak 10.281 formulir 1721 A-2. Formulir ini telah
didistribusikan ke seluruh PNS/CPNS sebagai lampiran SPT Tahunan (tahun 2014) yang
dilaporkan ke Kantor Pajak Pratama. Selain itu kegiatan ini juga telah menyusun SPT
masa bulan Desember tahun 2014.
Kegiatan ini juga telah
menfasilitasi pelaksanaan
sosialisasi e-filling oleh Kantor
Pajak Pratama Bantul pada
tanggal 17 Februari 2015
bertempat di Gedung Induk
Lantai 3 dengan peserta
sosialisasi bendahara gaji
dinas/instansi se Kabupaten
Bantul. Dalam acara sosialisasi Gambar 3.24 Sosialisasi e-filling oleh Kantor
ini disampaikan tentang cara Pajak Pratama Bantul

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 52


Laporan Kinerja 2015
penyampaian SPT secara elektronik yang dapat dilakukan melalui website
Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Pelaporan SPT Tahunan melalui e-filling
dapat menghindari antrian yang panjang saat pelaporan.
 Dalam rangka meningkatkan pemahaman peran dana bagi hasil pajak penghasilan orang
pribadi dan ketentuan/tata cara perpajakan terkait dengan pasal 21 dan PPh pasal 25/29
telah diselenggarakan dua kali sosialisasi pajak penghasilan orang pribadi pasal 21 dan
pasal 25 yaitu pada tanggal 1 Oktober 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai 3
Kompleks Parasamya Bantul peserta 100 orang perangkat desa dari 75 desa di
Kabupaten Bantul dan tanggal 11 dan 13 November 2015 dengan peserta Aparatur Sipil
Negara (ASN) dari Dinas Pendidikan Dasar sebanyak 200 (orang). Penyelenggaraan ke-2
(dua) sosialisasi tersebut bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamnya.
 Melalui kegiatan pengelolaan dana perimbangan telah memperlancar penyaluran dana
perimbangan dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi ke kas daerah dengan telah
ditransfer dana perimbangan sebesar Rp1.519.047.148.289,89 atau terealisasi 96,25%
terdapat selisih kurang sebesar Rp59.215.243.816,39 dari target sebesar
Rp1.578.262.392.106,28 (data sementara per 7 Januari 2015, sebelum dilakukan audit
oleh BPK RI).
 Telah dilaksanakan sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan pemberantasan cukai ilegal
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi
Hasil Cukai Hasil Tembakau. Bentuk kegiatan ini adalah melaksanakan pengawasan dan
pemantauan atas pita cukai rokok ilegal di pasar Imogiri dan pasar Barongan oleh Tim
Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal terdiri dari unsur
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Inspektorat, Polres,
Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Sat.Pol.PP dan Bagian Hukum. Hasil pengawasan
dan pemantauan tidak ditemukan pita cukai illegal di kedua pasar tersebut. Selain itu
kegiatan ini juga telah mengadakan sosialisasi ketentuan bidang cukai bertempat di desa
Selopamioro, Imogiri, pada tanggal 28 Mei 2015 dengan peserta 80 petani tembakau
dari kecamatan Imogiri,
kecamatan Pundong, kecamatan
Jetis, kecamatan Piyungan,
kecamatan Pleret dan kecamatan
Bambanglipuro. Acara ini
diselenggarkan berkerjasama
dengan Dinas Pertanian dan
Kehutanan, materi yang
disampaikan tentang penggunaan
dana bagi hasil cukai hasil
Gambar 3.25 Sosialisasi DBH Cukai Hasil Tembakau di
Desa Selopamioro Imgiri tembakau untuk

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 53


Laporan Kinerja 2015
peningkatan kualitas bahan baku industri hasil tembakau. Dalam sosialisasi tersebut juga
disampaikan informasi tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) telah dibuat sarana penyimpanan cukai hasil
tembakau (gudang tembakau di Siluk), pembelian alat rajang, pembibitan tembakau.
Sosialisasi pengunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau juga diselenggarakan pada
tanggal 17 November 2015 dengan peserta petani tembakau dari wilayah kecamatan Pleret
dan kecamatan Piyungan. Selain itu juga telah dipasang baliho di beberapa titik di
jalan yaitu Kreteg Abang (kecamatan
Sanden), barat makam Raja-raja
(kecamatan Imogiri), Potorono
(kecamatan Banguntapan),
perempatan Pacar (kecamatan
Sewon) dan pasar Sungapan
(kecamatan Sedayu). Tujuan
sosialisasi ini adalah memberikan
pemahaman kepada masyarakat
tentang cukai tembakau dan hasil
Gambar 3.26 Baliho DBHCHT
berbagai olahan tembakau lainnya,
agar masyarakat lebih mengerti dan
memahami arti pentingnya ketentuan cukai tembakau terhadap kegiatan pembangunan.
Sehingga tidak terjadi pelanggaran dalam bentuk peredaran cukai palsu dan peredaran barang
barang dari tembakau dan hasil olahan tembakau tanpa cukai.

2. Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD


terhadap Pendapatan Daerah

Derajat desentralisasi fiskal atau rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah
dipergunakan untuk menginformasikan kontribusi atau peranan pendapatan asli daerah terhadap
pendapatan daerah. Tahun 2015 rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah
ditargetkan sebesar 17,54% terealisasi 19,74%. Target dan realisasi pendapatan asli daerah
dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.29
dan Grafik 3.27)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 54


Laporan Kinerja 2015

Tabel 3.29 Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan


Daerah Tahun 2015

Uraian Target (Rupiah) Realisasi (Rupiah)

Pendapatan Asli Daerah 335.797.050.980,39 383.889.904.150,34

Dana Perimbangan 1.054.209.874.000,00 1.041.842.461.074,00

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 524.052.518.106,28 518.756.283.557,89

Jumlah Pendapatan Daerah 1.914.059.443.086,67 1.944.488.648.782,23

Rasio PAD terhadap Pendapatan daerah 17,54 19,74

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015, diolah
(sebelum diaudit BPK RI)

Dari tabel 3.29 dan grafik 3.27


menunjukkan bahwa kontribusi
27.38 26.68
terbesar sebagai sumber
pendapatan daerah adalah
55.08 53.58
dana perimbangan dengan

19.74 target 55,08% terealisasi


17.54
53,58%, sementara kontribusi

Target Realisasi terendah bersumber dari


pendapatan asli daerah yaitu
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
target 17,54% terealisasi

Grafik 3.27 Kontribusi Sumber-sumber Pendapatan 19,74%.


Daerah terhadap Pendapatan Daerah

Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi kontribusi dana perimbangan mengalami penurunan
atau berkurangnya ketergantungan pendapatan daerah terhadap pendapatan dari dana
perimbangan meskipun persentase penurunan relatif kecil yaitu sebesar 2,20% dari yang
ditargetkan, sedangkan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah
mengalami kenaikan sebesar 1,50% dari ditargetkan yaitu sebesar 17,54% tercapai 19,74%.
Pada tahun 2015 tabel dan grafik tersebut diatas juga menginformasikan pendapatan asli daerah
memiliki kinerja pendapatan yang baik ditunjukkan dengan tercapainya target pendapatan
daerah sebesar Rp383.889.904.150,34 dari target sebesar Rp335.797.050.980,39 atau
terealisasi 114,32%.
Capaian atas indikator kinerja derajat desentralisasi fiskal/rasio PAD terhadapat Pendapatan
Daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.30)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 55


Laporan Kinerja 2015

Tabel 3.30 Capaian Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap


Pendapatan Daerah Tahun 2015

Realisasi
Tahun 2015 Target Capaian
Capaian Akhir Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tahun RPJMD RPJMD
2014 % (tahun s/d
Target Realisasi
Realisasi 2015) tahun
2015

Derajat desentralisasi
fiskal/Rasio PAD terhadap 19,7 17,54 19,74 112,53 17,54 112,53
Pendapatan Daerah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 sebelum diaudit BPK,
diolah

Katagori SANGAT BAIK telah dicapai indikator derajat desentralisasi/rasio pendapatan asli
daerah terhadap pendapatan daerah. Keberhasilan atas capaian indikator kinerja tersebut
didukung dengan terlaksananya enam kegiatan pada program peningkatan dan pengembangan
pengelolaan keuangan dan aset daerah dan satu kegiatan dari program penataan peraturan
perundang-undangan. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 antara lain
sebagai berikut:
 Menyelenggarakan intensifikasi penerimaan PBB tahun 2015 dari tanggal 14 Agustus
sampai dengan 15 September 2015 bertempat di 17 kecamatan sesuai dengan jadwal
yang ditentukan.
Kegiatan intensifikasi penerimaan
PBB P2 dilaksanakan oleh tim
intensifikasi PBB Kabupaten
Bantul. Maksud dilaksanakan
kegiatan ini adalah meningkatkan
peran partisipasi masyarakat dalam
membayar PBB sebelum jatuh
tempo. Peserta kegiatan
intensifikasi PBB P2 adalah
camat, lurah desa, petugas yang
menangani PBB P2 tingkat
Gambar 3.28 Kegiatan Intensifikasi PBB P2 kecamatan dan desa berserta
tanggal 15 September 2015
seluruh dukuh.

Melalui kegiatan ini seluruh dukuh sesuai dengan wilayah administrasinya telah
melaporkan perkembangan penerimaan dan penyetoran PBB P2.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat Bantul sebagai wajib pajak untuk
melakukan pembayaran PBB P2 sebelum jatuh tempo kegiatan ini juga telah

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 56


Laporan Kinerja 2015
menyelenggarakan sosialisasi dengan menginformasikan berbagai kemudahan wajib
pajak dalam membayar PBB antara lain dengan menggunakan media sebagai berikut:

 Pemasangan baliho tentang


himbauan kepada masyarakat
Bantul dalam membayar PBB
P2 sebelum jatuh tempo
(sebelum tanggal 30 September
2015). Baliho ini diletakkan di
lokasi yang strategis antara lain
di jalan Bantul dan perempatan
jalan Palbapang; Gambar 3.29 Baliho tentang Himbauan
Membayar PBB sebelum jatuh
tempo

 Pemasangan spanduk di 75 desa yang berisi himbauan kepada warga desa membayar
PBB P2 sebelum jatuh tempo;
 Penyuluhan PBB P2 kepada wajib pajak melalui siaran langsung di Bantul Radio
 Mengikuti kegiatan Bantul Expo dengan membuka stand Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah pada tanggal 26 Juli s/d 5 Agustus 2015. Keikutsertaan
DPPKAD dalam kegiatan Bantul Expo selain ikut meramaikan kegiatan tahunan Bantul
Expo bertujuan untuk memberi berbagai
informasi tentang pajak daerah yang
dikelola dan menyelenggarakan
pelayanan pembayaran PBB P2
sehingga masyarakat dapat melakukan
pembayaran PBB P2 di stand DPPKAD
tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan
DPPKAD karena DPPKAD berkerjasama
Gambar 3.30 Stand DPPKAD Kab. Bantul di
kegiatan tahunan Bantul Expo
dengan BNI 46 ke Kantor Pelayanan
DPPKAD karena DPPKAD berkerjasama
dengan BNI 46 dan BRI Syariah waktu
pelayanan dan penerimaan pembayaran
PBB P2 mulai jam 15.00–20.00 WIB di
stand DPPKAD di arena Bantul Ekspo,
kompleks Pasar Seni Gabusan. Selain
itu juga diselenggarakan undian
pembayaran PBB P2 bagi wajib pajak
PBB P2 yang telah melakukan
Gambar 3.31 Hadiah Undian Pembayaran PBB P2
pembayaran PBB P2 tahun 2015
dibuktikan dengan bukti pembayaran.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 57


Laporan Kinerja 2015
 Dikeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Nomor
973/01608/DPPKAD tentang Bulan Panutan Pembayaran PBB Tahun 2015 bagi PNS di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu pada bulan Mei 2015. Surat edaran
tersebut berisi himbauan bahwa bagi PNS yang berdomisili di Kabupaten Bantul dan
bertempat tinggal di rumah atas nama sendiri dihimbau segera membayar PBB Tahun
2015 di loket pembayaran yang dapat dilaksanakan melalui BPD DIY, BRI Syariah dan
Bank BNI dan segera menyerahkan fotocopy bukti pembayaran PBB Tahun 2014 masing-
masing instansi.
 Dalam rangka mengoptimalkan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB P2) agar target penerimaan PBB P2 tercapai, kegiatan ini telah
memberikan uang stimulan pelunasan PBB kepada para pihak yang terkait pengelolaan
PBB P2 bagi kecamatan, desa dan dukuh se Kabupaten Bantul. Pemberian uang
stimulan berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 356 Tahun 2015 tentang
Pemberian Uang Stimulan Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB P2) bagi kecamatan, desa, dan dukuh se-Kabupaten Bantul tahun
anggaran 2015.
 Sesuai dengan komitmen Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak daerah khususnya wajib pajak
BPHTP pada tanggal 8 Mei 2015 bertempat di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul,
telah dilaksanakan Launching
Program Validasi Jumat Sehari
BPHTB (DASI JUMARI). Melalui
Validasi Jumat Sehari BPHTB
proses penyelesaian pajak
daerah BPHTB dilaksanakan
setiap hari Jum at bisa
diselesaikan pada hari itu juga
dengan persyaratan yang
Gambar 3.31 Launching Program DASI JUMARI ditentukan.

 Melaksanakan operasi non yustisi


pajak reklame dengan penindakan
atas papan reklame yang tidak berijin
dan jatuh tempo atau telah habis
masa ijinnya sebanyak 29 papan
reklame di sepanjang jalan utama di
wilayah Kabupaten Bantul antara lain
penertiban reklame di jalan ring road
selatan depan UMY, jalan Gambar 3.32 Operasi Non Yustisi Pajak
Reklame di Jalan
Parangtritis, jalan Bantul;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 58


Laporan Kinerja 2015
 Menyelenggarakan rapat koordinasi secara rutin setiap bulan dengan melibatkan 16
SKPD penghasil dalam bentuk rekonsiliasi dan evaluasi atas realisasi pendapatan asli
daerah yang dicapai oleh masing-masing SKPD penghasil. Sehingga kinerja atas
pencapaian target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-masing SKPD
penghasil dapat diketahui, serta dilaksanakan evaluasi bagi SKPD penghasil dengan
target pendapatan asli daerah belum tercapai setiap triwulan sesuai dengan target
pendapatan asli daerah yang diatur dalam Anggaran Kas Kabupaten Bantul.
 Telah dilaksanakan pengelolaan PBB berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun
2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P2).
Sehingga proses pendataan,
penilaian, penetapan,
pengadministrasian,
pemungutan/penagihan dan
pelayanan PBB P2 telah
dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Bantul. Pada tanggal
29 Januari 2015 telah
dilaksanakan proses cetak masal
Gambar 3.33 Proses Cetak Masal SPPT PBB di
Ruang Pendaftaran dan Penetapan SPPT PBB sebanyak 603.983
lembar yang dilanjutkan dengan
proses pengesahan dengan membubuhkan cap Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul.
 Telah diselenggarakan Penyerahan SPPT PBB secara simbolis pada tanggal 10 Maret
2015 bertempat di Pendopo Parasamya oleh Bupati Bantul. Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tahun 2015
secara simbolis ditandai dengan
diserahkan SPPT PBB P2 tahun 2015
oleh Wakil Bupati Bantul Drs. H.
Sumarno, P.R.S. kepada Lurah
Tirtohargo, Lurah Mangunan dan
Lurah Triwidadi sebagai perwakilan
lurah se Kabupaten Bantul dan ke-
tiga lurah tersebut juga menerima
piagam penghargaan sebagai desa
Gambar 3.34 Penyerahan SPPT PBB Tahun
yang tercepat dalam membayar pajak 2015 secara Simbolis
PBB di Kabupaten Bantul tahun 2015.
 Dalam rangka terciptanya pengelolaan PBB P2 di Kabupaten Bantul dengan baik dan
meningkatnya kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan sebelum jatuh
tempo selain kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut diatas juga diselenggarakan acara
sosialisasi kepada seluruh camat, lurah dan dukuh. Acara sosialisasi PBB P2 dimaksudkan

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 59


Laporan Kinerja 2015
meningkat peran serta aparat pengelola PBB P2 mulai dari pedukuhan, desa, kecamatan
dan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya pencapaian target pendapatan asli daerah
dari PBB P2. Penyelenggaraan acara sosialisasi PBB P2 dari bulan April s/d Juni 2015
bertempat di 17 kecamatan sesuai
dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Dalam acara sosialisasi
juga dilakukan pengundian hadiah
untuk wajib pajak yang melakukan
pembayaran pajak PBB P2 lebih
awal dan akan dilakukan
pengundian di akhir acara
sosialisasi ini. Juga telah
Gambar 3.35 Penyerahan Hadiah bagi WP yang membayar PBB lebih dilaksanakan kerjasama dengan
awal dalam acara sosialisasi PBB di Kec. Sedayu
bank sebagai tempat pembayaran
untuk menerima pembayaran PBB yaitu PT BPD DIY, PT Bank BRI Syariah dan PT BNI
(Persero) TBK sehingga memudahkan wajib pajak membayar PBB P2.
 Sebagai upaya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah meningkatkan
kualitas pelayanan kepada wajib pajak sehingga wajb pajak daerah sebagai pengguna
atas pelayanan yang telah diselenggarakan merasa puas dan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajibannya dalam
perpajakan. Selama tahun 2015 petugas pelayanan pajak telah melayani wajib pajak
sesusi Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan sebanyak 25.188 wajib
pajak. DPPKAD berkomitmen
dengan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada wajib pajak
dengan menyediakan ruangan
pelayanan dengan tata ruang
yang lebih representatif antara
lain ruangan pelayanan yang
sejuk, kursi tunggu, pervorator
Gambar 3.36 Ruang Pelayanan Wajib Pajak Daerah
karcis, sim atrian wajib pajak
serta penyediaan SIM pendapatan yang
terintegrasi sampai proses pelaporan,
memberikan piagam pengukuhan wajib
pajak dan piagam yang berisi
pengumuman tarif pajak restoran kepada
pengelola hotel dan restoran di wilayah
Kabupaten Bantul, serta menyediakan
berbagai blangko antara lain blangko

Gambar 3.38 Sim Pelayanan Pajak Daerah

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 60


Laporan Kinerja 2015
permohonan pajak daerah, surat setoran pajak daerah, blangko validasi Surat Setoran
Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SSPD-PHTB).
 Dalam rangka memberi penjelasan kepada masyarakat sebagai obyek pajak daerah tentang
apa saja pajak yang harus dibayar dan mekanisme pembayaran pajak daerah serta
menjelaskan dasar hukum atas pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Daerah serta
manfaat penerimaan pajak daerah untuk meningkatkan pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul telah dilaksanakan sosialisasi
pajak daerah di 17 kecamatan.
Adapun acara sosialisasi pajak daerah
antara lain telah dilaksanakan pada
tanggal 15 Juni 2015 bertempat di Aula
Kecamatan Pajangan, telah
dilaksanakan sosialisasi pajak daerah,
dihadiri oleh perwakilan DPPKAD,
Kecamatan Pajangan, seluruh dukuh di
Kecamatan Pajangan, dan perwakilan
wajib pajak. Dalam kesempatan Gambar 3.39 Sosialisasi Pajak Daerah di
Kecamatan Pajangan
tersebut disosialisasikan tentang 11
pajak daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
perolehan ke-sebelas pajak daerah disetorkan ke Kas Daerah dan dimanfaatkan untuk
membiayai jalannya roda pemerintah dalam memberikan pelayanan publik serta
meningkatkan kemandirian daerah.

3. Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio


PAD terhadap Belanja Daerah

Rasio pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah dipergunakan untuk mengetahui
peranan pendapatan asli daerah dalam membiayai belanja daerah. Tahun 2015 rasio
pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah ditargetkan sebesar 15,41% terealisasi
20,54%. Capaian atas indikator kinera persentase kemampuan keuangan daerah/rasio PAD
terhadap belanja daerah adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.31)

Capaian Indikator Persentase Kemampuan Keuangan


Tabel 3.31
Daerah/Rasio PAD terhadap Belanja Daerah

Tahun 2015 Realisasi


Target
Capaian Capaian
Akhir
Kinerja
Indikator Kinerja Utama Tahun %
RPJMD
RPJMD
2014 Target Realisasi (tahun
Realisasi s/d tahun
2015)
2015
Persentase kemampuan
keuangan daerah/rasio
21,02 15,41 20,54 133,32 15,41 20,54
PAD terhadap belanja
daerah

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 61


Laporan Kinerja 2015
Katagori capaian persentase kemampuan keuangan daerah atau rasio pendapatan asli daerah
terhadap belanja daerah yaitu SANGAT BERHASIL. Indikator kinerja ini memberi informasi
tentang kemampuan pendapatan asli daerah dalam mendanani belanja daerah, perkembangan
persentase indikator ini selama kurun tahun 2014 dan tahun 2015 adalah disajikan pada tabel
sebagai berikut: (lihat Tabel 3.32)

Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio PAD


Tabel 3.32
terhadap Belanja Daerah Tahun 2015 dan 2014

Tahun 2015
Realisasi
Uraian
Tahun 2014
Target Realisasi

Pendapatan Asli Daerah


335.797.050.981 383.889.904.150 357.411.062.723

Belanja Daerah
2.179.257.337.075 1.868.781.438.261 1.700.351.278.810

Rasio PAD terhadap Belanja Daerah 15,41 20,54 21,02

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, per 31 Desember 2015 diolah (data sementara
sebelum diaudit)

Persentase kemampuan keuangan daerah tahun 2014 sebesar 21,02% lebih tinggi daripada
dengan persentase kemampuan keuangan daerah yang telah dicapai tahun 2015 yaitu sebesar
20,54%. Penurunan tersebut dikarenakan tahun 2015 pendapatan asli daerah yang dicapai
menunjukkan peningkatan sebesar 7,41% atau bertamabah Rp26.478.941.428,00 dari realisasi
tahun 2014 sedang peningkatan pendapatan asli daerah tersebut telah mendanani belanja
daerah yang meningkat sebesar 9,91% atau sebesar Rp168.430.159.451,00 dari tahun 2014.
Keberhasilan capaian atas indikator kinerja ini didukung dengan terlaksananya program
Pemeliharaan Basis Data PBB dengan satu kegiatan dan program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan tujuh kegiatan. Selama tahun 2015
upaya yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut:
 Dalam rangka memperoleh data PBB yang akurat, lengkap dan mutakhir berupa data
registrasi PBB, peta-peta PBB, dan data pendukung lainnya telah dilaksanakan kegiatan
sebagai berikut:
1. Pemeliharaan basis data PBB dilaksanakan dalam rangka memperbaharui atau
menyesuaikan basis data yang telah terbentuk sebelumnya melalui kegiatan verifikasi
dalam rangka validasi data objek pajak PBB P2 dengan data yang ada di database
Pemeritah Kabupaten Bantul dengan kondisi di lapangan. Tahun 2015 kegiatan ini
dilaksanakan pada dua desa yaitu desa Argomulyo dan Murtigading. Pendataan ini
dilakukan dengan cara yaitu dukuh mendata seluruh wajib pajak PBB di wilayah
administrasinya secara langsung (door to door) kemudian hasil pendataan akan
dituangkan kedalam blangko perubahan data lama dan data baru PBB. Dari hasil
pendataan tersebut oleh petugas pendata dari DPPKAD akan dituangkan kedalam

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 62


Laporan Kinerja 2015
SPOP dan LSPOP sebagai dasar entry data ke dalam SISMIOP. Adapun hasil dari
pendataan objek pajak PBB di dua desa tersebut yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel
3.33)

Hasil Pendataan/Pemeliharaan Basis Data PBB


Tabel 3.33 Tahun 2015

Data
Penambahan
No Desa (OP)
Awal (OP) Baru (OP)

1 Desa Argomulyo 11030 11361 331

2 Desa Murtigading 5740 6724 984

Jumlah 16770 18085 1315


Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD, tahun 2015

2. Dilaksanakan kegiatan Pendataan PBB P2. tahun 2015 di desa Seloharjo kecamatan
Pundong, desa Triharjo kecamatan Pandak dan desa Baturetno kecamatan
Banguntapan bekerjasama dengan pihak ke-3 yaitu CV Sakalike Bantul. Dalam
mendata obyek PBB ke-tiga desa tersebut CV Sakalike didampingi oleh dukuh-dukuh
ke-tiga desa tersebut. Pendataan PBB ini dilaksanakan selama 60 hari kalender yang
dimulai pada tanggal 22 Oktober 2015. Hasil pendataan PBB P2 tersebut oleh CV
Sakalike berupa SPOP dan LSPOP yang telah dientry sebagai dasar ketetapan SPPT
PBB seluruh obyek PBB di desa Seloharjo kecamatan Pundong, desa Triharjo
kecamatan Pandak dan desa Baturetno kecamatan Banguntapan. Hasil pendataan
PBB P2 di ke-tiga desa tersebut terdapat penambahan obyek PBB P2 sebanyak 3.042
menjadi 30.860 obyek PBB P2. Adapun hasil pendataan PBB P2 ke-3 desa tersebut
adalah sebagai berikut: (lihat Tabel3.3 4)

Hasil Pendataan PBB P2 di Desa Seloharjo,


Tabel 3.34 Triharjo dan desa Baturetno Tahun 2015

Data Data
No Desa Baru
Awal (OP) Baru (OP) (OP)
Desa Srloharjo kecamatan
1 7917 9294 1377
Pundong

2 Desa Triharjo kecamatan Pandak 13011 14589 1578

Desa Baturetno kecamatan


3 6977 7213 236
Banguntapan

Jumlah 27905 31096 3191

Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD, tahun 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 63


Laporan Kinerja 2015
 Pemanfaatan atas uang daerah yang sementara belum digunakan untuk diinvestasikan
jangka pendek dalam bentuk deposito di bank umum berdasarkan Peraturan Bupati Bantul
Nomor 65 Tahun 2014 tentang Penempatan Uang Daerah dalam bentuk Deposito pada
Bank Umum. Tujuan dari penempatan uang daerah yang belum dimanfaatkan dalam
bentuk deposito pada Bank Umum yaitu untuk menambah penerimaan daerah dari
penerimaan bunga deposito sesuai dengan ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku.
Tahun 2015 kegiatan peningkatan manajemen investasi daerah telah menetapkan target
penerimaan bunga deposito sebesar Rp21.152.153.064,00 terealisasi
Rp29.313.907.342,75 atau tercapai 138,59%.
 Melaksanakan rapat koordinasi secara rutin dengan melibatkan semua SKPD penghasil
dalam upaya terealisasinya target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-
masing SKPD penghasil, mengevaluasi kinerja pendapatan asli daerah dan melaksanakan
rekonsiliasi data pendapatan asli daerah dari masing-masing SKPD penghasil dengan
data pendapatan asli daerah yang dihimpun oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah. Serta menyusun laporan setiap bulan sebagai hasil
pencocokan data pendapatan asli daerah dengan SKPD penghasil dan laporan evaluasi
pencapaian target pendapatan asli daerah. Laporan tersebut disampaikan kepada Bupati
Bantul dengan tembusan Inspektorat.
 Dalam rangka mengetahui potensi pendapatan asli daerah dari pajak khususnya pajak
parkir yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan
retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten
Bantul, tahun 2015 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
mengadakan kerjasama dengan CV Sakalike untuk melaksanakan kajian atas potensi
pajak parkir dan retribusi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Daerah Kabupaten Bantul guna meningkatkan kontribusi penerimaan pajak parkir dan
retribusi wisata terhadap pendapatan asli daerah. Melalui kerjasama dengan CV Sakalike
telah tersusun dokumen kajian yaitu sebagai berikut:
 Laporan akhir kajian peningkatan potensi pajak parkir yang dikelola oleh
Kabupaten Bantul.
 Laporan akhir kajian peningkatan potensi retribusi wisata yang dikelola oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bantul.
Dalam kedua dokumen laporan tersebut akan memberi arah atau gambaran kepada
Pemerintah Kabupaten dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah yang
bersumber dari pajak parkir dari retribusi wisata. Adapun tujuan dilaksanakan studi potensi
pajak parkir dan retribusi wisata yaitu sebagai berikut:
 Memberi informasi tentang arah dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka meningkatkan kinerja di bidang
pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi wisata sehingga dapat
meningkatkan kontribusi pendapatan pajak parkir dan retribusi wisata terhadap
pendapatan asli daerah;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 64


Laporan Kinerja 2015
 Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Pemerintah Kabupaten Bantul
dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi
wisata; dan
 Memberikan estimasi potensi pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan
retribusi daerah.
 Piutang PBB pada basis data SISMIOP hasil penyerahan dari Pemerintah Pusat ke
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dari tahun 1994 s/d tahun 2012 adalah sebesar
Rp58.344.063.730,00 dan piutang PBB P2 tahun 2013 adalah sebesar
Rp7.594.725.320,00 sehingga total piutang PBB P2 yang telah diverifikasi sebesar
Rp65.836.744.949,00. Adapun hasil rekapitulasi hasil verifikasi piutang PBB P2 yang telah
dilakukan oleh Tim Verifikasi Piutang PBB P2 Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
 Total piutang tahun 1994 s/d tahun 2012 sebelum diverifikasi sebesar
Rp58.344.063.730,00, setelah diverikasi menjadi Rp46.659.762.737,00; dan
 Total piutang tahun 1994 s/d tahun 2013 sebelum diverifikasi sebesar
Rp65.836.744.949,00, setelah diverifikasi menjadi Rp54.254.488.057,00
Tahun 2015 telah dilaksanakan verifikasi piutang atas tunggakan khusus PBB Gakin
(keluarga miskin) tahun 2007 s/d tahun 2012 yang menunjukkan bahwa PBB gakin
(keluarga miskin) sudah dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sehingga tunggakan
pajak PBB gakin tidak termasuk sebagai catatan atas piutang pajak daerah PBB. Adapun
hasil verifikasi piutang khusus PBB gakin belum dapat diketahui jumlahnya karena
kegiatan ini baru pada tahap pengelompokan data piutang PBB gakin berdasarkan NOP
(Nomor Objek Pajak).

Keberhasilan capaian kinerja indikator dari sasaran meningkatnya kemampuan keuangan daerah
didukung dengan kinerja DPPKAD sebagai koordinator pada sektor pendapatan daerah
khususnya dalam pengelolaan PAD. DPPKAD juga merupakan salah satu SKPD penghasil
antara lain melaksanakan pemungutan pajak daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (mengatur tentang pajak hotel,
pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan
logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak sarang burung walet), Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan. Kinerja pendapatan asli daerah yang dikelola oleh DPPKAD tahun 2015
menunjukkan kinerja yang baik yaitu target sumber-sumber pendapatan daerah yang dikelola
dapat tercapai dengan persentase capainan sebesar 130%. Target dan realisasi PAD yang
dikelola oleh DPPKAD sebagai berikut: (lihat Tabel 3.35)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 65


Laporan Kinerja 2015

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang dikelola


Tabel 3.35 DPPKAD Tahun 2015

Bertambah
Tahun 2015
(Berkurang)
No Uraian
Target Realisasi Rupiah %

I Pendapatan Pajak Daerah 93.709.829.500 123.257.183.735 29.547.354.235 131,53

1 1.001.000.000 1.269.706.522 268.706.522 126,84


Pajak Hotel

2 3.500.000.000 5.329.779.786 1.829.779.786 152,28


Pajak Restoran

3 484.000.000 531.504.236 47.504.236 109,81


Pajak Hiburan

4 2.310.000.000 2.373.986.161 63.986.161 102,77


Pajak Reklame

5 23.000.000.000 26.721.801.226 3.721.801.226 116,18


Pajak Penerangan Jalan

6 Pajak Pengambilan Bahan Galian 400.000.000 621.126.043 221.126.043 155,28


Golongan C

7 90.000.000 114.948.775 24.948.775 127,72


Pajak Parkir

8 200.000.000 233.773.863 33.773.863 116,89


Pajak Air Bawah Tanah

9 2.200.000 2.250.000 50.000 102,27


Pajak Sarang Burung Walet

10 22.869.000.000 28.833.470.095 5.964.470.095 126,08


Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

11 Pajak Bea Perolehan Hak atas 39.853.629.500 57.224.837.028 17.371.207.528 143,59


Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Hasil Pengelolaan Kekayaan
II 18.373.310.924 18.379.740.300 6.429.376 100,03
Daerah yang Dipisahkan

Bagian Laba Atas Penyertaan


1 3.340.231.319 3.340.231.319 - 100,00
Modal Pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD PDBPR Bank Bantul

Bagian Laba Atas Penyertaan


2 14.500.969.305 14.500.969.305 - 100,00
Modal Pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD BPD DIY

Bagian Laba Atas Penyertaan


3 78.142.600 78.142.600 - 100,00
Modal Pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD PD Aneka Dharma

Bagian Laba Atas Penyertaan


4 203.967.700 203.973.500 5.800 100,00
Modal Pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD PDAM

Bagian Laba Atas Penyertaan


5 250.000.000 256.423.576 6.423.576 102,57
Modal Pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD BUKP
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
III 21.777.703.064 33.047.861.105 11.270.158.041 151,75
yang Sah
Hasil Penjualan Aset Daerah yang
1 334.050.000 844.934.170 510.884.170 252,94
Tidak Dipisahkan

 Penjualan Peralatan/Perlengkapan 31.150.000 31.150.000 - 100,00


Kantor Tidak Terpakai

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 66


Laporan Kinerja 2015
Bertambah
Tahun 2015
(Berkurang)
No Uraian
Target Realisasi Rupiah %

Penjualan Kendaraan Dinas Roda 20.000.000 41.214.070 21.214.070 206,07


Dua

Penjualan Kendaraan Dinas Roda 25.000.000 473.096.100 448.096.100 1892,38


Empat

Penjualan Bahan-bahan Bekas 32.650.000 74.224.000 41.574.000 227,33


Bangunan

225.250.000 225.250.000 - 100,00


Penjualan Hasil Peternakan

2 Penerimaan Jasa Giro 275.000.000 1.034.216.937 759.216.937 376,08

3 Penerimaan Bunga Deposito 21.152.153.064 29.660.234.459 8.508.081.395 140,22

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah


4 16.500.000 543.616.100 527.116.100 3294,64
(TGR)

5 Pendapatan Denda Pajak - 2.180.586 2.180.586 0,00

Pendapatan Dari Pengembalian


6 Kelebihan Pembayaran Gaji dan - 23.283.242 23.283.242 0,00
Tunjangan

7 Hasil dari pengelolaan dana bergulir - 168.749.323 168.749.323 0,00

Pendapatan Denda Keterlambatan


8
Pelaksanaan Pekerjaan

9 Penerimaan Lain-lain - 770.646.289 770.646.289 0,00

Penerimaan Lain-lain - 647.127.818 647.127.818 0,00

Pendapatan Jasa Produksi BUKP - 52.836.398 52.836.398 0,00

Hasil Pengelolaan Dana Bergulir


dari Masyarakat
Pendapatan dari Dana Pembinaan
- 70.682.073 70.682.073 0,00
BUKP

Jumlah 133.860.843.488 174.684.785.140 40.823.941.652 130,50

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Selama kurun tahun 2014 dan 2015 realisasi pendapatan asli daerah yang dikelola oleh
DPPKAD menunjukkan pertumbuhan positif atau tahun 2015 pendapatan asli daerah yang
dicapai meningkat sebesar 15,15% atau bertambah sebesar Rp22.985.511.859,00 dari tahun
2014. Perkembangan pendapatan asli daerah yang dikelola DPPKAD disajikan pada tabel dan
grafik sebagai berikut: (lihat Tabel 3.36 dan Grafik

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 67


Laporan Kinerja 2015

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah yang dikelola


Tabel 3.36 DPPKAD periode Tahun 2014 dan 2015

Realisasi Pertumbuhan
Uraian
Tahun 2014 Tahun 2015 Rupiah %

Pendapatan Pajak Daerah 23.698.713.030 23,80


99.558.470.705 123.257.183.735
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
5.736.358.048 45,37
yang Dipisahkan 12.643.382.253 18.379.740.300
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang -
(6.449.559.218)
Sah 39.497.420.324 33.047.861.105 16,33

Jumlah 22.985.511.859 15,15


151.699.273.281 174.684.785.140
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Pertumbuhan ke tiga sumber


PAD yang dikelola oleh
DPPKAD menunjukkan
pertumbuhan yang positif
123,257 kecuali lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah.
99,558
Tahun 2015 realisasi lain-
lain pendapatan asli daerah
yang sah mengalami
39,497
penurunan sebesar 16,33%
33,048

12,643 18,380 atau berkurang sebesar


Rp6.449.559218,00.
Pendapatan Hasil Lain-lain
Pajak Daerah Pengelolaan Pendapatan Asli Pertumbuhan pendapatan
Kekayaan Daerah Daerah yang Sah
pajak daerah merupakan
yang Dipisahkan
pertumbuhan yang tertinggi
Tahun 2014 Tahun 2015
dengan persentase 23,80%
atau penerimaan pajak
Grafik 3.40 Perkembangan PAD pada DPPKAD Tahun daerah tahun 2015
2014/2015
bertambah sebesar
Rp23.698.713.030,00.

Pada sektor pendapatan daerah, DPPKAD selain sebagai salah satu dinas penghasil juga
melaksanakan fungsi sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mengelola
pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Adapun target dan
realisasi pendapatan daerah tahun 2015 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.37)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 68


Laporan Kinerja 2015

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah DPPKAD selaku PPKD


Tabel 3.37 Tahun 2015

Bertambah
(Berkurang)
No Uraian Target Realisasi
Rupiah %

I Dana Perimbangan 98,83


1.054.209.874.000 1.041.842.461.074 (12.367.412.926)

1 Dana Bagi Hasil Pajak 69,03


30.170.278.000 20.825.979.100 (9.344.298.900)

Dana Bagi Hasil Bukan


2 96,51
Pajak (Sumber Daya Alam) 6.015.799.000 5.805.994.974 (209.804.026)

3 Dana Alokasi Umum 100,00


942.850.827.000 942.850.827.000 -

4 Dana Alokasi Khusus 96,26


75.172.970.000 72.359.660.000 (2.813.310.000)

Lain-lain Pendapatan
II 98,99
Daerah yang Sah 524.052.518.106 518.756.283.558 (5.296.234.548)

1 Pendapatan Hibah 84,00


6.160.000.000 5.174.588.400 (985.411.600)
Dana bagi Hasil Pajak dari
2 Provinsi dan Pemerintah 97,57
130.830.372.106 127.655.949.158 (3.174.422.948)
Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan
3 100,00
Otonomi Khusus 354.195.046.000 354.195.046.000 -
Bantuan Keuangan dari
4 Provinsi/Pemerintah 96,54
32.867.100.000 31.730.700.000 (1.136.400.000)
Daerah Lainnya

Jumlah 98,88
1.578.262.392.106 1.560.598.744.632 (17.663.647.474)
Sumber data : Simda Keuangan Daerah Tahun 2015, data sementara sebelum diaudit

Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa pendapatan daerah yang dikelola oleh DPPKAD
selaku PPKD tidak terealisasi atau terdapat selisih kurang sebesar Rp17.663.647.474,00 atau
terealisasi sebesar 98,88% dari pendapatan daerah yang ditargetkan. Hal tersebut disebabkan
karena jumlah pendapatan daerah tersebut sangat dipengaruhi dengan pagu anggaran
pendapatan yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
Perkembangan realisasi pendapatan daerah yang dikelola oleh DPPKAD selaku PPKD selama
periode tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.38)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 69


Laporan Kinerja 2015

Tabel 3.38 Pertumbuhan Pendapatan Daerah pada DPPKAD selaku PPKD


Tahun 2014 dan 2015

Pertumbuhan
Realisasi
Pendapatan Daerah
No Uraian
Tahun 2015 Tahun 2014 Rupiah %

I Dana Perimbangan 0,50


1.041.842.461.074 1.036.632.898.874 5.209.562.200

1 Dana Bagi Hasil Pajak -3,34


20.825.979.100 21.545.802.316 (719.823.216)

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber


2 18,00
Daya Alam) 5.805.994.974 4.920.538.558 885.456.416

3 Dana Alokasi Umum -0,67


942.850.827.000 949.252.188.000 (6.401.361.000)

4 Dana Alokasi Khusus 18,79


72.359.660.000 60.914.370.000 11.445.290.000

II Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 23,55


518.756.283.558 419.873.181.102 98.883.102.456

1 Pendapatan Hibah 51,60


5.174.588.400 3.413.205.900 1.761.382.500

Dana bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan


2 29,25
Pemerintah Daerah Lainnya 127.655.949.158 98.768.112.402 28.887.836.756

Dana Penyesuaian dan Otonomi


3 23,91
Khusus 354.195.046.000 285.847.270.000 68.347.776.000

Bantuan Keuangan dari


4 -0,36
Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya 31.730.700.000 31.844.592.800 (113.892.800)

Jumlah 7,15
1.560.598.744.632 1.456.506.079.976 104.092.664.656

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, tahun 2015 data sementara sebelum diaudit dan tahun 2014

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 70


Laporan Kinerja 2015

Tahun 2015 pertumbuhan


pendapatan daerah pada
Tahun 2015 DPPKAD selaku PPKD
Tahun 2014
menunjukkan pertumbuhan
1,041,842 1,036,633 pendapatan daerah yang
meningkat atau positif
dengan persentase sebesar
7,15% atau pendapatan
daerah yang dicapai tahun
21,546
20,826 2015 meningkat sebesar
Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah Rp104.092.664.656,00 dari
yang Sah
pendapatan daerah yang
dicapai tahun 2014.
Grafik 3.41 Perkembangan Pendapatan Daerah pada DPPKAD
selaku PPKD Tahun 2014 dan 2015

Dari ke dua sumber pendapatan daerah tersebut menunjukkan pendapatan dana perimbangan
memiliki pertumbuhan hanya 0,50% atau pendapatan dana perimbangan yang dicapai tahun
2015 bertambah sebesar Rp5.209.562.000,00. Sedang lain-lain pendapatan daerah yang sah
memiliki pertumbuhan pendapatan sebesar 23,55% atau tahun 2015 lain-lain pendapatan daerah
yang sah bertambah sebesar Rp98.883.102.456,00 dari tahun 2014.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam
melaksanakan fungsinya sebagai koordinator pendapatan daerah selama tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah
2. Kesadaran wajib pungut pajak dan retribusi masih rendah;
3. Belum adanya database potensi pendapatan daerah;
4. Database Sismiop tidak valid meliputi data wajib pajak PBB, objek pajak PBB dan peta
PBB;
5. DPPdaerah;
6. Belum terkoordinirnya penanganan pendapatan secara menyeluruh dan terintegrasi;

Solusi

1. Perlu dilaksanakan intensifikasi dan ektensifikasi atas sumber-sumber pendapatan asli


daerah;
2. Perlu dilakukan pendataan dan pemeliharaan basis data PBB P2 secara rutin setiap
tahun;

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 71


Laporan Kinerja 2015
3. Perlu dilaksanakan sosialisasi lebih intensif dalam rangka meningkatkan keadaran
wajib pungut pajak dan retribusi daerah atas kewajibannya;
4. Perlu dilaksanakan pendataan dan penyimpanan database dengan menggunkan
sistem aplikasi yang terintegrasi;
5. Perlu koordinasi yang sinergis antar SKPD penghasil

3.3 Realisasi Anggaran


Tahun 2015 pagu anggaran yang dialokasikan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah sebesar Rp61.576.058.697,00 setelah perubahan APBD tahun 2015 pagu
anggaran bertambah sebesar 17,46% atau bertambah Rp10.752.529.450,00 sehingga pagu
anggaran menjadi Rp72.328.588.147,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.39)

Tabel 3.39 Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD Tahun 2015

BERTAMBAH
ANGGARAN
(BERKURANG)
No URAIAN REALISASI
SEBELUM SETELAH
PERUBAHAN PERUBAHAN
RUPIAH %

I Belanja tidak langsung 96,21


31.958.547.819 33.981.066.319 32.692.330.548 1.288.735.771

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 97,18


6.892.497.000 6.870.636.000 6.676.891.579 193.744.421

2 Iuran Asuransi Kesehatan 95,60


19.847.357.819 18.109.767.319 17.313.212.018 796.555.301

3 Biaya Pemungutan PBB 96,58


318.030.000 4.100.000.000 3.959.870.834 140.129.166

4 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 96,58


4.100.000.000 4.100.000.000 3.959.870.834 140.129.166
Insentif Pemungutan Retribusi
5 97,73
Daerah 800.663.000 800.663.000 782.485.283 18.177.717

II Belanja langsung 29.617.510.878 38.347.521.828 35.665.761.131 93,01


2.681.760.697

Jumlah belanja 61.576.058.697 72.328.588.147 68.358.091.679 3.970.496.468 94,51

Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 72


Laporan Kinerja 2015

Grafik tersebut menunjukkan


Anggaran
anggaran belanja DPPKAD
Realisasi 38,347,521,828
terbesar dialokasikan pada belanja
langsung yaitu sebesar 53,02%
35,665,761,131
atau sebesar Rp38.347.521.828,00
terealisasi sebesar
33,981,066,319
32,692,330,548
Rp35.665.761.131,00 sedang
alokasi anggaran pada belanja
tidak langsung sebesar 46,98%
Belanja tidak langsung Belanja langsung
atau sebesar Rp33.981.066.319,00
Gambar 3.41 Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD terealisasi sebesar
Tahun 2015
Rp32.692.330.548,00

Belanja langsung merupakan anggaran belanja yang dipergunakan terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan. Belanja langsung tersebut terdirii
anggaran belanja langsung yang diperlukan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang
utama sebagaimana pagu anggaran yang tercantum atau yang diperjanjikan dalam Perjanjian
Kinerja (PK) dan program/kegiatan pendukung.

Grafik tersebut menginformasikan


Program/ke
tahun 2015 berdasarkan Perubahan giatan
utama
APBD anggaran belanja langsung 29%

DPPKAD dialokasikan untuk


Program/ke
penyelenggaraan program/kegiatan giatan
pendukung
utama sebesar 29,22% dan 71%

penyelenggaraan program/kegiatan
pendukung sebesar 70,78%. Pagu
anggaran dan realisasi sebagai
berikut:
Grafik 3.42 Alokasi anggaran program utama dan program
pendukung tahun 2015

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 73


Laporan Kinerja 2015

Tabel 3.40 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung pada


Program/Kegiatan Utama dan Pendukung Tahun 2015
BERTAMBAH
ANGGARAN (BERKURANG)
No URAIAN REALISASI
SEBELUM SETELAH
PERUBAHAN PERUBAHAN
RUPIAH %

1 Program/kegiatan utama 85,57


10.438.587.540 11.205.963.490 9.588.564.142 1.617.399.348

2 Program/kegiatan pendukung 96,08


19.178.923.338 27.141.558.338 26.077.196.989 1.064.361.349

Jumlah 93,01
29.617.510.878 38.347.521.828 35.665.761.131 2.681.760.697
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK),
diolah

Pagu anggaran belanja langsung yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja antara
Bupati Bantul dengan Kepala DPPKAD sebesar Rp10.438.587.540,00 setelah perubahan APBD
menjadi Rp11.205.963.490,00 terealisasi sebesar Rp9.588.564.142,00 atau terserap 85,67%.
Realisasi pagu anggaran belanja langsung pada program utama diperlukan dalam upaya
pencapaian tujuh indikator kinerja dari dua sasaran strategis sebagaimana telah dibahas diatas,
yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.42)

Tabel 3.42 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran
Tahun 2015

SASARA BERTAMBAH
INDIKATOR ANGGARAN
N (BERKURANG)
KINERJA PROGRAM REALISASI
STRATE
SASARAN Setelah
GIS RUPIAH %
Perubahan
Meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan

Program Peningkatan Kapasitas


43.405.000 23.197.500 20.207.500 53,44
Sumber Daya Aparatur

Program Peningkatan dan


Pengembangan Pengelolaan Keuangan 2.245.522.320 1.909.371.025 336.151.295 85,03
Daerah
Opini Pemeriksaan
BPK Program pembinaan dan fasilitasi
63.039.000 62.322.400 716.600 98,86
pengelolaan keuangan kabupaten/kota

Program Penataan Peraturan


43.366.000 30.670.500 12.695.500 70,72
Perundang-Undangan

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 2.395.332.320 2.025.561.425 369.770.895 84,56


daerah

Program peningkatan dan


Persentase pengembangan pengelolaan keuangan 543.205.200 524.734.255 18.470.945 96,60
penyerapan anggaran daerah
(belanja daerah) sesua
dengan alokasi
Jumlah Anggaran Belanja Langsung 543.205.200 524.734.255 18.470.945 96,60

Program peningkatan dan


Persentase SKPD pengembangan pengelolaan keuangan 175.985.000 102.457.425 73.527.575 58,22
yang menerapkan daerah
Standar Akuntansi
Pemerintah
Jumlah Anggaran Belanja Langsung 175.985.000 102.457.425 73.527.575 58,22

Persentase keakuratan Program Pengelolaan Barang Daerah 2.061.886.550 1.712.106.340 349.780.210 83,04
data barang milik
daerah
Jumlah Anggaran Belanja Langsung 2.061.886.550 1.712.106.340 349.780.210 83,04

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 74


Laporan Kinerja 2015

SASARA BERTAMBAH
INDIKATOR ANGGARAN
N (BERKURANG)
KINERJA PROGRAM REALISASI
STRATE
SASARAN Setelah
GIS RUPIAH %
Perubahan

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 5.176.409.070 4.364.859.445 811.549.625 84,32

Program Peningkatan dan


Pengembangan Pengelolaan Keuangan 610.425.200 519.149.487 91.275.713 85,05
Prosentase Daerah
Pertumbuhan
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Pendapatan Daerah
Jumlah Anggaran Belanja Langsung 610.425.200 519.149.487 91.275.713 85,05

Program Peningkatan dan


Pengembangan Pengelolaan Keuangan 603.551.118 85,90
4.279.787.700 3.676.236.582
Daerah

Derajat Desentralisasi Program Penataan Peraturan


45.196.450 38.220.807 6.975.643 84,57
Perundang-Undangan

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 4.324.984.150 3.714.457.389 610.526.761 85,88

Program pengembangan
82.862.500 78.884.580 3.977.920 95,20
data/informasi/statistik daerah

Persentase Program Peningkatan dan


Kemampuan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 1.011.282.570 911.213.241 100.069.329 90,10
Keuangan Daerah Daerah

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 1.094.145.070 990.097.821 104.047.249 90,49

Jumlah Anggaran Belanja Langsung 6.029.554.420 5.223.704.697 805.849.723 86,64

Jumlah Anggaran Belanja Langsung Sasaran I dan II 1.617.399.348 85,57


11.205.963.490 9.588.564.142
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK),
diolah

Garfik tersebut
Anggaran Realisasi
menunjukkan pencapaian
indikator kinerja dari sasaran II
6,029,554,420
membutuhkan anggaran
5,223,704,697
5,176,409,070
belanja langsung yang lebih
4,364,859,445

besar daripada pencapaian


indikator kinerja dari sasaran I
yaitu sebesar 53,81% atau
sebesar Rp6.029.554.420,00
dan terealisasi sebesar
Sasaran I Sasaran II
Rp5.223.704.697,00 atau
terserap 84,32%. Sedang
Grafik 3.11 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja
Langsung per Sasaran Tahun 2015 anggaran belanja langsung
yang dialokasikan pada

pencapaian sasaran I sebesar 46,19% atau sebesar Rp5.176.409.070,00 terealisasi sebesar


Rp4.364.859.445,00 atau terserap 84,32%.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 75


Laporan Kinerja 2015

Bab 4
Penutup
Laporan Kinerja DPPKAD tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kepala DPPKAD
kepada Bupati Bantul yang telah memberi amanah dan tugas sebagaimana yang tertuang dalam
dokumen perjanjian kinerja. Pencapaian atas ke tujuh indikator kinerja dari sasaran strategis yang
merupakan indikator kinerja utama (IKU) DPPKAD sebagaimana yang diatur dalam lampiran J pada
Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, dapat disimpulkan sudah sesuai dengan target bahkan melebihi
target dengan rata-rata capaian sebesar 102% katagori Sangat Baik. Rata-rata capaian indikator
kinerja dari masing-masing sasaran sebagai berikut:

 Sasaran I meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah rata-


rata capaian ke-empat indikator kinerja sebesar 100% katagori Sangat Baik. Capaian
tersebut memberi gambaran pengelolaan keuangan dan aset daerah di Pemerintah
Kabupaten Bantul semakin tertib, transparan dan akuntabel dalam rangka mewujudkan
tujuan utama yaitu mewujudkan good governance dan clean goverment.
 Sasaran II meningkatkan kemampuan keuangan daerah rata-rata capaian ke tiga indikator
kinerja diatas 100% katagori Sangat Baik. Capaian tersebut menginformasikan tentang
peranan pendapatan asli daerah semakin meningkat dalam memberi kontribusi terhadap
pendapatan daerah dan mendanai belanja daerah.

Hasil pengukuran kinerja ke tujuh indikator kinerja utama DPPKAD tahun 2015 disimpulkan enam
indikator kinerja atau sebanyak 85,71% dengan katagori Sangat Baik dan satu indikator kinerja atau
sebanyak 14,29% dengan katagori Sedang. Katagori sedang dicapai oleh indikator kinerja
persentase pertumbuhan pendapatan daerah.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 76

Anda mungkin juga menyukai