Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HARIAN KEPALA RUANGAN

Nama Ka.Ru : Novri Ardiyansa


Ruangan : Hemodialisa
Tanggal : 25 Desember 2019
Jumlah Perawat : 24 Orang
Jumlah Pasien : 40 Pasien

No Waktu Kegiatan Keterangan


1. 08.30 Ronde Keperawatan/Operan :
Konference : Pre/Post
1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
kepada ketua tim dan pelaksana
 Jumlah pasien yang melakukan
hemodialisa di ruang HD berjumlah 40
pasien pada shift pagi dan 40 pasien pada
shift siang.
 Jumlah keseluruhan pasien berjumlah 80
orang

2. Menjelaskan BOR pasien


 BOR pasien untuk saat ini adalah 100 %
dengan perhitungan : jumlah pasien saat
ini (40 orang) dibagi jumlah tempat tidur
(40 bed) dikali 100 % = 100% dimana 40
bed diisi oleh pasien

3. Menjelaskan kondisi klien


 Tingkat ketergantungan klien dan
kebutuhan perawatan pada tanggal 25
Desember 2019 di ruangan HD adalah

1
diatur berdasarkan tingkat ketergantungan
klien. Menurut permenkes No. 812 tahun
2010 pasal 10. Menyatakan bahwa 4
mesin 3 perawat mahir dialisis
a. Satu perawat hemodialisa untuk 3
(tiga) mesin HD pada mesin stabil
b. Satu perawat hemodialisa unuk 1
(satu) mesin HD pada pasien akut

Rumus menghitung :

Katerangan :

 Jumlah mesin HD : 40 unit

 Shif : 2 shif

 Pasien stabil : 75 pasien

 Pasien akut : 5 pasien

Cara menghitung :

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhksn saat ini


adalah = 30 orang perawat

Jumlah perawat HD saat ini: 24 orang perawat


4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
pasien
Menjelaskan pada perawat baik ketua tim
maupun perawat pelaksana. Total pasien hari
ini adalah 40 orang pasien, dimana
berdasarkan tingkat ketergantungan 40 orang

2
dengan parsial care

5. Menjelaskan analisa SWOT


 Strenghts (kekuatan)
a. struktur ketenagaan yang ada sudah
dibentuk 2 tim sebagai penerjemaan
dari konsep MPKP di ruangan.
b. metode penugasan yang dilakukan
menggunakan metode tim, dengan
membentuk ruangan dalam 2 tim
yang diantaranya tim kanan dan tim
kiri, Tim kiri dibagi menjad 2 zona
yaitu zona A dan B dan tim kanan
dibagi menjadi 2 zona yaitu C dan D
c. Fasilitas penunjang cukup memadai
d. Ketenagaan yang ada sudah sesuai
dengan tingkat ketergantungan pasien
diharapakan dapat memberikan
asuhan keperawatan yang optimal.

 Weekness (kelemahan)
a. Dalam sistem penugasan/system
keperawatan tim, komunikasi yang
digunakan untuk katim dan perawat
pelaksana selakukan secara terbuka.
Asuhan keperawatan yang di
dokumentasikan di diberitahukan
pada saat timbang terima pasien dan
ditindaklanjuti oleh perawat yang
bertugas pada shift berikutnya. .

 Opportunity (peluang)
Dengan system keperawatan tim, setiap

3
perawat katim dan perawat pelaksana,
masing-masing
dapat mengenal/mengetahui kondisi klien
dan dapat menilai tingkat kebutuhan yang
pasien perlukan.

 Threats (Ancaman)
a. Adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang maksimal dan lebih
professional.
b. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.

6. Melakukan pembagian tugas kepada kepala


tim. Pembagian tugas ini didasarkan pada
kompetensi ketua tim masing-masing.

2. 09.00 Pengorganisasian
1. pendelegasian di ruangan diserahkan ke
koordinator kemudian koordinator
membuat peraturan yang kemudian di
sampaikan ke ketua tim dan perawat
pelaksana

3. 10.00 Supervisi
1. Ketua Tim
 KATIM sudah melakukan pengkajian
sampai menentukan intervensi
keperawatan pada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya

4
2. Perawat Pelaksana
 Perawat pelaksana sudah melakukan
intervensi sesuai dengan yang ditetapkan
oleh ketua tim masing-masing
 Perawat pelaksana sudah melakukan
pendokumentasian tindakan dan evaluasi
keperawatan

3. Pelaksanaan SOP/SAK
 asuhan keperawatan yang di berikan
sudah mengacu pada Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang sudah
di tetapkan.

4. 13.00 Evaluasi Kegiatan


 Asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian sampai intervensi
keperawatan yang dilakukan oleh ketua
tim I dan II sudah sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
 Peralatan yang digunakan untuk
melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan SOP yang ada di rumah sakit.

Perencanaan :
a. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
b. Menghitung Jumlah Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan di ruang Hemodialisa diatur berdasarkan tingkat
ketergantungan klien. Menurut permenkes No. 812 tahun 2010 pasal 10.
Menyatakan bahwa 4 mesin 3 perawat mahir dialisis

1. Satu perawat hemodialisa untuk 3 (tiga) mesin HD pada mesin stabil


2. Satu perawat hemodialisa unuk 1 (satu) mesin HD pada pasien akut

5
Rumus menghitung :

Katerangan :

 Jumlah mesin HD : 40 unit


 Shif : 2 shif
 Pasien stabil : 75 pasien
 Pasien akut : 5 pasien

Cara menghitung :

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhksn saat ini adalah = 30 orang


perawat

 Jumlah perawat HD saat ini : 24 orang perawat


 Jadi kurang : 6 orang perawat

3. Threat (Ancaman)
Semakin kritis masyarakat sehingga menuntut untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang prima dan professional.

POA : Kegiatannya
- Menjelaskan dan menginformasikan peran dan fungsi perawat
Tujuan
- Perawat dapat memahami peran dan fungsinya
Metode : Diskusi
Sasaran : Perawat yang bertugas d ruang HD
Waktu : 25 Desember 2019
Tempat : Ruang HD
Penanggung jawab : Kepala Ruangan

6
4. Sistem Penugasan
Ka. Tim : Deni
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi

Pelaksana : Devita, Raihan, Yulista


- Menerima rencana asuhan keperawatan
- Mengidentifikasikan tindakan yang akan dilakukan
- Mengidentifikasikan alat-alat yang digunakan

5. Menentukan BOR, LOS


BOR pasien untuk saat ini adalah 40/40 x100% = 100 % (jumlah pasien : jumlah
tempat tidur x 100%) dimana tempat tidur yang terisi 40 bed dan total tempat
tidur adalah 40 bed.

6. Menentukan fasilitas penunjang


- Kebersihan ruang pasien dan lingkungan
- Kelengkapan fasilitas penunjang : alat kesehatan

Anda mungkin juga menyukai