Anda di halaman 1dari 2

5.

5 Isu dan permasalahan

Gempa yang terjadi pada tanggal 28 september 2018 banyak menimbulkan permasalahan-
permasalahan di kabupaten kota Palu, Sigi, dan Donggala. Salah satunya di kecamatan palu
barat yang terdapat Isu atau permasalahan yang terjadi sejak pasca bencana ialah berupa
meningkatnya rumah tidak layak huni (RTLH) di kelurahan balaroa dan meningkatnya
kawasan kumuh di kelurahan ujuna.

a. rumah tidak layak huni (RTLH)

 Jumlah dan penyebab adanya RTLH.

menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, tak kurang dari 2.790
rumah rusak akibat musibah tersebut. Berdasarkan sebarannya, jumlah rumah yang rusak
paling banyak berada di kawasan Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, sebanyak 1.747
unit rumah di karenakan liquifaksi yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,4 SR yang
membuat perumahan di perumnas balaroa ambles, ada yang mengalami penurunan dan
kenaikan. Saat turun ambles lima meter, tapi ada juga jalan yang naik setinggi rumah.
Hal itulah yang membuat rumah tidak layak huni di kelurahan balaroa, kecamatan palu barat
meningkat.

 Penangganan rumah tidak layak huni ( RTLH )

Hingga saat ini, setidaknya terdapat dua program penanganan Rumah Tidak Layak Huni
(atau yang dikenal oleh masyarakat umum dengan istilah bedah rumah) yang diinisiasi oleh
pemerintah pusat yang dimana pemerintah melakukan pengumpulan data RTLH kemudian
melakukan pembedahan rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni.
Kementerian PUPR melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, melaksanakan program
pengadaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Rumah Tidak Layak Huni (BSPS-RTLH).
Sementara Kementerian Sosial melalui Peraturan Menteri Sosial No. 20 tahun 2017 tentang
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan, melaksanakan
program Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni (BS-Rutilahu). Disamping kedua program
pemerintah pusat tersebut, pemerintah daerah pun secara simultan melakukan program
perbaikan rumah tidak layak huni, baik dalam lingkup pemerintah provinsi maupun
pemerintah kabupaten/kota.
b. kawasan kumuh

perkembangan dan pertumbuhan kawasan kumuh di kecamatan di palu barat tepatnya di


kelurahan ujuna diakibatkan karna meningkatnya pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan
pembangunan rumah secara liar dan tanpa izin dan juga karena factor bencana alam yang
menjadi salah satu factor pendorong perluasan kawasan kumuh yang meningkat secara pesat.

Program Kementerian PUPR terkait peningkatan kualitas infrastruktur dan pelayanan perkotaan
yang sedang dilaksanakan adalah Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM), salah satunya
Program ini dibuat untuk mendukung gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air
minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak dengan sasaran
kawasan permukiman kumuh seluas 23.000 hektar.

Anda mungkin juga menyukai