Anda di halaman 1dari 10

6.

1 ANALISIS IMPLIKASI KEBIJAKAN PEMANGUNAN DAN TATA RUANG


A. Analisis Implikasi Kebijakan Pembangunan dan Kebijakan Tata Ruang Terhadap
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam
RTRW KOTA PALU TAHUN 2010-2030
Sebagai arahan kebijakan pembangunan daerah dan pengembangan tata ruang kota
palu, maka setiap pembangunan dan perencanaan daerah atau kawasan sebagai wilayah
yang lebih kecil harus mengacu pada rencana tata ruang wilayah di atasnya. Dalam hal ini
rencana tata ruang wilayah mengacu kepada RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030 sebagai
usaha untuk kegiatan-kegiatan yang diharapkan akan berkembang di Kecamatan palu barat.

Di dalam Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Tahun 2010-2030, tujuan penataan ruang Kota Palu adalah untuk
Mewujudkan Ruang Kota Palu sebagai kota teluk berwawasan lingkungan yang berbasis
pada jasa, perdagangan, dan industri, yang didasari kearifan dan keunggulan lokal bagi
pembangunan berkelanjutan. Adapun kebijakan penataan ruang wilayah kecamatan Palu
barat adalah :

1. Penataan kawasan perdagangan, pemerintahan, pendidikan, budaya dan permukiman


sebagai bagian tengah kota dengan konsep tatangana;
2. Pembangunan sistem jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan
sumber daya air yang terpadu guna mendukung wujud Kota Palu sebagai kota teluk;
3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem prasarana guna mendukung
wujud Kota Palu sebagai kota teluk berwawasan lingkungan;
4. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
5. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup;
6. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;
7. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampauai daya dukung
dan daya tampung lingkungan;
8. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan
kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya lokal;
9. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan
perekonomian lokal yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian
nasional dan internasional;
10. Pelestarian kawasan sosial budaya untuk mengembangkan kearifan lokal
6.1.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya buatan. Dalam RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030, tujuan penetapan kawasan
budidaya di Kecamatan palu barat adalah untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan
dan keterkaitan antar kegiatan budidaya serta pengendalian perkembangan budidaya agar
tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Berdasarkan RTRW Kota Palu tahun 2010-2030, Rencana Pola Ruang kecamatan palu
barat, terdiri dari kawasan permukiman, kawasan perkantoran, kawasan perdagangan dan
jasa, kawasan ruang terbuka hijau, dan kawasan peruntukan lainnya.

Berikut akan diuraikan Rencana Pola Ruang Kota Palu yang mencakup Kecamatan Palu
Barat berdasarkan arahan RTRW Kota Palu tahun 2010-2030.

1. Rencana Kawasan Perumahan


Rencana kawasan perumahan bertujuan untuk:

a. Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam
rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat;
b. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi dan teratur;
c. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan bidang-bidang
lain.
Rencana Kawasan Perumahan terbagi atas 3 (tiga) yaitu kawasan peruntukan
perumahan kepadatan tinggi, kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang dan
kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah.

Tabel 6.1 Rencana Kawasan Perumahan Berdasarkan RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030

No Rencana Kawasan Lokasi


Perumahan
1 Kepadatan Tinggi Baru, Siranindi, Ujuna,
2 Kepadatan Sedang Lere, Kamonji, Boyaoge
3 Kepadatan Rendah Donggala Kodi, Kabonena, Balaroa.
Sumber: RTRW Kota Palu 2010-2030, 2018

2. Rencana Kawasan Perkantoran


Rencana kawasan perkantoran meliputi: perkantoran pemerintahan tingkat provinsi,
tingkat kota, tingkat kecamatan dan kelurahan serta kawasan perkantoran swasta.

Tabel 6.2 Rencana Kawasan Perkantoran Berdasarkan RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030

No Rencana Kawasan Lokasi


Perkantoran
1 Pemerintahan Tingkat Bawaslu provinsi Sulawesi tengah (jl.
Provinsi Sungai mouton no.8)
2 Pemerintahan Tingkat Dinas pendidikan dan kebudayaan kota
Kota palu (Jl. Bantilan), baznas kota palu (jl.
Gajah mada), pengadilan agama kelas IA
(jl. Wr, supratman), kantor kementerian
agama kota palu (jl. bantilan)
3 Pemerintahan Tingkat Kantor camat palu barat (jl. Wr.
Kecamatan/Kelurahan Supratman),
4 Swasta Terletak menyatu/bercampur di antara
kawasan perdagangan dan jasa yang
berada di Kecamatan Palu Barat.
Sumber: RTRW Kota Palu 2010-2030, 2018

3. Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa


Rencana kawasan perdagangan dan jasa bertujuan untuk menyediakan ruang bagi
pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha perdagangan dan jasa. Rencana
kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas:

Tabel 6.3 Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa Berdasarkan RTRW Kota Palu Tahun
2010-2030

No Rencana Kawasan Lokasi


Perdagangan dan Jasa
1 Pasar Tradisional Pasar Bambaru serta Pasar Manonda di
Kecamatan Palu Barat yang melayani skala
wilayah kota
2 Pusat perbelanjaan dan  Kompleks pertokoan yang terletak di
toko modern Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat,
dan Kelurahan Lolu Utara Kecamatan
Palu
 Kompleks pertokoan yang bersifat linear
sepanjang kawasan jalan Sis Al Jufrie,
Imam Bonjol, jalan Gajah Mada.
 Rencana pengembangan pusat
perbelanjaan dan toko modern pada
masa mendatang ditetapkan di
Kelurahan Siranindi dan Kelurahan Baru
yang berada di Kecamatan Palu Barat.
 Kawasan perdagangan bagian kota
diarahkan dengan skala lingkungan di
mana lokasi pasar tersebut berada di
pusat kecamatan.
Sumber: RTRW Kota Palu 2010-2030, 2018

Berdasarkan RTRW Kota Palu Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa Kelurahan
Balaroa termasuk dalam kawasan pasar tradisional, yaitu Pasar Manonda yang berada di
Kecamatan Palu Barat.

4. Rencana Ruang Terbuka Hijau


Rencana Ruang Terbuka Hijau Kota Palu sekurang-kurangnya 30 % dari luas wilayah
kota dengan ketentuan sekurang-kurangnya 20 % Ruang Terbuka Hijau Publik dan sekurang-
kurangnya 10 % Ruang Terbuka Hijau Privat.

Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka yang dimiliki dan pengelolaannya
diatur oleh pemerintah Kota Palu dan digunakan untuk kepentingan masyarakat secara
umum. Sedangkan Ruang Terbuka hijau privat merupakan ruang terbuka yang
pengelolaannya diatur oleh swasta atau pribadi.

Tabel 6.4 Rencana Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030

No Rencana Ruang Lokasi Luas


Terbuka Hijau
1 RTH publik a) Taman kota yang a) luas + 6 Ha
terdistribusi di Kecamatan b) luas +2.676 Ha dan
Palu Timur, Palu Selatan, +1.957 Ha
dan Palu Barat. c) luas + 76 ha
b) Hutan kota di Kecamatan d) luas + 95 ha
Palu Timur dan di e) luas + 22 ha
Kecamatan palu Selatan f) luas + 208 ha
c) Pemakaman umum dan g) luas + 135 ha
Taman Makam Pahlawan h) luas + 327 ha
d) Arboretum di Kelurahan i) luas + 79 ha
Talise j) luas + 58 ha
e) Daerah penyangga Tahura k) luas + 95 ha
di Kelurahan Poboya l) seluas + 60 Ha
f) Daerah penyangga hutan
lindung di Kecamatan Palu
Barat
g) Daerah penyangga hutan
lindung di Kecamatan Palu
Timur
h) Daerah penyangga hutan
di Kecamatan Palu Utara
i) Daerah penyangga
kawasan industri hilir di
Kecamatan Palu Timur
j) Daerah penyangga
kawasan industri hilir di
Kecamatan Palu Selatan
k) Daerah penyangga
kawasan perkandangan
ternak di Kecamatan Palu
Selatan
l) Lapangan terbuka hijau
terdapat di Palu Utara,
Palu Timur, Palu Selatan
dan Palu Barat
2 RTH privat pekarangan rumah tinggal
dan halaman perkantoran.
Sumber: RTRW Kota Palu 2010-2030, 2018

Ruang Terbuka Hijau yang terdapat di Kelurahan Balaroa terdapat di Perumahan


Nasional Kecamatan Palu Barat. Rencana pengembangan RTH Kota Palu untuk mencapai
sekurang-kurangnya 30 persen dari luas wilayah kota, yaitu sekurang-kurangnya 20 persen
RTH Publik dan sekurang - kurangnya 10 persen meliputi:

a. Pengembangan taman RT dan RW yang akan disidtribusikan pada pusat unit-unit


pengembangan perumahan;
b. Pengembangan taman kota yang akan diditribusikan di setiap Kelurahan dan
Kecamatan pada wilayah Kota Palu;
c. Pengembangan hutan kota di Kelurahan Kawatuna Kecamatan Palu Selatan seluas
+100 ha dan kebun raya di Kecamatan Palu Utara seluas +200 ha; dan
d. Pengembangan fungsi-fungsi kawasan lindung lainnya menjadi ruang terbuka hijau.
Tabel 6.5 Luas Area Kesesuaian Lokasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Publik di
Wilayah Kecamatan palu barat

No Kelas kesesuaian lokasi Luas


1 Tidak sesuai 991,60
2 Cukup sesuai 3.007.376,61
3 Sesuai 3.719.493,31
4 Sangat sesuai 661.986,41
Sumber : data kelurahan

5. Rencana Kawasan Peruntukan Lainnya


Rencana kawasan peruntukan lainnya di Kota Palu meliputi:

a. Kawasan hutan produksi terbatas;


b. Kawasan pelayanan umum;
c. Kawasan Pertahanan Keamanan
d. Kawasan pergudangan
e. Kawasan penyangga.
f. Kawasan budidaya laut.
Selain rencana pola ruang, di dalam RTRW Kota Palu 2010–2030 menjelaskan mengenai
rencana struktur ruang wilayah kota Palu yang menjadi arahan pembentuk sistem pusat-
pusat pelayanan wilayah kecamatan palu barat yang memberikan layanan bagi wilayah
kota serta arahan perletakan jaringan prasarana wilayah kota sesuai dengan fungsi
jaringannya yang menunjang keterkaitan antar pusat-pusat pelayanan kota. Disamping itu
rencana struktur ruang wilayah kecamatan palu barat merupakan dasar penyusunan
indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun.
Rencana struktur ruang wilayah Kecamatan Palu barat terdiri dari:

a. Pusat pelayanan di wilayah kecamatan palu barat merupakan pusat pelayanan


sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat yang melayani wilayah
kota dan regional, yang meliputi:
a) Pusat pelayanan kota, melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional
b) Sub pusat pelayanan kota, melayani sub-wilayah kota
c) Pusat lingkungan, melayani skala lingkungan wilayah kota
b. Sistem prasarana utama yang merupakan sistem jaringan transportasi, yang terdiri
atas:
a) Sistem jaringan transportasi darat
b) Sistem jaringan angkutan penyeberangan
c. Sistem prasarana lainnya, yang mencakup:
a) Sistem jaringan telekomunikasi,
b) Sistem jaringan sumber daya air,
c) Sistem jaringan energi,
d) Sistem infrastruktur perkotaan terdiri dari;
1) Sistem penyediaan air minum kota
2) Sistem pengelolaan air limbah kota
3) Sistem persampahan kota
4) Sistem drainase kota
5) Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan
6) Jalur pejalan kaki
7) Jalur evakuasi bencana
8) Jalur sepeda

Adapun rencana peruntukan kawasan menurut peraturan walikota palu no.10 tahun 2015
tentang rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan pusat pelayanan terpadu kegiatan
perdagangan dan jasa kecamatan palu barat, kota palu provinsi Sulawesi tengah.

a. Adapun pada bab 3 pasal 4 tentang batasan lokasi kawasan ialah :


1. Lokasi Perencanaan RTBL Kawasan Perdagangan dan Jasa Palu Barat berada di
Kelurahan Ujuna, Baru, Siranindi, Kamonji dan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu
Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Meliputi kawasan perdagangan dan jasa yang cepat berkembang, kawasan
sempadan sungai yang rentan banjir, kawasan bersejarah di sekitar Pasar Tua dan SIS
Aljufri.
3. Kawasan studi meliputi Kelurahan Ujuna, Baru, Siranindi, Kamonji dan Lere dengan
fokus perencanaan pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan
perdagangan skala regional dengan luas 59,5 Ha dengan batas kawasan perencanaan
sebagai berikut:
a. Utara : Jl. Wahid Hasyim
b. Selatan : Jl. Danau Poso
c. Barat : Simpang Jl. Diponegoro dan Jl. Wahid Hasyim
d. Timur : Sungai Palu

Dan pada bab 4 pasal 7 tentang blok pengembangan kawasan dan program
penanganaanya.

Adapun Blok pengembangan kawasan di wilayah perencanaan meliputi:


a. Blok 1 : Area Inti Pusat Perdagangan dan Jasa
b. Blok 2 : Terdiri dari area komersial perdagangan dan jasa dan permukiman vertikal
c. Blok 3 : Terdiri dari area komersial perdagangan dan jasa dan wisata religi
d. Blok 4 : Terdiri dari area komersial perdagangan dan jasa, permukiman vertikal
e. Blok 5 : Terdiri dari area permukiman vertikal tepian Sungai Palu dan perdagangan

Anda mungkin juga menyukai