DAS Cisadane PDF
DAS Cisadane PDF
1
Edy Junaidi
1
Balai Penelitian Teknologi Agroforestry
Jalan Raya Ciamis-Banjar Km 4. Ciamis 46201 Telp. (0265)771352, Fax. (0265)775866
Email : edy_jun2003@yahoo.com
ABSTRACT
Agroforestry was an alternative landuse consist of a perennials mixture, crops and livestock. Agroforestry
had a function that resembles forest cover compared to agriculture, horticultural and plantation. This study
aimed to examine the role of agroforestry implementation toward water yield that compared to forest and other
landuses in the Cisadane watershed. The study utilizes a SWAT (Soil and Water Assessment Tool) model. SWAT
was a watershed prediction models based on water balance. The result showed that application of agroforestry
pattern in agriculture field could to raise base flow equal to 11,9 m3/ second and to decrease peak surface flow
aqual to 4,02 m3/second. In addition, application of agroforestry pattern could reduce sediment concentration
equal to 90,47 mg/l.
Keywords: Agroforestry, base flow, peak surface flow and sediment consentrationt
ABSTRAK
Agroforestry merupakan alternatif penggunaan lahan terdiri dari campuran tanaman keras, tanaman
semusim dan ternak. Agroforestry memiliki fungsi yang menyerupai tutupan hutan dibandingkan dengan
pertanian, perkebunan dan lahan kosong. Penelitian ini bertujuan mengkaji peranan agroforestry terhadap hasil
air dibandingkan penggunaan lahan hutan dan penggunaan lahan lain di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane.
Penelitian ini memanfaatkan model SWAT. SWAT adalah model prediksi DAS yang didasarkan neraca air. Hasil
penelitian menunjukkan, penerapan pola agroforestry pada lahan tegalan mampu menaikkan base flow sebesar
11,9 m3/dt dan mampu menurunkan debit peak surface flow sebesar 4,02 m3/dt. Di samping itu, penerapan
agroforestry mampu menurunkan konsentrasi sedimen 90,47 mg/l.
Kata kunci : Agroforestry, base flow, konsentrasi sedimen dan peak surface flow
41
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 1, Agustus 2013 (hal. 41-53)
(Sumber : Peta RBI tahun cetak 1979 skala 1 : 50.000 dan Peta Batas DAS Cisadane oleh
BP DAS Citarum Ciliwung skala 1 : 50.000)
42
Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap .... (Edi Junaidi)
Terdapat tujuh (7) tipe penggunaan tambak dan tanah terbuka. Luasan masing-
lahan di DAS Cisadane, yaitu : hutan, kebun masing penggunaan lahan dapat dilihat pada
campuran, tegalan, pemukiman, sawah, Tabel 1.
(Sumber : Peta Batas DAS Cisadane oleh BP DAS Citarum Ciliwung skala 1 : 50.000
dan Peta landuse DAS Cisadane oleh BP DAS Citarum Ciliwung)
43
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 1, Agustus 2013 (hal. 41-53)
5 Data curah hujan Balai Pengelolaan 12 stasiun penakar curah hujan tahun
Sumberdaya air Ciliwung- 2005
Cisadane, Balai besar
Ciliwung-Cisadane dan
Balai Pengelolaan DAS
Ciliwung-Cisadane
8 Data debit SPAS Balai Pengelolaan SPAS Batu Baulah pengamatan tahun
Sumberdaya Ciliwung- 2005
Cisadane
44
Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap .... (Edi Junaidi)
45
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 1, Agustus 2013 (hal. 41-53)
46
Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap .... (Edi Junaidi)
100
Debit ob servasi (m 3/dt)
75
50
25 R2 = 0,79
0
0 25 50 75 100
Menurut kriteria Santhi et al. (2001), base flow dan peak surface flow, sedangkan
hasil prediksi model SWAT dapat untuk kualitas hasil air faktor yang dinilai
dikriteriakan baik dalam memprediksi adalah kelarutan sedimen.
hidrologi DAS Cisadane, karena
mempunyai rata-rata debit hasil prediksi 1. Kuantitas Hasil Air
berada pada kisaran -15% sampai + 15% dari
Base flow yang dihasilkan oleh hutan
rata-rata debit hasil observasi, serta nilai ENS 3
2 (19,9 m /dt) jauh lebih besar dibandingkan 5
≥ 0,5 dan R ≥ 0,6. Dengan demikian, model (lima) penggunaan lahan lain, yaitu
SWAT dapat digunakan untuk memprediksi 3
pemukiman (1,71 m /dt), kebun campuran
hidrologi DAS Cisadane. 3 3
(5,52 m /dt), tegalan (4,72 m /dt), sawah
C. Kajian Kuantitas dan Kualitas Hasil (0,55 m3/dt) dan semak belukar (0,12 m3/dt).
Air Penggunaan Lahan Nilai base flow yang besar pada lahan hutan
menunjukkan bahwa penggunaan lahan
Hasil simulasi model SWAT untuk nilai hutan mampu meningkatkan kapasitas
kuantitas hasil air faktor yang dinilai berupa infiltrasi dan perkolasi tanah. Nilai base flow
47
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 1, Agustus 2013 (hal. 41-53)
beberapa penggunaan lahan yang ada di tegalan dan sawah, pemukiman dan
DAS Cisadane ditunjukkan pada Gambar 6. semak). Bahan organik ini mempunyai
Kemampuan hutan dalam meningkatkan kemampuan meningkatkan serapan air ke
infiltrasi dan perkolasi tanah sesuai dengan dalam tanah. Oleh karena itu laju
penelitian yang dilakukan oleh Mulyana infiltrasi dan perkolasi pada tanah hutan
(2000) dimana kemampuan meresapkan air meningkat.
pada DAS berhutan (tegakan Pinus b. Zone perakaran tanaman hutan yang
merkusii) yakni 53,2 mm/bulan lebih besar lebih luas akan memperbaiki struktur
daripada DAS non hutan (pertanian) yakni lapisan tanah yang secara langsung
sebesar 18,3 mm/bulan. Penelitian oleh meningkatkan pori makro tanah.
Widianto et al.(tahun, 1995) menunjukkan, Perbaikan struktur tanah dan pori makro
pada prosentase tutupan tajuk yang sama, tanah akan meningkatkan laju infiltrasi
penutupan lahan hutan memiliki laju dan perkolasi tanah.
infiltrasi yang lebih besar yaitu 11 cm/jam c. Kestabilan iklim makro pada tanah hutan
dibandingkan penutupan lahan kopi yaitu menyebabkan makrobiologi tanah hutan
8,8 cm/jam. Kemampuan hutan dalam lebih kaya dibandingkan penggunaan
meningkatkan laju infiltrasi dan perkolasi tanah lain. Kegiatan makrobiologi tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : akan memperbaiki karakter fisika tanah
a. Tanah hutan mengandung banyak bahan khususnya struktur tanah yang secara
organik tanah karena tingginya tingkat langsung dapat meningkatkan pori makro
dekomposisi pada hutan dibandingkan tanah sehingga laju infiltrasi dan
penggunaan tanah lain (pertanian seperti perkolasi tanah meningkat.
48
Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap .... (Edi Junaidi)
Untuk hasil base flow jika penggunaan menambah kandungan bahan organik tanah.
lahan tegalan menerapkan pola agroforestry Semakin baik sifat fisika dan kimia tanah,
dapat dilihat pada Gambar 7. Pada grafik maka akan semakin baik pula sifat biologi
terlihat bahwa penerapan agroforestry pada tanah. Perbaikan sifat fisika, kimia dan
penggunaan lahan tegalan mampu biologi tanah pada setiap horizon tanah di
meningkatkan nilai debit base flow sebesar bawah tegakan dengan penerapan pola
16,62 m3/dt. agroforestry akan memperbaiki infiltrasi
Peningkatan base flow pada penerapan dan perkolasi tanah, sehingga meningkatkan
pola agroforestry di tegalan menunjukkan air tanah. Hal ini sesuai dengan hasil
bahwa adanya komponen penyusun tanaman penelitian Suprayogo et al.(2004) dan
kayu (pohon) pada sistem agroforestry akan Suhara (2003) dimana penutupan tajuk yang
memperbaiki karakteristik tanah baik sifat makin rapat dan peningkatan kandungan
fisika, kimia maupun biologi tanah. bahan organik tanah oleh pelapukan seresah
Perakaran pohon akan memperbaiki sifat daun, akan meningkatkan aktivitas biologi
fisika tanah terutama struktur dan porositas tanah sehingga terjadi peningkatan jumlah
tanah. Keberadaan pohon juga akan ruangan pori makro serta kenaikan laju
memperbaiki sifat kimia tanah dengan infiltrasi.
49
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 1, Agustus 2013 (hal. 41-53)
Pada penggunaan lahan hutan hasilnya rata curah hujan 800 mm/tahun dengan
lebih kecil yaitu 2,4 m3/dt dibandingkan penutupan hutan eucalyptus akan
penggunaan lahan tegalan sebesar 17,86 menurunkan aliran permukaan sebesar
m3/dt, kebun campuran sebesar 5,05 m3/dt, 165 mm.
3
pemukiman sebesar 18,74 m /dt dan semak Adanya sistem strata tajuk dengan
3
belukar 0,22 m /dt. Hasil peak surface flow penerapan pola agroforestry pada tegalan
pada setiap penggunaan lahan yang terdapat mampu menurunkan debit peak surface flow
di DAS Cisadane ditunjukkan pada Gambar sebesar 0,22 m3/dt. Hal ini seperti yang
8. Hasil ini menunjukkan bahwa peng- ditunjukkan Gambar 9, mengenai hasil peak
gunaan lahan hutan mampu mengurangi air surface flow pada penerapan pola
hujan yang akan menjadi aliran permukaan. agroforestry pada tegalan. Strata tajuk pada
Hal ini sesuai dengan penelitian yang pola agroferestry akan menurunkan air hujan
dilakukan oleh Vertessy (2000) di Australia, yang menjadi intersepsi dan meningkatkan
dimana pada daerah yang mempunyai rata- evapotranspirasi.
50
Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap .... (Edi Junaidi)
Untuk nilai konsentrasi sedimen sedimen sebesar 12,08 mg/l (Gambar 11).
penggunan lahan selain hutan dimulai dari Penurunan yang cukup besar ini menunjuk-
terbesar adalah sawah (273,22 mg/l), semak kan bahwa penerapan agroforestry pada
belukar (144,46 mg/l), kebun campuran penggunaan lahan tegalan cukup efektif
(115,31 mg/l), tegalan (102,55 mg/l) dan dalam mengurangi erosi tanah. Pola
pemukiman (76,04 mg/l). Peranan terbesar agroforestry mempunyai strata tajuk,
dalam mengurangi besarnya sedimen sehingga air hujan yang jatuh ke tanah
terlarut pada lahan hutan adalah tumbuhan berkurang tingkat erosivitasnya. Disamping
bawah dan serasah, bukan tajuk vegetasi itu keberadaan strata tajuk ini mampu
tanaman. meningkatkan sifat fisika, kimia dan biologi,
Penerapan agroforestry pada lahan dimana akan menurunkan nilai erodibilitas
tegalan akan menurunkan konsentrasi tanah.
51
Jurnal Penelitian Agroforestry Vol. 1 No. 1, Agustus 2013 (hal. 41-53)
52
Peranan Penerapan Agroforestry Terhadap .... (Edi Junaidi)
53