Mulailah merencanakan terlebih dahulu berapa persen dari pendapatan dalam sebulan yang ingin
ditabung. Buatlah catatan anggaran keuangan untuk sebulan, untuk menentukan apa saja pengeluaran
yang Anda butuhkan.
Misalnya anggaran uang makan, transportasi, uang belanja kebutuhan pokok dalam 1 bulan, tagihan-
tagihan, uang darurat untuk keperluan darurat.
Anda tentu memiliki kebutuhan yang bisa jadi berbeda dalam setiap bulan. Namun berikut merupakan
contoh anggaran dasar perbulan yang bisa Anda gunakan memetakan kebutuhan dasar Anda perbulan.
Dengan diemikian, Anda tentunya akan menyisihkan total 20% dari total pendapatan atau setara dengan
Rp 600.000 yang bisa Anda tabungkan. Jadi jika Anda juga menghitung uang tabungan Anda sekitar Rp
600 ribu x 12 bulan = Rp 7.200.000.
Maka dalam satu tahun Anda dapat menabung sebesar Rp 7.200.000 dalam satu bulan.
Jika beberapa ibu zaman dahulu selalu menyimpan seluruh uangnya di bawah kasur, sekarang seluruh
keping uang Anda dapat disimpan di akun bank. Nah, hal ini lebih efektif karena Anda bisa mengatur
pengeluaran dari seberapa besar uang yang ditarik.
Lebih baik lagi, untuk tidak menarik atau mengambil seluruh uang yang ada di bank. Ambilah sedikit
atau sesuaikan dengan kebutuhan dalam satu minggu. Bedakan antara ‘ingin’ dan ‘butuh’. Karena
biasanya, uang akan habis begitu saja kalau sudah di tangan jika Anda medahulukan ‘keinginan’
dibandingkan dengan ‘kebutuhan’.
Misalnya, jika mengambil uang baiknya dalam 1 minggu, maka kembali lagi. Kalkulasikan berapa
pengeluaran yang sudah Anda petakan dalam 1 bulan untuk transportasi dan uang makan. Jika budget
satu bulan sebesar Rp 950.000, maka perkirakan Anda bisa mengambil Rp 200.000 sampai Rp 250.000
untuk satu minggu.