Anda di halaman 1dari 3

TERAPI SUPORTIF KELOMPOK PADA PENDERITA DM

Motivator : Ayun
Konsultan : Wachidatum
Perawat : Ika
Warga : Penderita DM 1. Amalia
Penderita DM 2. Andre
Penderita DM 3. Ani
Penderita DM 4. Agus
Penderita DM 5. Findriana
Di Dusun Karangasem RT 04 terdapat beberapa penderita DM. Perawat komunitas di
wilayah tersebut mengadakan terapi kelompok suportif pada Rabu 28 Agustus 2019 pukul
10.00 dengan menghadirkan seorang motivator dan konsultan. Tujuan dari terapi ini adalah
berbagi pengalaman tentang penyakit DM yang diderita untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita.

Perawat : “ Assallamualaikum wr. Wb, selamat pagi bapak ibu.”

Semua : “Wallaikumsalam wr.wb”

Perawat : “Sebelumnya terimakasih kasih karena bapak ibu sudah berkenan hadir
sesuai dengan kontrak yang sudah dibuat yakni untuk melakukan terapi
suportif kelompok. Perkenalkan kembali saya Perawat Ika bersama motivator
Ayun dan konsultan Wachid. Tujuan dari Terapi suportif kelompok ini
adalah untuk berbagi pengalaman tentang penyakit DM yang diderita untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita. Waktu yang diperlukan selama 30
menit tempatnya di sini saja. Jadi nanti Ibu Amalia akan menceritakan
pengalamnnya tentang DM yang dideritanya, nanti bapak ibu dapat
menanggapi dan juga berbagi pengalamannya sendiri dan saling
menyemangati. Konsultan akan memberikan solusi dan arahan, sedangkan
motivator akan memberikan motivasi kepada bapak ibu. Apakah bapak ibu
bersedia?

Semua : “bersedia”

Perawat : “baik kalau begitu kita mulai saja. Sebelumnya ada yang kurang jelas atau
ingin bertanya?”

Semua : “tidak ada”

Perawat : “ baik kepada ibu amalia saya persilahkan.”


Penderita DM 1 : “Saya ibu amalia usia saya 47 tahun, saya menderita DM baru satu
tahun ini. Pengalaman saya selama menderita penyakit DM karena dulu saya
kurang menjaga pola makan saya sering makan dan minum manis, kurang
melakukan aktivitas.”

Penderita DM 2 : “pada tahun pertama, saya juga seperti itu, namun perlahan lahan saya
mulai sadar diri untuk memperbaiki pola makan saya dan meningkatkan
aktivitas. Keluarga saya juga sering mengingatkan agar saya menjaga pola
mkan.”

Perawat : “Untuk konsultan saya persilahkan untuk memberikan pengarahan kepada


bapak ibu agar menjaga pola makan dan rutin mengecek gula darah.”

Konsultan : “Baik terimakasih, apakah sebelumnya bapak dan ibu sudah mengetahui
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita DM ?”

Semua : “ Ya, sedikit tahu.”

Konsultan : “ Jadi sebenarnya pengaturan pola makan ada pada diri kita sendiri dan
dukungan keluarga, jadi kita harus meningkatkan kesadaran diri untuk
meningkatkan kualitas kesehatan kita. Kemudian untuk makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita DM adalah makanan dan
minuman yang mengandung gula tinggi, tinggi karbohidrat seperti nasi putih,
roti tawar putih, makanan yang terbuat dari tepung terigu, kemudian untuk
makan yang dianjurkan bagi penderita DM adalah karbohidrat kompleks
seperti nasi merah, oatmeal, roti gandum dan sereal dari biji bijian yang utuh.
Buah buahan segar, jika bapak atau ibu ingin membuat jus buah sebaiknya
jangan ditambah gula.”

Penderita DM 3 : “ kalau saya menderita DM sudah lama, dari 15 tahun yang lalu, saya dulu
pernah dirawat di rumah sakit, setelah saya dirawat di rumah sakit saya mulai
melakukan anjuran dari dokter dan melakukan pengecekan gula darah secara
rutin sampai sekarang. Dan saya merasa lebih baik karena pola hidup saya
jadi lebih terkontrol.

Penderita DM 4 : “Saya… sudah menderita DM dengan luka pada kaki saya kurang lebih 1
bilan terakhir. Saya masih belum mengerti tentang perawatan luka yang baik
secara mandiri dan masih mengalami kesulitan saat memrsihkan luka, oleh
karena itu saya membutuhkan bantuan orang lain.

Perawat : “Ada yang ingin menanggapi ?”

Penderita DM 5 : “Yang saya tahu luka DM itu timbul karena kurangnya aktivitas dan aliran
darah yang tidak lancar. Saat ke prolanis saya pernah diajarkan tentang
senam kaki DM dan juga tentang perawatan luka secara mandiri. Hal itu saya
coba terapkan perlahan – lahan berapa kali dengan bantuan orang lain
sehingga saya bisa melakukannya sendiri.”

Perawat : “ Dari konsultan ada yang ingin disampaikan ?”

Konsultan : “ Baik, jadi benar penderita 5, senam kaki DM bagus untuk dilakukan
karena bermanfaat dan memperkuat otot- otot kaki dan memperlanjar
peredaran darah. Jadi bapak dan ibu sekalian dapat menerapkan senam kaki
DM untuk perawatan luka secara mandiri dengan cara pertama cuci tangan
dengan benar dan gunakan sarung tangan steril, yang kedua buka perban
bersihkan luka dengan NaCl secara perlahan, yang ketiga gunakan kassa
kering bar untuk membersihkan luka dan tutup luka kembali dengan benar.
Demikian yang bisa dilakukan bapak ibu secara mandiri dirumah.

Perawat : “Baik, bagi motivator untuk menyampaikan motivasi”.

Motivator : “Baik bapak dan ibu sekalian, jangan putus asa menghadapi penyakit DM.
dari awal kita harus membangun kesadaran diri terkait cek kesehatan secara
rutin, kepatuhan terhadap diet dan juga kepatuhan terhadap pengobatan, kita
harus bisa saling menyemangati bersama sama saling mengingatkan dan
saling memberi informasi. Tetap semangat dalam kehidupan sehari hari tetap
beraktivitas dan berpartisipasi dalam kegiatan bermasyarakat. Semoga
kesembuhan segera diberikan.”

Semua : “Aamiin.”

Perawat : “ Baik, bagaimana perasaan baoak ibu sekalian setelah melakukan TKS ?”

Penderita DM 1 : “ Saya jadi tambah ilmu dan mulai tumbuh kesadaran diri untuk mulai
memperhatikan diri saya sendiri.”

Perawat : “ Baik, pertemuan ini sudah selesai, terimakasih untuk motivator sudah
memberika motivasi untuk penderia DM, dan terimakasih untuk konsultan
sudah meberikan pengetahuan mengenai DM, dan terimakasih untuk bapak
dan ibu yang sudah berbagi pengalamannya. Wassalamualaikum. Wr.Wb”

Anda mungkin juga menyukai