Anda di halaman 1dari 33

MALPRAKTIK & NEGLECTED DALAM

KEPERAWATAN

Mona Saparwati
Isue
• Pengetahuan klien tentang keperawatan
semakin meningkat dan ekspektasi lebih tinggi
• Banyaknya tenaga-tenaga perawat non
profesional
• Otonomi perawat dalam praktik semakin
bertambah tj menjadi lebih besar
• Tuntutan hukum menuntut bekerja
berdasarkan standar
Miskonsepsi Masyarakat
• Layanan perawat harus menghasilkan
kesembuhan atau kesuksesan
• Setiap perawat harus selalu siap berkorban
melayani pasien
• Setiap layanan yang mengakibatkan akibat
buruk adalah malpraktik
Perawat profesional  pelayanan bermutu :
• Pengeth.mendalam dan sistematik
• Keterampilan tehnis dan kiat melalui
latihan lama dan teliti
• Yan/asuhan berpedoman pada filsafat
moral  etika profesi
• tenaga kep profesional
• holistik-humanis
Kesadaran hukum masy.semakin meningkat
(sadar akan haknya)  kewajiban perawat
berhati-hati dan penuh tanggung jawab.
Produk hukum  menuntut perawat bekerja
secara profesional. Bila berdampak
bnegatif  tuntutan/gugatan (UU :8/99,UU
: 36/2009, Kepmenkes 1239/2000.
PPNI  Majelis Kode Etik Keperawatan (AD Bab
VIII)-> dilantik 25 Januari 2002.
Wewenang : Menyelidiki dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pelangaran etik
profesi keperawatan (Ps.27)
Malpraktik
Bentuk pelangaran terhadap kaidah-kaidah
profesi.

Malpraktik sangat terkait dg status profesional


dan standar pelayanan profesional

Malpraktik  kegagalan seorang profesonal


melakukan sesuai dg.standar profesi yang
berlaku  karena memiliki keterampilan dan
pendidikan.
definisi
• mal ; salah
• praktek ; pelaksanaan / tindakan
– tindakan yg salah dlm rangka pelaksanaan suatu
profesi ( dokter, perawat, nakes)
– kelalaian dari seorang dokter/ perawat utk
mempergunakan tingkat kepandaian & ilmu
penget dlam mengobati & merawat pasien
Malpraktik :
• Melakukan yang seharusnya tidak boleh
• Tidak melakukan apa yang seharusnya
dilakukan atau melalaikan kewajibannya
(negligence)
• Istilah malpraktik adalah kesalahan yang
dilakukan oleh profesional dalam
menjalankan profesinya.
• Melanggar suatu ketentuan menurut atau
berdasarkan peraturan per-UU.
Malpraktik meliputi
1. INTENTIONAL
(SENGAJA)
PROFESSIONAL
MISCONDUCTS
2. NEGLIGENCE (LALAI)
3. LACK OF SKILL
DI BAWAH STANDAR
KOMPETENSI
kelalaian
• Jenis malpraktik tersering
• Bukan disengaja
• Tidak melakukan yg seharusnya dilakukan,
melakukan yg seharusnya tidak dilakukan oleh
orang2 yg sekualifikasi pada situasi dan
kondisi yg identik.
Syarat Kelalaian (4D)
Vestal, 1995
1. DUTY (Duty of care)
Kewajiban Profesi
Kewajiban kontrak dg pasien
2. DERELICTION / BREACH OF
DUTY
Pelanggaran kewajiban tersebut
3. DAMAGES
Cedera, mati atau kerugian
4. DIRECT CAUSALSHIP
Hubungan sebab- akibat,
setidaknya Proximate cause
Kelalaian :
• Ketidaksengajaan
• Kurang teliti
• Kurang hati-hati
• Acuh tak acuh
• Sembrono
• Tidak peduli terhadap
kepentingan orang lain,
namun akibatnya bukan
menjadi tujuannya
• Kelalaian bukan merupakan pelanggaran
hukum atau kejahatan jika tdk sampai
menimbulkan kerugian atau cedera dan
orang itu dapat menerimanya
• Jika kelalaian mengakibatkan kerugian
materi, mencelakakan bahkan merengut
nyawa  Kelalaian berat (culpa Lata).
Sebagai penggugat  mampu menunjukkan
bukti pada setiap elemen (4 elemen).

Jika semua elemen dapat dibuktikan hal ini


menunjukkan bahwa telah terjadi
malpraktik  perawat berada pada
tuntutan malpraktik.

Thd.tuntutan malpraktik, pelanggaran dapat


bersifat :
• Pelangaran etika profesi  Penanganan
organisasi profesi.
Pelanggaran Etika
Keputusan :
• Tidak bersalah
• Sanksi disiplin
Sanksi :
• Peringatan tertulis
• Rekomendasi pencabutan
SIP dan SIK
• Ikuti diklat tertentu
• Sanksi administratif  Keppres 56/1995
• MDTK :meneliti/menentukan ada/tidak
ada kesalahan/kelalaan dalam menerapkan
standart profesi tindakan disiplin.
• Pelanggaran hukum  perdata atau pidana
- Perdata  ganti rugi (UU : 36/2009,Ps
58)
- Pidana  UU 36/2009 Bab XX (ketentuan
pidana)
Tuntutan perdata
Unintentional Tort (kesalahan yg tdk disengaja)
Necgligence
• Meninggalkan benda asing di dlm tubuh
pasien stlh pembedahan
• Gagal mengobervasi pasien sesuai dg order
• Tdk memberikan informed consent sebelum
melakukan prosedur
• Tdk melakukan upaya pengamanan pasien
Cont……….
Intentional Tort (kesalahan yg disengaja)
Penyerangan (assault)
• Mengancam pasien
Kekerasan (Battery)
• Membantu pembedahan yhg tdk bersifat
darurat tanpa informend consent
• Memaksa pasien berjalan pada hal pasien tdk
ingin
• Memaksa pasien menerima suntikan
• Memukul pasien
Cont………
Pemenjaraan
• Pengikatan pasien tanpa instruksi
• Menolak permintaan pasien untuk pulang

Pelanggaran privasi
• Menyampaikan info pribadi pasien pada pihak
ketiga (termasuk anggota kel) tanpa
persetujuan pasien
Cont………..
• Membiarkan orang yg tdk berkepentingan
membaca rekam medik pasien
• Membiarkan orang yg tdk berkentingan
mengamati prosedur
• Mengambil gambar pasien tanpa persetujuan
pasien.
Fitnah
• Membuat pernyataan palsu ttg pasien kpd
pihak ketiga.
• Bidang Pekerjaan perawat yang berisiko :
1. Assessment errors : mengumpulkan
data/info  berdampak pada
ketidaktepatan menentukan diagnosa
kp. kesalahan dalam bertindak.
2. Planning errors : pendokomentasian
rencana, mengkomunikasikan secara
efektif, memberikan askep krn kurangnya
info dari renpra, memberi instruksi yg
dapat dimengerti oleh pasien
3. Intervention errors :Interpretasi dan
kolaborasi, askep secara hati-hati,
mencatat order
Error dlm keperawatan
• Patient falls
• Medication errors
• Failure to provide safe, appropriate care
• Insufficient treatments
• Inadequate documentation of appropriate,
pertinent, and correct information
• Inappropriate assessments
• Not reporting changes in patient status
• etc
• Beberap contoh kesalahan perawat :
1. Usia lanjut  disorientasi.Perawat tidak
memasang penghalang tempat tidur. Akibat
disorientasipasien jatuh pada malam hari 
fraktur tungkai.
2. Pasien pasca bedah  ambulasi. Perawat
melakukan mobilisasi sesuai rencana tanpa
memonitor tanda-tanda vital. Pasien bangun dan
berjalan, mengeluh pusing dan jatuh  trauma
kepala.
3. Pasien tidak sadar  tidak dilakukan pengawasan
ketat, jatuh dari tempat tidur dan meninggal.
4. Pasien prabedah diberikan transqulizertirah
baring ?, dibiarkan ke kamar mandi, jatuh
dikamar mandi
karakteristik malpraktek
• malpraktek murni
– melakukan tindk melanggar UU
– sdh mengetahui tindk salah tetap dilakukan
• malpraktek disengaja
– tdk selalu ada unsur kelalaian
– tdk sengaja melanggar UU
– dilakukan secara sadar
..
• malpraktek tidak sengaja
– kelalaian
– penelantaran pasien karena lupa/sembrono
karakteristik neglience
• tindk tdk sesuai standar
• jika dilak oleh profsional....mal praktek
• Pencegahan dari tuntutan malpraktik :
Pertahankan standar yan/ asuhan berkualitas
tinggi :
- Tingkat kemampuan dalam praktik kep.
- Ciptakan iklim yg.mendorong pening-
katan praktik kep. 
a. Self awarenessidentifikasi kekuatan
dan kelemahan
b. beradaptasi thd.tugas
c. Ikuti kebijakan dan prosedur yg.berlaku
d. evaluasi kebijakan/prosedurmasihkah
relevan
e. Pendokumentasian yg berkesinambungan.
Pencatatan harus jelas, benar dan mudah dipahami.

Vestal (1995), pedoman mencegah terjadinya malpraktik


:
1. Kasih sayang layani dg.jujur dan rasa
hormat
2. Gunakan pengetahuan kep.menyusun pengkajian
dan melaksanakan dg.benar.
3. Tanyakan saran/orderterima perintah
dg.jelas, k/p tertulis
4. Utamakan kepentingan pasien, bila ragu
diskusikan bersama
5. Tingkatkan kemampuan secara terus
menerus dan bekerja berdasarkan pedoman
yg.berlaku
6. Jangan melakukan sesuatu yang tidak dikuasai
7. Laksanakan askep berdasarkan model proses
kep. Hindari kekuranghatian memberikan askep
8. Catat renpra dan respon pasien. Nyatakan
secara jelas dan lengkap. Catat sesegera
mungkin fakta yang diobservasi
9. Lakukan konsultasi. Biasakan bekerja
berdasarkan kebijakan/prosedur
10.Pelimpahan tugas secara bijaksana, dan
ketahui lingkup tugas masing-masing. Jangan
menerima tanggung jawab diluar kemampuan.
Masalah yang dihadapi :
• Objek keperawatan ad/ manusia
berisiko.
• Katagori tenaga kep. bervariasi.Sebg besar
lulusan SPK
• Perawat bekerja tanpa standar baku.
• Banyak kasus yang keburu diajukan ke
Pengadilan tanpa diketahui oleh organisasi
profesi kadang2 bukan pelanggaran
hukum
• Belum semua perawat mengetahui kode
etik keperawatan.
• Sanksi administasi MDTK  Prov ?.
• Peran PPNI di daerah
• Diperlukan saksi ahli  pakar keperawatan
terbatas
• Keterbatasan sumber daya pendukung
• Sebagian besar kegiatan perawat bersifat
non keperawatan  tidak terkait.
Algoritma klinik ?
KESIMPULAN
• Malpraktik bersifat sangat kompleks
• Perawat diperhadapkan pada tuntutan
pelayanan profesional.
• Perawat Indonesia sangat berisiko
melakukan malpraktik krn tidak didukung
kemampuan yg.memadai
• Maksimalkan kegiatan PPNI dari pusat—
daerah. Lakukan pembinaan.
• Lembaga pendidikan kep berkualitas

Anda mungkin juga menyukai