Anda di halaman 1dari 20

Halo, kami dari

Kelompok
7
anggota kelompok
• Nurul Hidayah (012329029)
• Necis Butar Butar (012329044)
• Susanti (012329040)
• Nadhia Hardianti (012329048)
MATERI
• TANGGUNG JAWAB TANGGUNG GUGAT, DAN
MASALAH ETIK DALAM KEPERAWATAN
• MAL PRAKTEK DAN KELALAIAN DALAM
KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :
Ibu Irma Nurmaisyah
Tanggung Jawab dan taggung gugat
Keperawatan

·A. Pengertian
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati,
teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat
bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan
dengan disiplin ilmunya.
Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien
merasa tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak
memadai dan kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas
dalam sikap, keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.
Beberapa cara dimana perawat dapat mengkomunikasikan tanggung
jawabnya :

1. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien (sincere intereset)


Contoh : Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu saya akan
mengganti balutan atau mengganti spreinya.

2. Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia memberikan


penjelasan dengan ramah kepada kliennya (explanantion about the delay).
Misalnya ; Mohon maaf pak saya memprioritaskan dulu klien yang gawat dan darurat sehingga
harus meninggalkan bapak sejenak.

3. Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan dengan


perilaku perawat. misalnya mengucapkan salam, tersenyum, membungkuk, bersalaman dsb.
LANJUTAN....
4. Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien (subjects the patien desires)
bukan pada kepentingan atau keinginan perawat : misalnya Coba ibu jelaskan
bagaimana perasaan ibu saat ini.

5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud menghina (derogatory) ,
misalnya pasien yang ini mungkin harapan sembuhnya lebih kecil dibanding pasien yang tadi.

6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut pandang klien
(see the patient point of view). Misalnya perawat tetap bersikap bijaksana saat klien
menyatakan bahwa obatnya tidak cocok atau diagnosanya mungkin salah.
B. Jenis tanggung jawab perawat
Tanggung jawab (Responsibility) perawat dapat diidentifikasi
sebagai berikut :

1. Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap Tuhannya) .


2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat)
3. Tanggung Jawab Perawat terhadap Tugas.
4. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan sejawat
dan atasan) .
5. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi.
6. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara
2. TANGGUNG GUGAT (ACCOUNTABILITY)

Tanggung Gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat


dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung
gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan
berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan
kegiatan atau tindakan yang dilakukannya.
masalah etika
keperawatan
Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti berkata
tidak jujur (bohong), abortus, menghentikan pengobatan, penghentian pemberian
makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa permasalahan
etik yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti evaluasi diri dan
kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan barang, memberikan
rekomendasi pasien pada dokter, menghadapi asuhan keperawatan yang buruk,
masalah peran merawat dan mengobati (Pribardio, 1995).
MAL PRAKTEK DAN
KELALAIAN DALAM
KEPERAWATAN
A.Malpraktek Malpraktek adalah kegiatan atau aktivitas buruk yg dilakukan oleh
tenaga kesehatan atau kesalahan yg dilakukan tenaga profesional dalam menjalankan
profesinya Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi karena
tindakan yang disengaja (intentional) seperti pada misconduct tertentu, tindakan
kelalaian (negligence), ataupun suatu kekurang mahiran/ketidak kompetenan yang
tidak beralasan (Sampurno, 2005). Malpraktek dapat dilakukan oleh profesi apa saja,
tidak hanya dokter, perawat. Profesional perbankan dan akutansi adalah beberapa s
profesi yang dapat melakukan malpraktek.
malpraktek sebenarnya mempunyai pengertian yang luas, yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Dalam arti umum : suatu praktek yang buruk, yang tidak memenuhi
standar yang telah ditentukan oleh profesi.

b. Dalam arti khusus (dilihat dari sudut pasien) malpraktek dapat terjadi di
dalam menentukan diagnosis, menjalankan operasi, selama menjalankan
perawatan, dan sesudah perawatan. s
Karakteristik Malpraktik

1 Malpraktek Murni
• Melakukan tindakan yang melanggar UU
• Sudah mengetahui tindakan itu salah tapi
tetap dilakukan
s
2 Malpraktek disengaja

• Didalamnya tidak selalu terdapat unsur kelalaian


• Tindakan sengaja melanggar UU
• Tindakan dilakukan secara sadar

s
Malpraktek tidak sengaja
3
• Karena kelalaian
• Contohnya menelantarkan pengobatan pasien
karena lupa atau sembrono

s
Vestal , K.W. (1995) mengatakan bahwa untuk mengatakan
secara pasti malpraktik, apabila penggugat dapat menunjukkan
hal-hal di bawah ini :
1. Duty Pada saat terjadinya cedera, terkait dengan kewajiban
mempergunakan segala ilmu dan kepandaian untuk menyembuhkan
atau setidaknya meringankan beban penderitaan pasiennya
berdasarkan standar profesi . hubungan perawat-klien menunjukkan
bahwa melakukan kewajiban berdasarkan standar keperawatan.

2. Breach of the duty Pelanggaran terjadinya sehubungan dengan


kewajiban, artinya menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan
menurut standar profesinya. Contoh pelanggaran yang terjadi terhadap
pasien antara lain, kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan
yang ditetapkan sebagai kebijakan rumah sakit.
3. Injury Seseorang mengalami cedera(injury) atau kerusakan
(damage) yang dapat dituntu secara hukum, misalnya pasien
mengalami cedera sebagai akibat pelanggaran. Keluhan nyeri,
adanya penderitaan, atau stress emosi dapat dipertimbangkan
sebagai akibat cedera jika terkait dengan cedera fisik.

4. Proximate caused Pelanggaran terhadap kewajibannya


menyebabkan atau terkait dengan cedera yang dialami pasien.
Misalnya , cedera yang terjadi secara langsung berhubungan
dengan pelanggaran terhadap kewajiban perawat terhadap
pasien.
Bentuk Malpraktik dalam Keperawatan Pelayanan kesehatan saat
ini menunjukkan kemajuan yang cepat, baik dari segi
pengetahuan maupun teknologi, termasuk bagaimana
penatalaksanaan medis dan tindakan keperawatan yang
bervariasi. Sejalan dengan kemajuan tersebut kejadian
malpraktik dan juga adanya kelalaian juga terus meningkat
sebagai akibat kompleksitas dari bentuk pelayanan kesehatan
khususnya keperawatan yang diberikan dengan standar
keperawatan.
(Craven & Hirnle, 2000).
Beberapa situasi yang berpotensial
menimbulkan tindakan malpraktek dalam
keperawatan diantaranya yaitu :

1 Kesalahan pemberian obat

2 Mengabaikan Keluhan Pasien

3 Kesalahan Mengidentifikasi Masalah Klien


s
4 Malpraktek di ruang operasi
Dampak Malpraktik Malpraktek yang dilakukan oleh perawat akan
memberikan dampak yang luas, tidak saja kepada pasien dan
keluarganya, juga kepada pihak Rumah Sakit, Individu perawat
pelaku malpraktek dan terhadap profesi. Selain gugatan pidana, juga
dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (Sampurna,
2005).

Bila dilihat dari segi etika praktek keperawatan, bahwa malpraktek merupakan
bentuk dari pelanggaran dasar moral praktek keperawatan baik bersifat
pelanggaran autonomy, justice, nonmalefence, dan lainnya. (Kozier, 1991) dan
s
penyelesainnya dengan menggunakan dilemma etik. Sedangkan dari segi hukum
pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik secara individu dan profesi dan
juga institusi penyelenggara pelayanan praktek keperawatan.
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai