Anda di halaman 1dari 16

1.

MAL PRAKTIK DAN KELALAIAN DALAM PRAKTIK


KEPERAWATAN
2.TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT DALAM
PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Dosen pengajar : Wahyu Asnuriyati.,S.KEP.,NS.,MM

By : Indah Kurnia Sari


MAL PRAKTIK DAN KELALAIAN DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN

Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam


arti malpraktik, artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur
kelalaian. Malpraktik lebih luas daripada kelalaian karena selain
mencakup arti kelalaian, istilah malpraktik pun mencakup tindakan-
tindakan yang dilakukan dengan sengaja (criminal practice) dan
melanggar undang-undang. Didalam arti “kesengajaan” tersirat ada
motifnya (guilty mind) sehingga tuntutannya dapat bersifat perdata atau
pidana.
MALPRAKTIK
Ellis dan Hartley (1998) Menurut Black’s Law
mengungkapkan bahwa malpraktik Dictionary, Malpractice is an
merupakan batasan yang spesifik dari instance of negligence on
kelalaian (neglience) yang ditujukan
incompetence on the part of a
pada seseorang yang telah terlatih atau
berpendidikan yang menunjukkan profesional. (kelalaian
kinerjanya sesuai bidang tugas atau merupakan bagian dari
pekerjaannya. Jadi, malpraktik lebih ketidakkompetenan sebuah
spesifik dan terkait dengan status profesionalitas).
profesional seseorang, misalnya
perawat, dokter, atau penasihat hukum.
Menurut Vestal (l995), malpraktek terdiri dari empat unsur yang harus
ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek telah terjadi yaitu:
A .Kewajiban (duty) – Pada saat terjadinya cedera yang terkait dengan
kewajibannya, yaitu kewajiban mempergunakan segala ilmu dan
kepandaiannya untuk menyembuhkan atau setidak-tidaknya
meringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar
profesi. Contoh : Perawat rumah sakit bertanggung jawab untuk
melakukan pengkajian yang aktual bagi pasien, memberikan asuhan
keperawatan, dan mengingat tanggung jawab asuhan keperawatan
professional untuk mengubah kondisi klien.
B. Tidak melaksanakan kewajiban (breach of the duty) – Pelanggaran terjadi sehubungan dengan
kewajibannya, artinya menyimpang dari apa yang seharusnya dilalaikan menurut standar profesinya.
Contoh pelanggaran yang terjadi terhadap pasien antara lain kegagalan dalam memenuhi standar
keperawatan yang ditetapkan sebagai kebijakan rumah sakit, gagal mencatat dan melaporkan apa yang
dikaji dari pasien seperti tingkat kesadaran pada saat masuk.
C. Cedera (injury) – Seseorang mengalami cedera (injury) atau kerusakan (damage) dapat menuntut
secara hukum jika cedera tersebut sebagai akibat pelanggaran.
D. Sebab-akibat(proximate caused)Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait
dengan cedera yang dialami pasien. Misalnya gagal menggunakan cara pengaman yang tepat sehingga
menyebabkan klien jatuh atau terjadi fraktur.
Kelalaian (Negligence)

Kelalaian (neglected) adalah Kelalaian/Negligence, dapat berupa


sikap individu dalam melakukan Omission
sesuatu yang sebenarnya dapat (kelalaian untuk melakukan sesuatu yang
dia lakukan atau melakukan seharusnya dilakukan) atau
sesuatu yang dihindari orang lain Commission (melakukan sesuatu secara
(Creighton, 1986). tidak hati hati) (Tonia, 1994).

Dapat disimpulkan bahwa kelalaian adalah melakukan sesuatu yang harusnya


dilakukan pada tingkatan keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau
melakukan tindakan dibawah standar yang telah ditentukan. Kelalaian praktek
keperawatan adalah seorang perawat tidak mempergunakan tingkat keterampilan dan
ilmu pengetahuan keperawatan yang lazim dipergunakan dalam merawat pasien.
Bentuk-bentuk dari kelalaian antara lain sebagai berikut :
Misfeasance, yaitu melakukan Nonfeasance, yaitu tidak
Malfeasance, yaitu
pilihan tindakan keperawatan melakukan tindakan
melakukan tindakan yang
yang tepat tetapi dilaksanakan keperawatan yang merupakan
melanggar hukum atau kewajibannya, misal pasien
dengan tidak tepat, misal
tidak tepat/layak, misal seharusnya dipasang pengaman
melakukan tindakan
melakukan tindakan tempat tidur tapi tidak
keperawatan dengan menyalahi
keperawatan tanpa indikasi prosedur dilakukan.
yang memadai/tepat
Kelalaian yang dilakukan oleh perawat
Beberapa situasi yang berpotensial
akan memberikan dampak yang luas, tidak
menimbulkan tindakan kelalaian
saja kepada pasien dan keluarganya, juga
dalam keperawatan diantaranya
kepada pihak Rumah Sakit, individu
yaitu kesalahan pemberian obat,
perawat pelaku kelalaian dan terhadap
mengabaikan keluhan pasien,
profesi. Selain gugatan pidana, juga dapat
kesalahan mengidentifikasi
berupa gugatan perdata dalam bentuk
masalah klien, kelalaian di ruang
ganti rugi. Bila dilihat dari segi etika
operasi, timbulnya kasus dekubitus
praktek keperawatan, kelalaian merupakan
selama dalam perawatan, serta
bentuk dari pelanggaran dasar moral
kelalaian terhadap keamanan dan
praktek keperawatan baik bersifat
keselamatan pasien (misal pasien
pelanggaran autonomy, justice,
jatuh).
nonmalefence, dan lainnya (Kozier,
1991) dan penyelesainnya dengan
menggunakan dilema etik.
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL

Kepercayaan tumbuh dalam diri klien,


A.Pengertian Responsibility (Barbara kozier Karena kecemasan akan muncul bila
dalam Fundamental of nursing 1983:25) klien merasa tidak yakin bahwa
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang perawat yang merawatnya kurang
dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini terampil, pendidikannya tidak memadai
menunjukan bahwa perawat professional Dan kurang berpengalaman. Klien tidak
menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti Yakin bahwa perawat memiliki integritas
dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. dalam sikap, keterampilan, pengetahuan
Klien merasa yakin bahwa perawat (integrity) Dan kompetensi. Beberapa cara
bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, dimana perawat dapat
pengetahuan dan keahlian yang relevan mengkomunikasikan tanggung
dengan disiplin ilmunya. jawabnya :
1.Menyampaikan perhatian dan rasa hormat
pada klien (sincere intereset)
Contoh : “Mohon maaf bu demi kenyamanan
ibu dan kesehatan ibu saya akan mengganti
balutan atau mengganti spreinya”.
B. Pengertian Tanggung jawab perawat menurut ANA
Responsibility adalah : Penerapan ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang berhubungan
dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam Pengetahuan, Sikap dan bekerja sesuai
kode etik (ANA, 1985).
Menurut pengertian tersebut, agar memiliki tanggung jawab maka perawat diberikan ketentuan hukum
dengan maksud agar pelayanan perawatannya tetap sesuai standar. Misalnya hukum mengatur apabila
perawat melakukan kegiatan kriminalitas, memalsukan ijazah, melakukan pungutan liar dsb. Tanggung
jawab perawat ditunjukan dengan cara siap menerima hukuman (punishment) secara hukum kalau
perawat terbukti bersalah atau melanggar hukum
C. Pengertian Responsibility menurut Berten , (1993:133)
Responsibility : Keharusan seseorang sebagai mahluk rasional dan bebas untuk tidak. Mengelak serta
memberikan penjelasan mengenai perbuatannya, secara retrosfektif atau prosfektif (Bertens,
1993:133).
D.Tanggung jawab perawat terhadap Tuhannya
saat merawat klien

Dalam sudut pandang etika Normatif, tanggung


jawab perawat yang paling utama adalah tanggung
jawab di hadapan
Tuhannya. Sesungguhnya penglihatan,pendengaran
dan hati akan dimintai pertanggung jawabannya di
hadapan Tuhan.

E.Tanggung Jawab (Responsibility)perawat terhadap


klien.

Tanggung jawab merupakan aspek penting dalam etika


perawat. Tanggung jawab adalah
kesediaan seseorang untuk menyiapkan diri dalam
menghadapi resiko terburuk sekalipun,
memberikan kompensasi atau informasi terhadap apa-apa
yang sudah dilakukannya dalam
melaksanakan tugas.
TANGGUNG GUGAT (ACCOUNTABILITY)
Akontabiliti dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan
itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki
tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia
menyatakan siap dan berani menghadapinya. Terutama yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harus
mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang
dilakukannya.
Sebagai tenaga perawat Kesehatan
biasanya dokter sebagai
prawat memiliki tanggung gugat
contoh perawat memberikan
terhadap klien, Sedangkan sebagai
injeksi terhadap klien. Injeksi
perawat memilki tanggung jawab
ditentukan berdasarkan advis
terhadap direktur,sebagai
dan kolaborasi dengan dokter,
profesional
perawat membuat daftar biaya
perawat memilki tanggung gugat
dari tindakan dan pengobatan
terhadap ikatan profesi dan sebagai
yang diberikan yang harus
anggota team kesehatan perawat
dibayarkan ke pihak rumah
memiliki tanggung gugat terhadap
sakit. Dalam contoh tersebut
ketua tim
Perawat memiliki tanggung
gugat terhadap klien, dokter,
RS dan profesinya
Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau
Asosiasi Rumah sakit telah Menyusun standar
yang memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan
cara membandingkan apa-apa yang dikerjakan
perawat dengan standar yang tercantum.baik itu
dalam input, proses atau outputnya. Misalnya
apakah perawat mencuci tangan sesuai standar
melalui 5 tahap yaitu. Mencuci kuku, telapak
tangan, punggung tangan, pakai sabun di air
mengalir selama 3 kali dsb.
Perawat memilki tanggung gugat
dari seluruh kegitan professional
yang dilakukannya mulai
dari mengganti laken, pemberian
obat sampai persiapan pulang.
Hal ini bisa diobservasi atau
diukur kinerjanya.
TERIMA
KASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai