Catatan MKKDU
A. RAT
1
fi
fl
fi
fl
fl
• Prinsip umpan balik / feedback : (1) diberikan langsung dan tidak ditunda; (2) rst-hand
observation; (3) terhadap performa bukan kepribadian, jadi objektif; (4) spesi k, dapat
diperbaiki, masukan positif dan negatif
• Model bedside teaching : (1) Demonstrator; (2) Observer; (3) Tutor
• Proses setting klinis artinya pendidikan dan pembelajaran melibatkan pasien dan peserta
didik secara langsung
• Mini-CEX untuk menilai langsung mulai dari kemampuan anamnesis hingga terapi dan KIE
ke pasien
• Adult learning memerlukan umpan balik
• Preseptor adalah seorang planner, dokter dan supervisor
• Setting ambulatory setting menjadi penting karena kesempatan belajar mahasiswa makin
terbatas
• Komponen utama feedback : Starting point and Observation Point, Learning goals dan Isi
feedback itu sendiri
• Kelemahan bed-side teaching : Pasien sulit diajak kerja sama dan jadi tidak nyaman,
mahasiswa kurang percaya diri, dokter/dosen jadi tidak nyaman, membutuhkan waktu
• Performance : WPBA (mini CEX, DOPS, Mini PAT, CBD, Portofolio) ; Competence : OSCE,
OSLER, OSATS
B. ELA
• Rekam medis - Permenkes No.36 thn 2012 ttg rahasia kedokteran dan UU No 29 thn
2004 Praktek Kedokteran pasal 48, punya berbagai value seperti administrative value,
research value, education value, legal value, nancial value, documentation value. Bila
untuk data primer penelitian - research value
• Rahasia kedokteran dapat dibuka (1) ATAS PERSETUJUAN PASIEN; (2) KEPENTINGAN
UMUM; (3) UNTUK KEPENTINGAN HUKUM
• Rahasia kedokteran tidak dapat dituntut bila (1) ADA DAYA PAKSA; (2) ATAS IZIN PASIEN;
(3) MELAKUKAN UNTUK UNDANG-UNDANG; (4) ATAS PERINTAH YANG BERWENANG
• Pengeluaran rekam medis untuk suatu kepentingan dikeluarkan dalam bentuk
RINGKASAN REKAM MEDIS
• Rahasia kedokteran berdasarkan KUH Perdata 1320 harus ada perjanjian kontrak, maka
harus ada persetujuan tindakan kedokteran
• Elemen dari informed consent : (1) Threshold : Competence, Voluntariness; (2) Information
: Disclosure, Recommendation, Understanding; (3) Consent : Decision, Authorization
• Informed consent diberikan orang yang layak dan legal, bila pasien belum legal dan
belum kompeten, biasanya bila setuju maka disebut INFORMED ASSENT dan informed
consent di ttd oleh yang kompeten seperti keluarga / surrogasi
• Informed consent untuk PENELITIAN : menyangkut INDUCEMENT dan KOMPENSASI
• Adanya informed consent ini untuk MENCEGAH SENGKETA MEDIS
• DEWASA, SEHAT FISIK DAN MENTAL dan harus MEMAHAMI SELURUH PENJELASAN
• Dilema etik : melibatkan dua sisi etik sama kuatnya, biasanya bene cence / non
male cence vs autonomy, pilihan sulit dan tidak memuaskan
• 4 BOXES : (1) Medical indication : Bene cence and Non male cence; (2) Patient
preference : Autonomy; (3) Quality of Life : Bene cence and Non male cence vs.
Autonomy; (4) Contextual : Loyalty and Fairness
• Dalam kondisi emergency : Pasien tidak memiliki banyak waktu, pasien tidak dapat
memiliki dokter, tenaga medis yang harus menentukan dan mengambil kepercayaan,
• NIJMEGEN : De ning problem - Investigating the fact - Value - Decision Making
• Frame of ethical statement : Apa yang harus dilakukan, Siapa yang akan melakukan,
Dalam kondisi seperti apa harus dilakukan
2
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
• Tindakan pidana vs perdata
• Penanganan perkara PIDANA
Penyelesaian hanya melalui LITIGASI
Tingkat kebenaran : BEYOND REASONABLE DOUBT - Pembuktian Material
Pembuktian oleh Jaksa penuntut umum dibantu penyidik, Hakim
Pengaduan ke Penyidik
• Penunjukan saksi ahli : harus relevan dan su cient, melakukan praktik dan tahu prosedur
yang benar, DIHADAPKAN pada situasi yang sama, me-representasikan 'peer group',
tidak ada kon ik kepentingan
• Penyebab dari peningkatan tuntutan kasus malpraktek : peningkatan biaya kesehatan,
komersialisasi upaya pelayanan, meningkatnya peningkatan harapan akan hasil tindakan
medis, meningkatnya pendidikan dan kesadaran hak, promosi ahli hukum dam
perlindungan konsumen
• Upaya dunia kedokteran : (1) Law reform (ada standar untuk memastikan profesional
kompeten dan wewenang sudah sesuai); (2) System reform (ada IPSG, patient safety, Risk
management, Clinical Pathway; (3) Attitude / Perilaku reform (Good medical practice,
medical professionalism)
• Dokter yang tidak dapat mendapat perlindungan hukum bila tidak bekerja sesuai standar
profesi
• Terkait kandungan obat yang mengandung babi : UU No.8 thn 1999 tentang
PERLINDUNGAN KONSUMEN
• UU No 20 tahun 2013 ttg pendidikan kedokteran
• UU No 29 tahun 2004 ttg praktek kedokteran.
• Praktik tanpa SIP : Pasal 36 UU Prakdok Pidana penjara 3 tahun atau denda paling
banyak 100 jt rupiah
• UU No.36 tahun 2009 ttg kesehatan. Pasal 190 : Gadar tidak ditangani karena uang
muka. Pasal 75 : Aborsi bersyarat Pasal 58 : Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
• Pasal 344 KUHP : Euthanasia
• Pasak 351 KUHP : Pidana penganiayaan karena tindakan tanpa informed consent
• Inspaning verbintenis : Perjanjian upaya, tidak memberikan perjanjian hasil (resultaat
verbintenis)
• Untoward results : Tidak dapat diduga dan bukan karena ketidakcakapan
• Sentinel event = TIDAK ACCEPTABLE
• KELALAIAN MEDIS -- TIDAK SENGAJA
3
fl
ffi
• Malpraktik = dinilai dari PROSES perbuatannya
• Res ipsa loquitur (thing speaks for itself) seperti kassa yang tertinggal
• Wanprestasi : Dokter harus melaksanakan prestasi sesuai janjinya
C. CCEC
D. RECAM EBM
E. MBIACP
4
fl
fl
fi
fi
fi
ff
fi
• Carciogenesis : (1) Activation of protooncogen; (2) Detention of TSG (G1,G2 and M); (3)
Detention of Apoptosis gene; (4) Defect of DNA repair gene
• Leukemia : Fusi ABL-BCR
• Key property of gene therapy : (1) Safety (deletion of genome for viral replication); (2) low
toxicity; (3) stability; (4) cell type speci city; (5) identi cations
• Steps of gene therapy : Identi cation - Clone - Identify target cell - Insertion
• Approach : (1) Ex-vivo; (2) in-vivo
•
• Basa nitrogen purin : Adenosis, Guanine, Xanthine; Basa nitrogen pirimidine : Timin,
Cyanin
• Genome : Material genetic, Terletak di 23 kromosom inti sel + sedikit di mitokondria,
Proses transkripsi
5
fi
fi
fi
ffi
fi
fi
fi
ffl