Anda di halaman 1dari 5

Wednesday, 09 August 2023

Catatan MKKDU

A. RAT

• Non-technical skills in EPA (Entrust-able Professional Activities (EPAs) : Communication


and Teamworks, Situation Awareness, Leadership and Management (Time and Task,
Information), Decision Making

• Triad interactive clinical teaching : Patients - Teachers - Students


• Common clinical teaching : Bedside teaching, DOPS (Procedural skills teaching),
Teaching in ambulatory setting, Mini-PAT (Mini - Peer Assessment Tools)
• Challenge in Clinical Teaching : 'Mengedepankan pelayanan pasien dibanding proses
pendidikan'
• Theory for clinical settings : Miller's pyramid, Bloom's taxonomy, Experential Learning
Theory,
• One minutes preceptors (OMPs) : (1) Get a commitment; (2) Probe for supporting
evidence; (3)Teach the general rules; (4) Reinforces what was right; (5) Correct mistakes /
Giving Guidance about errors
• Teaching in ambulatory settings :
- One student - One Teacher : (1) Sitting-in model - Observer role / Assistant role
(Pendidik ke pasien langsung, peserta didik mengobservasi atau membantu
pendidik); (2) Team member model (peserta didik dan pendidik menangani pasien
sebagai 1 tim); (3) Apprentice model (peserta didik ke pasien dulu, dalam supervisi
dari peserta didik)
- Several student - One Teacher : (1) Grandstand model (Pasien langsung ke pendidik,
peserta didik memperhatikan); (2) Supervising model (Peserta didik bertemu pasien,
disupervisi oleh pendidik); (3) Breakout room (Pendidik ke pasien disaksikan peserta
didik, dilanjutkan pendalaman dari peserta didik ke pasien); (4) Report back model
(Peserta didik ke pasien, baru melaporkan semuanya ke pendidik)
- Several student - several teacher : Shuttle, division, ip- op model, tutor model
• WPBA untuk menilai PERFORMANCE bukan COMPETENCE
• WPBA bisa menilai formative dan summative, baik untuk setting klinis, menilai
professionalisme
• COXS CYCLE :
- Experience cycle : Persiapan dan brie ng untuk memulai, dilanjut clinical encounter
dan proses debrie ng
- Explanation cycle : Re ection, explication and working knowledge. Baru
melanjutkan ke kondisi lainnya
• Feedback bertujuan UNTUK PERBAIKAN PERFORMA KEDEPANNYA, dan bermanfaat
untuk kemajuan belajar dan kekurangan dari peserta didik
• Penilaian dari segala sisi untuk menilai profesionalisme dan keseharian lainnya dengan
Mini-PAT atau Multi Source Feedback
• Tujuan RAT : Meningkatkan kompetensi residen sebagai pendidik
• DOPS untuk prosedural skill seperti pasang IV dan tindakan lainnya

1
fi
fl
fi
fl
fl
• Prinsip umpan balik / feedback : (1) diberikan langsung dan tidak ditunda; (2) rst-hand
observation; (3) terhadap performa bukan kepribadian, jadi objektif; (4) spesi k, dapat
diperbaiki, masukan positif dan negatif
• Model bedside teaching : (1) Demonstrator; (2) Observer; (3) Tutor
• Proses setting klinis artinya pendidikan dan pembelajaran melibatkan pasien dan peserta
didik secara langsung
• Mini-CEX untuk menilai langsung mulai dari kemampuan anamnesis hingga terapi dan KIE
ke pasien
• Adult learning memerlukan umpan balik
• Preseptor adalah seorang planner, dokter dan supervisor
• Setting ambulatory setting menjadi penting karena kesempatan belajar mahasiswa makin
terbatas
• Komponen utama feedback : Starting point and Observation Point, Learning goals dan Isi
feedback itu sendiri
• Kelemahan bed-side teaching : Pasien sulit diajak kerja sama dan jadi tidak nyaman,
mahasiswa kurang percaya diri, dokter/dosen jadi tidak nyaman, membutuhkan waktu
• Performance : WPBA (mini CEX, DOPS, Mini PAT, CBD, Portofolio) ; Competence : OSCE,
OSLER, OSATS

B. ELA

• Rekam medis - Permenkes No.36 thn 2012 ttg rahasia kedokteran dan UU No 29 thn
2004 Praktek Kedokteran pasal 48, punya berbagai value seperti administrative value,
research value, education value, legal value, nancial value, documentation value. Bila
untuk data primer penelitian - research value
• Rahasia kedokteran dapat dibuka (1) ATAS PERSETUJUAN PASIEN; (2) KEPENTINGAN
UMUM; (3) UNTUK KEPENTINGAN HUKUM
• Rahasia kedokteran tidak dapat dituntut bila (1) ADA DAYA PAKSA; (2) ATAS IZIN PASIEN;
(3) MELAKUKAN UNTUK UNDANG-UNDANG; (4) ATAS PERINTAH YANG BERWENANG
• Pengeluaran rekam medis untuk suatu kepentingan dikeluarkan dalam bentuk
RINGKASAN REKAM MEDIS
• Rahasia kedokteran berdasarkan KUH Perdata 1320 harus ada perjanjian kontrak, maka
harus ada persetujuan tindakan kedokteran

• Elemen dari informed consent : (1) Threshold : Competence, Voluntariness; (2) Information
: Disclosure, Recommendation, Understanding; (3) Consent : Decision, Authorization
• Informed consent diberikan orang yang layak dan legal, bila pasien belum legal dan
belum kompeten, biasanya bila setuju maka disebut INFORMED ASSENT dan informed
consent di ttd oleh yang kompeten seperti keluarga / surrogasi
• Informed consent untuk PENELITIAN : menyangkut INDUCEMENT dan KOMPENSASI
• Adanya informed consent ini untuk MENCEGAH SENGKETA MEDIS
• DEWASA, SEHAT FISIK DAN MENTAL dan harus MEMAHAMI SELURUH PENJELASAN

• Dilema etik : melibatkan dua sisi etik sama kuatnya, biasanya bene cence / non
male cence vs autonomy, pilihan sulit dan tidak memuaskan
• 4 BOXES : (1) Medical indication : Bene cence and Non male cence; (2) Patient
preference : Autonomy; (3) Quality of Life : Bene cence and Non male cence vs.
Autonomy; (4) Contextual : Loyalty and Fairness
• Dalam kondisi emergency : Pasien tidak memiliki banyak waktu, pasien tidak dapat
memiliki dokter, tenaga medis yang harus menentukan dan mengambil kepercayaan,
• NIJMEGEN : De ning problem - Investigating the fact - Value - Decision Making
• Frame of ethical statement : Apa yang harus dilakukan, Siapa yang akan melakukan,
Dalam kondisi seperti apa harus dilakukan

2
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
• Tindakan pidana vs perdata
• Penanganan perkara PIDANA
Penyelesaian hanya melalui LITIGASI
Tingkat kebenaran : BEYOND REASONABLE DOUBT - Pembuktian Material
Pembuktian oleh Jaksa penuntut umum dibantu penyidik, Hakim
Pengaduan ke Penyidik

• Penanganan perkara PERDATA


Penyelesaian bisa melalui LITIGASI dan NON-LITIGASI (mediator / win-win solution)
Tingkat kebenaran : Preponderance of evidence (51-49) - Pembuktian Formil
Pembuktian oleh Penggugat

• Dokter terlalu berhati-hati dalam pelayanan kedokteran = DEFENSIVE MEDICINE

• Malpraktik medis : 4D - Duty (contohnya Informed consent); Dereliction of Duty; Damage;


Direct Cause
• Unsur malpraktik medis : Professional Misconduct; Negligence Malfeasance Misfeasance
Nonfeasance; Lack of Skill
• Pembenar : Komplikasi, Perjalanan Penyakit, Risiko Medis
• Pemaaf : Tekanan situasi - kondisi, limited resources, kontribusi pasien
• Seluruh KTD tujuannya pencegahan kejadian yg serupa dikedepannya

• Penunjukan saksi ahli : harus relevan dan su cient, melakukan praktik dan tahu prosedur
yang benar, DIHADAPKAN pada situasi yang sama, me-representasikan 'peer group',
tidak ada kon ik kepentingan
• Penyebab dari peningkatan tuntutan kasus malpraktek : peningkatan biaya kesehatan,
komersialisasi upaya pelayanan, meningkatnya peningkatan harapan akan hasil tindakan
medis, meningkatnya pendidikan dan kesadaran hak, promosi ahli hukum dam
perlindungan konsumen
• Upaya dunia kedokteran : (1) Law reform (ada standar untuk memastikan profesional
kompeten dan wewenang sudah sesuai); (2) System reform (ada IPSG, patient safety, Risk
management, Clinical Pathway; (3) Attitude / Perilaku reform (Good medical practice,
medical professionalism)

• Dokter yang tidak dapat mendapat perlindungan hukum bila tidak bekerja sesuai standar
profesi
• Terkait kandungan obat yang mengandung babi : UU No.8 thn 1999 tentang
PERLINDUNGAN KONSUMEN
• UU No 20 tahun 2013 ttg pendidikan kedokteran
• UU No 29 tahun 2004 ttg praktek kedokteran.
• Praktik tanpa SIP : Pasal 36 UU Prakdok Pidana penjara 3 tahun atau denda paling
banyak 100 jt rupiah
• UU No.36 tahun 2009 ttg kesehatan. Pasal 190 : Gadar tidak ditangani karena uang
muka. Pasal 75 : Aborsi bersyarat Pasal 58 : Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
• Pasal 344 KUHP : Euthanasia
• Pasak 351 KUHP : Pidana penganiayaan karena tindakan tanpa informed consent
• Inspaning verbintenis : Perjanjian upaya, tidak memberikan perjanjian hasil (resultaat
verbintenis)
• Untoward results : Tidak dapat diduga dan bukan karena ketidakcakapan
• Sentinel event = TIDAK ACCEPTABLE
• KELALAIAN MEDIS -- TIDAK SENGAJA

3
fl
ffi
• Malpraktik = dinilai dari PROSES perbuatannya
• Res ipsa loquitur (thing speaks for itself) seperti kassa yang tertinggal
• Wanprestasi : Dokter harus melaksanakan prestasi sesuai janjinya

C. CCEC

• Inter professional Education menurut CAIPE 2002 untuk meningkatkan performa


kolaborasi antar profesi
• Tujuan IPE ada beberapa salah satunya (1) mendapatkan pengalaman kerja sama dan
kolaborasi, tujuannya untuk :
- Meningkatkan dan menjaga hubungan interdependen antara tenaga profesional
- Menciptakan pengertian interprofesi
• Handover dapat meningkatkan mutu pelayanan dan patient safety; dan memiliki makna
serah terima tanggung jawab dan pemberian informasi antar PPA
• Penampilan audiens bukan hal yang perlu diperhatikan dalam membawa presentasi
• Fungsi kolaboratif dalam IPE : (1) Value / Ethic and attitude; (2) Role / Responsibilities; (3)
Communication; and (4) Team and Teamwork
• Manfaat IPE : ada untuk institusi pendidikan ataupun sistem kesehatan
• Kolaborasi akan menurunkan lama perawatan pasien, sta turnover, komplikasi pasien,
rerata kon ik sesama medis, clinical error, jumlah admisi dan rasio mortalitas
• Kompetensi yang harus ditunjukkan tenaga kesehatan : Keilmuan (peran), Skill
(komunikasi dan re eksi) dan Attitude (respect, saling percaya dan terbuka, mau
berkolaborasi).

D. RECAM EBM

• Karakteristik kualitatif research


- Peneliti sebagai instrumen
- Relasi peneliti dan peserta penelitian
- Analisis data sifatnya INDUKTIF
- Fokus pada maksud/makna, natural
- Riset lapangan
• 5 tradisi riset kualitatif : Biogra , Etnogra , Fenomenologi, Case study, Grounded theory
• Alasan studi kualitatif : Banyaknya pertanyaan yang tidak terjawab, Data sangat luas dan
kaya

• Penelitian harus : FEASIBLE, INTERESTING, NOVEL, ETHICAL, RELEVANT (FINER)


E. MBIACP

• Metabolomics : Study of unique chemical ngerprints of speci c cellular process


• Stem cells : (1) Totipotent (Fertilized egg and embryo); (2) Pluripotent (Inner cells mass of
blastocyst); (3) Multipotent (Fetal tissue, cord blood and adult stem cells); (4) Unipotent
• Carniogenesis : Proliferasi tidak terkontrol

4
fl
fl
fi
fi
fi
ff
fi
• Carciogenesis : (1) Activation of protooncogen; (2) Detention of TSG (G1,G2 and M); (3)
Detention of Apoptosis gene; (4) Defect of DNA repair gene
• Leukemia : Fusi ABL-BCR

• Key property of gene therapy : (1) Safety (deletion of genome for viral replication); (2) low
toxicity; (3) stability; (4) cell type speci city; (5) identi cations
• Steps of gene therapy : Identi cation - Clone - Identify target cell - Insertion
• Approach : (1) Ex-vivo; (2) in-vivo

• Basa nitrogen purin : Adenosis, Guanine, Xanthine; Basa nitrogen pirimidine : Timin,
Cyanin
• Genome : Material genetic, Terletak di 23 kromosom inti sel + sedikit di mitokondria,
Proses transkripsi

• MDR vs. XDR vs. PDR


• Vancomycin Resistant Enterococcus (VRE); Carbapenem resistant Acitenobacter species
(CRAsp); MRSA; ESBL (Extended spectrum enterobacter beta lactamase); CRE
(Carbapenem Resistant Enterobacter); MDR P.Aeruginosa
• Intrinsic vs. Acquired Resistance; (cell wall modi cation, perubahan receptor target, e ux,
enzim deaktivasi)
• Gen mecA : MRSA
• Gen vanA-B-C-D-E : VRE
• Gen ESBL : bla...tem/shv/ctx
• Gen carbapenem resistant : bla..ndm/kdc
• Pseudomembrane colitis : C.di cile
• Drug hypersensitivity : Antibiotics - Type 1 IgE mediated; OAT - Type 4 cell mediated

• Viral : Cytopathic vs. non-cytopathic


• CMV : Sistem saraf pusat, mata, telinga, hepar
• Hep B / C : di hepar saja
• P.aeruginosa : Bio lm pada hari ke 5, Pyoverdine and Pyocyanine, Twitching and
Swarming
• NK cells and macrophage
• Demam : IL-6 dan IFN gamma
• Leukositosis dan neutro lia -- bakteri

• SARS CoV 2 : reseptor ACE2

5
fi
fi
fi
ffi
fi
fi
fi
ffl

Anda mungkin juga menyukai