Secara umum suatu proyek konstruksi dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kegiatan-kegiatan yang mempunyai saat awal dilaksanakan serta diselesaikan dalam jangka waktu dan biaya tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam pembangunan yang di rencanakan pasti membutuhkan alat yang menunjang pembangunan untuk mempermudah pembangunan tersebut. Alat pembantu tersebut tidak asing dinamakan alat berat. Alat berat yang dimaksud adalah alat yang berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi dan digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan seperti pengerjaan tanah, memindahkan material, menguruk pasir, memancangkan tiang pondasi dan masih banyak lagi. Dalam mengerjakan pekerjaan pondasi pada proyek yang menggunakan tiang pancang sebagai pondasinya tentunya diperlukan suatu alat yang disebut alat pancang. Ada beberapa jenis alat pancang yang digunakan dalam pemancangan pondasi tiang pancang yaitu : Drop Hammer, Single Acting Steam Hammer, Double Acting Steam Hammer, Differential Acting Steam Hammer, Diesel Hammer, Hydraulic Hammer, dan Hydraulic Pile Driving (Rochmanhadi, 1992). Pada proyek “Design and Build Perkuatan dan Peninggian Dermaga Samudera Pelabuhan Cabang Tanjung Emas Semarang” pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang, sedangkan metode yang dipakai ialah metode pemancangan dengan menggunakan Diesel Hammer. Pemancangan dengan Diesel Hammer dipilih karena sesuai dengan kondisi lingkungan disekitar proyek yang jauh dari pemukiman penduduk dikarenakan suara pukulannya menimbulkan kebisingan. Dalam penggunaan Diesel Hammer, harus diperhatikan cara kerjanya agar alat dapat beroperasi dengan efektif dan dapat meningkatkan produktifitas kerja alat tersebut. Pada pekerjaan pondasi tiang pancang penentuan jumlah alat berat bukan diperhitungkan dari berapa lama waktu penyelesaian proyek tetapi berapa jumlah target produksi yang ingin dicapai dalam pelaksaaan, dimana volume pekerjaan dihitung pertitiknya, jenis material yang akan dipancangkan dan waktu siklus dari alat yang dipakai. Dalam menentukan jenis dan jumlah alat berat yang akan digunakan diperlukan suatu perencanaan yang teliti, dimana disesuaikan dengan apa yang akan digunakan, seberapa besar pekerjaannya dan kondisi medan kerja (Agus Saeful, 2009). Produktivitas alat pancang yang dipakai sangat berpengaruh terhadap waktu dan biaya pada saat pelaksanaan, oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian terhadap produktivitas alat Diesel Hammer ini agar digunakan secara maksimal dalam melakukan pemancangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung produktivitas alat Diesel Hammer? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas alat Diesel Hammer? 3. Berapakah alokasi waktu pada pemasangan tiang pancang menggunakan Diesel Hammer? 4. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas alat Diesel Hammer?
1.3 Batasan Masalah
Pada penyusunan laporan kerja praktik ini, penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Pengamatan dilakukan di proyek Design and Build Perkuatan dan Peninggian Dermaga Samudera Pelabuhan Cabang Tanjung Emas Semarang. 2.