Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum suatu proyek konstruksi dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian
kegiatan-kegiatan yang mempunyai saat awal dilaksanakan serta diselesaikan
dalam jangka waktu dan biaya tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam
pembangunan yang di rencanakan pasti membutuhkan alat yang menunjang
pembangunan untuk mempermudah pembangunan tersebut. Alat pembantu tersebut
tidak asing dinamakan alat berat. Alat berat yang dimaksud adalah alat yang
berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi dan
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
seperti pengerjaan tanah, memindahkan material, menguruk pasir, memancangkan
tiang pondasi dan masih banyak lagi.
Dalam mengerjakan pekerjaan pondasi pada proyek yang menggunakan tiang
pancang sebagai pondasinya tentunya diperlukan suatu alat yang disebut alat
pancang. Ada beberapa jenis alat pancang yang digunakan dalam pemancangan
pondasi tiang pancang yaitu : Drop Hammer, Single Acting Steam Hammer, Double
Acting Steam Hammer, Differential Acting Steam Hammer, Diesel Hammer,
Hydraulic Hammer, dan Hydraulic Pile Driving (Rochmanhadi, 1992).
Pada proyek “Design and Build Perkuatan dan Peninggian Dermaga Samudera
Pelabuhan Cabang Tanjung Emas Semarang” pondasi yang digunakan adalah
pondasi tiang pancang, sedangkan metode yang dipakai ialah metode pemancangan
dengan menggunakan Diesel Hammer. Pemancangan dengan Diesel Hammer
dipilih karena sesuai dengan kondisi lingkungan disekitar proyek yang jauh dari
pemukiman penduduk dikarenakan suara pukulannya menimbulkan kebisingan.
Dalam penggunaan Diesel Hammer, harus diperhatikan cara kerjanya agar alat
dapat beroperasi dengan efektif dan dapat meningkatkan produktifitas kerja alat
tersebut. Pada pekerjaan pondasi tiang pancang penentuan jumlah alat berat bukan
diperhitungkan dari berapa lama waktu penyelesaian proyek tetapi berapa jumlah
target produksi yang ingin dicapai dalam pelaksaaan, dimana volume pekerjaan
dihitung pertitiknya, jenis material yang akan dipancangkan dan waktu siklus dari
alat yang dipakai. Dalam menentukan jenis dan jumlah alat berat yang akan
digunakan diperlukan suatu perencanaan yang teliti, dimana disesuaikan dengan
apa yang akan digunakan, seberapa besar pekerjaannya dan kondisi medan kerja
(Agus Saeful, 2009).
Produktivitas alat pancang yang dipakai sangat berpengaruh terhadap waktu
dan biaya pada saat pelaksanaan, oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian
terhadap produktivitas alat Diesel Hammer ini agar digunakan secara maksimal
dalam melakukan pemancangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menghitung produktivitas alat Diesel Hammer?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas alat Diesel Hammer?
3. Berapakah alokasi waktu pada pemasangan tiang pancang menggunakan Diesel
Hammer?
4. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas alat Diesel Hammer?

1.3 Batasan Masalah


Pada penyusunan laporan kerja praktik ini, penulis memberikan batasan
masalah sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan di proyek Design and Build Perkuatan dan Peninggian
Dermaga Samudera Pelabuhan Cabang Tanjung Emas Semarang.
2.

Anda mungkin juga menyukai