Anda di halaman 1dari 6

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

1
BAB II
BENTUK KEGIATAN

I. PERMASALAHAN

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman dari para penderita

hipertensi tentang bagaimana diet yang seimbang untuk penyakit

hipertensi.

2. Kurangnya kesadaran dari para penderita hipertensi untuk

melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin sebagai bentuk

monitoring dan evaluasi terhadap penyakit yang dideritanya.

II. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN


PERMASALAHAN
INTERVENSI
Kurangnya pengetahuan Memberikan penyuluhan tentang diet yg
dan pemahaman mengenai seimbang bagi penderita hipertensi
informasi tentang gizi yang Memberikan leaflet materi penyuluhan kepada
penting untuk lansia peserta untuk dipelajari dirumah
Kurangnya kesadaran dari Memberikan pengertian tentang pentingnya
para penderita hipertensi pengukuran tekanan darah secara berkala sebagai
untuk melakukan bentuk monitoring dan evaluasi terhadap penyakit
pengukuran tekanan darah yang dideritanya.
secara rutin sebagai bentuk Melakukan pengukuran tekanan darah secara
monitoring dan evaluasi rutin pada saat progam PROLANIS yg diadakan
terhadap penyakit yang tiap bulan sekali
dideritanya.

2
BAB III

PELAKSANAAN

A. Sasaraan

Sasaran pada penyuluhan ini adalah para peserta PROLANIS di

lingkungan kerja PKM Ambarawa

B. Pelaksanaan

1. Tanggal : Rabu , 12 Agustus 2015

2. Waktu : 08.00 WIB – selesai

3. Tempat : Aula Puskesmas Ambarawa

4. Peserta : 30 orang

5. Kegiatan : Pengukuran tekanan darah

Penyuluhan mengenai Diet pada Penderita HT

6. Metode : Ceramah dan Diskusi dua arah

B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

1. Pembukaan oleh MC

2. Pengukuran tekanan darah oleh petugas.

3. Pembagian materi penyuluhan dalam bentuk leaflet

4. Penyuluhan

5. Sesi tanya jawab

6. Penutup

3
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

1. Monitoring
Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah, didapatkan hasil tekanan
darah yang tidak terkontrol pada sebagian besar peserta. Hal ini dapat
disebabkan karena banyak faktor, salah satunya adalah ketidak tahuan
tentang bagaimana pola makan yg seimbang bagi penderita HT.
Pada saat dilakukan penyuluhan tentang diet untuk penderita
hipertensi, tampak antusiasme yang tinggi dari para peserta. Hal tersebut
ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
Beberapa pertanyaan tersebut antara lain:
a. Katanya ada garam yang tidak mengandung natrium, apa itu benar?
b. Apakah kalau minum kopi bisa membuat darah tinggi?
c. Apakah kalau saya darah tinggi anak saya juga pasti akan darah
tinggi? Bagaimana mencegahnya?
d. ….
e. ….

2. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diet untuk penderita
hipertensi, diharapkan pengetahuan dan pemahaman tentang pola makan
yang seimbang bagi penderita hipertensi dapat meningkat. Dengan
meningkatnya pengetahuan tersebut, diharapkan tekanan darah dapat
semakin terkontrol. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan pada saat program
PROLANIS bulan selanjutnya, dimana hasil yang diharapkan adalah
penurunan tekanan darah pada sebagian besar para peserta PROLANIS.

4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan
Setelah dilakukan penyuluhan, para penderita hipertensi

diharapkan:

a. Mendapatkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan

bagaimana diet yang seimbang untuk penderita hipertensi yang pada

akhirnya dapat merubah persepsi, sikap dan tingkah laku dalam pola

makan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan dan

meningkatkan kualitas hidup para penderita hipertensi.

b. Melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin minimal 1 bulan sekali

II. Saran

a. Penyuluhan mengenai diet hipertensi ini harus dilakukan secara

berkelanjutan dan menggunakan metode penyampaian yang lebih

variasi misalnya menggunakan media film atau promosi lain yang

variatif sehingga lebih menarik.

b. Pengukuran tekanan darah dilakukan secara berkala tiap 2 minggu

sekali, supaya monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan terapi

menjadi lebih optimal.

5
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai