Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka penghunian bangunan bertingkat banyak baik itu
perkantoran, perhotelan, rumah sakit, flat, ataupun bangunan bertingkat
banyak lainnya, penghuninya memerlukan pengadaan atau penyaluran air
bersih dingin, panasataupun air es untuk tata udara, dan pembuangan air kotor,
air hujan serta pertangkapan sanitasi yang diperlukan.Untuk pemahaman
bertingkat banyak diperlukan pipa penyalur gas untuk dapur, dan proyek
rumah sakit diperlukan pipa penyalur oksigen. Prasarana yang diperlukan
adalah pipa dari besi cor atau pipa hitam, pipa putih atau pipa galvanis, pipa,
PVC atau plastic bertuang, atau pipa baja tahan karat untuk peyaluran oksigen.
Pekerjaan pipa disimpan (disembunyikan) dalam tabung pipa (pipe shaft)
dalam inti bangunan (building core).Dalam proyek perhotelan maupun rumah
sakit mempunyai kamar mandi bertumpuk, sedangkan di lantai bawah ada
ruang-ruang penunjang seperti lobby, restoran atau ruang penunjang produktif
maupun non produktif lainnya, maka pipa pembuang tegak (standpipe)
ditampung oleh pipa penampung horizontal yang disembunyikan dalam ruang
instalasi yang terletak antara blok kamar tidur dan ruang penunjang bertingkat
rendah.Untuk menghemat pipa pembuang tegak, perlengkapan saniter
diletakka bertolak belakang atau pada satu seri pipa pembuang mendatar.

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian air buangan


Air buangan atau Air Limbah (Waste Water) adalah air yang telah selesai digunakan oleh
berbagai kegiatan manusia (rumah tangga, industri, bangunan umum dll.).

2. Fungsi saluran pembuangan air kotor dalam bangunan


a. Fungsi kenyamanan
Sebagai bagian dari sebuah bangunan, saluran air kotor berfungsi sebagai penunjang kegiatan
yang sedang berlangsung dalam bangunan.
b. Fungsi estetika
Dengan adanya jaringan saluran pembuangan air kotor, maka penampilan fisik bangunan
akan lebih estetis karena secara keseluruhan penampilan bangunan akan lebih teratur.
c. Fungsi utilitas
Saluran pembuangan air kotor merupakan suatu saluran yang berfungsi sebagai pengangkut
bahan-bahan limbah dari kegiatan yang sedang berlangsung dalam suatu bangunan.

3. Jenis zat buangan


Jenis zat buangan dari dalam bangunan atau suatu lingkungan pada umumnya digolongkan dalam
dua macam yaitu zat padat dan zat cair. Zat buangan padat adalah kotoran yang berasal dari
kloset dan berupa tinja. sedangkan zat buangan cair adalah air kotor yang berasal dari lavatory,
urinoir, bak mandi, dll.
Air buangan dapat dibagi dalam empat golongan:
a. Air tinja
yaitu air sisa buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan
mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat plumbing lainnya.
b. Air bekas pakai / air sabun
yaitu air buangan yang berasal dari bak mandi, wastafel, bak dapur, dan sebagainya.
c. Air hujan
yaitu air dari atap dan halaman yang berasal dari hujan.
d. Air buangan khusus
yaitu air buangan yang mengandung bahan kimia atau bahan- bahan berbahaya lainnya. Air
buangan tersebut biasanya berasal dari pabrik, laboratorium, tempat pengobatan, rumah
pemotongan hewan, dll.

4. Karakteristik air buangan


a. Karakteristik fisik
 Warna
 Bau
 Suhu
 Kekeruhan

b. Karakteristik Kimia
 Zat Organik merupakan zat yang dapat terurai atau mudah terurai menjadi zat
yang stabil oleh manusia secara alamiah. Umumnya terdiri dari senyawa
C.H.N.O.P.S (protein dan Karbohidrat).
 Zat Anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Contoh nya adalah: Besi (Fe),
Mangan (Mg), Air Raksa (Hg), Timah Hitam (Pb), Logam berat lainnya, Pestisida
dan Deterjen.

c. Karakteristik Biologi
 Bakteri Aerob adalah jenis bakteri yang dapat hidup bila tersedia O
 Bakteri Anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa adanya O
 Bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa O

5. KLASIFIKASI SISTEM BUANGAN AIR


a. Menurut jenis buangan
1) Sistem Pembuangan Air Tinja, adatah sistem pembuangan dari kloset/ peturasan, dll.
yang berasal dari datam gedung, yang dikumpulkan dan dialirkan dalam bangunan
bersama-sama. Sistem Pembuangan air bekas pakai / air sabun, adalah sistem
pembuangan air dimana air bekas pakai dalam gedung dikumputkan dan dialirkan ke
luar bangunan.
2) Sistem Pembuangan Air Hujan. Adalah sistem pembuangan dimana hanya
air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya dikumpulkan dan diatirkan ke tuar
bangunan.
3) Sistem Pembuangan Air Khusus. Adalah sistem buangan yang
dikhususkan bagi air buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran tingkungan
adalah sangat berbahaya, terutama jika air buangan tersebut langsung disaturkan datam
riot kota tanpa proses pengamanan/pengolahan lebih dahutu. Oleh karena itu perlu
disediakan peratatan khusus untuk mengolahnya sesuai persyaratan, sebelum dibuang
ke riot kota.
4) Sistem Pembuangan dari Air Berlemak dari Dapur. Sistem pembuangan dari dapur
secara umum sebenarnya dapat dimasukkan datam riot kota tanpa proses pengamanan
terlebih dahulu.
b. Menurut cara pembuangan air kotor
1) Sistem pembuangan campuran, yaitu sistem pembuangan dimana segala jenis air
buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa
memperhatikan jenis air buangannya.
2) Sistem pembuangan terpisah yaitu sistem pembuangan dimana segata jenis air
buangan dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpisah.
3) Sistem pembuangan air secara tak langsung,yaitu sistem pembuangan air
dimana air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan datam satu
kelompok.
c. Menurut cara pengaliaran nya
1) Sistem gravitasi, yaitu air buangan mengatir dari tempat yang lebih tinggi secara
grafitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.
2) Sistem bertekanan yaitu bita saluran umum atau riot kota letaknya lebih tinggi dari
atat-atat plumbing, sehingga air buangan dikumpulkan tertebih dahulu dalam suatu bak
penampung kemudian dipompakan ke riot kota
d. Menurut letaknya
1) Sistem pembuangan dalam bangunan, yaitu sistem pembuangan yang
tertetak di datam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding tuar bangunan tersebut.
2) Sistem pembuangan di luar bangunan atau riot bangunan, yaitu sistem
pembuangan di luar bangunan, di halaman, mulai satu meter dari dinding paling tuar
dari bangunan sampai ke riot kota.
6. Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran :
a. Sistem gravitasi.
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah

b. Sistem bertekanan.
Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluran umum letaknya lebih
tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan di kumpulkan terlebih
dahulu dalam suatu bak penampungan, kemudian di pompakan keluar ke roil
umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di gunakan pada bangunan yang
mempunyai alat – alat plambing di basement pada bangunan tinggi /
bertingkat banyak.
7. EFEK SIFON DAN PERANAN PIPA VEN PADA SISTEM PEMBUANGAN

Jenis jenis pipa ven


1) Pipa ven basah adalah pipa ven yang menerima air buangan berasal dari alat
plambing kecuali kloset.Sistem dimana pipa pembuangan juga berfungsi sebagai
pipa ven, oleh karena itu beban air buangan sebaiknya hanya setengahnya
dibandingkan dengan pipa pembuangan sejenis dari ukuran yang sama.

2). Ven pelepas

Pipa ven ini adalah pipa ven untuk melepas tekanan udara dalam pipa
pembuangan. $kuran pipa ven pelepas minimum %& mm dan tidak boleh kurang
dari setengah kali diameter cabang mendatar pipa buangan yang dilayaninya
3). Pipa ven balik
Pipa ven balik adalah bagian pipa ven tunggal yang membelok ke ba'ah, setelah
bagian tegak ke atas sampai lebih tinggi dari muka air banjir alat plambing, dan yang
kemudian disambungkan kepada pipa tegak ven setelah dipasang mendatar di ba'ah
lantai.Sistem ini diterapkan apabila pipa ven tunggal tidak dapat disambung ke pipa
ven lainnya yang lebih tinggi ataupun langsung dibuka ke udara luar, sehingga harus
dibelokkan ke bawah terlebih dahulu.

4. Ven sisi
ven yang dihubungkan ke pipa pembuangan air kotoran atau pipa air buangan
melalui fiting dengan sudut tidak lebih dari 45”derajat terhadap vertikal.

8. Perangkap

Syarat – syarat perangkap


• Kedalaman air penyekat berkisar antara 50 – 100 mm.
• Konstruksi perangkap harus sedemikian rupa sehingga tak terjadi pengendapan atau
tertahannya kotoran dalam perangkap.
• Konstruksi perangkap harus sederhana sehingga mudah di perbaiki bila ada
kerusakan dan dari bahan tak berkarat.
• Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalam perangkap yang dapat menghambat
aliran air.
Jenis perangkap
Jenis perangkap dapat di kelompokkan menjadi :
a. Perangkap yang di pasang pada alat plambing dan pipa pembuangan.

b. Perangkap yang menjadi satu dengan alat plambing.

Contoh dari mangkuk Contoh bak peturasan pria (digantung didinding)


kloset jenis sifon bagi orang barat

Anda mungkin juga menyukai