Anda di halaman 1dari 3

Judul Artikel : Filosofi Desain Struktur Baja

Nama penulis : Hendrikus Galih Irawan


Reviwer : Ekit Saputra
NIM : 18062019

Strong column Waek Beam adalah filosofi dasar yang harus selalu diimplementasikan
setiap kali melakukann perencanaan srtuktur.Dalam perencanaan suatu struktur baja yang
harus diperhatikan adalah keluatan dari kolom,balok dan sambungan.Utamanya yang harus
diperhatikan adalah sambungan karena pada sambungan biasanya sendi plastis amudah
terjadi.Oleh karna itu pada sambungan baja kekuatan baut dan las yang digunnakan harus
dihhitung dengan baik.
Dalam perencanaan struktur baja maupun beton,nilai tegangan (Fe,Fp dan Fcr)
dipenngaruhi oleh panjang bentang suatu elemen.Gambar 1 menjelaskan bahwa semakinn
panjang bentang suatu elemen,maka nilai tegangan yang dapat untuk perancangan semakin
kecil.tidak ahaya panjang elemen yang menjadi pertimbangan pada perencanaan tetapi juga
nilai rasio (λ) antar ketebalan dan panjang pada penampang elemen tersebut untuk mencegah
terjadinya local buckling yang menyebabkan berkurangnya kemampuan elemen tersebut.
Dalam perencanaan nilai tegangan berkaitan dengan perhitungan pembebanan yaitu
nilai input baik beban statik maupun dinamik.Nilai tegangan berbanding terbalik dengan nilai
input pembebanan dalam perencanaan.
Untuk membuat suatu struktur dengan biaya yang lebih murah maka bisa
menggunakann struktur dengan desain plastis.Dengan menggunakan desain plastis maka
ukuran elemen yang digunakan akan lebih kecil karena beban yang di desain juga kecil.Jika
struktur didesain dengan tepat maka tingkat keaman lebih besar.Pembuatan desain plastis ini
juga didasarkan pada baiknya sifat daktilitas yang dimiliki oleh baja sehingga kita dapat
memaksimalkan dengan perencanaan pada titik plastis (titik maksimum sebelum terjadinnya
keruntuhan).
Gambar 4 merupakan urutan perencanaan struktur baja (balok—kolom).Dalam hal ini
kolom dirancang lebih kuat dari balok dan sambugan.Artinya, apabila ada beban bergerak
yang sangat besar maka keruntuhan hanya boleh terjadi pada sambungan dan balok tanpa
mempengaruhi kolom.
Prosedur perancangan struktur baja:
1. Perancangan balok
a) Lakukan pengecekan rasio kekompakan pada elemen baja.Batas-batas
rasio dapat dilihat di tabel 1
b) Cek Lb,Lp,dan Lr untuk menentukan kemungkinan terjadinya torsional
buckling pada balok tersebut,sehingga dapat diketahui besar/jenis
tegangan yang digunakan untuk menentukan Mn.
2. Perancangan sambungan
a) Tentukan jenis sambungan yang digunakan (sambungan
sederhana,sambungan geser, atau sambungan geser momen)
b) Tentukan jenis alat sambungan (baut,baut mutu tinggi, atau las)
c) Periksa kebutuhan baut atau ketebalan las yang akan digunakan,dan
perhitungkann kekuatan baut/las tersebut terhadap kekuatan tekan dan
geser elemen baja.
3. Perancangan kolom
a) Periksa kelangsingan kolom untuk menentukan besarnya tegangan
kritis dan amlifikasi momen yang harus digunakan untuk menentukan
kekuatan kolom.
b) Periksa kekuatan zona panel kolom,gunakan pelat pengganda atau
menerus yang bertujuan untuk menambah kekuatan bagian zona panel
pada kolom.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrikus galih irwan.2013.https://henrikusgalih.files.wordpress.com/2013/06/filosofi-
desain-struktur-baja.pdf (di akses 31 Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai