Anda di halaman 1dari 4

Prosedur

Analisis Prosedur

• Dalam bentuk jus wortel  dalam wortel terdapat enzim katalase. Wortel dijus 
memperkecil ukuran wortel  bidang sentuh antara enzim katalase yang terdapat dalam
wortel dengan hidrogen peroksida makin besar. Dengan demikian, kemudahan molekul
enzim katalase dengan hidrogen peroksida untuk bertumbukan secara efektif makin besar
sehingga reaksi lebih cepat berlangsung dan cepat teramati.

• Larutan H2O2 berperan sebagai substrat yang akan dirombak oleh enzim katalase
menghasilkan air dan gas oksigen

• Perlakuan dengan suhu yang berbeda-beda  memberikan suhu tertentu sesuai dengan
yang diinginkan terhadap enzim katalase dan H2O2.

• Inkubasi  suhu enzim katalase dan H2O2 dalam tabung reaksi memiliki suhu yang sama
dengan suhu air dalam penangas yang diukur suhunya.

• Gelas Kimia dan penangas es yang dicelupi tabung diukur suhunya  untuk mengetahui
besarnya suhu yang digunakan dalam percobaan pengaruh enzim katalase t erhadap suhu.

• H2O2 dituang kedalam jus wortel pada suhu yang sama  untuk mengetahui aktifitas enzim
katalase pada masing-masing suhu tersebut.

reaksi: 2 H2O2 2 H2O + O2


• Pengadukan dengan segera setelah penambahan H2O2  mempercepat tumbukan antara
molekul enzim katalase dengan hidrogen peroksida sehingga reaksi lebih cepat berlangsung.

• Dilakukan pengamatan pada proses pembentukan gelembung oksigen dan waktu mulainya
bereaksi  Untuk mengetahui aktifitas dari enzim katalase.  enzim katalase berfungsi
untuk merombak H2O2 menjadi H2O dan O2. Aktifitas enzim ~ kecepatan pembentukan
gelembung gas O2

• Diukur tinggi gelembung yang terbentuk tiap 0,5 menit hingga tinggi gelembung konstan 
untuk mengetahui aktifitas enzim katalase pada suhu-suhu yang tertentu yang dilakukan
dalam percobaan sebab kita tidak tahu kapan reaksi ini akan konstan sehingga pada
percobaan ini pengukuran suhu dilakukan setiap 0,5 menit hingga diperoleh tinggi
gelembung yang konstan

Data Haasil Pengamatan

Kode Suhu Pembentukan gelembung Tinggi gelembung pada menit ke-


Gelas (oC) 0,5 1,0 1,5 2 2,5
piala

Analisis Data dan Pembahasan

Pada percobaan penentuan pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim katalase pada wortel
dilakukan pengujian pada 4 kondisi suhu yang berbeda yakni A(5C), B (Suhu 27), C (38), dan D
(65). Aktivitas enzim katalase dapat diamati dari pembentukan gelembung O2 yang dihasilkan
dari penguraian hidrogen peroksida menjadi air dan gas oksigen oleh enzim katalase sesuai pers
: H2O2  H2O + O2

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hubungan antara waktu dengan tinggi gelembung untuk
masing-masing suhu sebagai berikut:

Kurva A

berdasarkan kurva yang diperoleh dapat diketahui bahwa pada suhu 5oC (air es), enzim katalase
tidak bekerja secara optimal. dihasilkan gelembung oksigen yang cukup banyak namun lambat
dan memiliki tinggi sekitar 2,4 cm dalam waktu 0,5 menit dan mengalami penurunan terus
hingga menit ke 5. ketinggian gelembung gas yang terus menurun menandakan bahwa aktivitas
enzim katalase rendah. rendahnya aktivitas enzim menandakan bahwa kontak antara substrat
dan enzim terjadi sangat sedikit sehingga tumbukan semakin jarang terjadi akibatnya reaksi yang
dihasilkan rendah.
Kurva B

pada suhu 27oC cepat terbentuk gelembung gas yang banyak dengan ketinggian 3,3 cm dalam
waktu 0,5 menit setelah bereaksi dan meningkat hingga mencapai 4,7 cm pada menit kedua. hal
ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim katalase pada suhu 28 C lebih tinggi dibanding pada
suhu 2C. aktifitas enzim katalase yang lebih besar dari suhu 5C menandakan bahwa telah terjadi
peningkatan energi kinetik dari enzim katalase sehingga terjadi lebih banyak tumbukan antara
moelkul-molekul enzim dan substrat sehingga reaksi berjalan lebih cepat dan produk yang
dihasilkan makin banyak yang ditandai dengan meningkatnya ketinggian gelembung gas oksigen
yang dihasilkan.

Kurva C

pada suhu 38C pembentukan gelembung gas terjadi sangat cepat dan banyak dengan ketinggian
mencapai 4,7 cm pada 0,5 menit pertama setelah bereaksi. banyaknya gas yang terbentuk
dengan sangat cepat serta tingginya gelembung gas yang dihasilkan pada suhu ini pada 0,5
menit pertama menandakan bahwa pada suhu ini aktivitas enzim katalase lebih tinggi
dibandingkan kedua suhu yang sebelumnya. pada suhu ini terjadi kenaikan energi kinetik dari
enzim katalase dan H2O2 sehingga laju reaksi sangat cepat dan mudah menghasikan gas O2 dari
hasil penguraian H2O2 oleh enzimkatalase. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
enzim katalase memiliki suhu optimum 37-40 oC (Cari rujukan). namun terjadi sedikit
penyimpangan pada pengamatan jika didasarkan atau diamati pada 0,5 menit kedua dimana
pada suhu 28 C ketinggian gelembung lebih besar dibandingkan suhu 38. berikut adalah kurva
hubungan tinggi gelembung pada menit kedua

Kurva menit kedua

dari kurva menit kedua tsb dapat diamati bahwa ketinggian gelembung tertinggi tercapai pada
suhu 28C. perbedaan hasil pengematan dengan teori yang ada dapat terjadi kemungkinan
karena adanya kesalahan pengamatan oleh praktikan atau terjadinya kesalahan perlakuan pada
tabung C (suhu 38) dimana pada tabung tersebut saat mencampurkan H2O2 ke dalam jus wortel
setelah proses inkubasi tidak dilakukan pengadukan hingga homogen sehingga kemungkinan
terjadinya t umbukan tidak terjadi secara maksimal yang berakibat pada kurang maksimalnya
reaksi yang ditandai tidak terjadinya kenaikan tinggi gelembung pada 0,5 mnit kedua. Diluar
kesalahan tersebut, pada percobaan dapat diamati hasil pembentukan gelembung yang terus
aktif hingga 0,5 menit kelima yang menandakan bahwa reaksi masih terus terjadi. oleh karena
itu pengamatan didasarkan pada pengamatan pada 0,5 menit pertama dimana pembetntukan
gelembung terjadi pada posisi ini dan suhu optimal sesuai teori. berikut adalah kurva tinggi
gelembung pada 0,5 menit pertama pada berbgai suhu
Hubungan Suhu dan Tinggi
Gelembung pada Menit Ke-1
5 C
Tinggi Gelembung (Cm)

4
B
3 A
2
Series1
1
D
0
0 20 40 60 80
Suhu (°C)

berdasarkan kurva tsb, dapat dikatakan bahwa pada suhu 38C merupakan suhu optimum dr enzi
katalase.

Kurva D

Pada suhu 65C gelembung gas yang terbentuk sangat lambat dan sedikit dengan ketinggian 0,1
cm pada 0,5 menit pertama hingga kelima. hal ini menandakan bahwa meningkatnya suhu tidak
menyebabkan peningkatan laju reaksi, namun justru memperlambat reaksi. berdasarkan tinggi
gelembung yang dihasilkan dapat diketahui bahwa aktivitas enzim pada suhu ini adalah paling
rendah dibandingkan tiga suhu sebelumnya. rendahnya aktivitas enzim disebabkan karena pada
suhu yang terlalu tinggi enzim cenderung mengalami denaturasi sehingga tidak dapat
menjalankan fungsinya untk mengkatalisis suatu reaksi secara optimal sehingga laju reaksi yang
terjadi makin rendah.

Gabungan

berdasarkan pengamatan pada berbagai suhu,dapat dikatakan bahwa aktivitas e nzim katalase
dipengaruhi oleh suhu dimana terdapat suhu optimum saat laju reaksinya paling cepat.
Rendahnya suhu mengakibatkan kurangnya tumbukan antara enzim dengan substrat yang
berakibat pada rendahnya laju reaksi, sebaliknya tingginya suhu juga dapat menyebabkan
aktivitas enzim cenderung terdenaturasi dimana enzim tidak dapat menjalankan katalisis reaksi
secara optimal.

suhu optimum dari enzim katalase adalah. 35-40... (Rujukan,) dengan sumber enzim yang
berbeda suhu optimum dari enzim tersebut tidak jauh berbeda, yakni di sekitar rentang tsb

contoh : .... dr depi

suhu optimum untuk enzim yang sama dari sumber yang berbeda memiliki suhu optimum yang
berbeda/sama

Anda mungkin juga menyukai