Anda di halaman 1dari 4

DENAH PERKANDANGAN SAPI PERAH

Keterangan:
2 1. Kandang Sapi
5 2. Lahan Pakan
11
8 6 3. Gudang Penyimpanan Pakan
7 4. Rumah Peternak
5. Selokan
9 10 6. Bak Pencampur Kotoran
7. Digester
3 8. Inlet
9. Outlet
10. Pipa Gas
11. Tandon Air

4
Biogas merupakan gas yang mudah terbakar dan dihasilkan melalui proses anaerob
atau fermentasi dari bahan-bahan organik diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah atau limbah organik yang biodegradable dalam kondisi
anaerobik. Biogas juga dikenal sebagai gas rawa atau lumpur dan bisa digunakan sebagai
bahan bakar. Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan
biogas. Komponen biogas yang dihasilkan dari proses fermentasi berupa gas Methan (CH4)
sekitar 54-70%, gas karbondioksida (C02) sekitar 27-45%, nitrogen (N2) 3% - 5%, hidrogen
(H2) sebesar 1%, 0,1% karbonmonoksida (CO), 0,1% oksigen (O2), dan sedikit hidrogen
sulfida (H2S). Gas methan (CH4) yang merupakan komponen utama biogas merupakan
bahan bakar yang berguna karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu sekitar
4800 sampai 6700 kkal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8900 Kcal/m3
(Sunaryo, 2014).
Sistem produksi biogas juga mempunyai beberapa keuntungan seperti (a) mengurangi
pengaruh gas rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk dan
(d) produksi daya dan panas. Seekor sapi dewasa rata-rata menghasilkan kurang lebih 25 kg
kotoran sapi setiap hari. Untuk menghasilkan 1 m3 gas bio, diperlukan kira-kira 20 kg
kotoran sapi. Jadi dalam sehari 1 ekor sapi menghasilkan 0,46 m3 gas bio atau 1 kg kotoran
sapi menghasilkan kurang lebih 1,6 m3 gas bio (Sunaryo,2014).
Jika seekor sapi dalam sehari menghasilkan 25 kg kotoran setiap hari, maka apabila
memiliki 33 ekor sapi menghasilkan: 33x25 = 825 kg kotoran dalam sehari. Gas yang
dihasilkan dalam sehari jika 1 m3 memerlukan 20 kg kotoran sapi, maka 825 kg kotoran sapi
825
menghasilkan: = 41,25 m3 gas bio.
20

Di samping itu, bahan yang dihasilkan dari proses digester (pengolah gas) yang keluar
dari tabung digester yang berupa lumpur (sludge) kotoran organik dapat digunakan sebagai
pupuk organik yang siap pakai/ diaplikasikan pada budidaya tanaman sayuran dan
hortikultural secara organik (Sulistiyanto,2016).

Pembahasan Tugas
Pembuatan Kandang
Rincian = 1 ekor sapi laktasi
Ukuran = 380 x 140 cm = 5,32 m²/ ekor
Ukuran kandang koloni ideal= 100m2 / 25 ekor ternak
Pengkonversian kandang sapi laktasi 33 ekor dengan kandang koloni
Luas Tanah = 1,5 ha
Ukuran = 150 m2 / 33 ekor sapi laktasi
Kemiringan lantai = 10 cm hingga selokan dengan jarak 5 m dari pakan
Jarak ideal kandang dan penampungan feses = 100 m dari kandang
Jarak ideal kandang dengan rumah = 300 m dari kandang
Pemanfaatan Biogas
Rincian = 1 ekor sapi laktasi
Kotoran = 25 kg/hari
Biogas hasil = 1,6 m3/hari
Kesetaraan = 1,6 m3 x 0,46 kg/m3LPG = 0,736 kg elpiji
Luas Digester = 2 m3 dari total keseluruhan biogas hasil
Jika dalam satu bulan dibutuhkan 12 kg elpiji/rumah = 12 kg / 30 hari
= 0,46 kg /hari/ rumah
Dikonversikan dengan jumlah sapi laktasi 33 ekor dan per hari produksi biogas, maka dapat
diperoleh:
Rincian = 33 ekor sapi laktasi
Kotoran = 25 kg x 33 ekor = 825kg/hari
Biogas Hasil = 1,6 m3 x 33 ekor = 52,8 m3/hari
Kesetaraan = 52,8m3/hari x 0,46 kg/m3LPG = 24,288 kg LPG/hari = 27 rmh
Luas Digester = 2 m3 x 52,8 m3/hari = 105,6 m3

Pemanfaatan Biogas ke Listrik


Rincian = 1 m3 = 6000 watt/hari
Hasil Produksi 1 ekor = 1,6 m3/hari = 7500 watt/hari x 33 ekor =247500 watt /hari
Pemanfaatan = 247500 watt/hari = 27 rumah

Anda mungkin juga menyukai