9/25/2018

KENAMPAKAN DI PERMUKAAN
DAPAT MEMBERIKAN GAMBARAN
TENTANG KONDISI BAWAH PERMUKAAN

1
 9/25/2018

KEMUNCULAN MANIFESTASI DIPENGARUHI:

 Total panas yang ada di reservoir

 Parameter-parameter reservoar (e.g. permeabilitas, pola
aliran, dll)
 Parameter-parameter fluida panasbumi (e.g. densitas,
viskositas, temperatur, tipe, dll)
 Proses-proses pada fluida panasbumi yang terjadi di bawah
permukaan (e.g. pencampuran dengan air dingin, boiling,
kondensasi)

MANIFESTASI DI PERMUKAAN
 Aktif, gejala dan perubahan dapat diamati:
 Mataair
 Kolam air
 Tanah beruap dan fumarola
 Fosil, berupa alterasi batuan:
 Sinter silika
 Sinter karbonat
 Dll

2
 9/25/2018

MANIFESTASI DI PERMUKAAN
 Keluaran langsung = direct discharge (e.g. mata air panas,
fumarol, dll)
 Keluaran terdifusi = diffuse discharge (e.g. tanah beruap,
tanah hangat, dll)
 Keluaran intermiten = intermitten discharge (e.g. geyser)
 Keluaran tersembunyi = concealed discharge (e.g. seepage/
rembesan sungai)

MATAAIR / KOLAM AIR

 Berdasarkan temperatur:
 Boiling
 Panas
 Hangat
 Berdasarkan pH:
 Netral
 Asam

3
 9/25/2018

KOLAM LUMPUR
 Berdasarkan temperatur:
 Boiling
 Panas
 Hangat
 Belum tentu mempunyai pH asam
 Hadir di sistem volkanik dan non
volkanik

KOLAM ASAM
 Air asam SO4 yang terbentuk di dekat permukaan (Cl rendah)
 Fluida magmatik (SO4 dan Cl tinggi), mis. Kawah Ratu
 Disolusi sulfur, mis. Kawah Putih
 Mempunyai temperatur bervariasi

4
 9/25/2018

KENAMPAKAN DI PERMUKAAN DAPAT

MEMBERIKAN GAMBARAN TENTANG TOTAL PANAS
DI RESERVOIR, YAITU DENGAN MENGHITUNG
PANAS YANG HILANG SECARA ALAMIAH
(NATURAL HEAT LOSS)

HILANG PANAS ALAMIAH (KONVEKTIF)

Q = m (hfT – hfTo) ≈ m c (T – To)

m = mass flowrate (kg/s) = V.f
f = fluid density (kg/m3)
V = volume flowrate (m3/s)
hfT, hfTo = fluid enthalpy (kJ/kg)
T = temperature of discharge fluids
To = mean annual temperature
c = specific heat capacity (kJ/kg K)
c for water has average value = 4.2 kJ/kg K

5
 9/25/2018

HILANG PANAS ALAMIAH (EVAPORASI)

t (oC) Q (kJ/m2s)
20 0.35
40 1.3
60 3.7
80 9.2
98.5 ~22

Mata air panas

6
 9/25/2018

Hilang Panas Alamiah Mataair Panas

Panas((Aliran
Aliran))
Q = m (h
(hfT – hfTo) ≈ m c (T – To)
Q = 1 x 10-3 (m3/s) x 1000 (kg/m3) x [188.3 – 62.9] (kJ/kg)
= 125.4 kJ/s ≈ 125 kW

Q = 1 x 10-3 (m3/s) x 1000 (kg/m3) x 4.2 kJ/kg K [45 – 15]oC

= 126 kJ/s ≈ 126 kW
m = mass flowrate (kg/s) = V.f
hfT, hfTo = fluid enthalpy (kJ/kg)
T = temperature of discharge fluids
To = mean annual temperature
c = specific heat capacity (kJ/kg K) = 4.2 kJ/kg K for water

Kolam air panas

7
 9/25/2018

Hilang Panas Alamiah Kolam Air Panas

Q = m (h
(hfT – hfTo) ≈ m c (T – To)
Q = 5 x 10-3 (m3/s) x 1000 (kg/m3) x 4.2 kJ/kg K x [60 – 15] (K)
= 945 kJ/s ≈ 945 kW
Qevaporasi = A x (HT – HTo) = 3.14 X 42 (m2) x (3.7 kJ/m2s – 0.26 kJ/m2s)
= 172.8 kJ/s = 173 kW
t (oC) Q (kJ/m2s)
QTOTAL = 945 + 173 kW ≈ 1118 kW ≈ 1.1 MW 20 0.35
40 1.3
60 3.7
80 9.2
98.5 ~22

KENAMPAKAN DI PERMUKAAN JUGA MEMBERIKAN

GAMBARAN TENTANG KONDISI (TEMPERATUR)
RESERVOIR DAN PROSES YANG TERJADI
DI BAWAH PERMUKAAN

8
 9/25/2018

GEYSER
 Uap dan air keluar dengan
selang waktu tertentu
 Model: lubang di bawah
permukaan terisi oleh air
dan saat t > titik didih air,
uap dan air akan didorong
keluar
 Menunjukkan kondisi boiling
 Bedakan dengan spouting
spring

9
 9/25/2018

TANAH BERUAP (STEAMING GROUND)

 Panas dikeluarkan secara konduksi

 Hilang panas dipengaruhi oleh konduktivitas batuan
 Uap berasal dari evaporasi air panas di dekat permukaan atau
keluar dari bawah permukaan
 Klasifikasi tanah beruap ditentukan berdasarkan temperatur tanah
yang diukur pada kedalaman 0.2 m:
Kelas Temperatur pada kedalaman 0.2 m (oC)
I 60 – 100
II 30 – 60
III 20 – 30
IV 12 – 20

10
 9/25/2018

TANAH BERUAP (STEAMING GROUND)

 Tanah hangat (warm ground)

 Gradien temperatur = 25 – 30oC/m
 Tidak ada anomali pada vegetasi, sehingga tidak terdeteksi oleh
pengukuran infra-red
 Tanah beruap (steaming ground)
 Terdapat anomali vegetasi, sehingga dapat dideteksi dengan
pengukuran infra-red

FUMAROLA (FUMAROLE / STEAM VENT)

 Terdiri dari sebagian besar uap air atau campuran 2 fasa uap dan
air panas
 Mengandung trace H2S, SO2 dan sublimasi S (bedakan dengan
solfatara)
 Kebasahan & temperatur:
 Fumarola basah bertemperatur < 100oC
 Fumarola kering mempunyai temperatur 110 hingga 150oC
 Temperatur fumarola di lingkungan gunungapi aktif dapat mencapai
400-500oC

11
 9/25/2018

FUMAROLA (FUMAROLE / STEAM VENT)

 Bersama tanah beruap menunjukkan:
 Kondisi boiling (pembentukkan 2 fasa fluida) di bawah permukaan
 treservoir > 250oC (sistem temperatur tinggi)

12
 9/25/2018

Tanah beruap

Fumarola

13
 9/25/2018

Hilang Panas Alamiah (Aliran uap

uap))
Asumsi velocity of a natural steam vent:
Quite vv < 15 m/s
Noisy vv > 15 m/s

Vv =  R2 vv’ > 3.14 x 0.22 x 15 m3/s > 1.88 m3/s

mv > 1.88 m3/s x 0.5 kg/m3 > 0.94 kg/s

Q = m (h
(hvT – hlTo) > 0.94 (kg/s) x [2676 – 84] (kJ/kg)
> 2592 kJ/s > 2592 kW > 2.6 MW

REMBESAN (SEEPAGE)
 Umumnya keluar di dasar sungai/danau/laut
 Mengalami pelarutan oleh air tanah atau air permukaan
 Sulit dilakukan sampling

14
 9/25/2018

KEMUNCULAN MANIFESTASI PANAS BUMI

DI PERMUKAAN DIPENGARUHI OLEH
SISTEM HIDROTERMALNYA

HIGH VS LOW ENTHALPY HYDROTHERMAL SYSTEMS

 Hilang panas alamiah:

 Sistem temperatur rendah (non volkanik) = 3 hingga 10 MW
 Sistem temperatur tinggi (volkanik) = 10 hingga 300 MW

 Manifestasi:
 Sistem temperatur rendah = …?
 Sistem temperatur tinggi = …?

15
 9/25/2018

TUGAS 4
Buatlah esai tentang manifestasi berikut dan bagaimana manifestasi ini
digunakan untuk memahami kondisi bawah permukaan :
1. Kaipohan
2. Erupsi hidrotermal

16