Anda di halaman 1dari 86

KEMENTERIAN PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Tanda
Pengesahan Nama Tanggal
Tangan

Disusun Dr. Endang Asriyanti,


12 September
oleh: M.Hum.
2019

Divalidasi Dr. Mardin M.Pd. 15 September


oleh: 2019

Disetujui 17 September
Kepala LPMP Sulsel
oleh: 2019
Dr. H.Abdul Halim
Muharram, M.Pd.
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Internal 11
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan
menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah untuk
memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan
pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME). SPMI dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sedangkan SPME
dilaksanakan oleh institusi di luar satuan pendidikan seperti pemerintah pusat,
pemerintah daerah, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan Badan Akreditasi
Sekolah/Madrasah.

Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem


penjaminan mutu eksternal sesuai tugas dan kewenangannya akan memperkuat
upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu
sesuai kebutuhan nyata di lapangan.

Buku Pintar SPMI ini merupakan panduan pelaksanaan pengembangan sekolah


dalam penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Buku Pintar ini
diharapkan dapat dimanfaatkan bagi semua sekolah jenjang dasar dan menengah
dalam melaksanakan penjaminan mutu. Untuk itu semua pihak diharapkan dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya sehingga dapat melaksanakan tugasnya
dalam mewujudkan pelayanan pendidikan bermutu guna mendorong peningkatan
mutu pendidikan.

Makassar, September 2019


Kepala LPMP Sulawesi Selatan

Dr. H. Abdul Halim Muharram,M.Pd


NIP 19650715 199403 1 002
Implementasi Sistem Penjaminan
IImpmplleememennttaassii Mutu PPeennjjaamiminnaann MuMuttuu IInntteerrnnaall
SSiisstteemm
Internal 11
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 9
Latar Belakang ...................................................................... 9
Tujuan................................................................................. 11
C. Manfaat................................................................................11
BAB II MENYIAPKAN SPMI PADA SATUAN PENDIDIKAN..............................12
A. Membentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) 12
BAB III LANGKAH-LANGKAH KERJA MELAKSANAKAN SPMI DI
SATUAN PENDIDIKAN ..............................................................................
16
A. Pemetaan Mutu .......................................................................... 16
B. Perencanaan Pemenuhan Mutu ...................................... 20
C. Implementasi Pemenuhan Mutu....................................... 22
D. Monev Proses Pemenuhan Mutu .................................... 23
E. Penyusunan Strategi Peningkatan Mutu ......................... 26
PENUTUP ......................................................................................30
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
Internal 11
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
dan martabat manusia Indonesia. Sebagaimana diamanatkan di
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005,
setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu
pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui
Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan


Mutu Pendidikan menyatakan bahwa Sistem Penjaminan Mutu
Internal Pendidikan Dasar dan Menengah, yang selanjutnya
disingkat SPMI- Dikdasmen adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri
atas kebijakan dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan
mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dasar
dan satuan pendidikan menengah untuk menjamin terwujudnya
pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional
Pendidikan. Pemenuhan dan penjaminan mutu merupakan tanggung
jawab dari setiap komponen di satuan pendidikan. Penjaminan mutu
pendidikan pada satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan.
Oleh karena itu, pada pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan
pada satuan pendidikan dilakukan dengan pendekatan pelibatan
seluruh komponen satuan pendidikan (whole

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal 11
school approach) agar seluruh komponen satuan pendidikan
bersama- sama memiliki budaya mutu.

Penerapan penjaminan mutu pendidikan di sekolah akan


memastikan bahwa pengelolaan sekolah, proses pembelajaran dan
program-program lainnya dijalankan dengan standar mutu.

Pertanyaannya, apakah sekolah telah melakukannya?

Berdasarkan hasil pemantauan, sebagian sekolah baik jenjang


pendidikan dasar maupun pendidikan menengah belum
melaksanakan
penjaminan mutu secara optimal baik untuk pengelolaan maupun
untuk pembelajaran. Belum dilaksanakannya penjaminan mutu
pendidikan ini disebabkan oleh masih lemahnya pemahaman/kesadaran
sebagian sekolah tentang pentingnya mutu pendidikan yang sedang
mereka jalankan. Mutu pendidikan ini mencakup:

1. Mutu pengelolaan sekolah


2. Mutu pembelajaran yang dilaksanakan
3. Mutu proses pembentukan karakter peserta didik.

SPMI pada satuan pendidikan mencakup seluruh aspek


penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya
untuk mencapai SNP. Satuan pendidikan menerapkan keseluruhan
siklus dalam sistem penjaminan mutu secara mandiri dan
berkesinambungan hingga terbangun budaya mutu di satuan
pendidikan. Budaya mutu akan mendorong satuan pendidikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan secara terus menerus sehingga mutu
pendidikan akan meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu
secara bertahap hingga dipenuhinya standar yang telah ditetapkan
atau bahkan melampaui standar tersebut. Buku pintar implementasi
SPMI ini dikembangkan berdasarkan Juklak Penjaminan Mutu
Pendidikan (PMP) oleh satuan pendidikan untuk dapat dimanfatkan
dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan di satuan
pendidikan. Buku pintar ini dapat digunakan oleh semua satuan

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal
10
pendidikan untuk menerapkan penjaminan mutu internal.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal 11
B. Tujuan
Buku pintar implementasi SPMI ini disusun untuk
membantu satuan pendidikan di dalam melaksanakan sistem
penjaminan mutu dan pengembangannya. Buku Pintar ini juga dapat
digunakan untuk memberikan arah teknis pelaksanaan SPMI pada
SNP. Hal-hal yang dapat dipelajari dalam Buku Pintar ini meliputi:

1. Penyiapan sekolah melaksanakan SPMI;


2. Langkah-langkah menerapkan dan mengembangkan siklus
penjaminan mutu.

C. Manfaat
Buku Pintar implementasi ini akan bermanfaat bagi satuan
pendidikan, pengelola satuan pendidikan, penerima layanan satuan
pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung
pelaksanaan pendidikan yang bermutu.

Bagi satuan pendidikan, SPMI digunakan untuk


melaksanakan sistem penjaminan mutu pendidikan dalam pengelolaan
berbasis satuan pendidikan.

Bagi pengelola satuan pendidikan, digunakan dalam mengelola


dan membina satuan pendidikan agar mampu menjamin mutu
pendidikan.

Bagi penerima layanan satuan pendidikan, dapat digunakan dalam


memberikan masukan kepada satuan pendidikan dalam meningkatkan
mutu layanan.

Bagi pemangku kepentingan lainnya, dapat digunakan dalam


mempertimbangkan bentuk kontribusi yang dapat diberikan dalam
meningkatkan mutu pendidikan.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal
10
PENDIDIKAN

A. Membentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah


(TPMPS)
Sistem penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik di satuan
pendidikan jika terdapat unsur penjaminan mutu di dalam
manajemennya. Unsur penjaminan mutu tersebut dibentuk dalam
sebuah Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) yang
merupakan tim independen di luar manajemen sekolah yang
minimal berisi perwakilan pimpinan satuan pendidikan, pendidik, dan
tenaga kependidikan lainnya serta komite di satuan pendidikan
tersebut. Jika sumberdaya satuan pendidikan tidak mencukupi, fungsi
penjaminan mutu ini menjadi tugas dari tim manajemen yang sudah
ada dalam satuan pendidikan.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal 12
Kepala Satuan
Pendidikan

Ketua
TPMPS

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal 13
Pengembang Tim Monev/
Tenaga Sekolah Evaluator
Dewan
Guru Kependidi
kan 1. BOS
2. Literasi
3. PPK
4. Kurikulum
5. Ekskul
6. Sekolah
Sehat
7. dll

Gambar 1. Struktur Tim Penjaminan Mutu


Pendidikan
Pada Satuan Pendidikan

Pembagian tugas dalam sistem penjaminan mutu pada satuan


pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1. Satuan pendidikan dalam
melaksanakan tugas pada sistem penjaminan mutu pendidikan
dapat melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) yang dibentuk oleh pemerintah
daerah.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu


Internal 14
Tabel 1. Pembagian Tugas dalam Sistem Penjaminan Mutu pada
Satuan Pendidikan

Tim Penjaminan Mutu


Satuan Pendidikan
Pendidikan Sekolah

 Merencanakan,  Mengoordinasikan
melaksanakan, pelaksanaan penjaminan
mengendalikan, dan mutu di tingkat satuan
mengembangkan SPMI; pendidikan;
 Menyusun dokumen  Melakukan pembinaan,
SPMI yang terdiri pembimbingan, dan
atas dokumen supervisi terhadap pelaku
kebijakan, dokumen pendidikan di satuan
standar, dan pendidikan dalam
dokumen formulir; pengembangan dan
 Membuat perencanaan penjaminan mutu
peningkatan mutu yang pendidikan;
dituangkan dalam  Melaksanakan pemetaan
rencana kerja sekolah mutu pendidikan
(RKS); berdasarkan data mutu
 Melaksanakan pendidikan di satuan
pemenuhan mutu pendidikan;
baik dalam  Melakukan monitoring
pengelolaan satuan dan evaluasi proses
pendidikan maupun pelaksanaan pemenuhan
proses mutu yang telah
pembelajaran; dilakukan;
 Membentuk tim  Memberikan rekomendasi
penjaminan mutu strategi peningkatan mutu
pada satuan berdasarkan hasil
pendidikan;
Tim Penjaminan Mutu
Satuan Pendidikan
Pendidikan Sekolah
 Mengelola data monitoring dan evaluasi
mutu pendidikan di kepada kepala satuan
tingkat satuan pendidikan.
pendidikan.

Penyiapan TPMPS dilakukan sebagai berikut:

1. TPMPS ditetapkan dengan SK kepala sekolah.


2. TPMPS paling sedikit terdiri atas perwakilan pimpinan satuan
pendidikan, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan
dan perwakilan komite sekolah.
3. Jumlah anggota TPMPS disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan.
4. Jika sumberdaya satuan pendidikan tidak mencukupi maka diserahkan
kepada tim manajemen satuan pendidikan.
5. Jika SK TPMPS telah diterbitkan, maka tim pengembang sekolah dan
tim auditor internal bersama ketua TPMPS mulai melaksanakan SPMI di
tingkat satuan pendidikan.
6. Tahapan-tahapan SPMI didahului dengan adanya sosialisasi SPMI
kepada semua warga sekolah. Semua warga sekolah mendapatkan
informasi mengenai apa dan bagaimana SPMI.
7. Kegiatan penyadaran penjaminan mutu ini akan lebih baik
apabila dilanjutkan dengan kegiatan dalam bentuk IHT SPMI
pada satuan pendidikan agar semua langkah kerja SPMI dapat
betul-betul dipahami
dan dilaksanakan.

Im
p
lementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal 15
8. Setelah semua warga sekolah memahami SPMI maka warga
sekolah menyatakan komitmennya melalui penandatanganan
komitmen sistem penjaminan mutu pendidikan.

9. Pernyataan komitmen dibuat oleh satuan pendidikan. Adapun


contoh isi pernyataan komitmen adalah

PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertandatangan di bawah ini adalah


………………………………….
………………………………….
…………………………………., dst
Menyatakan dengan sepenuh hati, ikhlas dan jujur bersedia:
1. Mengimplementasikan SPMI
2. Menyosialisasikan SPMI kepada warga sekolah dan
orang tua siswa
3. Meningkatkan mutu manajemen pengelolaan sekolah
4. Meningkatkan mutu akademik
5. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 16


Internal
Penjaminan mutu pendidikan di sekolah dilakukan berdasarkan
SPMI yang telah ada pada Buku 3 Juklak Penjaminan Mutu Pendidikan di
sekolah. Terdapat 5 langkah kerja melaksanakan SPMI sesuai siklus
SPMI yaitu:
1) Pemetaan Mutu
2) Perencanaan Pemenuhan Mutu
3) Implementasi Pemenuhan Mutu
4) Monev Internal
5) Penyusunan Strategi Peningkatan Mutu

Satuan pendidikan harus menerapkan kelima langkah kerja SPMI ini.

A. Pemetaan
Mutu

Pada kegiatan pemetaan mutu, sekolah perlu memetakan


mutu pendidikan berdasarkan SNP melalui kegiatan mengkaji
SNP dan kegiatan mengisi aplikasi e-eds yang menghasilkan
peta mutu (capaian standar).
Sebelum melaksanakan tahapan pertama ini, sekolah sudah
melakukan sosialisasi SPMI di sekolah dan melakukan
penandatanganan komitmen penjaminan mutu pendidikan oleh semua
warga sekolah. Penandatanganan komitmen ini dilakukan dengan penuh
kesadaran dan semua warga sekolah memahami isi atau butir
komitmen penjaminan mutu.
Pada tahapan pemetaan mutu, terdapat beberapa kegiatan yang
mesti dilakukan oleh sekolah yaitu mengkaji SNP, mengkaji hasil

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 17


Internal
evaluasi diri sekolah (rapor mutu sekolah), mengkaji hasil monev internal
sekolah tahun lalu (bagi sekolah yang sudah melakukan monev

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 18


Internal
internal), mengisi format lembar kerja SNP.
Pada bagian ini, akan dijelaskan aktivitas-aktivitas yang perlu
dilakukan seperti mengkaji SNP dan mengisi aplikasi e-eds.
1) Mengkaji SNP

Mengkaji SNP adalah bagian yang sangat penting pada


pemetaan mutu. Semua warga sekolah harus membaca dan
mengkaji SNP sebagai langkah awal penjaminan mutu. Aktivitas
mengkaji SNP yang perlu dilakukan adalah

a. TPMPS mengoordinasikan pembentukan tim kerja yang


melibatkan semua warga sekolah. Tim kerja disesuaikan
dengan jumlah PTK yang ada di sekolah.
b. Tim pengembang sekolah mencetak dokumen SNP dan
dokumen buku indikator mutu.
c. Semua warga sekolah mengkaji dokumen SNP dan dokumen
buku indikator mutu.
d. Mengadakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus
Group Discussion) dimana semua warga sekolah terlibat
mendiskusikan isi dokumen SNP dan dokumen buku
indikator mutu.
2) Mengkaji hasil EDS (rapor mutu sekolah)
a. Tim pengembang sekolah mencetak dokumen rapor mutu
sekolah.
b. Mengadakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus
Group Discussion) dimana semua warga sekolah terlibat
dalam mengkaji dokumen rapor mutu sekolah.
3) Mengkaji hasil monev internal sekolah tahun lalu (bagi sekolah
yang sudah melakukan monev internal)
a. Bagi sekolah yang telah memiliki hasil monev internal dapat
mendiskusikan kembali hasil monev internalnya.
b. Hasil monev internal dapat dijadikan sebagai bahan
masukan atau perbaikan pada saat menganalisis kondisi
sekolah.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 19


Internal
4) Mengisi format lembar kerja SNP
a. Tim kerja yang melibatkan semua warga sekolah dibawah
koordinasi TPMPS mulai mengisi format lembar kerja SNP
seperti yang ada pada tabel 2, contoh dapat dilihat pada
lampiran 1.
b. Kolom pertama (1) diisi delapan SNP.
c. Kolom kedua (2) diisi dengan indikator mutu yang
merupakan komponen dari standar terkait.
d. Kolom (3) menjabarkan kondisi ideal sesuai indikator mutu
e. Kolom (4) menjabarkan resiko yang akan timbul jika
indikator mutu tidak terpenuhi
f. Kolom (5) menjelaskan hal-hal fundamental yang
umumnya menyebabkan indikator mutu sesuai deskripsi
yang didiskusikan tidak tercapai.
g. Penjelasan kolom (3), (4), dan (5) ada pada buku indikator mutu.
Namun perlu diperhatikan, apa yang ada pada buku
indikator mutu, masih bersifat umum, sekolah perlu
mendiskusikan kembali boleh ditambah ataupun dikurangi
sesuai kondisi faktanya yang terjadi di sekolah.
h. Kolom (6) menjabarkan seluruh penyelesaian untuk seluruh
permasalahan yang muncul dalam diskusi. Penyelesaian
dapat berupa penyelesaian satu per satu atas permasalahan
yang muncul atau penyelesaian yang dapat menyelesaikan
lebih dari satu permasalahan. Penyelesaian sebaiknya
bersifat praktikal yang dapat diselesaikan sekolah secara
mandiri.
i. Kolom (7) menjelaskan pihak-pihak mana saja yang
dapat melakukan penyelesaian tersebut.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 20


Internal
Tabel 2. Lembar Kerja SNP

Indikator Resiko Jika Penyebab


Standar Deskripsi Standar Tidak Penyele Pelibatan
Mutu Mutu Tidak Tercapainya saian
Tercapai Standar Mutu

1 2 3 4 5 6 7

SKL

ISI

PROSES

PENILAIAN

PTK

PENGELOLA
AN

SARPRAS

PEMBIAYA-
AN

5) Melakukan evaluasi diri sekolah dengan :


a. Menyusun instrumen evaluasi diri
sekolah;
b. mengumpulkan data evaluasi diri sekolah dengan
benar;
c. mengolah data evaluasi diri
sekolah;
d. menganalisis data evaluasi diri sekolah;
Keempat hal di atas dilakukan apabila sekolah mampu
menyusun instrumen EDS dan menganalisisnya secara
internal. Namun, apabila sekolah belum mampu menyusun
instrumen EDS sendiri, maka dapat menggunakan hasil
analisis instrumen EDS yang ada, instrumen Pemetaan Mutu

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 20


Internal
Pendidikan, instrumen akreditasi atau instrumen lainnya yang
mengacu pada SNP. Kegiatan mengkaji SNP dan evaluasi diri

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 21


Internal
diikuti dengan kegiatan analisis data mutu sebagaimana yang
dijelaskan di bawah ini. Setelah melakukan hasil evaluasi diri,
dilanjutkan dengan analisis data mutu berdasarkan hasil
evaluasi diri.
6) Kegiatan analisis data mutu
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi berdasarkan hasil analisis
instrumen EDS/Rapor Mutu dengan menggunakan tabel 2 Analisis
Data Mutu, contoh dapat dilihat pada lampiran 2.

Tabel 3. Analisis Data Mutu

Standar Indikator Kondisi Saat Ini Analisis Lingkungan


Internal
Kekuatan Kelemahan
SKL
Isi
Proses
Penilaian
PTK
Pengelolaan
Sarpras
Pembiayaan

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 22


Internal
a. Sekolah perlu menganalisis kondisi sekolah saat ini
berdasarkan hasil analisis instrumen EDS/Rapor Mutunya
dengan mempertimbangkan analisis lingkungan baik
kekuatan maupun kelemahan sekolah.
b. Langkah selanjutnya adalah analisis akar masalah untuk
merumuskan rekomendasi dengan menggunakan tabel 4,
contoh dapat dilihat pada lampiran 3.

Tabel 4. Tabel Analisis Akar Masalah

Standar Akar Masalah Rekomendasi


Perbaikan

SKL

ISI

PROSES

PENILAIAN

PTK

PENGELOLAAN

SARPRAS

PEMBIAYAAN

B. Perencanaan Pemenuhan Mutu


Langkah kedua adalah perencanaan pemenuhan mutu.
Rencana pemenuhan mutu merupakan aktivitas mencari solusi
dengan cara melakukan upaya yang bersumber dari kekuatan
sendiri. Pada langkah ini, aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan
adalah:
1) TPMPS membuat perencanaan pemenuhan mutu
berdasarkan hasil pemetaan mutu, dokumen kebijakan
pendidikan pada level nasional, daerah dan satuan
pendidikan serta rencana strategis pengembangan
satuan pendidikan.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 21


Internal
2) Menuangkan hasil perencanaan ke dalam dokumen
penyusunan rencana peningkatan mutu sekolah dengan
menggunakan tabel 5, contoh dapat dilihat pada lampiran 4.
3) Sekolah perlu duduk bersama menyusun atau
menyempurnakan rencana kerja sekolah berdasarkan
hasil peta mutu.

Tabel 5. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu

Biaya
Sumber dana
Volume
Standar Rekomendasi Program Kegiatan

SKL

ISI

PROSES
PENILAIAN

PTK
PENGELO-
LAAN
SARPRAS
PEMBIAYA
AN

C. Implementasi Pemenuhan Mutu


Sekolah melaksanakan pemenuhan mutu dalam
pengelolaan satuan pendidikan dan kegiatan proses
pembelajaran sehingga standar dapat tercapai.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 23


Internal
1) Memperhatikan rencana pemenuhan mutu dan jadwal
sebagaimana yang telah disusun sebelumnya.
2) Mengisi tabel 6 lembar implementasi pemenuhan mutu,
contoh dapat dilihat pada lampiran 5.

3) Menetapkan
penanggung
jawab kegiatan.
4) Penanggung
jawab
mengusulkan tim
pelaksana yang
akan dilibatkan.

5) Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan.


6) Menetapkan
bukti fisik yang
mendukung
keterlaksanaan
kegiatan.
7) Melaksanakan
pemenuhan mutu
berdasarkan
jadwal
8) Membuat laporan pelaksanaan implementasi pemenuhan

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 24


Internal
mutu dan dilampiri dengan bukti fisik.

Tabel 6. Implementasi Pemenuhan Mutu

Pemangku
Penanggung Waktu
kepentingan
Standar Program Kegiatan jawab pelaksa- Bukti fisik
yang
naan
dilibatkan
SKL
ISI

PROSES

PENILA
IAN
PTK
PENGE
LOLAA
N
SARPR
AS
PEMBI
AYAAN

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 25


Internal
D. Monev internal

Monev internal
mutu dilakukan untuk
menjamin kepastian
terjadinya peningkatan
mutu yang
berkelanjutan. Pada
langkah monev internal
mutu, sekolah dan tim
monev internal perlu
melakukan aktivitas-
aktivitas sebagai
berikut:

1) Mempelajari rapor mutu sekolah, masalah


dan rekomendasi
2) Mempelajari dokumen rencana pemenuhan mutu dan
dokumen pemenuhan mutu yang telah dilakukan
3) Menetapkan jadwal monev
Jadwal monev internal dapat ditetapkan minimal dua kali
setahun oleh sekolah.
4) Melakukan kegiatan pre-monev internal
Pertemuan awal monev internal dilakukan untuk
memfasilitasi pertemuan antara tim monev dan yang
akan dimonev, persiapan hal-hal yang akan dimonev dan

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 26


Internal
daftar pertanyaan (instrumen) monev yang akan
digunakan.
5) Melaksanakan monev implementasi pemenuhan
mutu dengan mengumpulkan informasi-informasi
terkait masalah dan akar permasalahannya.
Tim monev mengajukan pertanyaan kepada sasaran
monev dari daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
Selain itu, tim monev akan melakukan verifikasi
dengan melihat dokumen atau bukti fisik lainnya. Jika
terjadi ketidaksesuaian, tim monev akan membantu
memberikan rekomendasi perbaikan.
Tabel 7. Contoh Instrumen Monev
Berdasarkan Masalah yang Mendasar
N PERNYATAAN JAWABAN
O
1 Apa yang dikerjakan?
2 Mengapa hal tersebut
dikerjakan?
3 Apakah yang sudah dikerjakan
sudah memenuhi harapan?
4 Bagaimana meningkatkan mutu hasil
pekerjaan?

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 27


Internal
Tabel 8. Contoh Instrumen Monev Sistem

NO PERNYATAAN JAWABAN
1 Dalam bentuk apa kegiatan
pemenuhan mutu dilakukan?
2 Siapa yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan pemenuhan mutu
terhadap masalah ….?
3 Bagaimana peserta didik dibina dan
dibimbing?
4 Kapan pelaksanaan
kegiatan pemenuhan mutu
dilakukan?
5 Bagaimana meningkatkan mutu hasil
pekerjaan?

Tabel 9. Contoh Instrumen Monev Keterlaksanaan Kegiatan


Pemenuhan Mutu
Kesesuaian
N Keterlaksanaan Kendala
Kegiatan dengan
o /Alasan
Rencana

6) Melakukan pengendalian terhadap proses pelaksanaan


pemenuhan mutu dengan mengisi lembar kerja
penyusunan indikator evaluasi pelaksanaan pemenuhan
mutu, contoh dapat dilihat pada lampiran 6.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 28


Internal
Tabel 10. Penyusunan indikator evaluasi
pelaksanaan pemenuhan mutu

Indikator Capaian Kesimp


Kegiatan ulan
Program dan
Input Proses Output Outcome Rekom
endasi

Seluruh langkah dalam siklus penjaminan mutu


dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam pengelolaan
berbasis satuan pendidikan dengan melibatkan
pemangku kepentingan.

7) Membuat laporan monev mutu internal


Setelah melakukan monev internal, tim monev internal
membuat laporan monev internal. Adapun format laporan
monev internal dibuat sederhana dan sekolah bisa
mengembangkan sendiri.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 29


Internal
Tabel 11 Laporan Hasil Monev internal
Laporan Hasil Monev
internal

Sasaran Monev :
Tempat monev (ruang) :

Apa yang dimonev :

Temuan :

Akar Masalah :

Tempat, Tanggal

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 30


Internal
8) Melakukan pertemuan akhir monev internal
Setelah melakukan monev, dilanjutkan dengan pertemuan
akhir dimana tim monev memaparkan hasil temuannya
dan tindakan perbaikan yang disetujui untuk dilaksanakan
ke depannya.

E. Penyusunan Strategi Peningkatan Mutu


Penyusunan strategi peningkatan mutu merupakan tahapan akhir
dalam melaksanakan SPMI.
1) Mengadakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus
Group Discussion) dimana tim monev internal mengkaji
hasil monev.
2) Hasil monev internal dapat dijadikan sebagai bahan masukan
atau perbaikan untuk menyusun strategi peningkatan
mutu berupa tindakan-tindakan perbaikan yang akan
dilakukan.

Tabel 12. Strategi Peningkatan Mutu


No Strategi peningkatan mutu yang akan dilakukan

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 31


Internal
Pekerjaan SPMI ini dilakukan dalam upaya pembangunan
budaya mutu pada satuan pendidikan. Perlunya sekolah sadar
akan pentingnya penjaminan mutu sebagai kewajiban dalam
melaksanakan proses belajar dan pengelolaan sekolah.

Apabila sekolah sudah memiliki kesadaran yang tinggi,


diharapkan sekolah dapat melaksanakan SPMI secara mandiri.
Untuk melaksanakan SPMI mandiri, diperlukan beberapa bahan
petunjuk seperti Buku Pintar Implementasi SPMI ini.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 32


Internal
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Permendikbud


Nomor 28 Tahun 2016. Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan. Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Petunjuk


Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Indikator


Mutu. Jakarta.

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu 33


Internal
Contoh AnalisisSNP

3. Contoh Analisis Akar Masalah

4. Contoh Penyusunan Rencana peningkatan Mutu Sekolah

5. Contoh Implementasi Pemenuhan Mutu

6. Contoh Penyusunan Indikator Evaluasi pelaksanaan Pemenuhan Mutu

34
Lampiran 1 Contoh Analisis SNP

Resiko Jika Standar Penyebab Tidak


Standar Indikator Deskripsi Mutu Tidak Tercapainya Standar Penyelesaian Pelibatan
Mutu Tercapai Mutu

1 2 3 4 5 6 7

Lulusan Memiliki lulusan yang Peserta didik Pemahaman guru Sosialisasi KS, Waka
memiliki berfikir secara faktual, tidak mampu terkait dimensi dan tentang Kurikulum,
kompetensi konseptual, operasional mencapai tingkat kognitif hubungan Waka SDM,
pada dimensi dasar, prinsip, dan kompetensi belum dimensi Nara Sumber,
pengetahuan metakognitif sesuai pengetahuan menyeluruh. pengetahuan dan Guru
dengan bidang dan pada dimensi (faktual,
lingkup kerja pada teknis, metakognitif dan prosedural,
spesifik, dan kompleks pada tingkat konseptual
(berkenaan dengan ilmu kognitif dan
pengetahuan, teknologi, menganalis, metakognitif)
seni, budaya, dan mengevaluasi, dan proses
humaniora) dalam dan mencipta. kognitif
konteks pengmbangan (memahami,
potensi diri sebagai menerapkan,
bagian dari keluarga, menganalisis
sekolah, dunia kerja, dan
warga masyarakat lokal, mengevaluasi)
nasional, regional, dan
internasional.
35
Kurikulum 1) Memiliki tim yang 1) Warga Sistem informasi Memberikan PS, KS, Waka
ISI

Tingkat bertugas mengembangkan sekolah dan manajemen yang akses kepada Humas,
Satuan kurikulum sekolah. 2)Tim pemangku dimiliki sekolah pemangku MKKS/KKKS,
Pendidi-kan Pengembang kepentingan belum memberikan kepentingan guru,
dikembangk tidak
an
Kurikulum meliputi seluruh mengetahui KTSP akses kepada dalam sistem komite Sekolah
guru
mata pelajaran, konselor yang pemangku informasi dan DU/DI
(guru Bimbingan dan dilaksanakan kepentingan. manajemen,
Konseling),
dan komite sekolah atau sekolah. 2) KTSP salah satunya
penyelenggara pendidikan yang melalui web
dikembangkan
dibuktikan dengan dokumen tidak sesuai sekolah.
dengan
penugasan. 3) Sekolah pedoman
memiliki
pedoman pengembangan pengembangan
kurikulum yang diketahui tim yang ditetapkan.
pengembang kurikulum
sekolah
sebagai dasar
pengembangan
Proses 1) Upaya
1) Berpusat pada siswa. 2) Siswa tidak mampu Pelaksanaan Waka Kurikum,
PROSES

peningkatan IHT
pembelajaran Menerap-kan modus belajar mutu pendidikan membuat (InHouse Waka SDM,
pertanyaan
dilaksa-nakan berbasis penying-kapan/ kurang optimal. dan menemukan Training) fasilitator dan
tentang guru
dengan tepat penelitia 2) Kurang jawaban yang tepat model-model
3) Memulai dengan mendapatkan atas pertanyaan pembelajaran
bertanya, atau
menganalisis, memberi informasi perbaikan isu. yang berpusat
solusi

36
atau jawaban rencana penilaian 2) Siswa tidak dapat pada siswa
yang tepat, berdiskusi dan yang lebih adil dan mengolah data dan
merefleksikan terkait hasil bertanggung informasi menjadi
serta jawab.
mengulangi bertany pengetahuan yang
kembali.
bermanfaat.
Penilaian 1) Ditindaklanjuti untuk ) Upaya Pemahaman Memberikan Waka Kurikulum
PENILAIAN

Pendidikan memperbaiki proses peningkatan mutu pendidik terhadap pemahaman dan guru
ditindaklanjuti pembelajaran. pendidikan kurang proses penilaian tentang proses
2) Ditindaklanjuti untuk optimal. 2) masih belum penilaian
melakukan perbaikan dan/atau Kurang maksimal. (kisi-kisi soal,
penjaminan mutu mendapatkan perumusan
informasi soal, analisis
37
pendidikan pada tingkat perbaikan rencana penilaian, dan
satuan pendidikan. 3) Semua penilaian yang pengayaan/
guru mengembalikan hasil lebih adil dan remedial)
kerja siswa yang telah dinilai. bertanggung
jawab.
Ketersediaan 1) Sekolah memiliki kepala 1) Kegiatan Penyelenggara Mmengikuti KS, Waka SDM,
PTK

dan laboran. 2) Minimal sarjana laboratorium pendidikan (tingkat pelatihan dan Kepala
kompetensi (S1) untuk jalur guru atau sekolah kurang provinsi) selaku Laboran
tenaga diploma tiga (D3) untuk jalur sesuai gagasan, pengelola sumber
kependidika laboran/teknisi. 3) Memiliki teori dan prinsip. daya manusia
n sesuai sertifikat kepala laboratorium 2) Peralatan, kurang
ketentuan sekolah dari perguruan tinggi bahan dan ruang memperhatikan
atau lembaga lain yang laboratorium tenaga
ditetapkan oleh pemerintah. sekolah kurang kependidikan.
terawat.
3) Kegiatan
praktikum kurang
terlayani.

Program 1) Warga sekolah dilibatkan Terdapat program Program kemitraan Merencanakan PS, KS, Waka
PENGELOLAAN

pengelolaan dalam pengelolaan akademik. yang tidak dapat dan pelibatan program Humas,
dilaksanakan 2)Sekolah melibatkan peran dijalankan dengan masyarakat tidak kemitraan dan MKKS/KKKS,
sesuai serta masyarakat dan optimal karena terencanakan pelibatan guru, komite
ketentuan kemitraan untuk mendukung keterbatasan dalam masyarakat Sekolah dan
program sekolah meliputi sumber daya dan rencana kerja dalam DU/DI
bidang:Pendidikan,Kesehatan, kapasitas yang sekolah program kerja
Kepolisian,Keagamaan dan dimiliki oleh sekolah
kemasyarakatan.Dunia sekolah.
usaha,Pengembangan minat
dan bakat

38
3) Sistem kemitraan sekolah
ditetapkan dengan perjanjian
secara tertulis.

Sekolah 1) Jumlah minimum ruang Kompetensi inti Sikap


SARPRAS

memiliki kelas sama dengan banyak siswa sulit dicapai tanggungjawab dan
sarana dan rombongan belajar. 2) Ruang karena ruang kelas rasa memiliki
prasarana kelas memiliki sarana/ merupakan lokasi warga sekolah/
pembelajara perlengkapan sesuai standar aktivitas utama kelas untuk
n yang (lantai dan sumber listrik siswa. menjaga fasilitas
lengkap. dalam kondisi baik). sekolah (khususnya
yang ada dalam
kelas) rendah
Sekolah Memiliki pembukuan biaya Rentan terhadap Beban kinerja Pelaporan PS, Bendahara,
PEMBIAYAAN

melakukan operasional berupa buku kas tuduhan tindak bendahara terlalu penggunaan Pengguna
pengelolaan umum yang berisikan seluruh pidana KKN banyak sehingga dana harus anggaran
dana dengan transaksi dengan didukung kepada bendahara tidak memiliki tepat waktu.
baik. catatan dari buku pembantu dan waktu untuk
(Buku pembantu kas yang kepala sekolah menyusun
mencatat tiap transaksi tunai oleh pemangku laporan tersebut
dan ditandatangani oleh kepentingan. (waktu yang ada
Bendahara dan Kepala terbatas disebabkan
Sekolah). karena pengguna
anggaran, terlambat
mengumpulkan
laporan
penggunaan dana
ke bendahara
sekolah).
39
Lampiran 2. Contoh Analisis Data Mutu

Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Internal
Kekuatan Kelemahan

SKL Lulusan Memiliki pengetahuan faktual, Belum memahami


memiliki prosedural, konseptual, perbedaan
kompetensi metakognitif. pengetahuan faktual,
pada dimensi prosedural,
pengetahuan konseptual,
metakognitif.

ISI Kurikulum Melibatkan pemangku Memiliki perangkat kurikulum Belum melibatkan


Tingkat Satuan kepentingan dalam tingkat satuan pendidikan pemangku
Pendidikan penyusunan KTSP 2. Memiliki yang dikembangkan kepentingan dalam
dikembangkan perangkat kurikulum tingkat penyusunan KTSP
sesuai satuan pendidikan yang
prosedur dikembangkan

PROSES Proses 1) Membentuk rombongan 1) Membentuk rombongan belajar


pembelajaran belajar dengan jumlah siswa dengan jumlah siswa sesuai
dilaksanakan sesuai ketentuan. 2) ketentuan. 2) Mengelola kelas
dengan tepat Mengelola kelas sebelum sebelum memulai pembelajaran.
memulai pembelajaran. 3) 4) Mengarahkan pada
Mendorong peserta didik penggunaan pendekatan ilmiah.
mencari tahu. 4) Mengarahkan 5) Melakukan pembelajaran
pada penggunaan berbasis

40
Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Internal
Kekuatan Kelemahan

pendekatan ilmiah. kompetensi. 6) Memberikan


5) Melakukan pembelajaran pembelajaran terpadu. 7)
berbasis kompetensi. Melaksanakan pembelajaran
6) Memberikan pembelajaran dengan jawaban yang
terpadu. kebenarannya multi dimensi. 8)
7) Melaksanakan pembelajaran Menuju keterampilan aplikatif. 9)
dengan jawaban yang Mengutamakan pembudayaan
kebenarannya multi dimensi. dan pemberdayaan peserta didik
8) Menuju keterampilan sebagai pembelajar sepanjang
aplikatif. 9) Mengutamakan
hayat.
pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang
hayat. 10) Menerapkan
prinsip bahwa siapa saja
adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas.
11) Mengakui atas perbedaan
individual dan latar belakang
budaya peserta didik.
12) Memanfaatkan teknologi
informasi
41
Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Internal
Kekuatan Kelemahan

PENILAI Penilaian 1) Menindaklanjuti hasil 1) Belum menindak


AN Pendidikan pelaporan penilaian. 2) lanjuti hasil pelaporan
ditindaklanjut Melakukan pelaporan penilaian. 2) Belum
i penilaian secara periodik. melakukan pelaporan
penilaian secara
periodik.

PTK Ketersediaan 1) Memiliki Tenaga Pelaksana 1) Memiliki Tenaga Pelaksana 2) Belum tersedia
dan Urusan Administrasi Urusan Administrasi Tenaga Laboran. 4)
kompetensi berpendidikan sesuai berpendidikan sesuai ketentuan. Belum tersedia
tenaga ketentuan. 2) Tersedia Tenaga 3) Tersedia Tenaga Pelaksana Tenaga Pustakawan.
kependidikan Laboran. 3) Tersedia Tenaga Urusan Administrasi. 5) Belum tersedia
sesuai Pelaksana Urusan Tenaga Teknisi
ketentuan Administrasi. Laboran.
4) Tersedia Tenaga
Pustakawan. 5) Tersedia
Tenaga Teknisi Laboran.
PENGEO Program 1) Memiliki pedoman 1)Memiliki pedoman pengelolaan Belum membangun
LAAN pengelolaan pengelolaan sekolah lengkap sekolah lengkap kemitraan dan
dilaksanakan 2)Menyelenggarakan kegiatan 2)Menyelenggarakan kegiatan melibatkan peran
sesuai layanan kesiswaan layanan kesiswaan serta masyarakat
ketentuan 3).Meningkatkan dayaguna 3).Meningkatkan dayaguna serta lembaga lain
pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga yang relevan
kependidikan

42
Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Internal
Kekuatan Kelemahan

kependidikan 4) Melaksanakan 4) Melaksanakan kegiatan evaluasi


kegiatan evaluasi diri 5) diri dan 6). Melaksanakan
Membangun kemitraan dan pengelolaan bidang kurikulum dan
melibatkan peran serta kegiatan pembelajaran.
masyarakat serta lembaga lain
yang relevan 6) Melaksanakan
pengelolaan bidang kurikulum
dan kegiatan pembelajaran

SARPRAS Sekolah 1) Kondisi ruang kelas sesuai 2) Memiliki ruang perpustakaan 1) Kondisi ruang
memiliki standar. 2) Memiliki ruang layak pakai kelas belum sesuai
sarana dan perpustakaan layak pakai. 3) standar.
prasarana Memiliki ruang kelas sesuai 2) belum memiliki
pembelajaran
standar. ruang kelas sesuai
yang lengkap.
standar.
PEMBIA Sekolah 1) Memiliki laporan 3) Mengatur alokasi dana 1) laporan
YAAN melakukan pengelolaan dana. 2) Memiliki yang berasal dari APBD/ pengelolaan dana
pengelolaan laporan yang dapat diakses APBN/ Yayasan/ sumber terlambat. 2) Belum
dana dengan oleh pemangku kepentingan. lainnya. memiliki laporan yang
3) Mengatur alokasi dana
baik. dapat diakses oleh
yang berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber pemangku
lainnya. kepentingan.

43
Lampiran 3. Contoh Analisis Akar Masalah

Standar Masalah Akar Permasalahan Rekomendasi Perbaikan

SKL Beberapa guru belum Pemahaman guru terkait Pihak sekolah (Waka
mampu membedakan dimensi dan proses kognitif Kurikulum) melakukan
pengetahuan faktual, belum menyeluruh. sosialisasi tentang dimensi
prosedural, konseptual dan dan proses kognitif.
metakognitif.

ISI Penyusunan Kurikulum Sistem manajemen sekolah Memberikan akses kepada


Tingkat Satuan Pendidikan belum memberikan akses pemangku kepentingan
belum melibatkan DU/DI kepada DU/DI dalam sistem informasi
manajemen, salah satunya
melalui web sekolah.

PROSES Beberapa guru belum Masih ada beberapa guru Pihak sekolah (Waka SDM)
mampu memfasilitasi belum memahami tentang menjadwalkan IHT tentang
peserta didik untuk mencari model-model pembelajaran model-model pembelajaran
tahu jawaban/ solusi
tentang sesuatu.
44
PENILAIAN Pemahaman tentang proses Beberapa guru belum Workshop tentang
penilaian masih kurang. meamahami tentang penyusunan kisi-kisi soal dan
penyusunan kisi-kisi soal format analisis penilaian.
dan cara menganalisis
penilaian.

PTK Penyelenggara pendidikan Pemahaman tentang tugas/ Pihak sekolah segera


kurang memperhatikan fungsi laboran masih mengusulkan
hal-hal yang terkait dengan kurang. pengikutsertaan tenaga
laboran. laboran untuk pelatihan ke
penyelenggara pendidikan
yang terkait.

PENGELOLAAN Kurangnya kemitraan Belum ada MoU dengan Pihak sekolah membuat MoU
dengan lembaga lain yang lembaga lain yang relevan dengan lembaga lain yang
relevan dalam pengelolaan relevan dalam pengelolaan
pendidikan. pendidikan

SARPRAS Pemeliharaan sarana dan Kesadaran rasa memiliki Perbaikan ruang kelas dan
prasarana kelas belum dan tanggungjawab siswa penumbuhan sikap
optimal. masih kurang. tanggungjawab siswa.

PEMBIAYAAN Penyelesaian (pelaporan) Pengguna anggaran sekolah Bendahara memberikan


buku kas umum yang terlambat menyerahkan batas waktu pelaporan
berisikan seluruh transaksi laporan hasil penggunaan terhadap pengguna anggaran
terlambat. dananya ke bendahara. sekolah.
Lampiran 4 Contoh Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu

45
Sumber
Standar Rekomendasi Program Kegiatan Vol. Biaya
dana
SKL Pihak sekolah (Waka Peningkatan 1) Sosialisasi tentang 1 kali Rp. Dana
Kurikulum) kompetensi pendidik dimensi dan proses (1 hari) 1.000 Bos
melakukan sosialisasi kognitif .000;
tentang dimensi dan 2) Mengaplikasi-kan dimensi
proses kognitif. proses dan kognitif,
dalam RPP dan PBM.
Memberikan akses Rp. Dana
kepada pemangku 1) Penyusunan KTSP 6.000 Bos
6 tim
kepentingan dalam melibatkan pihak DU/DI .000;
(Kompe
sistem informasi 2) Pembuatan MoU
ISI Penyusunan KTSP tensi
manajemen, salah tentang pelibatan pihak
kealian
satunya melalui web DU/DI dalam penyusunan
)
sekolah. kurikulum PMK

Peningkatan kompetensi 1) Pelatihan (IHT)


Menyusun perangkat
pendidik tentang model
pembelajaran dengan Rp
pemblajaran. 2)
menggunakan model-model 1 kali (1 1.000
PROSES Penerapan model Dana Bos
pembelajaran yang hari) .000,-
pembelajaran dalam
mendorong siswa lebih aktif
PBM.
dalam kelas.
46
Sumber
Standar Rekomendasi Program Kegiatan Vol. Biaya
dana
Workshop tentang
penyusunan kisi-kisi 1) Tiap guru wajib membuat Rp
PENILAIA soal dan format Peningkatan kompetensi kisi-kisi soal 2) Melatih 1 kali (1 2.000
Dana Bos
N analisis penilaian. pendidik guru untuk membuat hari) .000,-
analisis nilai dengan
format yang ada.
Pihak sekolah segera Rp. Dana
mengusulkan 1) pendataan kepala 6.000 Bos
6 tim
pengikutsertaan laboran yang belum .000;
(Kompe
tenaga laboran untuk Peningkatan kompetensi bersertifikat di setiap
PTK tensi
pelatihan ke pendidik jurusan. 2) Pengusulan
keahlia
penyelenggara kepala laboran untuk
n
pendidikan yang mengikuti pelatihan.
)
terkait.
Pihak Sekolah 1) Pembuatan MoU dengan Rp. Dana
membuat MoU lembaga lain yang relevan 36.00 Bos
6 tim
dengan lembaga lain dalam pengelolaan 0.000
(Kompe
PENGELO yang relevan dalam pendidikan ;
Program Kemitraan tensi
LAAN pengelolaan 2) Mengadakan kerjasama
kealian
pendidikan dengan lembaga yang
)
relevan sesuai dengan
kompetensi keahlian
47
Sumber
Standar Rekomendasi Program Kegiatan Vol. Biaya
dana

Perbaikan ruang kelas Melakukan renovasi Rp. Dana


dan penumbuhan 1) Pengusulan renovasi beberapa ruang kelas dan 4 ruang 200.0 Bos
SARPRAS 00.00
sikap tanggungjawab ruang kelas. membuat jadwal piket tiap kelas
siswa. kelas. 0;

Bendahara Koordinasi dengan


Pembuatan juknis Rp
memberikan batas pengguna anggaran agar
PEMBIA pelaporan penggunaan 500.0
waktu pelaporan memasukkan laporan 1 kali Dana Bos
YAAN anggaran bagi pengguna 00,-
terhadap pengguna penggunaan anggaran
anggaran
anggaran sekolah. sekolah tepat waktu.
48
Lampiran 5. Contoh Implementasi Pemenuhan Mutu

Pemangku Waktu
Penanggung
Standar Program Kegiatan kepentingan pelaksa Bukti fisik
jawab
yang dilibatkan naan

SKL Peningkatan 1) Sosialisasi tentang dimensi dan Kepa-la Waka Juni Foto Kegiatan,
kompetensi proses kognitif Seko-lah Kurikulum, Absensi
pendidik 2) Mengaplikasi-kan dimensi Tenaga Kegiatan, RPP
proses dan kognitif, dalam RPP Pendidik
ISI dan PBM.
1) Penyusunan KTSP melibatkan Kepa-la Komite Mei - Foto Kunjungan,
pihak DU/DI 2) seko-lah Sekolah, Pihak Juli Surat, MoU
Penyusunan
Pembuatan MoU tentang pelibatan DU/DI, keterlibatan
KTSP
pihak DU/DI dalam penyusunan DU/DI
kurikulum PMK
PROSES 1) Pelatihan Waka Waka Juni Foto Kegiatan,
(IHT) Kurikulum Kurikulum, dan Absensi
tentang Tenaga Desem- Kegiatan, RPP
model Menyusun perangkat pembelajaran
Pendidik ber yang
pemblajaran dengan menggunakan model-
menggunakan
. 2) model pembelajaran yang
Penerapan model
mendorong siswa lebih aktif dalam
model pembelajaran
kelas.
pembelajara yang tepat
n dalam
PBM.
49
Pemangku Waktu
Penanggung
Standar Program Kegiatan kepentingan pelaksa Bukti fisik
jawab
yang dilibatkan naan

PENILA Waka Waka Juni Kisi-kisi soal,


1) Tiap guru wajib membuat Soal Ulangan,
IAN Peningkatan Kurikulum Kurikulum, dan
kisi- kisi soal 2) Melatih guru Hasil Analisis,
kompetensi Tenaga Desem
untuk membuat analisis nilai Hasil Remedial/
pendidik Pendidik ber
dengan format yang ada. Pengayaan
PTK Waka SDM Kepala Januari Data kepala
Sekolah dan laboran
Penyelenggara bersertifikat,
1) pendataan kepala laboran yang
Peningkatan Pendidikan Permohonan
belum bersertifikat di setiap
kompetensi yang terkait pengusulan
jurusan. 2) Pengusulan kepala
pendidik peserta
laboran untuk mengikuti pelatihan.
pelatihan
kepala laboran,
dan juknis BOS.
PENGE 1) Pembuatan MoU dengan Semua ketua Sekolah dan Mei- Foto Kunjungan,
LOLAA lembaga lain yang relevan kompetensi lembaga yang Juli Surat, MoU
N Program dalam pengelolaan relevan keterlibatan
Kemitraan pendidikan DU/DI
2) Mengadakan kerjasama dengan
lembaga yang relevan
sesuai dengan kompetensi
50
Pemangku Waktu
Penanggung
Standar Program Kegiatan kepentingan pelaksa Bukti fisik
jawab
yang dilibatkan naan

1) Waka sarpras, Foto-foto


Melakukan renovasi beberapa
SARPR Pengusulan Waka waka Septe proses renovasi
ruang kelas dan membuat
AS renovasi sarpras kesiswaan, mber dan jadwal piket
jadwal piket tiap kelas.
ruang kelas. wali kelas kelas
Pembuatan
juknis Kepala
pelaporan Koordinasi dengan pengguna Sekolah,
Akhir Laporan
PEMBI penggunaan anggaran agar memasukkan Bendahara Bendahara,
Triwulan penggunaan
AYAAN anggaran laporan penggunaan anggaran sekolah dan pengguna
Dana
bagi sekolah tepat waktu. anggaran
pengguna sekolah
anggaran
51
Lampiran 6. Penyusunan indikator evaluasi
pelaksanaan pemenuhan mutu
Kesimpulan
Indikator Capaian dan
Program Kegiatan Rekomendasi
Input Proses Output Outcome
1) Pelatihan (IHT) 100% serapan Kegiatan 7 orang Siswa aktif
tentang model anggaran terlaksana peserta yang mencari
Menyusun perangkat
pembelajaran. diikuti oleh mampu tahu
pembelajaran dengan
2) Penerapan 8 orang peserta semua peserta menyusun
menggunakan model-
model pembe- hadir semua yang terdiri RPP dengan
model pembelajaran
lajaran dalam atas 8 orang mengguna-
yang mendorong
PBM. guru kan model-
siswa lebih aktif dalam
model
kelas.
pembelaja-
ran

52
PEMERINTAH KAB./KOTA/PROV……………….
LOGO SEKOLAH ……………..
Alamat : …………………….

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH ……………………….


Nomor : ……………………………..

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS)
SEKOLAH ……………………………

KEPALA SEKOLAH ……………………………..

53
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Ke dua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 tahun 2016 tentang
Komite Sekolah
8. dll.

54
55
Hasil rapat guru
dan pegawai
M sekolah
an ………….. tanggal
……………………..

56
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah (TPMPS) Sekolah ………………...
KEDUA : Susunan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah (TPMPS) sekolah ………….
sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 surat
keputusan ini;
KETIGA : Uraian tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah (TPMPS) Sekolah ……………………
sebagaimana tercantum dalam lampiran 2 surat
keputusan ini;
KEEMPAT : putusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan di
dalamnya, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestnya.

57
Ditetapkan di :
…………….
Pada tanggal :
……………….
Kepala Sekolah,
………………………
NIP.

Tembusan Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan …………..
2. Ketua Dewan Pendidikan ……………
……………………………………………………
Pertinggal

58
Lampiran 1 : Surat Keputusan Kepala Sekolah …………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ………………………

SUSUNAN TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH


(TPMPS)
SEKOLAH …………………………………………
TAHUN ……………….

Pengarah : Kepala Sekolah …………………………


Ketua : ……………………
Sekretaris : ……………………..

A. TIM PENGEMBANG SEKOLAH


Koordinator Pengembang Sekolah :
………………………………
Anggota : …………………………………

59
: ………………………………….
: …………………………………
optional boleh dibuat berdasarkan 8 SNP, boleh juga
berdasarkan tim seperti tim UKS, tim literasi, tim PPK , boleh
juga berdasarkan cakupan RKT yang ada pada standar
pengelolaan yaitu: bidang kesiswaan, bidang kurikulum dan
pembelajaran, bidang PTK, bidang sarpras, bidang keuangan
dan pembiayaan, bidang udaya dan lingkungan, bidang peran
serta masyarakat dan kemitraan disesuaikan dengan jumlah
SDM yang ada di satuan pendidikan, dll)

B. TIM MONEV INTERNAL


Koordinator tim monev internal : ………………………….
Anggota : ………………………….
…………………………
…………………………

60
……………………September 2019
Kepala Sekolah,

………………………… ………… …….


NIP. ……………………………………

61
Lampiran 2 : Surat Keputusan Kepala Sekolah
……………………..

Nomor : ……………………………
Tanggal : ………………………………..

URAIAN TUGAS TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


SEKOLAH (TPMPS)
SEKOLAH ……………………….
TAHUN ……………………

Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) secara umum


berfungsi:
1. Mengoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan
pendidikan;
2. Melakukan pembinaan, pembimbingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan
penjaminan mutu pendidikan;
3. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu
pendidikan di satuan pendidikan;

62
4. Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan
mutu yang telah dilakukan;
5. Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi kepada kepala satuan pendidikan.
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) terdiri atas Tim
Pengembang Sekolah dan Tim Audit Internal. Tim Pengembang menjalankan
tugas pemetaan, perencanaan dan implementasi pemenuhan mutu,
sedangkan Tim Monev menjalankan tugas kontrol, evaluasi dan audit.
Uraian Tugas masing-masing sebagai berikut;
A. Tim Pengembang
1. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar kompetensi lulusan.
2. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar isi.
3. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar proses.

63
4. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar penilaian.
5. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar penididik dan tenaga kependidikan.
6. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar proses.
7. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar pengelolaan.
8. Mengoordinasikan dan mendokumentasikan proses dan hasil
pelaksanaan seluruh siklus penjaminan mutu internal untuk pemenuhan
standar pembiayaan.

B. Tim Audit Internal


1. Menjamin proses dan hasil pemetaan mutu setiap standar berjalan
dengan baik.

64
2. Menjamin proses dan hasil perencanaan pemenuhan mutu setiap standar
berjalan dengan baik.
3. Menjamin proses dan hasil implementasi pemenuhan mutu setap standar
berjalan dengan baik.
4. Menjamin proses monev terhadap proses dan hasil program-program
pemenuhan mutu.
5. Menjamin proses analisis keberhasilan dan memberikan rekomendasi
strategi peningkatan mutu untuk perencanaan lebih lanjut.

……………………..September 2019
Kepala Sekolah,

……………… …………… …………


……
NIP………………………………………

65
65

Anda mungkin juga menyukai