Panduan Merujuk Pasien
Panduan Merujuk Pasien
I. DEFINISI
A. Latarbelakang
Rujukan pasien dilakukan dengan komunikasi yang baik antar praktisi dan
antar rumah sakit. Selama proses transfer pasien terus dimonitor status dan
keadaan kliniknya sampai ditempat tujuan. Sehingga pasien mendapat
pelayanan yang berkelanjutan.
1
B. Tujuan
Tujuan Umum
2. Pasien mendapat pelayanan yang lebih baik sesuai dengan status dan
kebutuhan pelayanan lanjutan
3. Terdapat kesinambungan proses pelayanan dari Rumah Sakit Umum
Shanti Graha ke rumah sakit yang dituju
Tujuan Khusus
C. Jenis rujukan
2
menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan (prefentif), dan
peningkatan kesehatan (promotif),rujukan ini menyagkut tehnologi,sarana,dan
operasional
D. Jalur rujukan
1. Peralatan Medis
Peralatan medis yang terdapat dalam mobil ambulance saat merujuk pasien
2. Obat Emergency
Obat-bat yang harus tersedia dalam merujuk pasien adalah sesuai dengan
penyakit dan obat-obat emergency yaitu :
3
1 Adrenalin Pemacu jantung 2
2 Sulfas Atropin Pemacu jantung 2
3 Dopamine meningkatkan tekanan 2
darah
4 Dobutamin Meningkatkan tek darah 2
5 Deksametason Anti alergi 2
6 Asam traneksamik Mengurangi pendarahan 2
7 Ringer laktat Resusitasi cairan 2
8 Na Cl Resusitasi cairan 2
9 Ondansentron Anti muntah 2
10 Dekstrose 5 % Resusitasi cairan 2
11 Diazepam Anti kejang 2
12 Ketorolac Analgetik 2
13 Tramadol Analgetik 2
14 Ranitidine Menekan asam lambung 2
15 Infuse set Resusitasi 2
16 Blood set Resusitasi 2
17 Spuit 3 cc Alat injeksi 2
18 Spuit 5 cc Alat injeksi 2
19 Abocath Untuk memasang infus 2
3. Tenaga
1.Sebelum merujuk
Pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat RSU Shanti Graha terlebih
dahulu ditangani oleh dokter jaga sesuai dengan status dan kondisi pasien
sehingga kondisi pasien terresusitasi dan menjadi stabil. Dokter jaga dapat
melakukan tindakan darurat dan memberikan terapi sesuai dengan keadaan
dan diagnose pasien saat itu kemudian dikonsulkan ke dokter spesialis sesuai
dengan penyakitnya. Pasien yang dirawat sesuai dengan kemampuan RSU
Shanti Graha.
4
Apabila dalam kesinambungan pelayanan penderita memerlukan peralatan
yang tidak ada di rumah sakit,sub spesialis yang sangat dibutuhkan,permintaan
keluarga atau atas permintaan dokter spesialis yang merawat pasien dapat
dirujuk ke rumah sakit yang mampu memberikan kesinambungan pelayanan.
Dokter spesialis yang merawat atau dokter jaga melakukan KIE ke keluarga
mengenai keadaan klinis dan status pasien,mengapa pasien dirujuk. Apabila
pasien menolak dibuatkan surat penolakan dan ditandatangani oleh keluarga.
Pasien yang akan dirujuk sebelumnya harus dilakukan perbaikan vital sign dan
keadaan umum (resusitasi). Saat kondisi yang tidak memungkinkan untuk
dirujuk baik oleh karena kondisi klinis maupun status pasien yang sangat buruk
perlu dilakukan KIE terhadap keluarganya kondisi dari pasien tersebut,rencana
obat dan tindakan yang akan dilakukan dan mengapa pasien tidak mungkin
dirujuk saat itu. Ataupun bila dirujuk dijelaskan kepada keluarga pasien resiko
akan terjadi keadaan pasien yang memburuk dan dapat mengancam jiwa.
2. Selama Transfer
5
Selama proses transfer pasien menuju ke rumah sakit lain pasien selalu
dimonitor dan didokumentasikan dalam status pasien/RM. Untuk pasien yang
stabil atau GCS masih bagus transfer dapat dilakukan oleh semua perawat.
Sedangkan untuk pasien dalam kondisi koma, tenaga yang diperlukan adalah
perawat mahir IGD/HCU, kemampuan BCLS dan pasien harus didampingi
oleh 2 orang perawat.
Selama dalam perjalanan transfer pasien perubahan klinis dan status pasien
harus dicatat dalam RM yang meliputi:
- Rumah sakit yang dituju dan nama staf yang setuju menerima pasien
- Kondisi spesifik/khusus sehubungan dengan proses pindah seperti
GCS,Perdarahan,gangguan Air Ways
- Status dan kondisi klinis pasien
- Perubahan-perubahan kondisi/status pasien selama proses transfer
3. Sampai di tempat
G. Transportasi
6
1. Sebelum melakukan rujukan
a. melakukan komunikasi dengan memberikan informasi ke rumah sakit rujukan
tentang :
- identitas pasien ; nama,umur,jenis kelamin, jenis pertanggungan perawatannya
(umum,JKm,JKBM)
- hasil anamnesa penderita dan data pra RS
- diagnose,hasil pemeriksaan dan respon terapi
- alasan pasien di rujuk
b. informasi untuk petugas pendamping
- pengelolaan jalan napas
- cairfan yang telah dan akan diberikan
- keadaan yang mungkin terjadi GCS,resusitasi dan perubahan-perubahan
yang mungkin terjadi dalam perjalanan.
- prosedur khusus yang mungkin diperlukan
c. Dokumentasi yang diperlukan :
- permasalahan penderita
- terapi penderita
- keadaan penderita saat dirujuk
d. Persiapan pasien
penderita dalam keadaan stabil sebelum dirujuk ,yaitu
- Air ways : pasang OPA bila perlu diintubasi
- Breathing : tentukan laju pernafasan,oksigen.
- Cirkulation : pasang infuse bila perlu 2 jalur,tentukan jenis cairan,perbaiki
kehilangan darah,pemasangan kateter urine,monitor kecepatan
dan irama jantung.
- bila curiga ada cedera cervical dan tulang belakang (fraktur cervical) ; pasang
colar brace
- bila luka : profilaksis ATS,antibiotic bila perlu,hentikan perdarahan
- fraktur : pasang bidai atau traksi
2. Pengelolaan selama transportasi
a. monitor tanda-tanda vital,pasang pulse oxymetry
b. lakukan kardio respirasi bila diperlukan
7
c. pemberian obat-obatan sesuai instruksi dokter atau sesuai protap
d. melakukan komunikasi dengan dokter selama transportasi
e. dokumentasi keadaan pasien selama tranportasi
IV . DOKUMENTASI
1. Formulir rujukan pasien
2. Formulir selama dan saat tiba di rumah sakit tujuan
DAFTAR PUSTAKA
www.rsstroke.com/.../PMK_No_001_Ttg_Sistem_Rujukan_Pelayanan_K..
buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc