Anda di halaman 1dari 5

No Item JURNAL I JURNAL II JURNAL III JURNAL IV

1 Judul Kuat tekan beton geopolymer berbahan dasar abu Pengaruh copper slag sebagai cementitious Kuat tekan beton dengan bahan Analisa performansi destilasi
terbang (fly ash) Terhadap kuat tekan beton tambah serbuk air laut tenaga surya
kaca sebagai substitusi parsial semen menggunakan penyerap
radiasi surya tipe
bergelombang berbahan
dasar beton

2 Tujuan Untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari beton Untuk melihat pengaruh copper slag Untuk melihat kuat beton dengan Untuk menganalisa performasi air laut
geopolymer yang menngunakan bahan dasar fly sebagai cementitious terhadap kuat tekan bahan tambah serbuk kaca sebagai tenaga surya menggunakan penyerap
ash, berserta trendnya untuk variasi curing time: 4 beton subtansi parsial semen radiasi surya tipe bergelombang
jam, 8 jam, 12 jam, dan 24 jam.
berbahan dasar beton
3 Manfaat  Membuktikan bahwa fly ash asal  Memdapatkan informasi tentang  Membuktikan bahwa serbuj Untuk menganalisa performasi air laut
amurang dapat dijadikan sebagai kekuatan tekan beton dengan adanya kaca dijadikan sebagai altarnatif tenaga surya menggunakan penyerap
altarnatif penggati semen dan pengaruh copper slag sebagai penggati semen dan pembuatan radiasi surya tipe bergelombang
pembuatan semen cementitious semen berbahan dasar beton
 Memdapatkan informasi tentang  Memdapatkan informasi
kekuatan tekan beton geopolymer yang tentang kekuatan tekan dengan
memanfaatkan fly ash asal amurang bahan tamabah serbuk kaca
 Mengetahui seluk beluk pembuatan sebagai subtitusi parsial.
beton geopolymer berbahan dasar abu
terbang (fly ash)
4 Metode, Penelitian dilakukan di laboratoriumstruktur dan Bahan – bahan yang digunakan Pemeriksaan material Metode yang digunakan dalam pengujian
alat, material bangunan fakultas teknik universitas sam agregat halus dan kasar yang digunakan ini adalah pengujian eksperimental
ratulangi. dalam penelitian ini dibatasi, untuk semen terlebih dahulu diuji karakteristiknya terhadap rancang bangun destilasi air
sampel
Tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut: Pembuatan serbuk kaca laut tenaga surya untuk mendapatkan
portland type 1 yang diproduksi pt. Semen
1. Persiapan alat dan bahan penelitian pecahan kaca diambil dari sisa–sisa
perbandingan unjuk kerjanya apabila
2.pengujian karekterisasi material untuk agregat gresik, copper slag, produksi pt. Smelting potongan kaca di toko, kemudian di
menggunakan plat penyerap tipe datar,
kasar dan agregat halus yang meliputi: hancurkan dengan menggunakan mesin
A. Pemeriksaan gradasi gresik. Pasir yang dipakai adalah pasir los tipe gelombang dan tipe bergelombang
b. Pemeriksaan kadar air angeles. Pengayakan pada mesin dengan yang dilapisi batu kerikil.
lumajang & batu pecah pasuruan dengan Perbandingan energi masuk kolektor
c. Pemeriksaan berat jenis, berat volume dan ukuran ayakan paling kecil yaitu sampai
absorbsi ukuran 5-15 ; 10-25 ( mm ). Untuk ayakan no. 200. Serbuk kaca yang terhadap intensitas radiasi matahari,
d. Pemeriksaan keausan digunakan adalah yang lolos ayakan no grafik perbandingan energi berguna
3. Pengujian solid material (fly ash) untuk campuran beton, digunakan metode aci 200. kolektor terhadap intensitas radiasi
mengetahui unsur-unsur kimia dalam material C. Parameter benda uji yang di ukur matahari, grafik perbandingan energi
dengan pemakaian faktor air semen 0,35
tersebut - pembuatan benda uji yang berbentuk
berguna destilasi terhadap intensitas
4. Perencanaan komposisi campuran untuk beton mutu tinggi direncanakan kuat silinder 10/20 cm.
5. Pembuatan benda uji - pemeriksaan kuat tekan pada umur 7, 14,
a. Pembuatan campuran beton (mixing) tekan ( fc’ = 400 kg/cm2 ) dan fas 0,55 untuk 28 hari. Banyaknya benda uji yang radiasi matahari, dan grafik
b. Pemeriksaan slump digunakan sebanyak 12 buah untuk setiap perbandingan efisiensi destilas.
c. Pencetakan (moulding) beton mutu normal, direncanakan kuat umur pengujian kuat tekan.
6. Perawatan (curing) - pemeriksaan kuat tekan 0%, 6%, 8%,
tekan ( fc’ = 300 kg/cm2 ). Adapun variasi
7. Pemeriksaan berat volume benda uji 10%, 12%, 15% substitusi serbuk kaca
8. Pengujian kuat tekan untuk setiap benda uji copper slag adalah 0%, 10%, 20%, dan 30% pada semen untuk tiap umur beton yang
9. Menganalisa data hasil pengujian yang telah akan diuji. Banyaknya benda uji yang
dilakukan dari kebutuhan semen, penambahan digunakan sebanyak empat buah untuk
10. Dibuat kesimpulan terhadap hasil penelitian setiap pengujian.
superplesticier ln sebesar 1% untuk beton
- pemeriksaan nilai slump dari setiap
mutu tinggi. Benda uji yang dipakai adalah variasi campuran beton.
- pengujian kuat tekan dengan
silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi menggunakan mesin uji tekan
(compression test
30 cm. Perawatan benda uji dengan
machine) standar pengujian sk–sni m–
perendaman pada air tawar. Pengetesan 14–1989–f dan astm c39.

kuat tekan pada umur 7, 28, dan 56 hari


dengan masing – masing 5 buah benda uji.

5 Analisa Pengujian olid material: berdasarkanhasil Kuat tekan beton normal ( fas 0.55 ) Nilai slump tiap campuran beton Energi masuk kolektor (qin)
data pengujiannya fly ash yang digunakan berasal dari sumber : hasil penelitian merupakan besarnya energi yang
pltu amurang dengan kandungan cao 2,85% < 5% Semakin tua umur beton yang
faktor air semen (fas) dinyatakan dapat diserap oleh plat penyerap yang
sesuai dangan aci manual of concrete 1993 part 1
menggunakan copper slag sebagai dalam dihasilkan oleh matahari. Dari ketiga
226.3r –3 maka hasil pemeriksaan fly ash
perbandingan berat air terhadap grafik energi masuk kolektor tersebut
termasuk kelas f. cementitous, maka beton mengalami
berat semen terlihat bahwa energi masuk kolektor
Nilai slump makin besar nilai slump,
maka beton segar makin encer dan ini berarti penurunan kuat tekan demikian juga dalam campuran. Faktor air semen pada plat gelombang yang dilapisi batu
semakin mudah untuk dikerjakan. (fas) kerikil lebih besar dibandingkan
semakin banyak variasi copper slag yang dengan plat gelombang dan plat datar.
Berdasarkan hasil pengujian slump beton merupakan salah satu faktor paling
geopolymer, meskipun dosis dari superplasticizer digunakan. Penurunan kuat tekan yang penting Hal ini disebabkan oleh luasan dan nilai
yang digunakan sudah maksimum yaitu dalam dalam menentukan mutu koefisien absorptivitas dari plat
1,5 % dari binder tetapi nilai slumpnya relatif terbesar pada umur 7 hari dengan variasi gelombang yang dilapisi batu kerikil
beton.
kecil. Diperkirakan, nilai slump yang kecil pada lebih besar dibandingkan dengan plat
copper slag 30 %, penurunan yang terjadi Semakin rendah fas maka kekuatan
beton geopolymer disebabkan oleh waktu gelombang dan plat datar. Selain itu,
beton
pengikatan awal (setting-time) dari beton sampai 64,78% dibandingkan beton tanpa intensitas radiasi matahari (it) juga
geopolymer yang terlalu cepat, sehingga hal ini semakin tinggi dan sebaliknya, namun
dengan semakin rendah fas semakin sangat mempengaruhi energi masuk
menyebabkan beton geopolymer cukup sulit
sulit pada kolektor.
untuk dicetak atau tidak workability.
Berat volume berat volume beton adalah cs. Penjelasan ini bisa dilihat pada gambar 2 pengerjaannya. Dari tiga hari pengujian didapat
perbandingan Pada pengujian ini, dengan energi masuk tertinggi tertadap pada
antara berat beton terhadap volumenya. Berat dan gambar 3. mempertahankan nilai slump antara interval pukul 11.30 wita sampai 13.00
volume rata-rata beton geopolymer dari hasil wita. Pada pengujian hari iii yaitu sabtu
reaksi semen dengan air (c3s + h2o) 75 - 100 mm
pengujian dapa dilihat pada tabel 2. 11 juni 2011 terlihat pada pukul 14.00
dapat dilihat perubahan fas pada tiap-
Tabel 2 berat volume rata-rata menghasilkan csh + ca(oh)2 dan apabila wita sampai pukul 14.30 wita terjadi
dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa tiap
penurunan. Itu disebabkan karena
berat volume berkisar antara 2076,4 kg/m³- ditambahkan copper slag akan bereaksi persentase campuran beton. pada saat pengujian tersebut matahari
2104,3 kg/m³ sesuai dengan klasifikasi berat
dengan kapur sisa reaksi antara semen
Berat volume beton tertutup awan yang mengakibatkan
jenis beton, maka hasil pemeriksaan berat contoh perhitungan perhitungan intensitas radiasi menurun sehingga
volume beton termasuk beton berbobot normal. dengan air (sio2 + ca(oh)2) sehingga berat energi masuk pada kolektor juga
Kuat tekan berdasarkan pengujian kuat tekan yang volume beton untuk jenis campuran mengecil.
dilakukan, terjadi perubahan menghasilkan csh baru. Menunjukkan
kaca
Peningkatan kekuatan pada masing-masing variasi
bahwa beton tanpa variasi cs dapat 0% :
curing
time. Untuk membandingkan dan mengetahui mencapai kuat tekan yang paling optimum berat rata-rata benda uji = 3,38 kg
pengaruh variasi curing time terhadap volume benda uji =
peningkatan kekuatan beton itu sendiri, dapat yaitu 400,47 kg/cm2 dikarenakan
dilihat pada tabel 3.
kemungkinan kadar besi yang terkandung
Tabel 3 kuat tekan beton rata-rata
gambar 1 grafik hubungan variasi curing time dalam semen dari hasil reaksi antara semen
terhadap kuat tekan beton
berdasarkan pada tabel dan grafik di atas, dengan air sudah mencapai kadar yang
beton geopolymer pada umur 7 hari dan curing
optimum. Beton yang menggunakan copper
temperature 60˚c dengan variasi curing time
Jumlah Berat volume slag akan bereaksi dengan kapur sisa reaksi
rata-rata
No
benda uji (kg/m³)
1 5 2104,3 antara semen dengan air (sio2 + ca(oh)2)
2 5 2076,4 sehingga menambah kadar besi yang
3 5 2078,8
4 5 2084,1 mengakibatkan senyawa c4af yang
terkandung dalam semen menjadi tinggi
Curing time Kuat tekan beton rata-rata
No
(jam) (mpa) sehingga memperlambat setting time.
1 4 22,174
2 8 22,834 Dengan keterlambatan tersebut, pori-pori
3 12 23,408 yang dibentuk oleh air yang tidak ikut
4 24 27,462
bereaksi akan semakin besar dan
jurnal sipil statik vol.2 no.6, september 2014 (277-
282) issn: 2337-6732 meninggalkan rongga-rongga yang dapat
281 selama 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam dapat
disimpulkan, bahwa semakin lama curing time menurunkan kuat tekan beton.
maka semakin besar kuat tekan yang dihasilkan.
Kuat tekan optimum yang dihasilkan pada curing
time selama 24 jam dengan nilai f’c = 27,462
mpa. Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai
konversi beton curing time 4 jam, 8 jam, 12 jam
ke 24 jam.
6 Kesimpula Berdasarkan hasil pengujian dan pengolahan data, Semakin banyak penggunaan copper slag Berat volume beton umur 1 hari
n maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : sekitar 5. Kesimpulan
1. Nilai kuat tekan beton geopolymer mengalami kuat tekan semakin turun baik pada beton Berdasarkan perhitungan dan analisa
peningkatan seiring penambahan curing time, 2057–2149 kg. Berat volume data-data
mutu normal maupun beton mutu tinggi, beton hasil
dimana kuat tekan yang maksimum terjadi pada Hasil penelitian yang telah dilakukan
curing time selama 24 jam dengan proses curing penurunan terbesar dengan variasi copper penelitian ini termasuk kategori terhadap alat destilasi air laut tenaga surya
oven. beton menggunakan penyerap
2. Berdasarkan klasifikasi berat jenis beton, slag 30 % pada umur 7 hari dengan fas 0.55
hasil pemeriksaan berat volume beton
berbobot normal menurut aci dan
dengan penurunan kuat tekan sebesar sni.
termasuk beton berbobot normal.
3. Berdasarkan hasil pengujian fly ash, 45,38% dibandingkan beton tanpa copper Semakin banyak substitusi serbuk Radiasi tipe bergelombang yang
termasuk fly ash rendah kalsium (lowcalcium fly kaca pada berbahan dasar beton, dapat
ash) yang menurut kategori aci slag. Penggunaan copper slag yang paling ditarik beberapa kesimpulan
semen akan membuat berat sebagai berikut :
berada pada kelas f.
efektif dengan variasi 20 % beton mutu volume beton
4. Uji slump untuk beton geopolymer 1. Performansi dari alat destilasi air
menghasilkan nilai slump yang cukup tinggi akan mengalami kenaikan kuat tekan berkurang. laut tenaga surya menggunakan
rendah. Hal ini menyebabkan beton Nilai kuat tekan pada umur beton penyerap radiasi tipe gelombang
geopolymer cukup sulit untuk dicetak atau hingga 10,48 % dibandingkan beton tanpa yang berbahan dasar beton ini
28
tidak workability. dipengaruhi oleh intensitas
copper slag pada umur 56 hari, terlihat hari untuk kaca 6%, kaca 8% dan radiasi matahari dan luasan pada
pada gambar 4 dan 5. Penggunaan copper kaca 10% plat penyerap
mengalami peningkatan terhadap 2. Dari hasil penelitian, performansi
slag lebih efektif digunakan untuk beton kaca 0% dari alat destilasi yang
mutu tinggi dikarenakan beton dengan tetapi, nilai kuat tekan beton pada menggunakan plat penyerap tipe
gelombang dan tipe gelombang
variasi copper slag 20% dapat mencapai
variasi
yang dilapisi batu kerikil lebih
berikutnya yaitu pada kaca 12% besar dibandingkan dengan plat
kuat tekan yang paling optimum yaitu 622,6 dan kaca penyerap tipe datar.
kg/cm2 dengan kenaikan 10,48% 15% mengalami penurunan. Nilai 3. Intensitas radiasi matahari (it)
kuat tekan sangat mempengaruhi energi
dibandingkan beton mutu normal yang masuk kolektor (qin), dan energi
optimum didapat pada variasi kaca
mengalami penurunan kuat tekan rata-rata
10% berguna kolektor (qu). Intensitas
radiasi matahari tertinggi terjadi
sebesar 29,6% apabila menggunakan yaitu 31,1 mpa. antara pukul 11.30 wita sampai
dengan pukul 13.00 wita.
copper slag.

Anda mungkin juga menyukai