Secara etimologi (bahasa) shalat berarti do’a.

Secara terminologi atau istilah, para

ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah, shalat berarti beberapa
ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang
dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah
ditentukan.

Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba
dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul
ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah
ditentukan syara’.

Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim yang berakal dan
sudah akil baligh. Sejak kecil, kita sudah diajari oleh orangtua untuk melaksanakan
shalat walaupun mungkin belum sempurna dan anak kecil belum diwajibkan untuk
shalat. Semakin beranjak dewasa, kita sudah diwajibkan shalat dan harus
mengetahui serta mengimplementasikan ibadah shalat setiap harinya. Shalat
merupakan rukun islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi
(tiang) salah satunya shalat. Barangsiapa yang melaksanakan shalat, maka ia
mendirikan agama (Islam) dan barangsiapa yang meninggalkan shalat, maka ia
meruntuhkan tiang agama (Islam).

Seringkali, kita sebagai orang Islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai umat
muslim yait menunaikan shalat. Terkadang pula mengetahui tentang kewajiban
shalat tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukan. Padahal, selain karena
kewajiban, shalat memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi manusia. Oleh
karena itu, penulis akan membahas tentang mengapa umat muslim diharuskan
shalat, dalam rangka menyelesaikan Tugas MPK Agama Islam di Universitas Sriwijaya.
Daftar Pustaka

Gazalba, Sidi. 1975. Asas Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang. hlm. 88

Assuyuti, Imam Bashori. 1998. Bimbingan Shalat Lengkap. Jakarta: Mitra Umat. hlm
30.

https://islami.co/syarat-wajib-shalat/ (diakses pada 26 November 2019)