Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An N DENGAN DIAGNOSA MEDIS TIPHOID FEVER

DI RUANG ASTER RSMS PURWOKERTO

STASE KEPERAWATAN ANAK

LAELA HARYATI

I4B019005

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PURWOKERTO

2020
Nama mahasiswa : Laela Haryati Diagnosa : Tiphoid Fever

Tempat praketk : Aster MRS : 26-01-2020, 21.18 WIB

Tanggal pengkajian : 27-01-2020 BB : 25 kilogram

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. N
TTL : 19 Januari 2009
Usia : 11 Tahun
Pendidikan : SD kelas V
Alamat : Tambaksogra Sumbang
Agama : Islam
Nama ayah/ibu : Tn.M / Ny.H
Pekerjaan ayah/ibu : Pedagang / Ibu Rumah Tangga
Pendidikan ayah/ibu : SMK / SD
Agama : Islam
Alamat : Tambaksogra Sumbang
Suku : Jawa

II. KELUHAN UTAMA


Sejak sepuluh hari sebelum MRS, orang tua pasien mengatakan pasien
mengalami demam. Demam naik turun, bila dipagi pagi hari demam turun
namun disore hari badan An N terasa panas. Sempat berobat dipuskesmas
terdekat namun tidak kunjung membaik. Lalu pasien dibawa ke RSMS
Margono. Hari MRS, tanggal 26-01-2020, 21.18 WIB melalui IGD. Pasien
dipindah ke Ruang Aster pada tanggal 26 januari 2020 pukul 20.20 WIB
untuk menjalani rawat inap. Saat dilakukan pengkajian tanggal 27 Januari
2020 pukul 16.30WIB pasien mengatakan demam tidak enak badan
(menggigil) dan tidak nafsu makan sejak sekit. Ibu pasien juga mengatakan
BB sebelum sakit 30kg semenjak sakit dan kemarin ditimbang 25kg

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Munculnya Keluhan
a. Tanggal muncul keluhan : 16 Januari 2020
b. Waktu munculnya keluhan :Awalnya pasien merasa demam dan
demam dirasa semakin tinggi lalu berobat di puskesmas terdekat.
c. Faktor presipitasi : Kurang menjaga kebersihan diri
2. Karakteristik
a. Karakteristik
- Kualitas : Lemas
- Kuantitas : kenaikan suhu 38,5 derajat celcius
b. Intensitas : Demam naik turun
c. Waktu : Saat disore hari demam meningkat
d. Gejala-gejala lain yang berhubungan
Lemas, pucat, dan nampak kurus
3. Masalah Sejak Muncul Keluhan
a. Insiden
- Kejadian Periodik : 16 Januari 2020 – 26 Januari 2020
- Kejadian sehari-hari : Tidak pernah terjadi sebelumnya
b. Perkembangan : demam naik disore hari
c. Efek dari pengobatan: Tidak demam, namun masih naik turun

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
Orangtua pasien mengatakan tidak terjadi masalah saat kehamilannya.
2. Natal
- Jenis persalinan : Per vaginam
- Tempat persalinan : Bidan
3. Postnatal
Pasien lahir normal dengan berat 3 kilogram lahir di bidan. Setelah
lahir langsung dilakukan IMD. Orangtua pasien mengatakan bahwa
pasien minum ASI ekslusif hingga usia dua tahun.
4. Penyakit Waktu Kecil
Orangtua pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat
penyakit serius, hanya demam biasa saja tapi cepat sembuhnya.
5. Riwayat Hospitalisasi
Orangtua pasien mengatakan dulu pasien tidak pernah sakit hingga
dirawat di rumah sakit. Ini baru pertama kalinya.
6. Alergi
Pasien tidak memiliki alergi obat, makanan, debu, bulu, dan udara.
7. Kecelakaan
Jatuh dari sepeda satu tahun yang lalu
8. Riwayat Imunisasi
No. Jenis Usia Reaksi

1. Hepatitis B Saat lahir Tidak demam

2. BCG 3 bulan Tidak demam

3. Polio 2 bulan Tidak demam

4. Campak 9 bulan Tidak demam

V. RIWAYAT KELUARGA

An.N

Keterangan:

: Perempuan : Garis Perkawinan

: Laki-laki : Tinggal Serumah

: Garis Keturunan : Pasien

: Meninggal
VI. RIWAYAT SOSIAL
1. Pengasuh : Ibu
Jenis Kelamin Umur Riwayat Riwayat Imunisasi
Persalinan
Perempuan 11 Tahun Pervaginam Hepatitis B, BCG,
Polio, Campak

2. Pembawaan : Pendiam dan pemalu


3. Lingkungan rumah: Pasien tinggal bersama Ibu dan Bapaknya

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis
-Tiphoid Fiver
2. Tindakan operasi: Tidak ada
3. Obat-obatan
No. Nama Obat Sediaan Dosis Jalur Fungsi
Masuk
1. Paracetamol Injeksi 11 Cc Intravena Untuk
menurunkan suhu

2. Ranitidin Injeksi 2 x 25 Intravena Untuk mencegah


mg munculnya gejala-
gejala gangguan
pencernaan akibat
mengonsumsi
makanan tertentu

3. Cetirizine Sirup 1 botol Oral Untuk meredakan


3x1 satu gejala alergi
sendok
4. Sukralfat Sirup 1 botol Oral Untuk mencegah
3x1 satu serta mengobati
sendok tukak lambung
dan mencegah
perdarahan pada
sistem pencernaan

4. Tindakan keperawatan
- Terapi farmakologi
5. Hasil laboraturium (26 November 2019)
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi

Darah Lengkap

Hemoglobin 11, 5 g/dL 11,8-15 Rendah

Leukosit 7,22 10^3/ul 4,5-13,5 Normal

Hematokrit 35 ϴ 35 – 47 Normal

Eritrosit 4,57 10^6/uL 3,8 - 5,2 Normal

Trombosit 200 10^3/ul 154-442 Normal

MCH 77,2 Pg 26-34 Tinggi

MCHC 32,2 g/dL 32-36 Normal

MCV 25,2 Fl 80-100 Rendah

Eosinofil 0 ϴ 1-3 Rendah

Basofil 0 ϴ 0-1 Normal

Netrofil 72 ϴ 50-70 Normal

Limfosit 40 ϴ 25-40 Normal

Monosit 6 ϴ 2-8 Normal

Hasil tes widal

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

S. Typhi Positiif, titer1/160 Titer >1/160Kenaikan lebih dari 4

S. Paratypi Negatif Titer >1/160Kenaikan lebih dari 4

6. Hasil rontgen: Tidak dilakukan rontgen


VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi - Manajemen Kesehatan
DS:
-Orang tua pasien mengatakan pasien sudah diimunisasi BCG, polio,
hepatitis B, dan campak
-Orangtua pasien mengatakan imunisasi rutin dilakukan setiap satu bulan
sekali
DO:
-Pasien sudah dirawat 1 hari di ruang Aster
2. Pola Nutrisi – Metabolik
DS:
- Pasien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan
- Orang tua pasien mengatakan pasien tidak menghabiskan makanan
yang disediakan
- Pasien mengatakan sebelum sakit semua makanan dimakan dengan
frekuensi makan 3x/ hari.
- Orangtua pasien mengatakan pasien mengalami penurunan BB 5kg
saat sakit
- Pasien mengatakan sebelum makan sering tidak mencuci tangan dulu
- Pasien mengatakan suka makan ciki dan permen serta jajanan lain
diwarung deket sekolahnya
- Orangtua pasien mengatakan sebelum sakit minum 600 ml saat sakit
400 ml
- Orangtua pasien mengatakan BB sekarang 25 kilogram
- Orang tua pasien mengatakan pasien makan menggunakan sendok,
garpu, dan piring beling
DO:
- Tampak pasien menghabiskan minum 400 ml dari pagi hingga saat
pengkajian
- Makanan yang disediakan rumah sakit untuk pasien nampak masih
banyak yang tersisa
- Pasien tampak lemas
- BB 25kg, TB 125 cm, IMT 17,36 (gizi kurang)
Masalah keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh

3. Pola Eliminasi
DS:
- Orang tua pasien mengatakan pasien memiliki pola BAB 1 x /hari
dengan konsistensi lunak, berwarna kuning, tidak ada darah, dan tidak
nyeri saat keluar. Namun saat dirawat di rumah sakit pasien belum
BAB. Terakhir BAB tanggal 24 Januari 2020 sebanyak satu kali
dengan konsistensi padat dan berwarna kuning.
- Orang tua pasien mengatakan pasien memiliki pola BAK 6x/ hari
dengan warna urin kuning jernih, saat sakit pasien dipasang popok
dengan output urin ±220 ml dan berwarna kuning pekat
- Orang tua pasien mengatakan selalu ganti popok setiap pasien BAB
dan BAK

DO:

-
4. Pola Aktivitas – Latihan
DS:
- Orang tua pasien mengatakan pasien mandi 2 kali sehari menggunakan
sabun citra, mandi dirumah, mandi sendiri, dan menggunakan pakaian
sendiri
- Orang tua pasien mengatakan pasien jika tidak ada PR dari sekolah,
pasien pergi main bersama teman-teman. Jika ada PR biasanya pasien
mengerjakan dirumah sendiri atau dirumah teman.
- Pasien mengatakan suka main lempar batu, lari-lari, main orang-
orangan, dan main gambar

DO:

- Pasien tampak sedang tiduran


- Pasien tampak lemas
- Pasien diharuskan Badreast, membatasi aktifitas karena sebagai salah
satu penangan dari Typoid

Masalah keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


fisik tidak bugar

5. Pola Istirahat – Tidur


DS:
- Orang tua pasien mengatakan pasien sebelum sakit terbiasa tidur dari
jam 10 malam dan bangun jam set 6 pagi
- Orangtua pasien mengatakan saat sakit pasien tidur jam 9 malam.

DO:

- Pasien nampak tidur dengan posisi mendengkur


6. Pola Kognitif
DS:
- Orangtua pasien mengatakan bahwa pasien tidak mengalami gangguan
daya ingat, pandangan tidak kabur, bisa membaca, bisa menulis
- Orangtua pasien mengatakan pasien merupakan anak yang pendiam
- Orangtua pasien mengatakan tidak mengetahui penyakit anak dan
penyebabnya apa
DO:
- Pasien terlihat pendiam dan pemalu
- Kemampuan pasien untuk komunikasi, mengidentifikasi lapar, haus,
dan tidak nyaman bagus.
- Tampak pasien lapar dan langsung meminta orangtua agar disuapi saat
pengkajian
- Tampak orangtua bingung saat ditanya pasien sakit apa
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
DS:
- Pasien mengatakan memiliki banyak teman di sekolah sehingga tidak
merasa kesepian
- Pasien mengatakan takut ketika masuk ke rumah sakit karena takut
minum obat
- Pasien mengatakan tidak suka minum obat

DO:

- Pasien tampak sedikit meringis saat diberikan obat melalui intravena

Masalah keperawatan: ansietas

8. Pola Peran – Hubungan


DS:
- Orang tua pasien mengatakan pasien dan adiknya tinggal dirumah
bersama bapak dan ibunya
- Orang tua pasien mengatakan pasien lebih dekat dengan ibunya
- Orangtua pasien mengatakan bahwa jika pasien pulang ke rumah
malam-malam, pasien dimarahin.
- Pasien mengatakan sedih tidak bisa masuk sekolah dan tidak bisa
bertemu dengan teman-teman
- DO:
Wajah pasien tampak sedih saat ditanya tentang kumpul dengan
teman-teman
IX. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
KU : Kompos mentis
GCS : 15 (E: 4; V: 5; M: 6)
2. Tanda Vital
Suhu : 37,7 oC RR : 22x/menit
HR : 89 x/menit
3. TB/BB : 100 cm/25 kg
4. Mata
Inspeksi : Tidak ada radang dan bentuk simetris pada kedua sisi mata
pasien, sklera berwarna putih, lensa berwarna bening
Palpasi : Pasien tidak mengeluhkan nyeri tekan pada daerah mata
5. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, dan
tidak ada inflamasi, tidak ada obstruksi dan tidak ada pernafasan cuping
hidung, pasien tidak terpasang NGT
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa
6. Mulut
Inspeksi : Bibir kering, warna bibir pucat, gigi kiri bawah tampak
berlubang satu, lidah kotor (putih)
7. Telinga
Inspeksi : Daun telinga simetris, tidak terdapat sedikit serumen dan
tidak ada peradangan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan baik di daun telinga maupun kartilago
8. Dada
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, dan tidak ada
lesi
Palpasi : Tidak ada krepitasi dan nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
9. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Denyutan teraba dengan frekuensi 73 kali
Perkusi : Pekak (dullness)
Auskultasi :S1 Lub, S2 Dub
10. Paru-paru: Suara paru normal
11. Abdomen
Inspeksi :Bentuk abdomen simetris, kulit tidak kemerahan, tidak ada
lesi dan pelebaran pembulu darah vena
Auskultasi : Bising usus ± 20 x /menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba nyeri
12. Punggung : Tidak ada ruam
13. Genetalia : Tidak ada hemoroid
14. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi : Telapak tangan kiri terpasang transfuse, teraba hangat kanan
dan kiri, tidak ada lesi, edema, kemerahan, dan sianosis di kedua sisi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan edema, ekstremitas teraba hangat,
Capilarry refill kedua sisi : 1 detik
Ekstremitas bawah
Inspeksi : Tidak ada lesi, edema, kemerahan, dan sianosis di kedua sisi

Palpasi : Teraba hangat kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan dan
edema, ekstremitas teraba hangat, Capilarry refill kedua sisi : 1 detik
Kekuatan otot

5 5
5 5

15. Kulit
- Kulit sawo matang
X. ANALISA DATA
No. Data Klien Masalah Penyebab

1. DS = Penyakit (Tifoid) Ketidakefektifan


- Pasien mengeluh menggigil dan termoregulasi
pusing
DO =
- Mayoritas kulit teraba hangat
- Ekstremitas atas dan bawah teraba
hangat
-Suhu : 37,7 oC

2. DS: Ketidakseimbangan Kurang asupan


- Orangtua pasien mengatakan nutrisi kurang dari nutrisi
pasien mengalami penurunan nafsu kebutuhan tubuh
makan
- Orang tua pasien mengatakan
pasien tidak menghabiskan
makanan yang disediakan

DO:

- Pasien tampak lemas


- BB 25kg, TB 125 cm, IMT 17,36
(gizi kurang)
3. DS: Ansietas Stressor
- Pasien mengatakan takut ketika (Hospitalisasi)
masuk ke rumah sakit karena
takut minum obat
- Pasien mengatakan tidak suka
minum obat
- Pasien mengatakan sedih tidak
bisa masuk sekolah dan tidak
bisa bertemu dengan teman-
teman

DO:
- Bibir pasien tampak kering
- Warna bibir pasien tampak pucat
- Anoreksia
- Pasien tampak lemas
4 DS: Intoleransi aktivitas Fisik tidak bugar

Orang tua pasien mengatakan pasien


mandi 2 kali sehari menggunakan
sabun citra, mandi dirumah, mandi
sendiri, dan menggunakan pakaian
sendiri

Orang tua pasien mengatakan pasien


jika tidak ada PR dari sekolah, pasien
pergi main bersama teman-teman.
Jika ada PR biasanya pasien
mengerjakan dirumah sendiri atau
dirumah teman.

Pasien mengatakan suka main lempar


batu, lari-lari, main orang-orangan,
dan main gambar

DO:

Pasien tampak sedang tiduran

Pasien tampak lemas

Pasien diharuskan Badreast,


membatasi aktifitas karena sebagai
salah satu penangan dari Typoid

5 DS : Risiko jatuh
- Pasien belum dapat berjalan
karena lemas
- Pasien mengatakan pusing

DO :
- Keadaan umum pasien
lemah
- Bila berjalan pasien selalu
didampingi ibunya

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit (typoid)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang
asupan nutrisi
3. Ansietas b.d stressor (Hospitalisasi)
4. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan fisik tidak bugar
5. Risiko jatuh
XII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o. Keperawatan
1. Ketidakefektifa Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam Perawatan demam
n termoregulasi keperawatan selama 1x7 jam, 1. Pantau suhu dan 1. Untuk mengetahui
berhubungan diharapkan termoregulasi pasien tanda-tanda vital tindakan yang akan
dapat membaik dengan kriteria lainnya diberikan
dengan penyakit
hasil: 2. Monitor asupan selanjutnya
(typoid) 1. Termoregulasi nutrisi dan cairan 1. Memantau
Indikator Awal Tujuan serta pengeluaran kebutuhan nutrisi
Tingkat 3 5 3. Beri obat atau pasien
pernapasan cairan IV 2. Mencegah
Peningkata 3 5 4. Tutup pasien dehidrasi akibat
n suhu kulit dengan selimut atau demam
Keterangan: pakaian ringan 3. Menjaga kestabilan
1: sangat terganggu (selimut atau suhu tubuh
2: banyak terganggu pakaian hangat saat 4. Mencegah
3: cukup terganggu fase dingin dan dehidrasi
4: sedikit terganggu pakaian atau linen 5. Agar tidak
5: tidak terganggu ringan untuk fase memperburuk
demam) keadaan
5. Dorong konsumsi
cairan
6. Terapkan
pembatasan
aktivitas
2. Ketidakseimban NOC: Status asupan nutrisi Manajemen nutrisi 1. Untuk memenuhi
gan nutrisi (1100) kebutuhan gizi
kurang dari Setelah dilakukan tindakan 2. Untuk
kebutuhan tubuh keperawatan selama 2x7 jam, 1. Tentukan status gizi meningkatkan
diharapkan asupan nutrisi pasien kadar zat besi
meningkat dengan indikator 2. Anjurkan pasien dalam tubuh
sebagai berikut: terkait dengan
kebutuhan diet untuk
Indikator Awal Tujuan kondisi sakit

Asupan 2 3
kalori

Asupan 2 3
karbohidr
at

Asupan 2 3
protein

Asupan 2 3
serat

Asupan 2 3
lemak

Asupan 2 3
zat besi

Keterangan:

1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Sebagian besar adekuat
5. Sepenuhnya adekuat
3. Ansietas NOC: Tingkat Kecemasan Pengurangan kecemasan 1. Untuk mengetahui
(5820) keluhan cemas
Setelah dilakukan perawatan yang dirasakan
selama 1x7jam, diharapkan 1. Dengarkan pasien 2. Untuk mengurangi
tingkat kecemasan berkurang 2. Instruksikan pasien cemas
dengan kriteria hasil sebagai menggunakan teknik 3. Untuk mengetahui
berikut: distraksi adanya cemas pada
Indikator Awal Tujuan 3. Kaji tanda verbal dan pasien
non verbal kecemasan
Rasa 3 4
takut
yang
disampai
kan
secara
lisan
Rasa 3 4
cemas
yang
disampai
kan
secara
lisan
Fatigue 2 4

Kerangan

1Berat
2 Cukup berat
3Sedang
4 Ringan
5Tidak ada

4. Intoleransi NOC : Toleransi aktivitas NIC : 1. Untuk mengetahui


aktivitas - Observasi adanya motivasi pasien
berhubungan Setelah dilakukan tindakan pembatasan klien dalam beraktivitas
dengan fisik keperawatan selama 3x24jam dalam melakukan 2. Untuk menghemat
tidak bugar Pasien bertoleransi terhadap aktivitas energi yang
aktivitas dengan Kriteria Hasil : - Monitor nutrisi dan digunakan
sumber energi yang 3. Untuk memastikan
adekuat pernafasan berada
- Monitor pasien akan di satuan normal
Indikator Skala Skala adanya kelelahan 4. Untuk memastikan
awal fisik dan emosi kesegaran tubuh
tujuan secara berlebihan 5. Untuk memantau
- Monitor respon keadaan
- Partisipasi 2 3 kardivaskuler psikologisnya
dalam terhadap aktivitas selama berada
aktivitas (takikardi, disritmia, dirumah sakit
fisik sesak nafas,
tanpa diaporesis, pucat,
disertai perubahan
peningkat 2 3 hemodinamik)
an - Monitor pola tidur
tekanan dan lamanya
darah, tidur/istirahat pasien
nadi dan - Monitor respon fisik,
RR emosi, sosial dan
- Keseimba spiritual
ngan
aktivitas
dan
istirahat
Keterangan :

1Berat
2 Cukup berat
3Sedang
4 Ringan
5Tidak ada
5 Risiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Fall Prevention
keperawatan selama 1x6 hari 1. - Identifikasi gangguan1. -Membantu
diharapkan risiko jatuh kognitif dan gangguan mempermudah
berkurang dengan criteria hasil. fisik yang dapat pemberian intervensi.
Fall Risk meningkatkan potensial Menghindari hal-hal
Indicator Awal Tujuan jatuh. yang dapat
2. - Identifikasi meningkatkan
1. Menggu 1 5 karakteristik lingkungan potensial jatuh.
nakan yang dapat Membantu mencegah
pelindung meningkatkan potensial jatuh akibat alat-alat
untuk jatuh. pribdi.
mencega 3. Instruksikan untuk mencegah dan
h jatuh meminta bantuan membantu
2. keluarga mengurangi risiko
Keterangan: 5. Gunakan alat-alat jatuh
pelindung jatuh
1. 1 Tidak pernah menunjukkan
2Kadang -kadang
3. 3 Jarang menunjukkn
4Sering menunjukkan
5. 5 Selalu menunjukkan
XIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/ Tgl Jam Kode Dx Implementasi Respon Paraf

Senin, 27 16.30 1, 2, 3, 4, Melakukan S: Orangtua pasien Laela


januari 5 pengkajian mengatakan perjalanan
2020 komprehensif sakitnya An N

O: pasien nampak lemas


dan orang tua pasien
kooperatif

16.50 1 Mengidentifikasi S: Pasien mengatakan Laela


kemungkinan sebelum makan tidak cuci
penyebab tangan dulu

O: Menjelaskan ke
orangtua bahwa penyakit
disebabkan karena perilaku
kesehatan yang buruk

17.20 1 Injeksi S :- Laela


paracetamol 250
mg O: pasien kooperative tidak
nagis.

17.30 1 Memberi edukasi S: Orangtua pasien dan Laela


pasien mengenai pasien mengatakan bahwa
tindakan untuk sehari setelah di akan
mengkontrol/
mencoba menerepkannya
meminimalkan
gejala penyakit
O: orangtua pasien dan
(cuci tangan)
pasien sangat kooperative
dan meengikuti perintah.

20.45 1 Melakukan S:- Laela


pemeriksaan suhu
O : pasien sedang tidur,
37,2 derajat celcius

Selasa, 28 15.00 1 Memberikan S: orangtua pasien Laela


januari informasi mengatakan mengapa
2020 mengenai demam naik turun, pagi
pemeriksaan
380C
diagnostic dan
penjelasan typoid
O:Test widal positif.
Orangtua pasien nampak
mengerti dan sangat
kooperativ.

16.05 2 Berkolaborasi S: Penyaji makanan Laela


dengan ahli gizi mengatakan bahwa diit
terkait cara makanan pasien yaitu
meningkatkan tinggi kalori dan tinggi
asupan energi dari protein
makanan
O: Membantu penyaji
makanan untuk
memberikan makanan ke
pasien

17.00 2 Menentukan S: Orangtua pasien Laela


status gizi pasien mengatakan bahwa pasien
makan tidak habis kira-kira
tinggal 2 sendok

O: IMT 17,36, pasien


tampak sedikit bertenaga

17.15 2 Menganjurkan S: Orangtua pasien Laela


pasien terkait mengatakan bahwa pasien
dengan kebutuhan mengalami penurunan
diet untuk kondisi
nafsu makan
sakit
O: Motivasi pasien untuk
makan makanan tinggi
kalori, tinggi protein, tinggi
zat besi, dan
memperbanyak minum air
putih

Rabu 29 08.30 3 Mendengarkan S: Pasien mengatakan takut Laela


januari kecemasan yang
ketika masuk ke rumah
2020 dirasakan pasien
sakit karena takut minum
obat
O: Pasien tampak lemas

08.45 3 Menginstruksikan S: Orangtua pasien Laela


pasien
mengatakan pasien cemas
menggunakan
teknik distraksi di rujuk ke rumah sakit lagi

O: Menganjurkan kepada
pasien dan didukung oleh
orangtua untuk bermain
gambar dan mewarnai bila
cemas muncul
09.00 3 Mengkaji tanda S: Orangtua pasien Laela
verbal dan non
mengatakan pasien cemas
verbal kecemasan
di rujuk ke rumah sakit lagi
O: Pasien diam dan saat
ditanya arah mata tidak
fokus
10.00 1,2 Pemberian injeksi S: pasien kooperativ Laela
ranitidin dan
paracetamol O: obat masuk IV

12.05 1 Melakukan S: Pasien mengatakan Laela


pemeriksaan suhu sudah lebih baik

O: suhu 370C, pasien


kooperative

13.10 2 Monitoring intake S: pasien mengatakan Laela


makanan yang sudah lebih baik, sudah
disediakan rumah mulai nafsu makan
sakit
O: masih ada sisa sedikit
makanan dalam sajian.
XIV. EVALUASI KEPERAWATAN

Waktu Diagnosa Evaluasi TTD

Rabu 29 Ketidakefektifan S: Pasien mengeluh demam, pusing, lemas dan Laela


januari termoregulasi menggigil sudah lebih berkurang.
2020 berhubungan O: Ku cukup, TD 100/90 mmHg, HR 85 x/mnt, suhu
dengan penyakit 37,2 0C, dan RR 20 x/mnt.
Pukul (typoid) A: masalah teratasi sebagian
14.00 1. Ketidakefektifan termoregulasi
Indikator Al AK T
- Melaporkan kenyamanan suhu 3 5 5
- Peningkatan suhu kulit 2 4 5
- Hipertermia 2 4 5
P: melanjutkan terapi farmakologi, monitoring suhu

Rabu 29 Ketidakseimbangan S: Orangtua pasien mengatakan bahwa An. N sudah Laela


januari nutrisi kurang dari mulai meningkat napsu makannya. Pasien juga
2020 kebutuhan tubuh mengatakan sudah lebih baik untuk makan,

Pukul O: Tampak pasien sedang makan dengan lahap


14.00
A: Asuhan keperawatan teratasi sebagian

Indikator Awal Akhir Tujuan

Asupan kalori 2 3 3

Asupan karbohidrat 2 3 3

Asupan protein 2 3 3

Asupan serat 2 3 3

Asupan lemak 2 3 2

Asupan zat besi 2 3 2

P: Motivasi pasien agar menghabiskan makanan dari


rumah sakit terutama daging ikan ataupun daging ayam

Rabu 29 Ansietas S: Pasien mengatakan sudah tidak takut lagi dengan Laela
januari perawat dan lingkungan ruamah sakit
2020
O: pasien dan orangtua pasien sudah nampak terbiasa
Pukul dengan lingkungan rumah sakit
14.00
A: Asuhan keperawatan teratasi

Indikator Awal Tujuan Akhir

Rasa takut 3 4 4
yang
disampaikan
secara lisan
Rasa cemas 3 4 4
yang
disampaikan
secara lisan
Fatigue 2 4 4

P: intervensi dihentikan

Rabu 29 Intoleransi aktivitas S: Orangtua pasien mengatakan memahami penyakit Laela


januari berhubungan anaknya disebabkan oleh bakteri sehingga
2020 dengan fisik yang mengharuskannya untuk perbanyak istirahat.
tidak bugar
Pukul (typoid) O: Tampak orangtua pasien memahami informasi yang
14.00 disampaikan

A: Asuhan keperawatan dapat teratasi

Indikator Skala Skala Skala


awal tujuan akhir

- Partisipasi 2 3 3
dalam
aktivitas fisik
tanpa disertai
peningkatan
tekanan
darah, nadi
dan RR
- Keseimbanga 2 3
3
n aktivitas
dan istirahat

P: Intervensi dihentikan

Rabu 29 Risiko jatuh S : orang tua pasien mengatakan akan lebih Laela
januari menjaganya. Dengan mendampinginya bila ingin
2020 beraktivitas selama masih lemas

Pukul O : pasien dan orangtua pasien tampak memahami


14.00 sakitnya sehingga dapat meminimalkan risiko jatuh
A : masalah teratasi

Indicator Awal Tujuan Akhir

1. Menggunakan pelindung 3 5 5
untuk mencegah jatuh
2.
P : Tetap dilakukan pendampingan pada pasien

Anda mungkin juga menyukai