Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN By. Ny.

F DENGAN SEPSIS
DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh
Anisa Fatma I4B019021
Hesti Renita 14B019023
Riana Dwi Agustina I4B019025
Chaerina Nur Aziza I4B019029
Surianty I4B019051

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PURWOKERTO
2020
PENGKAJIAN
Nama kelompok : kelompok 1 Dx : BBLC, SC, Sepsis
Tempat praktek/ujian : Ruang Perinatologi MRS : 27 Januari 2020
Tanggal pengkajian : 1 Februari 2020 BB : 2900 gram

I. Identitas
a. Nama : By. Ny. F
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. TTL/usia : Banyumas, 27 Januari 2020 /6 hari
d. Pekerjaan ayah/ibu : Sopir/Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan ayah/ibu : SMP/SMP
f. Agama : Islam
g. Alamat/no telp : Nangkod, Banyumas
h. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
II. Keluhan Utama:
Bayi samnolent
III. Keluhan Tambahan:
Bayi laki-laki usia 6 hari dengan lahir cestio saesrea dari ibu P2A0 di
Rumah Sakit Umu Hani tanggal 27 Januari 2020 dan usia kehamilan 37
minggu. Bayi dirujuk ke RSUD Banyumas karena mengalami kejang.
Saat di RSUD Banyumas, awalnya bayi dirawat diruang biasa namun
pada 31 Januari 2020 kondisi tampak mengalami penurunan sehingga
bayi di pindah ke ruang NICU dengan inkubator dan terpasang
ventilator mekanik, NGT, dan infus.
IV. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Jumlah kunjungan : 9 kali
Periksa di bidan/dokter : Bidan
Penkes yang didapat : Nutrisi ibu hamil
HPHT : 07 mei 2020
Kenaikan BB selama hamil : 1-2 kg/bulan
Komplikasi kehamilan : tidak ada
Komplikasi obat : tidak ada
Obat-obatan yang didapat : vitamin dari bidan
Riwayat Hospitalisasi : tidak ada
Golongan darah ibu :O
Pemeriksaan kehamilan : Rutin sebulan sekali
b. Natal
Awal persalinan : 09.21
Lama persalinan : 30 menit
Komplikasi persalinan : ketuban pecah hijau, lama kala I
Terapi yang diberikan : Injeksi oksitoksin
Cara melahirkan : Cestio Saesarea
Tempat melahirkan : Rumah Sakit
Usia gestasi : 37 minggu
c. Post natal
Usaha bernapas : Dengan bantuan
Kebutuhan resusitasi : Tidak ada
Obat-obatan yang diberikan : Injeksi vit K, tetes mata antibiotik,
hepatitis B
Interaksi bayi dengan orangtua : Ada
Trauma lahir : Tidak ada
Keluarnya urin/BAB : keluarnya urin dan BAB
Respon fisiologis yang bermakna : bayi menangis lemah
V. Riwayat Keluarga
Ny. A mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat keluarga
Genogram

perempuan : laki-laki :
tinggal serumah :
klien : garis perkawinan :

VI. Riwayat Sosial


Sistem pendukung yang dapat dihubungi : Ibu dan ayah bayi
Hubungan orang tua dengan bayi :
Ibu bayi setia menunggu dirumah sakit, ibu sering memberikan asi pada
bayinya setiap 2 jam sekali, ibu sering mengajak bayi berbicara dan
sering berkunjung
Anak yang lain : 1
Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat imunisasi
Laki-laki Spontan Imunisasi dasar
lengkap
Laki-laki Cestio Saesarea Imunisasi dasar
lengkap

VII. Keadaan dan Kesehatan Saat ini


a. Diagnosa medis : BBLC, SC, Sepsis
b. Tindakan operasi : tidak ada
c. Obat-obatan :
- Ampicilin 2 x 150
- Genta1 x 15
- Sibital 2 x 12
- Ambisulbactam 2 x 150 mg
- Amikacin 1 x 45 gr
d. Tindakan keperawatan : Terlampir
e. Hasil laboratorium tanggal 27 Januari 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Darah lengkap
Haemoglobin 13.9 H g/dL 12.0-14.0
Leukosit 3.90 H U/L 5.00-13.50
Hematokrit 40.2 & 50.0-82.0
Eritrosit 4.17 H 10^6/uL 4.10-5.50
Trombosit 29 L /uL 150-450
MCV 96.4 H fL 73.0-89.0
MCH 33.2 H pg/call 24.0-30.0
MCHC 34.5 & 31.8-35.4
RDW 16.9 H & 11.5-14.5
MPV -
Hitung jenis
Basofil 0.670 & 0.0-1.7
Eosinofil 0.580 & 0.600-7.300
Limfosit 23.22 & 18.00-48.30
Monosit 18.210 H & 4.400-12.700
Neutrofil 57.31 L 39.30-73.70
Kimia
Glukosa sewaktu 231 H mg/dL 74-1.7

f. Hasil rontgen : pulmonal konfigurasi cor normal dan


abdomen tak tampak kelainan
g. Data tambahan :
Kebutuhan cairan = 180 ml/kgx2.9= 522, 8x60= 480 ( 522>480)
berarti melalui IV ??
Oral hygiene dengan ASI
h. Hasil Pemeriksaan Radiologi CT Scan : Tidak ada

VIII. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : Tidak sadarkan diri
Kesadaran : Somnolent
Tanda vital
HR : 142 x/menit RR : 46 x/menit Suhu : 36.6oC
Ukuran Saat lahir Saat ini
Berat badan 2900 gr 22845 gr
Panjang badan - cm - cm
Lingkar kepala - cm -cm
Lingkar dada - cm - cm

a. Refleks : menggenggam lemah, tidak dapat menghisap


b. Tonus/aktivitas: kurang aktif, tidak dapat menangis, bayi
mengalami penurunan kesadaran
c. Kepala/leher
1. Fontanela anterior : lunak, datar
2. Sutura sagitalis : tepat
3. Gambaran wajah : simetris
4. Molding :tidak ada caput succudaneum dan
chepalohematom
d. Mata
Bersih, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis
e. THT
1. Telinga : Normal
2. Hidung : Terpasang NGT
3. Palatum : Normal
f. Mulut : Sianosis, tidak ada stomatitis, bibir tidak
sumbing, bibir bersih, lembab
g. Abdomen
1. Bentuk : Lunak dan kembung
2. Liver : < 2 cm
3. Bising usus : 16x/menit
h. Thoraks
1. Gerakan : Simetris, derajat 1 klavikula
2. Retraksi : Ringan
3. Klavikula : Normal
i. Paru-paru
1. Suara napas : Sama kanan kiri, Vesikuler
2. Bunyi napas : Terdengar di semua lapang paru
3. Respirasi : 60 x/menit
j. Jantung
1. Bunyi Normal Sinus Rythm (NSR): 142 x/menit
2. Suara jantung : lub dub s1 s2 terdengar
k. Ekstremitas:
1. Gerak : Semua ekstremitas gerak lemah
l. Ekstremitas atas dan bawah: simetris terpasang infus pada tangan,
terpasang ventilator,
m. Umbilikus : Normal
n. Genital : Normal
o. Anus : memiliki lubang anus
p. Spina :-
q. Kulit : sianosis. akral hangat, CRT< 2 detik
r. Suhu : 36.6 0C
IX. Ringkasan Riwayat Keperawatan
By. Ny. F usia 6 hari dengan diagnosa medis BBLC dengan Sepsis. By.
Ny. F lahir pada umur kehamilan 37 minggu, BB lahir 2900 gr dan BB
saat ini 22845gr. Bayi mengalami penurunan kesadaran, dalam
inkubator, terpasang ventilator, ngt dialirkan dengan produk hijau, dan
terpasang infus. HR: 142 x/menit, RR: 60 x/menit, Suhu kulit: 36.60C.
Bayi sering mengalami kejang, bayi sudah BAK dan BAB. By. F
berada dalam ruangan NICU sehingga perlu pengawasan lebih ketat.
X. Analisis Data
Data Masalah Penyebab
DS:- Hambatan ventilasi Keletihan otot
DO: spontan pernafasan
 Tampak terpasang ventilator
mekanik
 Sebelum terpasang ventilator SpO2
menurun, saat terpasang ventilator
SpO2 : 95%
DS: Risiko ketidakefektifan -
 Ibu mengatakan bahwa bayi F perfusi jaringan
dibawa ke RSUD Banyumas serebral
karena kejang

DO:
 Bayi F memiliki riwayat kejang
 Penurunan kesadaran: samnolen
DS: Risiko infeksi -
 Ibu mengatakan bahwa air ketuban
saat lahiran berwarna hijau
DO:
 Riwayat persalinan, ibu mengalami
KPD, kala I lama serta air ketuban
berwarna hijau
 Bayi terlahir premature dengan
usia kehamilan??
 Riwayat persalinan yaitu bayi
terlahir secara section caesaria
 Leukosit 3.90 U/L (high)
 Distensi abdomen

XI. Diagnosa Keperawatan Sesuai dengan Prioritas


1. Hambatan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot
pernafasan yang ditandai dengan penurunan saturasi oksigen
2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral dengan faktor risiko
kejang
3. Risiko infeksi dengan faktor risiko ketuban pecah dini, leukopenia
XII. Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Bantuan ventilasi : Bantuan ventilasi :
ventilasi 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat:  Mengkaji pernafasan dan status  Untuk mengetahui pernafasan
spontan Status pernafasan: ventilasi oksigenasi dan status oksigenasi
berhubungan Indikator awal tujuan  Gunakan spirometer  Untuk mengukur SpO2 di tubuh
dengan Frekuensi pernafasan 2 4  Posisikan pasien pasien
keletihan otot Irama pernafasan 2 4  Pertahankan kepatenan jalan  Untuk mengurangi dispnea
pernafasan Keterangan: nafas sehingga pasien diposisikan
yang ditandai 1: Deviasi berat dari kisaran normal  Mengkaji kembali pernafasan semifowler
dengan 2: Deviasi cukup besar dari kisaran normal dan status oksigenasi  Untuk mempertahankan
penurunan 3: Deviasi sedang dari kisaran normal kepatenan jalan nafas dengan
saturasi oksigen 4: Deviasi ringan dari kisaran normal ventilator mekanik
5: Tidak ada deviasi dari kisaran normal  Untuk mengkaji kembali terkait
pernafasan dan status oksigenasi
sehingga dapat memonitor
perubahan
Risiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Monitor neurologi : Monitor neurologi :
ketidakefektifan 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat:  Monitor tingkat kesadaran  Untuk memonitor tingkat
perfusi jaringan Perfusi jaringan: serebral :  Tingkatkan system pemantauan kesadaran
serebral dengan Indikator Awal Tujuan neurologis yang sesuai  Untuk mengetahui system
faktor risiko Penurunan tingkat 2 4  Monitor tanda-tanda vital neurologis dengan pemantauan
kejang kesadaran  Monitor reflek pupil yang sesuai
Keterangan:  Pantau ukuran pupil, bentuk,  Untuk memonitor tanda-tanda
1: Berat dan kesemetrisan vital
2: Besar  Untuk memonitor respon atau
3: Sedang reflek pupil terhadap cahaya
4: Ringan  Untuk melakukan pemantauan
5: Tidak ada ukuran pupil, bentuk, dan
kesemetrisan
Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Kontrol infeksi: Kontrol infeksi :
dengan faktor 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat:  Mengkaji keluhan  Untuk mengetahui keluhan
risiko ketuban Keparahan infeksi: baru lahir :  Mengkaji tanda-tanda infeksi pasien
pecah dini, Indikator Awal Tujuan  Menjaga kebersihan diri dan  Untuk mengetahui tanda-tanda
Distensi abdomen 2 4 lingkungan pasien infeksi
leukopenia Keterangan:  Manajemen antibiotik yang  Untuk mencegah infeksi
1: Berat sesuai dengan menjaga kebersihan
2: Besar  Mengkaji tanda-tanda infeksi diri dan lingkungan pasien
3: Sedang  Untuk mencegah infeksi
4: Ringan dengan terapi farmakologi
5: Tidak ada  Untuk mengkaji kembali
tanda-tanda infeksi

Anda mungkin juga menyukai