Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Definisi
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainnya persalinan sejati, yang menandai awal dari periode
antepartum.
(Varney, Hellen. 2007 : 492)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 213)

1.2 Etiologi Kehamilan


Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
a. Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ ovum wanita dengan sel benih/
spermatozoa pria.
b. Pembelahan sel (zigot) :hasil pembuahan
c. Nidasi/implamtasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan
normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
d. Pertmbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal individu baru.
(Sukarni,Icesmi.2013:65)
1.3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III
Perubahan fisiologi sebagian sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut
selama kehamilan. Secara fisiologis perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama
kehamilan antara lain:
1. System reproduksi
- Uterus
Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang
menjadi segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua Karena kontraksi otot-
otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang
nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
Batas itu dikenal sebagai lingkaran retraksi fifiologis dinding uterus, diatas
lingkaran ini jauh lebih tebal dari pada dinding SR.
a. 28 minggu : fundus uteri terletak kira-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke processus xifoideus (25 cm).
b. 32 minggu : fundus uteri kira-kira terletak antara ½ jarak pusat dan processus
xifoideus (27 cm).
c. 36 minggu : fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah processus xifoideus (30 cm).
d. 40 minggu : fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah processus xifoideus
(33 cm).
(Kusmiyati,Yuni .2009 : 66)
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi janin (janin,plasenta dan amnion) sampai persalinan.
Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan
cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam
beberapa minggu setelah persalinan.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 175)
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterine. Esterogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesterone
berperan untuk elastisitas/kelenturan uterus.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi esterogen dan
perlunakan akibat progesterone, warna menjadi livide/kebiruan. Sekresi lender
serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
(Sukarni,Icesmi.2013:66)
- Serviks
Pada saat kehmailan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari
konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang
relative dilusi dalam keadaan menyebar (disperse) dan ter-remodel menjadi serat.
Disperse meningkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 177)
2. System traktus urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolism air
menjadi lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan
akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung
urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat jalannya urine.
(Kusmiyati,Yuni.2008:66)
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh
esterogen dan progesterone. Kencing lebih sering(poliuria), laju filtrasi meningkat
sampai 60 %-150 %. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran
uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar
keratin,urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
(Sukarni,Icesmi.2013:66)
Pada akhir kehmailan, jika kepala sudah mulai turun ke pintu atas
panggul, keluhan itu akan kembali timbul. Pada ureter akan terjadi dilatasi di
mana sisi kanan akan lebih membesar daripada ureter sebelah kiri. Hal ini
dioerkirakan karena ureter sebelah kiri dilindungi oleh kolon sigmoid dan adanya
tekanan yang kuat pada sisi kanan uterus sebagai konsekuensi daro distrorotasi
uterus. Ovarium kanan dengan posisi melintang di atas ureter kanan juga
diperkirakan juga sebagai factor penyebabnya. Penyebab lainnya doduga karena
pengaruh dari hormone progesterone.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 186)
3. System respirasi
Pada 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar
kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan
kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
(Kusmiyati,Yuni.2008:66)
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20% selain itu diafragma juga
terdorong ke cranial menyebabkan terjadinya hiperventilasi dangkal (20-
24x/menit) akibat kompliansi dada menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru menurun. Kapasitas vital menurun.
(Sukarni,Icesmi.2013:67)
Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah ± 6 cm, tetapi
tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-
pau karena pengaruh diafragma yang naik ± 4 cm selama kehamilan. Frekuensi
pernafasan hnaya mengalami sedikit perubahan selama kehamilan, tetapi volume
tidal,volume ventilasi per menit dan pengambilan oksigen per menit akan
bertambah secara signifikan pada kehmailan lanjut. Perubahan ini akan mencapai
puncaknya pada minggu ke 37 dan akan kembali hamper seperti sedia kala dalam
24 minggu setelah persalinan.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 185)

4. Kenaikan berat badan


Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai
awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.
(Kusmiyati,Yuni.2008:66)

5. Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25 % dengan puncak pada
usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada
minggu 30-32 karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi
volume plasma tidak. Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada
wanita dengan hamil lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas.
(Kusmiyati,Yuni.2008:66)
6. System musculoskeletal
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh
secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara
berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan
beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
kurvatura spinalis.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.
Selama trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isi
perut menonjol digaris tengah tubuh. Umbilicus menjadi lebih datar atau
menonjol. Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali, tetapi
pemisahan otot menetap.
(Kusmiyati,Yuni .2009 : 66)
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehmailan.
Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi posterior, lordosis mengeser
pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroilliaka,
sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena
pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu
dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah
punggung terutama pada akhir kehamilan.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 185)
7. Metabolisme
Kebutuhan karbihidrat meningkat sampai 2300 kalori/hari (hamil) dan
2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kg bb/hari untuk menunjang
pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100 ml.
kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan
sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(Sukarni,Icesmi.2013:69)
8. Kulit
Peningkatan aktivitas melanophore stimulating hormone menyebabkan
perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum),
payudara,linea nigra, strie lividae pada perut.
(Sukarni,Icesmi.2013:69)
1.4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir
terhadap hidunya dan bayinya, dia tidak akan ernah tau kapan mereka melahirkn.
Mimpinya mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. Dia lebih sering bermimpi
tentang bayinya , anak-anak.persalinan, kehilangan bayi atau terjebak disuatu tempat
kecil dan tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada saat persalinan. Rasa tidak nyaman timbul kebali karena perubahan
body image yaitu merasa didinya aneh dan jelak. Ibu memerlukan dukungan dari
suami,keluarga dan petugas kesehatan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak
istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan
merasa kehilangan kandungan dan menjadi lebih kosong. Perasaan mudah terluka juga
terjadi pada masa ini. Wanita tersebut mungkin merasa canggng,jelek,tidak rapi, dia
membutuhkan perhatian lebih besar dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga,
kasrat seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah
penghalang.
(Kusmiyati,Yuni .2009 : 73)
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa cemas
dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Wanita juga mengalami proses
berduka ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus lain
selama hamil. Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan.
(Varney, Hellen. 2007 : 504)

1.5 Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester III


a. Peningkatan frekuensi berkemih (Nonpatologis)
Pada ibu hamil trimester III, penyebab terjadi peningkatan frekuensi berkemih
adalah penurunan kepala pada pintu atas panggul yang kemudian mendesak
kandung kemih. Satu-satunya metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi
frekuensi berkemih ini adalah memberikan penjelasan kepada ibu mengapa hal itu
terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam sehingga tidak perlu
bolak-balik ke kamar mandi pada saat mencoba tidur.
b. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati mulai timbul menjelang akhir trimester ke-2 dan bertahan sampai
trimester ke-3. Penyebab nyeri ulu hati adalah sebagai berikut :
1. Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesterone.
2. Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus
yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan
uterus.
3. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar.
Beberapa cara untuk mengurangi nyeri ulu hati adalah :
1. Makan dalam porsi kecil, tetapi sering, untuk menghindari lambung terlalu
penuh.
2. Mempertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung.
3. Meregangkan lengan melampaui kepala untuk memberi ruang bagi perut.
4. Menghindari makanan berlemak.
5. Menghindari minum bersamaan dengan makan.
6. Menghindari makanan dingin.
7. Menghindari makanan yang mengganggu pencernaan seperti makanan pedas.
8. Menggunakan preparat antasida (Mis, Maalox, Mylanta, Gaviscon, Gelusil)
c. Konstipasi
Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltis yang disebabkan relaksasi otot
polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron. Pergeseran
dan penekanan juga dapat menurunkan motilitas pada saluran gastrointestinal
sehingga menyebabkan konstipasi.
Beberapa cara untuk menangani masalah konstipasi adalah :
1. Asupan cairan adekuat, minimal 8 gelas perhari.
2. Konsumsi buah-buahan dan sayuran atau makanan yang mengandung serat
alami.
3. Istirahat cukup.
4. Minum air hangat saat bangkit dari tidur untuk menstimulasi peristaltis.
5. Memiliki pola defekasi yang baik dan teratur.
6. Melakukan latihan yang baik misalnya, berjalan setiap hari, pertahankan
postur tubuh yang baik.
7. Apabila indikasi maka di anjurkan untuk memakai supositoria gliserin dan
atau mengkonsumsi laksatif ringan, pelunak feses.
d. Hemoroid
Hemoroid sering didahului oleh konstipasi. Oleh karena itu, semua penyebab
konstipasi berpotensi menyebabkan hemorroid. Progesteron juga menyebabkan
relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu, pembesaran uterus
menakibatkan peningkatan tekanan, secara spesifik juga secara umum pada vena
hemoroid. Tekanan ini akan mengganggu sirkulasi vena dan mengakibatkan
kongesti vena panggul.
Cara untuk menagngani hemoroid adalah sebagai berikut :
1. Menghindari terjadi konstipasi, tindakan pencegahan konstipasi
2. Menghindari mengejan saat defekasi
3. Mandi berendam
4. Memasukan hemoroid kembali ke dalam rektum (menggunakan lubrikasi);
dilakukan sambil latihan mengencangkan perineum (Kegel)
5. Tirah abring dengan cara mengelevasi panggul dan ekstremitas bagian bawah.
e. Dispareunia
Nyeri saat berhubungan seksual dapat berasal dari sejumlah penyebab selama
kehamilan. perubahan fisiologis menjadi penyebab, seperti kongesti
vagina/panggul akibat gangguan sirkulasi yang dikarenakan tekanan uterus yang
membesar atau tekanan bagian presentasi. Masalah-masalah fisik kemungkinan
disebabkan abdomen yang membesar dijumpai pada tahap akhir kehamilan saat
bagian presentasi mengalami penurunan ke dalam pelvis.
Cara untuk menangani adalah sebagai berikut :
1. perubahan posisi dapat menguranngi masalah yang disebabkan oleh
pembesaran abdomen atau nyeri akibat penetrasi yang terlalu dalam.
2. Kompres es dapat mengurangi kongesti yang dapat ditangani, juga
menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri.
3. Mendiskusikan pemikiran yang salah dan ketakutan yang dirasakan dan
memberi fakta dapat menenangkan wanita tersebut.
4. Pasangan biasanya menyambut baik informasi mengenai cara alternatif untuk
memuaskan hasrat seksual masing-mamsing pasangan.
f. Insomnia
Penyebab dari insomnia adalah kekhawatiran, kecemasan, terlalu gembira
menyambut suatu acara keesokan hari dapat terjadi pada ibu hamil trimester III.
Ketidaknyamanan akibat pembesaran uterus dirasakan oleh ibu hamil tersebut.
Cara untuk menangani masalah tersebut adalah :
1. Mandi air hangat
2. Minum air hangat (susu, teh tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur.
3. Melakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
4. Mengambil posisi relaksasi
5. Menggunakan teknik relaksasi progresif.
g. Nyeri punggung bawah (Nonpatologis)
Ketidaknyamanan ini disebabkan karena pembesaran uterus sehingga abdomen
juga akan ikut membesar dan ibu hamil akan berjalan dengan ayunan tubuh
kebelakang akibat dari lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot
punggung dan menimbulkan sakit dan nyeri.
Cara mengatasi masalah tersebut adalah :
1. Postur tubuh yang baik
2. Mekanik tubuh yang baik saat mengangkat beban
3. Menghindari membungkuk yang berlebihan
4. Menggunakan sepatu tumit rendah
5. Mengompres hangat punggung.
6. Pijatan/usapan pada punggung.
h. Hiperventilasi dan sesak napas (Nonpatologis)
Sesak napas disebabkan karena uterus mengalami pembesaran dan terjadi
penekanan diafragma. Diafragma akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm
selama kehamilan.
Penanganan masalah tersebut adlaah sebagai berikut :
1. Menjelaskan dasar fisiologis tersebut
2. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan kedalaman
pernapasan pada kisaran normal saat ia menyadari ia sedang mengalami
hipervetilasi.
3. Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor penyebab.
4. Menganjurkan wanita berdiri dan meregangkan lenganya di atas kepala secara
berkala dan mengambil napas dalam.
5. Menganjurkan mempertahankan postur yang baik.
6. Mengajarkan pernapasan interkosta.
(Varney, Hellen. 2007 : 538-543)
1.5.1 Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester III
Tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi adalah :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Bengkak di wajah dan jari-jari tanggan
e. Bengkak pada muka dan jari tangan
f. Keluar cairan pervaginam
g. Gerakan janin tidak terasa
(Kusmiyati,Yuni .2009 : 158)
1.5.2 Kebutuhan ibu hamil Trimeter III
a. Oksigen
b. Nutrisi : kalori, protein, mineral, vitamin,
c. Personal hygine
d. Pakaian selama kehamilan
e. Eliminasi (BAB/BAK)
f. Kebutuhan seksual
g. Mobilisasi dan body mekanik : duduk, berdiri, berjalan, tidur, bagun dari berbaring,
mambungkuk dan mengangkat.
h. Exercise/senam hamil : berjalan-jalan di pagi hari dan senam hamil.
(Kusmiyati,Yuni .2009 : 99)

2.1 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Secara SOAP


Pendokumentasian asuhan kebidanan menggunakan pendekatan SOAP terdiri dari
empat langkah yaitu;

S Data Subjektif :

Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa.

A. DATA SUBYEKTIF
1) Identitas (Biodata)
Merupakan data umum pribadi yang dikaji melalui anamnesa/ pertanyaan
kepada klien
 Nama : Pengkajian nama dapat memudahkan bidan dalam melakukan komunikasi
saat memberi asuhan kepada klien.
 Usia : dengan mengetahui usia klien, petugas dapat mengarahkan kontrasepsi apa
yang sesuai
 Agama : Mengetahui apa yang dilarang dan dianjurkan dalam agama klien
sehingga dalam memberikan asuhan akan lebih mudah.
 Pendidikan: Mengetahui tingkat pendidikan klien agar memudahkan dalam
melakukan koseling. Menentukan status sosial klien dan pengetahuan klien
mengenai KB
 Pekerjaan : Mengetahui aktivitas-aktivitas klien.
 Penghasilan : Mengetahui tingkat perekonomian klien .
1. Keluhan Utama :
 Ibu mengatakan ada keluhan
 Ibu mengatakan tidak ada keluhan
(Hartanto, Hanafi. 2015 :31)
2. Riwayat Menstruasi :
 Usia Menarch : mengetahui usia menstruasi pertama
 HPHT : tanggal pada hari pertama periode menstruasi terakhir atau last normal
menstrual periode (LNMP) digunakan sebagai dasar untuk menentukan usia
kehamilan dan perkiraan taksiran partus (TP), maka penting untuk mendapatkan
tanggal perkiraan kelahiran yang seakurat mungkin. Dengan mengetahui HPHT
maka penapisan dapat dilakukan.
(Varney, Hellen. 2007 : 521)
 Jumlah darah haid : dapat mengetahui normal tidaknya jumlah darah yang keluar
 Lama haid : mengetahui normal tidaknya siklus haid
 Keluhan saat menstruasi : mengetahui adanya keluhan seperti
disminorhe,spotting,menoraghia, Pre Menstrual Syndrom.
3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :
 Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan sebelumnya.
 Cara persalinan.
 Jumlah dan jenis kelamin anak hidup.
 Berat badan lahir.
 Cara pemberian asupan bagi bbayi yang dilahirkan.
 Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir.
(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 280)
 Tiap komplikasi atau abnormalitas dicatat karena hal ini dapat mempengaruhi
penggunaan kontrasepsi. Wanita yang baru sedikit mengalami kehamilan
biasanya ingin menggunakan metode yang reversibel. Wanita yang beberapa kali
hamil dapat mempertimbangkan metode jangka panjang atau sterilisasi.
(Varney, Hellen. 2007 : 245)
4. Riwayat KB dan rencana KB: penggunaan kontrasepsi sebelumnya dan pengalaman
terhadap kontrasepsi adalah penting. Metode yang tidak berhasil dapat menimbulkan efek
atau masalah mungkin menjadi pilihan yang buruk kecuali jika metode ini digunakan
dengan benar.
(Varney, Hellen. 2007 : 223)
5. Riwayat Ginekologi :
 mengetahui apakah wanita mengalami masalah yang sebelumnya disebutkan
hospitalisasi operasi,penyakit mayor dan penggunaan obat yang sedang dijalani.
(Varney, Hellen. 2007 : 223)
 Wanita dengan masalah kesehatan reproduksi yang membutuhkan perhatian
seperti kanker genetalia dan payudara yang terjadi pada umur 35 atau 40 tahun.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2006 : U-9)
O : Data Objektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil
laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga
atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh
bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
B. DATA OBYEKTIF
1) Pemeriksaan umum
 Keadaan umum
 Tanda vital :
- TD : 110/70-120/80 mmHg (normal) <140 mmHg
- N : 80-100 x/mnt
- S : 36.5-37.5o C
- RR : 16-24 x/mnt
 Lila : >23.5 cm
 Berat Badan : Berat badan diperkirakan akan bertambah 12,5 kg sampai akhir
kehamilan. namun untuk ibu hamil trimester I perubahan berat badan tidak terjadi
secara signifikan. Diperkirakan setiap bulan akan terjadi penambahan berat badan
sebesar 1 kg.
 Tinggi Badan : >145 cm
(WHO. 2013 : 24)
2) Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
- Kepala.
- Mata
- Hidung
- Hiegene mulut dan gigi
- Karies
- Bentuk dan ukuran abdomen
- Payudara (pembesaran dan adanya striae)
- Parut atau bekas luka operasi
- Gerakan janin
- Varises atau pelebaran vena
- Hernia
- Edema
- Kebersihan kulit.
- Vulva/perineum adakah varises, konndiloma, edema, hemoroid, atau
kelainan lain.

 Palpasi

- Palpasi abdomen menggunakan manuver Leopold I-IV :


Leopold I : menentukan TFU dan bagian janin yang terletak di fundus
uteri (dilakukan sejak TM I).
Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu
(dilakukan mulai akhir TM II)
Leopold III : menentukan bagian janin yang terletak di bagian babwah
uterus (dilakukan mulai akhir TM II)
Leopold IV : menentukan berapa jauh masuknya janin ke PAP
(dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu)
Auskultasi

 DJJ menggunakan fetoskop atau doppler (jika UK >16 minggu). DJJ


normal 120-160x/menit.
(WHO. 2013 : 25-26)
3) Pemeriksaan Panggul luar
Distansia Spinarum : 24 – 26 cm

Distansia Cristarum : 28 – 30 cm

Konjugata Eksterna : 18 – 20 cm

Lingkar Panggul : 80 – 90 cm

Distansia tuberum : ±10, 5 cm

(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 198)


4) Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : >12, 5 g/dl

Protein :-

Reduksi :-

(Prawiroharjo, Sarwono. 2010 : 183)

A Analisa/Assessment :

G..P....UK...minggu tunggal hidup intrauterin dengan kehamilan normal.

P penatalaksaan

Tanggal/jam.....

1. Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu hamil


2. Mendeteksi masalah dan mengatasinya
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan usia kehamilan
4. Mengajari ibu cara mengatasi ketidaknyamanan
5. Mengajari dan mendorong perilaku yang sehat
6. Menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, memberikan imunisasi TT,
tablet besi.
7. Mulai mendiskusikan mengenai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi kegawat daruratan.
8. Menentukan TFU, kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia ( tanya pada ibu
tentang gejala PE pantau tekanan darah, evaluasi odem, periksa urin untuk
mengetahui protein uri)
9. Palpasi abdominalis untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
10. Deteksi letak janin dan kondisi lain serta kontraindikasi untuk bersalin diluar
Rumah Sakit.
11. Berikan pertolongan awal sesuai dengan masalah yang timbul lalu rujuk ke
SpOG untuk berkonsultasi atau berkolaborasi untuk tindak lanjut.
2.1.1 Bagan alur berfikir varney dan pendokumentasian secara SOAP

Alur Pikir Bidan Pencatatan dari Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Kebidanan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

SOAP NOTES
7 Langkah Varney 5 Langkah
(Compretensi Bidan )

Subjektif
Data Data Objektif

Masalah / Diagnosa

Antisipasi masalah
potensial/ diagnosa lain
Asessemen / diagnosis
Menetapkan kebutuhan
Assasemen/Diagnosa
segera untuk
konsultasi,kolaborasi

Plan :

- Konsul
Penatalaksanaan Penatalaksanaan - Tes diagnostik / lab
- Rujukan
- Pendidikan
Implementasi Implementasi - Lin
- Follow up
Evaluasi Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai