Anda di halaman 1dari 4

10.

1 Pengenalan metode pencucian solid

Solid – liquid separasi sering diikuti oleh pencucian solid yang bertjuan untuk:

1. Menghilangkan sisa terakhir dari liquid yang berasal dari solid yang sudah di separasi dan
tidak bisa diprediksi secara kimia di dalam produk solid.
2. Mengembalikan sisa sisa liquid dari solid karena itu produk yang berharga
3. Membersihkan solid sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan

Adapun beberapa metode pencucian adalah:

1. Pencucian dengan perpindahan di dalam cake


2. Pencucian dengan reslurrying filter cakes atau sedimen
3. Pencucian dengan pengenceran berulang ulang

Metode diatas tentunya bisa digunakan baik secara tunggal maupun digunakan secara bergantian.
Penggunaan dan desain mereka itu relative simple karena mereka terdiri dari mixing dan refiltrasi
dan rasio pengenceran berefek pada kontrol efisiensi pencucian. Metode 1, Cake washing,
memerlukan perhatian khusus dikarenakan efisiensi pencucian yang dihasilkan sangat besar dan
sedikit cairan pencuci yang diperlukan. Keuntungan lainnya adalah itu dapat dilakukan in situ difilter
yang ada.

Untuk solid yang kasar dan tidak berpori cake wash dengan cara pergantian cepat mungkin sudah
menjadi metode yang cukup, ditunjukan di cake yang tebal. Untuk solid yang halus dan berpori,
penanganan nya akan lebih lama dikarenakan lapisan dari cake sangat buruk dan peretakan cake
sangat sering terjadi.

10.2 Dasar dari pencucian cake, kurva dari pencucian

Pencucian cake dapat menggunakan berbagai macam tipe filter, baik itu tekanan, vacuum atau
sentrifugal, asalkan pencucian bisa terdistribusi dengan baik di permukan cake dan pencucian bisa
dipisahkan dari proses filtrasi.

Sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambar, cake dibentuk dari filtrasi, dimana bisa atau tidak bisa
diberi air berulang ulang setelah itu terbentuk, itu dicuci oleh bahan pencuci di bagian permukaan
dari cake.
perhatian harusnya kita tujukan ke sisa sisa liquid yang berada di pori pori cake di dalam tumpukan
aliran, ini dapat dibersihkan dengan cara dicuci dengan cairan tertentu yang ditujukan pada gambar
10.2 diatas. Ini hanya akan terjadi jika pori pori tersebut terbuka untuk aliran, menahan free liquid,
dan juga beberapa pencampuran longitudinal yang mau tak mau berperan penting di permukaan.

Jika benar aliran sumbatan lurus melewati cake terbentuk, maka hanya ada satu volume kosong
yang ada di cakeI, di dalam kasus nyata, pori-pori di dalam cake tidak memiliki bentuk yang sama.
Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 10.3, periode pendek pergantian kemungkinan dilakukan
sangat cepat, sebelum zat pencucian pertama melewati pori pori yang besar. Konsekuensinya, jika
aliran konsentari dari solute nya konstan di dalam cairan yang datang dari cake di plot Bersama
waktu atau volume pencucian di gambar 10.4. kurva pencucian harus nya tidak dibingungkan
dengan plot fraksi dari solute yang kembali didalam cake R dengan rasio pencucian T, ditunjukkan di
gambar 10.5. dengan neraca massa, kurva R bisa dihitung dari kurva pencucian dengan integral.
Gambar 10.6 menunjukkan kasus dimana tidak ada pencucian ulang yang dilakukan

Di dalam Teknik kimia, data selalu diunggulkan untuk memprediski suatu model. Beberapa variable
yang kita ketahui efeknya terhadap kurva pencucian adalah:
1. Laju aliran cairan pencucian yang melewati cake
2. Zat pencuci dan sifat dari zat pencuci tersebut
3. Difusitas solute ke solvent
4. Pori-pro, struktur, dan homogenitas dari cake filtrasi, ketidaksamaan dari lapisan
permukaannya
5. Efisiensi pencucian

10.3 Apakah selalu baik untuk diberi air berulang sebelum dilakukan pencucian cake ?

Didalam gambar 10.6 menunjukan jika pemberian air berulang sebelum pencucian cake dalam
beberapa rasio pencucian menunjukan hal yang baik. Ketika pemecahan cake tidak terjadi atau
terjadi secara natural, pemberian air berulang-ulang sebelum pencucian sangat memberi
keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai