Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN SISWA

DALAM MEMILIH MADRASAH ALIYAH NEGERI TUBAN

Supriyani
Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: supriyani44@yahoo.com

Heryanto Susilo
Jurusan Pendidikan non formal, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email: heri_pls@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, lokasi, dan bukti fisik secara parsial terhadap keputusan siswa dalam memilih MAN Tuban,
serta mengetahui pengaruh produk, harga, lokasi, dan buti fisik secara bersama-sama terhadap
keputusan siswa memilih MAN Tuban. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis
linear berganda, dengan menggunakan uji simultan dan uji parsial. Sampel yang diambil sebanyak
81 siswa kelas X MAN Tuban dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa produk, harga, lokasi, dan promosi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih MAN Tuban sebesar 48,6%. Hasil uji secara
parsial diperoleh bahwa produk dan harga tidak berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih
MAN Tuban, sedangkan lokasi memiliki nilai signifikan 0,001 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar
3.463 yang > 1,99. Selain itu variabel bukti fisik memberikan pengaruh dengan nilai signifikan
0,009 < 0,05 dan nilai t hitung 2.690 > 1,99. Hal ini menunjukan bahwa diantara produk, harga,
lokasi, dan bukti fisik hanya variabel lokasi dan bukti fisik yang mempengaruhi keputusan siswa
memilih MAN Tuban.

Kata kunci: produk, harga, lokasi, sarana fisik, keputusan memilih

PENDAHULUAN belajar 12 tahun. Program tersebut dinamakan


Sektor jasa dewasa ini telah mengalami Program Menengah Universal (PMU) yang
peningkatan yang signifikan. Hal tersebut berisi anjuran bagi pemerintah daerah untuk
terlihat dari kontribusinya terhadap sektor menyelenggarakan wajar 12 tahun. Anjuran
perekonomian dunia. Di Indonesia sendiri, wajib belajar 12 tahun bagi daerah/ kota
kontribusi sektor jasa mencapai 30% terhadap tersebut tentu akan menjadikan semakin
perekonomian Indonesia. Kontribusi tersebut banyak sekolah-sekolah baru yang berdiri
tak terkecuali pada sektor jasa pendidikan yang khusunya sekolah menengah atas.
notabene merupakan sektor jasa non profit atau Sekolah yang baru berdiri tentu saja
nirlaba. Pendidikan tergolong sektor jasa menawarkan inovasi yang beragam dan
karena pendidikan berfokus pada peningkatan berbeda dengan sekolah yang sudah ada
kompetensi siswa dan hasil dari sektor ini tidak sebelumnya. Ditingkat menengah atas saat ini
berupa produk atau barang akan tetapi berupa banyak berdiri sekolah berbasis keislaman
pengetahuan dan keterampilan. dengan model Boarding School atau sekolah
Saat ini masyarakat sudah mulai berasrama. Melihat fenomena masyarakat saat
menyadari pentingnya pendidikan bagi ini, dimana banyak orangtua yang sibuk
hidupnya, hal tersebut yang menjadikan bekerja dan tidak sempat mendidik anaknya
menurunnya anak putus sekolah dibandingkan secara mendalam menjadikan boarding school
dengan tahun-tahun sebelumnya. Semakin sebagai pilihan bagi orang tua untuk
lama pun dunia usaha dan dunia industri dalam menyekolahkan anaknya. Boarding school
merekrut tenaga kerja juga membutuhkan sebagai alternatif orangtua karena di boarding
kualifikasi khusus minimal saat ini adalah school anak akan diajarkan bukan hanya mata
lulusan SMA. Menanggapi hal tersebut pelajaran saja melainkan keagamaan dan
pemerintah pusat menyediakan program wajib kemandirian.

68
Supriyani & Heryanto Susilo, Pengaruh Strategi Bauran... 69

Salah boarding school, Promosi SMK sukses. Unsur bauran pemasaran dalam bidang
pun saat ini sudah digencarkan melalui jasa meliputi 7P yaitu product (produk), Price
berbagai media seperti televisi, surat kabar, (harga), promotion (promosi), place (tempat),
dan banner dan lain-lain. Dengan promosi People (SDM) atau tenaga pendidik dan
tersebut cukup membuka pikiran masyarakat kependidikan yang ada, Physical evidence
terutama orangtua. Dimana mereka memilih (bukti fisik) atau sarana dan prasarana, dan
anaknya masuk di SMK. Orangtua process (proses) atau manajemen layanan
mempercayakan pendidikan di SMK, karena pembelajaran yang diberikan. Dalam
dengan SMK bakat dan minat anaknya dapat penelitian ini hanya terbatas pada empat unsur
terasah dengan jurusan yang dipilih. Hal ini bauran pemasarn yakni produk, harga, lokasi,
menunjukan bahwa persaingan antar lembaga dan bukti fisik.
pendidikan semakin tinggi. Sekolah-sekolah Produk menurut Kottler (1984:3)
yang sudah berdiri lama harus bertambah merupakan segala sesuatu yang dapat
kualitas baik dari kurikulum, sitem ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
pembelajaran, dan yang paling utama adalah diminta, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
startegi pemasaran lembaga. pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
Pemasaran memang terdengar aneh jika keinginan pasar yang bersangkutan. Kotler
diterapkan pada sektor pendidikan karena (1984:4) membagi produk menjadi tiga tingkat
pendidikan merupakan sektor nirlaba. Akan yakni a) produk inti, b) produk formal, dan c)
tetapi sekolah perlu melakukan pemasaran. produk yang disempurnakan. Pengertian
Menurut Wijaya (2008:42), pemasaran produk di atas merupakan produk dalam
dikatakan penting karena beragam bidang umum, sedangkan produk dalam jasa
pertimbangan. Pertama, sebagai lembaga seperti yang diungkapkan Machali (2012:3)
nonprofit yang bergerak dalam jasa produk dalam konteks jasa pendidikan
pendidikan, untuk level apa saja, kita perlu adalah jasa yang ditawarkan kepada
meyakinkan masyarakat dan pelanggan pelanggan berupa reputasi, prospek dan variasi
(peserta didik, orangtua, serta pihak-pihak pilihan. Lembaga pendidikan yang mampu
terkait lainnya) bahwa lembaga pendidikan bertahan dan mampu memenangkan
yang kita kelola masih tetap eksis. Kedua, kita persaingan jasa pendidikan adalah lembaga
perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan yang dapat menawarkan reputasi, prospek, mutu
bahwa layanan jasa yang kita lakukan sungguh pendidikan yang baik, prospek dan peluang yang cerah
relevan dengan kebutuhan mereka. Ketiga, kita bagi para peserta didik.
perlu melakukan kegiatan pemasaran agar Harga menurut Lupiyoadi dan Hamdani
jenis dan macam jasa pendidikan yang kita (2006:98) merupakan kegiatan Penentuan
lakukan dapat dikenal dan dimengerti secara harga memainkan peranan penting, karena
luas oleh masyarakat apalagi pelanggan, penentuan harga terkait langsung dengan
Keempat, agar eksistensi lembaga pendidikan pendapatan yang diterima oleh perusahaan.
yang kita kelola tidak ditinggalkan oleh Sedangkan jika tarif jasa ditarik dalam dunia
masyarakat serta pelanggan potensial. pendidikan, seperti yang diungkapkan oleh
Salah satu strategi pemasaran yang bisa Faisal (Adam,2015:90) tarif jasa pendidikan
digunakan oleh sekolah yakni dengan strategi merupakan sejumlah uang yang harus dibayar
bauran pemasaran. Bauran pemasaran oleh para peminta jasa pendidikan dengan kata
(marketing mix) menurut Lupiyoadi dan lain tarif atas tawaran yang dibeli oleh pasar
Hamdani (2006:70) merupakan alat bagi sasaran. Penentuan harga bukan serta merta
pemasar yang terdiri dari berbagai unsur suatu ditentukan semaunya oleh pihak organisasi
program pemasaran yang perlu yang berwenang.
dipertimbangkan agar implementasi strategi Dalam jasa pendidikan harga atau tarif
pemasaran yang ditetapkan berjalan dengan yang dibutuhkan, menurut Wijaya dalam
70 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 68-78

skripsi Hidayatullah (2015:16) sebagai dipertimbangkan pula kedekatan


berikut:pertama, biaya satuan pendidikan terhadap pelanggan untuk
operasi lancar yaitu biaya input pendidikan menjaga kualitas jasa yang akan
yang habis digunaan selama satu tahun atau diterima. Tipe ini mengharuskan
kurang dan biaya yang dikeluarkan berulang- kuantitas dari tenaga pemasar
ulang per siswa per tahun. Kedua, biaya satuan yang banyak untuk menjangkau
pendidikan investasi modal pembangunan, seluruh sasaran dari organisasi.
yaitu biaya input pendidikan yang c) Penyedia dan pelanggan
penggunaannya lebih dari satu tahun dan di melakukan interaksi melalui
hitung per siswa per tahun. Pendapat tokoh di perantara. Letak lokasi dapat
atas dapat disimpulkan bahwa harga dalam diabaikan dalam tipe ini
konteks pendidikan merupakan seluruh biaya meskipun beberapa media
yang dikeluarkan untuk mendapatkan jasa perantara memerlukan interaksi
pendidikan yang di tawarkan oleh sebuah fisik antara penyedia jasa dengan
sekolah. Dalam elemen harga dipertimbangkan pelanggan.
mengenai penetapan harga (seperti Berdasarkan ketiga tipe di atas, dapat
pembayaran SPP, pembangunan gedung, biaya disimpulkan dalam jasa pendidikan yakni
laboratorium), pemberian beasiswa, prosedur pelanggan yang mendatangi penyedia jasa.
pembayaran. Sehingg perlu lokasi yang mudah dijangkau
Lokasi menurut Phillip Kotler dan untuk seluruh siswa. Menurut Alma dan
Amstrong (Hidayatullah, 2015:18) ialah Hurriyati (2008:161) dalam pemilihan tempat
“place is a set of independent organization atau lokasi memerlukan pertimbangan yang
that help make a product or service available cermat terhadap beberapa faktor sebagai
for use or consumption by the cnsomer or berikut:
business user”. Definisi lokasi tersebut a. Akses, misal lokasi yang mudah djangkau
diartikan sebagai kumpulan dari organisasi- oleh sarana transportasi
organisasi yang bebas yang membuat suatu b. Visibilitas, lokasi yang mudah dilihat
barang atau jasa menjadi tersedia, sehingga dengan jelas dari tepi jalan
pelanggan dapat menggunakan atau c. Lalu lintas, dimana ada dua hal yang
mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. perlu dipertimbangkan yakni: banyaknya
Alma dan Hurriyati (2008:160) membagi orang yang lalu lalang dapat memberikan
tiga macam tipe interaksi antara penyedia jasa peluang besar terjadinya kepadatan, dan
dan pelanggan yang berhubungan dengan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi
pemilihan lokasi antara lain: hambatan
a) Pelanggan mendatangi penyedia d. Tempat parkir yang luas, dengan adanya
jasa. Pada tipe ini, lokasi tempat parkir yang luas akan menjadikan
menjadi sangat penting. Di pelanggan merasa nyaman meninggalkan
dalam interaksi ini penyedia jasa kendaraan yan dimiliki.
yang menginginkan e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup
pertumbuhan dapat untuk perluasan usaha di kemudian hari
mempertimbangkan f. Lingkungan, lingkungan ataupun situasi
menawarkan jasa di beberapa di lingkungan lembaga yang tentram juga
lokasi untuk mempermudah mampu manarik pelanggan untuk
pelanggan. bergabung dengan lembaga.
b) Penyedia jasa mendatangi g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing yang
pelanggan. Pada tipe ini dapat berada di sekitar tempat/lokasi.
dikatakan lokasi tidak terlalu Penentuan lokasi sekolah akan
penting meskipun perlu mempengaruhi preferensi calon peserta didik
Supriyani & Heryanto Susilo, Pengaruh Strategi Bauran... 71

dalam menentukan pilihannya. Lokasi sekolah keputusan untuk memilih sebuah lembaga
perlu mempertimbangan lingkungan dimana pendidikan. Banyak faktor yang
lokasi itu berada (dekat dengan pusat kota atau mempengaruhi keputusan seseorang menurut
perumahan, kondisi lahan parkir, lingkungan Kotler dan Amstrong antara lain: faktor
belajar yang kondusif) dan trasnportasi. Lokasi kebudayaan, faktor psikologis, faktor sosial,
yang strategis dan mudah dicapai kendaraan dan faktor pribadi (Hurriyati,2005:94)
umum akan menjadi daya tarik bagi calon
peserta didik. Berdasarkan penjabaran di atas, penulis
Sedangkan bukti fisik menurut Mulyasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan
(2009:49) bahwa sarana dan prasarana judul “pengaruh strategi bauran pemasaran
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan terhadap keputusan siswa dalam memilih
yang secara langsung dipergunakan untuk MAN Tuban”. Adapun rumusan masalah dari
menunjang proses pendidikan, khusunya penelitian yakni apakah produk, harga, lokasi,
proses pembelajaran. Lovelock (Alma dan dan bukti fisik secara individu berpengaruh
Hurriyati, 2008:166) menambahkan bahwa terhadap keputusan siswa dalam memilih
perusahaan melalui tenaga pemasarnya MAN Tuban, dan apakah produk, harga,
menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti lokasi, dan bukti fisik secara bersama-sama
fisik yang strategis, antara lain: berpegaruh terhadap keputusan siswa dalam
a. an attention-creating medium. memilih MAN Tuban.
Perusahaan jasa melakukan
differensiasi dengan pesaing dan METODE
membuat sarana fisik semenarik Penelitian ini menggunakan pendekatan
mungkin untuk menjaring kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional.
pelanggan Menggunakan penelitian kuantitatif karena data
b. an message–creating medium. yang akan dianalisis adalah angka dan
Menggunakan simbol atau isyarat berbentuk statistik serta akan menguji hipotesis
untuk mengkomunikasikan secara statistik yang telah ditentukan sebelumnya,
intensif kepada audiens mengenai serta akan menganalisis hasil data dengan
kekhususan kualitas dari produk dengan rumus statistik. Penelitian ini terdiri
jasa dari 4 variabel bebas (X) yakni produk (X1),
c. an effect-creating medium. Baju harga (X2), lokasi (X3), dan bukti fisik (X4)
seragam yang berwarna, bercorak. sedangkan variabel terikat keputusan memilih
Suara dan desain untuk (Y). Berdasarkan variabel-variabel tersebut
menciptakan sesuatu yang lain rancangan penelitian dalam penelitian ini
dari produk jasa yang ditawarkan. sebagai berikut:
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat
disimpulkan bahwa sarana fisik dalam jasa X1
pendidikan merupakan suatu lingkungan X2
dimana sekolah dan siswa dapat berinteraksi
dan di dalamnya terdapat komponen- X3 Y
komponen tangible yang mendukung kinerja
dari jasa tersebut. Proses penyampaian jasa X4
pendidikan kepada peserta didik, lembaga
harus memperhatikan gaya bangunan serta
fasilitas penunjang lainnya agar mampu
menunjang pencapaian belajar peserta didik Gambar 1. Rancangan Penelitian
Keputusan memilih merupakan kebutuhan
yang setiap orang pasti mengalami termasuk
72 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 68-78

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Berdasar perhitungan di atas dapat
MAN Tuban kelas X yang terdiri dari 4 jurusan disimpulkan bahwa jumlah sampel yang
dan keseluruhan berjumlah 11 kelas. Jumlah diambil untuk jurusan IPA 37 siswa, IPS 30
keseluruhan populasi 432 siswa. dari jumlah siswa, Bahasa 7 siswa, dan agama 7 siswa, jadi
populasi tersebut diambil sampel yang akan total sampel 81 siswa.
mewakili responden. Teknik pengambilan Pengumpulan data pada penelitian ini
sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan angket atau kuesioner dengan
teknik proporsional random sampling Adapun emppat pilihan jawaban yakni sangat setuju
jumlah sampel dihitung dengan rumus Al- (SS), setuju (S), tidak setuju (ST), dan sangat
Rasyid. tidak setuju (STS). Adapun kisi-kisi instrumen
penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah
no =[ ]
ini:
=[ ] Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
variab Sub indikator item
=
el variabel
= 99,0025
Produk inti 1
no = 0,05 N =0,05x 427 =21,35
Produk (X1)
karena no > 0,05 atau 99,0025 > 21,35. maka Produk formal 2,3,4,5
besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus:
n = Produk yang 9,10,1
disempurnakan 1,12,1
= 3

= variab Sub indikator item


el variabel
= 80,5 = 81
Harga (X2) Produk yang 9,10,1
Berdasarkan perhitungan di atas dapat
disempurnakan 1,12,1
ditarik kesimpulan bahwa jumlah sampel
3
dalam penelitian berjumlah 81 siswa karena
dibulatkan angka di atasnya. Dari jumlah Biaya investasi 14,15,
sampel tersebut kemudian di tentukan jumlah modal 16,117
masing-masing sampel menurut jurusan secara pembangunan
Bauran
proporsional dengan rumus: Lokasi (X3) Akses 18,19,
Pemas
20
ni= Ni/ N.n aran
keterangan:
Lalu lintas 21
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya Tempat parkir 22,23
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N =jumlah populasi seluruhnya Ekspansi 24
Dengan rumus di atas, maka diperoleh 25,26
lingkungan
jumlah sampel masing-masing jurusan sebagai
berikut: Bukti fisik( Kompetisi 27, 28
X4)
IPA = x 81 =37,3 An attention- 29,30,
IPS = x 81 = 29,4 creating medium 31,32,
33,34
Bahasa = x 81 =7,2
Agama = x 81 =7,01 as a message- 35
creating medium
An effect- 36,37,
Supriyani & Heryanto Susilo, Pengaruh Strategi Bauran... 73

Creating 38 data yang saling berkorelasi dengan jenis data


medium interval.
budaya 39,40
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor
Sub budaya 41,42 Hasil penelitian menunjukan pada variabel
Kebudayaan
produk (X1) responden menjawab setuju
Kelas sosial 43,44 sebesar 72 % dan tidak setuju sebesar 9,5%.
Keput
Kelompok 45 Pada variabel harga (X2) responden menjawab
usan
Faktor sosial setuju sebesar 83% dan tidak setuju sebesar
memili Keluarga 46,47, 16,88%. Variabel lokasi (X3) responden
h 48,49 menjawab setuju sebesar 83, 99% dan tidak
setuju sebesar 16%. Variabel bukti fisik (X4)
Peran dan status 50
responden menjawab setuju sebesar 88,3% dan
Umur 51 tidak setuju sebesar 11,7%. Dan untuk variabl
Y responden menjawab setuju sebesar 76,88%
Pekerjaan 52,53
Faktor dan tidak setuju sebesar 21%. Dari hasil
pribadi Gaya hidup 54 tersebut kemudian dilakukan perhitungan untuk
membuktikan ada tidaknya pengaruh variabel
kepribadian 55 bebasa terhadap veariabel bebas.
Motivasi 56, 57 Sebelum perhitungan uji T dan uji F,
Faktor perhitungan uji persyaratan analisis data. data
Persepsi 58 pada penelitian ini memenuhi uji normalitas
psikologis
adapun hasil nilai perhitungan uji normalitas
pengetahuan 59
yaknivariabel produk 0,237 0,05, variabel
Keyakinan&sika 60,61, harga 0,133 0,05, variabel lokasi 0,106
p 62 0,05, variabel sarana fisik 0,110 0,05, dan
variabel keputusan sebesar 0,267 0,05.
Teknik analisis data dalam penelitian ini
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat
menggunakan uji T dan uji F. Uji T digunakan disimpulkan bahwa seluruh variabel memenuhi
untuk mengetahui pengaruh masing-masing
uji normalitas karena nilai asymp.sig (2 tailed)
variabel, sedangkan uji F digunakan untuk
0,05. Sedangkan pada uji linearitas juga
mengetahui pengaruh secara bersama-sama.
terpenuhi karena seluruh variabel nilai sig >
Sebelum data hasil penelitian dihitung, terlebih
0,05.
dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data
Hasil perhitungan uji T diperoleh nilai
yakni uji normalitas dan uji linearitas.
Thitung masing-masing variabel sebagai berikut:
uji normalitas data menggunakan uji
produk 0,372, lokasi 3,643, dan bukti fisik
Kolmogrov Sminov pada program SPSS 21.0
2,690. Nilai variabel produk dan harga < nilai
untuk mengetahui asumsi kenormalan data.
Ttabel (1,99) sehingga diperoleh hipotesis H0
Data dikatakan normal apabila memiliki
diterima dan H1 ditolak yang artinya produk
besarnya Phitung > 0,05, maka dikatakan
tidak mempunyai pengarub terhadap keputusan
berdistribusi normal, dan sebaliknya jika
siswa memilih MAN, dan harga juga tidak
Phitung < 0,05 maka data tidak berdistribusi
berpengaruh terhadap keputusan memilih
normal. Pengujian linearitas dalam penelitian
MAN Tuban. Untuk variabel lokasi dan bukti
ini menggunakan program SPSS dan analisis
fsik karena nilai Thitung > nilai Ttabel maka H0
yang digunakan adalah teknik one way anova.
ditolak dan H1 diterima yang artinya lokasi dan
One way anova merupakan teknik statistik
bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan
yang digunakan untuk menguji komparatif
siswa dalam memilih MAN Tuban. Sedangkan
pada perhitungn uji F memperoleh nilai Fhitung >
74 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 68-78

Ftabel yakni sebesar 17,941 > 2,46. Dan nilai faktor tersebut, dari pihak siswa sendiri bisa
signifikan sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H0 saja lebih mudah memahami item pertanyaan
ditolak dan H1 diterima artinya secara berupa hal yang nyata seperti lokasi dan bukti
bersama-sama produk, harga, lokasi, dan bukti fisik dari pada hal yang tidak nyata seperti
fisik memberikan pengaruh terhadap keputusan jurusan.
siswa memilih MAN Tuban. Adapun besarnya Hasil penelitian ini sama dengan jurnal
pengaruh dapat dilihat dari nilai koefisien penelitian yang dilakukan oleh Putra
determinasi sebesar 0,486 atau 48%. (2012:147) yang menghasilkan produk tidak
Berdasarkan perhitungan di atas, maka berpengaruh terhadap penjualan kartu perdana
hasil penelitian tentang pengaruh produk XL di kota Padang. Selain itu, hasil penelitian
terhadap keputusan siswa tidak sejalan dengan ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan
pendapat Irianto (2015:201) yang menyatakan oleh Hidayatullah (2015:92) yang
bahwa produk merupakan hal yang paling menghasilkan produk tidak berpengatuh
mendasar menjadi pertimbangan referensi terhadap keputusan siswa memilih SMA
pilihan bagi masyarakat. Teori tersebut yayasan pendidikan islam darussalam
menjelaskan bahwa sebelum adanya keputusan, Cimanggis-Ciputat. Hasil penelitian
produk menjadi pertimbangan dalam menunjukan bahwa diantara unsur-unsur
mengambil keputusan. Produk dalam bauran pemasaran hanya unsur bukti fisik yang
pendidikan yang merupakan bidang jasa mempengaruhi siswa memilih SMA yayasan
khususnya pada lingkup sekolah merupakan pendidikan islam darussalam Cimanggis-
jurusan yang dimiliki lembaga, ekstrakurikuler, Ciputat. Dari kedua penelitian tersebut dapat
mata pelajaran, pelayanan, dan segala aktivitas dikatakan tidak semua produk yang dimiliki
yang diberikan sekolah kepada siswa. Jurusan lembaga menjadi prioritas utama untuk
yang dimiliki MAN Tuban terdiri dari 4 memilih sebuah lembaga pendidikan.
jurusan yakni IPA, IPS, Bahasa, dan Agama. Penelitian mengenai pengaruh variabel
Jurusan-jurusan tersebut tentu bukanlah jurusan harga terhadap keputusan siswa memilih MAN
yang asing di kalangan sekolah menengah atas. Tuban ini menunjukan persamaan dengan hasil
Mayoritas sekolah menengah atas di Tuban, penelitian Hidayatullah (2015:92) yang
baik sekolah keagamaan maupun sekolah menghasilkan harga tidak berpengaruh
umum mempunyai jurusan semacam itu, terhadap keputusan siswa memilih SMA
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak yayasan pendidikan islam darussalam
berpengaruhnya produk MAN Tuban terhadap Cimanggis-Ciputat. Hasil penelitian
keputusan siswa karena banyaknya pilihan bagi menunjukan bahwa diantara unsur-unsur
siswa memilih sekolah lain yang tentunya lebih bauran pemasaran hanya unsur bukti fisik yang
baik dari MAN Tuban untuk menempuh mempengaruhi siswa memilih SMA yayasan
jurusan yang di inginkan. pendidikan islam darussalam Cimanggis-
Produk dalam bidang jasa merupakan hal Ciputat. Selain itu, hasil penelitian ini juga
yang bersifat intangible yakni tidak nyata sama dengan hasil penelitian Wangsa
dalam artian jurusan dan ektrakurikuler yang (2012:10) yang menghasilkan harga tidak
dimiliki oleh lembaga pendidikan tidak mampu mempengaruhi keputusan konsumen dalam
mempengaruhi calon siswa untuk secara membeli produk sebuah perusahaan. Hasil
langsung menilai baik buruknya produk yang penelitian serupa juga dilakukan oleh Putra
dimiliki lembaga. Kebanyakan masyarakat (2012:197) bahwa unsur produk, harga, dan
mengetahui mengenai jurusan dan promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan
ektrakurikuler lembaga melalui mulut ke mulut pelanggan membeli kartu prabayar XL di Kota
saja, tanpa mampu melihat dan merasakan Padang
secara real, sehingga menjadikan calon siswa Melihat fenomena saat ini, dimana orang
tidak yakin terhadap produk lembaga. selain tua yang menginginkan anaknya mendapatkan
Supriyani & Heryanto Susilo, Pengaruh Strategi Bauran... 75

pendidikan sebaik mungkin tidak tambah yang tinggi bagi pelanggan, karenanya
memperdulikan besarnya biaya yang lokasi atau tempat pelayanan yang akan
ditarifkan oleh sekolah, karena orangtua yang ditetapkan harus memberikan nilai strategis
paham akan pendidikan akan menyadari baik dari pesrspektif lingkungan dan
bahwa pendidikan bermutu diperlukan biaya kenyamanan.
yang tidak sedikit. Harga dalam bidang Ketepatan lokasi sekolah terhadap
pendidikan merupakan tarif yang harus pengambilan keputusan siswa dalam memilih
dikeluarkan oleh siswa untuk operasional MAN Tuban mencerminkan bahwa siswa
penyelenggaraan pendidikan sehari-hari. Pada mempertimbangkan nilai ekonomis, geografis,
tataran SMA pada umumnya anak-anak masih service, serta pedagogis. Dengan pertimbangan
menjadi tanggungjawab orangtua siswa, hal-hal tersebut diharapkan mampu
sehingga kemungkinan tidak berpengaruhnya mendukung keberhasilan belajar para siswa.
harga terhadap keputusan siswa memilih MAN Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat
Tuban karena siswa tidak memperdulikan disimpulkan bahwa terdapat keselarasan antara
terhadap biaya yang ditarifkan MAN Tuban teori yang ada dengan hasil penelitian yang
karena hal tersebut merupakan tanggungjawab telah dilakukan. Pengaruh variabel lokasi
orangtua para siswa. selain itu, berdasarkan memberikan kontribusi yang meliputi akses
informasi yang diperoleh dari pihak MAN yang mudah, lalu lintas yang lancar, tempat
Tuban diketahui bahwa sebagian besar siswa parkir, ekspansi, dan kompetisi terhadap
MAN Tuban berasal dari golongan menengah keputusan siswa dalam memilih MAN Tuban.
ke atas karena sebagian besar para siswa Hasil peneltian pada variabel bukti fisik
berasal dari daerah pesisir seperti daerah terhadap keputusan siswa dalam memilih MAN
perbatasan tuban-lamongan yang kebanyakan Tuban membuktikan teori Adam (2015:39)
berprofesi sebagai nelayan, sehingga SPP yang menyatakan sarana fisik atau bukti fisik
sebesar Rp.50.000 bagi orangtua siswa MAN merupakan suatu hal yang secara nyata turut
Tuban tidak berpengaruh terhadap keputusan mempengaruhi keputusan konsumen, untuk
memilih MAN Tuban. membeli dan menggunakan produk jasa yang
Pada hasil penelitian variabel lokasi ditawarkan. Hasil penelitian ini juga
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan mendukung teori Mulyasa (2009:49) bahwa
oleh Zuardi (2012:11) yang menghasilkan sarana dan prasarana pendidikan adalah
diantara unsur produk, harga, promosi, orang, peralatan dan perlengkapan yang secara
proses, dan pelayanan pelanggan hanya unsur langsung dipergunakan untuk menunjang
lokasi/tempat yang berpengaruh terhadap proses pendidikan, khusunya proses
keputusan memilih jurusan Manajemen STIE pembelajaran.
Muhammadiyah Asahan. Selain itu, penelitian Bukti fisik yang dimililiki MAN Tuban
mengenai variabel lokasi terhadap keputusan mampu mempengaruhi keputusan siswa
siswa memilih MAN Tuban ini telah memilih MAN Tuban karena MAN Tuban
membuktikan teori dari Bennet menerapkan langkah strategis seperti pendapat
(Adam,2015:92) mengatakan bahwa lokasi yang diungkapkan oleh Lovelock (Alma dan
pelayanan yang akan digunakan dalam Hurriyati,2008:166) bahwa terdapat tiga cara
memberikan pelayanan kepada pelanggan strategis antara lain: An attention-creating
merupakan kunci dari kegiatan pemasaran, medium, As a Message-creating medium, dan
karena itu keputusan mengenai tempat atau An effect verating-medium. Adapun penerapan
lokasi pelayanan yang akan digunakan ketiga cara tersebut di MAN Tuban antara lain:
memerlukan kajian yang dalam dan matang, pertama, bangunan luar MAN Tuban terlihat
agar tempat dan lokasi pelayanan dalam rapi dengan adanya banyak pepohonan yang
pemberian jasa memberikan kenyamanan dan rindang di depan bangunan MAN Tuban, selain
kepuasan sehingga dapat mendorong nilai itu penataan gedung yang ditata dengan rapi
76 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 68-78

memudahkan siswa untuk melakukan aktivitas. melakukan perpindahan ke sekolah, dan


Kedua, di depan bangunan MAN Tuban tertulis dengan pertimbangan sarana fisik yang benar
visi dan misi MAN Tuban yang dapat dilihat akan menjadikan peningkatan kemampuan dan
secara langsung oleh masyarakat luar. Dan pengetahuan siswa menjadi optimal, karena
ketiga, seragam MAN Tuban yang menarik ditunjang oleh sarana dan prasarana yang
dengan motif dan desain yang berbeda dengan memadai.
sekolah menengah atas lainnya. PENUTUP
Secara terpisah produk, harga, lokasi, dan Simpulan
bukti fisik hanya lokasi dan bukti fisik yang Berdasarkan hasil perhitungan mengenai baurau
berpengauh, akan tetapi secara bersama-sama pemasaran pengaruhnya terhadap keputusan siswa
produk, harga, lokasi, dan bukti fisik dapat disimpulkan bahwa a) produk tidak
berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih
berdasarkan hasil perhitungan mampu
MAN Tuban, b) harga tidak berpengaruh terhadap
mempengaruhi keputusan siswa memilih MAN
keputusan siswa memilih MAN Tuban, c) lokasi
Tuban. Produk, harga, lokasi, dan bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih
yang dikelola oleh MAN Tuban dengan baik MAN Tuban, d) bukti fisik berpengaruh terhadap
mampu menarik calon pelanggan untuk keputusan siswa memilih MAN Tuban, dan e)
memilih lembaga MAN Tuban. Pengelolaan secara bersama-sama produk, harga, lokasi, dan
variabel-variabel tersebut tentu saja bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan siswa
memerlukan sebuah sinergi beberapa pihak memilih MAN Tuban.
untuk mendapatkan hasil optimal, sehingga
produk, harga, lokasi, dan bukti fisik menjadi Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
alasan kuat bagi siswa memilih MAN Tuban.
yang telah dipaparkan di atas, penulis menawarkan
Setalah usaha untuk meningkatkan variabel-
beberapa saran kepada pihak yang terkait, antara
variabel tersebut, siswa akan melihat dan lain:
menilai sendiri keunggulan dari variabel 1. Bagi kepala sekolah
tersebut. Pendapat tersebut senada dengan a. Kepala sekolah beserta jajaran petinggi
pendapat Muhaimin, dkk (2009:117) yang MAN Tuban agar mampu
menyatakan bahwa setelah mengembangkan dan meningkatkan animo
menerima/mengetahui dari pemasaran yang masyarakat untuk mmemilih MAN Tuban.
dilakukan oleh pihak pemasar diharapkan Hal yang bisa dilakukan yakni dengan
masyarakat dapat mengambil keputusan. menyusun inovasi dalam produk dan harga
di MAN Tuban. Inovasi tersebut bisa
Pengambilan keputusan ini akan lebih berhasil
berupa penambahan ekstakurikuler, mata
setelah melalui tahapan “dialog diri”. Dialog
pelajaran, jurusan, ataupun kegiatan lain
diri merupakan kesatuan proses dalam diri yang menunjukan keunggulan dan
individu untuk memutuskan meilih ataupun kekhasan MAN Tuban.
tidak. b. Pada variabel lokasi dan bukti fisik yang
Pemilihan produk yang tepat akan terbukti mampu memberikan pengaruh
menjadikan siswa mengenyam pendidikan terhadap keputusan siswa memilih MAN
dengan jurusan yang memang diminati, Tuban, hendaknya kepala sekolah lebih
ekstrakurikuler yang mampu menunjang bakat memperlengkap sarana fisik MAN Tuban,
siswa, dan mendapatkan mata pelajaran yang dengan sarana/bukti fisik yang memadai
dan tertata dengan rapi akan memudahkan
dibutuhkan untuk masa depan. Dengan
manarik minat siswa untuk memilih
pertimbangan harga yang tepat akan
lembaga.
menjadikan siswa nyaman bersekolah di c. Kepala sekolah agar menggerakkan para
lembaga yang dipilih, karena tarif yang di guru dan staf untuk bersama-sama
sepakati tidak akan membebani orang tua membangun MAN Tuban dengan segala
siswa. Dengan pertimbangan lokasi yang kekuatan yang dimiliki MAN Tuban untuk
matang akan memudahkan siswa dalam menjadi sekolah tingkat menengah atas
Supriyani & Heryanto Susilo, Pengaruh Strategi Bauran... 77

yang menjadi pilihan utama bagi siswa Irianto,Yoyon Bahtiar. 2015. Pemasaran
Tuban. Pendidikan. E-book.
2. Bagi wakil kepala sekolah bagian hubungan Bandung:Universitas Pendidikan
Masyarakat Indonesia (online) pada
Hasil penelitian menunjukan lokasi dan bukti
Http://file.upi.edu.ac.id diakses pada 12
fisik memberikan pengaruh terhadap
Januari 2016 pukul 18:00 WIB.
keputusan siswa memilih MAN Tuban. Dua
variabel tersebut yakni lokasi dan bukti fisik
bisa dipergunakan oleh wakil kepala sekolah Kotler, Phillip. 1984. Marketing Management:
bagian hubungan masyarakat untuk Analisis, Perencanaan, dan
memasarkan MAN Tuban dengan jangkauan Pengendalian, Edisi ke-Empat jilid 2:
pemasaran yang lebih luas, sehingga MAN alih bahasa oleh Ellen Gunawan. USA:
Tuban bisa dikenal dan menjadi pilihan bagi Erlangga
siswa-siswa yang jauh dari kota Tuban
maupun dari luar kota Tuban. Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. 2006.
3. Bagi peneliti lain
Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2.
Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian
Jakarta:Salemba Empat.
dengan topik yang sama dengan penelitian ini,
hendaknya menggunakan aspek dan metode Machali. Imam. 2012. Marketing Mix Untuk
yang berbeda agar bisa melengkapi hasil Meningkatkan Mutu di SD
penelitian ini dan pembahasan menjadi lebih MUHAMMADIYAH Sapen. Karya tulis
mendalam. (online) pada http://academia.edu.ac.id
diakses 23 November 2015 pukul 13:00
WIB
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Muhammad. 2015. Manajemen
Muhaimin, dkk. 2009. Manajemen Pendidikan
Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Aplikasinya dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan
Alma. bukhori dan Ratih Hurriyati. 2008.
Sekolah/Madrasah. Jakarta:Kencana
Manajemen Corporate Dan Strategi
Perdana Media group.
Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus
Pada Mutu Dan Pelayanan Prima.
Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis
Bandung:Alfabeta
Sekolah .Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
Hidayatullah, Muhammad Syarif. 2015.
Putra Hafrizah Okta Ade Putra. 2013.
Analisis strategi Bauran Pemasaran
Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Keputusan Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Kartu
Memilih Sekolah Menengah Atas (SMA)
Perdana Prabayar XL di kota Padang.
Yayasan Pendidikan Islam Darussalam
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Cimanggis-Ciputat. Skripsi. (online).
Vol 3, Januari 2013 ISSN:2086-5031
Tersedia pada
Http://respositori.uinsyarifhidayatullah.a
Wangsa, Arief Muhammad. 2012. Analisis
c.id diakses pada 15 November 2015
Marketing Mix terhadap Keputusan
pukul 13.00 WIB
Pembelian Pakan Ternak Japfa di
Sulawesi Selatan (Studi Kasus di
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran
PT.JAFRA COMFEED Indonesia, Tbk
Dan Loyalitas Konsumen.
Unit Makassar. Makassar.
Bandung:Alfabeta
Wijaya, David. 2008. Pemasaran Jasa
Pendidikan sebagai Upaya Untuk
78 Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 68-78

Meningkatkan Daya Saing Sekolah;


jurnal pendidikan Penabur Nomor
11/Tahun ke-7.Jakarta: BPK Penabur
(online) pada www.bpkpenabur.or.id
diakses 13 November 2015 pukul 13.00.

Zuardi, Muhammad. 2012. Pengaruh Strategi


Bauran pemasaran Yang
Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa
Memilih Jurusan Manajemen STIE
Muhammadiyah Asahan. Medan:
Politeknik Negeri Medan

Anda mungkin juga menyukai