Anda di halaman 1dari 20

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411

Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

Analisis Pengaruh Faktor Faktor Bauran Pemasaran


Jasa Terhadap Keputusan Siswa Memilih Sekolah Smk
Di Kota Palangka Raya
Titi Dewi Wati
Magister Sains Manajemen UNPAR

Danes Djaya Negara,


Lelo Sintani,
Fakultas Ekonomi UNPAR

ABSTRACT, This research is conducted to investigate the effect of marketing services mix
factor toward students’ decision in choosing vocational high school partially and
simultaneuosly, and the most dominant factor that affects students’ decision in choosing
vocational high school. This research was a quantitative research since it was intended to
describe the effect of independent variable toward dependent variable.
Schools that were used as the object of this study were SMKN-1, SMKN-2 and SMKN-3
Palangka Raya. The sample of this research were 277 students of 896 total respondents
which used Yamane approach (1973) as determination of the number of sample and Likert
scale to measure. Data were analyzed using multiple regression test that formulated in
SPSS 20 statistical software version.
The results of the research findings were as follows: (1) marketing mix variable;
product, people, location, and promotion significantly affect students’ decision in choosing
vocational high school. (2). Price, process, and physical appearance variables do not
significantly affect students’ decision in choosing vocational high school. (3) Product is the
most dominan variable that affect students’ decision.

Keywords: marketing mix, Palangka Raya, service, decision to choose

PENDAHULUAN
Departemen Pendidikan Nasional bersama mitra dari industri berupaya terus
meningkatkan jumlah siswa SMK, disamping juga terus meningkatkan mutunya. Pada
tahun 2015 jumlah siswa SMK diharapkan akan mencapai 70 % dari jumlah populasi siswa
sekolah menengah sedangkan 30 % adalah siswa SMA (Sudibiyo: 2009). Karena itu, upaya
menarik perhatian masyarakat akan strategis dan pentingnya SMK sebagai pendidikan
alternatif yang bermasa depan cerah, perlu didukung.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu (Undang
Undang No. 20 Tahun 2003), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjadi
pelaksana utama perwujudan tenaga kerja siap pakai dengan kualifikasi tersebut diatas,
memiliki peran strategis dan penting. Karena itu, upaya memperluas informasi mengenai
pendidikan kejuruan terus dilakukan. Dengan dicanangkannya Program “Kalteng Harati”
yang mempunyai tujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas serta kuantitas
lulusan pada tiap satuan pendidikan, demikian juga halnya dengan slogan Palangka Raya
”Kota Pendidikan”, adalah salah satu bukti nyata yang sedang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dan khususnya Pemerintah Kota Palangka Raya dalam
bidang pendidikan. Permasalahan yang terjadi dengan adanya program kebijakan
pemerintah tersebut adalah terbatasnya jatah/kuota untuk beberapa kompetensi keahlian
tertentu yang sangat diminati oleh siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMK. Membuat

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 149
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

pilihan kepada SMK tertentu yang tersedia dengan pilihan kompetensi keahlian yang ada,
diyakini bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Pihak orangtua calon siswa
seyogyanya harus memperhatikan keinginan dan atau bakat anaknya, karena dengan
demikian diharapkan anak tersebut akan betah dan serius menekuni sekolahnya,
dibandingkan dengan harus memaksakan kompetensi keahlian yang tidak disukai/diminati
oleh anak yang bersangkutan. Pilihan kompetensi keahlian juga tentu akan membawa
konsekwensi kelulusan atau keahlian yang berbeda kelak jika anak tersebut telah lulus.
Jadi adalah suatu persoalan apabila keinginan orang tua berbeda dengan keinginan anak
tersebut.
Persoalan yang dihadapi ketika dalam posisi memilih kompetensi keahlian pada SMK
tertentu adalah ketersediaan jatah atau kuota, dimana antara kompetensi keahlian yang
satu dengan kompetensi keahlian lainnya dapat berbeda dalam jumlah kelas, misalnya
kompetensi keahlian “A” diterima satu kelas saja, sedangkan kompetensi keahlian “B”,
diterima dua kelas. Dalam penentuan jumlah kuota kelas baru ini diduga pihak sekolah
telah melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu, dimana pertimbangan-pertimbangan
oleh sekolah tersebut diyakini tidak disadari oleh pihak pendaftar (calon siswa) dan
orangtua calon siswa. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa jumlah siswa yang
berminat mendaftar/memilih Sekolah Menengah Kejuruan selalu meningkat setiap tahun
pada masing-masing kompetensi keahlian.
Dari sudut pandang ilmu pemasaran modern, keseluruhan hal-hal yang dibicarakan
diatas dapat diklasifikasikan dalam variabel-variabel marketing mix (bauran pemasaran) di
bidang pendidikan, yang dapat diidentifikasikan sebagai : produk, harga, lokasi, promosi,
sumber daya manusia, proses, dan bukti fisik. Menurut Alma dan Hurriyati (2008) jasa
pendidikan adalah suatu organisasi produksi yang menghasilkan jasa pendidikan.
Konsumen utamanya adalah siswa atau mahasiswa. Lembaga pendidikan adalah termasuk
dalam nonprofit organization. Seperti diketahui, bahwa lembaga pendidikan adalah
sebuah kegiatan yang melayani konsumen berupa siswa atau mahasiswa dan juga
masyarakat umum yang dikenal dengan istilah “stakeholder”. Lembaga pendidikan pada
hakekatnya bertujuan memberikan layanan. Jadi pemasaran jasa pendidikan berarti
kegiatan lembaga pendidikan memberikan layanan atau menyampaikan jasa pendidikan
kepada konsumen dengan cara memuaskan.
Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah apakah faktor-faktor bauran
pemasaran jasa (produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan bukti fisik) secara
parsial berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka
Raya ? apakah faktor-faktor bauran pemasaran jasa (produk, harga, lokasi, promosi, orang,
proses, dan bukti fisik) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya, Faktor apakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya ?
Menurut Stanton (Swasta: 1984) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial. Definisi tersebut mengandung unsur-unsur: (a) suatu
sistem: suatu sistem kegiatan usaha; (b) dibuat untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan; (c) sesuatu yang bernilai: barang serta jasa yang
bisa memuaskan kebutuhan; (d) untuk kepentingan: pasar, berupa konsumen rumah
tangga potensial atau pembeli industri. Pemasaran merupakan suatu interaksi yang
berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran, tetapi pemasaran bukanlah
merupakan suatu cara yang sederhana sekedar untuk menghasilkan penjualan saja.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) “pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain”. Dengan kata lain pemasaran
adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 |2
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap
nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Sedangkan menurut Sunarto (2004) dalam Kalsum (2008), “pemasaran adalah sebagai
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan penukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain”. Walker dan Larrenche dalam Simamora (2001) mengatakan bahwa
“pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan yang
meyakinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan
pertukaran”. Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah merupakan ujung tombak bagi keberadaan suatu organisasi agar dapat
memuaskan individu dan organisasi untuk jangka panjang.
Demikian juga Hartono (2010) dalam Sanuri (2012), mendefinisikan bauran pemasaran
sebagai kombinasi atau ramuan tertentu dari variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan. Empat variabel atau kegiatan inti tersebut meliputi produk
(product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat (place), dan biasanya disingkat
dengan 4P, namun karena pemasaran bukan ilmu pasti kini marketing mix telah
berkembang sesuai dengan kondisi pasar menjadi 7P, dimana 3P selanjutnya adalah
people, process, dan physical evidence. dimana kesemuanya itu diarahkan untuk dapat
menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk yang dipasarkan dengan
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Sejalan dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis, 4-P tersebut berkembang. Valeri
dan Jo Bitner dalam Anandari (2010) mengatakan terdapat dua konsep bauran pemasaran,
yaitu bauran pemasaran konvensional (4-P) dan bauran pemasaran jasa meliputi 4-P
ditambah dengan memasukkan unsur-unsur people, process, dan physical evidence. Jadi
bauran pemasaran jasa mencakup unsur-unsur pemasaran yang terdiri dari tujuh elemen
yaitu: product (service), price, place, promotion, people, process, dan physical evidence,
yang semua variabel-variabelnya dapat dikendalikan dan dimanipulasi oleh suatu
organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing.
Organisasi yang bergerak dibidang jasa (service) menggunakan bauran pemasaran jasa
untuk membantu strategi mereka dalam mencapai nilai jasa/konsumen yang tinggi
menurut konsumen (customer value) yang akhirnya menentukan posisi persaingan
(competitive position) pada pasar sasarannya. Tujuh unsur bauran pemasaran jasa dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: (lihat Gambar 1). Kotler dan Keller
(2013:184) menyatakan “Proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap:
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
perilaku pascapembelian”. Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan
dalam sebuah model, lihat gambar 2. Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kaitan
dan relevan dengan masalah dalam penelitian ini, serta digunakan sebagai bahan referensi
untuk memahami pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti.

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 |3
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

Gambar 1. 7 Unsur Bauran Pemasaran

Gambar 2. Proses Keputusan Pembelian

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dimana menurut Nasair (2005) dalam
Tito (2012) bahwa; metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Arikunto (2002) menyatakan bahwa: penelitian
kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga
disertai dengan tabel, grafik, bagan gambar, atau tampilan lain. Selain data yang berupa
angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif.
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK Kota Palangka Raya. SMK
yang dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMK
Negeri 1 Palangka Raya (121 orang), SMK Negeri 2 Palangka Raya (72 orang), dan SMK
Negeri 3 Palangka Raya (84 orang). Alasan dipilihnya ke tiga SMK tersebut sebagai unit
analisis adalah karena ke tiga SMK tersebut dianggap dapat mewakili sekolah yang lainnya,
karena memiliki peserta didik yang banyak, dan masing-masing telah terakreditasi yaitu;
SMKN 1 Palangka Raya Akreditasi “A”, SMKN 2 Palangka Raya Akreditasi “B” dan SMKN 3
Palangka Raya Akreditasi “A” dan ketiga SMK tersebut juga telah menerapkan
Manajemen MUTU (ISO), ketiga sekolah tersebut merupakan sekolah tertua, dengan
tersedia beberapa program keahlian/paket keahlian, dan disamping itu juga penulis
memiliki kemudahan akses untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian.

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 |2
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

Uji Instrumen Penelitian


Sebelum koesioner diberikan kepada responden yang akan dijadikan sampel
penelitian, maka terlebih dahulu harus diadakan uji instrumen penelitian, berupa: uji
validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 (tiga puluh)
orang yang tidak dijadikan responden dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 30 responden yang tidak
termasuk dalam sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2012) bahwa “jika nilai validitas
setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”.
Menurut Aritonang (2007) dalam Tito (2012) menyatakan bahwa uji reliabilitas dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi data yang diperoleh. Artinya responden
telah menjawab pertanyaan secara konsisten atau tidak, sehingga reliabilitas
menunjukkan seberapa besar pengukur dapat memberi hasil yang relatif tidak berbeda
bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama, sehingga hasilnya dapat
dipercaya. Untuk menguji reliabilitas konsumen dilakukan dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada pada butir instrumen dengan menggunakan koefisien
reliabilitas (Cronbac’,s Alpha). Ghazali (2012) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Berdasarkan
hasil uji reliabilitas kuesioner setelah diuji menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha 0,904 >
0,60. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan adalah reliabel.
Agar tidak terjadi pelanggaran atau kesalahan tersebut maka dilakukan pengajuan
asumsi klasik Kuncoro (2004) dalam Sanuri (2012) yaitu; Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2005) dalam Kalsum (2008)
menyatakan bahwa uji normalisasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan
analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik yaitu dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan pada analisis grafik Ghozali (2005) dalam Tito (2012) : (a) Jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas; (b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pada distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Analisis statistik yaitu dengan menggunakan
Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Cara lain untuk menentukan data berdistribusi normal atau
tidak, adalah dengan digunakan analisis statistik dengan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S),
yaitu rasio skewness dan rasio kurtosis.
Uji Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna atau
mendekati sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas Kuncoro (2004) dalam
Sanuri (2012). Apabila pada regresi terdeteksi adanya kasus multikolinearitas, maka dapat
terjadi perubahan tanda koefisien regresi dari positif pada saat diuji dengan regresi
sederhana menjadi negatif pada saat diuji regresi berganda Triton (2005) dalam Sanuri
(2012). Pengujian terhadap ada tidaknya gejala multikolinearitas antara variabel bebas
dalam model, dilakukan dengan b metode VIF (variance inflation factors). Adapun kriteria
yang digunakan dalam pengujian metode VIF ini adalah sebagai berikut : Jika VIF > 10
terjadi multikolinearitas tinggi antara variabel bebas dengan variabel bebas yang lain.
Heteroskedastisitas adalah varian residu yang tidak konstan pada regresi sehingga
akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Suatu regresi dikatakan terdetektsi
hetereroskedastisitasnya apabila diagram pencar residu membentuk pola tertentu, Triton
(2005) dalam Sanuri (2012). Pengujian terhadap adanya gejala hetereroskedastisitas
dilakukan dengan menggunakan korelasi Spearman yang pada hipotesis sebagai berikut :

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 154
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

Ho : rs = 0 tidak terjadi heteroskedastisitas; Ha : rs = terjadi heteroskedastisitas; Jika rs <


rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak terjadi fenomena
heteroskedastisitas.

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda,
dimana tujuan analisis ini adalah untuk memprediksi hubungan sebab akibat antara
variabel independen dengan variabel dependen, Supranto (2004). Model persamaan
regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 +
b7X7 + €. Dengan masing-masing variabel sebagai berikut : Y = keputusan konsumen; X1 =
produk; X2= harga; X3 = lokasi; X4 = promosi; X5 = orang; X6 = proses; X7 = bukti
fisik; € = faktor kesalahan (error); a &b1 = Parameter.

Analisis Statistik
Untuk melalukan pembuktian hipotesis yang diajukan dengan perhitungan yang diolah
dengan perangkat SPSS (Statistical Package for the Social Science) versi 20 dengan teknik
analisis: Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik -t) dan Uji Signifikansi Simultan
(Uji Statistik - F), masing-masing dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) atau tingkat
keyakinan 95%.

Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variabel terikat. Nilai Koefisien Determinasi adalah diantara 0 dan 1,
Nilai Koefisien Determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberi hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, Kuncoro ( 2004 ) dalam
Sanuri (2012).
Untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini, digunakan kuisioner dengan
pendekatan skala Likert. Jawaban setiap item instrumen dibedakan atas 5 skala, Sugiyono
(2012) yaitu : Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Cukup Setuju (3), Setuju (4), Sangat
Setuju (5).
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang dikumpulkan adalah :
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari daftar pertanyaan dan wawancara
pada responden dan wawancara langsung pada pihak SMK Kota Palangka Raya. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen SMK Kota Palangka Raya,
perpustakaan dan data lain yang mendukung penelitian ini.
Metode penumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
Wawancara kepada pihak terkait yang berhak dan berwewenang memberikan data yang
berhubungan dengan penelitian pada SMK Kota Palangka Raya. Kuesioner (daftar
pertanyaan), tehnik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden yang menjadi sampel, yang memberikan respon atas dasar
pertanyaan tersebut. Studi Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari
data-data yang relevan dan mendukung penelitian antara lain yang diperoleh dari SMK
Kota Palangka Raya, perpustakaan dan data lain yang mendukung penelitian
Uji instrumen penelitian terdiri dari: uji validitas, uji reliabilitas. Analisis data: uji asumsi
klasik, dengan uji normalitas, dan uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas. Analisis
Regresi Berganda, analisa statistik (uji t dan uji F), koefisien determinasi (R2).

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kota Palangka Raya yang secara geografis terletak pada
113 ͦ 30 ͦ ‒ 114 ͦ 07 ͦ Bujur Timur dan 1 ͦ 35 ͦ ‒ 2 ͦ 24 ͦ Lintang Selatan, dengan luas wilayah
2.678,51 km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 155
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

kemiringan kurang dari 40%, Secara administrasi Kota Palangka Raya berbatasan dengan
Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut
dengan luas wilayah 117,25 km2 dengan jumlah penduduk 85.591 jiwa, Sabangau (583,50
km2, 15.859 jiwa), Jekan Raya (352,62 km2, 126.993 jiwa), Bukit Batu (572,00 km2, 12.871
2
jiwa), dan Rakumpit (1.053,54 km , 3.186 jiwa). Sedangkan luas wilayah menurut
penggunaannya: Kawasan Hutan 45,54 km2, Perkebunan 22,30 km2, Sungai dan Danau
42,86 km2, lain-lain 69,41 km2.
Pada SMKN 1 Palangka Raya terdapat 2 bidang keahlian; yaitu Teknologi dan
Rekayasa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang di bagi menjadi 5 program
keahlian dan dipecahkan menjadi 11 kompetensi keahlian. Pada SMKN 2 Palangka Raya;
1 bidang keahlian; Bisnis dan Manajemen, dengan 3 program keahlian, sekaligus menjadi
3 kompetensi keahlian. Pada SMKN 3 Palangka Raya; 2 bidang keahlian; yaitu Seni
Kerajinan dan Pariwisata, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan 5 program
keahlian dan terbagi pada 7 kompetensi keahlian. Pada SMKN 4 Palangka Raya, 2 bidang
keahlian; yaitu Seni Kerajinan dan Pariwisata, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dibagi menjadi 2 program keahlian dan dipecahkan menjadi 3 kompetensi keahlian. Pada
SMKN 5 Palangka Raya; 1 bidang keahlian; yaitu Agribisnis dan Agroteknologi dibagi pada
2 program keahlian dan dipecahkan menjadi 2 kompetensi keahlian. Pada SMKN 6
Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu Agribisnis dan Agroteknologi terdiri dari 2
program keahlian dan dipecahkan menjadi 2 kompetensi keahlian. Pada SMKN Kecil
Negeri 1 Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu Abribisnis dan Agroteknologi dengan 2
program keahlian dan terdiri dari 2 kompetensi keahlian. Pada SMK Kecil Negeri 2
Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu Abribisnis dan Agroteknologi terdiri dari 2
program keahlian sekaligus 2 kompetensi keahlian. Pada SMK ISEI Palangka Raya, 1
bidang keahlian; yaitu Bisnis dan Manajemen, 1 program keahlian, 1 kompetensi keahlian.
Pada SMK Isen Mulang Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu Bisnis dan Manajemen, 1
program keahlian dan 1 kompetensi keahlian. Pada SMK Karsa Mulya Palangka Raya, 2
bidang keahlian; yaitu Teknologi dan Rekayasa, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
dibagi dalam 2 program keahlian dan terdiri dari 3 kompetensi keahlian. Pada SMK Al-Islah
Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu Teknologi dan Rekayasa, 1 program keahlian dan
1 kompetensi keahlian. Pada SMK Bethel Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu
Teknologi dan Rekayasa, 1 program keahlian dan dibagi menjadi 2 kompetensi keahlian.
Pada SMK Kristen Palangka Raya, 1 bidang keahlian; yaitu Seni Kerajinan dan Pariwisata, 2
program keahlian yang terdiri dari 3 kompetensi keahlian. Pada SMK Budi Mulya Palangka
Raya 1 bidang keahlian; yaitu Agribisnis dan Agroteknologi, terdiri dari 2 program keahlian
dan sekaligus 2 kompetensi keahlian. Pada SMK Kesehatan Borneo Palangka Raya, 1
bidang keahlian; yaitu Kesehatan yang terdiri dari 1 program keahlian, 1 kompetensi
keahlian. Pada SMK Kesehatan Maranatha Palangka Raya 1 bidang keahlian; yaitu
Kesehatan dengan 1 program keahlian dan 1 kompetensi keahlian.
Tenaga pendidik pada SMK di Kota Palangka Raya berjumlah 474 orang dengan
kualifikasi pendidikan D3 = 44 orang, S1 = 420 orang, dan S2 = 10 orang serta telah
lulus sertifikasi 204 orang. Tenaga kependidikan atau Pegawai Administrasi pada SMK di
Kota Palangka Raya berjumlah 50 orang, dengan kualifikasi pendidikan SLTP= 2 orang,
SMA= 39 orang, D3= 2 orang dan S1= 5 orang.
Peserta didik yang tertampung pada SMK di Kota Palangka Raya adalah
berjumlah 3.532 orang, yang tersebar pada 17 SMK di Kota Palangka Raya, baik di SMK
Negeri maupun SMK Swasta. Mayoritas peserta didik pada SMK di Kota Palangka Raya,
laki-laki 2.066 orang (32,5%) dan perempuan 1.466 orang (36,8%). Mayoritas responden
pada SMK di Kota Palangka Raya adalah berusia 15 tahun yaitu 108 responden (39%), dan
16 tahun yaitu 90 responden (32,5%), dan dan 14 tahun yaitu 79 responden (28,5%).
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 156
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian
validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 30 responden yang tidak termasuk dalam
sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2012) bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan
lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid. Pada lembar analisis
nilai signifikansi (Sig.) masing-masing variabel penelitian jauh lebih kecil dari 5%, sehingga
Ho ditolak. Hal ini berarti masing-masing butir pernyataan adalah valid.
Setelah diketahui semua butir pertanyaan terbukti valid, maka pada tahap
selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas. Menurut Aritonang (2007) dalam Tito (2012)
menyatakan bahwa uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi
data yang diperoleh. Artinya responden telah menjawab pertanyaan secara konsisten atau
tidak, sehingga reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukur dapat memberi hasil
yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama,
sehingga hasilnya dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas konsumen dilakukan dengan
menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada butir instrumen dengan menggunakan
koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha). Ghazali (2012) menyatakan bahwa suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner setelah diuji dengan SPSS versi 20 menghasilkan
nilai Cronbach’s Alpha 0,904 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan adalah reliabel.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban
tentang tanggapan responden. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s
Alpha yang baik adalah yang mendekati 1. “Reabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan reabilitas dengan Cronbach’s Alpha 0,8 atau
diatasnya adalah baik”, Sekaran (1992) dalam Sanuri (2012).
Hasil uji reliabilitas kuesioner setelah diuji dengan SPSS versi 20 dapat dilihat
masing-masing angka Cronbach’s Alpha sbb.: item X1 (produk), 0,722, N of item 5; item X2
(harga), 0,765, N of item 6; item X3 (lokasi), 0,779, N of item 4; item X4 (promosi), 0,721, N
of item 6; item X5 (orang), 0,672, N of item 6; item X6 (proses), 0,720, N of item 4; item X7
(bukti fisik), 0,727, N of item 11). Dari tabel bisa disimpulkan bahwa kuesioner dinyatakan
valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut.
Hasil penelitian tanggapan responden tentang bauran produk pada SMK di Kota
Palangka Raya sebagai berikut: Tanggapan responden dari pernyataan nomor urut 1
tentang status/akreditasi sekolah, nomor urut 2 tentang kompetensi keahlian/paket
keahlian yang sesuai dengan bakat dan minat, nomor urut 3 mengenai kompetensi
keahlian yang dipilih adalah favorit disekolah ini, nomor urut 4 yaitu dapat membekali
ketrampilan dan nomor urut 5 karena lulusan mudah mendapat pekerjaan. Berdasarkan
jawaban responden dari pernyataan nomor urut 1 sampai nomor urut 6, mempunyai
persentase rata-rata sangat setuju (46%), setuju (39%), cukup setuju (10,4%) dan tidak
setuju (3,8%), dan sangat tidak setuju (0,2%). Dapat disimpulkan bahwa program (bauran
produk) yang ditawarkan oleh lembaga Pendidikan SMK di Kota Palangka Raya merupakan
program pendidikan yang menarik, sesuai dan dibutuhkan dengan kondisi saat ini, karena
SMK bertujuan untuk menyiapkan tenaga yang terampil, yang siap pakai dan diharapkan
juga siap membuka lapangan kerja baik untuk dirinya sendiri maupun bagi lingkungan
disekitarnya. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh maka bauran produk pada SMK
adalah merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Hasil penelitian tanggapan responden tentang bauran harga pada SMK di Kota
Palangka Raya sebagai berikut: Dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden dari
pernyataan nomor urut 1 yaitu tidak dipungut biaya pendaftaran, nomor urut 2 yaitu
adanya biaya pengembangan/ pembangunan, nomor urut 3 yaitu adanya praktik dan dana
ujian, nomor urut 4 yaitu adanya kemudahan cara dan waktu pembayaran, dan nomor
urut 5 yaitu tersedianya beasiswa serta pernyataan nomor urut 6 yaitu biaya transportasi
yang terjangkau. Berdasarkan jawaban responden dari pernyataan nomor urut 1 sampai

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 157
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

nomor urut 6, mempunyai persentase rata-rata sangat setuju (30,83%), setuju (54,1%),
cukup setuju (14,1%) dan tidak setuju (0,6%), dan sangat tidak setuju (0%). Menurut
responden (siswa) biaya (uang sekolah) dan beasiswa yang dikenakan dan ditawarkan
oleh lembaga pendidikan SMK di Kota Palangka Raya memang merupakan hal yang
dipertimbangkan dengan harapan bisa disesuaikan dengan pelayanan dan fasilitas yang
berhubungan dengan proses pembelajaran. Bila dibandingkan dengan Sekolah Menengah
Umum (SMU) biaya yang berlaku di SMK tidak terlalu jauh berbeda.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa bauran harga atau biaya (uang sekolah) yang
ditetapkan oleh SMK di Kota Palangka Raya tidak terlalu dipersoalkan mengingat tingkat
kehidupan ekonomi masyarakat yang cukup baik, namun diharapkan prosedur
pendaftaran dan tata cara pembayaran diberi kemudahan dan pelayanan yang
memuaskan (ramah), dan begitu juga dengan biaya transportasi memang menjadi
pertimbangan namun tidak begitu penting terhadap keputusan siswa memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya.
Hasil penelitian tanggapan responden terhadap bauran tempat sekolah SMK di
Kota Palangka Raya sebagai berikut: Tanggapan responden tentang pernyataan dari
nomor urut 1 yaitu karena lokasi sekolah strategis dan mudah terjangkau, nomor urut 2
tersedianya fasilitas, nomor urut 3 mengenai partisipasi masyarakat lingkungan sekolah
yang nyaman dan aman, nomor urut 4 yaitu lingkungan sekolah yang bersih. Berdasarkan
jawaban responden dari pernyataan nomor urut 1 sampai nomor urut 4, diperoleh
persentase rata-rata jawaban responden sangat setuju (38,75%), setuju (33,75%), cukup
setuju (23,5%) dan tidak setuju (4,5%), dan sangat tidak setuju (0%). Menurut responden
(siswa) bauran tempat atau tempat sekolah SMK yang diinginkan seperti keempat kriteria
yang ada, pada sekolah SMK yang diinginkan. Dari hasil jawaban responden diketahui
bahwa bauran tempat menurut responden (siswa) adalah hal yang perlu dipertimbangkan
terhadap keputusan terhadap keputusan siswa memilih SMK di Kota Palangka Raya.
Lokasi/tempat sekolah SMK yang mudah dijangkau yaitu tersedianya
infrastruktur menuju ke sekolah, tersedianya fasilitas belajar yang dibutuhkan, dan
didukung pula oleh masyarakat yang berada disekitar lokasi sekolah, dalam artian bahwa
penduduk atau masyarakat disekitar sekolah diharapkan tidak akan pernah menimbulkan
ketidaknyamanan (kegaduhan), dan lingkungan yang bersih juga diharapkan sehingga
terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Dapat disimpulkan bahwa bauran
tempat merupakan faktor yang menjadi pertimbangan terhadap keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Hasil penelitian tanggapan responden mengenai variabel bauran promosi SMK
di Kota Palangka Raya sebagai berikut: Tanggapan responden tentang pernyataan pada
kuesioner dari nomor urut 1 yaitu sekolah mempunyai logo, nomor urut 2 yaitu sekolah ini
mempunyai visi dan misi sekolah, nomor urut 3 sekolah sudah dipublikasi melalui (brosur,
spanduk, buku pedoman), nomor urut 4 melalukan kegiatan promosi, nomor urut 5
menyediakan website dan nomor 6 siap memberikan pelayanan kepada pihak yang
berurusan (membutuhkan) baik orang tua/wali, DUDI, instansi terkait. Berdasarkan
jawaban responden dari pernyataan nomor urut 1 sampai nomor urut 6, diperoleh
persentase rata-rata jawaban responden : sangat setuju (23,66%), setuju (50,5%), cukup
setuju (23,5%) dan tidak setuju (2,%), dan sangat tidak setuju (0%). Menurut responden
(siswa) bahwa bauran promosi yang dilakukan oleh pihak sekolah SMK itu memang
diperlukan dan mempunyai peran penting guna menyampaikan informasi, mengingat
potensi siswa yang memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya banyak yang berasal dari
luar Kota Palangka Raya. Dapat disimpulkan bahwa bauran promosi adalah merupakan hal
yang dipertimbangkan siswa terhadap keputusan memilih sekolah SMK di Kota Palangka
Raya.
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai bauran orang sebagai
berikut: Tanggapan responden tentang pernyataan pada kuesioner dari nomor urut 1

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 158
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

kepala sekolah yang ramah, nomor urut 2 sikap guru yang ramah dan familier, nomor urut
3 tentang guru bimbingan konseling yang profesional, nomor urut 4 penampilan guru yang
menarik dan rapi, nomor urut 5 tentang kemampuan guru menyampaikan materi
pelajaran, dan nomor urut 6 tenaga administrasi yang ramah dan familier. Berdasarkan
jawaban responden dari pernyataan nomor urut 1 sampai nomor urut 6, diperoleh
persentase rata-rata jawaban responden: sangat setuju (38,16%), setuju (37,66%), cukup
setuju (17,66%) dan tidak setuju (0%), dan sangat tidak setuju (0%). Menurut responden
(siswa) bauran orang atau tenaga yang tersedia di sekolah SMK baik tenaga pendidik
maupun tenaga kependidikan adalah hal-hal yang sangat mempengaruhi pertimbangan
siswa terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Dari
jawaban responden(siswa) dapat disimpulkan bahwa bauran orang (tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan) dalam proses pembelajaran dan merupakan faktor penting dan
merupakan hal yang dipertimbangkan siswa terhadap keputusan memilih sekolah SMK di
Kota Palangka Raya.
Dari hasil penelitian tanggapan responden terhadap bauran proses sebagai
berikut: Dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden tentang pernyataan pada
kuesioner dari nomor urut 1 kemudahan prosedur pendaftaran siswa baru, nomor urut 2
prosedur penilaian belajar, nomor urut 3 kelengkapan alat belajar, nomor urut 4
kemudahan dalam proses administrasi. Dari pernyataan nomor urut 1 sampai nomor urut
4, diperoleh persentase rata-rata jawaban responden: sangat setuju (34%), setuju
(59,5%), cukup setuju (5,5%) dan tidak setuju (10%), dan sangat tidak setuju (0%).
Menurut responden (siswa) bahwa proses yang dijalani siswa baik pada saat pendaftaran
siswa masuk maupun setelah siswa diterima disekolah SMK mendapat pelayanan yang
memuaskan, tidak menunggu terlalu lama, prosedur tidak berbelit-belit, terciptanya
hubungan yang baik antara guru dengan siswa/dengan orang tua siswa, tersedianya alat-
alat atau media belajar yang mendukung proses pembelajaran, dan terciptanya pelayanan
yang memuaskan yang berhubungan dengan administrasi sekolah sesuai keperluan siswa.
Sehinga proses adalah hal yang dipertimbangkan atau faktor yang mempengaruhi
pertimbangan siswa terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka
Raya.
Hasil penelitian tentang tanggapan responden mengenai variabel bauran bukti
fisik sebagai berikut: Tanggapan responden dari pernyataan nomor urut 1 yaitu
kenyamanan dan keasrian lingkungan sekolah SMK, nomor urut 2 sekolah ini mempunyai
gedung yang megah dan menarik, nomor urut 3 yaitu sekolah mempunyai fasilitas yang
lengkap, nomor urut 4 yaitu ruang kelas yang bersih dan nyaman, nomor urut 5 yaitu
sekolah ini mempunyai ruang perpustakaan, nomor urut 6 yaitu sekolah ini mepunyai
ruang praktik pada tiap bidang keahlian, nomor urut 7 yaitu sekolah ini mempunyai
laboratorium komputer, laboratorium IPA, dan laboratorium bahasa inggris, nomor urut 8
yaitu sekolah ini mempunyai sarana Ibadah (Mushola), nomor urut 9 yaitu sekolah ini
mempunyai fasilitas ekstrakurikuler, nomor urut 10 yaitu tersedia tempat parkir yang
nyaman dan aman, dan nomot urut 11 yaitu tersedianya fotocopy disekitar lingkungan
sekolah. Berdasarkan jawaban responden mulai dari pernyataan nomor urut 1 sampai
nomor urut 11, diketahui persentase rata-rata: sangat setuju (18,81%), setuju (41%),
cukup setuju (35,90%) dan tidak setuju (4,18%), dan sangat tidak setuju (0%). Dapat
disimpulkan bahwa bukti fisik yang tersedia di sekitar lingkungan sekolah atau yang
dimiliki sekolah SMK di Kota Palangka Raya adalah merupakan hal yang menjadi
pertimbangan namun tidak terlalu penting terhadap keputusan siswa memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya.
Deskripsi tanggapan responden tentang variabel keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya sebagai berikut: Dapat dijelaskan bahwa tanggapan
responden tentang pernyataan pada kuesioner dari nomor urut 1 kepala sekolah yang
ramah, nomor urut 2 sikap guru yang ramah dan familier, nomor urut 3 tentang guru

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 159
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

bimbingan konseling yang profesional, nomor urut 4 penampilan guru yang menarik dan
rapi, nomor urut 5 tentang kemampuan guru menyampaikan materi pelajaran, dan nomor
urut 6 tenaga administrasi yang ramah dan familier. Berdasarkan jawaban responden dari
pernyataan nomor urut 1 sampai nomor urut 6, diperoleh persentase rata-rata jawaban
responden: sangat setuju (38,16%), setuju (37,66%), cukup setuju (17,66%) dan tidak
setuju (0%), dan sangat tidak setuju (0%). Menurut responden (siswa) bauran orang atau
tenaga yang tersedia di sekolah SMK baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan
adalah hal-hal yang sangat mempengaruhi pertimbangan siswa terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Dari jawaban responden (siswa) dapat
disimpulkan bahwa bauran orang (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) dalam
proses pembelajaran dan merupakan faktor penting dan yang dipertimbangkan siswa
terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

HASIL PENELITIAN

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, dilakukan analisis statistik dalam bentuk
model regresi berganda, yang hasilnya sebagai berikut :

Y = 2,683 + 0,255 produk + 0,039 harga + 0,075 lokasi +0,077 promosi + 0,160 orang +
0,056 proses + 0,085 bukti_fisik

Dari persamaan regresi diatas, dapat diketahui bahwa koefisien regresi setiap variabel
bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses
serta bukti fisik bertanda positif yang berarti bahwa perubahan kenaikan yang terjadi pada
nilai Y searah dengan nilai X, atau sebaliknya. Selanjutnya dilakukan pembuktian hipotesis
yang diajukan baik secara parsial maupun simultan antara bauran pemasaran jasa
terhadap variabel keputusan memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya, sebagai berikut

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik - t)


Uji t bertujuan untuk melihat secara individual/parsial apakah ada pengaruh dari variabel
terikat yaitu produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6) dan
bukti fisik (X7) terhadap variabel bebas (Y) yaitu keputusan siswa memilih sekolah SMK di
Kota Palangka Raya. Menurut Kuncoro (2004) dalam Tito (2012) bahwa uji statistik t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Hipotesis sebagai berikut : yang akan diuji adalah :
Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel independen.
Ha : b1 ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel independen.

(a). Uji pengaruh bauran produk (X1) terhadap variabel keputusan memilih (Y)

Dengan tingkat signifikansi 5% (α = 5%) atau tingkat 95% dimana df = n – K =


277 – 8 = 269, maka didapat ttabel = 1,645. Oleh karena thitung (4,849) > ttabel (1,645),
maka Ho ditolak, artinya bahwa variabel produk merupakan penjelas yang signifikan
terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan bahwa variabel produk berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya terbukti,
oleh karena itu hipotesa diterima.
Nilai 0,373 merupakan koefisen regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan 1 angka produk, maka ada kenaikan nilai terhadap keputusan siswa sebesar

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 160
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

0,373. Tanda koefisien regresi untuk vriabel produk yang positif menunjukkan hubungan
yang linear, artinya bahwa semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi pula siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan variabel produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel keputusan siswa memilih terbukti, dengan
demikian hipotesis diterima. Kajian teoritis yang dilakukan menunjukkan bahwa temuan
dari hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Purnama (2001) dalam Tito (2012)
menyatakan “produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan konsumen”. Hal ini didukung juga oleh penelitian yang
dilakukan oleh Sefnedi (2013) dalam penelitiannya dengan judul “Analisis Service
Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pemilihan Jasa Pendidikan Program
Pascasarjana”.

Uji pengaruh bauran harga (X2) terhadap variabel keputusan memilih (Y)
Dari nilai thitung, variabel harga adalah sebesar 0,472. Hal ini berarti bahwa t hitung (0,472) <
ttabel (1.645) pada tingkat signifikansi 5% (α = 5%) atau tingkat keyakinan 95%, maka H o
diterima, artinya bahwa variabel harga adalah bukan merupakan variabel penjelas yang
signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel harga (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya tidak terbukti,
oleh karena itu hipotesa ditolak.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa walaupun variabel harga tidak signifikan
namun nilai koefisien regresi yang diperoleh adalah positif atau hubungan linear. Artinya
walaupun harga tinggi (biaya sekolah) mahal tidak merupakan hal penting terhadap
keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya dengan kenyataan yang
terjadi bahwa peminat siswa memilih sekolah setiap tahun selalu meningkat. Hal ini
menunjukkan bahwa kebijakan tentang penetapan harga (biaya sekolah) yang ditentukan
oleh pihak SMK tidak merupakan masalah bagi siswa, hal ini juga barangkali didukung
oleh membaiknya ekonomi keluarga masyarakat kota Palangka Raya, khusus orang tua
siswa yang memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

Uji pengaruh bauran tempat (X3) terhadap variabel keputusan memilih (Y)
Dari nilai thitung, pengaruh variabel tempat (X3) adalah sebesar 2,475. Hal ini berarti
bahwa thitung (2,475) > ttabel sebesar (1.645) pada tingkat signifikansi % (α = 5%) atau
tingkat keyakinan 95%, maka Ho tolak, yang berarti bahwa variabel tempat adalah
merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Maka dapat dikatakan bahwa variabel tempat
memberi pengaruh yang positif dan signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
variabel tempat berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota
Palangka Raya. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel tempat
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan siswa memilih sekolah SMK di
Kota Palangka Raya terbukti, oleh karena itu hipotesa diterima.
Nilai 0,130 merupakan koefisen regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan 1 angka untuk tempat, maka ada kenaikan nilai terhadap keputusan siswa
sebesar 0,130. Tanda koefisien regresi untuk variabel tempat yang positif menunjukkan
hubungan yang linear, artinya bahwa semakin strategis tempat sekolah SMK maka
semakin tinggi pula minat siswa untuk memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Temuan ini menunjukkan bahwa variabel tempat mampu mempengaruhi terhadap
keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 161
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

Uji pengaruh bauran promosi (X4) terhadap variabel keputusan memilih (Y)
Dari nilai thitung, pengaruh variabel promosi (X4) adalah sebesar 2,172. Hal ini berarti
bahwa thitung (2,172) > ttabel (1.645), pada tingkat signifikansi 5% (α = 5%) atau tingkat
keyakinan 95%, maka dapat dikatakan bahwa bauran promosi merupakan variabel
penjelas yang signifikan. Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
bahwa bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di
Kota Palangka Raya.
Hasil analisis dan pengujian bauran promosi (X4) terhadap keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya menggambarkan hubungan yang linear. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan variabel promosi (X4) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya terbukti,
oleh karena hipotesa diterima. Nilai 0,133 merupakan koefisen regresi yang menunjukkan
bahwa setiap ada penambahan 1 angka untuk promosi, maka ada kenaikan nilai terhadap
keputusan siswa sebesar 0,133. Dengan kata lain semakin banyak kegiatan promosi
dilakukan maka semakin siswa yang akan memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Tanda koefisien regresi untuk variabel promosi yang positif menunjukkan hubungan yang
linear atau searah. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel promosi mempunyai
pengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

Uji pengaruh bauran orang (X5) terhadap variabel keputusan memilih (Y)
Dari nilai thitung, pengaruh variabel orang (X5) terhadap adalah sebesar 3,853. Hal ini
berarti bahwa thitung (3,853) > ttabel (1.645) pada tingkat signifikansi 5% (α = 5%) atau
tingkat keyakinan 95%. Maka dapat dikatakan bahwa variabel merupakan variabel
penjelas yang signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel orang
berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Hasil analisis dan pengujian variabel orang terhadap terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya menggambarkan hubungan yang linear.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan variabel orang terhadap berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya
terbukti, oleh karena itu hipotesa diterima.
Nilai 0,229 merupakan koefisen regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan 1 angka untuk promosi, maka ada kenaikan nilai terhadap keputusan siswa
sebesar 0,229. Tanda koefisien regresi untuk variabel orang menunjukkan hubungan yang
linear, artinya bahwa semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi pula siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

Uji pengaruh bauran proses (X6) terhadap variabel keputusan memilih (Y)
Dari nilai thitung, pengaruh variabel proses (X6) terhadap adalah sebesar 1,223. Hal ini
berarti bahwa thitung (1,223) < ttabel (1.645) pada tingkat signifikansi 5% (α = 5%) atau
tingkat keyakinan 95%. Maka dapat dikatakan bahwa variabel proses memberi pengaruh
yang positif namun tidak signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel
orang berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka
Raya. Hasil analisis dan pengujian vaiabel proses terhadap terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya menggambarkan hubungan linear. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan variabel proses berpengaruh terhadap keputusan
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya terbukti, oleh karena itu hipotesa diterima.
Nilai 0,071 merupakan koefisen regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan 1 angka untuk promosi, maka ada kenaikan nilai terhadap keputusan siswa
sebesar 0,071. Tanda koefisien regresi untuk variabel promosi yang positif menunjukkan
hubungan yang linear, artinya bahwa semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi pula
keputusan siswa/minat siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 162
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

Uji pengaruh bauran bukti fisik (X7) terhadap variabel keputusan memilih (Y)
Dari nilai thitung, pengaruh bukti fisik (X7) terhadap adalah sebesar 1,469. Hal ini berarti
bahwa thitung (1,469) > ttabel (1.645), pada tingkat signifikansi 5% (α = 5%) atau tingkat
keyakinan 95%. Maka dapat dikatakan bahwa variabel fisik memberi pengaruh yang
positif namun tidak signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel orang
berpengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Hasil analisis dan pengujian vaiabel orang terhadap terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya menggambarkan hubungan linear. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan variabel orang berpengaruh terhadap keputusan
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya terbukti, oleh karena itu hipotesa diterima.
Nilai 0,091 merupakan koefisen regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan 1 angka untuk fisik, maka ada kenaikan nilai terhadap keputusan siswa
sebesar 0,091. Tanda koefisien regresi untuk variabel fisik yang positif menunjukkan
hubungan yang linear, artinya bahwa semakin tinggi nilai fisik maka semakin tinggi pula
keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F).


Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat Kuncoro (2004) dalam Sanuri (2012). Dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) atau
tingkat keyakinan 95%.
Hipotesis yang akan diuji adalah :
(a). Merumuskan hipotesis.
Ho : b1 = b2 = ...... = bk = 0.
Artinya semua variabel independen secara simultan bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen.
Ho : b1 ≠ b2 ≠...... ≠ bk ≠ 0.
Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil Uji F (ANOVA), diperoleh hasil bahwa Fhitung (20,061). Dengan tingkat
signifikansi 5% (α = 0,05) atau tingkat keyakinan 95%, maka F tabel 0,05 (7) (269) = 2,01.
Karena Fhitung (20,061) > Ftabel (2,01), maka Ho ditolak. Artinya bahwa semua bauran
pemasaran jasa atau variabel independen yang dimasukkan dalam model secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis
kedua yang menyatakan bahwa variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk,
harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik secara simultan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya,
diterima.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai R2 berkisar antara antara 0 sampai dengan
1 yang menunjukkan semakin kecil nilai berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen juga akan semakin terbatas. Hasil uji koefisien
determinasi sebagai berikut:
Hasil analisis memperlihatkan hasil pengujian koefisien determinasi yang
tercantum dalam model summary program SPSS 20, diperoleh angka koefisien determinasi
atau R-square (R2) sebesar 0,342 atau 34,2% namun karena jumlah variabel independen
lebih dari dua, maka digunakan angka Adjusted R-Square yaitu 0,326 atau 32,6%. Artinya
variasi variabel dependen (keputusan memilih sekolah SMK) mampu dijelaskan oleh

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 163
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

variasi dari variabel independen (bauran pemasaran jasa) sebesar 32,6%, sedangkan
sisanya (100% -32,6% = 67,4%) diterangkan oleh variabel independen lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.

IMPLIKASI PENELITIAN
Setelah dilakukan analisis statistik untuk menguji hipotesis, dilakukan
pembahasan implikasi hasil penelitian. Pembahasan difokuskan pada penjelasan mengenai
temuan penelitian dengan fakta yang terdapat pada SMK di Kota Palangka Raya, serta
teori yang dijadikan landasan dalam perumusan model penelitian ini. Berikut akan
dijelaskan juga hasil dari pengujian hipotesis penelitian dan implikasinya terhadap
pengembangan pengelolaan manajemen pemasaran dilingkungan SMK di Kota Palangka
Raya.
a. Pengaruh bauran produk terhadap keputusan konsumen
Dari hasil uji parsial (Uji t) bertujuan untuk pengaruh bauran produk terhadap
pengambilan keputusan, diperoleh hasil bahwa bauran produk mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan serta paling dominan terhadap keputusan siswa memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran produk yang
meliputi akreditasi sekolah, kompetensi keahlian/paket keahlian yang sesuai dengan bakat
dan minat, kompetensi keahlian/paket keahlian yang favorit, dapat membekali
ketrampilan serta lulusan yang mudah mendapat pekerjaan, mampu mempengaruhi
terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya, sehingga jumlah
siswa memilih sekolah SMK setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sefnedi (2013) dengan judul “Analisis
service Marketing Mix dan pengaruhnya terhadap keputusan memilih jasa pendidikan
program Pascasarjana”, yang menyatakan bahwa bauran produk adalah variabel yang
paling dominan terhadap keputusan memilih jasa pendidikan program pascasarjana. Juga
didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sujoko (2007) dengan
judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemakaian jasa warnet di Kota
Jember” dan penelitian yang dilakukan oleh Hendri Sukotjo dan Radix Sumanto (2010)
dengan judul “Analisis Marketing Mix – 7P (product, price, place, promotion, people,
process dan physical evidence) terhadap keputusan pembelian produk klinik kecantikan
Teta di Surabaya”. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Loekito dan
Irawan (2013) dengan judul “Analisis Pengaruh Marketing Miix (7-P) Terhadap Keputusan
Pembelian di Folks! Coffee Shop and Tea House Surabaya”, yang mengatakan produk
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian keputusan .di Folks! Coffee
Shop and Tea House Surabaya”, Dengan hasil penelitain, maka diharpkan sekolah SMK di
Kota Palangka Raya harus bisa mempertahankan dan meningkatkan program-program
layanan jasa pendidikan yang sudah ada dan mengembangkan program-program baru
yang diperlukan untuk memelihara dan mengembangkan pasar. Produk baru tersebut bisa
berupa jasa, misalnya menyediakan jasa guide, menerima pesanan kue pada saat Lebaran
atau Natal, melayani service komputer, melayani kursus kecantikan.

b. Pengaruh bauran harga terhadap keputusan memilih.


Pengaruh parsial dari bauran harga diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 0,472
dengan demikian thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti variabel bauran
harga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tentang penetapan
yang ditentukan oleh sekolah SMK belum dapat mempengaruhi terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Tuti Wiyati (2010) dalam Sanuri (2012)dengan judul “Pengaruh
bauran pemasaran terhadap keputusan dalam penggunaan jasa pelayanan rawat inap di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman Yogyakarta” yang menyatakan bahwa bauran

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 164
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

harga tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam penggunaan jasa


pelayanan di RSIA Sakina Idaman Yogyakarta. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai persepsi baik terhadap bauran harga, bahwa
proses dan cara pembayaran biaya sekolah diberi kemudahan dan disediakan program
beasiswa bagi keluarga yang tidak mampu. Hal ini bisa diterima dan wajar karena biaya
sekolah di SMK memang tidak terlalu mahal karena adanya bantuan dari pemerintah,
misalnya dana BOS, BKM dan ada beberapa macam beasiswa.

c. Pengaruh bauran tempat terhadap keputusan memilih


Hasil uji parsial (uji t) yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
bauran tempat terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya,
diperoleh kesimpulan bahwa bauran tempat memiliki pengaruh positif dan signifikan.
Hasil ini menunjukkan bahwa bauran lokasi yang indikatornya meliputi lokasi tempat
sekolah SMK berada, tersedia fasilitas belajar mengajar, partisipasi masyarakat lingkungan
sekolah serta lingkungan sekolah yang bersih sehingga mampu menarik minat siswa untuk
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sukojo (2007) serta Hendri Sukotjo dan Radix Sumanto
(2010) yang menyatakan bauran tempat berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan konsumen. Tetapi berbeda denga penelitian Tutu Wiyati (2010) dalam Sanuri
(2012) yang menyatakan bahwa variabel bauran tempat tidak berpengaruh terhadap
keputusan penggunaan jasa rawat inap di RSIA Sakina Yogyakarta.
Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai persepsi yang baik terhadap variabel bauran tempat, bahwa lokasi ke 3 SMK
yang menjadi objek penelitian mudah dicari dan dijangkau, hal ini sangat wajar karena
lokasi ke 3 SMK tersebut memang sangat strategi yaitu berada ditengah-tengah kota
Palangka Raya.

d. Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan


Hasil uji parsial (uji t) tentang bauran promosi terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK, diperoleh hasil bahwa bauran promosi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka
Raya. Sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Sastradipoera (2003) dalam Kalsum (2008)
promosi adalah setiap upaya pemasaran yang fungsinya adalah untuk memberikan
informasi atau meyakinkan para konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan
suatu produk atau jasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen, baik
melanjutkan atau memulai pembelian produk baru atau jasa perusahaan pada harga
tertentu. Hal ini didukung pula oleh penelitian sebelumnya oleh Hendri Sukotjo dan Radix
Sumanto (2010) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel bauran promosi
memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pebelian produk klinik
Teta di Surabaya. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sukojo dan Tuti
Wiyatibel bauran orang (2010) dalam Sanuri (2012) yang sama-sama menyatakan bahwa
secara parsial variabel bauran promosi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
keputusan konsumen. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Winsted (2000)
dalam Sanuri (2012), menyatakan bahwa interaksi atau pertemuan antara konsumen
dengan penyedia layanan jasa (siswa-guru) memiliki dampak besar pada kepuasan
pelanggan terhdap layanan yang disediakan.

e. Pengaruh bauran orang terhadap keputusan memilih


Dari hasil uji partial variabel bauran orang terhadap keputusan memilih
diperoleh hasil bahwa variabel bauran orang memberi pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan memilih. Sesuai dengan yang dikemukan oleh Yazid (2003) dalam Kalsum
(2008) bahwa orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan sebagaian penyajian

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 165
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah yang melakukan pekerjaan mengajar, mendidik dan tenaga
kependidikan yang melayani administrsi guru dan siswa mempunyai peran yang sangat
dalam proses pembelajaran dan pelayanan yang memuaskan. Hasil penelitian ini didukung
oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eka Umi Kalsum (2008) yang menyatakan
bahwa bauran orang mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan
mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi pada Universitas Al-Azhar Medan, yang berarti
bahwa bauran orang sangat menentukan keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi
pada Universitas Al-Azhar Medan. Dan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tuti
Wiyati (2010) dalam Sanuri (2012) yang menyatakan secara partial bahwa variabel orang
memberi pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan memilih.

f. Pengaruh bauran proses terhadap keputusan memilih


Hasil uji t pengaruh bauran proses terhadap keputusan memilih, diperoleh hasil
bahwa bauran proses memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan siswa
memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Temuan bahwa bauran proses tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan siswa memilih, menunjukkan bahwa
kebijakan tentang proses pada pelayanan jasa pendidikan yang dilaksanakan belum
mampu mempengaruhi terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka
Raya. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sefnedi (2013)
dengan judul “Analisis service Marketing Mix dan pengaruhnya terhadap keputusan
memilih jasa pendidikan program Pascasarjana”, dan penelitian yang dilakukan oleh
Loekito dan Irawan (2013) dengan judul “Analisis Pengaruh Marketing Miix (7-P) Terhadap
Keputusan Pembelian di Folks! Coffee Shop and Tea House Surabaya”, yang menyatakan
bahwa bauran proses mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
konsumen. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sujoko (2007), yang
menyatakan bahwa bauran proses mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan konsumen. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendri Sukotjo dan
Radix Sumanta (2010) mendapatkan hasil sama dengan penelitian ini yang menyatakan
bahwa secara parsial bauran proses tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan konsumen.
Dengan hasil penelitian ini diharapkan pihak sekolah segera membenahi sektor
bauran proses dimana jasa pendidikan disampaikan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan
antara lain pembenahan jadwal, dan kesadaran untuk meningkatkan disiplin.

g. Pengaruh bauran bukti fisik terhadap keputusan memilih


Hasil uji t untuk melihat pengaruh bauran bukti fisik terhadap keputusan siswa
memilih, diperoleh hasil bahwa bauran memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap
keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Temuan bahwa bauran
bukti fisik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa bauran bukti fisik yang terdiri dari
indikator keasrian dan kenyamanan lingkungan sekolah, gedung sekolah yang megah dan
menarik, fasilitas yang lengkap, ruangan kelas yang bersih dan nyaman, kelengkapan
perpustakaan sekolah, tersedianya ruang pada setiap kompetensi keahlian, tersedianya
laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa Inggris, tersedianya
sarana ibadah, tersedianya fasilitas ekstrakurikuler, tersedianya tempat parkir yang aman
dan nyaman serta tersedia fotocopy disekitar lingkungan sekolah, belum mampu
mempengaruhi keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sujoko (2007) yang
menyatakan bahwa bukti fisik secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan siswa memilih sekolah di Kota Palangka Raya. Berbeda dengan hasil penelitian
yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Loekito dan Irawan (2013) dengan judul

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 166
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

“Analisis Pengaruh Marketing Mix (7-P) Terhadap Keputusan Pembelian di Folks! Coffee
Shop and Tea House Surabaya”, Hendri Sukotjo dan Radix Sumanta (2010) mendapatkan
hasil sama dengan penelitian ini yang menyatakan bahwa secara parsial bauran bukti fisik
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota
Palangka Raya. Walaupun berdasarkan hasil analisis bauran bukti fisik belum memberi
pengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya, lay out
ruangan sudah baik, Mushola sudah tersedia, lingkungan sekolah cukup asri dan nyaman.
Disarankan kepada pihak sekolah untuk melakukan pembenahan-pembenahan yang
berkaitan dengan bukti fisik, menyiapkan tempat parkir yang nyaman dan aman,
membersihkan lingkungan dengan menertibkan petugas cleaning service, menyediakan
tempat sampah disekitar ruangan kelas, memberikan sosialiasi yang rutin tentang
kebersihan lingkungan kepada warga sekolah.

h. Pengaruh bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi,
orang, proses dan bukti fisik terhadap keputusan memilih.
Hasil pengujian signifikansi secara simultan (Uji F), bauran pemasaran jasa
(produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik), secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di
Kota Palangka Raya, sehingga hipotesis penelitian kedua yang menyatakan variabel
produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik secara bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya
dapat diterima.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil pengujian bauran pemasaran jasa
(produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik) terbukti memiliki pengaruh
secara signifikan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya,
walaupun kemampuan variabel-variabel tersebut dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas yang ditandai dengan Adjusted R-square yang kecil (32,6%). Hal
ini didukung juga dari hasil pengujian signifikansi parameter secara partial (uji-t), yang
menunjukkan bahwa bauran pemasaran jasa (produk, harga, lokasi, promosi, orang,
proses dan bukti fisik) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya.
Dari hasil hasil diketahui bahwa produk mempuyai pengaruh yang paling
dominan terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya dengan
nilai thitung produk sebesar (4.849). Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
variabel produk berpengaruh paling dominan terhadap keputusan siswa memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya dapat diterima. Disusul bauran orang (3,853), bauran tempat
(2,475), bauran promosi (2,172), bauran fisik (1.469), bauran proses (1,223), dan bauran
harga (0,472).

KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan, walaupun penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai
usaha untuk membuat hasil penelitian ini bisa menjadi sempurna. Penelitian ini dilakukan
dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, akan tetapi dalam
pelaksanaannya ada beberapa kendala yang menjadi keterbatasan penelitian antara lain :
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran jasa (produk,
harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik). Peneliti menyadari masih ada
variabel-bariabel lain yang diduga mampu mempengaruhi terhadap pengambilan
keputusan siswa memilih sekolah SMK yang tidak dibahas oleh peneliti. Sehingga
dimungkinkan memunculkan hasil penelitian yang berbeda, apabila peneliti lain
menambahkan variabel-variabel lain selain yang digunakan dalam penelitian ini.

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 167
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

2. Sebelum melakukan penelitian ini penulis telah melakukan serangkaian uji coba untuk
mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel agar instrumen layak untuk mengukur
bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses
dan bukti fisik, namun demikian pengumpulan data melalui angket ini masih ada
kelemahan-kelemahan seperti jawaban yang kurang cermat, responden mungkin
menjawab asal jadi dan mungkin kurang jujur.
3. Jawaban/ pernyataan dari responden sebagian tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, hal ini disebabkan karena pada saat penelitian, responden memilih sudah
mengalami perubahan-perubahan sikap, setelah mereka memutuskan memilih sekolah
SMK di Kota Palangka Raya.

KESIMPULAN
Dari persamaan Regresi Berganda menunjukkan koefisien bertanda positif, dengan
demikian dapat diartikan bahwa perubahan semua variabel independen (bebas) bergerak
searah dengan variabel dependen (tergantung). Tidak adanya variabel yang bertanda
negatif, menandakan bahwa tidak terdapat variabel yang berlawanan arah. Uji Statistik t
(uji parsial) menunjukkan bahwa variabel penjelas yang signifikan, masing-masing: produk,
orang, tempat, promosi, dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% (α =5%) nilai t tabel
(1,645). Variabel harga yang tidak signifikan diartikan karena sekolah-sekolah tersebut
statusnya negeri, sehingga biaya sekolah tidak dominan. Demikian pula dengan tempat,
diartikan karena siswa hampir seluruhnya menggunakan sepeda motor sehingga jarak
menjadi sangat terjangkau. Variabel bauran proses tidak signifikan diartikan bahwa
penyusunan jadwal dan kedisplinan petugas dalam pelayanan tidak terlalu
dipermasalahkan oleh calon siswa, namun hal ini perlu lebih diperhatikan dan diperbaiki
pada masa yang akan datang. Uji Simultan (Uji F) atau ANOVA (Analysis of Variance)
diperoleh hasil yang signifikan. Artinya bahwa semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model, secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen, sehingga Ha diterima. Uji Koefisien Determinasi (R2) didapatkan nilai
0,326 atau 32,6%. Angka ini menjelaskan, bahwa variasi dari model independen (bauran
pemasaran) hanya mampu menjelaskan 32,6%, sedangkan sisanya (67,4%) berada di luar
model. Hipotesa Pertama penelitian ini, yakni yang menyatakan variabel produk, harga,
lokasi, promosi, orang, proses, dan bukti fisik secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangkaraya, dapat diterima.
Secara bersama-sama (simultan), semua variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen, dapat diterima. Variabel produk berpengaruh paling dominan
terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya dapat diterima.
Dari hasil uji parsial (Uji t) diperoleh hasil bahwa bauran produk mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan serta paling dominan terhadap keputusan siswa memilih
sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran
produk yang meliputi akreditasi sekolah, kompetensi keahlian/paket keahlian yang sesuai
dengan bakat dan minat, kompetensi keahlian/paket keahlian yang favorit, dapat
membekali ketrampilan serta lulusan yang mudah mendapat pekerjaan, mampu
mempengaruhi terhadap keputusan siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya,
sehingga jumlah siswa memilih sekolah SMK setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan.

SARAN
Uji Koefisien Determinasi (R2) hanya dapat menjelaskan sebesar 32,6%, diartikan
bahwa masih banyak variabel lainnya yang berpengaruh terhadap variabel keputusan
siswa memilih sekolah SMK di Kota Palangka Raya. Untuk menjelaskan variabel lain yang
sebesar 67,4% dibutuhkan penelitian lain oleh peneliti lainnya. Diharapkan kepada setiap
sekolah agar dapat memperhatikan variabel-variabel yang dominan/signifikan agar lebih

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 168
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411
Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 2, September2015

ditingkatkan pada masa yang akan datang. Demikian juga untuk variabel-variabel yang
tidak dominan agar menjadi perhatian sehingga menjadi bahan evaluasi dalam rangka
pengembangan sekolah pada masa yang akan datang. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bauran pemasaran jasa (produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses
dan bukti fisik). Peneliti menyadari masih ada variabel-variabel lain yang diduga mampu
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan siswa memilih sekolah SMK yang tidak
dibahas oleh peneliti. Sehingga dimungkinkan memunculkan hasil penelitian yang
berbeda, apabila peneliti lain menambahkan variabel-variabel lain selain yang digunakan
dalam penelitian ini.

DAFTAR RUJUKAN

Alma, B., dan Hurriyati, R., 2008, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, Alfabeta, Bandung.
Kotler, P. dan Amstrong, G., 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih Bahasa: Bob Sabran,
Penerbit Erlangga Jakarta
Kalsum, Umi Eka. 2008, Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Ashar Medan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4291/1/09E01376.pdf
Sanuri, Noor, 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa dan Sosial Ekonomi Terhadap
Keputusan Konsumen Memilih Berobat Di RSUD Kasongan. Tesis MSM, Program
Pascasarjana Universitas Palangka Raya
Anandari, 2010. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Anggota Credit Union
(Studi Kasus Terhadap Anggota Credit Union Betang Asi Kantor Pusat Palangka
Raya). Tesis MSM, Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya

Kotler, P. dan Keller, 2013, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Benyamin Molan PT.
Indeks, Jakarta
Tito, 2012. Pengaruh Karateristik Sekolah, Kompetensi Keahlian, Citra Sekolah dan Kelas
Sosial Ekonomi Orang Tua Dalam Keputusan Peserta Didik Memilih SMK Di Kota
Palangka. Tesis MSM, Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati, f dan R&D. Bandung : Alfabeta,
CV.
Sefnedi, 2013, Analisis Service Marketing-Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan
pemilihan Jasa Pendidikan Program Pascasarjana.
http://www.stie-yappos.ac.id/e-journalapresiasiekonomi/1sefnedi64-76.pdf.
Sujoko, 2007, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian Jasa Warnet Di
Kota Jember.
http://puslit.petra.ac.id.journal/marketing/17010-17660-1-PB.pdf.
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, 2010, Analisa Marketing Mix-7P (Product, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta Di Surabaya.
http://ml.scribd.com/doc/77552514/Journal-Analisa-Marketing-Mix-70.pdf.

Dewi, Negara, Sintani/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 149 – 169 | 169

Anda mungkin juga menyukai