Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan
moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap,
sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan
sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa
memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan
kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok kepada
pemimpinnya.
Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang sama pentingnya
dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan
adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari
luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang
efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi
usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang
dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang
hebat yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan
pengetahuan atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka.
Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar.
Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan bekerja pada anda.
Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan
banyak orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan
dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara
mengarahkan, dan penerimaan.
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang
mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba untuk
mendefinisikan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan
orang denan cara kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan kerja sama yang bersemangat dalam
mencapai tujuan bersama (Timpe, 2002:181). Hughesc dalam Ria (2009:11) menyatakan
bahwa kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan tiga hal utama yakni
pemimpin, pengikut, dan situasi. Fenomena mengenai kepemimpinan ini diyakini memiliki
pengaruh terhadap produktifitas dan kohefisitas kelompok (Bass dalam Ria, 2009:11).
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana
memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya menjalankan atau melaksanakan
kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya. Pola atau gaya
kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu pemimpin menghadapi bawahan
berdasarkan fungsinya sebagai atasan.
Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan haruslah
fleksibel dan harus disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut bawahan, situasi
lingkungan, kematangan dan situasi bawahan. Seorang pemimpin yang berhasil dan efektif
bila dapat melakukan gaya kepemimpinan yang tepat pada situasi yang tepat. Terdapat
kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan gaya kepemimpinan pengusaha
adalah: (1) gaya kepemimpinan diktator, (2) gaya kepemimpinan partisipasi, (3) gaya
kepemimpinan delegasi, (4) gaya kepemimpinan konsiderasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Kepemimpinan?


2. Apakah Pengertian Kewirausahaan?
3. Apasajakah Jenis Jenis Kepemimpinan?
4. Apasajakah Karakteristik Kewirausahaan?
5. Bagaimanakah Tipe Kepemimpinan Berwirausaha?
6. Bagaimanakah Teori Kepemimpinan?
7. Bagaimanakah Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
8. Bagaimanakah Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan ?
9. Bagaimanakah Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan ?
10. Apakah Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia
Wirausaha ?
11. Bagaimanakah Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
12. Bagaimanakah Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?

1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan?
3. Untuk mengetahui Pengertian Kewirausahaan?
4. Untuk mengetahui Jenis Jenis Kepemimpinan?
5. Untuk mengetahui Karakteristik Kewirausahaan?
6. Untuk mengetahui Tipe Kepemimpinan Berwirausaha?
7. Untuk mengetahui Teori Kepemimpinan?
8. Untuk mengetahui Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
9. Untuk mengetahui Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
10. Untuk mengetahui Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan
11. Untuk mengetahui Keterampilan yang Harus dimiliki oleh Seorang pemimpin dalm Dunia
Wirausaha
12. Untuk mengetahui Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
13. Untuk mengetahui Tantangan dan hambatan kepemimpinan dalam Kewirausahaan

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan tentang kepemimpinan dan
kewirausahaan
2. Agar mahasiswa dapat menerapkan sikap kepemimpinan yang baik dalam kehidupan sehari-
hari.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.2 Pengertian Kepemimpinan
Menurut Ordway Tead, kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan
menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses
mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam
hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan.

2.2 Pengertian Kewirausahaan


Menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus,
muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai
muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain. Richard Cantillon (1775) misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha
merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual
atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.

2.3 Jenis-Jenis Kepemimpinan


a. Kepemimpinan Transformasional
 Kepemimpinan yang transformasional merupakan pemimpin yang membimbing
atau memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas
peran atau persyaratan tugas dan mampu menumbuhkan dampak yang dalam pada
para pengikutnya.
b. Kepemimpinan Karismatik- visioner
 Karakteristik pemimpin karismatik yaitu : 1) mempunyai visi; 2) mampu
menyampaikan visi tersebut dengan jelas dan mudah dipahami; 3) berani menambil
resiko untuk mencapai visi itu; 4) sensitif terhadap kendala lingkungan dan
kebutuhan pengikutnya; 5) menunjukkan perilaku diluar kebiasaan.
 Sedangkan karakteristik pemimpin visioner yaitu : Memiliki kemampuan dalam
menjelaskan visinya kepada orang lain melalui pidato- pidato yang memukau dan
memancing orang untuk bergabung.; Memiliki kemampuan mengungkapkan visi;
Memiliki kemampuan untuk memperluas dan menerapkan visi dalam berbagai
konteks yang berbeda-beda.
c. Kepemimpinan Tim
Kepemimpinan Tim dapat dibagi ke dalam tiga peran, yaitu : Pemimpin Tim adalah
penghubung dengan pihak luar; Pemimpin Tim adalah penyelesai masalah; Pemimpin
ini adalah manajer konflik.

2.4 Karakteristik Kewirausahaan


M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan
karakteristik yang meliputi :
a. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
b. Lebih memilih risiko yang moderat.
c. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
d. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
e. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
f. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik.
g. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai
tambah.
h. Selalu menilai prestasi dengan uang.

2.5 Tipe Kepemimpinan Berwirausaha


Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda.
Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartini kartono (1983) adalah
sebagai berikut:
a. Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar
biasa yang diikuti oleh para pengikutnya.
b. Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan
sebagai seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
c. Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system
komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki bawahan
agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
d. Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan
kekuasaan yang bersifat absolut.
e. Tipe Laissez faire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri,
semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya
merupakan symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
f. Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang
pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
g. Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul
perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
h. Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung
jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.

2.6 Teori Kepemimpinan


Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh
mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta
menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan
dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai
referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara
lain :
a. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin
itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang
beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini
dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat
pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan
kepribadian.
b. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini
memiliki kecendrungan kearah 2 hal.: Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu
kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat
instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang
akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.
c. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab
dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik
secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan
apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
d. Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
e. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya.

2.7 Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil
jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausaha memiliki gaya
kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri
sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Kepemimpinan dibutuhkan dalam kewirausahaan agar pelaksanaan dalam
berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. Karena
hakikatnya kepemimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah
pencapaian suatu tujuan tertentu, sehingga dengan adanya kepemimpinan suatu usaha akan
terorganisir dan mencapai tujuan.Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat
memimpin dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu usaha.
Pemimpin merupakan jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat
penting dan vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab
tindakan yang dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.
Sehingga pemimpin menentukan tumbuh dan berkembangnya sebuah organisasi, ke arah
mana jalannya sebuah organsasi tersebut. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada
pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang
mengakibatkan kebangkrutan. Sehingga pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam
berwirausaha.

2.8 Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan


Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu
proses yang menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan
pribadi individu, efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir
kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu,
tim dan organisasi, ingat bahwa kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan
untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari
sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang
menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat. Berikut ini 10 prinsip dan
pelaksanaan atau sikap-sikap pemimpin yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip
kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh
organisasi.
 Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya
merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
 Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal
bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan
pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan mengembangkan
loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab
yang kita harapkan dari orang lain.
 Integritas (nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang
benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
 Nonconformity (ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus
memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari
tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi
ke genarasi.
 Coureqeous (keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan
mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang
berkembang secara alami.
 Intuitive (keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan
keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting
dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
 Patience (kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit
ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun
mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi
dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian
bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
 Listen (mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama,
namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama berkaitan
dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua adalah
siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu memiliki
kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan
dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
 Enthusiasm (antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun,
kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka
kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
 Service (layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat
bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang
maksimal melalui kesempatan /peluang.

2.9 Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan


Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang
apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka
waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan
dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan efesien.
b. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua
bagian.
c. Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
d. Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan perubahan dari luar
organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis).
e. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human
sifatnya, antara lain berupa.
f. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi.
g. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
h. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
i. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
j. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.
k. Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

2.10 Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia
Wirausaha :
 Keterampilan konseptual
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk
melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang
saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima
dari bermacam-macam sumber.
 Keterampilan kemanusiaan ( Human Skills)
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang
lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar
dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
 Keterampilan administrative
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup
kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran
terbatas dan sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari
keterampilan konsepsual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan
keterampilan administrative dan kemanusiaan.
 Keterampilan teknik
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-
prosesudr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan
atau pemesinan dan sebagainya.
2.11 Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Dari berbagai teori kepemimpinan, maka bagi kewirausahaan yang ingin memiliki
kepemimpinan yang efektif, dia harus memperhatikan hal-hal sebagi berikut :
a. Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka
bergairah mengejarnya.
b. Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai para karyawan.
c. Berikan contoh.
d. Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus arahkan
mereka pada tujuan tersebut.
e. Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan.
f. Berkomunikasilah dengan para karyawan
g. Hargai keragaman para pekerja
h. Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja
i. Doronglah kreatifitas antara para pekerja
j. Pertahankan selera humor
k. Tataplah terus masa depan.

2.12 Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


a. Ketidakmampuan Manajemen. Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman
manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah
utama dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.
b. Kurang Pengalaman. Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan
teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan
kemampuan konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi,
dan mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.
c. Lemahnya Kendali Keuangan. Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu
digarisbawahi, yaitu: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit
terhadap pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis
dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan
cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk
masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal
yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang memadai tidak akan pernah
tercapai mengingat perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang untuk
mendanai pertumbuhannya. Selain itu, tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara
kredit sangat kuat. Dimana, beberapa manajer melihat peluang untuk mendapatkan
keunggulan persaingan terhadap pesaingnya dengan cara menawarkan penjualan
kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan penjualan kredit
secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan kesehatan
keuangan bisnis kecil.
d. Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis. Terlalu banyak wirausahawan yang
mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya
bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya
mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk keduanya
usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang didefinisikan
dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk
menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar.
e. Pertumbuhan Tak Terkendali. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat,
dan didambakan oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan
terkendali. Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru
berdiri dapat diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan
basis modal mereka apabila penjualan meningkat 40 sampai 50 persen. Idealnya,
perkembangan harus didanai dari laba ditahan atau dari tambahan modal pemiliknya,
tetapi sebagian besar bisnis mengambil pinjaman paling tidak untuk sebagian investasi
modalnya.
f. Lokasi yang buruk. Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian
merupakan suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis
dipilih tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa
wirausahawan memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat
ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut terancam
gagal.
g. Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik. Umumnya, investasi terbesar yang harus
dilakukan manajer bisnis kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian
persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan.
Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan
kehabisan stok, yang akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
h. Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan. Berhasil melewati “tahap awal
kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan
biasanya memerlukan perubahan gaya manajemen yang secar drastis berbeda.
Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil
seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan mengharuskan
wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan
pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh banyak
wirausahwan.

BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai