Anda di halaman 1dari 4

AKUSTIK KELAUTAN

“Karakteristik Gelombang Suara”

Nama : Riizky Ade Pratama

NIM : 135080600111075

Kelas : I04

PRODI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Suara

Ada beberapa definisi tentang suara,diantaranya adalah :

1. Sebagai serangkaian gelombang yang merambat dari suara sumber getar sebagai akibat
perubahan kerapatan dan juga tekanan udara (Gabriel, 1996).
2. Suatu gelombang berupa getaran dari molekul – molekul zat yang saling beradu satu dengan
yang lainnya secara terkoordinasi sehingga menimbulkan gelombang dan meneruskan energi
serta sebagian dipantulkan kembali (Sarwono, 2002).
3. Adalah gelombang mekanis longitudinal, gelombang bunyi tersebut dapat dijalarkan di dalam
benda padat, benda cair dan gas (Halliday, 1990).

Karakteristik Bunyi / Suara

Karakteristik dasar dari suatu bunyi atau suara terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Karakteristik fisik gelombang suara, yang terdiri dari :


A. Frekuensi
Frekuensi diartikan sebagai jumlah perubahan tekanan dalam setiap detiknya atau
frekuensi setiap detiknya dalam satuan cycles per second (cls) atau Hertz (Hz). Sifat dari
bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intesitasnya. Medium dan suhu mempengaruhi
kecepatan rambatan suara yang bervariasi, tetapi untuk kecepatan perambatan suara pada
medium udara pada suhu 20°C berkisar 344 m/s, pada kondisi tersebut maka panjang
gelombang suara berkisar 13 inch (0,344 m) pada frekuensi 1000 Hz (Wardhana, 2001).
Berdasarkan frekuensi, bunyi atau suara dibedakan menjadi 3 daerah frekuensi, yaitu :
a. Frekuensi bunyi antara 0 – 16 Hz (Daerah Infrasonik)
Frekuensi bunyi ini contohnya adalah getaran tanah, getaran bangunan maupun truk mobil.
Vibrasi yang ditimbulkan oleh truk mobil memiliki Frekuensi sekitar 1 – 16 Hz. Frekuensi
dibawah 16 Hz dapat menyebabkan perasaan yang kurang nyaman (discomfort), kelesuan
(fatique), dan terkadang dapat menimbulkan gangguan penglihatan. Apabila vibrasi bunyi
infra mengenai tubuh dapat menyebabkan resonansi dan akan terasa sakit pada beberapa
bagian tubuh.
b. Frekuensi bunyi antara 16 – 20.000 Hz (Frekuensi Sonik/pendengaran)
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh John R. Cameron and James G.
Skofronick dalam buku Medical Physic halaman 297 pada tahun 1978, diperoleh kepekaan
telinga terhadap frekuensi bunyi antara 16-4.000 Hz. Kepekaan telinga; dB = 0 terjadi pada
Frekuensi 1.000 Hz, dimana nilai ambang rata-rata secara internasional terletak pada daerah
1.000 Hz. Arti dari nilai ambang adalah frekuensi yang berkaitan dengan nineau bunyi (dB)
yang dapat didengar, misalnya pada Frekuensi 30 Hz nineau bunyi harus 60 dB (yaitu 10 ×
10 W/ . Untuk mendengar bunyi 60 dB artinya telinga seseorang harus 10 × lebih kuat pada
nada 1.000 Hz baru dapat mendengar bunyi tersebut dan artinya lagi tekanan bunyinya harus
10 ×lebih besar. Pada usia lanjut misalnya 60 tahun, nilai ambang pendengaran bagi 4.000
Hz terletak ±40 dB lebih tinggi dari usia muda (20 tahun). Gejala naiknya nilai ambang karena
usia tua disebut dengan Presbikusis (kurang pendengaran karena umur yang semakin tua).
c. Frekuensi bunyi diatas 20.000 Hz (Daerah Ultrasonik)
Dalam bidang kedokteran, frekuensi ini berfungsi dalam menentukan 3 hal, yaitu:
pengobatan, penghancuran/ destruktif dan diagnosa. Hal ini disebabkan karena frekuensi
yang tinggi memiliki daya tembus jaringan yang cukup besar.
B. Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitudo, satuan periode adalah
detik.
C. Amplitudo
Amplitudo sebuah gelombang suara adalah tingkat gerakan molekul-molekul udara dalam
gelombang, yang sesuai terhadap perubahan dalam tekanan udara yang sesuai gelombang.
Lebih besar amplitudo gelombang maka lebih keras molekul-molekul udara untuk menabrak
gendang telinga dan lebih keras suara yang terdengar. Amplitudo gelombang suara dapat
diekspresikan dalam istilah satuan absolut dengan pengukuran jarak sebenarnya perubahan
letak molekul-molekul udara, perubahan tekanan atau energi yang terkandung dalam
gelombang.
D. Panjang Gelombang
Panjang gelombang diartikan sebagai jarak antara dua gelombang yang dekat dengan
perpindahan dan kecepatan partikel yang sama dalam satu bidang medan bunyi datar.
Sehingga dengan mengetahui kecepatan dan frekuensi bunyi dapat ditentukan panjang
gelombangnya. Panjang gelombang suara yang dapat didengar telinga manusia mulai dari
beberapa sentimeter sampai kurang lebih 20 meter. Panjang gelombang merupakan salah
satu satuan yang erat kaitannya dengan Frekuensi.

2. Karakteristik mekanik gelombang suara, yang terdiri dari :


a. Pemantulan gelombang suara
b. Penggabungan gelombang suara
c. Kualitas suara, ditentukan oleh Frekuensi dan Intensitas. Dalam hal ini Frekuensi
merupakan banyaknya/jumlah getaran tiap detik. Tinggi rendahnya bunyi ditetapkan oleh
Frekuensi. Satuan bunyi dinyatakan dalam Herzt (Hz). Sedangkan intensitas merupakan
perbandingan tegangan suara yang datang dan tegangan suara standar yang dapat didengar
oleh manusia dengan pendengaran normal pada Frekuensi 1000 Hz, dinyatakan dalam
decibel (dB).
Sumber Bunyi / Suara
Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang dapat didengar. Bunyi dihasilkan oleh benda
yang bergetar. Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Salah
satu contoh sumber bunyi/suara yaitu suara mesin (contoh mesin kendaraan bermotor, mesin diesel),
benturan antar benda, suara manusia dan lain sebagainya.
Syarat Terjadinya Suatu Bunyi/Suara
a. Ada sumber bunyi ( benda yang bergetar ).
b. Ada medium yang digunakan untuk merambat.
c. Adanya penerima atau pendengar di dalam jangkauan sumber bunyi.

Kecepatan Bunyi
Penyebaran dari gelombang longitudinal melalui media material diterangkan secara lengkap
dalam hukum mekanika. Sekarang akan dipelajari bunyi (akustik) adalah bagian dari mekanika.
Hubungan antara bunyi dan mekanika yang pertama ditunjukkan oleh Newton, yang menggunakan
hukum kedua dari gerak untuk menghitung kecepatan bunyi. Kita akan memberikan versi yang
sederhana dari memperoleh perintah untuk menunjukkan mekanisme penyebaran bunyi. (Asal yang
sama untuk kecepatan gelombang transversal pada tali akan diberikan dalam appendix V).

Anda mungkin juga menyukai