Anda di halaman 1dari 20

1

Nama : Siti Khomsatun

NIM : 19340049 p

Tugas mencari artikel yang berkaitan dengan penelitian Eksperimen Kuasi:Desain sebelum dan sesudah 1 kelompok/one group pre
and post test design (3 artikel)

1. Levi Tina Sari Interpersonal Group Therapy Terhadap Pengetahuan Dan Perubahan Sikap Perlindungan Diri Dari IMS Pekerja
Seks Komersial Jalanan Usia 15–18 Tahun Di Denpasar Bali
O1
TX
Pengamatan Pertama
Intervensi
O2
(terapi kelompok dengan model Pengamatan Kedua
Pengetahuan tentang IMS interpersonal) sebanyak 5 Pengetahuan tentang IMS
Sikap perlindungan tehadap sesi/minggu, setiap sesi
Sikap perlindungan tehadap
IMS berlangsung
selama 120 menit IMS

X Y

E=(C)
Pengaruh perlakuan=Y-X
Kelompok perlakuan=kelompok kontrol
2

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
1.One group Interpersonal Group menganalisis terapi kelompok Desain penelitian ini Sampel penelitian peningkatan pengetahuan
pre and post Therapy Terhadap terhadap pengetahuan adalah pra-eksperimental sebanyak 18 orang yang tentang IMS, sikap
dan sikap perlindungan diri One Group terdiri dari 3 kelompok, perlindungan diri terhadap
test design Pengetahuan Dan dari IMS Pra test - post test Design masingmasing IMS. Ada pengaruh terapi
Perubahan Sikap kelompok terdiri dari 6 kelompok dengan model
Perlindungan Diri orang interpersonal
Dari IMS Pekerja dengan pengetahuan tentang
Seks Komersial Tehnik pengambilan IMS, sikap perlindungan diri
sampel snowball terhadap IMS serta perilaku
Jalanan Usia 15–18 sampling pada responden PSK
Tahun Di Denpasar yang memenuhi kriteria terhadap perlindungan diri
Bali inklusi. dalam menghadapi
pelanggan
3

2. . Sulistyowati  Pengaruh Jambu Biji Merah Terhadap Kadar Hb Saat Menstruasi Pada Mahasiswi DIII Kebidanan
Stikes Muhammadiyah Lamongan

O1 TX O2
Intervensi
Pengamatan Pertama (pemberian jus jambu merah Pengamatan Kedua
sebanyak 400 gram setara kadar Hb diukur pada hari ke 4
dengan 0,8 mg kebutuhan zat menstruasi
Kadar HB hari ke 1 menstruasi besi perhari, diberikan selama 3
hari pertama menstruasi)

X Y

E=(C)
Pengaruh perlakuan=Y-X
Kelompok perlakuan=kelompok kontrol
4

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
2..One Sulistyowati  mengetahui pengaruh Desain penelitian yang Populasi adalah terdapat pengaruh jambu
group pre Pengaruh Jambu jambu biji digunakan seluruh mahasiswi biji merah terhadap kadar
and post test merah terhadap kadar Hb adalah Pre-Eksperiment Tingkat 2 Prodi D III Hb saat menstruasi
Biji Merah saat menstruasi dengan metode one Kebidanan STIKes dengan p= 0,000
design
Terhadap Kadar group pre test posttest Muhammadiyah
Hb Saat design Lamongan. Sampel
Menstruasi Pada diambil dengan
metode purposive
Mahasiswi DIII sampling yaitu 25
Kebidanan Stikes responden
Muhammadiyah
Lamongan
5

3. Aulia Putti Utari, Gita Kostania, Suroso Pengaruh Pendidikan Sebaya (Peer Education) Terhadap Sikap Dalam Pencegahan
Anemia Pada Remaja Putri Di Posyandu Remaja Desa Pandes Klaten

O2
O1
Pengamatan Kedua
Pengamatan Pertama TX
Intervensi Sikap Remaja Putri dalam
Sikap Remaja Putri dalam (pendidikan sebaya) pencegahan anemia
pencegahan anemia

X Y

E=(C)
Pengaruh perlakuan=Y-X
Kelompok perlakuan=kelompok kontrol
6

Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Jenis
Penelitian
3.One group Aulia Putti Utari, Mengetahui pengaruh Pre-Experiment Populasi dalam Terdapat hubungan
pre and post Gita Kostania, pendidikan sebaya design with one group penelitian ini adalah positif antara sikap
test design Suroso Pengaruh terhadap sikap dalam pre-post test approach seluruh remaja putri remaja dengan
Pendidikan Sebaya pencegahan anemia yaitu dengan melihat di Desa Pandes pencegahan anenia
(Peer Education) perubahan sikap dalam berjumlah 237 (pretest’s mean was
Terhadap Sikap Dalam pencegahan anemia remaja putri. 51,42 and posttest’s
Pencegahan Anemia sebelum dan setelah Pengambilan sampel mean was 53,92.)p value
Pada Remaja Putri Di diberikan pendidikan 0,001 (p < 0,05).
secara cluster
Posyandu Remaja sebaya. sampling. Penentuan
Desa Pandes Klaten
kelompok yang
dijadikan sampel
dilakukan secara
acak, maka
didapatlah 4 dukuh
sebagai sampel
penelitian. Sampel
berjumlah 60 orang
remaja
7

Desain sesudah dengan kontrol/after only with control design (3 artikel)

4. Ratna Ningsih1, Setyowati, Hayuni Rahmah Efektivitas Paket Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore

E1 O1
Kelompok Perlakuan
Pengamatan pertama
TX
Intervensi Intensitas nyeri remaja yang
(Paket Pereda Nyeri) mengalami dismenore
remaja yang mengalami
dismenore

O1
Pengamatan pertama
Intensitas nyeri remaja yang
C tidak mengalami dismenore
Kelompok kontrol Pengaruh perlakuan=Y-X
remaja yang tidak mengalami
dismenore
.
Z
8

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
4. after only Efektivitas Paket mengidentifikasi efektifitas merupakan Teknik pengambilan sampel Hasil uji homogenitas
paket pereda terhadap intensitas penelitian quasi menggunakan non didapatkan variabel usia
with control Pereda Nyeri Pada nyeri pada remaja dengan eksperimental,
design Remaja Dengan dismenore dengan posttest probability sampling, yaitu dan kelas adalah
Dismenore only with control consecutive sampling, dengan homogen pada kedua
group design. pertimbangan pemilihan kelompok. Pada
sampel melalui kriteria. kelompok intervensi
Kriteria inklusi pada proporsi intensitas nyeri
penelitian ini adalah remaja yang terbanyak berada
yang mengalami dismenore pada nyeri ringan,
primer pada hari pertama sedangkan pada
menstruasi dalam enam bulan kelompok kontrol pada
terakhir, bersedia hanya nyeri berat. Ada
melakukan paket pereda pada perbedaan yang
kelompok intervensi, remaja bermakna intensitas
tersebut mengetahui nyeri antara kelompok
perkiraan siklus menstruasi intervensi dan kelompok
dalam tiga bulan terakhir, kontrol. Paket pereda
remaja yang dibesarkan efektif dalam
dengan Suku Rejang, dan menurunkan intensitas
bersedia menjadi responden nyeri pada remaja
Total sampel adalah 64 responden dengan dismenore
setelah dikontrol oleh
kecemasan dan
keletihan.

kuesioner numeric rating scale (NRS) untuk skala nyeri, visual analog scale (VAS) untuk skala cemas, piper fatigue scale (PFS)
untuk skala keletihan, dan kuesioner tentang dukungan keluarga. Numeric rating scale untuk meng-ukur skala nyeri adalah angka 0-10
(Pillitteri, 2003; Potter & Perry, 2006). Angka 0 berarti tidak ada keluhan nyeri haid/ kram pada perut bagian bawah, 1-3 berarti nyeri
9

ringan (terasa kram pada perut bagian bawah, masih dapat ditahan, masih dapat beraktivitas, masih bisa berkonsentrasi belajar), 4-6
berarti nyeri sedang (terasa kram pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktivitas dapat
terganggu, sulit/ susah berkonsentrasi belajar), 7-9 berarti nyeri berat (terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke
pinggang, paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual, badan lemas, tidak kuat beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi belajar),
dan 10 berarti nyeri berat sekali (terasa kram yang berat sekali pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, dan
punggung, tidak mau makan, mual, muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri atau bangun dari tempat tidur,
tidak dapat beraktivitas, terkadang sampai pingsan). Variabel intensitas nyeri untuk kepentingan analisis dikategorikan menjadi dua
berdasarkan cut of point, yaitu nyeri ringan (≤4) dan nyeri berat (>4). NRS sudah teruji validitas dan relia-bilitasnya berdasarkan hasil
penelitian Flaherty (2008) didapatkan nilai validitas 0,56-0,90, dan nilai konsistensi interval dengan menggunakan Alpha-Cronbach
didapatkan 0,75-0,89 (reliabel). Kuesioner untuk hasil deskripsi nyeri pada tiap tingkatan NRS setelah diuji oleh peneliti didapatkan
deskripsi nyeri mudah dan jelas diinterpretasikan oleh responden.

Alat ukur untuk tingkat kecemasan pada pe-nelitian ini dengan VAS rentang 0 sampai dengan 100. Angka 0 berarti tidak cemas,
tenang dan rileks; 10-20 berarti cemas ringan, mulai gelisah, dan khawatir; 30-70 berarti cemas sedang, perasaan gelisah, dan khawatir
terasa mengganggu; dan 80-100 berarti cemas berat, merasa ada bayangan buruk. Untuk kepentingan analisis maka variabel
kecemasan dikategorikan menjadi dua berdasarkan cut of point, yaitu cemas ringan (≤30) dan cemas berat (>30). Hasil uji validitas
dan reliabilitas berdasarkan penelitian Kindler, et al. (2000) yang mim-bandingkan visual analog scale (VAS) dengan state anxiety
score of the Spielberger state-trait anxiety inventory (STAI) pada pasien yang akan menjalani pembedahan, menunjukkan ada
hubungan antara VAS dan STAI (r = 0,66; p < 0,01).

Pada penelitian ini pengukuran tingkat keletihan remaja dengan menggunakan piper fatigue scale (PFS). Skala PFS ini dimodifikasi
dari Damismaya (2008) menjadi 10 pertanyaan dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 10. Interpretasi hasil perhitungan
berdasarkan cut of point adalah letih ringan bila ≤5 dan letih berat bila >5. Hasil uji validitas menggunakan Pearson Product Moment
terhadap kuesioner keletihan didapat 10 item pertanyaan valid (r > 0,444), sedangkan hasil uji reliabilitas menggunakan Alpha
Cronbach terhadap 10 pertanyaaan yang valid pada kuesioner keletihan, didapatkan nilai r Alpha 0,887 berarti 10 pertanyaan ini
reliabel.
Kuesioner tentang dukungan keluarga pada penelitian ini, peneliti rancang sendiri, yang terdiri dari 10 pertanyaan skor 1–4 dengan
skala Likert. Skor 1 berarti tidak pernah, skor 2 berarti kadang-kadang, skor 3 berarti sering, dan skor 4 berarti selalu. Nilai skor total
berdasarkan cut of point yaitu <25 berarti keluarga tidak mendukung dan ≥ 25 berarti keluarga mendukung.
10

5. Widdefrita, Ulvi Mariati Pengaruh Pendamping Persalinan Terhadap Apgar Score Bayi Menit Pertama

E1 O1
Pengamatan pertama
Kelompok Perlakuan
TX
Intervensi keadaan umum bayi
29 wanita inpartu fase aktif Pendampingan Persalinan berdasarkan nilai APGAR menit
yang mendapatkan pertama
pendampingan dalam persalinan

Y
C O1
Kelompok kontrol
Pengamatan pertama
29 wanita inpartu fase aktif yang keadaan umum bayi
tidak mendapatkan berdasarkan nilai APGAR menit
pendampingan dalam persalinan Pengaruh perlakuan=Y-X
pertama

Z
11

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
5.after only Tujuan umum Tujuan umum penelitian Penelitian ini bersifat Subjek dalam Hasil didapatkan rata-rata
with control penelitian ini adalah ini adalah untuk eksperimental dengan penelitian ini adalah nilai Apgar responden
design untuk mengetahui mengetahui perbedaan nilai rancangan non- semua ibu inpartu fase dengan pendamping saat
perbedaan nilai apgar apgar score menit pertama Randomized Posttest aktif di bidan praktik peralinan adalah 8,10
score menit pertama pada persalinan dengan Only Control Group swasta di Kota Padang dengan standar deviasi
pada persalinan dengan pendamping dan tanpa Design). selama periode 0,618 sedangkan pada
pendamping dan tanpa pendamping di BPS Kota Agustus s/d September responden tanpa
pendamping di BPS Padang tahun 2013. 2013=58. pendamping rata-rata
Kota Padang tahun nilai Apgar 6,79 dengan
2013. Kriteria inklusi wanita standar deviasi 1,264.
hamil aterm, janin Hasil uji t test
tunggal, hidup, independent nilai p 0,001
presentasi belakang berarti ada perbedaan
kepala, persalinan yang bermakna rata-rata
fase aktif, kemajuan nilai Apgar bayi yang
persalinan sesuai didampingi saat
dengan partograf, persalinan dengan tanpa
kehamilan dan didampingi.
persalinan tanpa
penyulit dan
persalinan
pervaginan
12

Pengaruh Pemberian Rangsangan Puting Susu Dengan Pemilinan Pada Manajemen Aktif Kala
6. Fresthy Astrika Yunita
III Terhadap Waktu Kelahiran Plasenta di Kota Surakarta

E1 O1
TX
Pengamatan pertama
Kelompok Perlakuan Intervensi
Rangsangan Puting Susu Waktu Kelahiran Plasenta
28 responden ibu bersalin dengan Dengan Pemilinan
tindakan manajemen aktif kala III dan
pemilinansebagai kelompok perlakuan

C O1
Kelompok kontrol
28 responden ibu bersalin dengan Pengamatan pertama
tindakan manajemen aktif kala III sebagai Waktu Kelahiran Plasenta
kelompok kontrol
Pengaruh perlakuan=Y-X

Z
13

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
6. after only Pengaruh Pemberian Untuk mengetahui Penelitian ini adalah Sampel dalam Terdapat pengaruh
with control Rangsangan Puting pengaruh pemberian Quasi Experiment penelitian ini yang signifikan waktu
design Susu Dengan rangsangan dengan desain sejumlah 56 ibu kelahiran plasenta pada
Pemilinan Pada puting susu dengan penelitian After Only i>ersalin,-28 orang pertolongan persalinan
Manajemen Aktif pemilinan pada With Control Design. sebagai kelompok kala III yang
Kala III Terhadap Manajemen Aktif Penelitian periakuan dan menggunakan
Waktu Kelahiran Kala III terhadap waktu dilaksanakan di 28 orang sebagai MAK III dengan
Plasenta di Kota kelahiran plasenta Rumah Sakit Daerah kelompok kontrol pemilinan jika
Surakarta (RSD) Kota Surakarta dibandingkan dengan
dan BPS Suratini MAK III tanpa
Surakarta pemilinan, perbedaan
waktunya 2.582
menit lebih cepat dari
kelahiran plasenta. yang
menggunakan MAK III
dengan pemilinan
puting
susu. Persalinan kala III
yang menerapkan
Manajemen Aktif Kala
III dengan pemilinan
menunjukkan pengaruh
yang signifikan dimana
p<
0.05 ( p 0.00; beda
mean; 2.582). Dengan
demikian
hipotesis dalam
penelitian ini adalah
14

ditolak yaitu
pemberian rangsangan
puting susu pada
Manajemen
Aktif Kala III dan
pemilinan berpengaruh
TX
secara
Intervensi signifikan terhadap
Mendapatkan ekstra Waktu kelahiran
E1 temulawak 250 mg plasentanya
O1 diberikan 3x sehari dibandingkan O2 dengan
Kelompok Perlakuan
Pengamatan pertama (pagi, siang, malam) waktu kelahiran
(pre test) setelah menyusui plasenta padakedua
Pengamatan

19 ibu post partum Produksi ASI selaa after feeding Manajemen Aktif Kala
(post test)
for 14 hari dan III tanpa pemilinan
Produksi ASI
mendapatkan
pelayanan post
partum
Desain sebelum dan sesudah dengan kontrol (before after with control design/non equivalent group design
standartandard, (3 artikel)

7. Chyntia DesbriyaniEffect Of Consuming Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Extract On Breast Milk ProductionYIn
X
Postpartum Mothers (Efek Dari Konsumsi Ekstrak Temulawak Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Partum)

O1 O2
Produksi ASI pada ibu dengan
C standar postpartum (inisiasi ASI Pengamatan kedua
Kelompok kontrol dini), makanan bernutrisi, (post test)
minum 8 gelas per hari,
Produksi ASI
19 ibu post partum mengkonsumsi Fe tablert
selaama 40 hari vitamin A
2x200.000 IU, ambulasi dini,
personal hygiene, istrirahat
cukup dan perawatan payudara

Pengaruh perlakuan=(Y-X)-(Z-A)
Z
15

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
7. before Efek dari konsumsi Untuk mengetahui efek Kuasi eksperimental 38 responden terdiri Terdapat hubungan antara
after with ekstrak temulawak dari ekstrak temulawak dengan non equivalent atas 19 perlakuan peningkatan volume hormon
prolaktin (p = 0.000),
control terhadap produksi untuk meningkatkan control group design dan 19 kontrol volume ASI (p = 0.001),
design/non ASI pada ibu post produksi ASI Ibu post frequency Urine bayi (p =
equivalent partum partum di Puskesmas Kriteria inklusi 0.001), frequency BAB Bayi
group Ambarawa -post partum hari (p = 0.000), duration tidur
bayi(p = 0.000) dengan
design pertama (24 jam) sd pemberian ekstra temulawak
15 hari post partum
-primipara
-rutin makan 3x
sehari
Tidak menggunakan
kb hormonal
-tidak ada kelainan
16

di payudara seperti
puting masuk ke
dalam
-usia kehamilan
cukup
-tidak
merokok/alkohol
-tidak
mengkonsumsi
tambahan vitamin
untuk menambah
jumah ASI
-mendapat
perawatan payudara

Kriteria Inklusi bayi


Reflek menelan baik
Mendapat ASI
Ekslusif
Berat bayi ?2500 gr
17

8. Winda Ayu Lestari* Hafrizal Riza **Desy Wulandari**  Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio
Caesarea Di Rsud Dr. Soedarso Kota Pontianak

TX
E1 O1 O2
Pengamatan pertama Intervensi
Pengamatan Kedua
Kelompok Perlakuan (Pre test) Terapi analgesik
(post test)
dan Terapi musik
16 orang ibu post SC Skala nyeri klasik Skala nyeri

X Y

O2
Pengamatan kedua
O1
C (Post test)
Kelompok kontrol Pengamatan pertama
(Pre tes)
16 orang pada kelompok kontrol yang Skala nyeri
Skala nyeri
hanya diberikan analgesik

Z
18

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
8. before Pengaruh Pemberian Mengidentifikasi pengaruh Penelitian ini adalah Sample penelitian adalah Hasil uji Wilcoxon
after with Terapi Musik Klasik pemberian terapi musik klasik penelitian Quasi ibu post sectio caesarea menunjukkan ada penurunan
Terhadap Skala Nyeri terhadap skala nyeri pada ibu Eksperimen Design dengan yang terdiri dari 16 orang tingkat nyeri yang signifikan
control Pada Ibu Post Operasi post sectio caesarea di RSUD rancangan pre test and pada kelompok sebelum dan sesudah
design/non Sectio Caesarea Di Rsud Dr. Soedarso Kota Pontianak. post test nonequivalent intervensi yang diberikan perlakuan pada kelompok
equivalent Dr. Soedarso Kota control group kombinasi analgesik dan intervensi yaitu p=0,002
group Pontianak terapi musik klasik dan (p<0,005) sedangkan pada
design 16 orang pada kelompok kelompok kontrol tidak ada
kontrol yang hanya penurunan tingkat nyeri
diberikan analgesik serta yang signifikan sebelum dan
diambil dengan cara sesudah perlakuan yaitu
Accidental Sampling. p=0,083, yang berarti ada
perbedaan tingkat nyeri pada
kelompok kontrol yang tidak
diberikan terapi musik klasik
dan kelompok intervensi
yang diberikan terapi musik
klasik.
19

9. Nurul Qamariah Rista Andaruni,1 Ema Alasiry Pengaruh Pijat Bayi Dan Breastfeeding Terhadap
Penurunan Kadar Bilirubin Pada Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia

TX O2
O1
E1 Pengamatan pertama
Intervensi Pengamatan Kedua
Kelompok Perlakuan I (Pre test)
(post test)
(pijat+breastfeedin
Kadar bilirubin g) kadr bilirubin

O2
O1
E1 Pengamatan pertama Tx Pengamatan Kedua

Kelompok Perlakuan
(Pre test) Intervensi (post test)

16 orang ibu post SC


Kadar bilirubin (pijat+susu formula), kadr bilirubin

O1 O2
E1 Pengamatan pertama Tx
(Pre test)
Intervensi Pengamatan Kedua

Kelompok Perlakuan (post test)


Kadar bilirubin (breast feeding),
16 orang ibu post SC O
kadr bilirubin
2

Pengamatan Kedua
O1
Pengamatan pertama (post test)
C
Kelompok kontrol (Pre test) kadr bilirubin

ri
16 orang pada kelompok kontrol yang Kadar bilirubin
hanya diberikan analgesik
20

Jenis Judul Tujuan Metodologi Sampel Hasil


Penelitian
9. before Pengaruh Pijat Bayi mengetahui pengaruh Jenis penelitian Sampel dalam penelitian ada perbedaan kadar
after with Dan Breastfeeding pemberian pijat bayi dan desain Quasi ini bilirubin antara keempat
Eksperimental dengan neonatus kelompok
control Terhadap breastfeeding terhadap rancangan Non-Equivalent hiperbilirubinemia yang setelah intervensi dengan p
design/non Penurunan Kadar penurunan kadar bilirubin Control Group. menerima fototerapi value 0,000<0,05. Setelah
equivalent Bilirubin Pada pada neonatus dengan sebanyak 70 bayi dibagi intervensi diperoleh rata-rata
group Neonatus Dengan hiperbilirubinemia menjadi 4 kelompok. penurunan kadar bilirubin
design Hiperbilirubinemia Bayi yang pada kelompok
mendapatkan pijat dan pijat+breastfeeding sebesar
breastfeeding (Kelompok 7.82 mg/dl, kelompok
I), bayi yang mendapat pijat+susu formula sebesar
pijat dan susu formula 9.22 mg/dl,
(Kelompok II), kelompok breastfeeding
bayi yang hanya sebesar 14.68 mg/dl dan
mendapat breastfeeding kelompok susu formula
(Kelompok III) dan bayi sebesar 13.69 mg/dl. Dari
yang hanya mendapat hasil
susu formula penelitian dapat disimpulkan
(Kelompok IV). bahwa kelompok yang
Pemberian intervensi diberikan pemijatan lebih
dilakukan selama 3 efektif menurunkan kadar
hari/sampel. bilirubin dibandingkan
hanya diberikan
breastfeeding atau susu
formula.

Anda mungkin juga menyukai