NIM : 19340049 p
Tugas mencari artikel yang berkaitan dengan penelitian Eksperimen Kuasi:Desain sebelum dan sesudah 1 kelompok/one group pre
and post test design (3 artikel)
1. Levi Tina Sari Interpersonal Group Therapy Terhadap Pengetahuan Dan Perubahan Sikap Perlindungan Diri Dari IMS Pekerja
Seks Komersial Jalanan Usia 15–18 Tahun Di Denpasar Bali
O1
TX
Pengamatan Pertama
Intervensi
O2
(terapi kelompok dengan model Pengamatan Kedua
Pengetahuan tentang IMS interpersonal) sebanyak 5 Pengetahuan tentang IMS
Sikap perlindungan tehadap sesi/minggu, setiap sesi
Sikap perlindungan tehadap
IMS berlangsung
selama 120 menit IMS
X Y
E=(C)
Pengaruh perlakuan=Y-X
Kelompok perlakuan=kelompok kontrol
2
2. . Sulistyowati Pengaruh Jambu Biji Merah Terhadap Kadar Hb Saat Menstruasi Pada Mahasiswi DIII Kebidanan
Stikes Muhammadiyah Lamongan
O1 TX O2
Intervensi
Pengamatan Pertama (pemberian jus jambu merah Pengamatan Kedua
sebanyak 400 gram setara kadar Hb diukur pada hari ke 4
dengan 0,8 mg kebutuhan zat menstruasi
Kadar HB hari ke 1 menstruasi besi perhari, diberikan selama 3
hari pertama menstruasi)
X Y
E=(C)
Pengaruh perlakuan=Y-X
Kelompok perlakuan=kelompok kontrol
4
3. Aulia Putti Utari, Gita Kostania, Suroso Pengaruh Pendidikan Sebaya (Peer Education) Terhadap Sikap Dalam Pencegahan
Anemia Pada Remaja Putri Di Posyandu Remaja Desa Pandes Klaten
O2
O1
Pengamatan Kedua
Pengamatan Pertama TX
Intervensi Sikap Remaja Putri dalam
Sikap Remaja Putri dalam (pendidikan sebaya) pencegahan anemia
pencegahan anemia
X Y
E=(C)
Pengaruh perlakuan=Y-X
Kelompok perlakuan=kelompok kontrol
6
4. Ratna Ningsih1, Setyowati, Hayuni Rahmah Efektivitas Paket Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore
E1 O1
Kelompok Perlakuan
Pengamatan pertama
TX
Intervensi Intensitas nyeri remaja yang
(Paket Pereda Nyeri) mengalami dismenore
remaja yang mengalami
dismenore
O1
Pengamatan pertama
Intensitas nyeri remaja yang
C tidak mengalami dismenore
Kelompok kontrol Pengaruh perlakuan=Y-X
remaja yang tidak mengalami
dismenore
.
Z
8
kuesioner numeric rating scale (NRS) untuk skala nyeri, visual analog scale (VAS) untuk skala cemas, piper fatigue scale (PFS)
untuk skala keletihan, dan kuesioner tentang dukungan keluarga. Numeric rating scale untuk meng-ukur skala nyeri adalah angka 0-10
(Pillitteri, 2003; Potter & Perry, 2006). Angka 0 berarti tidak ada keluhan nyeri haid/ kram pada perut bagian bawah, 1-3 berarti nyeri
9
ringan (terasa kram pada perut bagian bawah, masih dapat ditahan, masih dapat beraktivitas, masih bisa berkonsentrasi belajar), 4-6
berarti nyeri sedang (terasa kram pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kurang nafsu makan, aktivitas dapat
terganggu, sulit/ susah berkonsentrasi belajar), 7-9 berarti nyeri berat (terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke
pinggang, paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual, badan lemas, tidak kuat beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi belajar),
dan 10 berarti nyeri berat sekali (terasa kram yang berat sekali pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, kaki, dan
punggung, tidak mau makan, mual, muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri atau bangun dari tempat tidur,
tidak dapat beraktivitas, terkadang sampai pingsan). Variabel intensitas nyeri untuk kepentingan analisis dikategorikan menjadi dua
berdasarkan cut of point, yaitu nyeri ringan (≤4) dan nyeri berat (>4). NRS sudah teruji validitas dan relia-bilitasnya berdasarkan hasil
penelitian Flaherty (2008) didapatkan nilai validitas 0,56-0,90, dan nilai konsistensi interval dengan menggunakan Alpha-Cronbach
didapatkan 0,75-0,89 (reliabel). Kuesioner untuk hasil deskripsi nyeri pada tiap tingkatan NRS setelah diuji oleh peneliti didapatkan
deskripsi nyeri mudah dan jelas diinterpretasikan oleh responden.
Alat ukur untuk tingkat kecemasan pada pe-nelitian ini dengan VAS rentang 0 sampai dengan 100. Angka 0 berarti tidak cemas,
tenang dan rileks; 10-20 berarti cemas ringan, mulai gelisah, dan khawatir; 30-70 berarti cemas sedang, perasaan gelisah, dan khawatir
terasa mengganggu; dan 80-100 berarti cemas berat, merasa ada bayangan buruk. Untuk kepentingan analisis maka variabel
kecemasan dikategorikan menjadi dua berdasarkan cut of point, yaitu cemas ringan (≤30) dan cemas berat (>30). Hasil uji validitas
dan reliabilitas berdasarkan penelitian Kindler, et al. (2000) yang mim-bandingkan visual analog scale (VAS) dengan state anxiety
score of the Spielberger state-trait anxiety inventory (STAI) pada pasien yang akan menjalani pembedahan, menunjukkan ada
hubungan antara VAS dan STAI (r = 0,66; p < 0,01).
Pada penelitian ini pengukuran tingkat keletihan remaja dengan menggunakan piper fatigue scale (PFS). Skala PFS ini dimodifikasi
dari Damismaya (2008) menjadi 10 pertanyaan dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 10. Interpretasi hasil perhitungan
berdasarkan cut of point adalah letih ringan bila ≤5 dan letih berat bila >5. Hasil uji validitas menggunakan Pearson Product Moment
terhadap kuesioner keletihan didapat 10 item pertanyaan valid (r > 0,444), sedangkan hasil uji reliabilitas menggunakan Alpha
Cronbach terhadap 10 pertanyaaan yang valid pada kuesioner keletihan, didapatkan nilai r Alpha 0,887 berarti 10 pertanyaan ini
reliabel.
Kuesioner tentang dukungan keluarga pada penelitian ini, peneliti rancang sendiri, yang terdiri dari 10 pertanyaan skor 1–4 dengan
skala Likert. Skor 1 berarti tidak pernah, skor 2 berarti kadang-kadang, skor 3 berarti sering, dan skor 4 berarti selalu. Nilai skor total
berdasarkan cut of point yaitu <25 berarti keluarga tidak mendukung dan ≥ 25 berarti keluarga mendukung.
10
5. Widdefrita, Ulvi Mariati Pengaruh Pendamping Persalinan Terhadap Apgar Score Bayi Menit Pertama
E1 O1
Pengamatan pertama
Kelompok Perlakuan
TX
Intervensi keadaan umum bayi
29 wanita inpartu fase aktif Pendampingan Persalinan berdasarkan nilai APGAR menit
yang mendapatkan pertama
pendampingan dalam persalinan
Y
C O1
Kelompok kontrol
Pengamatan pertama
29 wanita inpartu fase aktif yang keadaan umum bayi
tidak mendapatkan berdasarkan nilai APGAR menit
pendampingan dalam persalinan Pengaruh perlakuan=Y-X
pertama
Z
11
Pengaruh Pemberian Rangsangan Puting Susu Dengan Pemilinan Pada Manajemen Aktif Kala
6. Fresthy Astrika Yunita
III Terhadap Waktu Kelahiran Plasenta di Kota Surakarta
E1 O1
TX
Pengamatan pertama
Kelompok Perlakuan Intervensi
Rangsangan Puting Susu Waktu Kelahiran Plasenta
28 responden ibu bersalin dengan Dengan Pemilinan
tindakan manajemen aktif kala III dan
pemilinansebagai kelompok perlakuan
C O1
Kelompok kontrol
28 responden ibu bersalin dengan Pengamatan pertama
tindakan manajemen aktif kala III sebagai Waktu Kelahiran Plasenta
kelompok kontrol
Pengaruh perlakuan=Y-X
Z
13
ditolak yaitu
pemberian rangsangan
puting susu pada
Manajemen
Aktif Kala III dan
pemilinan berpengaruh
TX
secara
Intervensi signifikan terhadap
Mendapatkan ekstra Waktu kelahiran
E1 temulawak 250 mg plasentanya
O1 diberikan 3x sehari dibandingkan O2 dengan
Kelompok Perlakuan
Pengamatan pertama (pagi, siang, malam) waktu kelahiran
(pre test) setelah menyusui plasenta padakedua
Pengamatan
19 ibu post partum Produksi ASI selaa after feeding Manajemen Aktif Kala
(post test)
for 14 hari dan III tanpa pemilinan
Produksi ASI
mendapatkan
pelayanan post
partum
Desain sebelum dan sesudah dengan kontrol (before after with control design/non equivalent group design
standartandard, (3 artikel)
7. Chyntia DesbriyaniEffect Of Consuming Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Extract On Breast Milk ProductionYIn
X
Postpartum Mothers (Efek Dari Konsumsi Ekstrak Temulawak Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Partum)
O1 O2
Produksi ASI pada ibu dengan
C standar postpartum (inisiasi ASI Pengamatan kedua
Kelompok kontrol dini), makanan bernutrisi, (post test)
minum 8 gelas per hari,
Produksi ASI
19 ibu post partum mengkonsumsi Fe tablert
selaama 40 hari vitamin A
2x200.000 IU, ambulasi dini,
personal hygiene, istrirahat
cukup dan perawatan payudara
Pengaruh perlakuan=(Y-X)-(Z-A)
Z
15
di payudara seperti
puting masuk ke
dalam
-usia kehamilan
cukup
-tidak
merokok/alkohol
-tidak
mengkonsumsi
tambahan vitamin
untuk menambah
jumah ASI
-mendapat
perawatan payudara
8. Winda Ayu Lestari* Hafrizal Riza **Desy Wulandari** Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio
Caesarea Di Rsud Dr. Soedarso Kota Pontianak
TX
E1 O1 O2
Pengamatan pertama Intervensi
Pengamatan Kedua
Kelompok Perlakuan (Pre test) Terapi analgesik
(post test)
dan Terapi musik
16 orang ibu post SC Skala nyeri klasik Skala nyeri
X Y
O2
Pengamatan kedua
O1
C (Post test)
Kelompok kontrol Pengamatan pertama
(Pre tes)
16 orang pada kelompok kontrol yang Skala nyeri
Skala nyeri
hanya diberikan analgesik
Z
18
9. Nurul Qamariah Rista Andaruni,1 Ema Alasiry Pengaruh Pijat Bayi Dan Breastfeeding Terhadap
Penurunan Kadar Bilirubin Pada Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia
TX O2
O1
E1 Pengamatan pertama
Intervensi Pengamatan Kedua
Kelompok Perlakuan I (Pre test)
(post test)
(pijat+breastfeedin
Kadar bilirubin g) kadr bilirubin
O2
O1
E1 Pengamatan pertama Tx Pengamatan Kedua
Kelompok Perlakuan
(Pre test) Intervensi (post test)
O1 O2
E1 Pengamatan pertama Tx
(Pre test)
Intervensi Pengamatan Kedua
Pengamatan Kedua
O1
Pengamatan pertama (post test)
C
Kelompok kontrol (Pre test) kadr bilirubin
ri
16 orang pada kelompok kontrol yang Kadar bilirubin
hanya diberikan analgesik
20