Anda di halaman 1dari 32

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruang Praktek

1. Sejarah Singkat
Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr.R.D Kandou Manado Sudah ada sejak Tahun
1936 dengan nama Koningen Wilhelma Ziekenheuis (KWZ), pada tahun 1942 berganti
nama menjadi Kaiugun Bioin, pada tahun 1946 pemerintah merubah nama dari
Kaiugun Bioin menjadi Rumah Sakit Gunung Wenang, Tahun 1995 Menjadi Rumah
Sakit Daerah kelas B, Kemudian pindah ke kelurahan Malalayang menjadi Rumah
Sakit Unit Pengelola PNBP, Tahun 2004 Terjadi perubahan nama menjadi RSUP
Prof.Dr.R.D Kandou, Tahun 2007 ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang
menerapkan pola pengelolaan Keuangan BLU, Tahun 2014 Terakreditasi sebagai
wahana pendidikan utama Fakultas Kedokteran UNSRAT, ditunjuk Sebagai Rumah
Sakit Rujukan Nasional, Tahun 2015 menjadi Rumah Sakit Tipe A Terakreditasi
Paripurna Oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit , dan pada 07 Juli 2018 Terakreditasi
Joint Commision International (JCI).
2. Visi, Misi, Tata Nilai, dan Motto Rumah Sakit
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pelayanan Rujukan Nasional yang Unggul
di Indonesia Timur Tahun 2019
b. Misi
 Memberikan pelayanan medik keperawatan & penunjang yang berkualitas
 Meningkatkan pendidikan, pelatihan dan penelitian
 Meningkatkan akuntabilitas pengelola keuangan
 Meningkatkan kesejahteraan karyawan
 Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah sakit
c. Tata nilai
 Team work
 Inovatif
 Transparan dan akuntantabel
 Integritas yang tinggi
 Bertindak cepat dan tepat
d. Motto
Kepuasan Pelanggan diatas segala-galanya

3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

a. Kedudukan
1) RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan.
2) RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado dipimpin oleh seorang kepala yang disebut
Direktur Utama.

b. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
248/Menkes/per/III 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado dan keputusan Direktur Jendral Bina Pelayanan Medik No.
HK.03.05/I/442/09 tentang Susunan Jabatan, Uraian Jabatan, dan Tata Hubungan
Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan mempunyai tugas pokok
memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dan upaya
peningkatan kesehatan lainnya melalui program-program pemerintah serta menjadi
unggulan di kawasan timur Indonesia bagian utara.

c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
menyelenggarakan fungsi :
1. Menyusun perencanaan strategis RS.
2. Mengatur penggunaan sarana, alat dan bahan.
3. Melaksanakan peningkatan pelayanan kesehatan.
4. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.
5. Melaksanakan pelayanan rujukan.
6. Melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia.
7. Melaksanakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang praktek
kedokteran.
8. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan lainnya.
9. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.
10. Melaksanakan administrasi umum dan keuangan.
11. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
12. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian.
4. Jenis- Jenis Pelayanan Kesehatan
 Pelayanan Rawat Jalan
 Pelayanan Rawat Inap
 Pelayanan Rawat Khusus
 Pelayanan Penunjang Medik
 Pelayanan Penunjang Non Medik
 Pelayanan Endoscopy
Adapun layanan unggulan di RSUP Prof Dr.R.D Kandou Manado adalah :
 Pelayanan bedah vascular dan endovascular
 Pelayanan endoscopy
 Pelayanan CT-Scan Multi Slice
 Pelayanan MRI
 Pelayanan Kateterisasi Jantung (CathLab)
 Pelayanan Radiotheraphy
 Pelayanan ICU
 Pelayanan NICU
B. Pengumpulan Data
A. Pengkajian 5M
1. Man
a. Struktur Organisasi

DIREKTUR UTAMA :
Dr. dr. Jimmy Panelewen , Sp. B-
KBD

DIREKTUR MEDIK DAN DIREKTUR SDM DAN DIREKTUR KEUANGAN &


KEPERAWATAN: PENDIDIKAN: ADMINISTRASI UMUM:
Dr. celestinus E. Munthe, Sp. KJ.M.Kes Dr. dr. Ivonne Elisabeth Rotty, M.Kes Dewi Anggraini, SE, MM

KEPALA INSTALASI :
Ns. Herlina Mercy Tiwa, S.Kep

KEPALA RUANGAN
Ns. Vera Wonte, S.Kep, MARS

KETUA TIM A KETUA TIM B


Ns. Irene A. Krepowan, S.Kep Ns. Valentina Tumipa, S.Kep

PJ SHIFT TIM A: PJ SHIFT TIM B:


1. Ns. Sintia N. kawung, S.Kep 1. Fitriani Yauri, Amd. Kep
2. Fernando Lumintang, 2. Deisy Palit, Amd. Kep
Amd.Kep

Perawat Pelaksana Tim A : Perawat Pelaksana Tim A :


1. Christovel Lombogia, Amd.Kep 1. Riana F. Bawotong, S.Kep
2. Meilan Kereh, Amd. Kep 2. Bayu Panji Kesuma, Amd.Kep
3. Ns. Priscilia Swetly Koem, S.Kep 3. Abdi Santoso, Amd.Kep
4. Febrina Satolom, S.Kep 4. Yolanda Sumarauw, Amd.Kep
5. Vetrilia Karwur, Amd.Kep 5. Ns. Yohana Dumopa, S.Kep
6. Olive Emor, Amd.Kep 6. Ns. Gideon Ir. Kolonio, S.Kep
7. Irvina Aruperes, Amd.Kep 7. Giovanni L. Moningka, S.Tr.Kep
8. Ns. Arvini Palit, S.Kep
b. Jumlah tenaga RS Bhayangkara Manado

PERAWAT
1. Ns. Herlina Mercy Tiwa, S.Kep
2. Ns. Vera Wonte, S.Kep, MARS
3. Ns. Irene A. Krepowan, S.Kep
4. Ns. Valentina Tumipa, S.Kep
5. Ns. Sintia N. kawung, S.Kep
6. Fernando Lumintang, Amd.Kep
7. Fitriani Yauri, Amd. Kep
8. Deisy Palit, Amd. Kep
9. Christovel Lombogia, Amd.Kep
10. Meilan Kereh, Amd. Kep
11. Ns. Priscilia Swetly Koem, S.Kep
12. Febrina Satolom, S.Kep
13. Vetrilia Karwur, Amd.Kep
14. Olive Emor, Amd.Kep
15. Irvina Aruperes, Amd.Kep
16. Ns. Arvini Palit, S.Kep
17. Riana F. Bawotong, S.Kep
18. Bayu Panji Kesuma, Amd.Kep
19. Abdi Santoso, Amd.Kep
20. Yolanda Sumarauw, Amd.Kep
21. Ns. Yohana Dumopa, S.Kep
22. Ns. Gideon Ir. Kolonio, S.Kep
23. Giovanni L. Moningka, S.Tr.Kep

DOKTER DPJP :
1. Prof . dr. Linda Rotty, Sp.PD.KHOM
2. dr. Juanita Langi, Sp.PD KEMD
3. dr. Stella Pallar, Sp.Pd. KGH

Jumlah tenaga yang bertugas di Ruangan Rawat Inap adalah sbb :


No Tenaga Tingkat pendidikan jumlah
1 Kepala Ruangan Ners 1
2 Perawat Pelaksana Ners 7
S1/D4 3
D3 11

Jumlah perawat yang bertugas di Ruangan IRINA B


1. dinas pagi : 8 orang
2. dinas sore : 4 orang
3. dinas malam : 3 orang

c. Ketergantungan Pasien

Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan Klasifikasi Pasien ( Metode


Douglass)
Jumlah Klasifikasi Pasien
Pasien
Minimal Care Partial care Total care
P S M P S M P S M
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0.60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Dst…
Jumlah Pasien : - Tanggal 21 : 28 pasien
- Tanggal 22 : 29 pasien
- Tanggal 23 : 29 pasien
- Tanggal 24 : 28 pasien
- Tanggal 25 : 29 pasien
- Tanggal 27 : 26 pasien
- Tanggal 28 : 28 pasien
- Tanggal 29 : 27 pasien
- Tanggal 30 : 27 pasien
- Tanggal 21 :
Pagi : M = 7 x 0,17 = 1,19 ; P = 21 x 0,27 = 5,6 ; T = 0 x 0,36 = 0
Hasil total = 6,86% = 7 perawat
Sore : M = 3 x 0,14 = 0,42 ; P = 24 x 0,15 = 3,6 ; T = 0 x 0,30 =
Hasil total = 4,02% = 4 perawat
Malam : M = 3 x 0,10 = 0,3 ; P = 24 x 0,07 = 1,68 ; T = 0 x 0,20 = 0
Hasil total = 1,98% = 2 perawat
Jumlah keseluruhan perawat per hari : 13 perawat
- Tanggal 22 :
Pagi : M = 11 x 0,17 = 1,87 ; P = 16 x 0,27 = 4,32 ; T = 2 x 0,36 =
0,72
Hasil total = 6,91% = 7 perawat
Sore : M = 8 x 0,14 = 1,12 ; P = 18 x 0.15 = 2,7 ; T = 2 x 0,30 = 0,6
Hasil total = 4,42 % = 4 perawat
Malam : M = 12 x 0,07 = 0,84 ; P = 16 x 0,10 = 1,6 ; T = 1 x 0,20 =
0,20
Hasil total = 2,64 % = 3 perawat
Jumlah keseluruhan perawat per hari : 14 perawat
- Tanggal 23 :
Pagi : M = 14 x 0,17 = 2,38 ; P = 14 x 0,27 = 3,78, ; T = 1 x 0,36 =
0,36
Hasil total = 6,52% = 7 perawat
Sore : M = 12 x 0,14 = 1,6 ; P = 12 x 0,15 = 1,8 ; T = 1 x 0,30 = 0,30
Hasil total = 3,78% = 4 perawat
Malam : M = 14 x 0,10 = 1,4 ; P = 14 x 0,07 = 0,9 ; T = 1 x 0,20 =
0,20
Hasil total = 2,58% = 3 perawat
Jumlah keseluruhan perawat perhari : 14 perawat
- Tanggal 24 :
Pagi : M = 10 x 0,17 = 1,7 ; P = 16 x 0,27 = 4,32 ; T = 2 x 0,36 =
0,72
Hasil total = 6,74% = 7 perawat
Sore : M = 4 x 0,14 = 0,56 ; P = 20 x 0,15 = 3 ; T = 2 x 0,30 = 0,6
Hasil total = 4,16% = 4 perawat
Malam : M = 4 x 0,10 = 0,4 ; P = 22 x 0,07 = 1,54 ; T = 2 x 0,20 =
0,4
Hasil total = 2,34% = 2 perawat
Jumlah keseluruhan perawat per hari : 13 perawat
- Tanggal 25 :
Pagi : M = 14 x 0,17 = 2,38 ; P = 14 x 0,27 = 3,78 ; T = 1 x 0,36 =
0,36
Hasil total = 6,52% = 7 perawat
Sore : M = 12 x 0,14 = 1,68 ; P = 12 x 0,15 = 1,8 ; T = 1 x 0,30 =
0,30
Hasil total = 3,78% = 4 perawat
Malam : M = 14 x 0,10 = 1,4 ; P = 14 x 0,07 = 0,98 ; T = 1 x 0,20 =
0,20
Hasil total = 2,58% = 3 perawat
Jumlah keseluruhan perawat perhari : 14 perawat
- Tanggal 27 :
Pagi : M = 7 x 0,17 = 1,19 ; P = 18 x 0,27 = 4,86 ;T = 1 x 0,36 = 0,36
Hasil total = 6,41% = 6 perawat
Sore : M = 6 x 0,14 = 0,84 ; P = 20 x 0,15 = 3 ; T = 1 x 0,30 = 0,30
Hasil total = 4,14% = 4 perawat
Malam : M = 6 x 0,10 = 0,6 ; P = 20 x 0,07 = 1,4 ; T = 1 x 0,20 =
0,20
Hasil total = 2,2% = 2 perawat
Jumlah keseluruhan perawat per hari : 12 perawat
- Tanggal 28 :
Pagi : M = 5 x 0,17 = 0,85 ; P = 22 x 0,27 = 5,94 ; T = 1 x 0,36 =
0,36
Hasil total = 7,15% = 7 perawat
Sore : M = 10 x 0,14 = 1,4 ; P = 15 x 0,15 = 2,25 ; T = 1 x 0,30 = 0,30
Hasil total = 3,45% = 3 perawat
Malam : M = 10 x 0,10 = 1 ; P = 17 x 0,07 = 1,19 ; T = 1 x 0,20 = 0,20
Hasil total = 2,39% = 2 perawat
Jumlah keseluruhan perawat perhari : 12 perawat
- Tanggal 29 :
Pagi : M =8 x 0,17 =1,36 ; P = 18 x 0,27 = 4,86 ; T = 1 x 0,36 =
0,36
Hasil total = 6,58% = 7 perawat
Sore : M = 10 x 0,14 = 1,4 ; P = 14 x 0,15 = 2,1 ; T = 2 x 0,30 =
0,6
Hasil total = 4,1% = 4 perawat
Malam : M = 10 x 0,10 = 1 ; P = 16 x 0,07 = 1,12 ; T = 2 x 0,20 =
0,04
Hasil total = 2,24% = 2 perawat
Jumlah keseluruhan perawat per hari : 13
- Tanggal 30 :
Pagi : M = 13 x 0,17 = 2,21 ; P = 13 x 0,27 = 3,51 ; T = 1 x 0,36 =
0,36
Hasil total = 4,61% = 5 perawat
Sore : M = 14 x 0,14 = 1,96 ; P = 14 x 0,15 = 2,1 ; T = 1 x 0,30 =
0,30
Hasil total = 6,08% = 6 perawat
Malam : M = 11 x 0,10 = 1,1 ; P = 11 x 0,07 = 0,77 ; T = 1 x 0,20 = 0,20
Hasil total = 2,07% = 2 perawat
Jumlah keseluruhan perawat perhari : 13 perawat

d. Alur Masuk keluar Pasien

MASUK

IGD:
I
POLIKLINIK REKAM -Rujukkan RS
MEDIS -Rujukkan Dokter Spesialis
-Datang Sendiri
RUANGAN IRINA B

RUANGAN KELUAR :
LAIN - Sembuh
- Permintaan Sendiri
MENINGGAL
e. Gambaran Kasus

Gambaran 4 kasus terbanyak di ruangan Irina B


No Nama Penyakit Jumlah kasus
1. HPT 17
2. DM Tipe 2 8
3. CHF 10
4. CKD 14

f. Komunikasi
Ruangan Irina B menggunakan komunikasi terapeutik kepada pasien serta
menggunakan Intercom untuk berkomunikasi di ruangan lain dalam RSUP Prof.
dr. R.D. Kandou Manado

2. Material (Sarana Prasarana)


a. Gambaran Umum Interna (Penyakit Dalam)
Ruang Perawatan Interna (Penyakit Dalam) terletak di bagian paling belakang
RS Bhayangkara. Dengan pembagian ruanagan sebagai berikut :
b. Pembagian Ruangan
- Ruang kelas 1 : 17 Tempat Tidur
- Ruang kelas 2 : 12 Tempat Tidur
1). Fasilitas medis dan non medis
c. Peralatan Medis
No Nama Alat Jumlah
1. Tabung oksigen / oksigen central 2/9
2. Tensi Meter 3
3. Stetoskop 2
4. Suction 2
5. Senter -
6. Nasopharing tube 1
7. Mesin EKG 1
8. Termometer 1
9. Spatel lidah
10. Gunting 4
11. Pinset 1
12. Korentang
13. Pot
14. Urinal
15. Buli – buli panas -
16. Bengkok 6
17. Irigator
18. Nebuliser 2
19. Syringe pump 1
20. Alat ukur TB / BB 1
21. Hammer refleks
22. Bak instrumen kecil 1
23. Bak instrumen sedang 1
24. Bak instrumen Besar 1
25. Sterilisator -
26. PCV -

d. Peralatan non medis


No Nama Alat Jumlah
1. Kasur 29
2. Tempat tidur 29
3. Meja / Lemari pasien 29
4. Laken Pasien 20
5. Sarung bantal 20
6. Perlak 20
7. Selimut 20
8. Washlap
9. Masker
10. Troli Obat 1
e. Alat rumah tangga
No Nama Alat Jumlah
1. Kursi Roda 3
2. kotak obat 29
3. Standar infus 29
4. Baskom mandi 2
5. Kran air 3
6. Tempat sampah pasien 2
7. Tempat sampah besar tertutup 4

3. Metode
1. MAKP yang digunakan adalah metode asuhan keperawatan fungsional
, namun belum sesuai dengan standar dan dalam pelaksanaanya belum
sesuai, karena keterbatasan tenaga.
2. Sentralisasi obat dilakukan
3. Supervisi Keperawatan dilakukan
4. Timbang terima pasien dilakukan
5. Dischart planning dilakukan
6. Ronde Keperawatan dilakukan

4. Money (Pengelolahan Dana)

Tidak ada pengelolahan dana di dalam ruangan Irina B, hanya mengikuti


pengelolahan RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado

5. Market (BOR)

O/A X 100% (O=TT yang terpakai, A=TT yang tersedia)


- Tanggal 21 : 28 / 29 x 100 % = 96,5 %
- Tanggal 22 : 29/29 x 100% = 100%
- Tanggal 23 : 29/29 x 100% = 100%
- Tanggal 24 : 28 / 29 x 100 % = 96,5 %
- Tanggal 25 : 29/29 x 100% = 100%
- Tanggal 27 : 26/29 x 100 % = 89,65%
- Tanggal 28 : 28/ 29 x 100 % = 96,5 %
- Tanggal 29 : 27/ 29 x 100 % = 93,10%
- Tanggal 30 : 27/ 29 x 100 % = 93,10%

>80 % = Jelek
75-80% = Baik
<75% = Tidak Baik
Jadi, jumlah rata-rata BOR selama 9 hari adalah 96,15 % (Tidak baik)

BAB III
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. FUNGSI PERENCANAAN
1. Visi Ruangan Irina B
Pelayanan bermutu dan berlandaskan kasih
100% mengetahui visi ruangan
Permasalahan :
Tidak ada
Analisa :
Tidak ada

2. Misi ruangan Irina B


1) Memberikan pelayanan medik, keperawatan dan penunjang berkualitas
2) Meningkatkan pendidikan, pelatihan dan penelitian
3) Meningatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan
4) Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit

Beberapa perawat tidak mengetahui misi ruangan


Permasalahan :
Beberapa perawat tidak menghafal misi ruangan
Analisa : Pada saat pre conference sebaiknya misi ruangan selalu di sosialisasikan

3. Standar operasional prosedur


-Terdapat SOP di ruangan.
-Perawat melakukan tindakan berdasarkan SOP.
-Perawat terlibat dalam pembuatan SOP.
Permasalahan :
Tidak ada
Analisis :
SOP perlu di up to date karena digunakan untuk komunikasi, standarisasi dan
koordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan di ruangan. Oleh karena itu
keberadaan SOP di ruangan sangat penting dalam upaya mengefisienkan tindakan
dan metode pelaksanaan, memudahkan pengendalian dan membantu dalam
memberikan tindakan-tindakan keperawatan sehingga profesionalisme perawat
dapat di tingkatkan.

4. Standart asuhan keperawatan


Ada SAK di ruangan.
Semua perawat melakukan askep sesuai SAK.
SAK yang digunakan dalam bentuk baku (SDKI,SLKI,SIKI).

Permasalahan :
Di ruangaan Irina B ada beberapa penyakit besar yang dirawat, hal ini
memerlukan adanya SAK yang baku untuk melaksanakan asuhan keperawatan
pada pasien.
Analisis :
SAK merupakan pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien.
B. FUNGSI PERORGANISASIAN
1. STRUKTUR ORGANISASI IRINA B RSUP PROF Dr. R.D KANDOU MANADO

DIREKTUR UTAMA
Dr.dr. JIMMY PANELEWEN, Sp.B-KBD
NIP.196408171991031004

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERWATAN DIREKTUR SDM DAN PENDIDIKAN DIREKTUR KEUANGAN & ADMINISTRASI
Dr. CELESTINUS E. MUNTHE, Sp.KJ.M.Kes Dr. dr. IVONNE ELISABETH ROTTY, M.Kes DEWI ANGGRAINI, SE, MM
NIP. 196805232001121003 NIP. 196412141991032001 NIP. 196412161993032001

KEPALA INSTALASI
Ns. HERLINA MERCY TIWA, S.Kep
NIP. 197005201991032003

KEPALA RUANGAN
Ns. VERA WONTE, S.Kep, MARS
NIP. 197211241998032002

KETUA
PERAWAT TIM A TIM A
PELAKSANA KETUA
PERAWAT TIM B TIM B
PELAKSANA
Ns. IRENE A. KAREPOAN, S.Kep Ns. VALENTINA TUMIPA, S.Kep
Ns. SINTIA N. KAWUNG, S.Kep RIANA F BAWOTONG, S.Kep
CHRISTOVEL LOMBOGIA, Amd.Kep BAYU PANJI KESUMA, Amd.Kep
MEILAN KEREH, Amd.Kep ABDI SUSANTO, Amd.Kep
FERNANDO LUMINTANG, Amd,Kep FITRIANI YAURI, Amd.Kep
PRISCILIA SWETLY KOEM, S.Kep DEISY PALIT, Amd.Kep
Ns. FEBRINA SATOLOM, S.Kep YOLANDA SUMARAUW, Amd.Kep
VETRILIA KARWUR, Amd.Kep Ns. YOHANA DUMOPA, S.Kep
OLIVE EMOR, Amd.Kep Ns. GIDEON Ir. KOLONIO, S.Kep
IRVINA ARUPERES, Amd.Kep GIOVANNI L. MONINGKA, S.Tr.Kep
Ns. ARVINI PALIT, S.Kep
2. URAIAN TUGAS
 Tugas Kepala Ruangan di IRINA B
1. Perencanaan
Kepala ruangan di IRINA B merencanakan peraturan – peraturan
membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya
untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana
perubahan.
2. Pengorganisasian
Kepala ruangan di IRINA B melakukan pembentukan struktur untuk
melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan
kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi
dalam organisasi dan menggunakan power serta wewengan dengan
tepat.
3. Ketenagaan
Kepala ruangan di IRINA B juga melakukakan pengaturan ketegagaan
dimulai dari rekruetmen, interview, mencari, dan orientasi dari staf baru,
penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Kepala uangan di IRINA B melakukan pengarahan yang mencangkup
tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi
untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, dan
memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
Kepala ruangan IRINA B melakukan pengawasan meliputi penampilan
kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan professional. Seorang manajer dalam mengerjakan kelima
fungsinya tersebut sehari – sehari akan bergerak dalam berbagai bidang
penjualan, pembelian, produksi, keuangan, personalia dan lain – lain.
 Tugas Ketua Tim
1. Ketua Tim di IRINA B melakukan perencanaan berdasarkan tugas dan
kewenangannya yang didelegasikan oleh kepala ruangan IRINA B
2. Ketua Tim di IRINA B juga membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
kinerja anggota tim/pelaksana di IRINA B.
3. Ketua Tim di IRINA B melakukan pengecekan kondisi pasien dan dapat
menilai kebutuhan pasien di IRINA B.
4. Ketua Tim di IRINA B melakukan pengembangan kemampuan anggota
tim/pelaksana di IRINA B
5. Ketua Tim di IRINA B juga selalu menyelenggarakan konferensi setiap
paginya di IRINA B
6. Ketua Tim di IRINA B Mengikuti serah terima pasien dari shift
sebelumnya bersama kepala ruangan di IRINA B
7. Ketua Tim di IRINA B Bersama kepala ruangan melakukan pembagian
tugas untuk anggota tim/pelaksana di IRINA B
8. Ketua Tim di IRINA B Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan
asuhan keperawatan di IRINA B
9. Ketua Tim di IRINA B Memberi pertolongan segera pada pasien dengan
masalah kedaruratan di IRINA B
10. Ketua Tim di IRINA B Melakukan ronde keperawatan bersama kepala
ruangan di IRINA B
11. Ketua Tim di IRINA B Mengorientasikan pasien baru di IRINA B
12. Ketua Tim di IRINA B Melakukan pelaporan dan pendokumentasian di
IRINA B
13. Ketua Tim di IRINA B Merumuskan tujuan dari metode penugasan
keperawatan tim.
14. Ketua Tim di IRINA B Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas
untuk anggota tim/pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien
yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan
di IRINA B
15. Ketua Tim di IRINA B Melakukan pembagian kerja anggota tim/
pelaksana sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien di IRINA B
16. Ketua Tim di IRINA B Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim
kesehatan lain di IRINA B
17. Ketua Tim di IRINA B Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/
pelaksana di IRINA B
18. Ketua Tim di IRINA B Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses
keperawatan kepada anggota tim/pelaksana di IRINA B
19. Ketua Tim di IRINA B Melakukan pelaporan dan pendokumentasian di
IRINA B
20. Ketua Tim di IRINA B Memberi pengarahan tentang tugas setiap
anggota tim/ pelaksana di IRINA B
21. Ketua Tim di IRINA B Memberikan informasi kepada anggota tim/
pelaksana yang berhubungan dengan asuhan keperawatan di IRINA B
22. Ketua Tim di IRINA B Melakukan bimbingan kepada anggota tim/
pelaksana yang berhubungan dengan asuhan keperawatan di IRINA B
23. Ketua Tim di IRINA B Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana
yang melaksanakan tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan
prinsip, rasional dan kebutuhan pasien di IRINA B
24. Ketua Tim di IRINA B Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana
yang melalaikan tugas atau membuat kesalahan di IRINA B
25. Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana di IRINA B
26. Ketua Tim di IRINA B Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal
sampai dengan akhir kegiatan di IRINA B
27. Ketua Tim di IRINA B Melakukan pelaporan dan pendokumentasian di
IRINA B
28. Ketua Tim di IRINA B Melalui komunikasi: mengawasi dan
berkomunikasi langsung dengan anggota tim/ pelaksana asuhan
keperawatan kepada pasien di IRINA B
29. Ketua Tim di IRINA B Melalui supervisi: melihat/ mengawasi
pelaksanaan asuhan keperawatan dan catatan keperawatan yang dibuat
oleh anggota tim/ pelaksana serta menerima/ mendengar laporan secara
lisan dari anggota tim/pelaksana tentang tugas yang dilakukan di IRINA
B
30. Ketua Tim di IRINA B Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau
kendala yang terjadi pada saat itu juga di IRINA B
31. Ketua Tim di IRINA B Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/
pelaksana dan membandingkan dengan peran masing-masing serta
dengan rencana keperawatan yang telah disusun di IRINA B
32. Ketua Tim di IRINA B Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam
melaksanakan tugas di IRINA B
33. Ketua Tim di IRINA B Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan
dan sikap di IRINA B
34. Ketua Tim di IRINA B Memberi umpan balik kepada anggota tim/
pelaksana di IRINA B
35. Ketua Tim di IRINA B Mengatasi masalah dan menetapkan upaya
tindak lanjut di IRINA B
36. Ketua Tim di IRINA B Memperhatikan aspek etik dan legal dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
37. Ketua Tim di IRINA B Melakukan pelaporan dan pendokumentasian di
IRINA B
38. Ketua Tim di IRINA B Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan:
demokratik, otokratik, pseudo demokartik, situasional, dll di IRINA B
39. Ketua Tim di IRINA B Peran manajerial: informasional, interpersonal,
decision di IRINA B

 Tugas Perawat Pelaksana


1. Perawat pelakasana di IRINA B bertugas mengupayakan kenyamanan
dan rasa aman pasien sesuai dengan (Praptianingsi, 2006).
2. Perawat pelakasana di IRINA B bertugas sebagai Protector dan Advocat
melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak dan kewajiban
pasien dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan Menurut Potter &
Perry (2005),
3. Perawat pelakasana di IRINA B bertugas sebagai mediator antara pasien
dan anggota tim kesehatan, hal ini terkait dengan keberadaan
perawatyang mendampingi pasien selama 24 jam untuk memberikan
asuhan keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
4. Perawat pelakasana di IRINA B menjadi Rehabilitator. Perawat
memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan fungsi organ
atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal. Rehabilitas
merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas dan restoratif
mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu
berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang
berkaitan dengan penyakit kronis sesuai dengan (Potter & Perry, 2005).
3. PENGATURAN JADWAL DINAS IRINA B

NO NAMA JABA TANGGAL


PEGAWAI TAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Ns. HERLINA
1 MERCY TIWA, KI V V P P P P P V V P P P P P V V P P P P P V V P P P P P V V
S.Kep
Ns. VERA WONTE,
2 S.Kep, MARS KR P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P P P V
Ns. IRENE A.
3 KAREPOAN, S.Kep PPJA P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P P P V
Ns. SINTIA N.
4 KAWUNG, S.Kep PJ T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S
SHIFT
CHRISTOVEL
5 LOMBOGIA, PP P V S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M
Amd.Kep
MEILAN KEREH,
6 Amd.Kep PP P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P P P P V P P P P P P
FERNANDO
7 LUMINTANG, PJ M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P
Amd,Kep SHIFT
PRISCILIA
8 SWETLY KOEM, PP T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S
S.Kep
Ns. FEBRINA
9 SATOLOM, S.Kep PP CUTI MELAHIRKAN
VETRILIA
10 KARWUR, PP S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V
Amd.Kep
OLIVE EMOR,
11 Amd.Kep PP P P S S M M T V P V S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M
IRVINA
12 ARUPERES, PP P V P P P P P P P V P P P P P V P P P P P V P P P P P V P P
Amd.Kep
Ns. ARVINI PALIT,
13 S.Kep PP M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P
Ns. VALENTINA
14 TUMIPA, S.Kep PPJA P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P P P V P P P P V P P
RIANA F
15 BAWOTONG, PP P V P P P P P P V P S S P P P V P P P P P P V P S S P P V P
S.Kep
BAYU PANJI
16 KESUMA, Amd.Kep PP S S P P S S V P S S P P S S V P S S P P S S V P S S P P S S
ABDI SUSANTO,
17 Amd.Kep PP P P S S V P S S P P P V S S P V S S P P S S V P P S S P S S
FITRIANI YAURI,
18 Amd.Kep PJ P P S S M M M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S
SHIFT
DEISY PALIT,
19 Amd.Kep PJ S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V
SHIFT
YOLANDA
20 SUMARAUW, PP M M T V P P S S P V T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P
Amd.Kep
Ns. YOHANA
21 DUMOPA, S.Kep PP P P T V S S M M P P T V S S M M P P T V S S M M P P T V S S
Ns. GIDEON Ir.
22 KOLONIO, S.Kep PP S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V P P S S M M T V
GIOVANNI L.
23 MONINGKA, PP V P P P P P P P M M T V P P P V P P P P P P P V P P P P P P
S.Tr.Kep
4. SISTEM PENGHITUNGAN TENAGA DI IRINA B

System perhitungan perawat di irina b menggunakan rumus dibawah


1) Rumus Gillies
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun
Catatan :
 Waktu perawatan menurut Gillies (1989) :
a. Waktu perawatan langsung
- Self care = ½ X 4 jam = 2 jam
- Partial care = ¾ X 4 jam = 3 jam
- Total care = 1 – 1½ X 4 jam = 4-6 jam
- Intensive care = 2 x 4 jam = 8 jam
- Rata-rata perawatan langsung = 4-5 jam
b. Waktu perawatan tak langsung : 38 menit/klien/hari
c. Waktu penyuluhan : 15 menit/klien/hari
 Ratio perawat ahli : trampil : 55 % : 45 %
 Proporsi dinas pagi : sore : malam : 47 % : 36 % : 17 %
2) Rumus Douglas

Σ perawat = Σ klien X derajat ketergantungan

Tabel 2.1 Derajat Ketergantungan Klien

Σ Minimal care Partial care Total care


klien
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 1,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40


3) Rumus Depkes 2003
Berdasarkan :
 Tingkat ketergantungan klien
 Rata-rata klien/hari
 Jam perawatan yang diperlukan/hari/klien
 Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hr
 Jam kerja efektif setiap perawat
Cara perhitungan :
 Hitung jumlah perawat yang tersedia
a. Σ jam perawat
= A
Jam kerja efektif per shift
 Tambahkan dengan faktor koreksi hari libur/cuti/hr besar dan tugas-
tugas non keperawatan
b. Σ hr minggu/th + cuti + hr besar
XhasilA = B
Jumlah hari kerja efektif
c. Tugas non keperawatan
= Jumlah tenaga keperawatan + B X 25% = C
 Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah : A + B + C
 Berdasarkan hasil workshop Depkes di Ciloto di tetapkan bahwa :
- Libur minggu : 52 hari
- Cuti tahunan : 12 hari
- Libur Nasional : 10 hari
- Sakit/ijin : 7-12 hari
C. FUNGSI PENGARAHAN
1. Operan
Berdasarkan hasil analisa di Ruangan IRINA B ditemukan bahwa
Perawat melakukan operan atau timbang terima di Nurse Station dan ke
ruangan pasien dengan mengambil satu sampel pasien. Berdasarkan
Nursalam (2015), sebaiknya Perawat melakukan operan atau timbang
terima bersama dengan perawat lainnya dengan cara berkeliling ke setiap
pasien dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien.
Cara ini akan lebih efektif daripada harus menghabiskan waktu orang lain
sekedar untuk membaca dokumentasi yang telah kita buat, selain itu juga
akan membantu Perawat dalam menerima operan atau timbang terima
secara nyata. Namun, dalam pelaksanaan operan atau timbang terima
Perawat IRINA B sudah menggunakan format operan yang
direkomendasikan oleh WHO (2007) yaitu dengan metode SBAR.
Selama melaksankan praktek di IRINA B kami telah melakukan
timbang terima dengan cara berkeliling di ruangan pasien yang menjadi
pasien kelolaan yaitu Kamar 7 dan menggunakan metode SBAR.

2. Pre dan Post Conference


Perawat di IRINA B telah melaksanakan Pre dan Post Conference, dimana
pre conferent adalah komunikasi kepala primer dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ka primer atau penanggung jawab primer. Post Conference
adalah komunikasi kepala primer dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya. Post
Conference dipimpin oleh kepala primer atau penanggungjawab primer
(Modul MPKP, 2006).

3. Motivasi Kepada Perawat


Perawat di IRINA B memiliki motivasi yang mumpuni, baik motivasi
interna maupun eksternal. Motivasi internal yaitu setiap perawat di IRINA
B bekerja atas kemauan diri sendiri dan bekerja dengan penuh tanggung
jawab. Sementara motivasi eksternal yaitu ada kerja sama yang baik antar
Perawat mulai dari Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, Ketua Tim, Perawat
Pelaksana dll. Dan juga diimbangi dengan upah yang diperoleh.

4. Pendelegasian
Pendelegasian di IRINA B berjalan dengna efektif, ditandai dengan
komunikasi yang jelas dan lengkap. Kejelasan komunikasi ditentukan oleh
kelengkapan informasi. Ketersediaan sumber dan saran. Memonitoring PP,
pelaporan kemajuan limpah, sebagai perawat yang bertanggung jawab
terhadap asuhan keperwatan dalam prakteik keperawatan professional
kepada pasien.

5. Supervise
Supervise dari IRINA B berjlan lancer dan sesuai dengan teori (Suyanto,
2008), yaitu kepala ruangan mengawasi perawat pelaksana dalam
memberikan asuhan keperawatan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dan ruang perawatan diawasi langsung oleh kepala bidang
keperawatan sebagai topmanager dalam keperawatan.

6. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan sudah dilakukan. Dimana ronde keperawatan ini
adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilakukan oleh perawat, disamping melibatkan
klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperewatan.
D. PENGENDALIAN

Indikator Mutu pelayanan Tahun 2019


Ketepatan absensi perawat dinas pagi jam 06.30 s/d 12.53%
87.76%
jam 07.00 100%

Kelengkapan Asesment awal dokter dalam waktu 100%


100%
1x24 jam 100%

Kepatuhan perawat dinas pagi melakukan handover 100%


100%
tepat waktu jam 07.15 100%

Ketepatan jam visite DPJP (Dokter Penanggung Jawab 44.65%


53.35%
Pasien) Jam 06.00 s/d Jam 10.00 80%

Kelengkapan berkas rekam medis pasien 1x24 jam 0.80%


99.20%
saat pasien dinyatakan pulang 100%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Belum Tercapai Tercapai Target


Analisa SWOT

Strengths Weaknesses Opportunities


Threats (Ancaman)
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan)

 Adanya Visi dan  Visi dan Misi  Adanya kerja  Meningkatnya


Misi Rumah Ruangan tidak sama yang baik sikap kritis
Sakit untuk tersosialisasikan. antara institusi masyarakat
meningkatkan pendidikan terhadap mutu
kualitas kesehatan dan pelayanan
pelayanan. rumah sakit kesehatan atau
dalam kegiatan keperawatan.
praktek klinik
mahasiswa.

 Tenaga pelaksana  Jumlah tenaga  Adanya


keperawatan keperawatan jika kebijakan rumah
terdiri dari S1 dibandingkan sakit
keperawatan dengan hasil memberikan
(13,6%), Ners perhitungan kesempatan bagi
(36,4%) dan menurut rumus perawat untuk
Diploma III Gillies masih meningkatkan
keperawatan kurang. (-7 orang) Pendidikan
(50%).

 Beberapa tenaga  Tenaga perawat


keperawatan belum sepenuhnya
belum memiliki mendapat
pengalaman kerja pelatihan
> 5 tahun. tambahan.

 Beberapa pasien  Pendokumentasian


merasa puas asuhan
dengan mutu keperawatan lebih
pelayanan dioptimalkan
keperawatan di
Ruang Nusa
Indah.

 BOR (96,15%)
 Ruangan bersih, memenuhi standart
nyaman, ventilasi nasional (>80%)
cukup dengan
sarana dan
prasarana cukup
memadai.

 Dilaksanakanya
MPKP dengan
metode Tim

Identifikasi Masalah dan Prioritas Masalah

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Prioritas

1 Man
 Kurangnya pendidikan dan
pelatihan tambahan bagi 4 3 1 1 1 10 IV
tenaga perawat
 Kurangnya jumlah tenaga 4 4 1 1 1 11 III
pelaksana perawatan

2 Methods
 Visi dan Misi ruangan 3 3 3 3 2 16 II
belum tersosialisasikan

 Pendokumentasian asuhan 5 3 2 4 3 15 I
keperawatan belum optimal

Setelah diidentifikasi ada 4 masalah yang ditemui, selanjutnya masalah


tersebut di prioritas dengan menggunakan kriteria matriks yaitu :
1. Magnitude ( Mg ) yaitu kecenderungan besar dan seringnya kejadian
masalah.
2. Saverity (Sv) yaitu besarnya kerugian yang di timbulkan.
3. Managearbility (Mn ) yaitu kemungkinan masalah bisa dipecahkan.
4. Nursing consent (Nc) yaitu melibatkan pertimbangan dan perhatian
perawat.
5. Affordability (Af) yaitu ketersediaan sumber daya.

Setiap masalah di beri rentang 1 sampai dengan 5 dengan ketentuan :

1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
PLANNING OF ACTION (POA)

No Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Dana PJ


1 Meningkatkan dokumentasi Dokumentasi asuhan Katim Diskusi Status Pasien Mahasiswa Melinda Oklina
asuhan keperawatan keperawatan Cindy Goni
meningkat dan efektif Novi Gumer
2 Meningkatkan sosialisasi Visi dan Misi Kepala Diskusi & Print out Mahasiswa Toar Tumiwa
Visi dan Misi ruangan tersosialisasikan Ruangan Konsultasi Anggraini Dumondor
Vanda Budiman

3 Mengajukan permohonan Kebutuhan tenaga Manajemen Rekomendasi Berkas Usulan Manajemen Kepala Ruangan
kebutuhan tenaga perawat perawat terpenuhi Rumah Sakit Rumah Sakit
4 Mengajukan permohonan Meningkatkan Manajemen Rekomendasi Berkas Usulan Manajemen Kepala Ruangan
untuk kegiatan wawasan dan Rumah Sakit Rumah Sakit
pendidikan/pelatihan keterampilan tenaga
tambahan bagi tenaga perawatan.
perawat, seperti : perawatan
luka, PPGD, BCTLS, dll.
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Pada tahap implementasi merupakan kegiatan penyelesaian masalah sesuai dengan


kesepakatan pada saat diskusi setelah presentasi hasil identifikasi masalah dan konfirmasi
langsung kepada kepala ruangan serta disetujui oleh Pembimbing institusi.
Adapun masalah yang disepakati untuk ditindak lanjuti adalah :
1. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal
2. Visi dan Misi ruangan belum tersosialisasikan
3. Kurangnya jumlah tenaga pelaksana perawatan
4. Kurangnya pendidikan dan pelatihan tambahan bagi tenaga perawat
Dalam diskusi yang dilakukan dengan pembimbing lahan dan diskusi kelompok yang
dilakukan maka disepakati bahwa dalam upaya memecahkan masalah di atas akan dilakukan :
1. Meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan
2. Meningkatkan sosialisasi Visi dan Misi ruangan
3. Mengajukan permohonan kebutuhan tenaga perawat
4. Mengajukan permohonan untuk kegiatan pendidikan/pelatihan tambahan bagi tenaga perawat, seperti :
perawatan luka, PPGD, BCTLS, dll

Persiapan Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan persiapan kegiatan pertemuan dengan
kepala ruangan dan perawat pelaksana.
Kegiatan yang dilakukan :
1. Mempersiapkan materi yang berhubungan dengan pertemuan dengan kepala ruangan
dan perawat pelaksana dimana dalam hal ini berupa pendokumentasian asuhan
keperawatan yang optimal dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI
2. Membuat sosialisasi mengenai visi dan misi ruangan
3. Membuat permohonan kebutuhan tenaga perawat
4. Membuat permohonan untuk kegiatan pendidikan/pelatihan tambahan bagi tenaga perawat, seperti :
perawatan luka, PPGD, BCTLS, dll

Pelaksanaan kegiatan dan Evaluasi


Berdasarkan kerangka acuan rencana kegiatan di atas, maka dilakukan kegiatan sbb:
1. Pada tanggal 20 Januari 2020 dilakukan pengkajian dan pengumpulan data yang
ada di ruangan Irina B.
2. Pada tanggal 21 Januari 2020 dilakukan diskusi dengan kepala instalasi terkait
masalah yang terdapat di ruangan Irina B
3. Pada tanggal 24 Januari 2020 dilaksanakan sosialisasi mengenai visi dan misi
ruangan serta pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan SDKI, SIKI,
SLKI.
4. Tanggal 02 Februari 2020 akan membuat permohonan kebutuhan tenaga perawat
dan permohonan untuk kegiatan pendidikan/pelatihan tambahan bagi tenaga perawat

DAFTAR PUSTAKA

Arwani & Heru Suprayitno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional.


Edisi I. Jakarta: Salemba Medika

Profil RSUD Majalengka Tahun 2012

Sugiyanto. 1999. Lokakarya Mutu Keperawatan dan Holistik Nursing: Mutu Pelayanan
Kesehatan. Surakarta

Suchri Suarli & Yanyan Bahtiar. 2007. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.
Bandung: Balatin Pratama

Anda mungkin juga menyukai