Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PENILAIAN STATUS GIZI

Dosen Pembimbing : Sajiman , SKM.,M.Gizi

Disusun Oleh :
Risma Febriani (P07131118157)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN GIZI
2019/2020
A. Pengertian Pengukuran Konsumsi Makanan
Pengukuran konsumsi makanan sering juga disebut survei konsumsi pangan,
merupakan salah satu metode pengukuran status gizi individu maupun kelompok dengan
cara menghitung konsumsi atau asupan zat gizi yang terdapat pada makanan dan minuman
yang dikonsumsi atau yang dimakan oleh seseorang. Survei yang dirancang untuk
mendapatkan informasi pangan yang dikonsumsi baik kuantitas maupun kualitas. Survei
konsumsi pangan harus mempertimbangkan faktor selain pangan dalam pengumpulan
datanya, misal factor budaya, ekonomi, dan faktor lain yang mempengaruhi konsumsi
pangan.

B. Tujuan Pengukuran Konsumsi Makanan


1. Menentukan tingkat kecukupan asupan gizi pada individu
2. Menentukan tingkat asupan gizi individu hubungannya dengan penyakit
3. Mengetahui rata-rata asupan gizi pada kelompok masyarakat
4. Menentukan proporsi masyarakat yang asupan gizinya kurang
5. Mengetahui dan mempelajari kebiasaan makan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Konsumsi Makanan


1. Kelebihan Pengukuran Konsumsi Makanan
- Hasil ukur pengukuran konsumsi pangan dapat memprediksi status gizi yang akan
terjadi di masa yang akan dating
- Hasil pengukuran konsumsi pangan cukup akurat untuk menilai asupan gizi atau
ketersediaan pangan
- Pengukuran konsumsi pangan mudah dilakukan dengan pelatihan yang khusus
- Pelaksanaan pengukuran tidak memerlukan alat yang mahal dan rumit
2. Kekurangan Pengukurana Konsumsi Makanan
- Pengukuran konsumsi pangan, tidak dapat untuk menilai status gizi secara
bersamaan, karena asupan gizi saat ini baru akan mempengaruhi status gizi
beberapa waktu kemudian,
- Hasil pengukuran konsumsi pangan, hanya dapat dipakai sebagai bukti awal akan
kemungkinan terjadinya kekurangan atau kelebihan gizi pada seseorang,
- Lebih efektif bila hasil pengukuran konsumsi pangan disertai dengan hasil
pemeriksaan biokimia, klinis atau antropometri

D. Prinsip Metode Pengukuran Konsumsi Pangan Individu


Metode pengukuran asupan gizi yang sering dipakai untuk mengukur asupan gizi pada
individu ialah metode recall 24 hour, estimated food record, penimbangan makanan
(food weighing), dietary history, dan frekuensi makanan (food frequency).
1. Metode recall 24 hour
Metode recall 24-hour atau sering disebut metode recall adalah cara
mengukur asupan gizi pada individu dalam sehari. Metode ini dilakukan dengan
menanyakan makanan yang telah dikonsumsi dalam 24 jam yang lalu muali dari
bagun tidur pada pagi hari sampai tidur lagi pada malam hari.
Prinsip dari metode recall 24-hour adalah mencatat semua
makanan yang dikonsumsi baik di rumah maupun diluar rumah, mulai dari
nama makanan yang dikonsumsi, komposisi dari makanan tersebut dan berat
dalam gram atau dalam ukuran rumah tangga (URT). Perlu ditanyakan jumlah
konsumsi makanan secara teliti dengan menggunakan URT, seperti sendok, gelas,
piring, atau ukuran lain. Untuk mendapatkan kebiasaan asupan makanan seharihari,
wawancara recall dilakukan minimal 2 x 24 jam, dengan hari yang tidak
berurutan.

2. Metode estimated food record


Disebut juga food record atau diary record adalah metode pengukuran asupan gizi
individu yang dilakukan dengan memperkiraan jumlah makanan yang dikonsumsi
responden sesuai dengan catatan konsumsi makanan. Prinsip pengukuran yaitu
mencatat semua makanan yang dikonsumsi selama 24 jam, mulai dari bangun tidur
pagi hari sampai tidur kembali pada malam hari, tetapi responden diminta untuk
mencatat sendiri semua jenis makakan serta berat atau URT yang dimakan selama 24
jam. Formulir yang digunakan juga sama dengan format yang dipakai pada metode
recall 24 hour.

3. Metode Penimbangan Makanan (food weighing)


Metode penimbangan makanan (food weighing) adalah metode
pengukuran asupan gizi pada individu yang dilakukan dengan cara menimbang
makanan yang dikonsumsi responden. Metode ini mengharuskan responden atau
petugas melakukan penimbangan dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi
selama 24 jam. Apabila ada makanan yang tersisa, maka sisa makanan juga
ditimbang sehingga dapat diketahui konsumsi makanan yang sebenarnya.
Pengumpulan data biasanya berlangsung beberapa hari tergantung tujuan, dana dan
tenaga yang ada.

4. Metode Riwayat Makanan (dietary history)


metode dietary history dapat menggambarkan pola makan seseorang
dalam waktu yang relatif lama. Selain menggambarkan pola makan juga dapat
mengungkap adanya kesalahan makan, yaitu pola makan yang tidak sesuai dengan
prinsip gizi seimbang. Digunakan untuk mengestimasi kebiasaan intake atau asupan
gizi individu dalam periode waktu yang cukup lama (bisa 1 minggu, 1 bulan atau
bahkan 1 tahun).Metode ini terdiri dari: recall 24 jam, frekuensi makanan (mengecek
recall 24 jam), dan food record selama 3 hari. Umumnya metode ini memberikan data
kualitatif.

5. Metode Frekuensi Makanan (food frequency)


Metode frekuensi makanan sering juga disebut FFQ (Food Frequency
Quotionnaire) adalah metode untuk mengetahui atau memperoleh data tentang
pola dan kebiasaan makan individu pada kurun waktu tertentu, biasanya satu
bulan, tetapi dapat juga 6 bulan atau satu tahun terakhir. Terdapat dua bentuk
metode frekuensi makanan yaitu metode FFQ kualitatif dan metode FFQ semi
kuantitatif.

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengukuran Konsumsi Pangan Individu


1. Food recall 24 jam
a. Kelebihan
- Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden.b.
- Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dantempat yang
luas untuk wawancara.c.
- Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden.d.
- Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.e.
- Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsiindividu
sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari

b. Kekurangan
- Tidak dapat menggambarkan asupan makan sehari-hari, bila hanya dilakukan
recall satu hari.
- Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat reponden. Oleh karena itu,
responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingg metode ini tidak
cocok dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun,orang tua berusia di atas 70
tahun dan orang yang hilang ingatan atauorang yang pelupa
- The flat slope syndrom, yaitu kecenderungan bagi responden yangkurus untuk
melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang gemuk
cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate).
- Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalammenggunakan
alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yangdipakai menurut kebiasaan
masyarakat.
- Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuanpenelitian. Untuk
mendapat gambaran konsumsi makanan sehari-harirecall jangan dilakukan pada
saat panen, hari pasar, hari akhir pekan,pada saat melakukan upacara-upacara
keagamaan, selamatan dan lain-lain.
2. Estimated food record
a. Kelebihan
- Metode ini relatif murah dan cepat.
- Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar.
- Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.
- Hasilnya relatif lebih akurat

b. Kekurangan
- Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering
menyebabkan responden merubahkebiasaan makanannya.
- Tidak cocok untuk responden yang buta huruf
- Sangat tergantung kejujuran

3. Penimbangan Makanan (food weighning)


a. Kelebihan
- Data yang didapat lebih akurat/teliti

b. Kekurangan
- Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan.
- Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama,
maka responden dapat merubahkebiasaan makan mereka.
- Tenaga pengumpul data harus terlatih dan trampil.
- Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.

4. Riwayat Makanan (dietary history)


a. Kelebihan
- Dapat memberikan gambaran konsumsi makanan pada periode yang panjang
- Dapat mengumpulkan data untuk semua zat gizi
- Dapat meneliti defisiensi zat gizi dan hubungan penyakit
b. Kekurangan
- Membutuhkan pengumpul data yang terlatih
- Tidak cocok dipakai untuk survey besar
- Validitas tergantung pada daftar makanan

5. Frekunsi makanan (food frequency


a. Kelebihan
- Relatif murah dan sederhana
- Dapat dilakukan sendiri oleh responden
- Tidak membutuhkan latihan khusus
- Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan
kebiasaan makan

b. Kekurangan
- Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari
- Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data
- Cukup menjemukan bagi pewawancara
- Perlu percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang
akan masuk dalam daftar kuesioner
- Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi

F. Prinsip Metode Pengukuran Konsumsi Pangan Rumah Tangga


Metode Pengukuran Konsumsi Pangan Rumah Tangga
Metode yang umum dipakai untuk mengukur konsumsi pangan pada tingkat
rumah tangga adalah metode jumlah makanan (food account), pencatatan makanan
rumah tangga (household food record method), dan recall 24 hour rumah tangga.
1. Metode jumlah makanan (food account),
Metode jumlah makanan disebut juga food account method adalah
metode pengumpulan data asupan makanan keluarga yang dilakukan dengan
cara mencatat perkembangan bahan makanan yang masuk dan keluar selama
satu periode.
2. Metode Pencatatan makanan rumah tangga (household food record
method)
Metode pencatatan makanan rumah tangga adalah metode yang
mengukur konsumsi makanan anggota keluarga baik di dalam rumah maupun
yang makan di luar rumah. Metode ini dilakukan sedikitnya 1 minggu oleh
responden sendiri atau petugas pencatat.
3. Metode recall 24 hour rumah tangga.
Metode mengulang 24 jam rumah tangga (household 24-hour recall
method) adalah metode pengumpulan data asupan makanan rumah tangga
yang dilakukan terhadap orang yang bertanggung jawab mempersiapkan dan
memasak makanan pada hari survei.

G. Kelebihan dan kelemahan metode jumlah Pangan Rumah Tangga


1. Metode jumlah makanan (food account)
a. Kelebihan
- Cepat dan relatif murah
- Dapat diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode
tertentu
- Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan
- Dapat menjangkau responden lebih banyak
b. Kekurangan
- Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah
tangga
- Sangat tergantung pad kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat
makanan dalam keluarga

2. Metode pencatatan makanan rumah tangga (household food record method)


a. Kelebihan
- Hasil yang diperoleh lebih akurat, bila dilakukan dengan menimbang
makanan
- Dapat dihitung intake zat gizi keluarga
b. Kekurangan
- Terlalu membebani responden
- Memerlukan biaya cukup mahal karena responden harus dikunjungi lebih
sering
- Memerlukan waktu yang cukup lama
- Tidak cocok untuk responden yang buta huruf

3. Metode recall 24 jam rumah tangga


a. Kelebihan
- Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden
- Biaya relative murah karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat
yang luas untuk wawancara
- Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden
- Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf
- Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu
sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari
b. Kekurangan
- Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila hanya recall
satu hari
- Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden
- Memebutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam
menggunakan alat bantu URT atau ketepatan alat bantu yang dipakai
menurut kebiasaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai