Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“VITAMIN A”

A. Identifikasi
1. Topik : Vitamin A
2. Hari/tanggal : , Februari 2021
3. Waktu : 15 Menit
4. Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Pemurus Dalam
5. Sasaran : Masyarakat Umum
6. Penyaji : Nailin Kamila
Nur Alfita
Risma Febriani
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu memahami konsep
teori Vitamin A
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu:
1. Menjelaskan definisi vitamin A
2. Menjelaskan manfaat vitamin A
3. Menjelaskan tanda dan gejala kekurangan vitamin A
4. Menjelaskan bahan makanan yang mengandung vitamin A
D. Pokok Bahasan
1. Definisi vitamin A.
2. Manfaat vitamin A
3. Tanda dan gejala kekurangan vitamin A
4. Bahan makanan yang mengandung vitamin A
E. Metode : Ceramah dan tanya jawab.
F. Media : Leaflet
G. Materi : Terlampir
H. Evaluasi : Secara lisan
I. Proses Kegiatan Penyuluhan

Waktu Uraian Kegiatan Penyuluhan Uraian Kegiatan Peserta

3 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menjawab pertanyaan
c. Menjelaskan maksud
dan tujuan
d. Evaluasi : pertanyaan
pembuka
e. Membagikan leaflet
Pelaksanaan :
 Penyampaian materi : a. Penyapaian materi:
1. Definisi vitamin A  Peserta menyimak
2. Manfaat vitamin A. penyampaian materi
3. Tanda dan gejala b. Peserta bertanya
kekurangan vitamin
A.
10 menit 4. Bahan makanan yang
mengandung vitamin
A
 Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya

Penutup :
a. Evaluasi a. Evaluasi
2 menit  Pertanyaan secara  Peserta menjawab
lisan pertanyaan
b. Salam penutup b. Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN

“Vitamin A”

A. Definisi Vitamin A
Vitamin A merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak dan berperan penting
dalam berbagai fungsi tubuh seperti penglihatan, sistem kekebalan tubuh, reproduksi dan
kesehatan kulit. Terdapat tiga jenis vitamin A yaitu retinol, beta karoten dan karotenoid.
Retinol umumnya dapat ditemui pada produk hewani seperti daging-dagingan, ikan, telur
dan produk olahan susu. Beta karoten dan karotenoid biasa ditemui pada sayur-sayuran
berwarna merah, hijau, kuning dan oranye.Defisiensi atau kekurangan vitamin A
merupakan penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah pada anak-anak dan dapat
meningkatkan risiko penyakit atau kematian yang disebabkan oleh infeksi. Ibu hamil juga
dapat berisiko tinggi mengalami gangguan penglihatan pada malam hari (rabun senja)
dan risiko kematian maternal akibat kekurangan vitamin ini. Menurut WHO, sekitar 250
juta anak prasekolah mengalami defisiensi vitamin A.Orang-orang yang lebih berisiko
mengalami defisiensi vitamin A adalah ibu hamil atau menyusui, balita dan anak-anak.
Selain itu, kondisi medis seperti cystic fibrosis  dan diare kronis dapat meningkatkan
risiko defisiensi vitamin A.

B. Manfaat Vitamin A
 Meningkatkan imunitas.

 Membantu tumbuh kembang sel tubuh.

 Merawat kesehatan mata.

 Mencegah campak.

 Mencegah timbulnya jerawat.

 Merawat kesehatan tulang.

 Meningkatkan kesehatan reproduksi.


C. Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin A
 Kulit kering. Vitamin A berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan sel kulit.
Vitamin ini juga membantu melawan inflamasi yang disebabkan oleh berbagai
masalah kulit. Eksim serta masalah kulit lainnya sering kali dikaitkan dengan
defisiensi vitamin A.
 Mata kering. Mata kering yang diakibatkan oleh penurunan produksi air mata, sering
dikaitkan dengan defisiensi vitamin A. Dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin
ini juga dapat mengakibatkan kebutaan atau kekeringan pada kornea yang ditandai
dengan bercak Bitot (bitot’s spot).
 Gangguan penglihatan pada malam hari (nyctalopia). Sama seperti masalah mata
lainnya, defisiensi vitamin A juga dapat menyebabkan kondisi ini.
 Infertilitas atau kemandulan. Vitamin A berperan penting dalam sistem reproduksi
baik pada pria maupun wanita dan tumbuh kembang bayi. Selain itu defisiensi vitamin
A juga sering dikaitkan sebagai salah satu penyebab keguguran.
 Tumbuh kembang yang terhambat. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan
kekerdilan atau stunting pada Anak.
 Infeksi dada dan tenggorokan. Infeksi, khususnya pada dada atau tenggorokan, juga
dapat mengindikasikan defisiensi vitamin A. Beberapa riset menyatakan, orang dengan
kadar vitamin A yang tinggi dalam darahnya jarang mengalami infeksi dada atau
tenggorokan.
 Luka yang sulit disembuhkan. Luka yang sulit sembuh setelah cedera atau operasi
mungkin dapat disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Hal ini dikarenakan, vitamin A
dapat mendorong produksi kolagen yang penting bagi kesehatan kulit. Vitamin A oral
(minum) atau topikal (oles) dipercaya dapat membantu proses penyembuhan luka.
 Jerawat sebagai salah satu masalah kulit juga sering dikaitkan dengan defisiensi
vitamin A. Salah satu bentuk vitamin A yang cukup populer digunakan untuk
menangani jerawat adalah isotretinoin. Pengobatan ini dianggap sangat efektif dalam
mengatasi jerawat namun dapat menimbulkan berbagai efek samping. Pengawasan
dokter diperlukan sebelum penggunaan obat ini.

D. Makanan Tinggi Vitamin A

Vitamin A dalam makanan terbagi dalam dua bentuk, yaitu retinol (vitamin A1) yang
ditemukan pada makanan hewani, dan karotenoid (beta karoten) yang ditemukan pada
makanan nabati. Retinol banyak ditemukan pada hati sapi. Setiap 1 porsi hati sapi (70
gram) mengandung sekitar 6000 mcg retinol, yang setara dengan 7 kali kebutuhan
vitamin A kita sehari. Beberapa makanan hewani lainnya yang mengandung vitamin A
antara lain adalah:

 Ikan makarel atau salmon


 Minyak hati ikan kod
 Telur ikan atau caviar
 Hati ayam
 Keju
 Telur rebus

Beta karoten adalah zat pada tanaman yang dengan cepat diubah menjadi vitamin A
di dalam tubuh. Makanan banyak mengandung beta karoten meliputi:

 Ubi jalar
 Labu
 Buah kesemek
 Sawi
 Wortel
 Paprika merah
 Bayam

Anda mungkin juga menyukai