Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4

Pemeriksaan Penunjang Yuliani ariani


Definisi
1. Darah tepi : Adanya pensitopenia, limfositosis Muhammad Wahidin
Leukimia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas
yang kadanh-kadang menyebabkan gambaran
sering disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya
berlebihan dan dapat menyebbakan anemia, trobisitopeni dan diakhiri darah tepi monoton terdapat sel blast, yang
merupkan gejala patogonomik untuk leukimia Komplikasi
dengan kematian(Hasan R)
2. Sum-sum Tulang : Dar pemeriksaan sumsum
1. Kelelahan
Kondisi di mana tubuh memproduksi sel darah putih lebih banyak tulang akan ditemukan gambaran yang monoton
dari normal sehingga mengganggu fungsi tubuh dalam melawan infeksi. yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis 2. Pendarahan Penatalaksanaan
3. Pemeriksaan lain : Biopsi limpa, kimia darah, 3. Strok 1. Kemoterapi
penyakit yang berkembang dari kelebihan produksi sel darah putih yang
cairan cerebrospinal, sitogenik. 4. Pembesaran limpa 2. Radioterapi
belum matang.
5. Infeksi 3. Transplantasi
sumsum tulang
6. Nyeri yang luar biasa
4. Terapi Suportif

Etiologi

Penyebab pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang Manifestasi Klinis
menyebabkan Leukimia terjadi, yaitu : 1. Leukimia Limfosit Akut
Gejala klinik LLA sangat bervariasi. Umumnya menggmbarkan kegagalan sumsum tulang
1. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell belakang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah, latergi, pusing, sesak, nyeri dada),
Leukimia-Lhymphoma Virus /HLTV) infeksi, dan pendarahan. Anoreksi, nyeri tulang sendi dan sendi, hipermetabolisme. Nyeri tulang bisa
dijumpai terutama pada sternum, tibia dan femur.
2. Radiasi
2. Leukimia Mielosit Akut
3. Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol Gejala utama LMA adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang disebabkan oleh sindrom
kegagalan sumsum tulang belakang. Perdarahan biasayanya dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita
4. Penyakit kelainan genetik: Fanconi anemia, Bloom syndrome, ataxia telangiectasia, LMA dengan leukosit yang sangat tinggi biasanya mengalami gangguan kesadaran, sesak napas, nyeri
Down syndrome, Shwachman syndrome, dan neurofibromatosis meningkatkan insidensi dada, pripismus. Selain itu juga menimbulkan gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia dan
terkena AML hipoglikemia.
3. Leukimia Limfositik Kronik
5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigor, anak kembar berisiko 2 kali lebih Sekitar 25% penderita LLK tidak menunjukkan gejala. Penderita yg mengalami gejala biasanya
besar terkena leukemia jika kembarannya terkena leukemia sebelum usia 7 tahun; memiliki ditemukan limfadenopati generalisata, penurunan berat dabdan dan kelelahan, hilangnya nafsu makan,
saudara kandung dengan leukemia berisiko terkena leukemia lebih besar; memiliki relatif demam, keringat malam
yang menderita kanker darah berisiko terkena acute lymphocytic leukemia (ALL) pada usia 4. Leukimia Granulositik/Mielositik Kronik
kanak-kanak. LGK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase krisis blas. Pada fase kronik
ditemukan hipermetabolisme, merasa cepat kenyang akibat desakan limpa dan lambung.Penurunan berat
badan terjadi setelah penyakit berlangsung lama. Pada fase akselerasi ditemukan keluhan anemia yang
bertambah berat, petekie, ekimosis dan demam yang disertai infeksi
Factor pencetus :
Sel neoplasma berproliferasi
- Genetika - Kelainan didalam sumsum tulang
- Radiasi -Infeksi virus Macam-macam Leukimia
- Obta-obatan - Paparan bahan kimia 1. Leukimia Akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat
terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal
(blastosit) yang disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain. Leukimia
Penyebaranekstramedular akut memiliki perjalanan kinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita
Infiltrasi sumsum tulang Sel onkogen akan meninggal rata-rata 4-6 bulan.
a. Leukimia Limfositik Akut (LLA) LLA merupakan jenis
leukimia dengan karakteristik adanya proliferasi dan akumulasi sel-sel
Pertumbuhan berlebih
MII Sirkulasi darah MII System limfatik patologis dari sistem limfopoetik yang mengakibatkan organomegali
(Pembesaran organ dalam) dan kegagalan organ. LLA lebih sering
ditemukan anak-anak (82%). Insiden LLA akan mencapai puncaknya pada
Pembesaran hati dan Noduslimfe Kebutuhan nutrisi
umur 3-7 tahun. Tanpa pengobatan sebagian anak-anak akan hidup 2-3
limpa meningkat
tahun. Tanpa pengobatan anak-anak akan hidup 2-3 bulan setelah
Limfadenopati terdiagnosa terutama diakibatkan oleh kegagalan dari sumsum tulang.
Hepatosplenomegali Hipermetabolisme b. Leukimia Mielositik Akut (LMA) LMA merupakan leukimia
yang mengenai sel stem hematopoetik yang akan berdiferensiasi ke semua
Peningkatan tekanan intra
sel mieloid. Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1 sampai
Penekanan ruang abdomen
Ketidakseimbangan 3 bulan dengan durasi gejala yang singkat. Jika tidak diobati,LNLA fatal
abdomen nutrisi kurang dari dalam 3 sampai 6 bulan.
Gangguan rasa nyaman kebutuhan tubuh
nyeri 2. Leukimia kronik
Depresi produksi sumsum Merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplatik dari
tulang Suplai oksigen kejaringan salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.
Ketidakseimbangan
inadekuat a. Leukimia Limfositik Kronis (LLK) LLK adalah suatu
perfusi jaringan perifer
keganasan klonallimfosit B (jrang pada limfosit T). Perjalanan ini
Resiko pendarahan biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif yang berjalan lambat dari
Anemia
Penurunan eritrosit limfosit kecil yang berumur panjang.
b. Leukimia Granulositik/Mielositik Kronik (LGK/LMK) Adalah
Trombositopenia Kecenderungan
Penurunan trombosit gangguan mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi berlebihan sel.
perdarahan
Daya tahan tubuh me
Penurunan fungsi Resiko infeksi
leukosit Kelemahan tulang

Infiltrasi periosteal
Tulang lunak dan lemah Stimulasi saraf Gangguan rasa
C (nociceptor) nyaman nyeri

Fraktur fisiologi Hambatan mobilitas fisik


Penanganan Awal Leukimia Penanganan Medis untuk Penanganan Leukimia Pada Anak

Penanganan awal perawatan pasien leukemia dapat lakukan dengan radioterapi 1. Pemasangan kateter vena
dan kemoterapi , dilakukan ketika sel leukemia sudah terjadi metastasis, kemoterapi 2. Terapi radiasi untuk leukimia
dilakukan juga pada fase dimana gejala klinis menghilang disertai blast dalm sumsum
. 3. Imunoterapi Untuk Anak
tulang menghilang yang bertujuan mempertahankan remisi selama mungkin.
4. Kemoterapi dosis tinggi dan transplantasi sel induk
Terapi modalitas juga dikenal untuk menceagah komplikasi , karena adanya
anemia, perdarahan dan infeksi pemberian antibiotic dan transfuse dapat diberikan
pada terapi ini hal ini diberikan untuk menurunkan paparan mikroorganisme dengan 3.Kemoterapiuntukleukimiaa4.Obatterapiyangdiracikkhuntukleukimiaanak

isolasi , dan terakhir dengan cara transplantasi sumsum tulang belakang merupakan
alternative terbaik dalm penanganan leukemia. Terapi ini juga bisa dilakukan pada
pasien dengan limphoma dan anemia aplastic
JURNAL TERKAIT LEUKIMIA

Pengaruh Kemoterapi Pada Pasien Pediatri Leukimia Limfoblastik Akut


Dengan Febrile Neutropenia di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta
JURNAL TERKAIT LEUKIMIA
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Karakteristik
Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial dengan Tingkat Kecemasan pada Penderita Leukemia subyek penelitian yaitu jenis protokol, fase kemoterapi, penyakit penyerta dan
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang fenotip tidak berbeda signifikan terhadap tingkat keparahan febrile neutropenia
signifikan antara persepsi dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada penderita leukemia di RSU Dr. yang terjadi pada pasien secara statistik (p>0,05). . Onset demam dan durasi febrile
Soetomo Surabaya. Kekuatan hubungan antara kedua variabel terse- Hubungan Antara Persepsi Dukungan neutropenia tidak berpengaruh terhadap nilai ANC dimana signifikansinya
Sosial dengan Tingkat Kecemasan pada Penderita Leukemia Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental menunjukkan (p>0,05). 3. Drug related problems (DRPs) yang terjadi sebesar 8 %
Vol. 03 No. 02, Agustus 2014 84 but tergolong sedang. Hal ini membuktikan bahwa persepsi yang positif terkait dosis terlalu kecil (Under Dosage) sebsesar 1 (4 %) dan pilihan obat yang
terhadap dukungan sosial yang diterima penderita leukemia cukup efektif dalam mengurangi kecemasan yang kurang tepat (Improp
dialaminya.

Berdasarkan korelasi antar variabel dapat disarankan pada penderita leukemia untuk mencari
dukungan sosial yang tepat agar dukungan tersebut dapat diterima dan dipersepsi secara positif. Bagi pihak
Rumah Sakit dengan menyediakan peran non-konvensional (terapis kanker, konselor atau psikolog, dan DAFTAR PUSTAKA
survivor) bagi penderita leukemia dapat membantu dalam mengurangi dampak psikologis yang dialami pasien. DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S.
Selain itu, bentuk perhatian yang diberikan dokter, perawat ataupun petugas kesehatan lainnya diyakini
Penerbit : Erlangga 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI.Jilid 2
mampu mengurangi atau menurunkan kecemasan pasien. Untuk melengkapi kekurangan pada penelitian ini,
Jakarta. Penerbit Erlangga.
disarankan untuk peneliti selanjutnya yang memiliki kesamaan topik, sebaiknya menggali lebih mendalam
mengenai penyebab atau faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yang dirasakan blogspot.com/2013/09/cara-pencegahan-kanker-darah

http//:cara-mencegah-kanker-darah/
Dx 2.
Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuha
ntubuh b/d perubahanproliverative
Dx 1.
gastrointestinal danefektoksikobatkemoterapi
Ketidakseimbanganperfusijaringanperi Dx 4. Resikoinfeksi b/d menurunnya
fer b/d penurunansuplaidarahkeperifer NOC: system pertahanantubuh
(Anemia) Dx 3. Resikopendarahan b/d
- Status Nutrisi penurunanjumlahtrombosit NOC:
NOC:
Kriteriahasil : NOC: - Status Imum
- Tekanan systole dan diastole
dalamrentangygdiharapkan - - Status volume darah Kriteriahasil :
Adanyapeningkatanberatbadansesuaidengantujuan
- Tidakadaortostatikhipertensi Kriteriahasil : - Klienbebasdaritandadangejalainfeksi
- Beratbadan ideal
- Tidaka da sesuaidengantinggibadan - Tidakada hematuria dan hematemesis - Jumlahleukositdalambatas normal
tandapeningkatantekanan intracranial (
-Tidakadatandamalnutrisi -Kehilangandarah yang terlihat - Menunjukkanperilakuhidupsehat
Tidaklebihdari 15 mmHg)

NIC: - Tekanandalamdalambatasa normal NIC:


NIC:

Tujuan: NIC: Penkajianlanjut:


Tujuan:

- Meningkatkanasupannutrisiuntukmemenu Penkajianlanjut: - Monitor


Manajemensensasiperifer
hikebutuhanmetablik tandadangejalainfeksisistemikdanlokal
- Monitor ketat tanda2 perdarahan
Kriteriahasil:
Pengkajianlanjutan: Tindakanmandiri:
Tindakanmandiri:
- Monitor adanyadaerahtertentu
-Kajiadanyaalergimakanan -
yang Lindungipasiendari trauma yang Gunakankateterintermitenuntukmenurunkan
hanyapekaterhadappanas/dingin/ta dapatmenyebabkanperdarahan
- BB Pasiendalambatas normal infeksikandungkencing
jam/tumpul
- Tindakankolaborasi: Edukasi:
Tindakankolaborasi:q
Kajikemampuanpasienuntukmendapatkannutrisi -
yang dibutuhkan -
- Kolaboeasidalampemberianprodukdarah Ajarkanpasiendankeluargatandadangejalainf
Diskusikanmengenaipenyebabperubahans
Tindakanmandiri: eksi
ensasi Edukasi:
- - Ajarkancaramenghindariinfeksi
- Kolaborasipemberiananalgetik - Anjurkanpasienuntukmeningkatkan
Ajarkanpasienbagaimananmembuatcatatanmakana intake makanan yang
Edukasi: nharian.
banyakmengaandung vitamin K
- Instruksikankeluargauntukmengob Tindakankolaborasi:
servasikulitjikaadaisiataulaserasi
Edukasi:

Anda mungkin juga menyukai