Edisi Kelima
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Pendahuluan
Buku Panduan Proses Survei Akreditasi Rumah Sakit Joint Commision International, Edisi Kelima ini
dirancang untuk membantu rumah sakit mempelajari dan mempersiapkan proses survei Joint Commission
International (JCI) dengan lebih baik. Panduan ini dibuat untuk mempersiapkan rumah sakit dan rumah
sakit pendidikan dengan memberikan informasi penting mengenai JCI, manual standar rumah sakit,
persyaratan akreditasi, cara mengajukan permohonan akreditasi, persiapan survei, survei di lapangan, dan
keputusan akreditasi.
Rumah sakit dipersilakan untuk menghubungi Kantor Akreditasi JCI mana saja baik melalui telepon
ataupun e-mail dengan menggunakan direktori kontak (pada halaman vii) untuk memperoleh informasi
lebih lanjut.
1
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
2
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Pelamar yang merupakan rumah sakit pendidikan harus memenuhi semua kriteria di atas, ditambah
dengan tiga kriteria berikut ini:
1) Rumah sakit yang mengajukan permohonan secara organisasi atau administratif terintegrasi
dengan suatu Fakultas Kedokteran.
2) Rumah sakit yang mengajukan permohonan merupakan tempat pendidikan utama (lihat di
bawah), baik untuk mahasiswa kedokteran maupun untuk pendidikan dokter spesialis
pascasarjana (contohnya, residen atau intern) dari Fakultas Kedokteran yang dimaksud dalam
kriteria 1).
Pada saat mengajukan permohonan, rumah sakit tersebut sedang melakukan penelitian akademis dan/atau
komersial yang bersubjek manusia melalui sejumlah protokol persetujuan bertingkat yang melibatkan
pasien di rumah sakit tersebut. (ralat)
3
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Catatan: Apabila dengan alasan yang jelas, JCI memutuskan bahwa rumah sakit yang mengajukan
permohonan tidak memenuhi persyaratan yang dicantumkan, JCI tidak akan menerima lamaran atau tidak
akan memproses permohonan akreditasi rumah sakit dan akan memberitahu rumah sakit tentang
keputusan ini. (ralat)
Beroperasi Penuh
Beroperasi penuh berarti rumah sakit secara akurat menjelaskan hal-hal berikut ini dalam surat lamaran
elektroniknya (E-App) pada saat mendaftar:
Semua pelayanan klinis tersedia untuk pasien rawat inap dan rawat jalan. (Semua pelayanan
klinis yang direncanakan, namun tidak disebutkan dalam E-App dan akan mulai beroperasi di
kemudian hari, akan membutuhkan survei tambahan yang terpisah untuk mengevaluasi
pelayanan-pelayanan tersebut).
Statistik penggunaan fasilitas pelayanan klinis menunjukkan tingkat aktivitas pasien rawat jalan
dan rawat inap serta jenis-jenis pelayanan yang konsisten selama setidaknya empat bulan atau
lebih sebelum penyerahan E-App.
Semua pelayanan klinis rawat inap dan rawat jalan, unit serta departemen yang tercantum dalam
E-App dapat menjalani evaluasi komprehensif terhadap semua standar JCI yang relevan untuk
rumah sakit sesuai dengan proses survei JCI yang normal untuk ukuran dan tipe rumah sakit
tersebut, seperti:
o aktivitas terlusur pasien, termasuk telusur pasien individual dan telusur sistem;
o pengkajian rekam medis terbuka dan tertutup;
o observasi langsung terhadap proses perawatan pasien;
o wawancara dengan pasien; dan
o wawancara dengan mahasiswa kedokteran/residen.
Catatan: Hubungi Kantor Akreditasi JCI sebelum penyerahan E-App untuk mendiskusikan tentang
kriteria dan untuk memvalidasi apakah rumah sakit memenuhi persyaratan “beroperasi penuh” minimal
selama empat bulan atau lebih sebelum penyerahan E-App dan pada saat dilakukannya survei inisial. JCI
dapat meminta dokumentasi statistik penggunaan layanan rumah sakit sebelum menerima E-App atau
melakukan survei di lapangan (on-site). Selain itu, JCI tidak akan memulai survei di lapangan, dapat
menghentikan survei di lapangan, atau dapat membatalkan survei yang sudah terjadwal apabila JCI
memutuskan bahwa rumah sakit tersebut belum memenuhi persyaratan “beroperasi penuh”. (ralat)
4
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Untuk memulai proses akreditasi sebagai pelamar baru, silakan kunjungi web
http://www.jointcommissioninternational.org/Programs-Hospitals dan klik pada tautan “Register or
Apply” (Mohon diperhatikan: mulai awal 2014, alamat ini berganti menjadi
http://www.jointcommissioninternational.org/registration ketika situs web JCI yang baru diluncurkan).
Serahkanlah dokumentasi yang diminta. Begitu formulir registrasi awal telah diterima dan disetujui,
rincian login dan kata sandi Anda untuk JCI Direct Connect, portal klien JCI dan beranda E-App, akan
dikirim ke Rumah Sakit Anda.
JCI menyediakan instruksi terperinci untuk melengkapi pengajuan dengan cara E-App, serta juga akses
online serta bantuan khusus bila diperlukan.
JCI mewajibkan rumah sakit untuk mengajukan satu surat permohonan untuk setiap rumah sakit yang
akan disurvei minimal enam bulan sebelum tanggal survei yang diminta. JCI mewajibkan agar rumah
sakit mengajukan rentang waktu tidak kurang dari tiga bulan (contohnya, Oktober sampai Desember
2016) sebagai rentang waktu kapan survei akan dijadwalkan. Hal ini memungkinkan JCI dapat lebih
fleksibel dalam menentukan tim surveyor yang paling tepat untuk rumah sakit Anda. Dengan informasi
yang diajukan oleh rumah sakit Anda, maka JCI akan membuatkan suatu kontrak yang mencantumkan
biaya, jumlah surveyor, jumlah hari survei, dan rincian lainnya.
Pengajuan survei berlaku selama enam bulan sejak tanggal penyerahan surat permohonan; hal ini berarti
bahwa rumah sakit dapat mengajukan surat permohonan namun masih mempunyai cukup waktu untuk
melakukan persiapan sebelum survei di lapangan dilakukan. Rumah sakit harus mengajukan tanggal
survei, di mana pada saat tersebut rumah sakit sudah yakin dapat memperlihatkan kepatuhan terhadap
standar sekurang-kurangnya sejak empat bulan sebelum survei di lapangan dilakukan (baca selengkapnya
di Persiapan Akreditasi pada halaman 23).
Pada E-App, rumah sakit harus mencantumkan rentang tiga bulan yang diinginkan untuk pelaksanaan
survei. JCI akan berusaha untuk mengakomodasi permintaan waktu survei tersebut. Semakin cepat
permintaan diajukan, semakin besar kemungkinan permintaan khusus tersebut diakomodasi.
Setelah permohonan survei diterima, perwakilan JCI akan menghubungi rumah sakit. Perwakilan JCI
akan menjawab pertanyaan rumah sakit mengenai persiapan survei dan akan membimbing secara spesifik
setiap langkah proses akreditasi.
5
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
JCI menjadwalkan survei di lapangan berdasarkan informasi yang diberikan pada permohonan survei.
Berdasarkan informasi ini, JCI akan menentukan jumlah hari yang diperlukan untuk melakukan survei,
komposisi tim survei, dan jenis pelayanan yang akan dinilai.
Tiga sampai enam bulan sebelum survei, persetujuan kontrak survei akreditasi akan dikirim ke rumah
sakit. Survei yang terjadwal baru dapat dikonfirmasi setelah persetujuan kontrak ditandatangani dan
paling sedikit 50% biaya survei telah diterima. Rumah sakit juga akan dibetahukan mengenai nama-nama
surveyor sebelum survei dilakukan. Pimpinan tim survei akan menghubungi penanggung jawab survei di
rumah sakit kurang lebih empat sampai delapan minggu sebelum survei untuk melakukan finalisasi
agenda dan koordinasi ketersediaan staf-staf tertentu untuk aktivitas survei yang penting, serta untuk
memberikan informasi tentang pengaturan perjalanan dan logistik surveyor.
6
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
JCI dapat melakukan survei tambahan untuk semua atau sebagian rumah sakit atau untuk pertama kalinya
apabila terdapat fasilitas atau layanan baru. Akreditasi JCI tidak secara otomatis berlaku untuk layanan
dan fasilitas baru tanpa adanya evaluasi di lapangan.
Evaluasi terhadap APR ini dimulai sejak pengajuan permohonan elektronik dan berlangsung terus-
menerus sepanjang rumah sakit diakreditasi atau ingin diakreditasi oleh JCI. Perubahan yang dilaporkan
dapat dievaluasi tanpa ke lapangan atau melalui suatu survei terfokus (focused survey).
Apabila rumah sakit tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada JCI atau dalam kurun waktu
15 hari sejak perubahan terjadi, rumah sakit akan diposisikan sebagai Rumah sakit yang Berisiko Ditolak
untuk Akreditasi, dan akan dilaksanakan survei terfokus.
Apabila rumah sakit tidak memberi permberitahuan kepada JCI sampai dilakukannya survei di lapangan,
JCI mungkin perlu menjadwalkan survei tambahan di tanggal yang berbeda dan rumah sakit akan
diposisikan Berisiko Ditolak untuk Akreditasi. Pada situasi tersebut, JCI juga akan mengkaji layanan-
layanan yang belum dilaporkan rumah sakit, tetapi tercantum dalam standar JCI. Dalam hal tersebut,
biaya tambahan akan dikenakan oleh JCI kepada rumah sakit. Keputusan akreditasi final untuk rumah
sakit hanya akan dibuat setelah dilakukannya pengkajian terhadap semua layanan yang dilakukan rumah
sakit, apabila layanan-layanan tersebut tercakup dalam standar JCI.
7
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
JCI berusaha menghargai permohonan khusus untuk waktu-waktu ketika rumah sakit mengharapkan
untuk tidak disurvei. Rumah sakit sebaiknya melengkapi tanggal-tanggal tersebut pada surat permohonan
survei yang telah diisi, apabila memungkinkan. Meskipun demikian, masih terdapat kemungkinan bahwa
JCI tidak dapat mengakomodasi tanggal-tanggal tersebut.
Definisi Penundaan
JCI juga memberikan kemungkinan untuk penundaan survei inisial atau survei ulang. Penundaan yang
dimaksud adalah permintaan rumah sakit untuk mengubah jadwal survei yang ada atau untuk
memundurkan tanggal survei sebelum survei tersebut dijadwalkan. Rumah sakit harus menyampaikan
permohonan penundaan melalui email ke jciaccreditation@jcrinc.com. Surat permohonan survei yang
baru mungkin diperlukan ketika telah ditetapkan suatu tanggal apabila permohonan pertama dibuat lebih
dari enam bulan sebelumnya.
JCI berhak untuk tetap melaksanakan survei di lapangan apabila rumah sakit tetap memberikan pelayanan
pasien dalam kondisi-kondisi tersebut. Sebelum mengajukan penundaan survei yang terjadwal, rumah
sakit disarankan untuk menghubungi Kantor Akreditasi JCI di alamat email jciaccredation@jcrinc.com.
JCI memahami bahwa kadangkala operasional rumah sakit harus dimodifikasi agar dapat mengakomodasi
proses konstruksi atau gangguan yang bersifat sementara terhadap pelayanan. Situasi ini telah diantisipasi
sebagai bagian dari manajemen rumah sakit dan tidak membutuhkan penundaan survei yang telah
terjadwal.
8
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Pembatalan
Survei dapat dibatalkan oleh JCI atau rumah sakit tanpa penalti atau masalah apabila ternyata terdapat
kendala di luar kendali manusia, perang, terorisme, peraturan pemerintah, bencana alam, pemogokan,
kekacauan sipil, atau keadaan darurat lain serupa yang membuat mustahil, tidak sah, atau tidak
memungkinkan untuk tetap dilaksanakannya sebuah survei, dengan catatan bahwa pemberitahuan kondisi
yang membutuhkan pembatalan ini telah diinformasikan dalam bentuk tulisan segera setelah keadaannya
memungkinkan. Selanjutnya, JCI dapat mengikuti petunjuk dari kementerian terkait dengan
mempertimbangkan permasalahan politik atau militer dalam menjadwalkan survei.
Apabila rumah sakit membatalkan survei 60 hari atau kurang dari hari pertama survei karena alasan selain
yang telah dinyatakan di atas, Pelayanan Akreditasi JCI dapat meminta pembayaran setengah dari biaya
survei untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan oleh Pelayanan Akreditasi JCI.
9
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Manual Standar
Situs web JCI dan Standar Akreditasi Joint Commision International untuk Rumah Sakit Edisi Kelima,
dan terbitan ini merupakan alat yang dapat digunakan rumah sakit untuk memulai persiapan akreditasi.
Dimulai pada akhir 2013, JCI mencantumkan kunci kebijakan dan prosedur sertifikasi dan akreditasi yang
ada pada situs web publik (http://www.jointcommissioninternational.org/). Rumah sakit yang sedang
mempertimbangkan akreditasi dapat mengkaji kebijakan dan prosedur tersebut untuk lebih memahami
mengenai harapan yang ingin dicapai sebelum proses akreditasi dimulai. Bahkan apabila rumah sakit
tidak bermaksud memperoleh akreditasi dalam kurun waktu yang singkat, situs web dan manual
akreditasi tersebut merupakan alat yang sangat baik untuk membantu mengevaluasi pelayanan dan
struktur rumah sakit saat ini. Manual tersebut berisi standar fungsional yang disusun berdasarkan
pelayanan yang diberikan dalam lingkup rumah sakit. Standar ini mengutamakan kinerja yang berfokus
pada pasien dan disusun berkaitan dengan fungsi dan proses, termasuk bidang klinis dan organisasi, yang
berlaku umum di seluruh rumah sakit, dan juga standar untuk rumah sakit pendidikan yang berhubungan
dengan pendidikan mahasiswa kedokteran dan penelitian bersubjek manusia. Manual ini dirancang untuk
dapat digunakan sebagai alat bantu aktivitas pengkajian mandiri dan menjadi dasar dari sebuah survei
akreditasi.
Manual standar dan gambarannya dijelaskan secara lebih lengkap di bawah ini.
Rumah sakit dapat bertindak patuh atau tidak patuh terhadap APR. Apabila rumah sakit tidak mematuhi
APR tertentu maka rumah sakit dapat diminta untuk menyerahkan SIP, ataupun ketidakpatuhan dapat
membuat rumah sakit berada dalam keadaan Berisiko Ditolak untuk Akreditasi, atau dapat menyebabkan
hilangnya akreditasi apabila menolak memberikan izin dilaksanakannya survei. Bagaimana evaluasi
terhadap persyaratan dilaksanakan dan dampak akibat ketidakpatuhan tersebut telah dicatat pada masing-
masing APR.
Perlu diperhatikan bahwa pada APR tidak dilakukan sistem skoring seperti halnya pada bab-bab dalam
standar, dan evaluasinya tidak secara langsung berdampak pada luaran survei inisial maupun survei tiga
tahunan (triennial) di lapangan.
10
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
11
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
12
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Bab GLD dikembangkan secara lebih luas pada standar edisi kelima, dengan lebih berfokus lagi pada
pentingnya peran kepemimpinan dalam operasional rumah sakit yang aman dan efektif.
13
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
14
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Rekam jejak yang berhubungan dengan skor “terpenuhi sepenuhnya” adalah sebagai berikut:
Kepatuhan sejak 12 bulan sebelumnya pada survei tiga-tahunan (triennial)
Kepatuhan sejak 4 bulan sebelumnya pada survei inisial
Tidak ada rekam jejak khusus untuk survei terfokus. Kesinambungan dalam usaha peningkatan
mutu digunakan untuk menilai kepatuhan.
15
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
4. Isi rekam medis yang disyaratkan dalam peraturan dan perundang- Tidak terpenuhi
undangan tercakup dalam proses peninjauan.
16
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tingkat Kepatuhan
Kepatuhan terhadap persyaratan dalam EP dicatat sebagai angka (persentase) kepatuhan yang
diperlihatkan oleh rumah sakit. Kepatuhan ditulis dalam bentuk “positif” (contohnya, kepatuhan terhadap
50% persyaratan). Panduan penentuan skor ditulis dalam kalimat positif, yang merupakan persentase
kepatuhan yang dibutuhkan untuk memperoleh skor “terpenuhi sepenuhnya” (90% atau lebih), “terpenuhi
sebagian (50-89%), atau tidak terpenuhi (49% atau kurang). Apabila memungkinkan, kepatuhan yang
diperlihatkan dilaporkan sebagai “tingkat kepatuhan” (%), yang menunjukkan persentase kepatuhan yang
ditampilkan. Contohnya, 10 dari 15 (angka kepatuhan 67%) asesmen keperawatan awal dilengkapi dalam
24 jam setelah pasien masuk di unit rawat inap medis/bedah (3W, 2E, 4S, dan 4N), seperti yang
disyaratkan oleh kebijakan rumah sakit. Skor untuk penilaian ini adalah “terpenuhi sebagian,” karena
persentase angka kepatuhan dari temuan ini berkisar antara 50-89%.
Pertimbangan Lain
Bila rumah sakit tidak memenuhi periode lihat ke belakang dalam waktu singkat untuk penerapan standar
yang baru, maka skor untuk EP akan diberlakukan sama seperti periode lihat ke belakang yang
sebelumnya, yaitu 12 bulan lengkap (survei triennial) atau 4 bulan (survei inisial). Contohnya, pada
survei triennial, bila periode lihat ke belakang yang memungkinkan untuk standar yang baru adalah 6
bulan, dan rumah sakit menunjukkan kepatuhan penuh (“terpenuhi sepenuhnya”) terhadap EP tersebut,
namun rumah sakit hanya dapat menunjukkan kepatuhan selama 4 bulan terakhir, elemen penilaian akan
mendapatkan skor sebagai “terpenuhi sebagian”, karena 67% dari periode lihat ke belakang selama 6
bulan telah terpenuhi. EP tersebut akan dinilai sebagai “tidak terpenuhi” apabila kepatuhan hanya dapat
ditunjukkan selama 2 bulan, atau 33% dari kemungkinan periode lihat ke belakang.
17
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
membahas dan/atau memperbaiki masalah yang ditemukan pada survei lengkap. Alih-alih melihat “rekam
jejak” untuk menilai kepatuhan, pengkajian terhadap kepatuhan akan lebih mempertimbangkan hal-hal
berikut ini:
dampak dan kekritisan temuan awal;
bukti yang memadai untuk menunjukkan kepatuhan terhadap EP/standar yang diidentifikasi;
kesinambungan tindakan yang diambil; dan
rencana untuk pemantauan yang sedang berlangsung dan evaluasi terhadap tindakan.
Contoh 1
Pada saat survei lengkap, rumah sakit tidak memenuhi standar penggunaan darah dan produk darah,
standar COP 3.3, karena panduan dan prosedur klinis belum ada dan belum dilaksanakan dan tidak
mencakup butir a) sampai e) dalam maksud dan tujuan. Ketika surveyor kembali untuk melakukan survei
terfokus, rumah sakit tersebut menunjukkan bukti bahwa panduan dan prosedur klinis telah dibuat dan
berdasarkan bukti dari literatur, organisasi profesi, dan sumber terpercaya lainnya, yang mencakup proses
untuk butir a) sampai e) dalam maksud dan tujuan. Selain itu, staf telah diedukasi tentang panduan ini dan
wawancara dengan staf menunjukkan bahwa mereka telah mengetahui tentang proses ini. Dokumentasi
pada rekam medis menunjukkan bahwa proses ini telah dilakukan.
Berdasarkan tindakan rumah sakit dan bukti yang dilihat oleh surveyor, maka rumah sakit akan dianggap
patuh sepenuhnya.
Contoh 2
Standar SQE.11. EP 3 mensyaratkan bahwa hasil klinis dari data dan informasi tentang anggota staf
medis ditinjau bersama informasi objektif dan berbasis bukti, sebagai bahan perbandingan
(benchmarking) eksternal.
Rumah sakit tidak memenuhi EP. 3 karena proses evaluasi untuk pelayanan pasien yang diberikan oleh
staf medis menggunakan data komparatif yang hanya menyajikan data demografis dan administratif serta
tidak secara spesifik membahas mengenai kinerja klinis. Ketika surveyor kembali untuk melakukan survei
terfokus, rumah sakit tersebut telah membuat dan menerapkan formulir untuk memperoleh data klinis
secara berkelanjutan untuk digunakan dalam melakukan penilaian staf selanjutnya. Rencana tersebut
menjelaskan informasi klinis apa yang akan dikumpulkan, bagaimana informasi diperoleh, potensi
sumber eksternal untuk informasi perbandingan (benchmarking), seperti lembur internal, literatur, dan
organisasi profesi.
Meskipun tindakan yang diambil oleh rumah sakit tidak memenuhi syarat yang diminta dalam “periode
lihat ke belakang” atau “rekam jejak”, berdasarkan tindakan yang telah dilakukan oleh rumah sakit dan
bukti yang dilihat oleh surveyor, maka rumah sakit akan mendapat skor terpenuhi sepenuhnya.
18
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
keputusan dibuat oleh keseluruhan tim survei, biasanya ketika temuan masing-masing surveyor
diintegrasikan untuk menentukan skor final dari suatu EP.
Dampak dan kekritisan mempengaruhi skoring melalui dua cara berikut ini:
1) Dampak dari persentase kepatuhan tertentu atau nilai aktual dari observasi ketidakpatuhan
merupakan pertimbangan yang penting. Contohnya, 12 instruksi medis yang tidak lengkap yang
ditemukan dalam rekam medis 1 pasien yang dibuat oleh 1 dokter memiliki dampak yang terbatas
dan sebenarnya dinilai sebagai 1 temuan. Dua belas instruksi medis yang tidak lengkap yang
dibuat oleh beberapa dokter dalam beberapa rekam medis yang berbeda menunjukkan potensi
bahaya terhadap pasien yang lebih besar dan akan dinilai sebagai beberapa temuan. Oleh karena
itu, sampel rekam medis dan/atau instruksi pengobatan yang digunakan untuk pengkajian harus
diambil dengan cara yang dapat menunjukkan dampak terbesar yang berhubungan dengan
kurangnya kepatuhan terhadap sistem instruksi pengobatan yang melibatkan seluruh bagian
rumah sakit. Contohnya, sampel instruksi pengobatan yang dipilih mencakup beberapa unit
klinis di seluruh pelayanan, populasi pasien yang berbeda (anak, dewasa, risiko tinggi), serta
mencakup ruang lingkup rawat inap dan rawat jalan.
2) Kekritisan dari suatu temuan, dan bukan nilai aktual dari penilaian ketidakpatuhan, juga
merupakan hal yang penting. Contohnya, 1 dari 12 pintu keluar darurat yang terblokir
merupakan temuan kritis apabila pintu keluar darurat tersebut berada di area perawatan pasien.
Sebaliknya temuan dinilai bersifat kurang kritis apabila pintu keluar darurat yang terblokir
tersebut berada di ruang penyimpanan yang jarang digunakan.
19
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Keputusan Akreditasi
Komite akreditasi Joint Commission International mempertimbangkan semua informasi dari survei
lengkap inisial atau triennial dan survei terfokus yang diperlukan untuk membuat keputusan berkenaan
dengan akreditasi. Luarannya adalah bahwa rumah sakit yang bersangkutan memenuhi kriteria untuk
akreditasi atau tidak memenuhi kriteria dan ditolak untuk akreditasi. Kriteria yang harus dipenuhi untuk
kedua potensi luaran ini adalah sebagai berikut:
Terakreditasi
Keputusan ini diambil apabila rumah sakit memenuhi semua persyaratan-persyaratan berikut ini:
Rumah sakit menunjukkan kepatuhan yang dapat diterima untuk setiap standar. Kepatuhan yang
dapat diterima adalah dengan skor paling sedikit “5” untuk setiap standar.
Rumah sakit menunjukkan kepatuhan yang dapat diterima untuk standar dalam setiap bab.
Kepatuhan yang dapat diterima adalah skor gabungan paling sedikit “8” dari masing-masing bab
standar.
Rumah sakit menunjukkan kepatuhan yang dapat diterima secara keseluruhan. Kepatuhan yang
dapat diterima merupakan skor gabungan paling sedikit “9” untuk semua standar.
Total jumlah elemen penilaian yang ditemukan “tidak terpenuhi” atau “terpenuhi sebagian” tidak
lebih dari rerata (≥3 standar deviasi) untuk rumah sakit yang disurvei menurut standar akreditasi
rumah sakit dalam 24 bulan sebelumnya.
Tidak ada elemen penilaian dalam standar sasaran internasional keselamatan pasien (IPSG) yang
“tidak terpenuhi”.
20
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Kondisi yang menyebabkan rumah sakit ‘Berisiko Ditolak untuk Akreditasi’ adalah sebagai berikut:
Adanya ancaman terhadap pasien atau keselamatan masyarakat atau keselamatan staf di dalam
rumah sakit (lihat APR.12 dalam manual standar).
Terdapat individu tanpa lisensi, registrasi, atau sertifikasi yang memberikan atau telah
memberikan pelayanan perawatan kesehatan di rumah sakit, di mana undang-undang dan
peraturan yang berlaku mewajibkan adanya lisensi, registrasi, atau sertifikasi sehingga
menyebabkan pasien rumah sakit berisiko mengalami efek samping luaran yang serius (lihat
APR.12 dalam manual standar).
JCI memiliki cukup alasan kuat untuk meyakini bahwa rumah sakit mengumpulkan dokumen
palsu atau memberikan informasi yang tidak benar untuk mendapatkan atau mempertahankan
akreditasi, seperti persyaratan dalam Kebijakan Keakuratan Informasi dan Kejujuran (lihat APR.2
pada manual standar).
Sejumlah standar yang tidak dipatuhi (“tidak terpenuhi” atau “terpenuhi sebagian”) pada saat
survei berada di atas rerata (≥3 standar deviasi) untuk rumah sakit dengan program sama yang
disurvei dalam 24 bulan sebelumnya (lihat APR.4 pada manual standar).
Rumah sakit tidak memiliki lisensi, sertifikat, dan/atau izin, yang sesuai dengan persyaratan
undang-undang atau peraturan yang berlaku, wajib diperlukan untuk memberikan pelayanan
perawatan kesehatan yang ingin diakreditasi (lihat APR.3 pada manual standar).
Rumah sakit belum memenuhi kebijakan akreditasi mengenai “Kewajiban Melapor Antar-Survei”
(lihat APR.3 pada manual standar).
Rumah sakit gagal menyerahkan Rencana Perbaikan Strategis (Strategic Improvement Plan, SIP)
yang dapat diterima dalam kurun waktu 120 hari sejak survei rumah sakit dilakukan (lihat APR.1
pada manual standar).
Proses
Laporan Temuan Survei Resmi akan dikirim oleh Kantor Pusat Akreditasi JCI kepada rumah
sakit dalam waktu 10-15 hari setelah selesai survei. Suatu SIP akan diminta untuk setiap
21
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
standar/EP dan/atau Sasaran Keselamatan Pasien yang “tidak terpenuhi” sebagaimana yang
dicantumkan dalam laporan survei, atau untuk suatu temuan yang “terpenuhi sebagian” jika
diminta oleh Kantor Pusat Akreditasi JCI, apabila rumah sakit memenuhi syarat untuk
mendapatkan akreditasi. SIP ini menjelaskan tentang proses rumah sakit dalam menyusun
strategi dan/atau pendekatan untuk perbaikan, yang mencakup tindakan khusus untuk membuat
temuan tertentu menjadi kepatuhan yang dapat diterima. Rencana tersebut juga berisi metodologi
untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut, perbaikan secara berkesinambungan, dan
menetapkan suatu parameter pengukuran untuk memantau kepatuhan. SIP dikirimkan untuk
dikaji dan diterima oleh Kantor Pusat Akreditasi JCI paling lambat 45 hari setelah rumah sakit
menerima laporan akhir survei. Rumah sakit yang gagal mengumpulkan SIP yang dapat diterima
dapat ditempatkan pada posisi Berisiko Ditolak untuk Akreditasi dan membutuhkan survei
terfokus untuk memverifikasi bukti kepatuhan.
Laporan Awal Temuan Survei dikirimkan kepada rumah sakit oleh Kantor Pusat Akreditasi
apabila temuan dari tim survei akreditasi tidak sesuai dengan satu atau lebih persyaratan untuk
memperoleh akreditasi. Laporan Awal ini dikirimkan ke rumah sakit dalam waktu 10-15 hari
setelah survei, yang mencakup semua standar/elemen penilaian dan/atau Sasaran Keselamatan
Pasien yang ditemukan tidak sesuai atau tidak patuh pada saat survei dilakukan. Setiap temuan
yang tidak sesuai (“terpenuhi sebagian” dan/atau “tidak terpenuhi”) akan dikaji oleh surveyor
selama survei terfokus.
Survei Terfokus
Survei terfokus dijadwalkan dalam kurun waktu 120 hari sejak tanggal rumah sakit mendapatkan Laporan
Awal Temuan Survei. Selama kunjungan di lapangan, surveyor akan menentukan kepatuhan rumah sakit
terhadap standar dan Sasaran Keselamatan Pasien melalui berbagai aktivitas dan metode survei, seperti
observasi langsung, wawancara dengan staf dan pasien, pengkajian dokumen, pengkajian rekam medis
dan/atau arsip perorangan, ataupun inspeksi terhadap fasilitas fisik.
Apabila hasil survei terfokus sesuai dengan semua persyaratan untuk memperoleh akreditasi, rumah sakit
akan mendapatkan status Terakreditasi. Rumah sakit akan diminta untuk membuat SIP mengenai semua
temuan survei yang “tidak terpenuhi” dan/atau setiap temuan survei yang “terpenuhi sebagian”
sebagaimana yang ditentukan oleh Kantor Pusat Akreditasi JCI.
Apabila hasil survei terfokus tidak memenuhi satu atau lebih persyaratan untuk mencapai akreditasi,
rumah sakit akan diputuskan Ditolak untuk Akreditasi dari Komite Akreditasi.
22
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persiapan Akreditasi
Setelah JCI menerima permohonan survei elektronik (E-App) dari rumah sakit, kedua belah pihak
membuat persiapan untuk survei di lapangan.
JCI akan mengatur tim surveyor yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik unik dari suatu rumah
sakit. JCI akan berupaya untuk menyediakan surveyor yang lancar berbicara bahasa yang digunakan di
rumah sakit. Jika surveyor dengan kemampuan berbahasa yang sesuai tidak ada, rumah sakit bertanggung
jawab untuk menyediakan jasa penerjemah sepanjang survei sesuai dengan persyaratan yang dinyatakan
dalam APR.10. Penerjemah tersebut harus lancar berbahasa Inggris dan bahasa yang digunakan di rumah
sakit, berpengalaman dalam penerjemahan lisan dan tulisan, dapat mengikuti Praktik Standar Penerjemah
Medis, dan terikat pada kerahasiaan kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh rumah sakit.
Survei akreditasi rumah sakit di lapangan biasanya dilakukan oleh tiga atau lebih surveyor, tergantung
dari ukuran dan kompleksitas rumah sakit. Survei mengikuti bagaimana perawatan pasien yang
sebenarnya melalui fasilitas rumah sakit dan mencakup wawancara dengan staf inti, observasi
administrasi rumah sakit dan aktivitas klinis, pengkajian fasilitas fisik dan peralatan yang digunakan
untuk perawatan pasien, serta pengkajian dokumen. Contoh agenda survei terdapat di halaman lain pada
terbitan ini. Agenda yang sebenarnya disesuaikan oleh tim survei untuk memenuhi kebutuhan dan
pelayanan yang dilakukan di rumah sakit.
Pimpinan tim survei akan menghubungi rumah sakit kira-kira empat sampai delapan minggu sebelum
survei untuk membahas dan mengkoordinasikan agenda yang akan dikerjakan dan disetujui bersama.
Pimpinan tim survei akan menentukan pelayanan/area yang perlu dimasukkan dalam pengkajian dan
mengusulkan staf yang harus terlibat dalam semua aktivitas survei.
23
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Daftar operasi dan prosedur invasif lain yang dilakukan pada hari itu, termasuk operasi di kamar
operasi, day surgeries, kateterisasi jantung, endoskopi/kolonoskopi, dan fertilisasi in vitro.
Peta terkini dari kampus rumah sakit.
Contoh dari semua formulir rekam medis
Daftar dokumen tertulis yang diperlukan tercantum dalam Kebijakan Tertulis yang Disyaratkan
(Termasuk yang Disyaratkan dalam Bahasa Inggris pada halaman 144).
24
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
4-5 bulan sebelum Suatu persetujuan kontrak dikirim melalui Rumah sakit mengirimkan e-mail
survei e-mail ke rumah sakit. atau mengirimkan faks surat
kontrak yang telah
Faktur tanda terima untuk uang muka ditandatangani kepada JCI paling
sejumlah minimal 50% dari biaya survei lambat 90 hari sebelum tanggal
akan di-email oleh Departemen Keuangan survei yang diinginkan, dan
JCI setelah kontrak yang ditandatangani memberitahu staf bagian
dikirim ke rumah sakit. Rumah sakit dapat pembayaran rumah sakit untuk
memilih untuk membayar 100% atau bersiap menerima faktur dari JCI
persentasi yang lebih kecil untuk biaya serta melakukan transfer
survei berdasarkan preferensinya. pembayaran rekening paling
lambat 60 hari sebelum tanggal
survei.
8 minggu sebelum JCI melakukan verifikasi tanggal survei Semua perubahan yang terjadi
survei dan nama surveyor akan dikirimkan setelah pengajuan permohonan
melalui e-mail ke rumah sakit. harus dilaporkan atau diserahkan
kepada JCI.
4-8 minggu Ketua tim survei JCI menghubungi petugas Anggota staf rumah sakit yang
sebelum survei rumah sakit untuk finalisasi agenda survei sesuai membahas agenda survei
dan mengajukan informasi pra-survei. yang diajukan dan memutuskan
apakah waktu yang diajukan
tersebut memungkinkan untuk
rumah sakit, berdasarkan
25
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
26
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
27
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
12 sampai 24 6 sampai 9 3 sampai 6 4 sampai 8 Hari Survei Dalam waktu 15 6 sampai 9 Bulan Perjalanan Perbaikan
Bulan Sebelum Bulan Sebelum Bulan Sebelum Minggu Sebelum Hari Setelah sebelum Batas Kualitas yang
Survei Survei Survei Survei Survei Akhir Triennial Berkesinambungan
28
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Survei di lapangan menggunakan metodologi telusur (tracer) untuk mengikuti sejumlah sampel pasien
aktif saat menjalani perawatan di rumah sakit dan untuk mengevaluasi komponen individual serta sistem
perawatan.
Karakteristik penting dari proses survei JCI adalah edukasi langsung di lapangan yang dilakukan para
surveyor. Dukungan tersebut dilakukan sepanjang survei saat surveyor menawarkan saran dan strategi
yang dapat membantu rumah sakit menjadi lebih baik dalam memenuhi maksud dan tujuan dari suatu
standar, dan lebih penting lagi, untuk meningkatkan kinerja.
29
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
30
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
31
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
1600 Pertemuan dengan Koordinator Survei (jika diperlukan, untuk menentukan kebutuhan hari berikutnya)
32
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
33
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
1600 Pertemuan dengan Koordinator Survei (jika diperlukan, untuk menentukan kebutuhan hari berikutnya)
34
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
1200- Makan Siang Surveyor. Persiapan Laporan Keluar (akan memerlukan akses internet individual dan akses printer bersama)
1300
1300- Integrasi Survei
1500
1500- Konferensi Penutupan dengan Pimpinan/Leadership Exit Conference (lihat halaman 128)
1600
35
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
36
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
1600 Pertemuan dengan Koordinator Survei (bila diperlukan, untuk menentukan kebutuhan hari berikutnya)
37
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
1600 Pertemuan dengan Koordinator Survei (bila diperlukan, untuk menentukan kebutuhan hari berikutnya)
38
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
1500- Wawancara Kerangka Kerja Telusur/Aktivitas Survei yang Wawancara Kerangka Kerja
1600 Etik dan Budaya Rasa Aman Belum Ditentukan (lihat Etikdan Budaya Rasa Aman (lihat
(lihat halaman 71) halaman 98) halaman 71)
1600 Pertemuan dengan Koordinator Survei (bila diperlukan, untuk menentukan kebutuhan untuk hari berikutnya)
39
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
40
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Metodologi Telusur
Metodologi telusur merupakan dasar survei di lapangan JCI dan meliputi hal-hal berikut ini:
Menggunakan informasi yang dicantumkan dalam surat permohonan survei akreditasi dan
serta laporan survei dan pemantauan sebelumnya
Mengikuti pengalaman perawatan sebagian pasien melalui keseluruhan proses perawatan
kesehatan di rumah sakit
Memungkinkan surveyor untuk mengidentifikasi masalah pada satu atau lebih tahapan proses
perawatan pasien atau pada interaksi antar-proses.
Dengan menggunakan informasi dari surat permohonan, surveyor akan memilih pasien-pasien dari
daftar pasien aktif untuk “menelusuri” pengalaman mereka di rumah sakit. Pasien yang biasanya
dipilih adalah pasien yang telah diberikan beberapa pelayanan atau pelayanan yang bersifat kompleks,
sehingga telah mengalami lebih banyak kontak dengan berbagai bagian di rumah sakit. Interaksi ini
memberikan kesempatan untuk mengkaji masalah kesinambungan perawatan/continuity of care (lihat
41
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
juga Glosarium dalam Standar Akreditasi Joint Commission International untuk Rumah Sakit, Edisi
Kelima). Sejauh hal tersebut memungkinkan, para surveyor akan sedapat mungkin menghindari
pemilihan telusur yang dilakukan pada waktu bersamaan dan kemungkinan tumpang tindih lokasi di
dalam rumah sakit.
Surveyor akan mengikuti pengalaman pasien, melihat berbagai pelayanan yang diberikan oleh
berbagai individu dan departemen dalam rumah sakit, serta juga serah terima di antara individu dan
departemen tersebut.
Tinjauan sejenis ini dirancang untuk menemukan masalah pada sistem, untuk melihat komponen
individual dalam rumah sakit, dan untuk menguji bagaimana komponen-komponen tersebut
berinteraksi untuk memberikan perawatan pasien yang aman dan berkualitas tinggi.
Surveyor dapat memulai telusur dari tempat pasien kini berada. Ia kemudian dapat berpindah
ke tempat pasien pertama kali memasuki sistem rumah sakit; ke area perawatan yang
diberikan untuk pasien yang mungkin merupakan prioritas rumah sakit; atau ke area lain
tempat pasien menerima perawatan, tata laksana, dan pelayanan. Urutannya akan bervariasi.
42
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Diskusi tentang data yang digunakan di rumah sakit. Hal ini mencakup indikator peningkatan
mutu yang digunakan, informasi yang telah dipelajari, perbaikan yang dilakukan
menggunakan data tersebut, dan sosialisasi data (lihat juga Glosarium dalam Standar
Akreditasi Rumah Sakit Joint Commission International, Edisi Kelima).
Observasi dampak lingkungan terhadap keselamatan dan peranan staf dalam meminimalkan
risiko lingkungan
Observasi pemeliharaan peralatan medis (lihat juga Glosarium Standar Akreditasi Rumah
Sakit Joint Commission International, Edisi Kelima) dan tinjauan terhadap staf yang
memenuhi kualifikasi yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan medis
Wawancara dengan pasien dan/atau keluarganya (jika sesuai dan diizinkan oleh pasien
dan/atau keluarga). Diskusi ini akan dipusatkan pada perjalanan perawatan dan, jika
memungkinkan, surveyor akan berusaha untuk melakukan verifikasi tentang masalah-masalah
yang dijumpai saat telusur.
Membahas manajemen gawat darurat dan eksplorasi masalah alur pasien di unit gawat
darurat. Masalah alur pasien juga dapat dieksplorasi di area pemeriksaan penunjang dan area
perawatan pasien lainnya yang relevan dengan pasien yang sedang ditelusuri. Contohnya,
jika pasien diberikan transfusi darah, surveyor dapat mengunjungi bank darah.
43
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
individual, yaitu pada telusur individual, surveyor akan mengikuti seorang pasien melalui perjalanan
perawatannya, mengevaluasi semua aspek perawatan dan bukan suatu sistem perawatan. Selama
telusur sistem, surveyor akan melakukan hal-hal berikut ini:
Evaluasi kinerja proses-proses yang relevan, dengan fokus khusus pada integrasi dan
koordinasi proses-proses yang berbeda namun berkaitan
Evaluasi komunikasi antar-disiplin dan departemen
Identifikasi hal-hal yang berpotensi menjadi perhatian pada proses yang relevan
44
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
perioperatif. Surveyor dapat memulai telusur di area pra-penerimaan dan melakukan observasi proses
serah terima dan tinjauan dokumentasi untuk identifikasi pasien dan dokumentasi lengkap, termasuk
izin/informed consent dan penandaan daerah operasi/surgical-site marking. Di dalam kamar operasi,
surveyor akan mengobservasi proses yang telah diterapkan rumah sakit untuk memastikan daerah
operasi sudah tepat, prosedur operasi sudah tepat, dan pasien operasi sudah tepat (time-out). Area
fokus lainnya termasuk manajemen obat-obatan oleh perawat dan ahli anestesi; kepatuhan rumah sakit
terhadap standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PCI) serta Manajemen dan Keamanan
Fasilitas (FMS) yang relevan sebagaimana diterapkan di kamar operasi, dan tinjauan kualifikasi staf
dan pengalaman dari staf kamar operasi. Surveyor dapat mengikuti pasien bedah ke unit perawatan
pascaanestesi untuk mengobservasi proses perawatan, termasuk komunikasi serah terima,
pemantauan, dan manajemen obat-obatan.
Telusur Endoskopi
Fokus dari telusur ini adalah proses-proses yang telah diterapkan rumah sakit untuk memastikan
keselamatan dan kualitas pelayanan yang diperoleh pasien endoskopi selama prosedur. Surveyor akan
meninjau dokumentasi pasien yang akan menjalani prosedur, termasuk identifikasi pasien dan
izin/informed consent serta pengkajian pra-prosedur yang sesuai. Surveyor juga dapat mengobservasi
proses time-out. Area fokus lain termasuk manajemen obat-obatan, pemantauan pasien dalam sedasi,
dan kepatuhan unit tersebut terhadap standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PCI) serta
Manajemen dan Keamanan Fasilitas (FMS) yang relevan. Surveyor juga akan mengevaluasi proses
pembersihan dan desinfeksi tingkat tinggi serta penyimpanan endoskop yang dilakukan oleh unit
tersebut. Surveyor juga dapat menelusuri pasien ke area pemulihan dan meninjau dokumentasi masa
pemulihan serta edukasi pasien dan keluarganya. Kualifikasi staf yang memberikan sedasi juga dapat
ditinjau.
Keputusan Akreditasi
Keputusan akreditasi final didasarkan pada kepatuhan rumah sakit terhadap standar JCI. Rumah sakit
tidak menerima skor angka sebagai bagian dari keputusan akreditasi final. Ketikasuatu rumah sakit
berhasil memenuhi persyaratan akreditasi JCI, rumah sakit tersebut akan menerima penghargaan
Terakreditasi/Accredited. Keputusan ini menunjukkan bahwa rumah sakit mematuhi semua standar
yang berlaku pada saat survei langsung di lapangan. Program Akreditasi JCI dapat meminta
penyerahan SIP, yang harus diterima oleh Program Akreditasi JCI, atau status Terakreditasi dapat
dicabut.
45
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Promosi Akreditasi
Setelah rumah sakit menerima pemberitahuan resmi tentang keputusan akreditasi, rumah sakit dapat
mempublikasikan pencapaian akreditasi internasionalnya dengan memberitahukan pasien, publik,
media setempat, pembayar pihak ketiga, serta institusi sumber rujukan setempat. JCI menyediakan
perangkat publikasi gratis untuk rumah sakit yang telah terakreditasi sebagai berikut:
Usulan untuk merayakan akreditasi
Panduan untuk publikasi akreditasi JCI
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Contoh berita pemberitahuan
Lembar fakta/fact sheet
Informasi mengenai status akreditasi rumah sakit akan dicantumkan dalam situs web JCI
(http://www.jointcommissioninternational.org). Situs web tersebut memberikan akses bagi semua
orang untuk mencari rumah sakit yang telah terakreditasi JCI di suatu negara dan belahan dunia
tertentu.
Kepatuhan survei berkelanjutan berarti bahwa rumah sakit dapat mengurangi kegiatan yang berfokus
pada “persiapan” untuk survei tiga tahunan dan dapat (serta harus) berfokus pada peningkatan sistem
dan operasional yang berkesinambungan, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk persiapan survei
yang intens. Kepatuhan berkesinambungan terhadap standar JCI secara langsung berkontribusi pada
pemeliharaan perawatan yang aman dan berkualitas tinggi serta dapat meningkatkan kinerja
organisasi.
46
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Agenda Survei:
Deskripsi Terperinci
47
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tujuan
Selama Konferensi Pembukaan dan Tinjauan Agenda, surveyor akan menjelaskan struktur dan isi
survei kepada rumah sakit.
Tempat
Sesuai kebijaksanaan rumah sakit
Surveyor
Semua surveyor
48
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor akan mencoba sebisa mungkin untuk memudahkan staf ketika mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mereka. Selain itu, semua informasi spesifik tentang pasien akan tetap
dirahasiakan.
Penjelasan dari surveyor tentang dinding pembatas/firewall JCI.
Penjelasan dari surveyor kepada pimpinan bahwa satu-satunya presentasi yang diperbolehkan
selama survei akan dijadwalkan dalam agenda survei pada sesi berjudul “Orientasi Pelayanan
dan Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit (lihat halaman 51).” Sesi ini harus berlangsung
kurang dari 30 menit dan dimaksudkan untuk memberikan perkenalan rumah sakit kepada
surveyor serta untuk memperbarui data yang dicantumkan pada surat permohonan rumah
sakit. Topik yang dibahas mencakup hal-hal berikut ini:
o Sejarah rumah sakit (1 atau 2 slide)
o Misi dan visi rumah sakit
o Struktur organisasi (bagan)
o Jumlah gedung, area (dalam meter persegi)
o Jumlah total tempat tidur dan tipe unit (ICU, CCU, bangsal umum, dsb.)
o Jumlah pegawai, staf kontrak, staf dokter, dokter tamu, residen, mahasiswa kedokteran,
dan trainee
o Prosedur dan lima diagnosis teratas
o Rerata lama perawatan di unit rawat inap
o Jumlah kunjungan di klinik rawat jalan
o Jumlah dan jenis operasi yang dilakukan di kamar operasi
o Jumlah kunjungan di IGD
o Area tempat pemberian anestesia dan sedasi di luar kamar operasi
o Jenis layanan kontrak
o Panduan klinis, pathway, atau protokol yang diterapkan.
o Rencana strategis (pelayanan atau area yang direncanakan akan ditambah atau dibuka
oleh rumah sakit selama tiga tahun ke depan)
o Struktur Komite Mutu dan hubungannya dengan komite lainnya (1 atau 2 slide)
Surveyor akan mengikuti agenda survei yang telah direncanakan saat melakukan aktivitas
telusur. Staf harus siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Surveyor juga akan
memperoleh informasi penting lainnya melalui berbagai metode lain.
Surveyor akan menjelaskan konsep “drilling down” (menggali) sebagai teknik/pendekatan
wawancara yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi spesifik tentang sebuah proses
atau luaran. Anggota staf yang terlibat dalam pertanyaan ini sebaiknya tidak menganggap
pendekatan ini bersifat pribadi ataupun menganggapnya sebagai indikasi ketidakpatuhan. Hal
tersebut merupakan indikasi bahwa surveyor sedang mengevaluasi penerapan sistem untuk
mendukung suatu proses.
Surveyor akan menjelaskan keterlibatan staf dalam berbagai kegiatan mutu, seperti Telusur Indikator
Mutu Departemen/Unit Layanan (lihat halaman 65), Wawancara Program Mutu (lihat halaman 67),
dan sesi mutu lainnya.
Surveyor akan menjelaskan tujuan dan keterlibatan pimpinan dalam sesi Briefing Harian
(lihat halaman 60).
Staf rumah sakit didorong untuk bertanya dan mencari klarifikasi dari surveyor sepanjang
proses survei.
Staf rumah sakit akan mengidentifikasi informasi khusus terkait negaranya untuk memastikan
bahwa tim survei mengetahui kebiasaan dan nilai penting dari rumah sakit selama proses
49
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
survei, terutama jika kebiasaan tersebut berdampak terhadap agenda survei. Contohnya,
bagaimana pendapat rumah sakit jika surveyor melakukan sesi survei pada waktu anggota staf
sedang menjalankan kegiatan ibadah? Selain itu, staf rumah sakit harus memberitahukan
bagaimana sebaiknya cara surveyor memanggil anggota staf dan rumah sakit juga harus
mendiskusikan penggunaan penerjemah jika diperlukan.
Staf rumah sakit akan memperkenalkan surveyor kepada anggota staf yang akan memberikan bantuan
sepanjang hari. Staf tersebut akan membantu surveyor berpindah lebih cepat antar-lokasi rumah sakit
dan mempertahankan jadwal yang sudah direncanakan. Staf tersebut biasanya merupakan pimpinan
rumah sakit atau koordinator survei.
50
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Tempat yang sama dengan Konferensi Pembukaan dan Tinjauan Agenda (lihat halaman 48)
Surveyor
Semua surveyor
51
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Presentasi harus menunjukkan bagaimana alur informasi mutu dan keselamatan dalam
struktur/komite rumah sakit.
Presentasi harus menjelaskan hal-hal berikut ini:
o Bagaimana pemilihan indikator mutu dan keselamatan
o Bagaimana indikator-indikator tersebut diprioritaskan untuk pengumpulan data
o Bagaimana data dikumpulkan, dikelompokkan, dan dianalisis
o Bagaimana temuan dari analisis data dikomunikasikan dan digunakan untuk perencanaan
perbaikan
Rumah sakit dapat memilih untuk menyajikan contoh peningkatan mutu untuk
mendemonstrasikan metodologi dan perbaikan berkelanjutan yang dilaksanakan rumah sakit.
Bila perlu, Surveyor akan mengajukan pertanyaan, untuk klarifikasi informasi atau untuk
meminta tambahan informasi yang akan digunakan nanti.
52
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Rumah sakit harus menyediakan tempat untuk kegiatan ini, biasanya ruangan yang ditetapkan sebagai
“ruang kerja surveyor”. Ruangan tersebut harus memiliki barang-barang berikut ini:
Meja konferensi
Stop kontak
Telepon
Koneksi/akses internet kecepatan tinggi untuk setiap surveyor
Printer
Penghancur dokumen/document shredder
Surveyor
Semua surveyor
53
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Daftar jadwal kunjungan rumah selama durasi survei, mencakup tipe pelayanan, disiplin,
tanggal masuk, dan lokasi. Daftar harus mencakup lokasi cabang (jika sesuai).
Nama contact person utama (seperti supervisor atau penjadwal) yang dapat membantu
surveyor dalam merencanakan pemilihan telusur
Daftar nomor telepon kontak seandainya surveyor perlu menghubungi staf utama
Daftar semua pegawai (yang melaksanakan perawatan pasien langsung dan tidak langsung),
dengan nama, tanggal penerimaan kerja, titel pekerjaan, dan lokasi kerja utama di rumah sakit
Daftar semua praktisi klinis mandiri (dokter dan yang lainnya, seperti dokter gigi, psikolog,
dan lain-lain) yang diberikan kewenangan oleh staf medis, dengan nama, departemen klinis
atau spesialisasi dan tanggal pengangkatan maupun tanggal pengangkatan ulang ke dalam staf
medis
Daftar indikator dari Kumpulan Indikator Joint Commission International (lihat halaman 142)
yang dipilih
Daftar panduan klinis, pathway, atau protokol yang dipilih
Contoh formulir yang digunakan dalam rekam medis
Salinan Rencana Perbaikan Strategis/Strategic Improvement Plans (SIP) yang diserahkan
kepada Kantor Pusat JCI
Daftar singkatan yang disetujui/tidak disetujui (satu daftar untuk setiap surveyor)
Daftar mahasiswa/trainee yang ditugaskan di rumah sakit dan program akademis yang
mereka jalani
54
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Pada survei yang berlangsung lebih lama dari satu hari, surveyor menginformasikan kepada
rumah sakit saat Briefing Harian (lihat halaman 60) tentang jenis telusur yang ingin dilakukan
pada hari itu untuk membantu perencanaan aktivitas. Hal ini tidak berarti surveyor akan
mengidentifikasi seorang pasien spesifik dari daftar yang diberikan oleh rumah sakit.
Contohnya, surveyor dapat memilih untuk menelusuri tipe pasien berikut ini:
o Pasien bedah ortopedi rumah sakit yang menjalani fisioterapi
o Pasien home care yang menjalani perawatan luka operasi
o Pasien rawat jalan yang mengunjungi klinik penyakit dalam dan mendapatkan pelayanan
laboratorium
o Pasien dengan mobilitas terbatas, yang merokok, yang menggunakan oksigen, atau pasien
dengan gangguan kognitif
o Pasien rawat intensif yang menjalani pemeriksaan gas darah
o Pasien dengan disabilitas perkembangan
o Pasien yang menjalani sedasi dan/atau anestesia
o Pasien yang ikut dalam protokol penelitian (hanya untuk rumah sakit pusat pendidikan)
o Pasien yang dirawat oleh mahasiswa kedokteran dan trainee (hanya untuk rumah sakit
pusat pendidikan)
Surveyor akan menelusuri pasien di semua unit perawatan intensif dan area sedasi/anestesia di
rumah sakit, dan juga semua tempat/gedung tempat dilaksanakannya perawatan pasien.
Dalam survei tim, seleksi telusur harus dikoordinasikan jika memungkinkan untuk
menghindari tumpang tindih kunjungan ke berbagai unit.
Untuk rumah sakit yang memiliki beberapa lokasi, telusur individual akan mencakup pasien
yang berpindah di antara lokasi dan unit layanan yang dibahas dalam program akreditasi yang
bersangkutan.
55
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tinjauan Dokumen
Tujuan
Tujuan dari sesi Tinjauan Dokumen adalah untuk melakukan survei terhadap standar yang
memerlukan bukti kepatuhan tertulis, seperti rencana kesiapan gawat darurat atau dokumen hak-hak
pasien. Selain itu, sesi ini memberikan orientasi kepada tim survei terhadap struktur rumah sakit dan
manajemen.
Tempat
Ruang pertemuan atau kantor yang akan digunakan selama survei sebagai tempat pertemuan dan area
kerja tim survei
Surveyor
Semua surveyor
56
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Daftar jadwal operasi harian dan prosedur invasif lainnya, termasuk operasi di kamar operasi,
day surgeries, kateterisasi jantung, endoskopi/kolonoskopi, dan fertilisasi in vitro
Contoh rencana kerja untuk analisis akar masalah terhadap kejadian sentinel atau kejadian
nyaris cedera
Contoh rencana kerja failure mode and effects analysis (FMEA)
Contoh indikator dari Kumpulan Indikator yang telah dilakukan validasi
Peta terbaru rumah sakit
Contoh semua formulir rekam medis
Daftar lima panduan praktik klinis dan alat/tool yang berhubungan dengan panduan tersebut,
seperti alur klinis/clinical pathway dan/atau protokol klinis yang telah dipilih rumah sakit
untuk memandu perawatan klinis
Sebagai tambahan, rumah sakit harus mengisi Lembar Kerja Hukum dan Peraturan/Laws and
Regulations Worksheet (lihat halaman 161) dan menyediakan lembar kerja tersebut untuk tim survei.
57
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Dokumen-dokumen lainnya, seperti notula dan laporan, dapat berdiri sendiri atau merupakan
dokumen individual. Rumah sakit harus memutuskan apakah rumah sakit tersebut akan menyediakan
dokumen asli atau fotokopi. Akan selalu bermanfaat apabila rumah sakit memiliki beberapa contoh
dokumen-dokumen tersebut, seperti notula komite dari beberapa pertemuan terakhir.
Jika rumah sakit memiliki banyak contoh formulir atau terdapat volume materi dalam jumlah besar
tentang suatu topik tertentu, rumah sakit harus memilih contoh yang paling representatif atau paling
penting. Tidak akan ada waktu bagi surveyor untuk meninjau keseluruhan materi dengan jumlah
banyak tersebut.
Pengaturan Materi
Karena hal yang diidentifikasi pada daftar Tinjauan Dokumen mungkin dibahas dalam dokumen-
dokumen yang berbeda tergantung pada rumah sakit, berikut ini disediakan panduan dalam
pengaturan dokumen untuk digunakan oleh surveyor.
Kelompokkanlah dokumen yang berdiri sendiri atau dokumen individual menurut tiga daftar berikut
yang disediakan dalam panduan ini:
Data mutu yang disyaratkan
Program rumah sakit yang disyaratkan
Kebijakan yang disyaratkan
Dokumen cakupan layanan rumah sakit
Catatan: Jika memungkinkan, mohon tandailah standar apa yang dibahas dalam dokumen tersebut.
Dokumen dapat dikelompokkan dalam binder atau folder, atau cara lain yang dapat digunakan untuk
memisahkan area topik utama.
Catatan: Jika informasi disediakan menggunakan monitor komputer dan bukan dalam bentuk kertas,
syarat berikut ini harus dipenuhi:
Monitor harus disediakan untuk setiap anggota tim survei.
Printer harus tersedia seandainya anggota tim survei ingin mencetak dokumen tertentu.
Staf mungkin diperlukan untuk membantu surveyor dalam menemukan dokumen dalam
komputer.
Salinan cetak peraturan dan dokumen yang lebih panjang yang mungkin memerlukan pembacaan atau
pemindaian yang ekstensif oleh surveyor harus tersedia.
58
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
surveyor akan berharap menemukan hal-hal berikut ini ketika prosedur baru tentang pembuangan
limbah infeksius disusun:
Staf sudah diberikan edukasi tentang prosedur baru tersebut
Telah dilakukan pelatihan keterampilan khusus atau pelatihan lain yang diperlukan
Limbah benar-benar dibuang berdasarkan prosedur baru
Dokumentasi tentang prosedur yang diperlukan tersedia untuk tinjauan
Bagian “Manajemen dan Implementasi Dokumen” dari bab MOI dalam buku manual standar akan
digunakan untuk mengevaluasi kepatuhan rumah sakit terhadap penyusunan serta penerapan
kebijakan dan prosedur. Keberadaan kebijakan atau prosedur saja biasanya tidak menentukan skor
standar. Namun skor ditentukan oleh praktik harian (penerapan) kebijakan atau prosedur tersebut. Tim
survei akan mencari bukti bahwa praktik yang berkaitan dengan kebijakan atau prosedur diterapkan
dengan baik, sebagaimana mestinya, sudah mencakup seluruh rumah sakit dan dilaksanakan secara
berkelanjutan. Jika menurut tim survei penerapan tampak tidak lengkap, atau penerapan tidak
berkelanjutan, tim survei akan membuat rekomendasi untuk memperbolehkan lebih banyak waktu
untuk menyiapkan bukti penerapan yang lebih baik dan untuk menggabungkan rekomendasi tersebut
ke dalam persyaratan tindak lanjut survei.
Karena sekarang telah terdapat satu standar yang membahas mengenai penyusunan dan penerapan
kebijakan untuk semua standar yang mensyaratkan kebijakan, tim survei akan mencari keberadaan
dan penerapan semua kebijakan sebagai satu kesatuan. Tidak adanya satu kebijakan atau kurangnya
implementasi penuh pada satu kebijakan mungkin tidak akan diberi skor. Namun, jika surveyor
menemukan beberapa kebijakan yang tidak tersedia atau memiliki bukti bahwa beberapa kebijakan
belum diterapkan secara penuh, hal ini dapat merupakan indikasi adanya masalah sistem berkaitan
dengan manajemen kebijakan. Skor standar MOI.9.1 akan didasarkan pada persentase kebijakan yang
tidak tersedia dan/atau tidak diterapkan secara penuh.
Pada umumnya, lamanya sebuah kebijakan telah diterapkan disebut sebagai “rekam jejak.” Tim survei
akan mencari rekam jejak selama 4 bulan untuk standar yang berkaitan dengan kebijakan untuk survei
awal dan rekam jejak selama 12 bulan untuk survei tiga tahunan. Agar standar yang berkaitan dengan
kebijakan dapat diberikan skor “terpenuhi sepenuhnya,” persyaratan rekam jejak harus dipenuhi.
Ketika periode rekam jejak belum terpenuhi, tetapi tim survei menemukan bahwa kebijakan telah
diterapkan secara berkelanjutan, tim tersebut memiliki hal prerogatif untuk memberikan skor
“terpenuhi sepenuhnya” pada standar.
Rekam jejak untuk standar baru akan dimulai sejak “tanggal efektif” sampai tanggal survei.
Contohnya, jika standar baru/elemen penilaian (ME) efektif pada tanggal 1 Januari dan survei
berlangsung pada 1 Juni di tahun yang sama, rekam jejak yang disyaratkan untuk standar baru/ME
adalah 5 bulan agar “terpenuhi sepenuhnya.”
59
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Briefing Harian
Tujuan
Untuk memfasilitasi pemahaman proses survei dan temuan yang dapat mempengaruhi keputusan
akreditasi
Tempat
Sesuai kebijaksanaan rumah sakit
Surveyor
Semua surveyor
Selama briefing harian dengan rumah sakit, surveyor akan melakukan beberapa hal berikut ini:
Menyajikan rangkuman singkat tentang aktivitas proses survei yang diselesaikan pada hari
sebelumnya
Memberikan komentar umum tentang masalah yang signifikan sebagai akibat dari kegiatan
pada hari sebelumnya
Memberitahukan temuan positif spesifik (meskipun karena keterbatasan waktu, sesi ini tidak
dimaksudkan untuk meninjau sebagian besar atau semua hal yang patuh sepenuhnya terhadap
standar).
Menekankan pola atau tren dari hal-hal signifikan yang dapat berakibat pada penentuan
ketidakpatuhan. Surveyor dapat melaporkan observasi minor, atau observasi tunggal yang
mungkin tidak mempengaruhi skor akhir.
Menginformasikan kepada rumah sakit bahwa keputusan final untuk standar apapun hanya
mungkin diambil jika semua aktivitas telah diselesaikan dan hasil-hasilnya telah dikumpulkan
Memperbolehkan staf rumah sakit untuk memberikan informasi yang mungkin terlewat atau
disalahpahami selama survei pada hari sebelumnya
Membahas permintaan rumah sakit untuk mendiskusikan temuan dan memutuskan kapan
diskusi tersebut dapat dilakukan
Menjadwalkan waktu untuk diskusi yang lebih ekstensif atau tinjauan bukti kepatuhan
tambahan terhadap masalah yang muncul
Meninjau agenda untuk hari survei berikutnya (termasuk identifikasi telusur pasien
individual) dan membuat penyesuaian yang diperlukan berdasarkan kebutuhan rumah sakit
60
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
atau kebutuhan untuk pengkajian yang lebih intensif terhadap suatu hal selama waktu
Aktivitas Survei yang Belum Ditentukan (lihat halaman 98)
Menyimpulkan briefing dan beralih ke aktivitas selanjutnya sesuai agenda
Situasi Khusus
Mungkin terdapat beberapa situasi ketika surveyor dijadwalkan untuk melakukan survei terhadap
aktivitas yang tidak dilakukan di tempat yang sama dengan Briefing Harian biasanya, hal ini dapat
terjadi terutama jika survei dilakukan oleh tim. Mungkin juga terdapat situasi surveyor datang untuk
satu atau dua hari dan pulang lebih awal daripada anggota tim lainnya. Jika surveyor tidak dapat hadir
secara fisik untuk briefing harian, surveyor akan melakukan hal-hal berikut ini:
Berusaha untuk bergabung melalui telekonferensi
Membagi rincian aktivitas dan temuan pada hari sebelumnya dengan surveyor lain untuk
presentasi briefing harian, bahkan jika memang diharapkan untuk melakukan telekonferensi.
61
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ditentukan oleh pimpinan rumah sakit
Untuk mendukung berjalannya proses yang interaktif, pada pertemuan ini tidak disarankan jumlah
peserta melebihi yang telah disebutkan di atas.
Surveyor
Semua surveyor
62
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Para surveyor akan mengajukan pertanyaan terkait aktivitas pimpinan rumah sakit dan keputusan
yang diambil dalam kaitannya dengan penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien. Semua orang yang hadir harus berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan. Sesi ini dirancang
sebagai suatu sesi interaktif.
Surveyor akan menilai kepatuhan terhadap beberapa standar dari bab GLD, khususnya yang berkaitan
dengan penyusunan dan dukungan berkesinambungan pada program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. Bab standar lain yang berkaitan mungkin akan dibahas juga. Selama wawancara
pimpinan rumah sakit mengenai peningkatan mutu dan keselamatan pasien, surveyor juga akan
menentukan beberapa hal atau masalah yang akan ia/mereka kejar dalam kegiatan telusur mutu
selanjutnya.
63
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
GLD 4: Bagaimanakah struktur dan proses yang telah disusun untuk program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, serta bagaimanakah proses penyusunannya?
GLD 4.1: Berikan contoh kejadian sentinel yang berujung pada perbaikan dalam hal
keselamatan. Bagaimanakah proses untuk mengkomunikasikan/mensosialisasikan informasi
mengenai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada staf rumah sakit?
GLD 5: Apa saja prioritas kolektif menyeluruh di rumah sakit untuk perbaikan sistem?
GLD 6: Bagaimanakah proses Anda dalam mengidentifikasi secara tertulis, layanan yang
disediakan oleh setiap departemen? Bagaimana Anda mengetahui bahwa dokumen tersebut
adalah dokumen yang terbaru/masih berlaku?
GLD 6.1: Bagaimana Anda melibatkan vendor/layanan outsourcing Anda dalam program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien?
GLD 6.2: Bagaimana pemantauan mutu dari pelayanan para dokter yang bekerja secara
independen sebagai bagian dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien?
GLD 11: Bagaimana Anda memilih area prioritas yang bersifat menyeluruh di rumah
sakit?Manakah indikator dari Kumpulan Indikator yang dipilih terkait prioritas yang bersifat
menyeluruh?
GLD 11.1: Bagaimana keterlibatan pimpinan [departemen/unit layanan] dalam memilih
indikator departemen/layanan? Bagaimana data/hasil peningkatan mutu departemen/unit
layanan disosialisasikan kepada para pimpinan [departemen/unit layanan]?
64
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Tempat perawatan pasien, unit rawat inap dan rawat jalan, area penanganan pasien, dan area lain,
termasuk, namun tidak terbatas pada, pendaftaran rawat inap, farmasi, departemen radiologi dan
pencitraan diagnostik, laboratorium klinis, dan lainnya. Surveyor akan berbicara dengan para kepala
departemen atau unit layanan serta berbagai staf untuk memahami prioritas penentuan indikator untuk
departemen atau unit layanan tersebut, serta peranan mereka dalam prioritas strategis rumah sakit
yang bersifat menyeluruh.
Surveyor
Surveyor Keperawatan, Medis, atau Administrator.
65
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
untuk menceritakan bagaimana proyek perbaikan yang spesifik di departemen/unit layanan mereka
telah dapat mempengaruhi perawatan pasien.
66
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ditentukan oleh pimpinan rumah sakit
Surveyor
Surveyor Medis, Keperawatan, atau Administrator.
67
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
dengan para peserta sesi, agar mereka merasa lebih terbiasa dengan kemungkinan pertanyaan yang
akan ditanyakan.
Tujuan
“Alat Bantu Indikator Klinis/Manajerial Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien” (lihat halaman
70) adalah suatu contoh formulir tempat rumah sakit dapat menuliskan metode yang akan digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas kepatuhan terhadap indikator terkait prioritas perbaikan yang
ditentukan oleh pimpinan rumah sakit sesuai yang diminta dalam GLD.5. Alat bantu ini dapat pula
digunakan oleh para kepala departemen/unit layanan saat memilih indikator yang spesifik untuk
departemen/unit layanan mereka masing-masing sesuai yang diminta dalam GLD.11. Alat bantu
tersebut akan memberikan suatu proses yang konsisten untuk mendokumentasikan setiap elemen dari
indikator yang dipilih. Informasi berikut harus ditentukan sebelum mengumpulkan dan mengukur data
untuk memastikan bahwa proses tersebut jelas dan transparan:
Kategori indikator (contohnya, indikator prioritas perbaikan strategis atau indikator
departemen/unit layanan)
Nama, sumber, dan definisi indikator untuk keperluan pemantauan GLD
Alasan pemilihan indikator
Metode pengumpulan data (retrospektif atau berjalan)
Jenis indikator (struktur, proses, hasil, atau proses dan hasil)
Periode waktu pelaporan dan frekuensi pengkajian data
Target besar sampel dan nilai ambang/target untuk memperlihatkan hasil kinerja yang
diharapkan
68
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Rencana agregasi data dan analisis (untuk mengubah data yang dikumpulkan menjadi
informasi yang bermanfaat agar dapat ditarik kesimpulan, dan mengambil keputusan yang
diperlukan sebagai tindak lanjut hasilnya).
Rencana sosialisasi untuk melaporkan hasil kepada staf
Nama atau nama file untuk alat bantu audit yang digunakan
Prosedur
Pimpinan rumah sakit dan kepala departemen/unit layanan, dengan dukungan staf komite mutu,
menyusun rencana pengukuran untuk setiap indikator yang telah ditentukan. Dilakukan telaah
Kumpulan Indikator JCI (lihat halaman 142) untuk menentukan indikator yang valid dan terpercaya
yang dapat digunakan sebagai bagian dari persyaratan dalam APR.7. Satu formulir digunakan untuk
setiap indikator yang dipilih. Seperti diminta dalam QPS.2, staf komite mutu mendukung aktivitas
pengukuran, termasuk membantu pimpinan rumah sakit dan kepala departemen/unit layanan dalam
memahami prinsip pemantauan mutu dan penggunaan alat bantu indikator yang diperlukan untuk
mengumpulkan, mengagregasikan, menganalisis, dan melaporkan data secara efektif. Staf komite
mutu membantu dalam mengintegrasikan indikator di seluruh rumah sakit dan melacak kemajuan
pengumpulan dan analisis data. Data yang telah terkumpul, diagregasikan, dan dianalisis akan
disosialisasikan secara berkala kepada staf dan selalu dilaporkan ke pimpinan rumah sakit dan para
kepala. Notula rapat komite atau dokumen lain harus memperlihatkan pendekatan dan proses yang
multidisiplin. Dokumentasi harus memperlihatkan bahwa hasil dari data yang diperoleh
ditindaklanjuti dan rencana perbaikan diimplementasikan dan dipertahankan sepanjang waktu, atau
strategi baru digunakan apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
69
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Nama alat bantu audit atau nama file (lampirkan alat bantu formulir audit):
70
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ditentukan oleh pimpinan rumah sakit
Surveyor
Minimal 2 orang surveyor
71
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
72
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ditentukan oleh pimpinan rumah sakit
Surveyor
Administrator
Medis (untuk rantai pasokan obat)
73
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Dalam suatu telusur, surveyor administrator dan surveyor medis mengevaluasi rantai pasokan dengan
mencari bukti manajemen rantai pasokan terkait pengadaan obat dan pembelian peralatan medis.
74
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor
Surveyor Keperawatan, Medis, atau Administrator
Surveyor akan mengikuti pengalaman pasien, melihat pelayanan yang diberikan oleh berbagai individu
dan departemen di rumah sakit, serta “operan” di antara mereka. Jenis telaah ini dirancang untuk
75
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
menyingkapkan masalah sistem, melihat baik komponen individu di suatu rumah sakit maupun
bagaimana berbagai komponen tersebut berinteraksi untuk memberikan pelayanan pasien yang aman dan
bermutu tinggi.
Jumlah pasien yang diikuti dalam metodologi telusur akan bergantung pada ukuran dan kompleksitas
rumah sakit, jumlah surveyor, dan lamanya survei di lapangan. Telusur dimulai di tempat atau unit
perawatan pasien, di lokasi pasien dan rekam medis. Ini adalah tempat surveyor mulai melakukan
penelusuran keseluruhan proses perawatan, penatalaksanaan, atau layanan sejak sebelum masuk rumah
sakit hingga setelah pulang dari rumah sakit. Surveyor memiliki waktu sekitar dua jam untuk melakukan
telusur, meskipun dapat lebih pendek atau lebih panjang bergantung pada kompleksitasnya serta situasi
dan kondisi lainnya. Dalam satu kali aktivitas telusur dapat dilakukan telaah beberapa rekam medis
pasien.
Sesuai dengan jenis perawatan yang diberikan, telusur akan mencakup elemen berikut:
Telaah rekam medis dengan staf rumah sakit yang bertanggung jawab atas perawatan,
penatalaksanaan, dan pelayanan pasien. Bila staf penanggung jawab pasien tersebut tidak ada,
surveyor dapat berbicara dengan staf lain. Partisipasi supervisor dalam bagian telusur ini harus
diminimalkan. Staf lain yang juga berperan dalam perawatan pasien akan bertemu dengan
surveyor saat telusur berjalan. Contohnya, surveyor akan berbicara dengan ahli gizi bila pasien
yang ditelusur memiliki masalah gizi.
Observasi perawatan pasien secara langsung
Observasi proses pengobatan
Observasi masalah pencegahan dan pengendalian infeksi
Observasi proses perencanaan perawatan
Diskusi penggunaan data di masing-masing departemen/unit layanan. Diskusi ini dapat mencakup
indikator peningkatan mutu yang digunakan, analisis data yang mengidentifikasi kesempatan
perbaikan, informasi yang telah dipelajari, perbaikan yang telah dilaksanakan berdasarkan data
tersebut, dan penyebaran data.
Observasi dampak lingkungan sekitar pasien terhadap keselamatan
Peranan staf dalam meminimalkan risiko lingkungan sekitar pasien
Pengkajian peralatan, perangkat, dan proses apabila terjadi keadaan gawat darurat
Wawancara dengan pasien dan/atau keluarga (apabila dirasakan perlu dan bila pasien dan/atau
keluarga mengizinkan). Diskusi akan berfokus pada perjalanan perawatan dan, bila diperlukan,
akan mencoba untuk memverifikasi masalah yang ditemukan selama telusur.
Saat mengunjungi instalasi gawat darurat, surveyor juga akan membahas mengenai tata laksana
gawat darurat dan mengeksplorasi masalah alur pasien. Masalah alur pasien juga dapat
dieksplorasi di area pendukung perawatan dan unit perawatan pasien lainnya bila relevan dengan
pasien yang sedang ditelusur. Contohnya, bila pasien menjalani transfusi darah, surveyor
mungkin akan mengunjungi bank darah, atau bila pasien dikirim ke area transit/ruang tunggu
untuk mengantri/menunggu perawatan, surveyor mungkin akan mengunjungi area transit tersebut.
Surveyor dapat mengambil dan menelaah dua hingga tiga rekam medis lain untuk memastikan
masalah yang mungkin ditemukan. Surveyor dapat meminta staf di unit, program, atau layanan
untuk membantu menelaah rekam medis tambahan tersebut. Kriteria berikut dapat digunakan
untuk membantu memilih rekam medis tambahan bergantung pada keadaan:
76
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Di rumah sakit pendidikan, tempat telusur pasien akan mencakup pasien yang menerima perawatan dari
tim, termasuk mahasiswa kedokteran/residen, dan surveyor akan mengikutsertakan mahasiswa dan/atau
residen dalam telaah rekam medis pasien mereka dan perawatan yang diberikan. Diskusi dapat mencakup
telaah catatan medis yang ditulis oleh mahasiswa/residen, tanda tangan yang diperlukan sebagai
verifikasi, serta tata laksana dan intervensi yang boleh dilakukan oleh mahasiswa/trainee secara mandiri
dan yang memerlukan supervisi. Surveyor juga dapat menanyakan kepada staf bagaimana mereka
mengetahui apa saja yang boleh dilakukan oleh mahasiswa/residen tersebut dan siapa yang harus
dihubungi apabila terdapat keraguan mengenai kinerja mahasiswa/residen tersebut.
Di rumah sakit pendidikan, tempat telusur pasien akan mencakup pasien yang sedang dalam protokol
penelitian, dan surveyor akan mengikutsertakan mahasiswa/residen yang dapat memberikan informasi
mengenai protokol tersebut. Orang tersebut mungkin dapat merupakan peneliti utama atau staf yang
ditunjuk, yang telah dilatih untuk berpartisipasi dalam tim untuk mengimplementasikan protokol tersebut,
dan staf lain yang merawat pasien yang sedang dalam protokol penelitian. Diskusi dapat mencakup hal-
hal berikut:
Bagaimana staf dilatih mengenai protokol tersebut
Bagaimana mengidentifikasi pasien yang sedang dalam protokol penelitian
Apa yang dipahami staf mengenai proses persetujuan setelah diberi informasi (informed consent)
Apa yang terjadi apabila pasien mengundurkan diri dari penelitian
Proses bila protokol penelitian berubah
Bila protokol berubah, bagaimana pasien direkrut ulang dan menandatangani persetujuan baru
Proses saat terjadi efek samping/kejadian tidak diharapkan
Surveyor akan menelaah rekam medis bersama staf yang bertanggung jawab atas perawatan dan
penatalaksanaan pasien, dan mewawancarai pasien dan/atau keluarga pasien (apabila dirasakan perlu dan
bila pasien dan/atau keluarga mengizinkan).
Surveyor dapat tiba di ruang atau unit perawatan pasien dan mungkin perlu menunggu hingga staf dapat
hadir. Dalam keadaan demikian, surveyor akan menggunakan waktu tersebut secara produktif
(contohnya, berjalan melihat-lihat unit, program, atau layanan; memperhatikan masalah lingkungan
sekitar pasien; atau memperhatikan proses perawatan/penatalaksanaan/pelayanan). Surveyor akan
berusaha untuk tidak mengunjungi suatu area pada saat yang bersamaan dan meminimalkan kunjungan ke
satu lokasi lebih dari satu kali.
77
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Di rumah sakit pendidikan, telusur pasien tambahan akan mencakup berikut ini:
Pasien yang mendapat perawatan oleh tim yang mencakup mahasiswa kedokteran atau residen
Pasien dalam protokol penelitian
Temuan dari kunjungan telusur memberikan fokus bagi telusur lain dan dapat mempengaruhi pemilihan
telusur lain. Temuan-temuan ini juga dapat menemukan masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan
komunikasi informasi terkait dengan keselamatan dan mutu pelayanan.
78
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Tempat wawancara ditentukan oleh kepala program transplantasi organ dan jaringan. Lokasi aktivitas
telusur akan dilakukan di masing-masing unit/ruang rawat/departemen tempat perawatan resipien dan
donor transplantasi.
Surveyor
Surveyor Medis dan/atau Keperawatan
79
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
PFR.5.2
QPS.7
QPS.8, EP.1 dan 7
QPS.9
GLD.9
GLD.10
Secara khusus, peserta harus dapat menceritakan keterlibatan mereka dalam program transplantasi organ
dan jaringan di rumah sakit. Surveyor mungkin akan meminta menelaah panduan praktik klinis, kriteria
pemilihan resipien dan donor, protokol pengambilan organ dan penerimaan organ, dan aktivitas
pengukuran (pengambilan data) yang dilakukan terkait transplantasi organ dan jaringan. Staf akan diminta
untuk mendiskusikan bagaimana proyek perbaikan yang spesifik untuk departemen/layanan
mempengaruhi pelayanan kepada pasien.
Pertanyaan Umum
Jenis organ dan jaringan apa yang merupakan bagian dari program rumah sakit Anda?
Peraturan dan Undang-undang setempat apa yang berlaku?
Apakah ada sumber daya setempat untuk donasi/transplantasi organ dan jaringan?
Apakah Anda menyediakan pelayanan bagi pasien dari negara lain? Bila ya, apa kriterianya untuk
menerima pasien dari negara lain?
80
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Bila pasien dari negara lain diterima masuk dalam program, bagaimana Anda memantau
perawatan mereka setelah dipulangkan?
81
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tur Fasilitas
Tujuan
Tujuan Tur Fasilitas adalah untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan hal berikut:
Fasilitas fisik
Sistem utilitas
Keamanan terhadap kebakaran
Teknologi medis dan peralatan nonmedis lainnya
Keamanan dan keselamatan pasien, pengunjung, dan staf
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Persiapan terhadap kedaruratan
Bahan B3 dan limbah
Edukasi staf
Tempat
Tempat perawatan pasien yang dipilih, unit rawat inap dan rawat jalan, area penatalaksanaan, dan area
lain, termasuk namun tidak terbatas pada, penerimaan rawat (admission), dapur, farmasi, gudang pusat,
laundry/binatu, kamar jenazah, dan generator/pusat daya listrik (bila ada). Tur ini dirancang untuk
mencakup area risiko tinggi untuk keamanan dan keselamatan. Setiap dan semua area rumah sakit dapat
disurvei, maka rumah sakit harus siap untuk memberikan akses kepada surveyor JCI ke semua area yang
diminta.
Surveyor
Surveyor Administrator (Surveyor Medis dan/atau Keperawatan bila dalam tim tidak ada Surveyor
Adminisrator)
82
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor akan mengunjungi area perawatan pasien serta area bukan perawatan pasien di rumah sakit.Di
semua area, surveyor akan melakukan observasi terhadap bangunan dan mewawancarai para staf untuk
mengetahui bagaimana rumah sakit menangani fasilitas untuk mencapai hal berikut:
Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko
Mencegah kecelakaan dan cedera
Mempertahankan kondisi keselamatan
Mempertahankan kondisi keamanan
Mengimplementasikan rencana respons terhadap kedaruratan
Catatan: dalam beberapa agenda survei, dua orang surveyor akan mengunjungi bagian fasilitas rumah
sakit yang berbeda dalam waktu bersamaan. Rumah sakit harus bersiap untuk menyediakan staf untuk
memandu dan membantu masing-masing surveyor pada saat tur fasilitas.
83
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Area bukan perawatan pasien yang dikunjungi oleh surveyor mencakup tempat berikut:
Ruang boiler
Generator daya darurat
Area penerimaan barang (loading/receiving dock)
Gudang atau tempat penyimpanan utama
CSSD
Laboratorium
Ruang kontrol IT
Binatu/laundry, bila ada
Pelayanan makanan/dapur
Area penyimpanan gas medis
Ruang penyimpanan oksigen
Ruang penyimpanan B3
Area yang dinilai berbahaya, seperti ruang loker, ruang linen bersih maupun kotor, dan ruang
penyimpanan oksigen
Bagian bawah saluran laundry dan sampah
Kamar jenazah
Ruang peralatan pemanas dan pendingin untuk mengevaluasi praktik penyimpanan dan
pemeliharaan sistem utilitas
Atap
Helipad
Titik kumpul luar ruangan
Layanan radiologi
Ruang rawat pasien
Garasi tempat parkir mobil
Area konstruksi dan renovasi yang sedang berjalan
Tempat pembuangan sampah biologis di luar gedung rumah sakit utama
84
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Sebelum survei berlangsung, rumah sakit harus memastikan bahwa semua teknologi medis telah
diinspeksi, diuji, dan dilakukan pemeliharaan, dan bahwa semua aktivitas tersebut terdokumentasi
(FMS.8 dan FMS.8.1).
Perwakilan rumah sakit harus siap untuk menjelaskan atau mendemonstrasikan bagaimana air
layak minum dan daya listrik tersedia 24 jam dalam sehari (FMS.9.2).
Rumah sakit harus menyediakan hal-hal berikut untuk digunakan surveyor saat melakukan tur
fasilitas:
o Senter
o Kunci master (master key)
o Tangga (untuk melihat ke atas plafon)
Catatan: Laporan inspeksi bangunan boleh dibuat dalam format apapun yang membuat laporan tersebut
menjadi suatu alat bantu/tool manajemen yang efektif bagi rumah sakit. Inspeksi dapat dilakukan oleh
para staf rumah sakit yang berpengetahuan atau oleh konsultan dari luar rumah sakit. Laporan tersebut
harus selengkap mungkin untuk menunjukkan bahwa rumah sakit mengetahui kondisi semua gedungnya
dan memiliki rencana untuk memperbaiki keamanan bangunannya.
85
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Lokasi sesi telusur FMS diserahkan pada rumah sakit.Setelah bagian diskusi telusur ini, topik yang dipilih
untuk dieksplorasi lebih lanjut oleh surveyor akan memandu bagaimana dan di mana seluruh telusur FMS
dilakukan.
86
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Di rumah sakit yang kompleks yang memiliki aktivitas manajemen FMS terdesentralisasi di berbagai
lokasi, semua orang yang bertanggung jawab mengatur aktivitas yang disebutkan di atas pada lokasi
tersebut harus hadir (baik secara fisik, melalui telekonferensi, atau melalui cara lain).
Catatan: Untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang bermanfaat antara surveyor dengan rumah sakit,
rumah sakit harus menentukan kelompok peserta aktif yang relatif kecil untuk diskusi dan wawancara.
Staf lain boleh hadir sebagai pengamat.
Surveyor
Surveyor Administrator
Pengamatan terkait FMS yang dibuat oleh anggota tim survei lain (bila ada) dan semua masalah serta
informasi terkait FMS yang teridentifikasi dari survei sebelumnya juga penting untuk didiskusikan selama
sesi ini.
Pembukaan
Surveyor menelaah tujuan sesi FMS dengan peserta dari rumah sakit
Panduan Diskusi
Selama waktu ini, surveyor akan memulai dan memimpin diskusi yang akan memberikan gambaran
mengenai penyusunan, implementasi, dan evaluasi program manajemen fasilitas rumah sakit. Semua
87
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
program FMS dapat didiskusikan; namun, perhatian khusus akan diberikan pada bagaimana program
tersebut disusun, bagaimana risiko dievaluasi dan diatasi, serta perbaikan apa yang telah dicapai dan
dipertahankan dalam program berdasarkan pengalaman.
Selama sesi ini, kinerja rumah sakit dalam memenuhi persyaratan manajemen kedaruratan dalam standar
FMS.6 akan ditelaah, termasuk kinerjanya dalam area berikut:
Mengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko lingkungan di rumah sakit
Mengidentifikasi peran rumah sakit dalam kaitannya dengan program kedaruratan masyarakat,
negara, atau daerah
Mengidentifikasi proses pembagian informasi secara cepat dengan organisasi pelayanan
kesehatan lain yang memberikan pelayanan di area geografis di sekitar rumah sakit
Mengidentifikasi struktur yang digunakan selama terjadi kedaruratan yang berkaitan dengan
struktur respons insiden masyarakat
Melakukan perbaikan yang diperlukan pada program manajemen kedaruratan rumah sakit
berdasarkan masukan dari latihan penanganan kedaruratan
Diskusi akan berfokus pada proses manajemen dan bukan pada kategori risiko FMS. Surveyor tidak akan
menjadi pembicara utama pada saat ini, namun lebih merupakan pendengar dalam diskusi. Sesi ini bukan
dimaksudkan sebagai sesi wawancara.
Panduan Pengamatan
Selanjutnya surveyor akan mengamati dan mengevaluasi kinerja rumah sakit dalam menangani risiko
FMS. Aktivitas ini memenuhi sekitar 70% sesi dan dilakukan setelah bagian diskusi kelompok dari sesi
ini.
Proses manajemen atau risiko yang secara khusus dipilih untuk ditelaah dan dievaluasi lebih lanjut
didasarkan pada hal berikut ini:
Dokumen FMS yang sebelumnya ditelaah
Pengamatan dari anggota tim survei lain
Pengetahuan yang didapat dari diskusi kelompok pada sesi ini
Surveyor akan mengamati implementasi proses manajemen tertentu tersebut, yang dianggap potensial
rentan, atau akan melakukan telusur suatu risiko tertentu dalam satu atau lebih kategori risiko FMS yang
ditangani rumah sakit dengan melakukan hal berikut:
Memulai dari tempat di mana risiko ditemukan atau pertama kali muncul. Contoh titik awal
misalnya
o Tempat insiden keamanan atau keselamatan tertentu terjadi (FMS.4 dan FMS.4.1);
o Tempat teknologi medis tertentu digunakan (FMS.8 dan FMS.8.1); dan
o Tempat bahan B3 tertentu diterima di rumah sakit (FMS.5 dan FMS.5.1).
Meminta staf menjelaskan atau menunjukkan peran dan tanggung jawab mereka untuk
meminimalkan risiko; tindakan yang harus mereka ambil bila terjadi masalah atau insiden, dan
bagaimana melaporkan masalah atau insiden tersebut
Menilai setiap sistem kontrol fisik untuk meminimalkan risiko (contohnya, fitur peralatan, alarm,
dan bangunan)
88
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Menilai manajemen kedaruratan untuk mitigasi, kesiagaan, respons, serta strategi pemulihan,
tindak lanjut, dan tanggung jawab terhadap setiap kedaruratan yang menjadi prioritas (lihat
FMS.6 untuk informasi lebih lanjut mengenai program manajemen kedaruratan)
Menilai program kedaruratan dalam berespons terhadap gangguan atau kerusakan sistem utilitas
(lihat FMS.9, FMS.9.1, FMS.9.2, dan FMS.9.2.1). Sebagai contoh:
o Memiliki alternatif sumber utilitas;
o Memberi tahu staf bagaimana dan kapan melakukan intervensi klinis darurat apabila sistem
utilitas tidak dapat digunakan/gagal berfungsi; dan
o Mendapatkan pelayanan perbaikan.
Menelaah implementasi prosedur inspeksi, pengujian, atau pemeliharaan untuk setiap teknologi
medis, peralatan nonmedis, alarm, atau fitur bangunan yang tersedia untuk mengendalikan risiko
tertentu
Bertanya pada orang lain di rumah sakit yang memiliki peran untuk memberikan respons
terhadap masalah atau insiden tertentu agar dapat menjelaskan atau memperlihatkan peran
mereka dan menelaah kondisi teknologi medis atau peralatan nonmedis lain yang digunakan
ketika memberikan respons.
Apabila risiko tersebut bergerak/berpindah di dalam fasilitas rumah sakit (contohnya, bahan atau limbah
B3), surveyor akan mengikuti risiko tersebut menurut siklusnya (sejak pembuatan hingga pembuangan).
Kesimpulan
Surveyor menyimpulkan area yang berpotensi menjadi kekhawatiran dalam proses manajemen atau
kategori risiko yang diamati. Staf yang bertanggung jawab atas penanganan proses atau risiko tertentu
yang ditelaah tersebut memberikan informasi mengenai peran mereka dalam mengatasi area kekhawatiran
yang diamati. Rumah sakit harus memberikan informasi mengenai proses yang telah disusun dan
memberikan informasi mengenai aktivitas yang telah dilakukan untuk mengatasi area berpotensi menjadi
kekhawatiran yang telah diamati tersebut.
89
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Catatan: bila Telusur Sistem Manajemen Obat-obatan tidak terdaftar dalam agenda acara (Contohnya,
dalam survei yang lebih pendek), maka surveyor akan melakukan telusur manajemen obat-obatan saat
melakukan telusur pasien individual dan selama melakukan aktivitas mutu, seperti Wawancara Pimpinan
mengenai Mutu dan Keselamatan Pasien (lihat halaman 62) dan Telusur Indikator Mutu Departemen/Unit
Layanan individual (lihat halaman 65).
Tempat
Lokasi sesi telusur FMS dilakukan di tempat pilihan rumah sakit. Setelah dilakukan diskusi mengenai
hasil telusur, beberapa topik yang dipilih untuk dieksplorasi lebih lanjut oleh surveyor akan menjadi
penuntun mengenai bagaimana dan di mana sisa telusur FMS ini akan dilakukan. (ralat)
Bila memungkinkan, peserta yang sesuai mungkin meliputi orang-orang yang bertugas langsung dalam
pelayanan/perwakilan dari area pelayanan berikut ini:
Staf klinis, seperti perawat, dokter, terapis atau ahli gizi, orang-orang yang berperan dalam proses
manajemen obat-obatan sebagai bagian dari perawatan, penatalaksanaan dan pelayanan yang
mereka lakukan
Klinisi yang berasal dari farmasi atau konsultan farmasi yang mengetahui mengenai proses
pemilihan obat-obatan yang akan digunakan dan pemantauannya
Anggota staf yang bertanggung jawab untuk memberikan edukasi mengenai obat-obatan kepada
para staf dan pasien
Anggota staf klinis yang mungkin dapat memberikan pandangan tersendiri mengenai pasien
tertentu
Seseorang yang bisa berbicara mengenai perbaikan kinerja bilamana inisiatif untuk melakukan
perbaikan kinerja yang berhubungan dengan manajemen obat-obatan tersebut telah atau sedang
dilakukan (Catatan: perwakilan terpisah dari komite mutu tidak diperlukan jika peserta lain bisa
berbicara mengenai peningkatan manajemen obat-obatan [misalnya, terapis dari bagian tim
peningkatan mutu obat-obatan])
Klinisi dari laboratorium
Staf dari bagian keamanan lingkungan yang terlibat dalam pemeliharaan sistem pompa
Lain-lain, termasuk residen, sesuai kebijaksanaan rumah sakit
90
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Catatan: Untuk memfasilitasi pertukaran yang saling menguntungkan antara surveyor dan rumah sakit,
maka rumah sakit harus mampu membentuk kelompok kecil yang terdiri dari peserta-peserta yang aktif
untuk proses diskusi dan wawancara. Staf lain dapat hadir sebagai pengamat.
Selama sesi telusur terfokus ini, surveyor akan mengunjungi area-area yang berhubungan dengan proses
manajemen obat-obatan, berbicara dengan staf yang ada mengenai peran mereka dalam manajemen obat-
obatan, mengunjungi unit penyimpanan obat, meninjau dokumen-dokumen, dan mungkin mewawancarai
pasien.
Surveyor
Semua surveyor dapat berpartisipasi
Bagian 1
Bagian ini memuat telusur obat-obatan praktis, mulai dari masuknya instruksi untuk pasien hingga
pemberian obat kepada pasien dan pemantauannya. Hal ini mirip dengan telusur pasien, namun lebih
menelusuri obat-obatan dan bukan pasiennya. Obat-obatan yang dipilih untuk ditelusuri umumnya
merupakan obat-obatan yang berisiko tinggi/high-alert medication.
Bagian 2
Pada bagian ini, dilakukan konferensi dengan sekelompok kecil para pimpinan yang terlibat dalam sistem
manajemen obat-obatan. Hal-hal yang akan didiskusikan meliputi:
Tinjauan kebijakan. Sejumlah kebijakan yang dipilih dari proses telusur pada bagian 1 akan
divalidasi dalam tinjauan kebijakan ini. Tinjauan kebijakan akan dilakukan apabila ada masalah
yang memerlukan klarifikasi atau apabila ada ketidak-konsistenan yang ditemukan selama proses
telusur. Sebagai contoh dapat berupa proses manajemen obat-obatan pasien pediatri, proses
pemusnahan obat-obatan yang sudah ditarik kembali, dan kebijakan mengenai instruksi obat yang
lengkap.
Pengkajian sistem evaluasi obat-obatan tahunan dan langkah-langkah yang dilakukan untuk
memperbaiki sistem berdasarkan evaluasi tersebut.
Data indikator obat-obatan yang dipilih dan dikumpulkan oleh departemen/unit layanan.
Pengumpulan data manajemen obat-obatan harus relevan dengan pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit dan kepada pasien. Rumah sakit harus mengumpulkan data terkait dengan risiko yang
telah diidentifikasi dalam evaluasi sistem manajemen obat-obatan. Contoh data berdasarkan
risiko dapat meliputi (walaupun tidak hanya terbatas pada) hal-hal berikut:
o Jumlah intervensi farmasi
o Waktu turnaround sejak instruksi hingga pemberiannya
o Kejadian simpang/reaksi simpang obat
91
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Agenda konferensi bersifat fleksibel dan unik tergantung pada masing-masing sistem yang sedang
dievaluasi.
Berbagai metodologi digunakan untuk mengevaluasi sistem manajemen obat-obatan, termasuk sesi
diskusi kelompok, telusur terfokus manajemen obat-obatan, tinjauan data untuk kesalahan pengobatan,
kejadian nyaris cedera dan pemantauan pengobatan lainnya, serta telusur pasien secara individual. Proses
obat-obatan yang dievaluasi meliputi proses pemilihan, pembelian, penyimpanan, peresepan, pemberian,
dan pemantauan pengobatan. Sebagaimana ditentukan oleh surveyor, sesi ini dapat dimulai dengan telusur
terfokus atau dengan diskusi kelompok terlebih dahulu.
Bagian 3
Bagian terakhir ini meliputi tinjauan data yang terkait dengan kesalahan pengobatan, kejadian nyaris
cedera dan reaksi simpang obat. Data-data ini akan ditinjau selama bagian ini atau dapat dimasukkan
sebagai bagian dalam diskusi kelompok.
Diskusi Kelompok
Sesi diskusi kelompok mengeksplorasi proses manajemen obat-obatan di rumah sakit dan hal-hal penting
yang terjadi di antara proses tersebut. Selama diskusi kelompok, surveyor dan staf rumah sakit akan
melakukan hal berikut:
Mengeksplorasi tiap-tiap proses manajemen obat-obatan yang tersedia. Peserta kelompok akan
berbagi mengenai pendekatan rumah sakit dalam manajemen obat-obatan berdasarkan
pengalaman mereka.
Untuk setiap proses manajemen obat-obatan, diskusikan hal-hal berikut ini:
o Area atau masalah yang perlu diperhatikan
o Penyebab langsung atau penyebab perantara area yang menjadi perhatian
o Solusi yang potensial
Eksplorasi kesinambungan proses manajemen obat-obatan dan hubungannya dengan
proses/sistem penunjang lain.
92
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Identifikasi area potensial yang perlu diperhatikan dalam sistem manajemen obat-obatan rumah
sakit dan langkah-langkah yang dapat diambil.
Identifikasi hal-hal spesifik terkait manajemen obat-obatan yang memerlukan eksplorasi lebih
lanjut sebagai bagian aktivitas survei dan telusur selanjutnya.
Pengkajian IPSG terkait manajemen obat-obatan.
Aspek-aspek khusus manajemen obat-obatan yang mungkin akan dibahas saat diskusi dan telusur terfokus
meliputi:
Pemilihan obat-obatan, pembelian, penyimpanannya, termasuk IPSG.3
Peresepan, butir-butir dalam instruksi obat, serta penyalinan instruksi dan IPSG.2
Persiapan dan penyaluran obat (dispensing)
Pemberian obat dan IPSG.1
Pemantauan dan kepatuhan terhadap IPSG.5 dan IPSG.6
Pelaporan kesalahan pengobatan/kerusakan sistem/kejadian nyaris cedera
Pengumpulan data, analisis dan evaluasi sistem serta langkah yang diambil, termasuk inisiatif
perbaikan kinerja yang berhubungan dengan manajemen obat-obatan
Edukasi obat-obatan untuk pasien dan staf
Manajemen informasi terkait manajemen obat-obatan
Keterlibatan pasien sebagai bagian dari tim manajemen obat-obatan
Pengaruh sistem rumah sakit lain dalam hal perencanaan, penggunaan data, perbaikan kinerja,
komunikasi, dan kompetensi staf/efektivitas dapat dieksplorasi dalam kaitannya dengan sistem dan proses
manajemen obat-obatan.
Catatan: Di rumah sakit dengan lebih dari satu program yang diakreditasi oleh JCI dan di rumah sakit
yang memiliki banyak lokasi, hanya satu sesi manajemen obat-obatan yang akan dijadwalkan. Jika tidak
memungkinkan bagi staf dari seluruh program/lokasi untuk turut berpartisipasi, maka rumah sakit perlu
melakukan telekonferensi individual untuk lokasi yang berjauhan dalam diskusi kelompok tersebut.
93
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Catatan: Bila telusur sistem pencegahan dan pengendalian infeksi tidak dimuat dalam agenda secara
terpisah (Contohnya, dalam survei yang lebih pendek), surveyor akan melakukan telusur pengendalian
dan pencegahan infeksi selama proses telusur pasien individual dan selama berbagai kegiatan mutu,
seperti Wawancara Pimpinan mengenai Mutu dan Keselamatan Pasien (lihat halaman 62) dan Telusur
Indikator Mutu Departemen/Unit Layanan individual (lihat halaman 65).
Tempat
Lokasi sesi telusur FMS dilakukan di tempat pilihan rumah sakit. Setelah dilakukan diskusi mengenai
hasil telusur, beberapa topik yang dipilih untuk dieksplorasi lebih lanjut oleh surveyor akan menjadi
penuntun mengenai bagaimana dan di mana sisa telusur FMS ini akan dilakukan. (ralat)
Catatan: Untuk memfasilitasi percapakan yang efektif antara surveyor dengan rumah sakit, rumah sakit
harus mampu mengidentifikasi sekelompok kecil peserta yang aktif untuk terlibat dalam diskusi dan
wawancara. Staf lain dapat hadir sebagai pengamat.
94
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor
Semua surveyor dapat turut berpartisipiasi
Proses
Telusur dapat dimulai dengan pertemuan kelompok singkat dengan individu-individu yang
bertanggung jawab untuk program PPI rumah sakit atau area perawatan pasien yang diidentifikasi
surveyor untuk aktivitas telusur terfokus
Selama pertemuan kelompok ini, surveyor akan memperoleh pemahaman lebih baik mengenai
sistem PPI dan akan mengidentifikasi area-area potensial yang dapat dieksplorasi selama
kunjungan ke area perawatan pasien dan juga area-area potensial lainnya yang memerlukan
diskusi lebih lanjut dengan staf yang memiliki pengetahuan mengenai program PPI rumah sakit.
Surveyor mungkin akan pindah ke lokasi lain yang dirasa sesuai dan memungkinkan untuk
dilakukannya telusur proses PPI rumah sakit.
Surveyor akan mengamati staf dan mengajak mereka berdiskusi lebih lanjut mengenai kegiatan
PPI di area-area yang dikunjungi selama aktivitas telusur sistem ini.
Diskusi
Berdasarkan pengalaman dari aktivitas telusur yang dilakukan serta masalah-masalah yang dilaporkan
oleh surveyor lainnya, maka surveyor akan mengambil data terkait surveilans PPI rumah sakit serta data-
data lain terkait pencegahan infeksi sebagai skenario awal untuk memulai diskusi. Peserta diskusi akan
diminta untuk mendiskusikan aspek-aspek terkait program PPI rumah sakit sebagai berikut:
Bagaimana pasien dengan infeksi diidentifikasi oleh rumah sakit
Bagaimana pasien dengan infeksi diperlakukan dalam konteksnya dengan program PPI
Aktivitas surveilans saat ini dan selama 12 bulan terakhir atau lebih untuk survei ulangan ,
maupun selama 4 bulan terakhir untuk survei inisial
Jenis analisis yang dilakukan untuk mengolah data PPI, termasuk pembandingnya
Pelaporan data PPI, termasuk frekuensi dan audiensinya
Proses penanganan influks pasien infeksius
95
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Proses yang digunakan untuk melakukan pengkajian PPI dan pengendalian risiko infeksi,
termasuk alasan untuk melakukan pengkajian dan hasil analisisnya
Aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi (Contohnya, pelatihan staf, edukasi
pasien/residen/klien, prosedur pembersihan ruangan/housekeeping)
Perubahan fisik fasilitas, baik sepenuhnya maupun masih dalam proses, yang memiliki dampak
terhadap PPI
Langkah yang diambil sebagai dampak surveilans dan hasil dari langkah-langkah ini
Efektivitas implementasi IPSG.5
Rumah sakit dapat menggunakan data PPI selama aktivitas ini jika data yang ditampilkan memang
relevan dengan diskusi tersebut.
Diskusi dapat berlangsung seputar pasien yang sudah dimasukkan dalam surveilans PPI ataupun pasien
yang belum dikonfirmasi memenuhi kriteria untuk masuk dalam sistem surveilans PPI. Sebagai tambahan
untuk skenario surveyor, rumah sakit diundang untuk memberikan contoh-contoh kasus yang akan
menggarisbawahi berbagai aspek PPI. Beberapa skenario yang akan diinginkan oleh surveyor untuk
didiskusikan lebih lanjut, dapat mencakup hal-hal berikut ini:
Pasien dengan demam tanpa sebab yang jelas (FUO=fever of unknown origin)
Pasien dengan infeksi pascaoperasi
Pasien yang masuk rumah sakit pascaoperasi
Pasien yang mendapat antibiotik yang baru ditambahkan dalam formularium (terutama pasien
yang memiliki hasil kultur dan uji sensitivitas, data kadar obat dalam darah dan/atau penanda
laboratorium lain yang digunakan untuk menentukan dosis obat)
Pasien yang dirawat di ruang isolasi akibat penyakit infeksius. Jika tidak mudah diidentifikasi,
pertimbangkan pasien dengan diagnosis berikut ini (daftar ini bukan merupakan daftar lengkap):
varisela, tuberkulosis paru, penyakit HiB invasif, penyakit meningokokus, penyakit penumokokus
yang resisten obat, pertusis, gondongan, mikoplasma, rubela, MRSA, Enterokokus resisten
vankomisin, Clostridium difficile, infeksi RSV, enterovirus, dan penyakit infeksi kulit (impetigo,
kutu, dan skabies)
Praktek PPI di unit emergensi
Pasien yang ditempatkan di ruang isolasi karena imunokompromais
Perubahan terkini pada fisik fasilitas gedung yang memiliki dampak terhadap praktik PPI
Pasien dengan tuberkulosis aktif
Penutup
Surveyor dan rumah sakit akan merangkum kelebihan dan area-area potensial yang memerlukan perhatian
khusus dalam program PPI rumah sakit. Surveyor akan menyelenggarakan sesi edukasi bila perlu.
Catatan: Umumnya akan dijadwalkan sesi tunggal untuk telusur sistem PPI ini. Sesi ini bertujuan untuk
mengkaji proses PPI terhadap semua pelayanan yang tersedia di rumah sakit. Peserta dalam aktivitas
telusur ini harus meliputi individu-individu yang mampu memaparkan langkah-langkah PPI di semua area
pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit.
96
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
97
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Aktivitas survei yang belum ditentukan memiliki definisi yang luas dan terdiri dari berbagai aktivitas
yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus masing-masing rumah sakit. Aktivitas survei yang belum
ditentukan dipilih oleh tim survei untuk memungkinkan adanya suatu pengkajian terhadap area target
secara lebih intensif bilamana diperoleh informasi dari aktivitas survei, misalnya saat telusur ataupun saat
diskusi, yang memerlukan fokus/perhatian lebih spesifik ataupun untuk meningkatkan jumlah sampel dari
masalah yang ditinjau.
98
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
99
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Sesuai pilihan para pimpinan rumah sakit
100
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tujuan
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menggambarkan proses rumah sakit dalam merekrut,
mengedukasi dan mengevaluasi semua staf rumah sakit. Selain itu, sesi ini menggambarkan proses yang
dilakukan rumah sakit untuk mengevaluasi kredensial staf medis, keperawatan, dan tenaga kesehatan
profesional lainnya serta kemampuan mereka untuk menyediakan pelayanan klinis yang sesuai dengan
kualifikasi mereka.
Tempat
Ruang pertemuan kecil yang dipilih oleh pimpinan rumah sakit
Peserta dari Rumah Sakit untuk Setiap Wawancara Bila Diselenggarakan Secara
Terpisah
Secara umum, akan dilakukan dua wawancara. Tiap wawancara harus diselenggarakan secara terpisah
dan di lokasi yang berbeda. Surveyor dokter akan melakukan wawancara staf medis, dan surveyor
perawat dan administrator akan bersama-sama melakukan wawancara untuk para staf perawat dan staf
lainnya. Tim survei dapat memilih untuk melakukan satu hingga empat wawancara terpisah, tergantung
ukuran rumah sakit dan jenis rumah sakit serta tenaga kesehatan profesional yang terdapat di rumah sakit
tersebut. Staf yang diwawancarai dapat merupakan:
Staf medis, mahasiswa kedokteran, dan residen/trainee:
o Pimpinan senior staf medis dan/atau direktur medis yang dipilih atau ditunjuk (bila ada)
o Perwakilan staf medis yang terlibat dalam proses kredensial dan peninjauannya
o Pimpinan program pendidikan kedokteran
o Perwakilan pimpinan yang bertanggung jawab untuk manajemen pendidikan kedokteran
Staf keperawatan:
o Manajer departemen sumber daya manusia
o Kepala perawat
o Perwakilan lain staf keperawatan yang terlibat dalam orientasi, edukasi dan pelatihan staf
perawat
Staf tenaga kesehatan lainnya
o Manajer departemen sumber daya manusia
o Perwakilan kelompok yang terlibat dalam orientasi, edukasi, dan pelatihan staf tenaga
kesehatan
Staf rumah sakit lainnya:
o Manajer departemen sumber daya manusia
o Perwakilan kelompok yang terlibat dalam orientasi, edukasi dan pelatihan staf rumah sakit
Surveyor
Staf medis: surveyor dokter
Staf keperawatan: surveyor perawat
101
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Rumah sakit harus meninjau semua berkas staf dan berkas kredensial secara seksama dengan
menggunakan lembar kerja kualifikasi staf sebagai berikut.
102
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
103
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
104
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
105
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
106
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
107
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
5. Terdapat setidaknya satu atau lebih evaluasi yang didokumentasikan untuk tiap
anggota staf klinis yang bekerja menggunakan uraian tugas setiap tahunnya
atau bahkan lebih sering seperti yang ditetapkan oleh rumah sakit
SQE.8.1 1. Anggota staf yang memberikan perawatan pasien dan staf lainnya yang
ditunjuk oleh rumah sakit untuk mendapat pelatihan cardiac life support
diidentifikasi
3. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa seorang anggota staf telah lulus
pelatihan tersebut
SQE.13 1. Rumah sakit memiliki suatu proses standar untuk mengumpulkan kredensial
setiap anggota staf keperawatan.
2. Izin praktik, pendidikan/pelatihan dan pengalaman, jika ada, harus
didokumentasikan.
3. Izin praktik dan pendidikan/pelatihan diverifikasi dari sumber utama
berdasarkan parameter-parameter dalam maksud dan tujuan SQE.9.
4. Terdapat suatu catatan mengenai kredensial setiap anggota staf keperawatan.
108
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
109
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
110
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tujuan Formulir
Tuuan digunakannya Formulir Tinjauan Rekam Medis Pasien Tertutup (lihat halaman 113) adalah untuk
mengumpulkan dan mencatat bukti berkesinambungan atas kepatuhan terhadap standar yang berlaku,
yang memerlukan dokumentasi di dalam rekam medis pasien.
Pengaturan Formulir
Formulir ini disusun berdasarkan judul topik (contohnya, “Persetujuan/Consent” dan “Pengkajian”) serta
mencakup nomor spesifik standar serta persyaratan standar (contohnya, persetujuan transfusi dan
pengkajian medis). Formulir ini akan disediakan oleh tim survei dan digunakan selama proses peninjauan.
Formulir ini akan direvisi secara berkala untuk mencerminkan perubahan yang telah disetujui di dalam
standar.
Proses Peninjauan
Surveyor akan memasukkan nomor rekam medis yang ditinjau dan jenis rekam medis yang
diminta (berdasarkan diagnosis) pada bagian atas formulir (contohnya, “Rekam medis #1 Gagal
Jantung Kongestif”)
Rekam medis ini akan dikaji secara singkat untuk:
o Menentukan jenis perawatan yang diterima pasien (contohnya, bedah, medis,
kegawatdaruratan, rehabilitasi), dan
o Memverifikasi kepatuhan terhadap rekam jejak dokumentasi (4 bulan untuk survei inisial dan
12 bulan untuk survei trienial)
111
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor akan meninjau rekam medis yang dipilih dengan bantuan perwakilan rumah sakit, bila
diperlukan, untuk mengisi formulir yang ada. Satu kolom formulir diisi lengkap untuk setiap
berkas rekam medis yang ditinjau. Jika terdapat lebih dari 5 rekam medis yang ditinjau, maka
surveyor akan menggunakan formulir lain.
Untuk setiap persyaratan dokumentasi, surveyor akan memberikan tanda “Y” (ya) pada formulir
yang mengindikasikan elemen tersebut telah dilakukan dan “T” (tidak) jika tidak ditemukan
elemen tersebut, serta “NA” bila elemen tersebut tidak dapat dinilai dalam rekam medis pasien
yang ada.
Tim survei akan mengumpulkan seluruh formulir tinjauan untuk menentukan skor terhadap
standarnya. Temuan dari tinjauan rekam medis pasien baik secara aktif maupun secara tertutup,
akan diintegrasikan dan dimasukkan dalam penilaian.
Pemimpin tim survei akan menyimpan formulir-formulir tersebut untuk membantu mencari temuan
survei.
112
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
113
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Persetujuan Tindakan
ASC.5.1 Risiko, manfaat dan alternatif dari
anesthesia
ASC.7.1 Risiko, manfaat, komplikasi yang
mungkin terjadi, dan alternatif dari
operasi
GLD.18 Identitas orang yang memberikan
informasi dan meminta
persetujuan harus tertera dengan
jelas dalam rekam medis pasien;
persetujuan didokumentasikan
dalam rekam medis pasien dengan
tanda tangan atau catatan tentang
persetujuan yang diberikan secara
lisan
Pengkajian
IPSG.2.1 Hasil kritis tes diagnostik
AOP.1 Rumah sakit mengetahui informasi
yang perlu didokumentasikan
untuk pengkajian ini
AOP.1.2 Kebutuhan medis dan keperawatan
pasien teridentifikasi sejak
pengkajian awal, dan harus terisi
lengkap dalam 24 jam pertama
rawat inap
AOP.1.2.1 Pengkajian medis awal dan
perawatan untuk pasien gawat
darurat
114
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Pengkajian
AOP.1.3 Proses penerimaan pengkajian
medis awal yang dilakukan di poli
rawat jalan sebelum pasien masuk
unit rawat inap
Pengkajian awal dilakukan
kembali bila sudah melebihi 30
hari perawatan
AOP1.3.1 Pengkajian pra-operasi
didokumentasikan sebelum
anestesia atau tindakan operasi dan
meliputi aspek medis, fisis,
psikologis, dan spiritual/budaya
pasien
AOP.1.4 Pengkajian spesifik dilakukan di
rumah sakit secara lengkap dan
terdokumentasi dalam rekam
medis pasien
AOP.1.5 Skrining nyeri saat masuk
perawatan
AOP.1.6 Pengkajian awal untuk masing-
masing individu pada populasi
khusus
AOP.1.7 Pengkajian dan pengkajian ulang
untuk populasi khusus
115
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Pengkajian
AOP.1.8 Skrining dini untuk perencanaan
pulang (discharge planning)
AOP.2 Pengkajian ulang berdasarkan
kondisi yang didokumentasikan
dalam rekam medis pasien
CPO.2.1 Rencana perawatan (plan of care)
awal didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
COP.2.2 Instruksi ditemukan dalam lokasi
yang seragam di dalam rekam
medis pasien
COP.2.3 Prosedur klinis dan diagnostik
serta terapi yang diberikan dan
hasilnya didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
COP.5 Respons pasien terhadap terapi
nutrisi dipantau dan
didokumentasikan dalam rekam
medis pasien
ASC.3- Pengkajian pra-sedasi
ASC.3.2 Pemantauan selama sedasi
Kriteria pemulihan
ASC.4 Pengkajian pra-anestesia dan pra-
induksi
116
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Pengkajian
PFE.2 Temuan tentang pengkajian
kebutuhan edukasi
didokumentasikan dalam rekam
medis pasien
PFE.2.1 Pengkajian meliputi:
Kepercayaan dan nilai-nilai yang
dianut pasien dan keluarganya
Kemampuan baca-tulis, tingkat
pendidikan dan bahasa
Hambatan emosi dan motivasi
Keterbatasan fisis dan kognitif
Kerelaan pasien untuk mendapat
informasi
Lainnya
IPSG.4.1 Tim operasi yang lengkap
melakukan dan
mendokumentasikan prosedur
time-out pada area yang akan
dilakukan tindakan operasi/invasif,
sesaat sebelum dimulainya
tindakan
ACC.1 Tindakan stabilisasi yang
dilakukan sebelum transfer
didokumentasikan dalam rekam
medis pasien dan disimpan oleh
rumah sakit yang mentransfer
pasien
117
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Lainnya
ACC.1.2 Keterlambatan apapun dalam
pemberian terapi
ACC.2.3 Masuk dan keluarnya atau transfer
dan pasien dari suatu program khusus,
ACC.2.3.1 didokumentasikan dalam rekam
medis pasien
ACC.3.1 Adanya proses yang menunjukkan
bahwa masing-masing individu
mengetahui tanggung jawab
mereka selama proses transfer dan
mendokumentasikan partisipasi
serta tindakan mereka
ACC.4.3.2 Rekam medis pasien rawat inap
memuat salinan ringkasan pulang
(discharge summary)
ACC.5.2 Dokumen ringkasan klinis
perawatan pasien dibawa bersama
pasien yang ditransfer
ACC.5.3 Proses transfer didokumentasikan
dalam rekam medis pasien
COP.8.4 Terdapat konfirmasi kompatibilitas
organ untuk program transplantasi
yang terdokumentasi dalam rekam
medis kandidat transplantasi
118
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Lainnya
COP.8.7 Informasi klinis kondisi pasien
transplantasi dalam program
transplantasi terus diperbaharui
sesuai kondisi yang berlangsung
COP.9.2 Terdapat konfirmasi kompatibilitas
organ yang terdokumentasi dalam
rekam medis donor hidup program
transplantasi
ASC.5 Rencana anestesia
ASC.5.1 Dokter anestesia atau individu lain
yang kompeten memberikan dan
mendokumentasikan edukasi yang
diberikan
ASC.6 Setiap status fisiologis pasien
selama anestesia dan operasi
dipantau berdasarkan panduan
praktik profesional dan
didokumentasikan dalam rekam
medis pasien
ASC.6.1 Setiap status pascaanestesia pasien
dipantau dan didokumentasikan,
dan pasien dikeluarkan dari ruang
pemulihan oleh individu yang
kompeten atau dengan
menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan
119
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Lainnya
ASC.7 Informasi pengkajian yang
mendukung prosedur yang akan
dilakukan
Diagnosis pra-operasi
Tindakan operasi yang
direncanakan
ASC.7.1 Dokter bedah atau individu lain
yang kompeten untuk memberikan
dan mendokumentasikan edukasi
ASC.7.2 Laporan operasi tertulis memuat:
Diagnosis pasca operasi
Nama dokter bedah dan asisten
operasi
Komplikasi perioperasi
Prosedur yang dilakukan dan
deskripsi temuan saat dilakukan
prosedur
Spesimen operasi yang dikirim
untuk pemeriksaan lebih lanjut
Jumlah darah yang hilang dan
yang ditransfusikan
Nomor register semua alat implan
Tanggal, waktu, dan tanda tangan
dokter yang bertanggung jawab
120
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA
Lainnya
ASC.7.3 Rencana medis pascaoperasi
Rencana keperawatan pascaoperasi
oleh perawat
Rencana keperawatan oleh bidang
lain, apabila ada
MMU.4 Daftar obat-obatan yang diterima
saat ini sebelum masuk rawat inap
MMU.4.3 Obat-obatan yang diresepkan atau
yang diinstruksikan dan diberikan
kepada pasien tertera dalam rekam
medis pasien
MMU.7 Reaksi simpang obat
QPS.6 Validasi data penting dilakukan
bila sumber data berubah,
misalnya sebagian data rekam
medis pasien diubah menjadi
format elektronik dan dengan
demikian sumber data menjadi
elektronik dan cetak
MOI.7 Rekam medis pasien dan data serta
informasi lain aman dan
terproteksi sepanjang waktu
MOI.10 Rumah sakit memulai dan
mempertahankan rekam medis
untuk setiap pasien yang dirawat
dan isi serta format spesifik
masing-masing rekam medis
ditentukan oleh rumah sakit
121
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Lainnya
MOI.10.1 Rekam medis memuat informasi
yang cukup untuk
mengidentifikasi pasien,
mendukung diagnosis, alasan
pemberian terapi, dan
mendokumentasikan lama serta
hasil terapi
MOI.10.1.1 Rekam medis setiap pasien yang
mendapatkan perawatan gawat
darurat harus mencakup waktu
kedatangan, simpulan saat terapi
dihentikan, kondisi pasien saat
dipulangkan dan instruksi
perawatan lebih lanjut
MOI.11 Penulis, tanggal dan waktu (bila
dibutuhkan) dari setiap data
Rumah sakit mengidentifikasi
individu yang berwenang
memasukan data dalam rekam
medis pasien
MOI.11.1 Setiap data dalam rekam medis
pasien harus memuat nama penulis
dan kapan data tersebut ditulis
dalam rekam medis
MOI.12 Rumah sakit secara berkala akan
mengkaji isi rekam medis pasien
beserta kelengkapannya
122
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y T NA Y/T
Lainnya
GLD.18 Identitas individu yang
memberikan informasi dan
meminta persetujuan sudah tertulis
dalam rekam medis pasien;
persetujuan didokumentasikan
dalam rekam medis pasien dengan
menggunakan tanda tangan atau
catatan adanya persetujuan secara
lisan
123
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Lengkapi formulir ini sebagaimana sesuai untuk masing-masing tingkatan mahasiswa kedokteran dan tingkatan trainee yang diizinkan untuk
menulis dokumentasi dalam rekam medis pasien (contohnya, “mahasiswa kedokteran tahun pertama”, “intern”, “residen tahun keempat”, “fellow”,
dst).
Catatan: trainee mencakup intern, residen, dan fellow
Tipe Mahasiswa Kedokteran atau Trainee
Dibutuhkan Tanda Tangan Konfirmasi dari Dokter Tingkat yang
Mana?
Dokter yang Paling Residen yang Dokter Lain yang
Bertanggung Memiliki SIP Memiliki SIP
Jawab* (contohnya fellow,
registrar, dll)
Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berikan tanda cek () pada kotak yang sesuai untuk setiap
aktivitas dokumentasi
Pendaftaran
Rencana Perawatan
Instruksi Medis
Instruksi Lainnya (contohnya tanda vital, diet, uji
diagnostik, dst)
Catatan Perkembangan Pasien
Catatan Transfer Pasien (di dalam rumah sakit)
Catatan Prosedur (non-operasi)
Formulir Persetujuan untuk Tindakan Operasi/Invasif
Catatan Pra-operasi dan/atau Perkembangannya
Pengkajian Pra-anestesia
Formulir Persetujuan Anestesia
124
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
*Dokter yang paling bertanggung jawab mungkin merupakan dosen dari fakultas, dokter supervisor atau dokter jaga senior
Penting: formulir ini harus dilengkapi oleh rumah sakit sebelum survei langsung di lapangan dimulai dan ditampilkan kepada pimpinan tim untuk
Sesi Tinjauan Dokumen (lihat halaman 56).
125
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ruang kerja surveyor
Surveyor
Semua surveyor
Apabila surveyor berada di lokasi yang berbeda selama waktu yang dijadwalkan untuk pertemuan tim,
mereka dapat meminta bantuan rumah sakit untuk memfasilitasi komunikasi antar anggota tim (misalnya
meminta telepon dengan speaker atau dengan fasilitas telekonferensi).
Catatan: Bila hanya ada satu surveyor yang hadir, waktu ini digunakan untuk merencanakan aktivitas
survei, termasuk pemilihan telusur tambahan.
126
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ruang konferensi surveyor yang didesain dengan satu komputer untuk masing-masing surveyor dan
memiliki koneksi internet serta printer yang disediakan untuk digunakan surveyor setiap harinya selama
survei berlangsung.
Surveyor
Semua surveyor
Surveyor mungkin akan meminta perwakilan rumah sakit untuk memberikan informasi tambahan selama
sesi ini untuk mengkonfirmasi atau mengklarifikasi temuan tersebut. Selain itu, surveyor akan meminta
salinan laporan rumah sakit, bila diperlukan.
127
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Ditentukan oleh para pimpinan rumah sakit. Para pimpinan dapat memutuskan apakah dibutuhkan satu
atau dua kali konferensi. Jika hanya satu, maka dapat dilangsungkan antara para pemimpin saja, atau
dengan mencakup lebih banyak aggota staf. Jika dibutuhkan dua konferensi terpisah, maka yang pertama
akan dilakukan bersama sekelompok kecil pimpinan, dan yang kedua dengan kelompok yang lebih besar.
Surveyor
Surveyor dokter, perawat dan administrator
128
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
2) Ringkasan/gambaran umum laporan kepada staf rumah sakit yang dipilih seizin direktur utama
rumah sakit
Surveyor akan memberikan edukasi untuk membantu rumah sakit merumuskan suatu SIP berdasarkan
temuan “tidak terpenuhi” dari laporan survei. Surveyor akan menjelaskan proses tindak lanjut survei
berkaitan dengan komunikasi keputusan akreditasi oleh Kantor Pusat Akreditasi JCI.
Seizin direktur rumah sakit, konferensi singkat akan dilakukan dengan staf terpilih lainnya di rumah sakit
untuk memberikan gambaran umum mengenai laporan survei dan untuk melengkapi aktivitas survei.
129
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
130
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Sesuai kebijakan pimpinan rumah sakit
Untuk mendukung proses wawancara yang interaktif, disarankan agar jumlah peserta yang hadir dalam
pertemuan ini tidak terlalu banyak.
Surveyor
Surveyor dokter
131
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Para surveyor akan mengkaji kepatuhan terhadap standar tertentu dari bab “Pendidikan Profesi Medis”
(MPE), terutama MPE.3 hingga MPE.6. Selama sesi tersebut, surveyor juga akan mengidentifikasi
masalah-masalah yang akan digali lebih lanjut dalam aktivitas survei berikutnya.
132
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Sesuai kebijaksanaan pemimpin rumah sakit
Surveyor
Surveyor Dokter
Surveyor akan mengkaji kepatuhan terhadap standar “Pendidikan Profesi Medis” (MPE) dan juga
mengidentifikasi masalah-masalah yang akan digali lebih lanjut dalam aktivitas survei berikutnya.
133
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
memahami program rumah sakit, seperti program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, program
pengendalian infeksi, dan sebagainya. Dalam mempersiapkan sesi ini, akan bermanfaat apabila Anda
mengubah standar menjadi pertanyaan. Adakan latihan diskusi dengan para peserta sesi agar mereka
merasa lebih terbiasa dengan kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan.
134
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Tempat
Sesuai kebijaksanaan pimpinan rumah sakit
Surveyor
Surveyor dokter, perawat, dan/atau administrator
135
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
136
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Untuk rumah sakit yang berpartisipasi dalam sebuah penelitian yang dikontrakkan, wawancara akan
meliputi pengelolaan penelitian tersebut. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengkaji pengelolaan
seluruh aspek penelitian yang dilakukan oleh organisasi penelitian yang dikontrak. Organisasi penelitian
yang dikontrak adalah individu atau organisasi yang telah dikontrak oleh sponsor penelitian untuk
melakukan tugas dan fungsinya dalam menangani satu atau lebih uji klinis milik sponsor.
Tempat
Sesuai kebijaksanaan pimpinan rumah sakit
Surveyor
Surveyor dokter, perawat, dan/atau administrator
137
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Evaluasi staf yang terlibat dalam penelitian digabungkan dalam standar SQE.
Tinjauan terhadap sedikitnya lima proyek penelitian dengan subjek manusia (rawat inap atau
rawat jalan) yang sedang berlangsung saat ini.
Tinjauan berlaku untuk subjek yang masuk dalam protokol penelitian sebagai berikut:
o Untuk survey tiga tahunan, subjek yang masuk protokol dalam kurun waktu 12 bulan
sebelum survei dilakukan (tetapi tidak sebelum 1 September 2013, yaitu tanggal publikasi
standar ini)
o Untuk survei inisial, subjek yang masuk protokol dalam kurun waktu 4 bulan sebelum survei
(tetapi tidak sebelum 1 September 2013, yaitu tanggal publikasi standar ini)
Informasi mengenai pasien penelitian yang dilaporkan mengalami kejadian yang tidak diharapkan
adalah sebagai berikut:
o Untuk survei tiga tahunan, subjek yang mengalami kejadian tidak diharapkan dalam kurun
waktu 12 bulan sebelum survei dilakukan (tetapi tidak sebelum 1 September 2013, yaitu
tanggal publikasi standar ini)
o Untuk survei inisial, subjek yang mengalami kejadian tidak diharapkan dalam kurun waktu 4
bulan sebelum survei (tetapi tidak sebelum 1 September 2013, yaitu tanggal publikasi standar
ini)
Seluruh kontrak rumah sakit mengenai penelitian yang dilaksanakan oleh pihak dari luar rumah
sakit.
Dokumen relevan lainnya untuk diskusi HRP.3.1, termasuk ME.1: penetapan dan penerapan
suatu proses untuk menentukan kegiatan dan tanggung jawab organisasi penelitian yang
dikontrak.
138
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor akan mengkaji kontrak penelitian dengan peserta dan mengkaji kepatuhan terhadap
standar HRP 3.1 dari bab HRP. Selama pertemuan, surveyor juga akan mengidentifikasi masalah-
masalah yang akan digali lebih lanjut dalam aktivitas survei selanjutnya.
139
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
140
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Nama Tanggal Rekomendasi atau Jika Ya, Alokasi Waktu Tanggal Auditor Kembali
Badan audit Sitasi? (Ya/ Tidak) Departemen untuk Selesai untuk Validasi
Audit atau Pelayanan Menyelesaikan Kepatuhan?
yang Mendapat (Ya/Tidak)
Rekomendasi
141
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Rumah sakit harus memilih lima indikator dari Kumpulan Indikator Joint Commission International
untuk membantu rumah sakit memantau struktur klinis dan manajemen, proses, serta luaran rumah sakit.
Kumpulan Indikator mencakup indikator sebagai berikut:
Infark miokard akut
Gagal jantung
Stroke
Penanganan asma anak
Layanan rawat inap psikiatri berbasis rumah sakit
Asuhan keperawatan
Penanganan perinatal
Pneumonia
Proyek Perbaikan Perawatan Bedah
Tromboembolisme vena
142
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
143
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Surveyor mungkin tidak akan mengkaji seluruh dokumen ini secara rinci. Namun, untuk memfasilitasi
proses pengkajian, sangat dianjurkan untuk menggabungkan seluruh dokumen menjadi satu buku atau
menandai setiap dokumen dengan nomor standar yang sesuai jika merupakan bagian dari suatu dokumen
yang lebih besar.
Catatan: Rumah sakit harus mengacu pada panduan tinjauan dokumen untuk mengetahui dengan lengkap
cara menyajikan dokumen kepada surveyor.
Sebagian dari dokumen ini perlu diberikan kepada surveyor JCI dalam Bahasa Inggris, dan dokumen-
dokumen tersebut ditunjukkan dalam kolom “harus dalam Bahasa Inggris ?” pada tabel. Dokumen lainnya
tidak perlu diterjemahkan. Untuk dokumen dalam bahasa selain bahasa Inggris, tim survei akan meminta
satu anggota untuk membacakan dokumen tersebut, atau sebagai alternatif, tim survei akan meminta satu
orang atau lebih memaparkan isi dokumen dan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan dokumen
tersebut.
144
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
IPSG.3 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan suatu proses untuk meningkatkan keamanan penggunaan Ya
obat-obatan risiko tinggi.
IPSG.4 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk memastikan lokasi yang benar, prosedur yang Ya
benar, dan pasien bedah yang benar.
IPSG.4.1 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses jeda di kamar operasi sesaat sebelum operasi untuk Ya
memastikan lokasi yang benar, prosedur yang benar, dan pasien bedah yang benar .
IPSG.5 Rumah sakit mengadopsi dan menerapkan pedoman kebersihan tangan yang berbasis bukti untuk Ya
mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan.
IPSG.6 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses yang bertujuan mengurangi risiko cedera pasien Ya
akibat jatuh.
145
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
ACC.2.3 Penerimaan pasien di unit yang menyediakan layanan intensif atau khusus ditentukan oleh kriteria baku. Ya
ACC.2.3.1 Pemulangan atau pemindahan pasien dari unit yang menyediakan layanan intensif atau khusus ditentukan Ya
oleh kriteria baku.
146
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
PFR.2.2 Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga mengenai hak dan kewajiban mereka untuk menolak atau
menghentikan pengobatan, menahan pelayanan resusitasi, dan melupakan atau menghentikan pengobatan
yang menunjang hidup.
PFR.3 Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang proses mereka menerima dan menanggapi
keluhan, tindakan mereka bila ada konflik dan perbedaan pendapat tentang perawatan pasien, dan hak
pasien untuk berperan dalam semua proses ini.
PFR.5.1 Informed consent pasien diperoleh melalui cara yang telah ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh Ya
petugas terlatih dalam bahasa yang mudah dipahami pasien.
PFR.5.2 Informed consent diperoleh sebelum pembedahan, anestesi, penggunaan darah dan produk darah, serta
prosedur dan perawatan berisiko tinggi lainnya.
147
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
AOP.5.1 Seorang atau beberapa individu yang kompeten bertanggung jawab untuk mengelola layanan laboratorium
klinis atau layanan patologi.
AOP.5.3 Terdapat suatu program keselamatan laboratorium yang dijalankan, diikuti, dan didokumentasikan, serta Ya
patuh terhadap manajemen fasilitas dan program pengendalian infeksi.
148
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
AOP.5.5 Semua peralatan dan teknologi medis yang digunakan untuk uji laboratorium diinspeksi, dipelihara, dan
dikalibrasi secara berkala. Dokumentasi yang sesuai dibuat untuk kegiatan tersebut.
AOP.5.6 Reagen penting dan persediaan lainnya tersedia secara teratur dan dievaluasi untuk memastikan akurasi
dan ketepatan hasil.
AOP.5.7 Prosedur-prosedur yang digunakan untuk pengumpulan, identifikasi, penanganan, transpor secara aman,
dan pembuangan spesimen ditetapkan dan diterapkan.
AOP.5.9 Terdapat prosedur yang dijalankan, diikuti dan didokumentasikan mengenai pengendalian mutu layanan
laboratorium.
AOP.5.9.1 Terdapat proses untuk uji profisiensi dari layanan laboratorium.
AOP.6.1 Seorang atau beberapa individu yang kompeten bertanggung jawab untuk mengelola layanan radiologi dan
pencitraan diagnostik.
AOP.6.3 Terdapat program keselamatan radiasi yang sudah berjalan, diikuti, dan didokumentasikan, serta patuh Ya
terhadap manajemen fasilitas dan program pengendalian infeksi.
AOP.6.4 Hasil pemeriksaan radiologi dan pencitraan diagnostik tersedia secara tepat waktu seperti yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit.
AOP.6.5 Semua peralatan dan teknologi medis yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan radiologi dan
pencitraan diagnostik diinspeksi, dipelihara, dan dikalibrasi secara berkala. Kegiatan tersebut
didokumentasikan dengan baik.
AOP.6.7 Terdapat prosedur pengendalian mutu yang dijalankan, diikuti, dan didokumentasikan.
149
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
COP.3 Terdapat panduan praktik profesi, peraturan dan perundang-undangan untuk memandu perawatan pasien
berisiko tinggi dan penyediaan layanan berisiko tinggi.
COP.3.3 Terdapat panduan klinis dan prosedur yang diterapkan untuk penanganan, penggunaan dan pemberian Ya
darah dan produk darah.
COP.6 Pasien didukung secara efektif dalam mengelola rasa nyerinya.
COP.8.5 Program transplantasi memintakan persetujuan tindakan secara spesifik untuk transplantasi organ dari Ya
kandidat transplantasi.
ASC.3.1 Praktisi yang bertanggung jawab untuk sedasi prosedural dan individu yang bertanggung jawab untuk
pemantauan pasien yang menerima sedasi, adalah praktisi dan individu yang kompeten
ASC.3.2 Sedasi prosedural diberikan dan dimonitor sesuai dengan panduan praktik professional.
ASC.6 Status fisiologis setiap pasien selama anestesi dan pembedahan dipantau sesuai dengan panduan praktik
150
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
ASC.6.1 Status pascaanestesi masing-masing pasien dipantau dan didokumentasikan, dan pasien dipulangkan dari
area pemulihan oleh individu yang kompeten dengan menggunakan kriteria yang jelas.
ASC.7.4 Perawatan bedah yang mencakup implantasi perangkat medis direncanakan dengan pertimbangan khusus
tentang bagaimana memodifikasi proses dan prosedur standar.
MMU.3.1 Terdapat proses penyimpanan obat dan produk nutrisi yang membutuhkan perhatian khusus.
MMU.3.2 Obat-obatan untuk keadaan darurat tersedia, terpantau dan aman bila disimpan di luar farmasi rumah sakit.
MMU.4 Peresepan, instruksi pemberian dan penyalinan resep diatur oleh kebijakan dan prosedur. Ya
MMU.4.1 Rumah sakit menetapkan elemen-elemen perintah pemberian atau resep yang lengkap. Ya
151
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
MMU.7.1 Rumah sakit menetapkan dan menerapkan proses untuk melaporkan dan menindak-lanjuti kesalahan Ya
pengobatan dan kejadian nyaris cedera.
QPS.7 Rumah sakit menggunakan proses yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi dan mengelola kejadian Ya
sentinel.
QPS.8 Data selalu dianalisis ketika muncul tren atau variasi yang tidak diinginkan dari data itu.
QPS.11 Semua program manajemen risiko yang berkelanjutan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengurangi Ya
Kejadian Tak Diharapkan (KTD) dan risiko-risiko keselamatan lainnya pada pasien dan staf.
152
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
PCI.8 Rumah sakit menyediakan alat pelindung untuk kewaspadaan (barrier precautions) dan prosedur isolasi
yang melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi pasien imunosupresi
dari infeksi yang rentan mereka alami.
PCI.8.1 Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak
pasien-pasien dengan infeksi yang dapat ditularkan melalui udara (airborne infections) dan bila ruang
bertekanan negatif tidak tersedia.
PCI.9 Sarung tangan, masker, pelindung mata, alat pelindung lainnya, sabun, dan desinfektan tersedia serta
digunakan secara tepat apabila disyaratkan.
PCI.11 Rumah sakit melakukan edukasi mengenai praktik pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staf,
dokter, pasien, keluarga, dan petugas perawatan lainnya bila terindikasi, berdasarkan keterlibatan mereka
dalam perawatan.
153
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
GLD.1.2 Orang-orang yang bertanggung jawab atas tata kelola menyetujui rencana rumah sakit untuk program mutu
dan keselamatan pasien dan secara berkala menerima dan bertindak berdasarkan laporan-laporan program
mutu dan keselamatan pasien.
GLD.2 Direksi bertanggung jawab untuk mengoperasikan rumah sakit dan menaati peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
GLD.3.1 Pimpinan rumah sakit mengidentifikasi dan merencanakan jenis pelayanan klinis yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pasien yang dilayani rumah sakit tersebut.
GLD.3.2 Pimpinan rumah sakit memastikan adanya komunikasi yang efektif di seluruh rumah sakit.
GLD.6 Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk meninjau, memilih, dan memantau kontrak klinis dan non-
klinis.
GLD.6.2 Pimpinan rumah sakit memastikan bahwa dokter independen yang bukan merupakan karyawan rumah
sakit memiliki kredensial yang tepat sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien rumah sakit.
GLD.8 Pimpinan medis, keperawatan dan layanan klinis lainnya merencanakan dan menerapkan struktur
organisasi yang efektif untuk mendukung tanggung jawab dan wewenang mereka.
GLD.9 Satu atau lebih individu yang kompeten memberikan arahan untuk setiap departemen atau unit layanan
dalam rumah sakit.
GLD.10 Setiap departemen/unit layanan mengidentifikasi secara tertulis pelayanan yang diberikan oleh departemen
tersebut, serta mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pelayanan tersebut dengan pelayanan dari
departemen lain.
154
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
GLD.15 Penelitian dengan manusia sebagai subjek penelitian, apabila dilakukan dalam lingkup rumah sakit, harus
berpedoman kepada peraturan, perundang-undangan dan kepemimpinan rumah sakit.
GLD.16 Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang cara memperoleh akses ke penelitian klinis,
investigasi klinis atau uji klinis yang melibatkan manusia.
GLD.18 Informed consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian klinis, investigasi klinis dan uji
klinis.
GLD.19 Rumah sakit memiliki komite atau cara lain untuk mengawasi seluruh penelitian dalam rumah sakit yang
melibatkan pasien/manusia.
155
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
FMS.6 Rumah sakit menyusun, menjalankan dan menguji program pengelolaan keadaan darurat untuk
menanggapi keadaan darurat, epidemi, serta bencana alam dan bencana lainnya yang mungkin terjadi
dalam masyarakat.
FMS.7 Rumah sakit menetapkan dan menerapkan suatu program untuk pencegahan, deteksi dini, supresi,
pengurangan bahaya kebakaran dan penyediaan jalan keluar yang aman dari fasilitas sebagai respons
terhadap kebakaran dan keadaan darurat lainnya.
FMS.7.1 Rumah sakit menguji secara berkala rencana penanganan kebakaran dan asap, termasuk semua alat yang
terkait dengan deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan hasil ujinya.
FMS.7.2 Program penanggulangan kebakaran meliputi membatasi merokok bagi staf dan pasien hanya di area yang
sudah ditentukan di luar wilayah perawatan pasien.
FMS.8 Rumah sakit menetapkan dan menerapkan program untuk menginspeksi, menguji, dan memelihara
teknologi medis dan mendokumentasikan hasil-hasilnya.
FMS.8.1 Rumah sakit memiliki sebuah sistem yang diterapkan untuk pemantauan dan pengambilan tindakan
terhadap pemberitahuan mengenai teknologi medis yang berbahaya, penarikan, insiden-insiden yang dapat
dilaporkan, masalah, dan kegagalan.
156
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
SQE.5 Terdapat informasi kepegawaian yang terdokumentasi untuk setiap anggota staf.
SQE.6 Rencana susunan kepegawaian bagi rumah sakit, yang disusun secara kolaboratif oleh pimpinan
departemen dan unit layanan, mengidentifikasi jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang diinginkan.
SQE.8.2 Rumah sakit menyediakan suatu program kesehatan dan keselamatan staf.
SQE.9 Rumah sakit mempunyai satu proses yang sama untuk mengumpulkan kredensial para anggota staf medis
yang diizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa supervisi.
SQE.9.1 Rumah sakit melakukan verifikasi terhadap pendidikan, izin/registrasi, dan kredensial lain para anggota
staf medis sebagaimana disyaratkan oleh peraturan atau perundang-undangan dan oleh rumah sakit serta
menjaga agar kredensial tersebut tetap berlaku tetap aktual.
SQE.9.2 Terdapat proses pengambilan keputusan yang sama dan transparan untuk setiap pengangkatan awal
anggota staf medis.
SQE.10 Rumah sakit memiliki tujuan dan prosedur berbasis bukti yang terstandar untuk mengesahkan semua Ya
anggota staf medis untuk menerima dan merawat pasien serta untuk memberikan pelayanan klinis lainnya
yang konsisten dengan kualifikasi mereka.
SQE.11 Rumah sakit menggunakan proses standar yang berkesinambungan untuk mengevaluasi mutu dan Ya
keselamatan serta pelayanan pasien yang disediakan oleh tiap anggota staf medis.
SQE.12 Sedikitnya setiap tiga tahun, berdasarkan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap setiap anggota
staf medis, rumah sakit menentukan jika keanggotaan staf medis dan kewenangan klinis dapat dilanjutkan
dengan atau tanpa modifikasi.
SQE.15 Rumah sakit memiliki proses yang seragam untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial anggota staf profesional lainnya (izin praktik, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).
157
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
MOI.3 Rumah sakit menentukan lama penyimpanan rekam medis, data, dan informasi.
MOI.7 Rekam medis dan informasi lain terlindung dari risiko hilang, rusak, manipulasi, serta akses dan
penggunaan oleh pihak yang tidak berwenang.
MOI.9 Dokumen tertulis, termasuk kebijakan, prosedur, dan program dikelola secara konsisten dan seragam. Ya
MOI.9.1 Kebijakan, prosedur, perencanaan, dan dokumen lain yang memandu proses dan praktik klinis dan non-
klinis diterapkan sepenuhnya secara konsisten dan seragam.
MOI.10.1 Rekam medis klinis berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, menunjang diagnosis,
memberikan justifikasi untuk tata laksana yang diberikan, serta untuk mendokumentasikan rangkaian dan
hasil tata laksana.
158
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
159
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Lembar Kerja Hukum dan Peraturan dirancang untuk membantu rumah sakit terbiasa dengan standar-
standar tertentu yang sesuai dengan hukum dan/atau peraturan yang spesifik di tiap negara; untuk
memberi ringkasan hukum dan/atau peraturan yang relevan berlaku; serta untuk memberikan informasi
terkait hasil dari semua audit atau inspeksi lapangan yang diperlukan oleh pihak berwenang lokal/regional
(contohnya, Kementrian Kesehatan dan Dinas Pemadam Kebakaran). Lembar kerja ini juga
menerangkan apakah badan akreditasi lain yang diundang (seperti College of Pathologist [CAP] atau
International Organization for Standardization [ISO]) telah melakukan inspeksi. Informasi ini akan
memudahkan tim survei untuk melakukan evaluasi terhadap standar akreditasi JCI terkait dengan lebih
sesuai dan akurat.
Rumah sakit dapat menggunakan Lembar Kerja Hukum dan Peraturan untuk mengidentifikasi hukum
dan/atau peraturan yang bertentangan satu dengan yang lain serta dengan standar JCI. Lembar Kerja
Hukum dan Peraturan ini menyediakan kolom tambahan untuk mencantumkan hukum dan peraturan lain
yang mungkin dapat diterapkan dalam proses survei akreditasi namun tidak ada rujukannya di dalam
standar.
Rumah sakit dapat menggunakan Lembar Kerja Rekomendasi Badan Audit Eksternal (lihat halaman 141)
untuk memberikan informasi mengenai hasil dari evaluasi lapangan yang dilakukan oleh departemen yang
diberi wewenang oleh pemerintah, suatu badan regulator, atau seorang evaluator yang diundang dalam 12
bulan terakhir sebelum tanggal survei lapangan. Sebuah ringkasan (dalam bahasa Inggris) mengenai hasil
dari setiap evaluasi lapangan dapat diberikan kepada tim survei untuk ditinjau saat sesi Tinjauan
Dokumen (lihat halaman 56).
160
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
APR.3
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
IPSG.2–
IPSG.2.2
ACC.4.5
ACC.4.5.1
ACC.6
PFR.1
161
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
PFR.1.3
PFR.1.5
PFR.5.1
PFR.6
PFR.6.1
AOP.1
AOP.1.6
AOP.3
AOP.5
AOP.5.1
AOP.5.3
AOP.5.9.1
162
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
AOP.5.11
AOP.6
AOP.6.1
AOP.6.3
COP.1
COP.3
COP.8.5
COP.9.2
ASC.1
ASC.2
MMU.1
MMU.2
163
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
MMU.3
MMU.4.2
MMU.5
MMU.6
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
QPS.4
QPS.4.1
QPS.7
164
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
PCI.3
PCI.7.1.1
PCI.7.3
GLD.2
GLD.8
GLD.15
FMS.1
FMS.4.2
FMS.8.1
FMS.9.2 dan
FMS.9.2.1
FMS.9.3
SQE.1
165
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
SQE.6 dan
SQE.6.1
SQE.9–
SQE.9.2
SQE.13
SQE.14 dan
SQE.14.1
SQE.15
SQE.16 dan
SQE.16.1
MOI.2
MOI.3
MOI.9
MOI.12
166
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Persyaratan Hukum atau Jika Ya, Nama dari Bagaimana Hukum Hukum atau Hukum atau
Peraturan yang Hukum atau atau Peraturan Peraturan Lebih Peraturan Dievaluasi
Berlaku? (Ya/Tidak) Peraturan yang Tersebut Diterapkan Ketat daripada di Tempat?
Berlaku Dalam Persyaratan Standar JCI? (Ya/Tidak)
(Ya/Tidak) (catat
konfliknya)
MPE.7
HRP.1
HRP.3.1
HRP.4
167
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 7 November 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru
dituliskan dengan warna merah.)
Halaman 3, Rumah Sakit Mana Yang Memenuhi Syarat untuk Survei Akreditasi
JCI? (format telah dikoreksi termasuk tulisan dalam daftar berikut ini)
Pelamar yang merupakan rumah sakit pendidikan harus memenuhi semua kriteria di atas, ditambah
dengan tiga kriteria berikut ini:
Rumah sakit yang mengajukan permohonan secara organisasi atau administratif terintegrasi
dengan suatu Fakultas Kedokteran.
Rumah sakit yang mengajukan permohonan merupakan tempat pendidikan utama (lihat di
bawah), baik untuk mahasiswa kedokteran maupun untuk pendidikan dokter spesialis
pascasarjana (contohnya, residen atau intern) dari Fakultas Kedokteran yang dimaksud dalam
kriteria 1).
Pada saat mengajukan permohonan, rumah sakit tersebut sedang melakukan penelitian akademis
dan/atau komersial yang bersubjek manusia melalui sejumlah protokol persetujuan bertingkat
yang melibatkan pasien di rumah sakit tersebut.
168
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 7 November 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru
dituliskan dengan warna merah.)
Catatan: Apabila dengan alasan yang jelas, JCI memutuskan bahwa rumah sakit yang mengajukan
permohonan tidak memenuhi persyaratan yang dicantumkan, JCI tidak akan menerima lamaran atau tidak
akan memproses permohonan akreditasi rumah sakit dan akan memberitahu rumah sakit tentang
keputusan ini.
169
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 7 November 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru
dituliskan dengan warna merah.)
Catatan: Hubungi Kantor Akreditasi JCI sebelum penyerahan E-App untuk mendiskusikan tentang
kriteria dan untuk memvalidasi apakah rumah sakit memenuhi persyaratan “beroperasi penuh” minimal
selama empat bulan atau lebih sebelum penyerahan E-App dan pada saat dilakukannya survei inisial. JCI
dapat meminta dokumentasi statistik penggunaan layanan rumah sakit sebelum menerima E-App atau
melakukan survei di lapangan (on-site). Selain itu, JCI tidak akan memulai survei di lapangan, dapat
menghentikan survei di lapangan, atau dapat membatalkan survei yang sudah terjadwal apabila JCI
memutuskan bahwa rumah sakit tersebut belum memenuhi persyaratan “beroperasi penuh”.
Catatan: Apabila dengan alasan yang jelas, JCI memutuskan bahwa rumah sakit yang mengajukan
permohonan tidak memenuhi persyaratan yang dicantumkan, JCI tidak akan menerima lamaran atau tidak
akan memproses permohonan akreditasi rumah sakit dan akan memberitahu rumah sakit tentang
keputusan ini.
170
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 7 November 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru dituliskan dengan warna merah.)
Halaman 146, Alat Bantu Perencanaan Survei, Kebijakan Tertulis yang Disyaratkan (Termasuk yang Disyaratkan
dalam Bahasa Inggris) (penambahan kebijakan)
ACC.4.4 Rekam medis pasien rawat jalan yang membutuhkan perawatan yang kompleks atau dengan diagnosis
yang kompleks mengandung profil perawatan medis dan dapat diakses oleh tenaga medis yang merawat
pasien tersebut.
ACC.5.3 Proses transfer pasien didokumentasikan dalam rekam medis.
ACC.6 Proses untuk merujuk, memindahkan atau memulangkan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan,
mencakup perencanaan transportasinya.
171
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 7 November 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru dituliskan dengan warna merah.)
Halaman 147, Alat Bantu Perencanaan Survei, Kebijakan Tertulis yang Disyaratkan (Termasuk yang Disyaratkan
dalam Bahasa Inggris) (penambahan kebijakan)
172
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 7 November 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru dituliskan dengan warna merah.)
Halaman 158, Alat Bantu Perencanaan Survei, Kebijakan Tertulis yang Disyaratkan (Termasuk yang Disyaratkan
dalam Bahasa Inggris) (penambahan dan penghapusan kebijakan)
MOI.3 Rumah sakit menentukan lama penyimpanan rekam medis, data, dan informasi.
MOI.7 Rekam medis dan informasi lain terlindung dari risiko hilang, rusak, manipulasi, serta akses dan
penggunaan oleh pihak yang tidak berwenang.
MOI.9 Dokumen tertulis, termasuk kebijakan, prosedur, dan program dikelola secara konsisten dan seragam. Ya
MOI.9.1 Kebijakan, prosedur, perencanaan, dan dokumen lain yang memandu proses dan praktik klinis dan non-
klinis diterapkan sepenuhnya secara konsisten dan seragam.
MOI.10.1 Rekam medis klinis berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien, menunjang diagnosis,
memberikan justifikasi untuk tata laksana yang diberikan, serta untuk mendokumentasikan rangkaian dan
hasil tata laksana.
MOI.10 Rumah sakit memprakarsai dan mempertahankan rekam medis klinis yang terstandarisasi untuk setiap
pasien yang dikaji atau ditangani, serta menetapkan isi, format, dan lokasi penulisan dalam rekam medis.
MOI.11 Rumah sakit mengidentifikasi pihak-pihak yang berwenang menulis di dalam rekam medis pasien.
173
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 10 Desember 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru
dituliskan dengan warna merah.)
Tempat
Lokasi sesi telusur FMS manajemen obat-obatan dilakukan di tempat pilihan rumah sakit. Setelah
dilakukan diskusi mengenai hasil telusur, beberapa topik yang dipilih untuk dieksplorasi lebih lanjut oleh
surveyor akan menjadi penuntun mengenai bagaimana dan di mana sisa telusur FMS manajemen obat-
obatan ini akan dilakukan.
174
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 10 Desember 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru
dituliskan dengan warna merah.)
Tempat
Lokasi sesi telusur FMS pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan di tempat pilihan rumah sakit.
Setelah dilakukan diskusi mengenai hasil telusur, beberapa topik yang dipilih untuk dieksplorasi lebih
lanjut oleh surveyor akan menjadi penuntun mengenai bagaimana dan di mana sisa telusur FMS
pencegahan dan pengendalian infeksi ini akan dilakukan.
175
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Ralat terhadap Panduan Proses Survei JCI untuk Rumah Sakit, Edisi Kelima
Dikeluarkan 10 Desember 2013
(Penghapusan berupa coretan. Naskah baru digarisbawahi. Perubahan yang paling baru dituliskan dengan warna merah.)
Halaman 107-109, Lembar Kerja Kualifikasi Staf Profesional Lainnya (penghapusan standar yang tidak relevan dari
tabel)
176
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
5. Terdapat setidaknya satu atau lebih evaluasi yang didokumentasikan untuk tiap
anggota staf klinis yang bekerja menggunakan uraian tugas setiap tahunnya
atau bahkan lebih sering seperti yang ditetapkan oleh rumah sakit
SQE.8.1 1. Anggota staf yang memberikan perawatan pasien dan staf lainnya yang
ditunjuk oleh rumah sakit untuk mendapat pelatihan cardiac life support
diidentifikasi
3. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa seorang anggota staf telah lulus
pelatihan tersebut
177
TransMedical Institute for RSUP Dr. Mohammad Hoesin
178