Anda di halaman 1dari 18

CAHAYA DAN PENERANGAN

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Asyfi Maghfiroh (P21345119014)


Diffany Sekar Umari (P21345119019)
Gisanda Wening Cahyani (P21345119030)
Hana Anggita (P21345119034)
Mochamad Nurhadis Senjani (P21345119041)

1D3A Kesehatan Lingkungan


Mata Kuliah : Fisika Lingkungan

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120.
Kata Pengantar
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “Cahaya dan Penerangan” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu
kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Terimakasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan dan
fasilitas yang mereka berikan pada penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Kepada petugas perpustakaan yang membantu penulis dalam
mencari buku refrensi dengan sabar.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jakarta, Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. 2


Daftar Isi ...................................................................................................... 3
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 5
BAB II. Pembahasan
2.1 Pengertian Cahaya ............................................................................ 6
2.2 Sifat- sifat cahaya dan penerangan ................................................... 7
2.3 Macam-macam cahaya dan penerangan ........................................... 11
2.4 Pengertian intensitas cahaya ............................................................. 12
2.5 Rumus intensitas cahaya ................................................................... 13
2.6 Alat untuk mengukur intensitas cahaya ............................................ 13
BAB III. Penutup
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 17
3.2 Saran ................................................................................................ 17
Daftar Pustaka .............................................................................................. 18

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik, yang mempunyai sifat dapat


Memantul, Menembus, Membias, Menyerap dan dapat terlihat oleh mata
kita.Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkunganyang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia.Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yangdikerjakannya secara jelas dan cepat, dengan kata lain cahaya merupakan
kebutuhanvital dalah kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat diperoleh melalui


sistem pencahayaan buatan dan sistem pencahayaan alami (sinar matahari) atau
kombinasikeduanya. Pencahayaan buatan terdiri dari lampu listrik, lilin dan lampu
minyak.Kombinasi antara pencahayaan alam dan pencahayaan buatan pada
ruang/gedungsangat dimungkinkan.

Cahaya alam untuk ruang tergantung pada letak ruangan atau gedung
terhadaprotasi bumi yang bergerak dari arah barat menuju kearah timur dan sangat
baikterhadap ruangan yangmempunyai sistem pencahayaan alam (matahari)
yangmenghadap ke timur atau barat. Pemanfaatan pencahayaan buatan, yang
umumdipakai adalah lampu listrik. Oleh karenanya, diperlukan suatu inovasi agar
suaturuang dapat menggunakan system pencahayaan yang baik sesuai standar,
sehinggamemungkinkan konsumen dapat mengoptimalkan kinerja pencahayaan
buatan(lampu) di ruanganagar penggunaan energi listrik lebih efisien.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian cahaya dan penerangan
2. Sifat- sifat cahaya dan penerangan
3. Macam-macam cahaya dan penerangan
4. Pengertian intensitas cahaya
5. Rumus intensitas cahaya
6. Alat untuk mengukur intensitas cahaya

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu cahaya dan penerangan
2. Untuk mengatahui sifat-sifat cahaya dan penerangan
3. Untuk mengetahui macam-macam cahaya dan penerangan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan intensitas cahaya
5. Untuk mengetahui apa saja rumus dari intensitas cahaya
6. Untuk mengetahui apa saja alat yang di gunakan untuk mengukur intensitas
cahaya

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Cahaya

Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh benda atau
sumber cahaya dalam bentuk gelombang eletromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat di dalam ruang hampa udara (vakum). Menurut
James Maxwell (1831-1897), cahaya adalah gelombang elektromagnetik, sehingga
cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang elektromagnetik, yaitu
3.10¬8 m/s. Cahaya merupakan pancaran elektromagnetik yang terlihat oleh mata
telanjang manusia.

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak. [2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut
foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut “dualisme gelombang-partikel”. Paket cahaya yang
disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan
sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area
riset yang penting pada fisika modern.

Menurut Para Ahli

Definisi dan istilah yang umum digunakan yaitu:

 Satwiko (2004) menjelaskan beberapa secara singkat istilah untuk


pencahayaan buatan, antara lain lampu (lamps) yaitu sesuatu yang
menyalapadaelemen pencahayaan buatan. Dudukan lampu disebut soket

6
(socket) dan rumahlampu disebut armatur (luminaire). Armatur sendiri
terdiri dari soket, rumah,tudung dan balas.
 Lumen: Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut
padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu
candela. Satu lux adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah
kesetaraan fotometrik dari watt, yang memadukan respon mata “pengamat
standar”. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm.
 Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan.
Cahaya rata-rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik
pada area yang sudah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per
meter persegi. Tinggi mounting: Merupakan tinggi peralatan atau lampu
diatas bidang kerja. Efficacy cahaya terhitung: Perbandingan keluaran
lumen terhitung dengan pemakaian daya terhitung dinyatakan dalam lumens
per watt.
 Intensitas Cahaya dan Flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd)
juga dikenal dengan international candle. Satu lumen setara dengan flux
cahaya, yang jatuh pada setiap meter persegi (m2) pada lingkaran dengan
radius satu meter (1m) jika sumber cahayanya isotropik 1-candela (yang
bersinar sama ke seluruh arah) merupakan pusat isotropik lingkaran.
Dikarenakan luas lingkaran dengan jari-jari r adalah 4πr2, maka lingkaran
dengan jari-jari 1m memiliki luas 4πm2, dan oleh karena itu flux cahaya
total yang dipancarkan oleh sumber 1- cd adalah 4π1m.

2.2 Sifat-sifat Cahaya dan Penerangan

Adapun sifat –sifat cahaya seperti:

7
1. Cahaya Merambat Lurus

Sifat cahaya merambat lurus dapat kita buktikan dengan mengamati cahaya
pada kendaraan bermotor yang kita gunakan. Garis perambatan cahaya ini disebut
dengan sinar. Karena sifat cahaya yang merambat lurus ini manusia dapat
memanfaatkan cahaya untuk banyak keperluan seperti dalam pembuatan senter,
lampu, dll.

2. Cahaya dapat Menembus Benda Bening

Benda bening atau transparan ini dapat meneruskan semua cahaya yang
diterimanya. Contoh benda bening adalah kaca, air jernih, dll. Berdasarkan
penembusan cahaya yang dapat dilakukannya, benda dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Benda bening atau transparan (dapat meneruskan semua cahaya)


b. Benda Translusens (hanya dapat meneruskan sebagian cahaya yang
diterimanya, contohnya air keruh, kaca dop, dll)
c. Benda Opaque (Benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali,
contohnya kayu, batu, dll)

8
3. Cahaya dapat dipantulkan

Pemantulan cahaya akan terjadi ketika cahaya mengenai sebuah bidang pantul
(benda-benda yang dapat memantulkan cahaya) contohnya cermin.

Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Pemantulan teratur

Pemantulan teratur merupakan pemantulan yang menghasilkan berkas


cahaya pantul sejajar. Pemantulan teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda
dengan permukaan rata yang mengkilap atau licin. Contohnya adalah cermin

b. Pemantulan baur

Pemantulan baur merupakan pemantulan yang menghasilkan berkas


cahaya ke seluruh arah dan tidak teratur. Pemantulan baur biasanya terjadi ketika
cahaya mengenai benda pantul dengan permukaan yang tidak rata, bergelombang
dan kasar. Contoh pemantulan baur adalah ketika cahaya memantul dari
gelombang air yang akan membentuk banyangan benda tidak terlihat seperti
aslinya.

Berdasarkan sifat cahaya yang dapat dipantulkan ini, terdapat hukum


pemantulan cahaya yang diuraikan sebagai berikut :

1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

9
4. Cahaya dapat dibiaskan

Pembiasaan cahaya merupakan pembelokkan arah gelombang cahaya ketika


melewati dua medium dengan kerapatan yang berbeda.

Syarat – Syarat Terjadinya pembiasan cahaya adalah :

a. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya


b. Cahaya datang tidak tegak lurus dengan bidang batas (artinya sudut cahaya
datang lebih kecil dari 90 derajat)

5. Cahaya dapat diuraikan

Penguraian atau dispersi cahaya adalah penguraian cahaya polikromatik (cahaya


putih) menjadi cahaya monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
ungu) pada prisma melalui proses pembiasaan. Contoh sederhana dari penguraian
cahaya adalah terbentuknya pelangi setelah hujan.

Sifat-sifat penerangan antara lain :

10
Menurut Suma’mur (2009), sifat-sifat penerangan yang baik, yaitu :

1) Pembagian luminansi dalam lapangan penglihatan.

2) Pencegahan kesilauan.

3) Arah sinar.

4) Warna.

5) Panas penerangan terhadap kelelahan mata.

Berkurangnya intensitas cahaya tersebut dapat dideteksi oleh alat yang


peka terhadap perubahan intensitas cahaya, yaitu fototransistor. Fototransistor
dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian pengukur intensitas cahaya dengan sebuah
rangkaian penguat sederhana berdasar rangkaian Op-Amp (Uldin, 2010).

2.3 Macam-macam Cahaya

Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi :


1. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar


matahari. Sinar alamimempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi
listrik juga dapat membunuh kuman. Untukmendapatkan pencahayaan alami pada
suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupundinding kaca sekurang-
kurangnya 1/6 daripada luas lantai.Sumber pencahayaan alami kadang dirasa
kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaanbuatan, selain karena
intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutamasaat
siang hari.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami


mendapat keuntungan, yaitu:

a. Variasi intensitas cahaya matahari


b. Distribusi dari terangnya cahaya

11
c. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
d. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung

2. Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh


sumber cahaya selain cahaya alami.Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila
posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atausaat pencahayaan alami
tidak mencukupi.

Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri


maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail


serta terlaksananya tugasserta kegiatan visual secara mudah dan tepat
b. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman
c. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
d. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara
merata, tidak berkedip, tidakmenyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-
bayang.
e. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.

2.4 Pengertian Intensitas Cahaya

Intensitas Cahaya adalah besaran pokok dalam fisika yang menyatakan daya
yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut.
Satuan Internasional (SI) untuk intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Simbol yang
digunakan untuk melambangkan intensitas cahaya adalah I (huruf kapital). Definisi
baku untuk 1 Candela adalah intensitas cahaya padah arah tertentu dari sumber
cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas radian pada arah 1/682
watt per steradian.

Intensitas cahaya berkurang bila jarak dari sumber semakin jauh, dan
nilainya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber penerang. Lampu

12
penerang, termasuk bohlam, disebut berkualitas baik apabila mampu
memberikan intensitas cahaya lebih besar pada konsumsi daya listrik kecil.

2.5 Rumus Intensitas Cahaya

 Intensitas Cahaya ( I ) dan Fluks Cahaya ( Ф )


Luminous intensity atau intensitas cahaya I didefinisikan sebagai
banyaknya fluks cahaya yang memancar Ф per sudut ruang ω :

Total sudut ruang adalah ω = 4Π (Steradian). Fluks cahaya adalah besarnya


intensitas cahaya yang memancar pada sudut ruang tertentu.

 Iluminansi Cahaya

Iluminansi cahaya adalah sinar yang jatuh (datang) pada sebuah permukaan
atau fluks cahaya yang menerangi bidang tiap satu satuan luas, sehingga
dapat ditulis persamaan:

Karena fluks cahaya yang memancarkan dari titik seluruh ruang adalah Φ =
4 Π I dan luas permukaan bola adalah A = 4 Π R2, suatu sumber intensitas
cahaya I menghasilkan iluminansi total :

Ini menunjukkan bahwa iluminansi pada jarak R berbanding lurus terhadap


intensitas cahaya sumber dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak.

13
2.6 Alat Untuk Mengukur Intensitas Cahaya
1. Lighmeter / Lux Meter

Bagian-bagian Lux Meter :

1. Layar panel : Untuk menampilkan hasil pengukuran


2. Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
3. Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
4. Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
5. Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.

Beberapa teknik yang digunakan oleh lightmeter, yaitu Spot Metering, Avarage
Metering, Center-weighted Metering dan Matrix Metering.

Cara kerja lighmeter/luxmeter adalah dengan mengubah energi dari foton


menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya
akan menyinari sel foto yang kemudian akan ditangkap oleh sensor sebagai energi
yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang
diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.

14
2. Ganiofotometer

Goniophotometer adalah alat yang digunakan untuk pengukuran cahaya


yang dipancarkan dari benda pada sudut yang berbeda.

Alat ukur intensitas cahaya ini banyak digunakan dalam industri otomotif .
Ganiofotometer bisa digunakan untuk mengukur distribusi intensitas, fluks cahaya,
koordinat warna dan temperatur warna

3. Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat ukur intensitas cahaya pada panjang


gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Spektrofotometer ini mengukur
jumlah cahaya berdasarkan interaksi antara materi dengan cahaya yang
ditembakkan. Cahaya tersebut bisa berupa inframerah, ultra violet, dan cahaya

15
tampak sedangkan materi berupa atom atau molekul, biasanya dari bahan kaca atau
kuarsa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.

Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis yaitu spektrofotometer single-


beam dan spektrofotometer double-beam.

Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, di


mana pada single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang
diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.

Berbeda dengan single-beam, pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko


dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali
proses yang sama.

Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua,
dimana salah satu melewati blanko (reference beam) dan yang lainnya melewati
larutan (sample beam).

Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer double-beam


memiliki keunggulan lebih dibanding single-beam, karena nilai absorbansi
larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko. Selain
itu, pada single-beam ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan
intensitas cahaya akibat fluktuasi voltase.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Cahaya memiliki peran penting dalam kehidupan. Terdapat berbagai


macam cahaya diantaranya cahaya alami dan cahaya buatan. Dari masing-masing
cahaya tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Cahaya juga memiliki sifat yang
unik.

Intensitas cahaya adalah jumlah energi cahaya yang menembus


luasan secara normal per satuan waktu per satuan luas. Intensitas cahaya oleh
pancaran bohlam biasa diukur dengan luxmeter, dan dinyatakan dalam satuan lux.

3.2 Saran

Kita dapat memanfaatkan cahaya dengan baik apabila dari cahaya alami dan
cahaya buatan di satukan dan menjadi sebuah kombinasi yang baik. Dan tentu
memiliki manfaat yang jauh lebih baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.haruspintar.com/alat-ukur-intensitas-cahaya/

https://www.ilmudasar.com/2017/10/Pengertian-Sifat-Sumber-dan-Intensitas-
Cahaya-adalah.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64364/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-cahaya/

https://www.academia.edu/4056883/Pencahayaan_merupakan_salah_satu_faktor_
untuk_mendapatkan_keadaan_lingkungan_yang_aman_dan_nyaman_dan_berkait
an_erat_dengan_produktivitas_manusia

http://pohontanpadaun.blogspot.com/2015/05/intensitas-cahaya-dan-prinsip-
kerja.html

18

Anda mungkin juga menyukai