Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120.
Kata Pengantar
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “Cahaya dan Penerangan” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu
kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Terimakasih penulis ucapkan untuk kedua orang tua atas dukungan dan
fasilitas yang mereka berikan pada penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Kepada petugas perpustakaan yang membantu penulis dalam
mencari buku refrensi dengan sabar.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Cahaya alam untuk ruang tergantung pada letak ruangan atau gedung
terhadaprotasi bumi yang bergerak dari arah barat menuju kearah timur dan sangat
baikterhadap ruangan yangmempunyai sistem pencahayaan alam (matahari)
yangmenghadap ke timur atau barat. Pemanfaatan pencahayaan buatan, yang
umumdipakai adalah lampu listrik. Oleh karenanya, diperlukan suatu inovasi agar
suaturuang dapat menggunakan system pencahayaan yang baik sesuai standar,
sehinggamemungkinkan konsumen dapat mengoptimalkan kinerja pencahayaan
buatan(lampu) di ruanganagar penggunaan energi listrik lebih efisien.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian cahaya dan penerangan
2. Sifat- sifat cahaya dan penerangan
3. Macam-macam cahaya dan penerangan
4. Pengertian intensitas cahaya
5. Rumus intensitas cahaya
6. Alat untuk mengukur intensitas cahaya
5
BAB II
PEMBAHASAN
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh benda atau
sumber cahaya dalam bentuk gelombang eletromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat di dalam ruang hampa udara (vakum). Menurut
James Maxwell (1831-1897), cahaya adalah gelombang elektromagnetik, sehingga
cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang elektromagnetik, yaitu
3.10¬8 m/s. Cahaya merupakan pancaran elektromagnetik yang terlihat oleh mata
telanjang manusia.
6
(socket) dan rumahlampu disebut armatur (luminaire). Armatur sendiri
terdiri dari soket, rumah,tudung dan balas.
Lumen: Satuan flux cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut
padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam satu
candela. Satu lux adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah
kesetaraan fotometrik dari watt, yang memadukan respon mata “pengamat
standar”. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm.
Lux: Merupakan satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan.
Cahaya rata-rata yang dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik
pada area yang sudah ditentukan. Satu lux setara dengan satu lumen per
meter persegi. Tinggi mounting: Merupakan tinggi peralatan atau lampu
diatas bidang kerja. Efficacy cahaya terhitung: Perbandingan keluaran
lumen terhitung dengan pemakaian daya terhitung dinyatakan dalam lumens
per watt.
Intensitas Cahaya dan Flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd)
juga dikenal dengan international candle. Satu lumen setara dengan flux
cahaya, yang jatuh pada setiap meter persegi (m2) pada lingkaran dengan
radius satu meter (1m) jika sumber cahayanya isotropik 1-candela (yang
bersinar sama ke seluruh arah) merupakan pusat isotropik lingkaran.
Dikarenakan luas lingkaran dengan jari-jari r adalah 4πr2, maka lingkaran
dengan jari-jari 1m memiliki luas 4πm2, dan oleh karena itu flux cahaya
total yang dipancarkan oleh sumber 1- cd adalah 4π1m.
7
1. Cahaya Merambat Lurus
Sifat cahaya merambat lurus dapat kita buktikan dengan mengamati cahaya
pada kendaraan bermotor yang kita gunakan. Garis perambatan cahaya ini disebut
dengan sinar. Karena sifat cahaya yang merambat lurus ini manusia dapat
memanfaatkan cahaya untuk banyak keperluan seperti dalam pembuatan senter,
lampu, dll.
Benda bening atau transparan ini dapat meneruskan semua cahaya yang
diterimanya. Contoh benda bening adalah kaca, air jernih, dll. Berdasarkan
penembusan cahaya yang dapat dilakukannya, benda dibagi menjadi tiga, yaitu :
8
3. Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan cahaya akan terjadi ketika cahaya mengenai sebuah bidang pantul
(benda-benda yang dapat memantulkan cahaya) contohnya cermin.
a. Pemantulan teratur
b. Pemantulan baur
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
9
4. Cahaya dapat dibiaskan
10
Menurut Suma’mur (2009), sifat-sifat penerangan yang baik, yaitu :
2) Pencegahan kesilauan.
3) Arah sinar.
4) Warna.
11
c. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
d. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
2. Pencahayaan buatan
Intensitas Cahaya adalah besaran pokok dalam fisika yang menyatakan daya
yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut.
Satuan Internasional (SI) untuk intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Simbol yang
digunakan untuk melambangkan intensitas cahaya adalah I (huruf kapital). Definisi
baku untuk 1 Candela adalah intensitas cahaya padah arah tertentu dari sumber
cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas radian pada arah 1/682
watt per steradian.
Intensitas cahaya berkurang bila jarak dari sumber semakin jauh, dan
nilainya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber penerang. Lampu
12
penerang, termasuk bohlam, disebut berkualitas baik apabila mampu
memberikan intensitas cahaya lebih besar pada konsumsi daya listrik kecil.
Iluminansi Cahaya
Iluminansi cahaya adalah sinar yang jatuh (datang) pada sebuah permukaan
atau fluks cahaya yang menerangi bidang tiap satu satuan luas, sehingga
dapat ditulis persamaan:
Karena fluks cahaya yang memancarkan dari titik seluruh ruang adalah Φ =
4 Π I dan luas permukaan bola adalah A = 4 Π R2, suatu sumber intensitas
cahaya I menghasilkan iluminansi total :
13
2.6 Alat Untuk Mengukur Intensitas Cahaya
1. Lighmeter / Lux Meter
Beberapa teknik yang digunakan oleh lightmeter, yaitu Spot Metering, Avarage
Metering, Center-weighted Metering dan Matrix Metering.
14
2. Ganiofotometer
Alat ukur intensitas cahaya ini banyak digunakan dalam industri otomotif .
Ganiofotometer bisa digunakan untuk mengukur distribusi intensitas, fluks cahaya,
koordinat warna dan temperatur warna
3. Spektrofotometer
15
tampak sedangkan materi berupa atom atau molekul, biasanya dari bahan kaca atau
kuarsa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Prinsipnya adalah dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua,
dimana salah satu melewati blanko (reference beam) dan yang lainnya melewati
larutan (sample beam).
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita dapat memanfaatkan cahaya dengan baik apabila dari cahaya alami dan
cahaya buatan di satukan dan menjadi sebuah kombinasi yang baik. Dan tentu
memiliki manfaat yang jauh lebih baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.haruspintar.com/alat-ukur-intensitas-cahaya/
https://www.ilmudasar.com/2017/10/Pengertian-Sifat-Sumber-dan-Intensitas-
Cahaya-adalah.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64364/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-cahaya/
https://www.academia.edu/4056883/Pencahayaan_merupakan_salah_satu_faktor_
untuk_mendapatkan_keadaan_lingkungan_yang_aman_dan_nyaman_dan_berkait
an_erat_dengan_produktivitas_manusia
http://pohontanpadaun.blogspot.com/2015/05/intensitas-cahaya-dan-prinsip-
kerja.html
18