Anda di halaman 1dari 20

KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM DATARAN

RENDAH, DATARAN TINGGI DAN TUNDRA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

ASYFI MAGHFIROH (P21345119014)

DIFFANY SEKAR UMARI (P21345119016)

GISANDA WENING CAHYANI (P21345119030)

HANA ANGGITA (P21345119020)

MUHAMMAD NUR ALIF (P21345119047)

MUHAMAD FARHANSYAH DIRA (P23133017069)

1-D3A KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
A. Ekosistem Dataran Rendah

Makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan


ekosistem di daerah dataran rendah. Dataran rendah biasanya tidak lebih tinggi
dari 200 m (660 kaki). habitat dataran rendah yaitu hangat dengan sungai yang
mengalir lambat ditemukan di daerah dataran rendah yang relatif datar, dengan air
yang sering diwarnai oleh sedimen dan bahan organik.

Habitat makhluk hidup di dataran rendah

Salah satu habitat makhluk hidup di dataran rendah yaitu hutan. Hutan
yang terdapat pada dataran rendah dan bukit-bukit dengan ketinggian 600 m di
atas permukaan laut merupakan tipe vegetasi terkaya di daerah ekoatorial. Hutan
ini mempunyai tajuk yang tinggi berlapis-lapis dan terdapat banyak strata di
dalamnya, dan merupakan keanekaragaman (diversitas) sangat tinggi, kompleks
dan paling menarik. Itulah sebabnya mengapa hutan didaerah tropik terutama
hutan dataran rendah, telah banyak menarik perhatian dan pemikiran para ahli.

Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang


membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk
teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya),
rapat, dan hijau sepanjang tahun.

Populasi keanekaragaman hayati

Dalam ekologi, populasi diartikan sekelompok idividu sejenis yang


menempati ruang dan waktu tertentu. Maka populasi adalah kelompok kolektif
organisme dari jenis yang sama yang menempati ruang atau tempat tertentu dan
memiliki berbagai ciri atau sifat yang unik dari kelompok dan bukan merupakan
sifat milik individu di dalam kelompok tersebut. Populasi memiliki sejarah hidup,
tumbuh dan berkembang seperti apa yang dimiliki oleh individu. Populasi
memiliki organisasi dan struktur yang pasti dan jelas.
Penentuan atau penggolongan species dalam populasi dapat dilakukan dengan dua
cara:

1. Secara taksonomi, yaitu species ditentukan berdasarkan hubungan


kekeluargaan baik secara evolusi, maupun sejarah nenek moyangnya
2. Berdasarkan peran atau fungsi, yaitu penentuan species didasarkan pada
kesamaan perannya di dalam lingkungan

Berdasarkan sifatnya yang unik dan berbeda dengan sifat masing-masing individu,
populasi memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

 Densitas atau kerapatan atau kepadatan


 Angka kelahiran (natalitas)
 Angka kematian (mortalitas)
 Genetik
 Struktur Umur
 Potensi biotik
 Bentuk pertumbuhan

Flora : Keanekaragaman jenis Tahura SSH sangat mewakili suatu kondisi hutan
dengan tipe hutan hujan dataran rendah. Tercatat + 127 jenis flora yang
merupakan tumbuhan asli hutan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim yang
didominasi dari family Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae,
Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae, Myrtaceae dll.

Bahkan beberapa jenis yang saat ini sudah sulit dijumpai, sebagai akibat
pembalakan liar yang marak terjadi di Provinsi Riau.Di hutan Tahura SSH masih
dapat dijumpai seperti jenis Meranti, Keruing, Kulim dengan ukuran diameter
kayu yang sangat besar bahkan beberapa jenis dapat dijumpai dengan ukuran
diameter lebih dari 1 meter. Selain jenis asli juga terdapat beberapa jenis yang
didatangkan dari luar sebagai koleksi jenis diantaranya Gaharu, Matoa serta
beberapa jenis tanaman buah seperti Tampui, Lengkeng, Kedondong, Rambutan
dan Durian Montong.
Fauna : Selain keanekaragaman jenis flora, Kawasan Tahura SSH juga memiliki
keanekaragaman jenis fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya dapat dijumpai 42
jenis burung, 4 jenis reptilia dan 16 jenis mamalia.

Di antara 42 jenis burung terdapat satu jenis burung yang hanya ada di
Sumatera yaitu burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus), sedangkan jenis
burung lain yang dapat dijumpai diantaranya jenis burung Elang (Halicetus sp),
Enggang (Buceros rhinoceros), Beo (Gracul refiigiosa), dll. Jenis-jenis reptilia
antara lain : Ular (Sanca sp), Biawak (Salvator sp), Tokek, bunglon terbang dll.

Jenis mamalia antara lain : Gajah Sumatera (Elephas maximus


sumatrensis), Harimau Loreng Sumatera (Panthera tigris sumantrensis), Babi
Hutan (Sus scrofa), Ungko (Hylobates agifis), Beruk (Macaca nemestrina),
Siamang (Symphalangus syndactylus), Beruang Madu (Helarctos malayanus),
Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix brachyura) dll

Ekosistem dataran rendah

Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti
penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan
peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan
global.Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu
kawasanyang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat
bertumbuhnya berjuta tanaman.Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di
seluruh dunia. Kita dapatmenemukan hutan baik di daerahtropis maupun daerah
beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan,di pulau kecil maupun
di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman,
terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang
cukup luas.

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam


berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambilmanfaatnya
oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahanhutan. Sebagai
fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia
sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran
penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran


rendahdengan ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah
DangkalanSunda seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk
hutan dataranrendah. Hutan dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman
hayati yangterkaya di dunia. Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung
yang ada diSumatera hidup di hutan dataran rendah bersama dengan harimau
Sumatera,gajah, tapir, beruang madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan
dataran rendahSumatera juga ditemukan bunga tertinggi di dunia
(Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar di dunia ( Rafflesia arnoldi).

Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis merupakan suatu sistem ekologi pada suatu
wilayah luas yang didominasi oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang
didalamnya terdapat keanekaragaman spesies yang terbentuk pada daerah
beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi dan suhu lembab. Ekosistem hutan
hujan tropis terdapat pada daerah yang terletak di dataran rendah sampai dataran
tinggi dengan ketinggian 1200 meter dibawah permukaan laut.

Ekosistem hutan hujan tropis secara geografis terletak diantara 23°27’


Lintang Utara dan 23°27’ Lintang Selatan yang meliputi wilayah Asia Selatan dan
Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan
Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.

Ciri – ciri Ekosistem Hutan Hujan Tropis

 Berada pada wiayah beriklim tropis


 Tanahnya subur dan tidak kering
 Tidak memiliki musim kemarau
 Memiliki curah hujan tinggi, yaitu sekitar 1800 – 2000 mm per tahun
 Memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
 Memiliki lapisan – lapisan pohon yang terbentuk karena vegetasi pohon
yang rapat
 Jenis vegetasi yang dominan adalah pepohonan atau tumbuhan berkayu
dan tumbuhan yang tidak memiliki banyak cabang.

Flora dan Fauna dalam Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Flora : Jenis flora yang hidup di dalam hutan hujan tropis terdapat lebih dari 2.500
spesies. Diantaranya terdapat berbagai jenis pohon, semak – semak kecil dan
tanaman merambat. Tetapi tidak ada spesies yang dominan yang ada dalam hutan
hujan tropis dan pohon dari spesies yang sama pun sangat jarang ditemukan
tumbuh berdekatan. Contoh flora yang hidup dalam ekosistem ini adalah pohon
jati, pinus, anggrek, pohon mahoni dan sebagainya.

Fauna : Jenis fauna yang hidup dalam ekosistem hutan hujan tropis sangat
beragam. Mulai dari mamalia, burung, reptil, amfibi, hingga serangga. Yang
menjadi ciri khas fauna yang hidup dalam ekosistem hutan hujan tropis  adalah
mereka memiliki warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan
memakan buah-buahan. Contoh fauna yang hidup dalam ekosistem ini adalah
monyet, gajah, kupu – kupu, macan, babi rusa, tapir, burung kasuari, burung nuri
hitam, burung merpati nicobar dan banyak fauna lainnya.

B. Ekosistem Dataran Tinggi

Keanekaragaman hayati dataran tinggi adalah kekayaan atau bentuk


kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang
dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun
menjadi lingkungan hidup yang ada pada ekosistem di dataran tinggi. Frasa
keanekaragaman hayati sendiri sering pula disebut sebagai biodiversitas.
Biodiversitas ini dapat kita temui di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang
kita temui menggambarkan adanya perbedaan-perbedaan antara makhluk hidup
yang saling menyeimbangkan. Dataran Tinggi adalah jenis dataran yang memiliki
tinggi lebih dari 500 m di atas permukaan laut, dataran ini adalah salah satu dari
jenis dataran lain yang ada di bumi, salah satu jenis dataran yang lain adalah
dataran rendah. Proses sendimentasi dan proses erosi menjadi salah satu penyebab
terbentuknya dataran tinggi. Dataran tinggi juga memiliki area yang lumayan luas
dan berada di daerah puncak dataran tersebut dengan plato yang biasanya
terbentuk akibat proses sedimentasi dan erosi. Di Indonesia sendiri terdapat
beberapa dataran tinggi yang cukup terkenal, seperti Dataran Tinggi Dieng,
Dataran Tinggi Gayo hingga Dataran Tinggi Malang.

 Ciri – ciri dataran tinggi :


1. Memiliki Kelembaban Nisbi yang Lebih Rendah

Uap air yang berada di udara pada dataran tinggi biasanya lebih rendah yang
menjadikan kelembaban nisbi di daerah ini lebih rendah jika dibanding dengan
dataran lain yang ada di permukaan bumi. Ini adalah salah satu ciri – ciri dari
dataran tinggi.

2. Jarang Turun Hujan

Jika daerah di dataran rendah sering hujan maka tidak dengan dataran tinggi yang
jarang sekali turun hujan. Pada musim penghujan sekalipun curah hujan di daerah
ini cukup terkendali. Hal ini membuat daerah dataran tinggi jarang terkena banjir.

3. Memiliki Iklim yang Sejuk

Ciri ciri dataran tinggi yang paling terlihat adalah iklimnya yang lebih sejuk jika
dibanding dengan dataran lainnya. Sehingga dataran tinggi tidak hanya memiliki
manfaat yang bisa digunakan untuk bidang pertanian, namun juga memiliki
manfaat di bidang pariwisata. Ada banyak sekali dataran tinggi di Indonesia yang
dijadikan sebagai tujuan wisata, seperti dataran tinggi dieng dan dataran tinggi di
Batu, Malang. Yang dijadikan sebagai objek wisata yang cukup populer.

Karena banyak orang ingin merasakan iklimnya yang sejuk dan pemandangan
yang masih asri dan indah.
 EKOSISTEM DI DATARAN TINGGI

Tanaman- tanaman :

Bumi Indonesia sangat identik dengan pertanian dan perkebunan atau


biasa disebut dengan cocok tanam. Oleh karena itulah Indonesia disebut juga
sebagai negara agraris. Mengenai pertanian maupun perkebunan yang ada di
berbagai wilayah Indonesia, tentunya tanaman yang ditanam berbeda- beda antara
satu dengan yang lainnya. Oleh karena itulah ada beberapa tanaman yang cocok di
tanam di dataran tinggi dan tidak terlalu cocok jika ditanam di dataran rendah.
Adapun beberapa tanaman yang cocok ditanam di wilayah dataran tinggi antara
lain adalah sebagai berikut:

 Strawberry

Tanaman pertama yang cocok ditanam di daerah dataran tinggi adalah


strawberry. Strawberry merupakan buah- buahan yang banyak dicari untuk diolah
sebagai minuman, makanan maupun hiasan karena memiliki bentuk yang bagun,
ukuran yang idela dan warnaya yang segar. Strawberry ini mudah tumbuh apabila
di daerah yang sejuk seperti dataran tinggi. Tanaman strawberry ini membutuhkan
waktu penyinaran setidaknya selama 10 jam sehari. Tanaman ini juga
membutuhkan curah hujan sebanyak 600-800 mm/ th, dan membutuhkan suhu
sekitar 20 derajat celcius.

 Wortel

Jenis tanaman yang selanjutnya yang cocok di tanam pada dataran tinggi
adalah wortel. Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A
sehingga keberadaannya pun sangat dibutuhkan oleh manusia. untuk menanam
wortel, dibutuhkan suhu antara 15,6 – 21,1 derajat celcius. Suhu tersebut berperan
pada proses metabolisme, fotosintesis, transpirasi, aktivitas enzim, absorbi,
penyerapan hara dan lain sebagainya. Hal ini lebih mudah ditemukan di dataran
tinggi.
 Kubis

Selanjutnya adalah tanaman kubis sebagai tanaman yang mudah


ditemukan di dataran tinggi. kubis juga merupakan sayuran yang banyak
dibutuhkan masyarakat. Kubis lebih tumbuh optimal apabila di tanam pada
dataran tinggi.

 Kentang

Selanjutnya adalah tanaman kentang sebagai tanaman yang cocok tumbuh


di dataran tinggi. kentang merupakan umbi- umbian yang bisa digunakan sebagai
pengganti makanan pokok. Keberadaan kentang ini sangat dibutu sebagai
makanan pengganti nasi atau dijadikan makanan-makanan olahan lainnya.

Itulah beberapa tanaman yang mudah ditanam di dataran tinggi. selain


tanaman yang disebutkan di atas, masih ada beberapa tanaman yang mudah
ditanam di dataran tinggi lainnya seperti labu siam, apel, teh dan cokelat atau
kakao.

Hutan di pegunungan

Secara umum, hutan merupakan habitat alami yang dihuni oleh berbagai
macam jenis tumbuhan yang lebat, seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis
paku-pakuan, pohon-pohon serta tumbuhan lainnya di suatu wilayah yang sangat
luas.

Hutan montana atau hutan pegunungan adalah salah satu formasi hutan
hujan tropis yang terbentuk di wilayah pegunungan atau dataran tinggi. Hutan ini
berada di daerah pegunungan dan biasanya memiliki ciri seperti sering diselimuti
kabut atau awan pada bagian kanopi hutan.

Batang pohon yang tumbuh di hutan daerah pegunungan umumnya


tertutup oleh lumut yang tumbuh tebal. Oleh sebab itu, hutan yang berada
didaerah dataran tinggi ini terkadang dinamakan sebagai hutan lumut, hutan kabut
atau hutan awan.

Hutan yang berada di daerah pegunungan merupakan hutan yang tumbuh


dan berkembang di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 hingga 2.250
mdpl. Menurut Van Steenis, 1950 membagi jenis hutan dataran tinggi di
Indonesia menjadi tiga, yaitu:

 Hutan Hujan Tropis Pegunungan Rendah (1.100 – 1.500 mdpl)


 Hutan Hujan Tropis Pegunungan Tinggi (1.500 – 2.400 mdpl)
 Hutan Hujan Tropis Subalpin (diatas 2.400 m)
 Salah satu contohnya adalah hutan di pegunungan Papua yang banyak
ditumbuhi pohon Conifer (berdaun jarum) dari genus Dacrydium,
Libecedrus, Phyllocladus, dan Podocarpus. Selain itu, tumbuh pula
spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum.
 Sedangkan di Indonesia wilayah barat, dijumpai pohon-pohon tegakan
seperti Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam
ekosistem pegunungan dengan ketinggian habitat lebih dari 3.300 mdpl.

Ciri-ciri vegetasi pada hutan dataran tinggi dapat diamati sesuai dengan
ketinggian atau elevasi wilayahnya. Pohon-pohon banyak ditumbuhi lumut
serta tumbuhan epifit seperti anggrek.

Ekosistem Hutan Dataran Tinggi

Salah satu contoh hutan didaerah pegunungan yang ada di Pulau Jawa
adalah hutan di lereng gunung Merapi. Hutan di wilayah kaki gunung Merapi
terdiri dari hutan pegunungan asli dan campuran yang merupakan bekas hutan
produksi.

1. Pegunungan Asli

Bioma pegunungan asli memiliki ciri, yaitu keanekaragaman spesies serta


tutupan yang tinggi dan rapat, yakni berupa lapisan pertama yang tumbuh
mencapai tinggi 30 m hingga 40 m. Pada lapisan ini juga dapat dijumpai beberapa
spesies pohon yang memiliki tajuk menonjol mencapai 40 m hingga 60 m.

Spesies tumbuhan pohon yang tumbuh tinggi, antara lain pohon


Rasamala (Altingia excelsa), Jamuju (Podocarpus imbricatus),
Kiputri (Podocarpus neriidolius), Sarangan (Castanopsis argantea), dan
Puspa (Schima wallichii).

Sedangkan pohon-pohon yang tumbuh lebih rendah dan berada di bawah


kanopi serta membentuk lapisan kedua terdiri dari pohon-pohon berukuran
sedang, seperti Kina (Chinchona succirubra), Kemadoh (Dendrocnide stimulan),
Lutungan (Macaranga spp.), Klawer (Engelhardia spicata) dan lain-lain dengan
tinggi 15 m sampai 20 m.

Setelah itu, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari tanaman perdu dan
terna yang tingginya 5 m hingga 10m, antara lain jenis liana (memanjat)
seperti rotan (Calamus spp.), anggur hutan (Cayratia spp., Cissus spp.), keladi
hutan (Homalomena spp.) dan jenis epifit (menumpang) seperti
anggrek (Orchidaceae), berbagai jenis lumut (mosses), paku (fern).

Pada lantai hutan terdapat lapisan dasar yang tersusun atas tumbuhan
herba, antara lain Akar wangi (Polygala paniculata), Begonia spp., dan rumput,
seperti rumput jago (Oplismenus burmanii), Pragmithes karka. Bioma
pegunungan ini dapat ditemukan di kawasan Bukit Plawangan dan Bukit Turgo.

2. Pegunungan Campuran

Bioma pegunungan campuran tersusun dari tumbuhan untuk keperluan


konservasi atau bekas hutan produksi. Bioma pada hutan ini salah satunya
terdapat di kawasan Bebeng, lereng gunung Merapi. Jenis tumbuhan tersebut
antara lain Soga (Acacia deccurens) Pinus (Pinus merkusii), serta berbagai jenis
pohon cemara.
C. Ekosistem Tundra

Bioma Tundra adalah sebuah daerah yang suhu cuaca nya sangat dingin dari
semua bioma yang ada bumi, dengan kata hal ini berasal dari kata Finlandia
(tunturi) yang memiliki arti “Dataran tanpa pohon”.

Dataran tanpa pohon disini adalah salah satu benua yang paling keras dan
ditemukan di wilayah Arktik dan terletak di atas gunung di mana iklim yang
dingin dan berangin dan hujan yang minim. Daerah tundra yang terletak di
wilayah Arktik tertutup oleh lapisan salju hampir sepanjang tahun dan musim
panas akan membawa banyak bunga mekar.

Tundra memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan
terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada. Bioma tundra
terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub utara yang memiliki curah hujan
yang rendah. Oleh karena itu, hutan tidak dapat berkembang di daerah ini. Pada
musim dingin, air dalam tanah dingin dan membeku sehingga tumbuhan tidak
dapat tumbuh besar. Produsen utama di bioma ini adalah lichenes dan lumut.
Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara lain beruang kutub, reindeer
(rusa kutub), serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika musim-musim
tertentu. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan
yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim, tumbuhan
kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi
dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap
dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang
menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya rusa kutub, beruang
kutub, dan serangga terutama nyamuk dan lalat hitam.

Tundra Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat


dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon.
Pada area ini mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya brerupa
lumut,rerumputan. Tundra biasanya hidup di daerah dingin. Pertumbuhan
tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Terdapat diwilayah utara dan terdapat
dipuncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingiin yang panjang
serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus menerus

Proses Terbentuknya Bioma Tundra

Adapun proses terbentuknya bioma tundra ialah disebabkan lingkungan


alam yang sangat gelap, dalam jangka waktu yang lama, sehingga disebabkan oleh
tidak terjangkau nya sinaran matahari untuk menyinari daerah ini.

Ada juga daerah yang terdapat Sinaran matahari Sehingga pada daerah ini
hanya terdapat beberapa pohon kerdil, bahkan kebanyakan hanya terdapat lumut,
terutama tanaman yang berlumut maka akan menghasilkan kerak (lichens).

Ciri Ciri Bioma Tundra

Karakteristik hal yang semacam ini adalah sebagai berikut :

 Drainase di sini terbatas.

 Nutrisi dan energi di sini adalah dalam bentuk bahan mati dan organik.

 Wilayah ini memiliki iklim yang sangat dingin.

 Ada keragaman yang sangat rendah.

 Struktur vegetasi sederhana.

 Musim pertumbuhan dan reproduksi pendek.

Jenis Dari Bioma Tundra

Di sini ada dua macam jenis, yaitu arktik dan alpin.

 Arktik

Arktik yang terbentuk sejak 15.000 tahun yang lalu dan merupakan daerah


yang termuda yang ada di dunia, arktik yang terletak diantara kutub utara dan
hutan jenis konifera atau wilayah  Daerah yang sering dikenal sebagai wilayah
dengan perairan yang basah.

Dengan kata laiin adalah Bagian yang disebut semak yang terdiri dari
daerah aliran sungai dan lembah yang terlindung dan berfungsi sebagai habitat
keanekaragaman hayati Vegetasi.

 Alpine 

Alpine yang terletak di atas permukaan pegunungan dengan ketinggian yang


mencapai paling tertinggi dan dingin di seluruh dunia, Tanah di sekitar telah
terkuras dan tanpa nutrisi, sehingga mustahil bagi pohon akan tumbuh dan
berkembang biak.

Dengan kata lain Beberapa bagian dari telah dikenal sebagai tanah yang
kering, dan Vegetasi alpine didominasi kan oleh rumput alang-alang, perdu, lumut
daun, dan lichen.

Iklim

Iklim yang terdapat di daerah ini adalah seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Hujan salju di wilayah ini menguntungkan untuk kehidupan tumbuhan dan


hewan karena salju menyediakan lapisan isolasi pada permukaan tanah.

2. Kondisi iklim bioma ini adalah seperti kondisi iklim pada daerah lintang
tinggi.

3. Musim berkembang sangat singkat sekitar 7 sampai 15 minggu.

4. Musim dingin yang sangat dingin, panjang, dan gelap. Sekitar 6 sampai 9
bulan dengan suhu bulanan di bawah 31 ° F atau 0 ° C.

5. Adanya curah hujan yang sangat rendah, kira-kira kurang dari enam inci
per tahun. Hal ini ditambah dengan angin yang kering.
Flora dan Fauna

Flora

Adapun Jenis-jenis Flora yang terdapat di wilayah ini adalah antara lain :

 Rumput teki

 Rumput kapas

 Gundukan gambut

 semak salik bentula

 teki-tekian agak lebar

 Alga
Fauna

Hewan-hewan yang hidup di bioma tundra adalah :

 Rusa

 Kelinci salju

 Caribou

 Muskox
 Rubah

 Burung elang

 Beruang kutub

 Burung hantu

 Penguin

 Paus beluga

 Paus narwhal
Selain itu ada juga banyak hewan yang menghuni di daerah tersebut di sepanjang
tahun untuk migrasi dari tempat ke tempat yang lainnya, ada juga banyak spesies
yang mengunjungi daerah tundra selama perjalanan migrasi mereka. Yaitu terletak
di wilayah salah satunya di Amerika.

Dampak Positif dan Negatif Hilangnya Bioma Tundra

1. Dampak Positif Kehadiran Bioma Tundra

Dalam fungsi ekosistem, bioma tundra memberikan dampak yang positif


dari keberadaan nya dalam Kemunculan nya sejak zaman Es untuk memberi
keseimbangan dan keragaman hayati flora dan fauna di Bumi.

2. Dampak Negatif Hilangnya Bioma Tundra

Hilangnya bioma tundra mengakibatkan adanya Pemanasan pada wilayah


tersebut mengakibatkan turunnya pemerataan dalam persebaran keanekaragaman
spesies atau keanekaragaman hayati.
DAFTAR PUSTAKA

E-Edukasi. Ekosistem Tundra. 2014


https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/pengertian-dataran-tinggi

https://ekosistem.co.id/dataran-tinggi/

http://www.krpurwodadi.lipi.go.id/index.php?
pages=penelitian&sk=kegiatan&bk=penelitiandetail&id_penelitian=36
http://www.hutandatarnrendah\Taman_Nasional_Tesso_Nilo.htm
http://www.wisata-riau-taman-nasional-tesso-nilo.html
http://www.handoutekologi_0.htm
http://www.scribd.com/doc/168735004/Tugas-Mata-Kuliah-Dosen-Pembimbing
https://rumus.co.id/bioma-tundra/

Anda mungkin juga menyukai