Anda di halaman 1dari 36

• Suatu bentuk perilaku ditimbulkan akibat adanya

rangsangan/ stimuli yang datang baik dari dalam


tubuh satwa itu sendiri maupun dari luar
(lingkungannya). Rangsangan dari dalam tubuh
biasanya timbul akibat adanya proses fisiologi,
seperti rasa lapar, sakit, haus, dan sebagainya
• Setiap jenis satwa mempunyai bentuk morfologi,
struktur anatomi dan karakter fisiologis yang
berbeda-beda
• Perbedaan tersebut merupakan hasil dari suatu
proses adaptasi yang panjang terhadap
lingkungan habitatnya, dalam rangka
mempertahankan hidup dan keturunannya
(survival of the fittest).
Beberapa contoh bentuk morfologi satwaliar
HABITAT
Habitat : Daerah yang terdiri dari beberapa kawasan,
baik fisik maupun biotik yang merupakan suatu
kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup
dan berkembangbiak satwaliar
Setiap jenis satwa membutuhkan habitat yang
berbeda, dengan demikian setiap spesies satwa
memiliki relung ekologi yang berbeda.
• Tipe-Tipe Habitat di Indonesia
• Hutan Hujan Tropis (hutan hujan dataran rendah, hutan
pegunungan bawah, hutan pegunungan atas, sub alpin,
alpin)
• Hutan Musim
• Hutan Gambut
• Hutan Rawa Air Tawar
• Hutan Pantai
• Hutan Mangrove
Hutan Mangrove
• Tidak terpengaruh
iklim;terpengaruh pasang surut
• Luas 4,25 juta ha
• Flora:Avicennia spp.,
Sonneratia spp., Rhizophora
spp. dan Bruguiera spp.)
• Fauna: berbagai jenis burung
merandai (Egretta spp., Ardea
spp.),Monyet ekor panjang
,lutung,bekantan, buaya,
biawak
Hutan Pantai
• Pantai terjal,pasir/batu karang, tdk terpengaruh iklim
• Flora (Ipomoea pescapre, Cyperus penduculatus, Spinifex
littoreus;Casuarina equisetifolia, Barringtonia asiatica,
Terminalia catappa, Calophyllum inophyllum)
• Fauna: pasir (Penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing),
bervegetasi (monyet ekor panjang, lutung, babi hutan).
Hutan Dataran Rendah(2-1000 m dpl)

• Terpengaruh iklim,kaya jenis,strata tajuk lengkap


• Flora: Dipterocarpacea,Leguminosae,Pometia
pinnata,Pterocarpus indicus
• Fauna: Gajah, tapir, badak sumatra, orang utan,
harimau, bekantan, siamang/owa-owa, anoa,
babirusa, rangkong, maleo dan cenderawasih
Hutan Pegunungan Bawah (1000-1500
m dpl)
• Terpengaruh iklim
• Flora: Altingia excelsa,Schima walichi,Querqus
sp.
• Fauna:Macan tutul, babi hutan, berbagai jenis
burung
Hutan Pegunungan (1500-2400 m dpl)
• Jenis flora berkurang, muncul jenis daun
jarum (Podocarpus neriifolius, Dacycarpus
imbricatus)
• Fauna:berbagai jenis burung endemik,
mamalia kecil (Rodentia)
VEGETASI SUB-ALPIN (> 2400 m dpl)
• Didominasi oleh semak
• Miskin jenis
• Flora: Anaphalis javanica
• Fauna : Mamalia kecil (Rodentia)
Hutan Musim
• Tipe iklim E
• Pohon mengugurkan daun (ex.Jati, eucalyptus,
kesambi, lontar, gebang)
• Jenis satwa utama:monyet ekor
panjang,rusa,ayam hutan,merak,babi
hutan,dll.
Hutan Gambut
• Terpengaruh iklim
(basah),tergenang air
hujan,tanah gambut di daerah
depresi.
• Luas 13 juta ha (terutama
Kalimantan dan Sumatra)
• Miskin jenis tumbuhan/satwa
• Flora : Gonystylus bancanus,
Cratoxylon arborescens,
Palaquium sp., Tetramerista
indica.
• Fauna : monyet ekor
panjang,lutung,beruk,siamang,
orang utan,babi hutan, kancil
dan beruang.
Hutan Rawa Air Tawar
• Terdapat di sekitar muara/delta sungai,tergenang air
sungai,tdk terpengaruh iklim
• Luas 5,6 juta ha
• Sumatra bagian timur (TN Berbak),Kalimantan, Sulawesi (TN
Rawa Aopa-Watumohai),Irian Jaya.
• Flora: Alstonia sp., Camnosperma sp,Lophopetalum sp.
• Jenis satwa:bekantan, burung air (Egretta spp., Anhinga
melanogaster., Dendrocygna spp.)
Habitat Daratan bukan Hutan
• Tanaman perkebunan
• Gua karst
• Daerah persawahan
• Pekarangan
• Savana (padang rumput)
Habitat Perairan
• Habitat perairan tawar (danau, sungai,rawa air
tawar)
• Habitat laut
• Habitat estuari
• Terumbu karang
Relung Ekologi (ecological niche)
• Istilah Relung ekologi dicetuskan pertama kali oleh
Hutchinson (1957)
• Konsep niche terkait dengan evolusi, adaptasi dan
keterbatasan lingkungan
• Niche:peran/fungsi suatu makhluk hidup/spesies
dalam suatu komunitas biotik yang ditentukan oleh
penyebaran geografi dan ekologi serta rangkaian
adaptasinya terhadap lingkungan yang
membedakannya/memisahkannya dari spesies lain.
• Komponen habitat merupakan hasil proses evolusi dari sejarah
waktu lampau yang erat kaitannya dengan kegiatan manusia
terhadap ekosistem alam
• Selama proses evolusi berlangsung, satwaliar melakukan adaptasi
terhadap kombinasi faktor fisik lingkungan, vegetasi dan terhadap
komunitas jenis satwaliar lainnya.
• Pola adaptasi yang dimiliki oleh setiap jenis satwaliar tersebut
menyebabkan setiap jenis mnetap di suatu tempat yang kondisinya
dapat mendukung kehidupan jenisnya
• Untuk mendukung kehidupan suatu jenis satwaliar diperlukan suatu
kesatuan kawasan yang dapat menjamin seluruh kebutuhan
hidupnya, baik pakan, air, udara, garam-mineral, tempat berlindung,
berkembangbiak serta tempat untuk mengasuh dan membesarkan
keturunannya Kesatuan kawasan yang demikian disebut sebagai
habitat.
• Secara umum komponen habitat terdiri dari komponen fisik dan
komponen biotik
KOMPONEN HABITAT
Komponen FISIK
 air
 udara
 iklim (radiasi surya,temperatur,panjang hari,
kelembaban, curah hujan)
 Topografi (datar, landai curam)
 tanah (kedalaman,kelembaban,tekstur,kandungan
kimia)
 ruang
Komponen BIOTIK
Makanan (kualitas,quantitas)
Komunitas vegetasi
Komunitas satwa lain (predator, parasit&
penyakit)

Rangkong Sulawesi
3 FUNGSI utama HABITAT
Menyediakan :
Makan
Minum dan
Tempat berlindung
(cover), bagi satwaliar

Katak Sulawesi
Fungsi habitat:makan, air, cover

Buah Ficus sp.


MAKANAN
Sumber utama makanan bagi satwaliar adalah
tumbuhan dan serangga
Jumlah jenis yang paling banyak:Insectivora,
chiroptera, dan rodentia (Insectivores dan
herbivores)
Marsupialia, Primata,Logomorpha,perissodactyla dan
artiodactyla (herbivores)
Komponen makanan

 Kandungan nutrisi (serat,


karbohidrat, lemak, protein,
mineral, vitamin, etc.)
 Kandungan air
 Kecernaan

 Makanan yang baik adalah


yang mengandung cukup
air, energy dan nutrisi yang
diperlukan satwa
Fruits eaten by anoa, Tj Propa, Sultra
Kuantitas dan Kualitas Makanan
Herbivora biasanya
bermasalah dalam hal
kualitas makanan,
sementara Karnivora
bermasalah dalam hal
kuantitas makanan
 Preferred food ?
 Emergency food? anoa
 Starvation food?
Benedict’s Mouse to Elephant curve
• Jumlah panas (kalori) yang dilepaskan per unit
berat badan (kg) akan lebih besar pada satwa
yang lebih kecil daripada satwa yang lebih
besar ukuran tubuhnya (Body Weight)
AIR
Sumber Air
 Air tawar
 Air laut
 Salju
 Embun
 Air dalam makanan satwa
berupa daun dan buah (s/d
90% air)
 Air metabolic
97% di laut,2% di glaciers,1%
aquifer,sungai dan danau
Sumber air.Tj Peropa, Sultra
Tempat mengasin satwa,SALT-LICK, SM Nantu, Gorontalo
Ketergantungan satwa pada air
Satwa air (buaya,kuda nil, ikan)
Satwa yang hidupnya tergantung pada air
(kerbau, banteng, anoa, rusa)
Satwa yang kurang tergantung pada air
(jerapah, kuda)
Satwa yang tidak tergantung pada air
(oryx,dan satwa pengerat gurun pasir)
COVER

Cover: segala bentuk


bangunan alam yang
berfungsisebagai tempat
berlindung (breeding,
escape, travel, visual
communication)
Komponen cover:iklim
mikro, struktur vegetasi
Jenis tanaman Palem

Bentuk-bentuk cover
Hutan Hujan Tropis
Akar tunjang pohon
Nantu

Hamparan pepohonan
Akar tunjang pohon Rao
Lingkungan satwaliar tdd.

Welfare factors (faktor


kesejahteraan,
berhubungan dengan
kualitas dan kuantitas
habitat)
Decimating factors (faktor
yang mematikan satwa)
Environmental influences
(pengaruh lingkungan)
Kura-kura Sulawesi
WELFARE FACTORS
(Faktor kesejahteraan)
Kebutuhan yang berhubungan dengan habitat
satwaliar
Kebutuhan dasar satwa
(oksigen,makanan,cover,ruang, kebutuhan
khusus)
Tipe-tipe habitat
DECIMATING FACTORS
Faktor yang berhubungan dengan kematian satwa
 Kelaparan & malnutrisi
 Pemanenan satwa
 Culling (pemanenan yg bertujuan mengurangi
populasi satwa)
 Kecelakaan (alam, manusia)
 Pemangsaan
 Cuaca buruk/exposure
 Penyakit
PENGARUH SATWA TERHADAP HABITAT

VEGETASI:satwa dapat merubah komposisi dan


struktur vegetasi
TANAH:satwa dapat merubah fisik dan biologi tanah,
erosi, dan pemadatan tanah
Satwa juga dapat menyuburkan tanah hutan:kotoran,
satwa fossorial, memperbaiki aerasi tanah, babi
hutan menyungkur

Anda mungkin juga menyukai