Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

I. LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Antenatal
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan dan
persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya
membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa
di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan ( Muchtar Rustam, 2008).
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan
ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan (Depkes RI, 2007).

B. Tanda dan Gejala Antenatal


Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
1) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
2) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar
progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) Letih,sakit kepala
4) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada
wanita hamil pertama.
5) Perubahan pada mamae
6) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ
pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus pada kandung
kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
7) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone
estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke pelvic
b. Probabilitas ( objektif)
1) Pembesaran uterus
a) melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan
bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu
ke 7-8.
b) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan
bimanual
c) tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin
yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
d) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi
selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
a) Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan
kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan
oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
b) Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
3) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat

2. Tanda positif kehamilan


a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi,
sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
b. adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.

3. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone
hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
1. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George
Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil.
Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan
akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan
peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa
sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi.
Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan
pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding
uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang
dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.

b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai
dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar
susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.

Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu
dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli
kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan
menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua
hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh
atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),
pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas
sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat
menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain
membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.

c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek
stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan
areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong
dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi,
hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi
akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada
striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan
menetap dan berwarna putih keperakan

d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda
kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti
kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala
yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya
tidak lebih dari trimester pertama

a. Perubahan Fisik pada Trimester I


1) Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal
kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness tetapi
mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14
mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan
trimester kedua dan ketiga.
2) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon
kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan
pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
3) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang
membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada
trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
4) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien.
Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang
lebih baik saat hamil.
5) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan
karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah
posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah
merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah,
perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
6) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian
perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan
tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan
hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana
otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
7) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal
sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
8) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing
/ rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang
banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini
semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.

b. Perubahan Fisik pada Trimester II


1) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap
individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai
membesar pada kehamilan 16 minggu.
2) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan
normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal
tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
3) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan,
karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh
hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam
lambung kearah atas.
4) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut
tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah
atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya
ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
5) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah
seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan
ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya
akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
6) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
7) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke
daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan
disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa
berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
8) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke
arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau
topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha
atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi
dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak
sehingga dapat menimbulkan jerawat
9) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang
disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar.
Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
10) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada
wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.

c. Perubahan Fisik pada Trimester III


1) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh
sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
2) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar
kearah usus selain perubahan hormon progesteron.

3) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru,
pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini
juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah
diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu
sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
4) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan
kandungan kencing ibu hamil.
5) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi
di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor
keturunan.
6) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan,
tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
7) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan
pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan
membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.

2. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil


Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester
adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
1) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya
perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang
lain.
2) Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
3) Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
4) Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
5) Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
6) Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
7) Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai
dapat diobservasi.
8) Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.

b. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)


1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru

c. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII


1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitif)
8) Libido menurun

Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama
trimester III:
1. Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2. Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.

Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan
bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2006)

E. PATHWAY ANC
Trimester I

Konsepsi
Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa Nyeri Frekuensi BAK
Perub.proses Koping sebah/mual meningkat
keluarga individu tdk
efektif Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari Kelembaban
kebutuhan meningkat

Resiko infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body volume plasma serviks meningkat paru tidak anggota baru
image meningkat meningkat Striae Lordosis maksimal dlam keluarga
gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac TD meningkat Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output seksual Perub.body Nyeri pola nafas Perub.peran
Sakit kepala image Pengosongan
Resiko cidera Perub.pola lambung lambat
janin & Nyeri seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri

F. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2013) yaitu, jika tidak
melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi yang
terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria

Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat kecelakaan


(kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2012).

G. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya,
terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan
pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap
untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-
eklamsi, janin besar dan sebagainya. Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya
saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik
hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan
meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta,
pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang
meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat
badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg
sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2011).
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil
dan baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita
yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah
mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil
dilarang merokok (Wiknjosastro, 2011).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan II
kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknjosastro, 2011).
4. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk
kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat
bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam
tidak dianjurkan. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas
kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik
berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh (Wiknjosastro,
2011).
5. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya
koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk,
serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan
pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika
kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena
dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2011).
6. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness).
Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga
timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan
dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia
sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah
menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka
dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya
secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2011).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri dibolehkan
mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia
pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran
merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka
pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan
janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta
hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama sekali dicacar. Maka dari itu,
dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan
melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil.
8. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi
bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus
sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan
menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan
untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah
pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam,
hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 2013).

II. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Ciptakan hubungan terapeutik perawat dan klien
b. Ada Planing terlebih dahulu
c. Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi
pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
d. Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat
ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
e. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
1) penampilan umum (postur tubuh, penampilan, kesadaran)
2) TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
3) Wajah dan kepala
a) Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
b) Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.
c) Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,ginggivitis, adakah
gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
4) Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
5) Dada
a) Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
b) Jantung : kaji keadaan jantung pasen
c) Payudara : adakah benjolan/ tidak, ksimetrisan, putting susu menonjol/
datar/ masuk, ASI sudah keluar/ belum, kebersihan areola mamae.
6) Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
a) Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba, striae
gravidarum, luka bekas operasi, gerakan janin, DJJ)
b) Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
7) Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus
otot,kram kaki.
8) Vulva- vagina
Luka/ benjolan, Edema pada vulva/ vagina, leukore, keluaran cairan/ darah
dari jalan lahir, hemoroid, tanda Chadwick, godell sign, hegar sign.
2. Persiapan persalinan
3. Obat-obatan yang di pakai saat ini
4. Hasil pemeriksaan penunjang

B. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
2. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
3. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cairan

C. Intervensi Keperawatan
Dx Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Keperawatan
Tri semester
i
Perubahan Manajemen Nutrisi
Tujuan :
nutrisi
Setelah dilakukan intervensi
kurang dari  Anjurkan masukan kalori sesuai
kebutuhan keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan
kekurangan nutrisi klien  Ajari klien tentang diet yang
benar sesuai kebutuhan tubuh
tercukupi  Monitor catatan makanan yang
Kriteria hasil : masuk atas kandungan gizi dan
jumlah kalori
 Nafsu makan klien meningkat  Timbang berat badan secara
 Klien tidak mual dan muntah teratur
 Anjurkan penambahan intake
 Nilai laboratorium (transferin, protein, zat besi dan vit C yang
albumin, dan elektrolit) dalam sesuai
 Pastikan bahwa diet
batas normal mengandung makanan yang
berserat tinggi untuk mencegah
sembelit
 Beri makanan protein tinggi ,
kalori tinggi dan makanan
bergizi yang sesuai
 Pastikan kemampuan klien
untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.

Ansietas
NOC: kontrol kecemasan dan Penurunan kecemasan
coping, setelah dilakukan Aktifitas:
perawatan selama 2x24 jam 1. Bina Hub. Saling percaya
cemas ps hilang atau berkurang 2. Libatkan keluarga
dg: 3. Jelaskan semua Prosedur
Indikator: 4. Hargai pengetahuan ps
Ps mampu: tentang penyakitnya
 Mengungkapkan cara 5. Bantu ps untuk
mengatasi cemas mengefektifkan sumber
 Mampu menggunakan support
coping
 Dapat tidur Berikan reinfocement untuk
 Mengungkapkan tidak menggunakan Sumber Coping
ada penyebab fisik yang yang efektif
dapat menyebabkn
cemas

Kekurangan a. tentukan frekuensi/beratnya


volume Kebutuhan volume cairan mual/muntah.
cairan terpenuhi. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 2 b. Tinjau ulang riwayat
x 24 jam dengan kriteria hasil : kemungkinan masalah medis lain
 Tidak ada mual muntah (ex ; ulkus peptikum, gastritis,
 Turgor kulit DBN kolesistitis)
 Tidak ada tanda
dehidrasi c. Kaji suhu dan turgor kulit,
 Pasien mau makan dan membrane mukosa, TD, suhu,
minum masukan/haluran.
 TTV dalam batas normal
d. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.

e. Anjurkan peningkatan
masukan minuman berkarbonat,
makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat (popcorn, roti
kering sebelum bangun tidur.

Tri Semester Setelah dilakukan tindakan Airway management


ii keperawatan selama 1x24 jam,  Posisikan klien u/
Gangguan diharapkan : memaksimalkan ventilasi
pola nafas a. Tidak ada retraksi dinding  Identifikasi klien perlunya
dada pemasangan alat jalan nafas
buatan
b. Tidak menggunkan otot  Lakukan fisioterpi dada jika
bantu pernafasan perlu
 Keluarkan sekret
c. Bunyi paru vasikuler  Dengan batuk atau suction
d. Menunjukkan jalan nafas  Auskultasi suara nafas,
yang paten RR 16-20 x/m catat adanya suara
tambahan
Tri Semester Klien dapat toleransi terhadap Manajemen energi
iii aktivitas setelah dilakukan 1.Observasi kemampuan klien
Intoleransi tindakan keperawatan 1 x 24 2.Bantu klien dalam pemenuhan
aktivitas jam , dengan kriteria hasil ADL
 Klien mampu memenuhi 3.Ajarkan pada keluarga tentang
aktivitas sehari-hari pentingnya perawatan diri
 Pasien mengerti akifitas 4.Observasi TTV sebelum dan
apa saja yang boleh sesudah aktivitas
dilakukan selama 5.Kolaborasi pada keluarga
kehamlan pemberian pengawasan ekstra
 Ttv dalam batas normal 6.tentukan siklus tidur bangun
 Hb dalam batas normal yang normal dan komitmen
 Tidak ada anemis terhadap pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri sendiri.
7.Anjurkan tidur siang 1 sampai
2 jam setiap hari.
8.Pantau kadar Hb. Jelaskan
peran zar besi dalam tubuh ;
anjurkan mengkonsumsi
suplemen zat besi setiap hari,
sesuai indikasi.

Kelebihan Kelebihan volume cairan


volume teratasi setelah dilakukan a.Pantau berat badan secara
cairan tindakan keperawatan 2 x 24 teratur.
jam , dengan kriteria hasil :
 Indeks massa tubuh b. Kaji adanya tanda-tanda HAK,
dalam batas normal perhatikan tekanan darah, pantau
 TTV dalam batas normal lokasi/luasnya edema, masukan
 Tidak ada tanda-tanda atau haluaran cairan.
Hak
c. Berikan informasi tentang diet
(mis ; peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja,
menghindari makanan dan
minuman tinggi natrium).

d. Anjurkan meninggikan
ekstremitas secara periodic
selama sehari.

Perubahan Pasien mengerti akan terjadi


eliminasi perubahan eliminasi urin selama a. Berikan informasi tentang
urin kehamilan , Setelah dilakukan perubahan perkemihan
tindaka keperawatan sehubungan dengan trimester
Dengan kriteria hasil : ketiga.
 Klien mengerti tentang
perubahan perkemihan b. Berikan informasi mengenaia
selama kehamilan denga perlunya masukan cairan 6 – 8
tri semester ketiga gelas sehari.
 Pasien mengerti
perlunya masukan cairan c. Berikan informasi mengenai
sesuai kebutuhan bahaya menggunakan diuretic
dan penghilangan natrium dan
diet.

d. Anjurkan klien untuk


melakukan posisi miring kiri saat
tidur, perhatikan keluhan-keluhan
nokturia.

e. Anjurkan klien untuk


menghindari posisi tegak atau
supine dalam waktu yang lama.

DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung:
Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf.
Diakses tanggal 18 Januari 2014. Pukul 19.37 WIB.
George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-
online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 18 januari 2014.
Pukul 19.14 WIB.

Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.

Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.


Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Muchtar Rustam.(2013). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC, Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai