Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

SIEVE ANALYSIS

2.1 Maksud dan Tujuan


2.1.2 Maksud
Maksud perobaan ini adalah untuk mengetahui distribusi ukuran butir tanah.
2.1.2 Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan tanah buttir kasar dengan
mendapatkan koefisien keseragaman (Cu), koefisien gradasi (Cz), dan sorting
koefisien (So) dari kurva distribusi ukuran butir (gradasi) tanah.
2.2 Dasar Teori
Tanah butir kasar yaitu tanah dengan ukuran butir ≥ 75µm (tertahan oleh saringan
nomor 200) dan Tanah butir halus (fine grained soils): tanah dengan ukuran butir < 75
µm (lolos saringan nomor 200). Adapun parameter untuk menentukan distribusi ukuran
tanah :

Gambar 2.2 kurva jenis gradasi tanah

7
2.3 Metodologi penelitian
Metode yang digunakan adalah metode langsung yakni dengan cara pengambilan
langsung (data primer) yang ada dilapangan dengan alat Hand Auger.
2.3.1 Alat dan Bahan
Alat :
a. Satu set alat ayakan

b. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari benda uji

c. Oven dengan pengatur suhu sampai 110º


d. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya.

e. Cawan

Bahan :
a. Sampel tanah

9
2.3.2 Langkah Kerja
a. Keringkan sampel seberat ± 100 gram kedalam oven dengan suhu 110 -
115°C selama 24 jam.
b. Saring sampel lewat saringan dengan ukuran saringan secara urut berdasarkan
nomor ayakan mulai dari 200µm,100µm, 50µm, 30µm, 16µm, dan 8µm
menggunakan mesin penggetar selama ±15 menit.
c. Timbang sampel tanah yang tertinggal dimasing – masing set ayakan.
Kemudian, lengkapi tabel pemeriksaan analisa ayakan.
d. Plot data yang ada pada tabel ke dalam grafik akumulatif.
e. Buatlah analisis mengenai sebaran butiran dari sampel tanah tersebut.

2.5 Hasil dan Pembahasan


2.5.1. Hasil Penelitian
A. Lokasi GOR UIR
Kedalaman 1 m
Cu = D60/D10 = 0,98
Cz= ( D30)2 / D60 x D10 = (0,350)2 / 0,98 x 0,125 = 0,125 / 0.125 = 1

= =2,56

Kedalaman 2 m
Cu = D60/D10 = 1/0,125 = 8
Cz = (D30)2/D60 x D10 = (0,370)2/ 1x 0,125 = 0.1396/0,125 =1,09

= =2,64

Kedalaman 3 m
Cu = D60/D10 = 0,95/0,153 = 6,20
Cz = (D30)2 /D60 x D10 = (0,400)2/0,95 x 0,153 = 0,16/0,14535 = 1,1

= = 2,26

B. Lokasi Pertanian UIR


kedalaman 2,5-3 m
Cu= 0,9/0,170 = 5,29
Cz= (0,380)2/0,9 x 0,170 = 0,1444/0,153 = 0,94

= = 2,13

kedalaman 3-3,5 m
Cu = 0,9/0,155=5,80
10
Cz = (0,380)2/0,9 x 0,155 = 0,1444/0,1395 = 1,03

= = 2,04

kedalaman 3,5-4 m
Cu = 0,74/0,170 = 4,35
Cz = (0,350)2/0,74 x 0,170 = 0,1225/0,1285 = 0,97

= = 2,03

Kedalaman 4-5 m
Cu = 0,80/0,125 = 6,4
Cz = (0,390)2/0,80 x 0,125 = 0,1444/0,1 = 1,44

= = 1,74

C. Lokasi WS UIR
Kedalaman 2 m
Cu = 0,90/0,150 =6
Cz = (0,350)2 /0,90 x 0,150 = 0,1225/0,135 = 0,90

= = 2,58

kedalaman 3 m
Cu = 0,93/0,150 = 6,2
Cz = (0,350)2/0,93 x 0,150 = 0,1225/0,1395 = 0,87

= = 2,58

Kedalaman 3,5 m
Cu = 0,95/0,125 = 7,6
Cz = (0,300)2/0,95 x 0,125 = 0,09/0,11875 = 0,75

= = 2,82

Kedalaman 4 m
Cu = 0,500/0,123=4,06
Cz = (0,240)2/0,500 x 0,123 = 0,0576/0,0615 = 0,93

= =2
11
2.4.2. Pembahasan

Tahap Bergradasi sangat baik jika Cu> 4 (untuk tanah kerikil) Cu>6 (untuk Pasir),
Cu 1-3 (untuk kerikil dan pasir). Hasil dari analisis ayakan pada 3 lokasi WS, Panahan,
dan Pertanian UIR dimasukkan kedalaman kurva distribusi, sehingga dapatlah nilai
keseragaman butirnya (Cu), Kapasitas Gradasinya (Cz), Koefisien Sorting (Su)
Lokasi 1 Tepatnya Workshop Uir. pada kedalaman 2 m, memiliki nilai Cu = 6, Cz =0,90,
dan So=2,58, pada kedalaman 3 m, memiliki nilai Cu=6,2, Cz= 0,87, dan So=2,58, pada
kedalaman 3,5 m memiliki nilai Cu=7,6, Cz=0,76, dan So=2,58.
Pada lokasi kedua di Pertanian UIR didapatkan nilai pada kedalaman 2,5-3 m,
memiliki nilai Cu=5,29, Cz=0,94, dan So=2,13, pada kedalaman 3-3,5 m didapatkan
nilai Cu=5,80, Cz=1,03, dan So=2,05, pada kedalaman 3,5-4 m didapatkan nilai
Cu=4,35, Cz=0,97, dan So=2,05, pada kedalaman 4-5 m didapatkan nilai Cu=6,4,
Cz=1,44, dan So= 1,74. berdasarkan tingkat keseragaman butirnya pada lokasi 2 dengan
rentang nilai Cu=4,35-6,artinya tanah bergradasi baik dan koefisien gradasinya.
Lokasi Ketiga bertepat di Panahan UIR, pada kedalaamn 1 m didapatkan nilai
Cu=7,84, Cz=1 dan So=2,56

12
2.5 Kesimpulan dan Saran
2.5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan perhitungan dan


pembahasan yang dilakukan pada praktikum sieve analisis ini dapat diketahui bahwa
semua lokasi pengambilan sampel dapat diketahui koefisien keseragaman butirnya yaitu
baik dan grain size nya adalah pasir dengan rentang nilai 2-0,005.
Tanah yang telah di uji memiliki distribusi ukuran butir dengan koefisien gradasi
baik, karena disebabkan nilai koefisien keseragaman (Cu) sebesar = 4,06-8 dan koefisien
gradasi (Cz) = 0,75-1,44. pengujian sieve analisis ini untuk menentukan ukuran partikel
tanah, dapat ditentukan dari diameter partikel tanah yang membentukdari masa tanah itu.

2.5.2 Saran

Sebaiknya tanah yang memiliki Bulk Density rendah dapat dijadikan

sebagai lahan pertanian karena memgandung bahan organik yang tinggi,

sehingga aerasi dalam tanah menjadi lebih baik.

13

Anda mungkin juga menyukai