Anda di halaman 1dari 26

SUSI PUDJIASTUTI

PRIORITAS PEMBANGUNAN SEKTOR Menteri Kelautan & Perikanan


Republik Indonesia
KELAUTAN DAN PERIKANAN
28 Februari 2018
VISI INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Dua pertiga wilayah NKRI adalah laut (5,8 juta km2) dan garis panjang pantainya terbesar ke-2 di dunia (95.181 km)

“LAUT ADALAH MASA


DEPAN BANGSA”
Presiden Joko Widodo,
Pidato Kenegaraan 20 Oktober 2014 Perbatasan Wilayah Laut Indonesia Berdasarkan Ketentuan 1982 LOSC

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 2


IUUF MERUSAK EKOSISTEM & KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT
Kekurangan pasokan ikan tangkap juga berdampak terhadap produktifitas ikan budidaya

Penangkapan ikan berlebihan oleh kapal super trawler

Dampak kerusakan terumbu karang oleh bottom trawling

Foto http://www.greenpeace.org/australia/PageFiles/632840/supertrawlernet.jpg,
http://awsassets.wwfnz.panda.org/img/original/web_230599_trawling.jpg, https://images.nature.com/full/nature- KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 3
assets/nature/journal/v405/n6790/images/4051017ab.2.jpg
PENYELAMATAN UANG NEGARA DARI BBM YANG DISELUNDUPKAN
KAPAL IKAN ILEGAL
.

Antrian BBM untuk Nelayan Transshipment

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 4


Tata kelola yang kuat adalah dasar untuk mempertahankan keberlanjutan peningkatan
produktifitas sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia

Pembagian Tugas
MISI 3 Pilar Misi KKP MISI
Kedaulatan Kesejahteraan
(Sovereignty) (Prosperity)
MISI
Keberlanjutan
1 (Sustainabiltiy)
PSDKP :
Pengawasan 6
pengelolaan BRSDM KP:
sumberdaya kelautan 3 Inovasi iptek, SDM dan
dan perikanan DJPRL : pemberdayaan
Pengelolaan ruang laut, masyarakat
konservasi dan
2 BKIPM : keanekaragaman hayati laut
Perkarantinaan ikan, 4 DJPT & DJPB :
pengendalian mutu,
Keberlanjutan usaha perikanan
STRONG FISHERIES
keamanan hasil
perikanan, dan tangkap dan budidaya
keamanan hayati ikan
5 DJPDS :
Daya saing dan sistem logistik GOVERNANCE
hasil kelautan dan perikanan

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 5


LANGKAH-LANGKAH PEMBERANTASAN IUU FISHING
PENENGGELAMAN Peta jalan pengelolaan usaha
perikanan tangkap
363 Kapal Ikan Illegal
Pembatasan Penangkapan 342 Kapal Ikan Asing
Lobster, Kepiting & 21 Kapal Ikan Indonesia
Rajungan untuk ukuran & Pelarangan penggunaan
kondisi tertentu alata tangkap Pukat Hela GOOD
& Pukat Tarik
Permen KP No. 1/2015
Permen KP No. 2/2015
GOVERNANCE

Larangan Alih Muatan


di tengah laut untuk ke
luar negeri Usaha
Permen KP No. 57/2014 Ratification of Port
Penangkapan Ikan
State Measure
hanya untuk 100%
Agreement (PSMA)
PMDN
Perpres 44/2016
Analisis dan
Pengaturan Kapal Peningkatan Layanan
Evaluasi 1.132 Joint Communique on IUUF dengan
Pengangkut Ikan Perizinan: memangkas
Kapal Eks Asing 10 Negara
Hidup & pelabuhan waktu & dokumen
India, Norwegia, Palau, Papua
PENANGANAN kasus muat singgah proses perizinan
Nugini, Selandia Baru, Timor Leste,
Perbudakan Benjina : Permen KP No. melalui PTSP, Gerai
Moratorium izin untuk Australia, Sudan, Rusia, Srilanka
1020 org 15/2016 Perizinan di Daerah &
kapal eks-asing layanan Online
Permen KP No. 56/2014

Pembentukan Satgas 115


(Perpres No. 115/2015 tentang Satuan Tugas
Pemberantasan Ikan secara Ilegal)
KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 6
LANGKAH DIPLOMASI AWAL MELAWAN IUU FISHING
Pertemuan dengan Enam Duta Besar untuk Menjalin Komitmen bahwa IUUF adalah Musuh Bersama

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 7


PENEGAKAN SATU ATAP UNTUK KEJAHATAN PERIKANAN
Pembentukan Satgas 115 (Perpres No. 115/2015 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Ikan secara Ilegal)

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 8


SEJARAH TERBIT IZIN KAPAL PERIKANAN EKS-ASING DAN ASING
Sistem Lisensi & Charter Kapal ikan asing dimulai pada tahun 2001 dan berakhir pada 2007.
Mulai tahun 2008 Indonesia memberlakukan nasionalisasi kapal asing (semua berbendera Indonesia atau eks-asing)

Jumlah Izin Terbit Kapal Perikanan Eks-Asing, Charter & Lisensi


2.500

2.000

1.500

1.000

Moratorium &
Deregistrasi
500

-
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Eks-Asing Charter (Asing) Lisensi (Asing)

Sarwono Rokhmin Freddy Numberi Fadel Sharif Cicip Susi Pudjiastuti


Kusumaatmadja Dahuri Muhammad Sutarjo

Lisensi Charter “Usaha Perikanan “Industrialisasi Perikanan 0% Modal Asing untuk


Bilateral Arrangement
Kapal Asing Tangkap Terpadu” Tangkap Terpadu” Perikanan Tangkap

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 9


PENGHENTIAN OPERASI KAPAL EKS-ASING
Berdasarkan data analisis & evaluasi, 100% kapal eks-asing telah melakukan pelanggaran IUUF

Prosentase negara asal Asal Bendera Kapal Eks-Asing dan Wilayah Operasinya di Indonesia
kapal eks-asing di
Indonesia:
Other
4% Kepulauan Riau Sulawesi Utara Papua Barat
Taiwan Thailand Australia
(± 60 kapal) (± 200 kapal) (± 90 kapal)
19% 25% 2%

Korea
Japan 1%
9% China Panama
Philippine 33% 1%
9%

Bali Maluku Papua


(± 150 kapal) (± 240 kapal) (± 140 kapal)
Kapal-kapal Sino

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 10


PENENGGELAMAN KAPAL DIMANDATKAN DALAM UU PERIKANAN
Menciptakan Deterrent Effect agar tidak ada lagi IUUF di wilayah perairan Indonesia

NO. BENDERA KAPAL TOTAL

1 Vietnam 188

2 Filipina 76

3 Thailand 22

4 Malaysia 51

5 Indonesia 21

6 Papua Nugini 2
Pasal 69 UU Perikanan (31/2004 jo. 45/2009)
7 China 1
• Lingkup Kewenangan:
• Pasal 69 (3): Menghentikan, memeriksa, 8 Belize 1
membawa, dan menahan kapal yang diduga
atau patut diduga melakukan pelanggaran di 9 Nigeria* 1
Wilayah Pengelolaan Perikanan
• Pasal 69 (4): Berdasarkan bukti permulaan TOTAL
yang cukup, dapat melakukan tindakan (Nov 2014-Nov 2017) 363
khusus berupa pembakaran dan/atau
penenggelaman kapal perikanan berbendera
asing berdasarkan bukti permulaan yang
cukup

*) Keterangan: MV Viking KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 11


MV VIKING
Monumen illegal fishing di Pangandaran setelah MV Viking dikandaskan

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 12


SILVER SEA 2

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 13


KASUS KAPAL IKAN SEBAGAI ALAT PENYELUNDUPAN NARKOBA
Kapal ikan “Sunrise Glory” berbendera Singapura ditangkap TNI AL tanggal 7 Februari 2018 di Batam, Kepulauan Riau.
Terdapat 1,37 ton sabu di dalam kapal tersebut.

Image Source: http://pescadolus.org/wp-content/uploads/2017/07/24789307036_ef683725d3_o.jpg KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 14


FISHERIES CRIME SEBAGAI TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME
Dibutuhkan komitmen dan kerjasama internasional untuk memberantas IUUF & kejahatan lainnya di atas kapal perikanan

Perdagangan Penyelundupan
Manusia Narkoba

Penyelundupan
Penyelundupan
hewan dilindungi
Minyak

Image Source: http://pescadolus.org/wp-content/uploads/2017/07/24789307036_ef683725d3_o.jpg KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 15


PERATURAN PRESIDEN NOMOR 44 TAHUN 2016:
Keberpihakan serta peluang investasi yang ditawarkan di bidang kelautan dan perikanan

TERBUKA TERBUKA DENGAN PERSYARATAN KEMITRAAN

Bagi investasi asing 100% tanpa ketentuan khusus Persyaratan bermitra dengan UMKMK

Cold Storage Pembenihan dan pembesaran


ikan
TERBUKA DENGAN PERSYARATAN Pengeringan, pengasapan,
DICADANGKAN fermentasi & surimi
Persyaratan dicadangkan untuk UMKMK

Pemasaran, distribusi & ekspor

KATEGORI
Pemindangan Ikan

USAHA TERBUKA DENGAN PERSYARATAN TERTENTU TERTUTUP

Persyaratan tertentu seperti lokasi, besaran Dilarang melakuka usaha berbentuk apapun, baik
modal & rekomendasi lembaga terkait investor domestik maupun asing

Penggalian pasir laut (modal Penangkapan ikan tercantum


domestik 100%)
dalam CITES
Perikanan tangkap (modal
domestik 100% dan izin Pemanfaatan koral alam
khusus KKP)

Budidaya koral hias Pengangkatan muatan kapal


(rekomendasi KLHK) tenggelam

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 16


PELARANGAN TRAWL & PEMBERLAKUAN UKURAN MINIMUM
Aturan Pilar keberlanjutan: Permen KP 01/2015 jo. Permen KP 56/2016 dan Permen KP 02/2015 jo. Permen KP 71/2016
Ilustrasi Operasi Cantrang Pembatasan Ukuran Lobster, Kepiting, Rajungan

Komoditas Ukuran Karapas Ukuran


Panjang Tali Dia- Luas Berat
Selambar meter Lingkaran
P
1,000 m 320 8 Ha Lobster
> 8 cm > 200 gram
3,000 m 960 72 Ha (Panulirus spp.)
6,000 m 1920 289 Ha
P Kepiting
> 15 cm > 200 gram
(Scylla spp)
Lokasi Target Ikan By-Catch
Rajungan
51% 49% > 10 cm > 60 gram
Brondong (Portunus spp.)
(IPB, 2009) 9 spesies 16 spesies
Tegal 46% 54% Open season untuk kepiting
(UNDIP, 2008) bertelur: 15 Des-5 Feb
21 spesies (dominan Closed season untuk kepiting
Petek) Bertelur: 6 Feb-14 Des
SURIMI TEPUNG IKAN

Fakta yang terjadi:


1. Jaring akan mengerucut, jika kapal digerakkan untuk
menahan jaring (sama seperti trawl)
2. Rata2 kedalaman laut jawa 60-100 m, maka jaring
mulai terangkat jika sisa tali selambar mendekati 2x
kedalaman sekitar 200m
3. Pada kapal yg menggunakan > 3000m, maka akan
terjadi swap area sepanjang 1300m
4. Banyak ikan kecil yang akan kena, tidak sustainable Penggagalan penyelundupan bibit lobster di Tanjung Priok
KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 17
STOCK IKAN MENINGKAT
Indikator pulihnya kesehatan sumber daya laut setelah reformasi kebijakan perikanan tangkap

Angka Potensi Sumber Daya Ikan (MSY) di Indonesia (juta ton/tahun)

12,54*
13
12
11
9,93
10
9
6,52 7,31
8 6,4 6,41
7 6,19
6
5
4
3
2
1
0

1997 1999 2001 2011 2013 2015 2017

*) Kepmen KP No. 50/KEPMEN-KP/2017

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 18


KAMPANYE GEMAR MAKAN IKAN

Lomba Masak Ikan Nusantara, Istana Kepresidenan


15 Agustus 2017
“Yang tidak makan ikan
nanti saya tenggelamkan”
KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 19
KONSUMSI IKAN TERUS MENINGKAT
Indikator meningkatnya pertumbuhan ekonomi sektor perikanan dalam negeri
Konsumsi Ikan Per Tahun (Kg/Kap/Tahun) 2012-2017*
50
46,49
45 43,94
41,11 19; 17% PREFERENSI KONSUMEN
40 38,14 Ikan Segar
35,21
35 33,89 15; 14%
Kelompok Ikan dalam
Makanan Jadi
76; 69%
30
Ikan Asin
25

20
1. Konsumsi ikan meningkat sebesar 21.9% dalam
15 periode 2014-2017 dengan preferensi produk yang
dikonsumsi: Ikan segar 76%, Kelompok Ikan dalam
10 Makanan Jadi (KIMJ) 19%, Ikan Asin Diawetkan 15%

5 2. Rata-rata konsumsi ikan meningkat di setiap provinsi

0 3. Ikan semakin digemari


2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kg/Kap/tahun

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah Ditjen PDS, 2017


* Angka Sementara 2017
KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 20
KESEJAHTERAAN NELAYAN MENINGKAT
Rata-rata nilai tukar dan nilai tukar usaha perikanan dalam kurun waktu 2014-2017

130,00

NT Rata-Rata 2014 2015 2016 2017

NTN 104,63 106,14 108,24 109,86


125,00
NTUN 107,37 108,63 117,57 123,01

NTPi 101,42 99,65 98,96 99,09


120,00 NTUPi 105,90 106,61 108,62 110,23

115,00

NTN
110,00 NTPi
NTP
105,00 NTUN
NTUPi
100,00 NTUP

95,00

Jan-16
Jan-14

Jul-14

Jul-15

Jul-16

Jul-17
Okt-14

Jan-15
Des-14

Okt-15

Des-15

Okt-16
Nov-16

Jan-17
Des-16

Okt-17

Des-17
Apr-14

Nov-14
Jun-14

Agu-14

Apr-15

Nov-15
Jun-15

Agu-15

Apr-16

Jun-16

Agu-16

Apr-17

Nov-17
Jun-17

Agu-17
Mar-15

Sep-17
Mar-14

Mei-14

Mar-16

Mar-17
Feb-14

Sep-14

Feb-15

Mei-15

Sep-15

Feb-16

Mei-16

Sep-16

Feb-17

Mei-17
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017
NTP : Nilai Tukar Perikanan
NTUP : Nilai Tukar Usaha Perikanan
NTN : Nilai Tukar Nelayan
NTUN : Nilai Tukar Usaha Nelayan
NTPi : Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
NTUPi : Nilai Tukar Usaha Pembudidaya Ikan
KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 21
UKURAN TANGKAPAN NELAYAN TRADISIONAL MENINGKAT
.

Tangkapan cakalang di pesisir Kaimana Kerapu Cina di Merauke Lobster tangkapan di Kepulauan Aru

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 22


NERACA PERDAGANGAN IKAN INDONESIA MENJADI NO. 1 DI ASEAN
Neraca Perdagangan Ikan Thailand dan Vietnam turun drastis di 2014-2015

Balance in Value, Seafood Products in ASEAN 2001-2016 (US$ Thousand)


8000000

7000000

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
-1000000

-2000000
Indonesia Thailand Viet Nam Myanmar Philippines
Lao Cambodia Brunei Darussalam Malaysia Singapore

Sumber: International Trade Center, 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 23
Penyederhanaan Nomenklatur Anggaran

PRIORITAS MUDAH DIPAHAMI

larangan KATA BERSAYAP,


80% penggunaan tidak jelas, dan rancu
Anggaran untuk Contoh: optimalisasi, pengembangan,
peningkatan, pemberdayaan,
STAKEHOLDER pembangunan, penguatan dll

EFISIENSI KETERBUKAAN WEBSITE

tidak jelas dan rancu


✔ Cek ulang HARGA SATUAN PUBLIKASI
anggaran di
✔ MENYUSUN SOP implementasi program
WEBSITE
✔ EFISIENSI program-program pendukung

KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 24


LAUT INDONESIA MERUPAKAN JALUR SEBARAN BENIH LOBSTER SECARA ALAMI

Peta Sebaran Benih Lopster di Seluruh Wilayah RI.

Pada gambar sebaran diatas lingkaran yang berwarna kuning merupakan wilayah
reproduksi dimana lobster dewasa bertelur dan kemudian juvenile lobster mengikuti
arah arus. Diwilayah Australia juvenile lobster mengikuti arus hingga ke area benih Sumber : Hoc Tan Dao et al 2015. Oceanographic Currents and Local Ecological Knowledge
Indicate, and Genetics Does Not Refute, a Contemporary Pattern of Larval Dispersal for The
lobster di Indonesia di Papua hingga ke Maluku. Untuk benih lobster yang berada di Ornate Spiny Lobster, Panulirus ornatus in the South-East Asian Archipelago. PLOS ONE. May 7,
selatan Indonesia diduga berasal dari Philipina dan laut Sulawesi dan kemudian juvenile 2015
terbawa oleh arus ke selatan Indonesia.

. KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 25


TARGET PENYELUNDUPAN BENIH LOBSTER ADALAH VIETNAM

Peta Lokasi Penangkapan dan Pengeluaran Benih Lobster di Indonesia

Titik Penangkapan Benur Lobster:


1. Muko-Muko, Bengkulu
2. Pantai Bengkunat, Pantai Senging, Pantai Setia& Labuan
Juku,Lampung
3. Pantai Binuageun,Lebak Banten
Vietnam 4. Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat
5. Pantai Barat Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat
6. Pantai Puger, Jember, Jawa Timur
7. Perairan Pacitan, Jawa Timur
8. Perairan Trenggalek, Tulung Agung Jawa Timur
9. Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur
Medan 10. Pantai Pancer, Banyuwangi, Jawa Timur
11. Teluk Awang, Teluk Ekas, Pantai Selong Belanak, Pantai
Singapore Mawun, Pantai Kuta, Tanjung Aan di Lombok, NTB
12. Pantai Hu’u, Pantai Ria Teluk Cempi di Dompu, Sumbawa
13. Pantai Moramo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara

Batam
1
2LampungJakarta 13
Semarang Surabaya
Jalur Udara Penerbangan Internasional :
3
Bandung Jalur Udara Penerbangan Domestik :
4 Bali 11
DIY
5 6 12 Jalur Darat/Laut :
7 8 9 10

Sumber: BKIPM KKP, 2017 KEMENTERIAN KELAUTAN & PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 26

Anda mungkin juga menyukai