Anda di halaman 1dari 5

6 Langkah Periksa Payudara

Sendiri (SADARI) untuk


Mendeteksi Kanker Payudara

Inka Rahmawati
Contributor
7 October 2016
Kanker payudara masih menjadi momok bagi kaum perempuan. Tak
mengherankan karena kanker itu paling umum ditemukan di antara
perempuan. Yuk, periksa payudara sendiri dengan mudah!

Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak dan menjadi
salah satu penyebab kematian utama akibat kanker. Hal itu karena sebagian besar
pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi
dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan. Kesehatan payudara tentu
menjadi perhatian semua wanita. Di samping untuk estetika, kesehatan payudara juga
berguna untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, para wanita
disarankan agar bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri agar dapat deteksi dini.

6 Langkah Periksa Payudara Sendiri (SADARI)


untuk Mendeteksi Kanker Payudara
Sumber: magic-doctor

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita siapa pun
setelah berusia 20 tahun. Saat yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini
adalah pada hari ke 5-7 hari setelah menstruasi, saat payudara tidak mengeras,
membesar, atau nyeri lagi. Untuk wanita yang telah menopause, atau tidak menstruasi
lagi, mereka dapat melakukannya kapan saja, dan disarankan untuk memeriksanya
sendiri setiap awal atau akhir bulan. Yuk, simak langkah-langkah melakukan
SADARI!

1.Mulailah pemeriksaan dengan mengamati bentuk payudara di cermin. Pastikan


bahu lurus sejajar, dan letakkan tangan di pinggang. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
warnanya. Kelainan yang mungkin ditemukan seperti kerutan, benjolan, lekukan,
posisi puting yang tidak normal, atau struktur kulit yang tidak normal (merah, kasar,
berkerut), atau bahkan nyeri.

2.Angkatlah kedua lengan untuk melihat kelainan bentuk payudara lagi. Lihatlah
apakah kedua payudara terangkat bersama-sama.

3.Dengan menggunakan ujung jari, tekan perlahan permukaan payudara dan


rasakan apakah ada benjolan. Rabalah sesuai dengan pola berikut: melingkar, dari
atas ke bawah, dari tengah ke samping, sampai area ketiak. Lakukan langkah ini pada
kedua payudara.

4.Selain pola melingkar, kamu juga bisa melakukan pola diagonal.

5.Peras puting secara perlahan, lihatlah apakah ada keluar cairan berwarna putih,
atau kekuningan, atau bahkan darah.

6.Selain dengan berdiri, kamu juga dapat memeriksanya dalam keadaan


berbaring. Ganjallah separuh punggung (sisi payudara yang mau diperiksa) dengan
bantal. Taruhlah tangan dibelakang kepala. Lalu gunakan ujung jari tangan Anda yang
berlawanan untuk memeriksa.

Cara Lain untuk Memeriksa Payudara


SADARI juga bisa dilakukan saat mandi dengan menggunakan sabun. Sabun
membuat permukaan payudara lebih licin, sehingga jika ada benjolan dalam payudara,
akan lebih mudah untuk mengetahuinya. Apabila ditemukan benjolan pada payudara,
langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan secara medis seperti
berikut ini:

Mammogram
Mammogram adalah metode untuk memeriksa apakah benar terdapat benjolan dalam
payudara dengan menggunakan sinar X. Mammogram hanya dapat mendeteksi
adanya benjolan dan tidak dapat memastikan apakah benjolan tersebut merupakan sel
kanker. Untuk mengetahui apakah sel tersebut merupakan sel kanker perlu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.

Ultrasound
Metode Ultrasound atau yang juga dikenal dengan USG dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya benjolan pada payudara. Jika benjolan/ kista yang ditemukan
berukuran kecil, maka dapat dilakukan Fine Needle Aspiration (FNA) untuk
memeriksa dan mengangkat kista tersebut. Namun apabila ditemukan kista berukuran
sedang atau besar dan padat serta berpotensi menimbulkan kanker, maka
konsultasikan dengan dokter apa yang sebaiknya dilakukan. Biasanya dokter akan
menyarankan operasi pengangkatan payudara sebagian (lumpectomy) atau
pengangkatan payuda total (mastectomy).

Anda mungkin juga menyukai