Anda di halaman 1dari 9

HIMPUNAN

 Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang di definisikan dengan jelas.Objek-objek itu sering disebut
sebagai anggota atau elemen dari himpunan.

Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:

Simbol Arti

atau Himpunan kosong

Operasi gabungan dua himpunan

Operasi irisan dua himpunan

, , , Subhimpunan, Subhimpunan sejati, Superhimpunan, Superhimpunan sejati

Komplemen

Himpunan kuasa

Cara menyajikan himpunan :

1. Metode Roster (cara tabulasi/pendaftaran) Yaitu dengan menulis/mendaftar semua objek yang
menjadi anggota himpunan.

Ex : A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 8

A = {1,2,3,4,5,6,7}

2. Metode Rule (cara deskripsi/perincian)Yaitu dengan menyebutkan syarat keanggotaan himpunan


tersebut.

Ex : B adalah himpunan bilangan real yang terletak di antara 1 dan 6

B = {b│1< b < 6,b Є bilangan real }

 Diagram Venn

Diagram Venn merupakan alat bantu untuk menggambarkan suatu himpunan,atau menggambarkan
hubungan beberapa himpunan.

Ex : C = { x│x < 7,x Є bilangan cacah }


Gambar : contoh irisan dalam diagram venn

 Jenis-jenis Himpunan

1. Himpunan semesta (S) adalah himpunan semua benda/objek yang sedang dibicarakan.

2. Himpunan kosong (ø) adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.

3. Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya terbatas.

4. Himpunan tak terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tak terbatas.

Ex :

1.A = { 1,2,3,4,5}

Himpunan semestanya adalah S = { x│x Є A }

A = himpunan bilangan asli

2. B adalah himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi dua B =ø atau B = {}

3. C = {x│x < 10 , x Є bilangan cacah },Himpunan terhingga

5. Himpunan Non-Denumerabel

Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-denumerabel. Contoh dari himpunan ini adalah
himpunan semua bilangan riil. Kardinalitas dari himpunan jenis ini disebut sebagai kardinalitas .
Pembuktian bahwa bilangan riil tidak denumerabel dapat menggunakan pembuktian diagonal.

Himpunan bilangan riil dalam interval (0,1) juga memiliki kardinalitas , karena terdapat korespondensi
satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan seluruh bilangan riil, yang salah satunya adalah

6. Himpunan Denumerabel

Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan , yaitu himpunan bilangan asli, maka himpunan
tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut disebut sebagai kardinalitas α.
Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel, karena memiliki
korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli, yang dinyatakan
oleh 2n.

A={2,4,6,8,…….}

 Bilangan Kardinal

Bilangan kardinal himpunan A adalah bilangan yang menyatakan banyaknya anggota himpunan
A.Dinotasikan dengan n(A).

 Macam-macam Himpunan Bilangan

1.Himpunan bilangan asli

Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan


bilangan bulat positif.

N = {1,2,3,4,5,6,......}

2. Himpunan bilangan prima

Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan-bilangan asli yang hanya dapat dibagi dirinya
sendiri dan satu, kecuali angka 1.

P = {2,3,5,7,11,13,....}

3. Himpunan bilangan cacah

Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan bilangan
bulat positif digabung dengan nol.

C = {0,1,2,3,4,5,6,....}

4. Himpunan bilangan bulat

Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya seluruh bilangan bulat,
baik negatif, nol, dan positif.

B = {...,-3,-2,-1,0,1,2,3,...}

5. Himpunan bilangan rasional

Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang anggota-anggonya merupakan bilangan
yang dapat dinyatakan sebagai:

p/q dimana p,q Î bulat dan q ¹ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu desimal berulang.
contoh: 0,-2, 2/7, 5, 2/11, dan lain lain

6. Himpunan bilangan irasional

Himpunan bilangan irasional adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya tidak dapat
dinyatakan sebagai sebagai p/q atau tidak dapat dinyatakan sebagai suatu desimal berulang.

contoh: log 2

7. Himpunan bilangan riil

Himpunan bilangan riil adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan gabungan dari himpunan
bilangan rasional dan irasional.

contoh: log 10, 5/8, -3, 0, 3

8. Himpunan bilangan imajiner

Himpunan bilangan imajiner adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya merupakan i (satuan
imajiner) dimana i merupakan lambang bilangan baru yang bersifat i² = -1

contoh: i, 4i, 5i

9. Himpunan bilangan kompleks

Himpunan bilangan kompleks adalah himpunan bilangan yang anggota-anggotanya (a + bi) dimana a, b Î
R, i² = -1, dengan a bagian riil dan b bagian imajiner.

contoh: 2-3i, 8+2

 Jenis-jenis Bilangan
1. Bilangan Asli

Bilangan asli adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol. Nama lain dari bilangan ini
adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif (integer positif).

Contoh :{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}

2. Bilangan Cacah

Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli ditambah dengan nol.

Contoh :{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, ...}

3. Bilangan Negatif

Bilangan negatif (integer negatif) adalah bilangan yang lebih kecil/ kurang dari nol. Atau juga bisa
dikatakan bilangan yang letaknya disebelah kiri nol pada garis bilangan.
Contoh :{-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...}

4. Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan nol dan bilangan negatif.

Contoh :{-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ...}

5. Bilangan Prima

Bilangan prima adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan
itu sendiri.

Contoh :{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, ...}

6. Bilangan Komposit

Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima.
Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua
bilangan prima atau lebih. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.

Contoh :{4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, …}

7. Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang merupakan penjumlahan antara bilangan real dan
bilangan imajiner atau bilangan yang berbentuk a + bi. Dimana a dan b adalah bilangan real, dan i
adalah bilangan imajiner tertentu. Bilangan real a disebut juga bagian real dari bilangan kompleks,
dan bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan

kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.

Contoh :{3 + 2i}

8. Bilangan Imajiner

Bilangan imajiner adalah bilangan yang mempunyai sifat i2 = −1. Bilangan ini merupakan bagian dari
bilangan kompleks. Secara definisi, bilangan imajiner i ini diperoleh dari penyelesaian persamaan
kuadratik :

x2 + 1 = 0

atau secara ekuivalen

x2 = -1

atau juga sering dituliskan sebagai

x = √-1
9. Bilangan Real

Bilangan real atau bilangan riil menyatakan bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk decimal,
seperti 2,86547… atau 3.328184. Dalam notasi penulisan bahasa Indonesia, bilangan desimal adalah
bilangan yang memiliki angka di belakang koma “,” sedangkan menurut notasi ilmiah, bilangan
desimal adalah bilangan yang memiliki angka di belakang tanda titik “.”.

Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129.

Bilangan irrasional, seperti π dan √2, dan dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam
garis bilangan.

Himpunan semua bilangan riil dalam matematika dilambangkan dengan R (berasal dari kata “real”).

10. Bilangan Irrasional

Bilangan irrasional merupakan bilangan real yang tidak bisa dibagi atau lebih tepatnya hasil baginya
tidak pernah berhenti. Sehingga tidak bisa dinyatakan a/b.

Contoh :

π = 3,141592653358……..

√2 = 1,4142135623……..

e = 2,71828281284590…….

11. Bilangan Rasional

Bilangan rasional adalah bilangan-bilangan yang merupakan rasio (pembagian) dari dua angka (integer)
atau dapat dinyatakan dengan a/b, dimana a merupakan himpunan bilangan bulat dan b merupakan
himpunan bilangan bulat tetapi tidak sama dengan nol.

Contoh :{½, ⅓, ⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, ...}

Sebuah bilangan asli dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan rasional. Sebagai contoh bilangan asli 2
dapat dinyatakan sebagai 12/6 atau 30/15 dan sebagainya.

Bilangan Rasional diberi lambang Q (berasal dari bahasa Inggris “quotient”)

12. Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ ditampilkan dalam bentuk a/b; dimana a, b bilangan
bulat dan b ≠ 0.

a disebut pembilang dan b disebut penyebut

 Hubungan himpunan dengan himpunan


1.Himpunan Kosong

Himpunan kosong yaitu himpunan yang tidak mempunyai satupun elemen atau himpunan dengan
kardinal = 0. Notasinya Ø atau { }.

Contoh:

P = { x|x adalah akar-akar persamaan persamaan kuadrat x2 + 5x + 10 = 0 }, maka n(P) = 0

2.Himpunan bagian (subset)

Himpunan A disebut sebagai himpunan bagian dari himpunan B,jika setiap anggota himpunan A
merupakan anggota himpunan B. Notasi : A C B

Banyaknya himpunan bagian dari himpunan yang mempunyai anggota sebanyak n adalah 2n.

3. Himpunan Ekuivalen (~)

Himpunan A disebut ekuivalen dengan himpuna B (A~B),jika banyaknya anggota A sama dengan
banyaknya anggota B.

A ~ B ; n (A) = n (B)

Ex : A = {1,2,3,4,5} ; n (A) = 5

B = {a,i,u,e,o};n (B) = 5 maka A ~ B

4.Kesamaan Himpunan

Dua himpunan A dan B dikatakan sama jika

-banyaknya anggota sama {n(A) = n (B)}

-anggota-anggotanya sama

A = {2,4,6}

B = {4,6,2} ,maka A = B

5.Himpunan Lepas

Himpunan A dan B disebut lepas (A//B) jika antara A dan B tidak mempunyai anggota persekutuan.

Ex : P = { 2,4,6,8,10 } B = { 1,3,5 } ,maka A//B

• Contoh himpunan lepas


6.Himpunan Kuasa

Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua
himpunan bagiian dari A, termasuk himpunan kosong dari A itu sendiri. Notasinya P(A) atau 2A.

Contoh:

Jika A = { 1, 2, }, maka P(A) = { { 1 },{ 2 }, { 1, 2, }, }

 Operasi Himpunan

1. Komplemen Himpunan komplemen dari A (Ac) : himpunan yang anggota-anggotanya bukan anggota
A,tetapi termasuk anggota semesta (S).

Ac = {x│x Ɇ A, x Є S}

2. Irisan (interseksi)

Irisan himpunan A dan B (A∩B) : himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota A sekaligus
anggota B.

A∩B = {x│x Є A dan x Є B }

3.Gabungan (union)

Gabungan himpunan A dan b : himpunan yang anggota-anggotanyamerupakan anggota A atau anggota


B. AUB = {x│x Є A atau x Є B}

4. Selisih-Selisih himpunan A dan B : himpunan yang anggota-anggotanyamerupakan anggota A tetapi


bukan anggota B. A – B = {x│x Є A dan x Ɇ B }

A = {2,3,5,1} B = {4,3,2,6,7}

Maka : A – B = {5,1}

B – A = {4,6,7}
 Sifat-sifat himpunan

1. A∩B = B∩A (komutatif)

2. AUB = BUA (komutatif)

3.A∩(B∩C) = (A∩B)∩C (asosiatif)

4.AUB

Anda mungkin juga menyukai