Anda di halaman 1dari 3

MATERI GENETIK

RESUME
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika 1
yang Dibimbing Oleh Prof. Dr. agr. Moh Amin, M.Si dan Deny Setiawan, M.Pd

Oleh:
Kelompok 11/Offering H
S1 Biologi
Alief Sella Fitri Nava N. 180342618033
Desvita Risa 180342618008

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Januari 2020
Kromosom tersusun dari asam nukleat yang terdiri dari dua makromolekul
gula pentose yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA).
Kromosom berperan penting dalam perkembangan serta transmisi informasi
genetik dari induk ke anaknya, Penemuan pertama yang menyatakan bahwa DNA
lebih berperan dominan terhadap pertukaran informasi genetik ditemukan oleh
Feredrick Griffith pada tahun 1928 yang meneliti adanya fenomena transformasi
pada bakteri Diplococcus pneumoniae (pneumococcus) dalam DNA.
Pneumococcus memiliki variasi genetik dan fenotip yang berbeda. Menurut
Griffith, dua fenotip yang berperan yaitu, (1) ada atau tidaknya kapsul
polisakarida, (2) komposisi molekul spesifik dari polisakarida pada kapsul.
Percobaan ini menggunakan bakteri tipe IIIS yang berkapsul serta bersifat virulan
(menyebabkan penyakit) dan bakteri tipe IIR tidak berkapsul serta bersifat tidak
virulan. Jika dihubungkan dengan immunologi, bakteri tipe R yang tidak memiliki
kapsul dapat menggumpal/aglutinasi karena antibodi yang melawan bakteri
tersebut. Sedangkan bakteri tipe S lebih kuat karena memiliki kapsul untuk
melindungi dari serangan antibodi sehingga dapat berkembang dan menyebabkan
penyakit. Percobaan Graffith menghasilkan 4 pernyataan, yaitu :

Gambar 1. Percobaan Griffith


1. Injeksi pneumococcus tipe IIIS pada tikus menyebabkan tikus mati akibat
penyakit pneumonia.
2. Injeksi pneumococcus tipe IIR pada tikus menunjukkan tidak adanya
gejala penyakit pneumonia
3. Injeksi pneumococcus tipe IIIS yang mati dipanaskan serta tipe IIIR yang
masih hidup menyebabkan kematian tikus akibat pneumonia dan
ditemukannya pneumococcus tipe S pada tikus.
4. Injeksi pneumococcus tipe IIIS yang dipanaskan tidak menyebabkan
penyakit pada tikus.
Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa transformasi dari sel
IIIS yang mati dapat merubah sel IIR tidak virulan menjadi tipe IIIS yang virulan.
Penelitian selanjutnya dilanjutkan oleh Avery, Macleod, dan McCarty yang
memperjelas bahwa meskipun bakteri tipe IIIS telah mati, DNA bakteri IIIS tetap
bertahan yang ditransformasi oleh bakteri IIR menjadi bakteri berkapsul IIIS.

Anda mungkin juga menyukai