Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI

BAB III
MENENTUKAN POLA
Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Yang diampu oleh
Blm tau

Disusun Oleh:
Dyah Aji Setyorini (190151602418)
Friska Nur Indah Safitri (190151602605)
Nadia Ika Nur Karima (190151602652)
Royani Dwi Puspandoyo (190151602715)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
12 Februari 2020
I. Pengertian Pola
Salah satu keistimewaan matematika adalah logika dan keteraturan yang
dihasilkannya. Logika dapat dilihat “secara fisik” seorang matematikawan
menggunakan pola sebagai bantuan untuk memecahkan masalah dalam geometri,
serta dalam banyak bidang lainnya. Pola adalah satuan susunan dari beberapa
angka yang bisa membentuk pola tertentu. Dalam kurikulum sekolah menengah
kita dapat melihat masalah matematika yang jelas membutuhkan pola untuk
solusi mereka. Misalnya, untuk menemukan dua angka berikutnya dalam urutan
1, 3, 4, 7, 11, 18, ..., ... langkah awal kita harus menemukan atau mencari, lalu
kemudian mengenali suatu pola.
Satu pola yang mungkin memiliki masing-masing angka setelah dua yang
pertama sebagai jumlah dari dua angka sebelumnya. Ini adalah sebuah contoh
deret tipe Fabonacci (dikenal sebagai angka Lucas). Mengarah ke dua angka
berikutnya yaitu 29 dan 47.

II. Menemukan Strategi Pola dalam Situasi Pemecahan Masalah Kehidupan


Sehari-hari
Kita sering menggunakan pola atau berupaya membentuk pola untuk
membantu kita mengingat angka (kunci, kombinasi, plat nomor, nomor telepon,
dll.). Contoh strategi pola dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika mengemudi
melalui kota, seorang pengemudi yang cerdik pasti berusaha menghindari lampu
merah sebanyak mungkin. Dalam menghindari lampu lalu lintas ini diperlukan
sebuah pengenalan pola. Keuntungan yang lebih bermanfaat lagi adalah ketika
memperhatikan suatu pola dapat meminimalkan waktu tunggu.

III. Menerapkan Penemuan Strategi Pola untuk Memecahkan Masalah


Matematika
Masalah 3.1
Temukan angka satuan dari 819
Beberapa murid menghadapi masalah dengan memasukan angka 8 digit. Tetapi
mereka sadar bahwa kalkulator mereka tidak dapat menemukan jawaban mereka,
karena tampilan layar kalkulator tidak muat sebelum mereka menemukan
jawabannya. Jadi, kita harus mencari solusi lain dan menemukan apakah ada pola
yang bisa digunakan untuk menemukan jawaban.

81 = 8 85 = 32.768
82 = 64 86 = 262.144
83 = 512 87 = 2.097.152
84 = 4.096 88 = 16.777.216

89 = 134.217.728 813 = 549.755.813.888 817 =....8


810 = 1.073.741.824 814 = 4.398.046.511.104 818 =....4
811 = 8.589.934.592 815 =.............................2 819 =....2
812 = 68.719.476.736 816 =.............................6
Perhatikan pola angka satuan yang muncul berulang pada siklus ke empat.
Sekarang kita dapat menerapkan pola ini untuk memecahkan awal masalah ini.
Bilangan eksponennya adalah 19 yang mana sisa 3 ketika dibagi 4.
Dengan demikian angka terakhir dari 819 sama dengan hasil satuan 83 , 87 , 811 ,
815 adalah 2.

Masalah 3.1
Temukan angka satuan untuk penjumlahan dari 1325 + 481 + 5411
Masalah ini sama dengan masalah sebelumnya. Beberapa siswa
menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan alat kalkulator. Tugas ini cukup
sulit sehingga sering terjadi kesalahan, maka kita gunakan strategi dalam mencari
pola, siswa harus menguji kumpulan pola yang ada pangkat tiga angka yang
berbeda. Dalam melakukan ini dengan membiasakan putaran pada pola atau
siklus untuk angka terakhir.
Untuk pangkat dari 13, kami memperoleh
131 = 13 135 = 371.293
132 = 169 136 = 4.826.809
133 = 2.197 137 = 62.748.517
134 = 28.561 138 = 725.731.721
 Angka satuan untuk pangkat 13 mengulangi sebagai 3, 9, 7, 1, 3, 9, 7, 1, ....
dalam siklus ke empat. Jadi, 1315 memiliki angka satuan yang sama dengan
131 yaitu 3.
Untuk perangkat dari 4, kami memperoleh
141 = 14 145 = 1.024
142 = 16 146 = 4.096
143 = 64 147 = 16.384
144 = 256 145 = 65.536
 Angka satuan untuk pangkat 4 mengulangi sebagai 4, 6, 4, 6, .... dalam siklus
ke dua. Jadi, 1481 memiliki angka satuan yang sama dengan 141 yaitu 4
 Angka satuan untuk pangkat 5 harus menjadi 5 (i.e., 5, 25, 125, 625, dst.)
Jadi, untuk jumlah yang dicari adalah 3 + 4 + 5 = 12 yang mana memiliki
angka satuan 2.
Masalah 3.1
Carilah jumlah dari 20 angka ganjil pertama.
Angka ganjil ke 20 adalah 39. Jadi kami ingin menemukan jumlah dari
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + ... + 33 + 35 + 37 + 39. Tentu saja beberapa siswa pasti
memutuskan pemecahan untuk masalah ini dengan menulis semuanya dari angka
ganjil 1 sampai 39. Kalau mereka tidak dapat memasukan angka penjumlahan
yang sama ke dalam kalkulator satu persatu metode ini cukup rumit dan memakan
waktu dan kemungkinan banyak kesalahan.
Beberapa siswa telah menerapkan strategi pola dengan cara yang sama
dilakukan oleh Carl Friedrich Gauss saat muda ketika Ia masih sekolah dasar,
yang melibatkan 20 angka ganjil sebagai 1, 3, 5, 7, 9, ..., 33, 35, 37, 39. Sekarang
jumlah angka dari 1 sampai 20 adalah 39 + 1 = 40. Jumlah angka ke 2 dan angka
ke 19 juga 40 (37 + 3) dan seterusnya. Untuk mendapat jawaban kita bisa
memeriksa masalah ini dengan pola tetapi dengan cara yang berbeda.

Tambah Jumlah tambah Jumlah


1 1x1 1
1+3 2x2 4
1+3+5 3x3 9
1+3+5+7 4x4 16
1+3+5+7+9 5x5 25
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 6x6 36

Tabel mengungkapkan dengan jelas bahwa jumlah n angka ganjil pertama dalam
𝑛2 , dengan begitu jadi jawaban untuk permasalahan ini adalah 202 = 400.

Anda mungkin juga menyukai