Askep TB Renal
Askep TB Renal
PENDAHULUAN
(kandung kemih) dan uretra membentuk sistem urinarius. Fungsi utama ginjal
adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam- basa cairan
tubuh, mengeluarkan produk akhir metabolic dari dalam darah, dan mengatur
tekanan darah. Urine yang terbentuk sebagai hasil dari proses ini diangkut
dari ginjal melalui ureter kedalam kandung kemih tempat urine tersebut
berkontraksi dan urine akan di ekskresikan dari tubuh lewat uretra. Namun,
fungsi masing-masing organ dari sistem perkemihan tersebut tidak luput dari
suatu masalah atau abnormal. Sehingga hal ini dapat menimbulkan beberapa
Tuberculosis ( TBC ) adalah suatu infeksi kronik, akut atau sub akut yang
Pada makalah ini akan di bahas konsep dasar penyakit serta konsep
1.3 TUJUAN
1.Tujuan Umum :
2.Tujuan Khusus :
tubercolosis renal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Anatomi
1.Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang
Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri
dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
Fungsi ginjal:
atau racun.
cairan tubuh.
lain.
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari ureum
protein
ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg%.
3. Uji konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan dan minum selama 12
renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar
disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri
dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah. Garis-garis yang
dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti
satu), ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus
nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis
Fisiologi ginjal:
Filtrasi glomerulus:
protein plasma yang lebih besar dan permeabel terhadap air dan larutan
yang lebih kecil sepeti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen.
diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler
yang lain. Darah didorong ke dalam ruangan yang lebih kecil, sehingga
darah mending air dan partikel yang terlarutdalam plasma masuk ke
air tetapi mencegah molekul yang lebih besar misalnya protein dan
plasma.
osmitik darah.
kapsula bowman.
ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada
ureter.
kedalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan
1) Proses filtrasi
2) Proses reabsorpsi
papilla renali.
3) Proses sekresi
ke vesika urinaria.
Persarafan ginjal:
Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam
ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembu;uh darah yang masuk
urine beberapa zat diabsorpsi kembali secara selektif dari tbulus dan
dalam lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat
a. Reabsorpsi tubulus
Ginjal menangani beberapa zat yang yang difiltrasi secara bebas dalam
seperti ureum dan kreatinin sulit diabsorpsi dari tubulus dan diekskresi
b. Mekanisme pasif :
darah, misalnya air dan zat terlarut dapat ditranpor melalui membran
interstisial air dan zat terlarut ditranpor melalui dinding kapiler ke dalam
Traspor aktif :
energi seperti yang diakibatkan oleh gradien ion, disebut transpor aktif
sekunder.
Secara normal sekitar 65% dari muatan natrium dan air yang difiltrasi dan
merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa, organik seperti
hormonal.
2. Ureter
tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam
kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urine
kemih.
sensorik.
turun ke bawah terdapat di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra
dan vosa iliaka iliokolika, dekat apertura pelvis akan dilewati oleh bagian
Ureter kiri disilang oleh vasa koplika sinistra dekat apertura pelvis
ureter agak miring ke bagian medial untuk mencapai sudut lateral dari
vesika urinaria.
Ureter pada pria:
atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika
bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas,
tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu
1-5 cm.
a. Arteri renalis
c. Arteri hipogastrika
inferior, pleksus spermatikus, dan pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai
eferens dan nervus vagusrantai eferen dari nervus torakalis ke-11 dan ke-
12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferen
untuk ureter.
3. Vesika Urinaria:
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh
eksterna.
2.1.2 Fisiologi
kencing, dan tekanan ini di sebabkan isi urone di dalamnya. Hal ini terjadi
Pbila tertimbun 170 sampai 230 ml. mikturisi adalah gerak reflek yang
kencing dikendalikan saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari pleksus
hipogastrik.
2) Baunya tajam.
Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada
gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam
1) Air 96%
2) Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)
sangat bervariasi.
Sedangkan Tuberculosis ginjal dan saluran kemih disebabkan
2.3 Etiologi
batang. Basil TBC mempunyai dinding sel lipid (lemak), sehingga tahan
asam, Oleh karena itu, kuman ini disebut pula basil Tahan asam (BTA).
Kuman ini juga tahan berada di udara kering dan keadaan dingin karena
sifatnya yang dormant, yaitu dapat bangkit kembali dan menjadi lebih
2.4 Patofisiologi
dimana mereka terkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri. Basil juga
dipindahkan melalui system limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lainya
(ginjal, tulang, korteks serebri), dan area paru-paru lainya (lobus atas).
1. Tanda :
Anoreksia
2. Gejala :
Gejala dari jenis tuberculosis pada renal ini adalah awalnya gejala
Demam
Malaise
TB ekstra paru menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi
2.7 Pencegahan
1. Vaksin
mencegah infeksinya.
2. Intravesikal BCG
toleransi baik dan hasil memuaskan untuk jangka waktu panjang, hal ini
reaksi transurethral.
b). Biakan dahak dapat meningkatkan jumlah yang positif, tetapi mungkin
d). Cairan lambung (sering diambil pada “lavemen” atau “cuci lambung)
2.9 Penatalaksanaan
a). Penyuluhan
b). Pencegahan
OBH
Vitamin
yang terdapat pada tuberculosis pada saluran nafas bagian atas : pasien
badan, suara serak dan perubahan suara, menjadi suara bisikan yang
basah, rasa nyeri pada telinga, rasa nyeri pada saat menelan biasanya
hebat, pada keadaan penyakit yang lanjut pada lidah mungkin dapat
ulkus-ulkus, pada pemeriksaan terlihat ulserasi pada pita suara atau pada
Terlihat sebagai pembengkakan yang tidak begitu nyeri yang sering kali
disertai ulkus. Oleh karena hal ini biasanya merupakan lesi primer, sering
kali terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional, keadaan ini dan
juga lesi pada tonsil, ang biasanya mirip, biasanya disebabkan oleh susu
yang terinfeksi, atau mungkin oleh makanan atau droplet dari udara. Lesi
pada tonsil mungkin tidak terlihat jelas secara klinis. Lesi pada lidah
Lesi ini sering kali disertai ulkus dan mungkin sangat nyeri. Kelainan ini
3. Tuberkulosis Meningitis
ringan.
perikarditis kering tampak dari : nyeri mendadak yang terasa lebih ringan
pada kegiatan fisik, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, pericardial,
pada anak dengan usia muda. Kebanyakan dari tuberculosis tulang dan
tetapi dapat juga timbul lebih lama sesudahnya. Yang sering terkena
tulang lengan atau tangan lebih jarang terkena. Tanda dan gejala yang
terasa nyeri. Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut, anak atau orang
nafsu makan hilang dan malese umum. Hematuria dan piuria dapat
terjadi. Nyeri, disuria dan sering berkemih yang terjadi adalah akibat
diluar kandungan.
atau bersama-sama. Infeksi dapat berasal dari aliran darah atau dari
ginjal melalui saluran kemih. Gejalanya adalah epididmis membesar dan
menjadi keras serta kasar., dimulai dari bagian atasnya. Biasanya hanya
nyeri. Lesi pada epididimis dapat menjadi abses, melibatkan kulit dan
dapt tertanam di bawah kelopak mata melalui debu atau dari batuk orang
yang terinfeksi, atau mencapai mata melalui aliran darah berasal dari
focus primer atau tempat lain. Selain itu terasa nyeri hebat, yaitu
tuberculosis yaitu lesi primer : kuman dapat memasuki kulit melalui luka
teriiris atau lecet yang baru. Kemudian secara berlahan selama beberapa
waktu akan pecah dan membentuk ulkus yang dangkal. Eritema
Millier : jarang terjadi, tetapi munkin menjadi lebih sering pada paisen
dengan infeksi HIV dan tuberculosis. Ulkus pada mulut, hidung dan anus :
ini biasanya menmgenai kepala dan leher. Biasanya terjadi pada hidung
dan menjalar ke pipi. Timbul benjolan seperti keli, kadang terjadi ulserasi.
berfungsi.
Gb. Lobar calcification Pada kerusakan yang luas pada ginjal kanan akibat
tuberkulosis ginjal
Gb. Kiri : Tuberkulosis ginjal yang menunjukkan kalsifikasi yang kasar Kanan :menunjukkan
Terapi
Harian 3xseminggu
Isoniazid (H) 5 10
(4-6) (8-12)
Rifampicin (R) 10 10
(8-12) (8-12)
Pyrazinamide (Z) 25 35
(20-30) (30-40)
Ethambutol 15 30
(15-20) (20-35)
3.1. Pengkajian
I. Identitas Klien :
Nama : Tn A.R
Umur : 30 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Indonesia
No.Registrasi : 1610014
Ruang/Kelas : Lukas/01.02
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
klien merasakan nyeri saat tidur dan saat BAK dengan skala 7. Klien
Nadi: 110x/menit
R:20x/menit
SB:37⁰C
TB: 178cm
V. Genogram
Generasi I
Generasi II
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (30thn)
VI. II Pola Gordon
rumah sakit.
liter/hari.
hangat.
Berat badan klien menurun dari BB: 96kg hingga BB: 88kg
3. Pola Eliminasi
BAK klien sedikit berkurang karena klien sedikit minum air, warna
kuning
Klien mengatakan tidur klien normal. Setiap hari klien tidur lebih
dari 8-10 jam. Jadwal tidur malam klien sekitar pukul 21:30 WITA
Klien mampu mengenali dirinya sendiri dan klien tidak malu pada
dari penyakitnya.
masyarakat dan di kenal ramah serta baik oleh orang lain. Klien
juga bergaul dengan sesama maupun yang lebih tua, klien mudah
perawat.
dan Gereja.
mendoakannya.
3.2. Pathway/Penyimpangan KDM
TUBERCULOSIS
Melalui
pernafasan
Anoreksia
Melalui aliran
darah menuju
ke ginjal Makanan
tidak
seimbang
Kerusakan sel
Intake dan
Merangsang output kurang
reseptor nyeri
Lemah
Medula spinalis
Resiko
Persepsi nyeri
ketidakseimbang
an nutrisi/ cariran
Perubahan
status Nyeri saat tidur
kesehatan Dx 2
Bertanya-tanya Gelisah
pada petugas
kesehatan
Kebutuhan istirahat
Kurangnya dan tidur tidak
pengetahuan b/d normal
informasi yang
adekuat Dx 4 Dx 3 Gangguan pola
istirahat dan tidur
3.3. Klasifikasi Data
1. DS :
Melalui pernafasan
Klien mengatakan Nyeri akut
DO :
2. DS :
habiskan. Frekuensi
Klien mengatakan
terbangun di malam
gelisah
4. DS :
butuh penjelasan
bersangkutan
Do :
mengerti dengan
kondisi klien,
Sering bertanya-
tanya pada
petugas
kesehatan
tentang
penyakitnya
3.5. Diagnosa Keperawatan Klien
Nama/Umur : Tn A.R
Ruang/Kamar: Lukas/01.012
inadekuat.
3.7. Evaluasi/SOAP
1 Nyeri abdomen S :
O:
rasa nyeri.
Skala nyeri 0
P : Intervensi di hentikan
NO Diagnosa Keperawatan Evaluasi/SOAP
2. Resiko ketidakseimbangan S :
seimbang
O:
sepenuhnya
P : Intervensi di pertahankan
NO Diagnosa Keperawatan Evaluasi/SOAP
O:
menjadi normal.
4. Kurangnya pengetahuan S :
O:
tanya lagi.
A : masalah diatasi
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
demam di sore hari, kehilangan berat badan, keringatan malam, nafsu makan
hilang dan malese umum. Hematuria dan piuria dapat terjadi. Nyeri, disuria
dan sering berkemih yang terjadi adalah akibat keterlibatan kandung kemih.
4.2 SARAN
keperawatan.
4.2.3 Semoga makalah ini dapat menjadi pokok bahasan dalam berbagai
Http://syuhadapunya.blogspot.com/2012/11/pegertian-TB.html
dan Ahern
Penerbit FKUI
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi 11.
Jakarta: EGC
EGC
Pielonefritis Akut. Dalam Nefrologi Klinik. Edisi III. Pusat Informasi Ilmiah
may 30
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
BAB 4 PENUTUP
Daftar Pustaka
ASUHAN KEPERAWATAN
TUBERCOLUSIS RENAL
Di Susun Oleh:
ESTHER SANGKOY
15061104
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuas, sehingga kami
ini. Kami menyadari Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan bagi. Atas perhatianya kami